Anda di halaman 1dari 74

Nomor TN/A//PKMCKR/II2019

Revisi Ke
Berlaku tgl 2019

TATA NASKAH

TAHUN 2019

Ditetapkan Kepala Puskesmas UPTD Cikarang


Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat

Dr. ARDA YUNITA SUBARDI MARS


NIP. 19680408 200003 2 005

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BEKASI


UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 24, Desa Karang Asih Kec. Cikarang Utara
KabupatenBekasi, 17350
Email : puskesmascikarang@gmail.com

i
AFTAR ISI
Tata naskah ...........................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................ii
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Cikarang ..................................iii
BAB I.....................................................................................................6
Pendahuluan .........................................................................................6
Maksud dan Tujuan ..............................................................................6
Sasaran .................................................................................................7
Asas ......................................................................................................7
Ruang Lingkup ......................................................................................7
Pengertian Umum .................................................................................8
BAB II....................................................................................................9
Tata Naskah ..........................................................................................9
Jenis ......................................................................................................9
Bentuk ...................................................................................................11
BAB II....................................................................................................22
A. Persyaratan Penyusunan.............................................22

B. Nama Instansi/Jabatan pada Kepala Naskah Dinas..................22


C. Penomeran Naskah....................................................................23
D. Nomor Halaman..........................................................................25
E. Ketentuan jarak Spasi ................................................................25

F. Penggunaan Huruf .....................................................................25

G. Lampiran ....................................................................................25

H. Rujukan ......................................................................................25

I. Ruang Tanda Tangan ........................................................................26

J. Penentuan Batas/Ruang Tepi ............................................................26

K. Susunan Surat Dinas.........................................................................28


BAB IV...................................................................................................33

A. Naskah Dinas Korespondensi Intern.............................................33


B. Naskah Dinas Korespondensi Ekstern .........................................33

BAB V............................................................................................................39

A. Penandatanganan .............................................................................39
B. Untuk perhatian/ u.p...........................................................................39
C. Pelaksanaan tugas (PLT)...................................................................40
D. Kewenangan penandatanganan........................................................40

BAB VI........................................................................................................... 41

A. Penggunaan lambang kabupaten.......................................................41


B. Penggunaan kop intansi.....................................................................41

ii
BAB VII..........................................................................................................42

A. Pengertian .........................................................................................42
B. Tatacara perubahan, pencabutan, pembatalan dan ralat...................42

BAB VIII......................................................................................................... 43

Penutup ........................................................................................................ 43

Lampiran........................................................................................................44

iii
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


CIKARANG
NOMOR :

TENTANG

PEDOMAN TATA NASKAH DI LINGKUNGAN UPTD PUSKESMAS CIKARANG


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS CIKARANG

Menimbang:

a. bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi dan penyeragaman


sistem administrasi perkantoran sesuai dengan perkembangan,
perlu mengaturTata Naskah di lingkunganUPTD Puskesmas
Cikarang ;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perlu


ditetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Cikarang tentang
Pedoman Tata Naskah di Lingkungan UPTD Puskesmas Cikarang.

Mengingat:

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009, tentang


tata naskah di lingkungan Pemerintah Daerah;
b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi
Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012, tentang Pedoman Tata Naskah
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 69)

iv
c. Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
d. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Tata Naskah Dinas di
lingkungan Kabupaten Bekasi Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun 2009.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIKARANG TENTANG


TATA NASKAH DI LINGKUNGAN UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Kesatu : Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan UPTD Puskesmas
Cikarang digunakan sebagai acuan dalam tertib administrasi di
lingkungan UPTD Puskesmas Cikarang
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan dilakukan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di :Bekasi
Pada Tanggal :
Kepala UPTDPuskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS


NIP. 19680408 200003 2 005

v
LAMPIRANKEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS CIKARANG

NOMOR : / / PKM CKR / II / 2019

TENTANG : PEDOMAN TATA NASKAH

PEDOMAN TATA NASKAH

DI LINGKUNGAN UPTD PUSKESMAS CIKARANG

BABI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pedoman Umum Tata Naskah diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan
fungsi UPTD Puskesmas Cikarang sebagai salah satu unsur administrasi umum
mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaanlogo, stempel,
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam naskah.

Keterpaduan tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Cikarang sangat


diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan
tugas UPTD Puskesmas Cikarang secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu
diperlukan Pedoman Umum Tata Naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Cikarang
sebagai acuan dalam melaksanakan tata naskah di lingkungan UPTD Puskesmas
Cikarang.

B. MAKSUD DANTUJUAN
1.Maksud

Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan UPTDPuskesmas Cikarang


dimaksudkan sebagai acuan pengelolaan dan pembuatan naskah di lingkungan
UPTD Puskesmas Cikarang.

2.Tujuan

Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan UPTD Puskesmas Cikarang


bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang berhasil guna dan
berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di Lingkungan
UPTD Puskesmas Cikarang.

6
C. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan UPTD Puskesmas Cikarang;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya
dalam lingkup administrasi umum
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan UPTD Puskesmas
Cikarang yang efisien dan efektif;
5. Berkurangnya tumpang-tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata naskah.

D. ASAS
Pedoman tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Cikarang ini disusun
berdasasrkan asas sebagai berikut:

1. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan tata naskah perlu dilakukak secara efektif dan efisien dalam
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah,spesifikasi informasi,serta
dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.

2. Asas Pembakuan

Naskah diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan,termasuk jenis, penyusun naskah,dan tata cara penyelenggaraannya.

3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format,
prosedur, kearsipan, kewenangan dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan

Kegiatan penyelenggaraan tata naskah terkait dengan kegiatan administrasi


umum dan unsur administrasi umum lainnya.

5. Asas Kecepatandan Ketepatan

Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan
organisasi, tata naskah harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat
sasasran,antara lain dilihat dari kejelasan redaksional,kemudahan prosedural,
kecepatan penyempaian dan distribusi.

6. Asas Keamanan

Tata naskah harus aman secara fisik dan isi mulai dari penyusunan, klasifikasi,
penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.

E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan UPTD Puskesmas
Cikarang meliputi pengaturan tentang jenis,bentuk,dan penyusunan naskah,
serta kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta
kewenangan penandatanganan naskah.

7
F. PENGERTIAN UMUM
Pengertian umum dalam pedoman ini meliputi hal-hal berikut:

1. Administrasiumum adalah rangkaian kegiatan administrasi yangmeliputitata


naskah, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata
ruang perkantoran.
2. Naskah adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dibuat dan/atau dikeluarkanvoleh pejabatyang berwenang di lingkungan
instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan.
3. Tata naskah adalah penyelenggaraan komunikasi tulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi
dan penyimpanan naskah, serta media yang digunakan dalam komunikasi
kedinasan.
4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambang negara, logo, dan cap dinas.
5. Penandatangan naskah adalah pejabat yang menandatangani naskah sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab kedinasasn pada jabatannya.
6. Kode klasifikasi naskah adlah tanda pengenal isi formasi dalam naskah berdasarkan
sistem tata berkas instasi bersangkutan.
7. Logo adalah gambar dan/atau huruf sebagai identitas instansi pemerintah.
8. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi yang
dilakukan antara unit kerja di lingkungan Puskesmas Cikarang, secara vertikal dan
horisontal.
9. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi yang dilakukan
oleh Puskesmas Cikarang dengan pihak lain di luar lingkungan Puskesmas Cikarang.

8
BAB II
TATA NASKAH
A. JENIS

Naskah di lingkungan Puskesmas Cikarang terdiri daridua jenis,


yaitu :

1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-


produk hukum berupa regulasi.
a. Keputusan Puskesmas ;
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan
penjabaran dari peraturan peundang-undangan, yaitu kebijakan
dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum
dan pembangunan, misalnya: penetapan organisasi dan tata
kerja Unit Penatalaksana Teknis, penetapan ketatalaksanaan
organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian
kewenangan yang bersifat tetap.
b. Standar Operasional Prosedur
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah naskah yang
memuat serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan kegiatan
operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh
individu pejabat atau unit kerja.
c. Perjanjian dengan Pihak Ketiga
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama
tentang surat objek yang mengikat atara kedua belah pihak atau
lebih untuk melaksanakan suatu tindakan perbuatan hukum yang
telah disepakati bersama.
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk-produk
hukum berupa surat
a. Surat Keterangan
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai
hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Surat Perintah
Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melakukan
pekerjaan tertentu.
c. Surat Perintah Tugas
Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
d. Surat Izin
Surat izin adalah surat yang berisi informasi tentang pemberian
izin kepada seseorang umtuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu.
e. Surat Kuasa
Surat Kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari
pimpinan kepada pejabat atau pegawai bawahannya atau orang
lain guna bertindak dan atas namanya melakukan suatu

9
perbuatan mengenai hak dan wewenang yang disebut di
dalamnya.
f. Surat Undangan
Surat Undangan adalah surat yang memuat undangan kepada
pejabat atau pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu
acara tertentu, misalnya rapat,pertemuan, dan sebagainya.
g. Surat Panggilan
Surat panggilan adalah naskah yang dipergunakan untuk
memanggil pejabat Instansi Pemerintah/Badan Hukum/ Swasta/
Peorangan, guna diminta keterangan mengenai sesuai
permasalahan atau personal.
h. Pengumuman
Pengumunan adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang
ditunukkan pada pegawai di lingkungan puskesmas Cikarang.
i. Laporan
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai
pertanggung jawaban seorang pejabat atau pegawai kepada
antaranya sehubungan dengan pelaksanaan tugas yang
diberikan atau dipercayakan kepadanya. Laporan dibuat dan
ditandatangani oleh jabatan atau pegawai yang diserahi tugas .
j. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan
singkat atau informasi mengenai suatu pengirim yang digunakan
untuk mengantar atau menyampaikan barang atau naskah.
k. Lembar Disposisi
Lembar disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditunjukan
kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar
disposisi dibuat diatas kertas ukuran F4.
l. Berita Acara
Berita acara adalah naskah yang berisi pernyataan yang bersifat
pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status
dan lain-lain bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan
penatalaksanaan maupun pengendalian kebijakan pimpinan.
m. Rekomendasi
Rekomendasi adalah naskah yang berisikan keterangan atau
penjelasan atau catatan dari pejabat yang berwenang tentang
sesuatu hal urusan yang dapat dijadikan kehadiran seseorang.
n. Daftar Hadir
Daftar hadir adalah naskah yang dipergunakan untuk mencatat
dan mengetahui kehadiran seseorang.
o. Sertifikat Pelatihan
Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah
mengikuti kegiatan.
p. Notulen
Notulen adalah naskah ninas yang memuat catatan jalannya
kegiatan sidang rapat, mulai dari acara pembukaan,
pembahasan masalah sampai dengan pengambilan peraturan
serta penutup.
q. Manual Mutu
Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten ke dalam maupun keluar tentang sistem manajemen
mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh
organisasi.
r. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)

10
Kerangka Acuan Kegiatan adalah dokumen perencanaan
kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa,
siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu
kegiatan. Dengan kata lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang,
tujuan, ruang lingkup, masukan yang dibutuhkan, dan hasil yang
diharapkan dari suatu kegiatan.
B. BENTUK
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-
produk hukum berupa regulasi.
a. Keputusan Kepala Puskesmas
1. Pengertian
Keputusan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang bersifat
menetapkan, tidak bersifat mengatur, dan merupakan pelaksanaan
kegiatan, yang digunakan untuk:
1) Menetapkan/mengubah status
kepegawaian/personal/keanggotaan/material/peristiwa;
2) Menetapkan/mengubah/membubarkan suatu kepanitiaan/tim;
3) Menetapkan pelimpahan wewenang.
2. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani Keputusan
adalah pejabat yang berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang,
dan tanggung jawabnya.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian Kepala Keputusan terdiri dari :
a) Kop naskah Keputusan terdiri atas logo dan nama instansi,
yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
b) kata keputusandan nama jabatan pejabat yang menetapkan,
yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
c) Nomor keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
d) Penomoran naskah Keputusankepala Puskesmas
e) kata penghubung tentang, yang ditulis dengan huruf kapital;
f) judul Keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital;
g) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ditulis dibawah judul
keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital secarasimetris;
h) Nama jabatan pejabat yang menetapkan Keputusan, yang
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca
koma.
b. Konsideran
Bagian konsiderans Keputusanterdiri dari
a) Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Hurufawalkata“menimbang”ditulisdenganhurufkapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkandi bagiankiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa”
dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
b) Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,

11
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal
disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
c. Diktum

Bagian diktum Keputusan terdiri dari hal berikut.

a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,


seluruhnyadengan huruf kapital;
b) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
sejajar dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua( : )
c) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik ( . ).
d. Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/ Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktumdiktum, misalnya:

KESATU :

KEDUA : Dst

b) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,


perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh
pejabat yang menetapkan Peraturan/Surat Keputusan.
a. Kaki
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan
Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/
keputusan yang terdiri dari:
a) tempat dan tanggal penetapan,
b) nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c) tanda tangan pejabat, dan
d) nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
b. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar, pangkat,
dan Nomor Induk Pegawai.
c. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:

12
a) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan/ Surat Keputusan,
b) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas.
e. Distribusi

Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang


berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen
Peraturan / Surat Keputusan yaitu:

a) Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas tetap berlaku


meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
b) Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak
ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-
pasal

b. Standar Operasional Prosedur


Bentuk dan susunan naskah standar prosedur operasional adalah sebagai
berikut:
1) Kepala
a) Kepala sebelah kiri memuat
1) Kopnaskah standar prosedur oprasional terdiri lambang
Kabupaten nama dan alamat Instansi serta logo Puskesmas.
2) Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan dibawah
logo Puskesmas Cikarang.
b) Kepala sebelah kanan memuat
1) Judul standar prosedur operasional yang ditulis dengan huruf
kapital
2) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halamandicantumkan
secara simetris dibawah judul.
3) Tanggal Terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen
4) Tanda Tangan dan Nama Jelas pejabat yang menetapkan
standar prosedur operasional dicantumkan dibawah nomor
revisi dan halaman.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas pengertian,
tujuan , kebijakan, prosedur, dan instalasi terkait.
c. Perjanjian dengan Pihak Ketiga
Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut:
1) Kepala naskah perjanjian
a) Tulisan “ Surat Perjanjian “ yang ditempatkan ditengah lembar
naskah dinas
b) Nomor dan tahun
c) Tulisan “ Tentang”
d) Judul Surat Perjanjian.
2) Isi naskah perjanjian
a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tuhan serta tempat pembuatan
b) Nama ,pangkat , NIP (bagi PNS), pekerjaan dan alamat pihak-
pihak yang terlibat dalam perjanjian.
c) Permasalahan – permasalahan yang di perjanjikan, yang
dirumuskan dalam bentuk uraian atau dibagi dalam pasal pasal

13
dan dikemukakan yang menyangkutkan hak dan kewajiban dari
masing – masing pihak serta tidak bertentangan dengan peraturan
peundang – undangan yang berlaku.
d) Sanksi – sanksi hukum
e) Penyelesaian – penyelesaian.
3) Bagian akhir naskah perjanjian
a) Tulisan “Pihak ke.........”
b) Nama jabatan pihak - pihak yang membuat perjanjian
c) Tanda tangan pihak – pihak yang membuat perjanjian
d) Materai
e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan
f) Pangkat dan NIP bagi PNS
g) Stempel Jabatan/Instansi
h) Saksi – saksi (nama jelas dan tandatangan)

2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat.


a. Surat Biasa
Bentuk dan susunan surat dinas adalah sebagai berikut .
1) Kepala
a) Kop surat dinas terdiri atas logo Puskesmas Cikarang
b) Tanggal pembuatan surat diletakkan disebelah kanan atas
c) Nomor, lampiran, dan prihal ditulis disebelah kiri
d) Kata Kepada Ythditulis tegak lurus dibawah kata Perihal .
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, Isi, dan Penutup
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas :
a) Nama Jabatan
b) Tanda tangan
c) Nama lengkap
d) Stempel digunakan sesuai dengan ketentuan penggunaan
e) Tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan.
b. Surat Keterangan
Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat keterangan terdiri lambang Kabupaten dan nama
instansi.
b) Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan huruf capital
dan diletakkan di tengah margin.
c) Nomor surat ditulis dibawah tulisan surat keterangan dan
diletakkan di tengah margin
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan
keterangan dan pihak yang diterapkan serta maksud dan tujuan
diterbitkan keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas :
a) Tempat, tanggal, bulan, tahun
b) Nama jabatan
c) Tanda tangan
d) Nama pejabat yang membuat surat keterangan dan
e) Stempel jabatan atau instansi.

14
Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada bagian
kanan bawah.

c. Surat Perintah
1) Kepala
a) Kop surat perintah terdiri atas Lambang Kabupaten dan Nama
Instansi.
b) Kata surat perintah ditulis dengan huruf kapital diletakkan ditengah
margin.
c) Nomor surat berada dibawah tulisan surat perintah.
2) Batang Tubuh
Diktum dimulai dengan kata memerintahkan ditulis dengan huruf
kapital diletakkan di tengah margin, diikuti kata kepada ditepi kiri, serta
nama dan jabatan pegawai yang mendapat perintah. Dibawah kepada
ditulis untuk disertai tugas- tugas yang harus dilaksanakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas.
a) Tempat dan tanggal surat perintah
b) Jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal
kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) Paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat
disebelah kiri nama jabatan penanda tangan;
d) Tanda tangan pejabat yang memerintahkan;
e) Nanma lengkap pejabat yang menandatangani surat;
f) Stempel.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1) Jika perintah merupakan perintah kolektif, daftar pegawai yang
diperintahkan dimasukkan dalam lampiran yang terdiri atas kolom
nomor, urut, nama, jabatan, dan keterangan.
2) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah perintah dilaksakan atau
masa berlakunya berakhir.
d. Surat Cuti / Izin
Bentuk dan susunan surat izin adalah berikut.
1) Kepala
a) Pada bagian tengah dibawah tempat, tanggal, bulan dan tahun
berisi frasa Permohonan Cuti/izin
b) Pada bagian kiri dibawah permohonan cuti/izin ditulis
permohonan cuti/ izin ditujukan.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh berisi hal-hal berikut.
a) Identitas yang diberi izin, meliputi;
(1) Nama;
(2) NIK;
(3) Unit kerja.
b) Pokok-pokok yang memuat materi dan alasan dikeluarkannya
surat izin ditulis dalam bentuk uraian.
c) Alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi pada saat
cuti/izin.
3) Kaki
a) Sebelah kanan bawah berisi :
(1) Tempat dan tanggal surat;
(2) Tanda tangan pemohon;
b) Sebelah kiri bawah berisi tanda tangan atasan yang menyetujui
dan mengetahui permohonan cuti/izin.

15
c) Kolom yang berisi keterangan tentang jumlah cuti dan sisa cuti
yang masih ada.
e. Surat Kuasa
Bentuk dan susunan surat kuasa adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat kuasa terdiri atas Lambang kabupaten dan nama
Instansi
b) Tulisan surat kuasa seluruhnya menggunakan huruf kapital
dan diletakkan ditengah margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama, alamat, jabatan, nomor KTP pihak
pemberi kuasa dan penerima surat kuasa serta objek yang
dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) Tempat, tangan, bulan, bulan, dan tahun pembuatan;
b) Tanda tangan dan nama jelas pihak pemberi kuasa dan
penerima kuasa;
c) Materai.

Hal- hal berikut perlu diperhatikan.

1) Penerima kuasa terletak di sebelah kanan dan pemberi kuasa


terletak disebelah kiri.
2) Materai ditempel ditempat pemberi kuasa.
f. Surat Undangan
Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat undangan terdiri atas Lambang Kabupaten dan nama
Instansi.
b) Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis di sebelah
kanan.
c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis disebelah kiri undangan.
d) Alamat tujuan diletakkan tegak lurus dengan kata Perihal
2) Batang Tubuh
a) Batang tubuh surat undangan terdiri atas kalimat pembuka
b) Isi undangan terdiri atas hari / tanggal, pukul, tempat dan acara,
serta kalimat Penutup.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) Nama jabatan;
b) Tanda tangan;
c) Stempel jabatan/instansi, dan
d) Tembusan jika perlu dan diletakkan disebelah kiri bawah.
g. Surat Panggilan
Bentuk dan susunan surat panggilan adalah sebagai berikut
1) Kepala Surat Panggilan terdiri atas
a) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
b) Nama Perorangan yang dipanggil;
c) Nomor, Sifat, Lampiran dan Perihal.
2) Isi Surat Panggilan terdiri atas :
a) Hari, Tanggal, Pukul, Tempat, Menghadap kepada, Alamat
pemanggil;
b) Maksud Surat Panggilan tersebut.
3) Bagian Akhir Surat Panggilan terdiri atas ;
a) Nama Jabatan;
b) Tanda tangan pejabat;

16
c) Nama pejabat;
d) Stempel jabatan/instansi;
e) Tembusan apabila diperlukan.
h. Surat Pengantar
Bentuk dan susunan sifat pengantar adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat pengantar terdiri atas Lambang Kabupaten dan nama
instansi
b) Tempat dan tanggal pembuatan surat ditulis disebelah kanan.
c) Nomor surat ditulis disebelah kiri sejajar dengan tempat dan
tanggal pembuatan surat.
d) Alamat tujuan ditulis dibawah nomor surat.
e) Tulisan Surat Pengantar menggunakan huruf kapital diletakkan
ditengah margin.

2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat
a) Nomor urut
b) Jenis naskah dinas yang dikirim
c) Banyaknya naskah/barang, dan
d) Keterangan.
3) Kaki (di sebelah kanan pengirim)
Bagian kaki terdiri atas
a) Nama jabatan pembuat pengantar,
b) Tanda tangan,
c) Nama dan
d) Stempel jabatan/instansi.
4) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) Tempat dan tanggal penerimaan,
b) Nama jabatan pnerima,
c) Tanda tangan,
d) Nama dan
e) Stempel jabatan/instansi.
Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan nama jelas
pengirim. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa surat
pengantar dibuat rangkap dua, lembar pertama untuk penerima,
dan lembar kedua untuk pengirim.
i. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi terdiri atas :
1) Tanggal diterimanya surat;
2) Diteruskan kepada;
3) Catatan.
4) Paraf atasan
j. Berita Acara
Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop berita acara terdiri atas lambang Kabupaten dan nama
instansi
b) Tulisan berita acara ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan
diletakkan ditengah margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat hal-hal berikut.
a) Kalimat pertama diawali dengan frasa pada hari ini diikuti
dengan tanggal, bulan, dan tahun;
b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan;
c) Kegiatan yang dilaksanakan;

17
d) Kalimat penutup dengan frasa Demikian berita acara ini dibuat
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
3) Kaki
Bagian kaki memuat hal-hal berikut
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan, tahun;
c) Tanda tangan para pihak;
d) Nama jelas penanda tangan;
e) Stempel jabatan / instansi;
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saksi ditulis pada
bagian tengah bawah dengan mencantumkan nama dan tanda
tangan.
k. Rekomendasi
Rekomendasi terdiri atas :
1) Kepala
a) Tulisan “Rekomendasi” ditempatkan ditengah-tengah isi naskah;
b) Nomor ditempatkan dibawah tulisan “rekomendasi”;
c) Tulisan “Tentang “;
d) Nama / judul Rekomendasi.
2) Isi
Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian.
3) Bagian Akhir
Rekomendasi terdiri atas :
a) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan tahun;
b) Nama jabatan pembuat Rekomendasi;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama jelas;
e) Stempel jabatan/instansi.
l. Daftar Hadir
Daftar Hadir terdiri atas :
1) Kepala Daftar Hadir terdiri atas :
a) Tulisan “Daftar Hadir” ditempatkan ditengah-tengah lembar
naskah;
b) Tempat, Hari, Tanggal, Waktu dan Acara ditulis dibawah tulisan
Daftar Hadir sebelah kiri.
2) Isi Daftar Hadir terdiri atas :
a) Kolom nomor urut;
b) Kolom nama;
c) Kolom jabatan;
d) Kolom tanda tangan/paraf;

18
BAB III
PENYUSUNAN TATA NASKAH

A. Persyaratan Penyusunan
Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang jelas, padat,
dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis. Dalam penyusunannya
perlu memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut.

1. Ketelitian
Dalam menyusun Naskah Dinas harus tercermin ketelitian dan
kecermatan, dilihat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah
bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan. Kecermatan
dan ketelitian sangat membantu pimpinan dalam mengurangi kesalahan
pengambilan putusan/kebijakan.
2. Kejelasan
Naskah Dinas harus memperlihatkan kejelasan, aspek fisik, dan materi.
3. Singkat dan Padat
Naskah Dinas harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar (bahasa formal, efektif, singkat, padat, dan lengkap).
4. Logis dan Meyakinkan
Naskah dinas harus runtut dan logis yang berarti bahwa penuangan
gagasan ke dalam naskah dinas dilakukan menurut urutan yang logis dan
meyakinkan. Struktur kalimat harus lengkap dan efektif sehingga
memudahkan pemahaman penalaran bagi penerima naskah dinas.
5. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan yang baku yang berlaku sesuai
dengan tujuan pembuatan, baik dilihat dari sudut format maupun dari
penggunaan bahasanya agar memudahkan dan memperlancar
pemahaman isi Naskah Dinas

B. Nama Instansi/Jabatan pada Kepala Naskah Dinas


Untuk memberikan identifikasi pada Naskah Dinas, pada halaman
pertama naskah dinas dicantumkan Kepala Naskah Dinas, yaitu nama
instansi dan alamat Puskesmas. Kepala nama instansi digunakan untuk
mengindentifikasikan bahwa Naskah Dinas ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas,. Pencantuman Kepala Naskah Dinas adalah sebagai berikut.

1. Nama Jabatan

Kertas dengan kepala nama jabatan dan lambang kabupaten digunakan


untuk naskah dinas yang ditandatangani sendiri oleh kepala Puskesmas.
Kepala Nama Jabatan berturut-turut terdiri dari gambar Lambang
Kabupaten dan Nama Jabatan yang seluruhnya ditulis dengan huruf
kapital dicetak di atas secara simetris. Perbandingan ukuranLambang
Kabupaten dengan huruf yang digunakan hendaknya serasi dan sesuai
dengan ukuran kertas.

2. Nama Instansi/Unit Organisasi


Kertas kepala nama instansi dan logo serta alamat digunakan untuk
Naskah Dinas yang ditandatangani pejabat yang berwenang. Kepala
nama instansi ditulis dengan huruf kapital.

C. Penomoran Naskah

Nomor dinas pada Naskah Dinas merupakan segmen penting dalam


kearsipan. Oleh karena itu susunannya harus dapat memberikan kemudahan
penyimpanan, temu balik, dan penilaian arsip.

Penulisan penomoran di Puskesmas Cikarang sebagai berikut:

1. Untuk yang berhubungan dengan kedinasan menggunakan penomoran


kedinasan : Kode surat/Nomor surat/Nama instansi/Bulan/Tahun, contoh :
Nomor : 800/1234/PKM CKR/I/2018( Surat Keluar )

No Kode Keterangan
1. 005 Undangan
2. 020 Peralatan
3. 090 Perjalanan dinas
4. 440 Kesehatan
5. 441 Pembinaan kesehatan
6. 442 Obat-obatan
7. 443 Penyakit Menular
8. 444 Gizi
9. 445 Puskesmas
10. 446 Tenaga Medis
11. 448 Pengobatan Tradisional
12. 800 Kepegawaian
13. 850 Cuti Hamil
14. 870 Tata Usaha Kepegawaian
15. 880 Pemberhentian Pegawai
16. 900 Keuangan
2. Penomoran yang sesuai akreditasi ada di dalam tata naskah Puskesmas
Cikarang.

SK/A/001/PKM CKR/I/2019

Tahun Terbit

Bulan Terbit

Nama PKM disingkat

Nomor Urut

Kode Pokja

Kode Dokumen

Keterangan penomoran

Kode Dokumen SK Surat Keputusan


TN Tata Naskah
SOP Standar Operasional Prosedur
PDM Pedoman
DT Daftar Tilik
KA Kerangka Acuan
KB Kebijakan
DE Dokumen Eksternal
MM Manual Mutu
AI Audit Internal
PM Pedoman Mutu
PPI Pengendalian Pencegahan
Infeksi
Kode Pokja A ADMEN
M UKM
P UKP
Nomor Urut 001 3 DIGIT
Masing masing pokja memiliki
nomor urut mulai dari 001
PKM CKR PKM CKR PKM(spasi)CKR
Bulan Terbit I Menggunakan Angka romawi
Tahun Terbit 2018 Tahun di tulis lengkap
D. Nomor Halaman

Nomor halaman naskah ditulis dengan menggunakan nomor urut angka dan
dicantumkan secara simetris di tengah bawah.

Ketentuan Jarak Spasi

1. Jarak antara bab dan judul adalah dua spasi.


2. Jika judul lebih dari satu baris, jarak antara baris pertama dan kedua
adalah satu spasi.
3. Jarak antara judul dan sub judul adalah empat spasi.
4. Jarak antara sub judul dan uraian adalah dua spasi.
5. Jarak masing-masing baris disesuaikan dengan keperluan. Dalam
penentuan jarak spasi, hendaknya diperhatikan aspek keserasian dan
estetika, dengan mempertimbangkan isi naskah dinas.
E. Penggunaan Huruf
Naskah dinas menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran 10,11dan 12 ,
sedangkan naskah dinas pengaturan diatur sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
F. Lampiran

Jika naskah dinas memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi
nomor urut dengan angka. Nomor halaman lampiran merupakan nomor
lanjutan dari halaman sebelumnya.

G. Rujukan

Rujukan adalah naskah atau dokumen lain yang digunakan sebagai dasar
acuan atau dasar penyusunan naskah. Penulisan rujukan dilakukan sebagai
berikut.

1. Naskah dinas yang berbentuk Surat Perintah, Surat Tugas, Surat


Edaran, dan Pengumuman, rujukan ditulis di dalam konsiderans dasar.
2. Surat Dinas memerlukan rujukan; naskah yang menjadi rujukan ditulis
pada alinea pembuka diikuti substansi materi surat yang bersangkutan.
Dalam hal lebih dari satu naskah, rujukan harus ditulis secara kronologis.
a) Dalam hal Surat Dinas memerlukan Rujukan, naskah Rujukan ditulis
padaalinea pembuka, diikuti substansi materi surat yang
bersangkutan rujukan lebih dari satu naskah, Rujukan itu harus
ditulis secara kronologis

b) Cara menulis Rujukan adalah sebagai berikut.


1) Rujukan Berupa Naskah

Penulisan Rujukan berupa naskah mencakupi informasi singkat


tentang naskah yang menjadi rujukan, dengan urutan
sebagaiberikut: jenis naskah dinas, jabatan penandatangan
naskah dinas, nomor naskah dinas, tanggal penetapan, dan
subjek naskah dinas.

2) Rujukan Berupa Surat Dinas

Penulisan Rujukan berupa Surat Dinas mencakupi informasi


singkat tentang Surat Dinas yang menjadi Rujukan, dengan
urutan sebagai berikut: jenis surat, jabatan penandatangan,
nomor surat, tanggal penandatanganan surat, dan hal.

3) Rujukan Berupa Surat Dinas Elektronik Penulisan rujukan


berupa Surat Dinas Elektronik (surat yang dikirimkan melalui
sarana elektronik) diatur tersendiri.
c) Rujukan Surat kepada Instansi Nonpemerintah Rujukan tidak harus
dicantumkan pada Surat Dinas yang ditujukan kepada instansi
nonpemerintah.
H. Ruang Tanda Tangan

Ruang tanda tangan merupakan tempat pada bagian kaki naskah dinas yang
memuat nama jabatanyang dirangkaikan dengan nama instansi.

a. Ruang tanda tangan ditempatkan di sebelah kanan bawah setelah baris


kalimat terakhir.
b. Nama jabatan diletakkan pada baris pertama tidak disingkat.
c. Ruang tanda tangan sekurang-kurangnya empat paragraf.
d. Nama pejabat yang menandatangani naskah dinas ditulis dengan huruf
awal kata kapital.
e. Jarak ruang antara tanda tangan dan tepi kanan kertas adalah + 3 cm,
sedangkan untuk tepi kiri disesuaikan dengan baris terpanjang.
I. Penentuan Batas/Ruang Tepi

Demi keserasian dan kerapihan (estetika) dalam penyusunan naskah dinas,


diatur supaya tidak seluruh permukaan kertas digunakan secara penuh. Oleh
karena itu, perlu ditetapkan batas antara tepi kertas dan naskah, baik pada
tepi atas, kanan, bawah, maupun pada tepi kiri sehingga terdapat ruang yang
dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang
terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat naskah dinas, yaitu
1. Ruang tepi atas :

apabila menggunakan kop naskah dinas,1,5 spasi di bawahkop, dan


apabila tanpa kop naskah dinas, sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi atas
kertas;

2. Ruang tepi bawah :


sekurang-kurangnya 3,5 cm dari tepi bawah kertas;
3. Ruang tepi kiri :

sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas; batas ruang tepi kiri


tersebut diatur cukup lebar agar pada waktu dilubangi untuk kepentingan
penyimpanan dalamordner/snelhechter tidak berakibat hilangnya salah
satu huruf/kata/angka pada naskah dinas;

4. Ruang tepi kanan :

Sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi kanan kertas.

Catatan: Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di


atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu
naskah dinas. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalam
paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan estetika.

5. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan di dalam naskah dinas harus jelas, tepat, dan
menguraikan maksud, tujuan, serta isi naskah. Untuk itu, perlu
diperhatikan pemakaian kata dan kalimat dalam susunan yang baik dan
benar, sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku, yaitu Tata Bahasa
Baku Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ejaan yang
digunakan di dalam naskah dinas adalah Ejaan Bahasa Indonesia sesuai
dengan ketentuan peraturan peruandang-undangan.

6. Media/Sarana Naskah Dinas

Media/sarana naskah dinas adalah alat untuk merekam informasiyang


dikomunikasikan dalam bentuk media konvensional (kertas).

1. Kertas
a. Naskah dinas menggunakan kertas jenis F4 80 gram.
b. Surat Dinas yang asli menggunakan kertas berwarna putih dengan
kualitas terbaik white bond.
c. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas korespondensi adalah F4
yang berukuran 215 x 330 mm . Di samping kertas F4, untuk
kepentingan tertentu dapat digunakan kertas dengan ukuran berikut:
1) A3 kuarto ganda (297 x 420 mm);
2) A5 setengah kuarto (210 x 148 mm);
3) A4 (2150x2970mm);
4) Folio ganda (420 x 330 mm).
2. Sampul Surat

Sampul surat adalah sarana kelengkapan penyampaian surat, terutama


untuk surat keluar instansi. Ukuran, bentuk, dan warna sampul yang
digunakan untuk surat-menyurat di lingkungan Puskesmas, diatur sesuai
dengan keperluan dengan mempertimbangkan efisiensi.

a. Warna dan Kualitas Sampul Surat Dinas menggunakan kertas


tahan lama (bond) berwarna putih atau coklat muda dengan
kualitas sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ukuran dan
berat naskah atau surat dinas yang dikirimkan.

b. Penulisan Alamat Pengirim dan Tujuan Pada Sampul Surat harus


dicantumkan alamat pengirim dan alamat tujuan. Alamat pengirim
dicetak pada bagian atas dengan susunan dan bentuk huruf yang
sama dengan yang dicetak pada kepala surat, yaitu logo
instansi,nama instansi/jabatan, alinea pertama alamat tujuan mulai
dicetak atau ditulis pada bagian sampul kanan bawah.

c. Cara Melipat dan Memasukkan Surat ke dalam Sampul Surat


dinas dilipat dengan sudut saling bertemu dan lipatan harus lurus
dan tidak kusut. Sebelum surat dinas dilipat harus
dipertimbangkan sampul yang akan digunakan. Surat dinas dilipat
dengan cara sepertiga bagian bawah lembaran surat dilipat ke
depan dan sepertiga bagian atas dilipat ke belakang. Selanjutnya,
surat dimasukkan ke dalam sampul dengan bagian kepala surat
menghadap ke depan ke arah penerima/pembaca surat.

J. Susunan Surat Dinas


1. Kop Surat Kop

Surat mengidentifikasikan nama instansi pembuat surat dan alamat


dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Kop Surat Nama Instansi

1) Kop Surat Nama Instansi menunjukkan nama dan alamat


instansi pemerintah. Kertas dengan kop surat dimaksud
digunakan untuk kemudahan dalam surat menyurat.

2) Kop instansi berisikan lambang kabupaten dan identitas,serta


alamat puskesmas. Ketentuan menggunakan kop
instansi/puskesmas untuk tata naskah dinas adalah sebagai
tanda pengenal atau identitas suatu instansi, agar publik lebih
mudah mengenal. Bentuk kop naskah dinas dengan
menggunakan Logo, yang terletak di tepi atas kertas dan berada
di sebelah kiri, diikuti dengan tulisan nama instansi/puskesmas
dan alamat lengkap, nomor telepon, alamat email yang terletak di
sebelah kanan sejajar dengan Logo, untuk kode pos ditulis rata
kanan. Tulisan nama instansi dicetak tebal dengan huruf kapital
tipe Arial berukuran 16 dan 22 dengan warna hitam dan alamat
lengkap ditulis dengan huruf awal kapital Arial berukuran 10,14.

3) Surat jenis nota dinas dan memorandum tidak menggunakan kop


surat berlogo instansi.

2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis dengan tata urut sebagai berikut:
a. tanggal ditulis dengan angka Latin;
b. bulan ditulis angka romawi;
c. tahun ditulis lengkap empat digit dengan angka Latin
3. Hal Surat
Hal adalah materi pokok surat yang dinyatakan dengan kelompok kata
singkat tetapi jelas. Hal perlu dicantumkan dengan alasan berikut
a. menyampaikan penjelasan singkat tentang materi yang
dikomunikasikan dan menjadi rujukan dalam komunikasi;
b. memudahkan identifikasi;
c. memudahkan pemberkasan dan penyimpanan surat.
4. Alamat Surat
a. SuratDinas ditujukan kepada nama jabatan pimpinan dari instansi
pemerintah yang dituju. Surat Dinas tidak dapat ditujukan kepada
identitas nama individu dan nama instansi.
b. Surat Dinas yang ditujukkan kepada pejabat negara ditulis dengan
urutan sebagai berikut:
1) nama jabatan;
2) wilayah;
3) kota;
5. Paragraf dan Spasi Surat

Paragraf adalah sekelompok kalimat pernyataan yang berkaitan satu


dengan yang lain, yang merupakan satu kesatuan. Fungsi paragraf
adalah mempermudah pemahaman penerima, memisahkan, atau
menghubungkan pemikiran dalam komunikasi tertulis. Isi surat dinas
diketik satu spasi dan diberi jarak 1,5-2 spasi di antara paragraf yang
satu dengan paragraf yang lainnya. Surat yang terdiri atas satu paragraf
jarak antarbarisnya adalah 2 spasi. Pemaragrafan ditandai dengan takuk,
yaitu + 6 ketuk atau spasi.

6. WarnaTinta

Tinta yang digunakan untuk surat-menyurat berwarna hitam, sedangkan


untuk penandatanganan surat berwarna hitam atau biru.

7. Salinan

Salinan surat dinas hanya diberikan kepada yang berhak dan terdapat
padasalinan surat yang disampaikan kepada pejabat yang terkait.

8. Stempel
a. Stempel instansi berbentuk lingkaran
Stempel Sebagaimana Dimaksud terdiri dari :
- Garis lingkaran Luar
- Garis lingkaran Tengah
- Garis lingkaran dalam
- Isi stempel
- Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel jabatan dan stempel
Instansi adalah 4 cm
- Ukuran garis tengah lingkaran tengahstempel jabatan dan stempel
Instansi adalah 3,8 cm
- Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan stempel
Instansi adalah 2,7 cm
- Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam
maksimal 1 cm
- Warna tinta stempel Ungu
b. Stempel dokumentasi
- Pengendalian dokumen dan rekam implementasi Puskesmas
adalah sistem penomoran dan system penyimpanan dokumen dan
rekam implementasi, baik dokumen perkantoran maupun dokumen
akreditasi Puskesmas
- Dokumen Induk adalah dokumen asli dan telah disahkan oleh
Kepala Instansi di stempel dengan dokumen asli. Bentuk persegi
panjang, ukuran 4 cm x 1,5 cm, warna merah tertulis ASLI
- Dokumen terkendali adalah dokumen yang didistribusikan kepada
sekretariat/tiap unit/ pelaksana, terdaftar dalam Daftar Distribusi
Dokumen Terkendali, dan menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan dan dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen
ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”. Bentuk persegi
panjang, ukuran 5,5 cm x 1,5 cm, warna merah.
- Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang didistribusikan
untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di luar
instansi digunakan untuk keperluan insidentil, tidak dapat
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan
memiliki tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI”. Bentuk persegi
panjang, ukuran 5,5 cm x 1,5 cm, warna merah. Yang berhak
mengeluarkan dokumen ini adalah Penanggung jawab Manajemen
Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak
Terkendali.
- Dokumen Kadaluwarsa adalah Dokumen yang dinyatakan sudah
tidak berlaku. Oleh karena telah mengalami perubahan/revisi
sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“KADALUWARSA”. Bentuk persegi panjang, ukuran 5,5 cm x 1,5
cm, warna merah.
- Kelompok dokumen adalah kelompok jenis - jenis dokumen /
rekaman (contoh: kelompok SOP, Intruksi Kerja, rekaman kegiatan
dsb).
- Bentuk Stempel Dokumen
ASLI

TERKENDALI

TIDAK TERKENDALI

KADALUWARSA
9. Tingkat Keamanan
a. Sangat Rahasia ditingkat (SR) : Tingkat keamanan isi surat dinas yang
tinggi sangat erat. Hubungannya dengan keamanan dan keselamtan
Puskesmas. Jika diasirkan secara tidak sah atau jauh ke tangan yang
tidak berhak, suratini akan membahayakan keamanan dan
keselamatan puskesmas.
b. Rahasia disingkat (R) : Tingkat keamanan isi surat dinas yang
berhubungan erat dengan keamanan dan keselamatan puskesmas.
Jika diasirkan secara tidak sah atau jauh ke tangan yang tidsk
berhak ,surat ini akan merugikan puskesmas.
c. Biasa disingkat (B) : tingkat keamanan isi suatu dinas yang tidak
termasuk dalam butir a dan b. Namun, itu tidak berarti bahwa isi surat
dinas tersebut dapat disampaikan kepada yang tidak berhak
mengetahuinya.
d. Surat mengundang materi dengan tingkat keamanan tertentu ( Sangat
Rahasia dan Rahasia ) harus di jaga keamanannya dalam rangka
keamanan dan keselamatan Puskesmas. Tanda tingkat keamanan
ditulis dengan cap ( Tidak diketik) berwarna merah pada bagian atas
dan bawah setiap halaman surat dinas. Jika Surat Dinas tersebut
disalin, cap tingkat keamanan pada persalinan harus dengan warna
yang sama dengan warna cap pada surat asli.

10. Ketentuan Surat Menyurat

a. Amat Segera / kilat adalah surat dinas yang terus diselesaikan /


disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu 24 jam.
b. Segera adalah surat dinas yang harus diselesaikan / disampaikan
menurut batas waktu 2 x 24 jam
c. Biasa adalah surat dinas yang harus diselesaikan atau disampaikan
menurut urutan yang di terima oleh bagian pengiriman.

d. Ketentuan Surat – Menyurat


1. Komunikasi Langsung

Surat dinas dikirim langsung kepada pejabat atau pegawai yang dituju .
Jika surat tersebut ditunjukan kepada pejabat atau pegawai yang bukan
kepala instansi, untuk mempercepat penyampaian surat kepada
pejabatyang dituju tersebut, surat tetap ditujukan kepada kepala instansi
dengan mencantumkan untuk perhatian (u.p.) pejabat yang bersangkutan.

2. Alur Surat- Menyurat


Alur surat menyurat harus melalui hierarki dari tingkat pimpinan Kepala
Puskesmas sehingga dapat dilakukan pengendalian penyelesaian.

BAB IV
PENGURUSAN NASKAH DINAS KORESPONDENSI

Korespondensi sangat penting untuk mendukung terselenggaranya tugas fungsi


organisasi. Jika dilaksanakan tidak diatur dengan cermat dan teliti akan diperlukan
banyak waktu dan biaya. Pengurusan naskah dinas korespondensi yang baik akan
meningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan administrasi instansi
pemerintah.

A. Naskah Dinas Korespondensi Intern ( Nota Dinas / Memorandum )


Pengurusan nota dinas / memorandum adalah pengelolaan nota dinas /
memorandum yang diterima dan akan dikirim. Pengurusan nota dinas /
memorandum itu sebaiknya dipusatkan disekretariatan atau dibagian lain yang
menyelenggarakan fungsi kesekretariatan untuk memudahkan pengawasan
dan pengendaliannya.
B. Naskah Dinas Korespondensi Ekstern
1. Ketentuan Penyusunan Surat Dinas
a. Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat – menyurat
dinas dilaksanakan secara cermat dan teliti agar tidak
menimbulkan salah penafsiran.
b. Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tata
cara dan prosedur surat – menyurat harus menggunakan sarana
komunikasi resmi.
c. Jawaban terhadap Surat yang masuk.
1) Instansi pengirim harus segera menginformasikan kepada
penerima surat atas keterlambatan jawaban dalam suatu
proses komunikasi.
2) Instansi penerima harus segera memberikan jawaban
terhadap konfirmasi yang dilakukan oleh instansi pengirim.
2. Pengurusan Surat Masuk
Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima. Untuk
memudahkan pengawasan dan pengendalian, penerimaan surat
masuk sebaiknya dipusatkan di sekretariat atau dibagian lain yang
menyelenggarakan melalui tahapan berikut.
a. Penerimaan
Surat masuk yang diterima dalam sampul tertutup
dikelompokkan berdasarkan tingkat keamanan (SR, R, dan B)
dan tingkat kecepatan penyampaiannya (amat segera, segera,
dan biasa). Selanjutnya surat ditangani sesuai dengan tingkat
keamanan dan tingkat kecepatan penyampaiannya.

b. Pencatatan
1) Surat masuk yang diterima dicatatpada buku agendamenurut
tingkat keamanan.
2) Pencatatan surat dinas yang mempunyai tingkat keamanan
SR dan R dilakukan oleh pimpinan kesekretariatan atau
pejabat tertentu yang mendapatkan kewenangan dari
pimpinan instansi.
3) Pencatatan surat dinas yang mempunyai tingkat keamanan B
dilakuan oleh pejabat yang ditunjuk oleh pimpinan
kesekretariatan.
4) Pencatatan surat dilaksanakan dengan prioritas sesuai
dengan tingkat kecepatan penyampaian.
5) Pencatatan dilakukan pula pada lembar disposisi dan surat
mengenai nomor agenda dan tanggal penerimaan.
6) Pencatatan surat masuk dimulai dari Nomor 1 pada bulan
Januari dan berakhir pada nomor terakhir dalam satu tahun,
yaitu nomor terakhir pada tanggal 31 Desember.
7) Pencatatan surat selalu dilakukan pada setiap terjadi
pemindahan dan penyimpanan.
c. Penilaian
1) Kegiatan penilaian surat masuk mulai dilaksanakan pada
tahap pencatatan
2) Pada tahap penilaian, surat dinilai apakah akan disampaikan
pimpinan atau dapat disampaikan langsung kepada pejabat
yang menangani. Di tiap instansi sudah diatur surat yang
harus melalui pimpinan dan surat yang dapat langsung
disampaikan kepada pejabat tertentu.
3) Selain penilaian penyampaian surat, dilakukan pula penilaian
penanganan surat, apakah surat masuk itu akan diproses
biasa atau melalaui proses pemberkasan masalah.
4) Surat masuk yang beralamat pribadi (nama orang) dinilai
termasuk surat yang harus disampaikan langsung kepada
yang bersangkutan dalam keadaan sampul tertutup.
5) Penilaian dilakukan dengan berpedoman kepada tingkat
keamanan dan tingkat kecepatan penyampaian surat.
d. Pengelolahan
1) Pada tahap pengolahan, pimpinan/pejabat memutuskan
tindakan yang akan diambil sehubungan dengan surat
masuk tersebut.
2) Dari hasil pengolahan dapat diputuskan tindakan lanjutnya,
yaitu langsung disimpan atau dibuat naskah dinas baru.
3) Pengolahan surat masuk dapat menggunakan proses
pemberkasan naskah atau proses administrasi biasa sesuai
dengan kebutuhan.
e. Penyimpanan
1) Surat dinas harus disimpan sedemikan rupa sehingga mudah
ditemukan kembali jika diperlukan.
2) Surat masuk yang melalui proses pemberkasan naskah
disimpan dalam berkas naskah dinas menurut bidang
permasalahan.
3) Surat masuk yang diproses tidak melalui proses
pemberkasan,naskah dinas disimpan dalam himpunan sesuai
dengan kebutuhan, Beberapa cara menghimpun surat adalah
sebagai berikut.
a) Seri adalah himpunan satu jenis surat dinas yang
berdasarkan format surat atau jenis naskah dinas,
misalnya keputusan, petunjuk pelaksanaan, dan surat
edaran, disusun secara kronologis. Himpunan menurut
seri selain dibatasi oleh kemampuan map juga dibatasi
oleh tahun naskah dinas.
b) Rublik adalah himpunan dari satu macam
naskah/hal/pokok persoalan yang disusun secara
kronologis, misalnya cuti. Kunjungan dinas, kerja
lapangan. Himpunan menurut rubruk dibatasi sampai
dengan masalah selesai.
c) Dosir adalah himpunan satu macam atau persoalan yang
disusun secara kronologis dari awal sampai akhir.
Misalnya, file/berkas pegawai adalah himpunan naskah
dinas mulai dari lamaran sampai dengan pemberhentian.
4) Sarana penanganan Surat Masuk
a) Lateral adalah penyimpanan surat/himpunan yang diletakkan
sedemikian rupa sehingga yang terlihat hanya bagian sisi
samping, misalnya penyimpanan dalam odner dan kontak
arsip;
b) Vertikal adalah penyimpanan surat/himpunan yang diletakkan
sedemikian rupa sehingga yang terlihat hanya bagian muka,
misalnya penyimpanan surat map pada lemari berkas;
c) Horizontal adalah penyimpanan surat/himpunan yang
diletakkan sedemikian rupa sehingga muka surat/himpunan
terlihat sebelah atas, misalnya penyimpanan peta atau
gambar kontruksi.
d) Surat yang masih aktif, tetap berada di unit pengolah. Setelah
surat menjadi arsip inaktif, penyimpanan harus sudah
dialihkan ke unit kearsipan sesuai dengan ketentuan
kearsipan yang berlaku.
f. Sarana Penanganan Surat Masuk
1) Buku agenda adalah sarana utama pengendalian dan
pengawasan surat masuk. Semua surat masuk pertama kali
dicatat pada buku agenda, yang disusun dalam kolom
catatan sebagai berikut.
a) Nomor urut;
b) Nomor surat;
c) tanggal surat masuk dan tanggal pelaksanaan;
d) Pengirim;
e) Isi surat;
f) keterangan. Sesuai dengan kebutuhan, kolom catatan
dapat ditambah, misalnya dengan petunjuk pada nomer
yang lalu dan petunjuk pada nomer berikutnya.
2) Pengurusan surat masuk yang tidak melalui proses
pemberkasan naskah dinas selain buku agenda, dapat
digunakan sarana lain yang diatur sesuai dengan kebutuhan
instansi masing-masing.
3) Sarana pengurusan surat masuk melalui proses
pemberkasan naskah, selain dengan agenda, juga
digunakan sarana lain.
3. Pengurusan Surat Keluar
Surat keluar adalah semua surat dinas yang akan dikirim kepada
pejabat yang tercantum pada alamat surat dinas dan sampul surat
dinas. Penanganan surat masuk, pencatatan, pemberian nomor/cap
dan pengiriman surat keluar sebaiknya dipusatkan di sekretariat atau
bagian lain yang menyelenggarakan fungsi kesekretariatan untuk
memudahkan pengawasan dan pengendalian. Penanganan surat
keluar melalui tahap sebagai berikut.
a. Pengolahan
1) Kegiatan pengolahan dimulai dari penyiapan hingga ke
penandatanganan surat dinas. Penyimpanan surat keluar
dilaksanakan, antara lain karena
a) Adanya kebijaksanaan pimpinan;
b) Reaksi atas suatu aksi
c) Adanya konsep baru
2) Penyimpanan/penyusunan konsep surat keluar adalah sebagai
berikut.
a) Penyimpanan penyusunan konsep dilakukan oleh
pejabat/pegawai yang membidanginya, seperti
sekretaris/pimpinan sekretariat atau pejabat/pegawai yang
ditunjuk.
b) Setiap konsep yang disiapkan harus didasarkan pada
kebijaksanaan dan pengarahan pimpinan.
c) Setiap konsep yang diajukan kepada pimpinan terlebih
dahulu harus diteliti oleh sekretaris/pimpinan sekretariat atau
pejabat yang diserahi wewenang. Sesuai dengan petunjuk
pimpinan atau menurut pertimbangannya sendiri terhadap
sisi surat dinas, sekretaris pimpinan sekretariat menetapkan
tingkat kecepatan penyampaian dan tingkat keamanan surat.
d) Setiap konsep surat dinas sebelumnya ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang dibubuhi paraf terlebih dahulu oleh
para pejabat dua tingkat dibawahnya yang
bertugasmenyiapkan konsep surat dinas tersebut.
e) Letak pembubuhan paraf diatur sebagai berikut:
1) Paraf pejabat dibubuhkan disebelah kiri sebelum nama
pejabat penanda tangan.
2) Setelah surat dinas diparaf oleh pejabat yang
bersangkutan dan tidak lagi mengandung kekurangan /
kesalahan yang perlu diperbaiki, proses selanjutnya
adalah :
a) Penandatanganan oleh pejabat yang bersangkutan
b) Pembubuhan Cap
c) Pemberian nomor
b. Pencatatan
Semua surat keluar dicatat dalam buku pencatatan surat keluar
yang bentuk, susunan, dan tata cara pencatatannya diatur oleh
instansi masing-masing.
c. Penggandaan
1) Penggandaan adalah kegiatan memperbanyak surat dinas
dengan sarana reproduksi yang tersedia sesuai dengan
banyaknya alamat yang dituju.
2) Penggandaan hanya dilakukan setelah surat keluar
ditandatangani oleh pejabat yang berhak.
3) Cap dinas yang dibubuhkan pada hasil penggandaan harus asli
(bukan salinan).
4) Jumlah yang digandakan sesuai dengan alamat yang dituju
(alamat distribusi).
5) Penggandaan surat keluar yang tingkat kecepatan
penyampaiannya kilat dan sangat segera harus didahulukan.
6) Penggandaan surat keluar yang tingkat keamanannya sangat
rahasia/rahasia harus diawasi dengan ketet.
7) Sekretaris/pimpinan sekretaris bekewajiban menjaga agar
penggandaan dilaksanakan menurut ketentuan yang diatur oleh
instansi masing-masing.
d. Pengiriman
1) Surat keluar yang akan dikirimkan dimasukkan ke dalam
sampul.
2) Pada sampul surat keluar yang tingkat keamanannya biasa (B),
rahasia (R), dan sangat rahasia (SR) dicantumkan alamat
lengkap, nomor surat dinas, dan cap yang sesuai dengan tingkat
kecepatan penyampaian (kilat/segera/biasa).
3) Surat yang tingkat keamanannya SR atau R dimasukkan
kedalam sampul, dibubuhi alamat lengkap, nomor surat dinas,
cap dinas, cap yang sesuai dengan tingkat kecepatan
penyampaian dan cap tingkat keamanan. Sampul ini
dimasukkan kedalam sampul kedua dengan tanda-tanda yang
sama kecuali cap tingkat keamanan.
4) Semua surat keluar yang dikirim dicatat dalam buku Ekspedisi
sebagai bukti pengiriman atau dibuatkan tanda bukti pengiriman
tersendiri.
5) Untuk kepentingan keamanan, sekretaris/pimpinan sekretariat
mengusahakan keselamatan pengiriman semua surat keluar,
khususnya yang tingkat keamanannya SR/R.
e. Penyimpanan
1) Semua arsip surat keluar (pertinggal) harus disimpan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dalam kearsipan.
2) Naskah asli surat dinas keluar dan naskah yang diparaf harus
disimpan.
3) Tata cara penyimpanan surat keluar diatur oleh instansi masing-
masing.
BAB V
PEJABAT PENANDA TANGAN NASKAH DINAS

A. Penandatanganan
1. Penggunaan Garis Kewenangan
Kepala Puskesmas yang bertanggung jawab atas segala
kegiatan yang dilakukan didalam organisasi atau instansinya.
Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau
diserahkan kepada seseorang yang bukan pejabat berwenang.
Garis kewenangan digunakan jika surat dinas ditandatangani
oleh pejabat yang mendapat pelimpahan dari pejabat yang
berwenang.
2. Penandatanganan
Penandatanganan surat dinas yang menggunakan garis
kewenangan dapat dilaksanakan sebagai berikut.
a) Atas Nama (a.n.) Atas nama yang disingkat (a.n.) digunakan
jika pejabat yang menandatangani surat dinas telah diberi
kuasa oleh pejabat yang bertanggung jawab, berdasarkan
bidang tugas dan tanggung jawab pejabat yang
bersangkutan susunan penandatanganan atas nama (a.n.)
pejabat lain yaitu nama jabatan pejabat yang berwenang
ditulis lengkap dengan huruf kapital pada setiap awal kata,
didahului dengan singkatan, dibawah nama jabatan pejabat
ditulis nama jabatan yang bertanda tangan
Contoh

an. Kepala Puskesmas Cikarang


Kepala Sub Bagian Tata usaha

........................................................

B. Untuk Perhatian (u.p.)


Alamat surat yang menggunakan
Tandasingkatan
Tangan u.p. (untuk perhatian)
untuk keperluan berikut:
1. Untuk mempercepat penyelesaian surat yang diperkirakan
dilakukan oleh pejabat atau staf tertentu dilingkungan instansi;
2. Untuk mempermudah penyampaian oleh sekretariat penerima
surat jabatan yang dituju dan untuk mempercepat
penyelesaiannya sesuai dengan maksud surat
3. Untuk mempercepat penyelesaian surat karena tidak
menggunakan kebijakan langsung pimpinan instansi.
Contoh :

Yth. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi

Alamat ..................

C. Pelaksana Tugas (Plt.)


Ketentuan penandatanganan u.p.
pelaksana tugas, yang disingkat (Plt),
adalah sebagai berikut :
1) Pelaksana tugas (Plt) digunakan apabila pejabat yang
berwenang menandatangi naskah dinas belum diteteapkan
karena menunggu ketentuan bidan kepegawaian lebih lanjut.
2) Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan
pejabat yang definitif ditetapkan.
Contoh :

Plt. Kepada Puskesmas cikarang

D. Kewenangan Penandatanganan
Tanda Tangan
Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas
antar/keluar Puskesmas Cikarang yang bersifat
kebijakan/keputusan/arahan berada pada kepala Puskesmas
Cikarang.

BAB VI

PENGGUNAAN LAMBANG KABUPATEN DAN LOGO DALAM NASKAH DINAS

Lambang Kabupaten, Logo dan cap dinas digunakan dalam tata naskah dinas
sebagai tanda pengenalan atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi. Untuk
memperoleh keseragaman dalam penyelenggaraan tata naskah dinas di Puskesmas
cikarang perlu ditentukan penggunaan lambang, logo, dan cap dinas pada kertas
surat dan sampul.

A. Penggunaan Lambang Kabupaten


Ketentuan penggunaan lambang kabupaten untuk tata naskah dinas,adalah
sebagai tanda pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi.
B. Penggunaan Kop Instansi

Kop Instansi berisikan lambang kabupaten dan identifikasi , serta alamat


puskesmas. Kentuan menggunakan kop instansi atau puskesmas untuk tata
naskah dinas adalah sebagai tanda pengenal atau didentitas suatu instansi,
agar publik lebih mudah mengenal. Bentuk kop naskah dinas dengan
menggunakan Logo, yang terletak di tepi atas kertas dan berada di sebelah
kiri, diikuti dengan tulisan nama instansi/puskesmas dan alamat lengkap,
nomor telepon, alamat email yang terletak di sebelah kanan sejajar dengan
Logo, untuk kode pos ditulis rata kanan. Tulisan nama instansi dicetak tebal
dengan huruf kapital tipe Arial berukuran 16 dan 22 dengan warna hitam dan
alamat lengkap ditulis dengan huruf awal kapital Arial berukuran 10,14.

C. Cap Instansi
Pejabat yang berwenang menggunakan cap instansi adalah kepala
Puskesmas Cikarang
D. Pengawasan
Pimpinan Instansi / kepala Puskesmas Cikarang bertanggung jawab atas
pelaksanaan ketentuan ini wajib melakukan pengawasan.
BAB VII

PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN, DAN RALAT NASKAH


DINAS

Perubahan, pencabutan, pembatalan, serta ralat naskah dinas harus jelas dan dapat
menunjukkan naskah dinas mana yang diadakan perubahan, pencabutan,
pembatalan, dan/atau ralat tersebut.

A. Pengertian
1. Perubahan
Perubahan berarti bagian tertentu dari naskah dinas diubah. Perubahan
dinyatakan dengan Lembar Perubahan
2. Pencabutan
Pencabutan berarti bahwa naskah dinas itu tidak berlaku sejak pencabutan
ditetapkan. Pencabutan naskah dinas dinyatakan dengan penetapan naskah
dinas baru.
3. Pembatalan
Pembatalan berarti bahwa seluruh materi naskah dinas tidak berlaku mulai
saat naskah dinas ditetapkan. Pembatalan naskah dinas dinyatakan dengan
penetapan naskah dinas yang baru.
4. Ralat
Ralat adalah perbaikan yang dilakukan karena terjadi salah pengetikan atau
salah cetak sehingga tidak sesuai dengan naskah aslinya.

B. Tata Cara Perubahan, Pencabutan, Pembatalan, dan Ralat


1. Naskah Dinas yang bersifat mengatur, apabila diubah, dicabut, atau
dibatalkan harus diubah, dicabut atau dibatalkan dengan naskah dinas yang
sama jenisnya. Keputusan kepala UPTD Puskesmas Cikarang harus diubah,
dicabut, atau dibatalkan dengan keputusan kepala UPTD Puskesmas
Cikarang juga
2. Pejabat yang berhak menentukan perubahan, pencabutan, dan pembatalan
adalah pejabat yang menandatangani naskah yaitu kepala UPTD Puskesmas
Cikarang.
3. Ralat yang bersifat kekeliruan kecil, seperti salah ketik, dilaksanakan oleh
pejabat yang menandatangani naskah yaitu kepala UPTD Puskesmas
Cikarang.

BAB VIII
PENUTUP
Pedoman Tata Naskah ini merupakan acuan bagi seluruh karyawan di UPTD
Puskesmas Cikarang dalam pelaksanaan administrasi umum di lingkungan UPTD
Puskesmas Cikarang.

Ditetapkan di : Bekasi

Pada Tanggal :

Kepala UPTD Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS

NIP. 196804082000032005
LAMPIRAN

PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

KERANGKA ACUAN PROGRAM/KEGIATAN

UPTD PUSKESMAS CIKARANG

I. Pendahuluan

Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/ kegiatan.

II. Latar belakang

Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program


tersebutdisusun.Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan programtersebut dapat lebih kuat.

III. Tujuan umum dan tujuan khusus


A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
1. ...................
2. Dst ............
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


A.

B.

V. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran

No Kegiatan Pelaksanaan Lintas Lintas Ket


Pokok Program UKGM program sektor
terkait terkait
A.

VI. Sasaran
1. Anak Pra Sekolah
2. Ibu Hamil
3. Masyarkat Lanjut Usia
VII. Jadwal Kegiatan (Gambaran Dalam Bagan Gantt untuk Rencana Sa tu
Tahun)

No Kegiatan 2018

jan Feb Mar Apr Mai Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai
dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada
bulan terssebut.
IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam
kerangkaacuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau
membuatdokumentasi kegiatan. Pelaporan adalah bagaimana membuat
laporan program dan kapan laporanharus diserahkan dan kepada siapa
saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/Kegiatan
secara menyeluruh jadi yang ditulis dalam kerangka acuan bagaimana
melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan. Jika diperlukan,
dapatditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran
A. Standar Operasional Prosedur (SOP)

Bentukdansusunannaskahstandarproseduroperasional adalahsebagai berikut.

1) Logo:

Bagi Puskesmas, logo yang dipakai adalah logo Pemerintah kabupaten/kota,


dan lambang Puskesmas.

2) Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:


a) Heading hanyadicetak halaman pertama.
b) Kotak Puskesmas diberi Logo pemerintah daerah, dan nama Puskesmas
c) Kotak Judul diberi Judul /namaSOP sesuai proses kerjanya.
d) Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuanpenomeran yang berlakudi
Puskesmas/Puskesmasyang bersangkutan,dibuat sistemtis agar ada
keseragaman.
e) No. Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.Contoh:
dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertamadiberi huruf B
danseterusnya.Tetapidapatjugadenganangka,misalnyauntuk dokumen baru
dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 1,
dan seterusnya.
f) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
g) Halaman:diisinomorhalamandenganmencantumkanjugatotal
halamanuntukSOPtersebut(misal1/5).Namun,ditiaphalaman selanjutnya
dibuat footermisalnya pada halamankedua: 2/5,halaman terakhir: 5/5.
h) h)DitetapkanKepalaPuskesmas:diberitandatanganKepalaPuskesmas dan
nama jelasnya.
3) Isi SOP

Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:

a) Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan danatau defi nisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami ataumenyebabkan
salahpengertian/menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Katakunci:

“Sebagai acuan penerapan langkah-langkahuntuk …”.

c) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnyaSOP


tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan
dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas No tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak.
d) Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundangundangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka.
e) Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proseskerja
tertentu.
f) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut. Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas,
dapat ditambahkan antala lain: bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):

Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam


langkah-langkahkegiatandilengkapi dengandiagram alir/bagan alir
untukmemudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan
alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro
dan diagram alir mikro.

1. Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar


dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol,
yaitu simbol balok:

2. Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatankegiatan dari tiap


tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

Tempat .Tanggal, Bulan, dan Tahun


Kepada
Yth, .................................................

di ̶
SURAT PENGANTAR

NOMOR ....................

NO Jenis yang dikirim Banyaknya Keterangan

Diterima tanggal .................

Penerima Pengirim

Nama Jabatan Nama Jabatan

NAMA NAMA

PANGKAT PANGKAT

NIP NIP
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

PENGUMUMAN

NO : ...............

TENTANG

........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Hari / Tangal :

Tempat :

Waktu :

Ditetapkan di ..............................

Pada tanggal di ..........................

Kepala Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS

NIP. 196804082000032005
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS


NOMOR ............................
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
NIP :
Perangkat / Golongan :
Jabatan :
Dengan ini menerapkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama :
NIP :
Perangkat / Golongan :
Jabatan :
Yang diangkat berdasarkan peratura ........................................................................
................................ Nomor ............................ Terhitung ........................... telah
nyata menjalankan tugas sebagai .............................................................................
di ̶
....................................................................................................................................

Demikian surat keterangan melaksanakan tuga ini saya buat dengan


sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan / pegawai negri sipil dan apabila
dikemudian hari isi surat pernyataan ini tidak benar yang berakibat kerugian bagi
negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut .

Tempat, Tanggal, Bulan, dan Tahun

Kepala Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS

NIP. 196804082000032005
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

LAMPIRAN KEPUTUSANKEPALA UPTDPUSKESMAS


CIKARANG

NOMOR:
TENTANG:PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNITKERJA
UPTDPUSKESMAS CIKARANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNITKERJAUPTD
PUSKESMAS CIKARANGNOMOR : ......./......./......./.........
Kata Pengantar
BABI PENDAHULUAN
BABII GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
BABIII VISI, MISI, TATA NILAI DANTUJUAN PUSKESMAS BABIV
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
BABV STRUKTUR ORGANISASI UNITKERJA BABVI URAIAN JABATAN
BABVII TATAHUBUNGAN KERJA
BAB VIIIPOLAKETENAGAAN DANKUALIFIKASI PERSONIL BABIX
KEGIATAN ORGANISASI
BABXPERTEMUAN/PERTEMUAN BABXI PELAPORAN
1.LAPORAN HARIAN
2.LAPORAN BULANAN
3.LAPORAN TAHUNAN
Ditetapkan:

Pada Tanggal:

Kepala UPTDPuskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS

NIP. 196804082000032005
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

LAMPIRANKEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIKARANG

NOMOR

TENTANG

MANUAL MUTU DI UPTD PUSKESMAS


CIKARANG

MANUAL MUTU DI UPTD PUSKESMAS CIKARANG


NOMOR: ......./......./......./.........
Kata Penagantar

I.Pendahuluan

A.Latar Belakang

1.Profil Puskesmas

2.Kebiajakan Mutu

3.Proses Pelayanan

B.Ruang Lingkup

C.Tujuan

D.Landasan Hukum dan Acuan

E.Istilah dan Definisi

II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:

A.Persyaratan Umum

B.Pengendalian dokumen

C.Pengendalian rekaman

III.Tanggung Jawab Manajemen:

A.Komitmen Manajemen

B.Fokus pada sasaran/Pasien

C.Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran


kinerja/mutu

D.Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi


E.Wakil Manajemen Mutu/Penanggung jawab Manajemen Mutu

F.Komunikasi Internal

IV.Tinjauan Manajemen:

A.Umum

B.Masukan Tinjauan Manajemen

C.Luaran Tinjauan

V.Manajemen Sumber Daya:

A.Penyediaan Sumber Daya

B.Manajemen Sumber Daya Manusia

C.Infrastrukatur

D.Lingkungan Kerja

VI.Penyelenggaraan Pelayanan

A.Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:

1.Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan


pengukuran kinerja

2.Proses yang berhubungan dengan sasaran

a)Penetapan persyaratan sasaran

b)Tinjauan terhadap persyaratan sasaran

c)Komunikasi dengan sasaran

3.Pembelian (jika ada)

4.Penyelenggaraan UKM:

a)Pengendalian proses penyelenggaraan upaya

b) Validasi proses penyelenggaraan upaya

c)Identifikasi dan mampu telusur

d)Hak dan kewajiban sasaran

e)Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)

f) Manajemen risiko dan keselamatan

5.Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:

a.Umum

b.Pemantauan dan pengukuran:

a)Kepuasan pelanggan

b)Audit internal
c)Pemantauan dan pengukuran proses

d)Pemantauan dan pengukuran hasil layanan

c.Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai

d.Analisis data

e.Peningkatan berkelanjutan

f.Tindakan korektif

g.Tindakan preventif

B.Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):

1.Perencanaan Pelayanan Klinis

2.Proses yang berhubungan dengan pelanggan

3.Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:

a.Proses pembelian

b.Verifi kasi barang yang dibeli

c.Kontrak dengan pihak ketiga

4.Penyelenggaraan pelayanan klinis:

a.Pengendalian proses pelayanan klinis

b.Validasi proses pelayanan

c.Identifikasi dan ketelusuran

d.Hak dan kewajiban pasien

e.Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam


medis, dsb)

5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien

a.Penilaian indikator kinerja klinis

b.Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien

c.Pelaporan insiden keselamatan pasien

d.Analisis dan tindak lanjut

e.Penerapan manajemen risiko

6.Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:

1)Umum

2)Pemantauan dan pengukuran:

a)Kepuasan pelanggan

b)Audit internal
c)Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja

d)Pemantauan dan pengukuran hasil layanan

3)Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai

4)Analisis Data

5)Peningkatan Berkelanjutan

6)Tindakan Korektif

7)Tindakan Preventif

VIII. Penutup

Ditetapkan :

Pada Tanggal :

Kepala UPTD Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS

NIP. 19680408200003 2 2005


PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
Kode Pos 17530
BEKASI

LAMPIRANKEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIKARANG


NOMOR :
TENTANG :
PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA DI
UPTDPUSKESMAS CIKARANG
PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA UPTD PUSKESMAS CIKARANG
NOMOR: ......./......./......./.........
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan Pedoman
C.Sasaran Pedoman
D.Ruang Lingkup Pedoman
E.Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A.Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B.Distribusi Ketenagaan
C.Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A.Denah Ruangan
B.Satndar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A.Lingkup Kegiatan
B.Metode
C.Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP

Ditetapkan :
Pada Tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS


NIP. 196804082000032005
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIKARANG


NOMOR :
TENTANG :
PANDUANPELAYANAN........DIUPTDPUSKESMA
S CIKARANG

PANDUAN PELAYANAN..........DI UPTD PUSKESMAS CIKARANG


NOMOR: ......./......./......./.........

BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

Ditetapkan :
Pada Tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS


NIP. 196804082000032005
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

SURAT PERINTAH TUGAS


NOMOR …………………

Dasar:......................................................................................................
......................................................................................................
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
1. Nama :
Pangkat/Gol :
NIP :
Jabatan :

2. Nama :
Pangkat/Gol. :
NIP :
Jabatan :

Untuk : 1...............................................................................................
2..............................................................................................
3..............................................................................................

KepalaUPTD PuskesmasCikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS


NIP. 196804082000032005
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

Tempat, Tanggal,Bulan dan Tahun


Kepada

Nomor : ....................... Yth. ............................................


Sifat : ...................................................................
Lampiran : .......................
Hal : ...................... di-
......................

...............................................(Alinea Pembuka)........................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
…………………....................….(Alinea Isi) ................................................................
.....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
…………………...................….(Alinea Penutup) .......................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Kepala UPTD Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS


NIP. 196804082000032005
Tembusan:
1.…………………....
2. …………………....
3. …………………....
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

NOTULEN

Pertemuan :.................................................................................:..
Hari/Tanggal .................
:....................................................................................
...............
Waktu
Peserta Pertemuan :....................................................................................
:1......................................................................................
Acara :...............
2......................................................................................
1...................................................................................
2.................................................................................
3......................................................................................
..................................................................... ...............
3...................................................................................
Kegiatan Pertemuan .....................................................................................
:1......................................................................................
Hari/Tanggal :....................................................................................
................
2......................................................................................
PimpinanPertemuan :....................................................................................
.....................................................................................
3......................................................................................
Ketua :....................................................................................
KataSekretaris
Pembukaan ................
:....................................................................................
:........................................................................................
Pencatat ................
:....................................................................................
Pembahasan ..........................................................................................
................
..........................................................................................
.........................................................................................

Pimpinan Rapat

............................................
NIP......................................

PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

DAFTAR HADIR PERTEMUAN


Hari : ...............................................................................................
Tanggal : ...............................................................................................
Waktu : ...............................................................................................
Tempat : ...............................................................................................
Acara : ...............................................................................................
TANDA
No NAMA JABATAN KET
TANGAN

Nama Jabatan Pimpinan/


Penanggungjawab/Penyelenggara rapat

Nama.................................................
Nip..............................................
NIP. 196804082000032005

PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Kode Pos 17530 Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI

SURAT PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA

NOMOR ................../............../............./...........

TENTANG
............................................................................................
............................................................................................
Pada hari....................... Tanggal ..........................Bulan ......................... dan
Tuhan ..................., bertempat di ..........................., kami yang bertanda tangan
dibawah ini.
1) ............................................................................................................
........................................................ Pihak Ke I
2) ............................................................................................................
......................................................... Pihak Ke II
Pasal ..................
........................................................................................................................................
...................................................................................................... (isi perjanjian).
Pasal
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Penutup
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak , pada hari dan tanggal
tersebut diatas.
PIHAK KE II PIHAK KE I

Materai

Nama Nama

Pangkat Pangkat

NIP NIP

Saksi – saksi :

1. ............................... (tanda tangan)


2. ................................ (tanda tangan)
3. Dst ..........................
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Kode Pos 17530 Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI

SURAT KUASA
NOMOR .................................
Yang bertanda tangan dibawah ini :
a. Nama : ..............................
b. Jabatan : ..............................

MEMBERI KUASA
Kepada :
a. Nama : ..............................
b. Jabatan : ..............................
c. NIP : ..............................

Untuk :

............................................................................................................................
..........................................................................................................................

Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya .

Tempat , Tanggal, Bulan, dan Tahun

Yang diberi kuasa Yang memberi kuasa

NAMA JABATAN

Kepala Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS

NIP. 196804082000032005

PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Kode Pos 17530 Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Tempat,Tanggal, Bulan, dan Tuhan

Kepada

Nomor : ....................... Yth.

Sifat : ...........................

Lampiran : .....................

Hal : Undangan di ̶

.......................

........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Hari : ........................................

Tanggal : ........................................

Pukul : ........................................

Tempat : .........................................

Acara : .........................................

........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Kepala Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS

NIP. 196804082000032005
Format Naskah
Standar Operasional Prosedur

Judul
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman
UPTD Kepala Puskesmas
dr. Arda Yunita Subardi,
Puskesmas Ttd MARS

Cikarang NIP. 196804082000032005

1 Pengertian
2 Tujuan
3 Kebijakan
4 Referensi

5 Prosedur/ Langkah- langkah

6 Bagan Alir

Hal-hal yang perlu


7
diperhatikan
8 Unit Terkait
9 Dokumen Terkait
10 Rekaman historis perubahan
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIKARANG


NOMOR ................

TENTANG

...............................................................................
DENGAN RAHMAT TUHAN YANGMAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS CIKARANG ,
Menimbang :
b. bahwa ............
c. bahwa .........
Mengingat :
1) .........................................
2) .........................................
3) .........................................
MEMUTUSKAN
Menetapkan :.........................................
KESATU :.........................................
KEDUA :.........................................
Dst :.........................................

Ditetapkan di : Bekasi
Pada Tanggal :
Kepala UPTDPuskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS


NIP. 19680408 200003
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

LAPORAN TENTANG

..................................................................................

I. Pendahuluan.
A. Umum atau Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Maksud dan Tujuan
II. Kegiatan yang dilaksanakan
III. Hasil yang dicapai
IV. Kesimpulan dan Saran
V. Penutup

Dibuat
Pada tanggal

Nama
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

BERITA ACARA

NOMOR : ............

Pada hari ini tanggal ...............................................................kami masing – masing :


1. ......................................................................................Yang selanjutnya disebut
Pihak Pertama ( memuat nama , NIP , Pangkat atau Golongan , Jabatan dan
alamat )
2. .......................................................................................Yang selanjutnya
disebut Pihak Kedua ( memuat nama , NIP , Pangkat atau Golongan Jabatan ,
dan alamat )

........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Berikut Acara ini dibuat dengan sungguhnya dalam rangkap............................ untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dibuat di ........................................

Pihak Kedua Pihak Pertama

Kepala Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS

NIP. 196804082000032005
DAFTAR TILIK
( DIISI JUDUL SOP) (arial 12)

NO PROSEDUR YA TIDAK

CR : .................................................

Bekasi , ...............................................

Pelaksana atau Auditor

( .................................................. )
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

SURAT PERINTAH
Nomor 800 / /PKM CKR / /2018
Dasar :

Nama :

NIP :

Pangkat / Gol :

Jabatan :

MEMERINTAHKAN

Kepada : NAMA :

NIP / NPRTT :

PANGKAT / GOL :

JABATAN :

UNTUK : 1.

2.
3.

Demikian agar dilaksanakan dengan sebaik – baiknya dan penuh rasa tanggung
jawab.
Dikeluarkan di : BEKASI
Pada tanggal :

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Kepala UPTD Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS


NIP. 19680408 200003 2 005
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI
Kode Pos 17530

Lembar Ke :
Kode No :
Nomer : / / / /
SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS
(SPPD)
1 Pejabat memuat komitmen : Kepala Puskesmas Cikarang
2 Nama / NIP Pegawai yang melaksanakan :
perjalanan dinas
3 a. Pangkat dan Golongan Gajian menurut :
PP No. 6 Tahun 1997
b. Jabatan atau Instansi :
c. Tingkat biaya perjalanan dinas :
4 Maksud Perjalanan Dinas :
5 Alat angkut yang dipergunakan : Kendaraan bermotor roda dua
6 a. Tempat berangkat : Puskesmas Cikarang
b. Tempat tujuan
:
7 a. Lamanya Perjalanan Dinas : 1 ( Satu ) hari
b. Tanggal Berangkat
c. Tanggal harus kembali / tiba ditempat :
baru * :
8 Pengikut : Nip Keterangan

9 Pembebanan Anggaran
a. Instansi a.
b. Mata anggran
b.
10 Keterangan lain – lain

*) Coret yang tidak perlu Dikeluarkan di : BEKASI


Pada tanggal :

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Kepala UPTD Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MARS


NIP. 19680408 200003 2 005
SPPD No :
Berangkat dari :
Pada tanggal :
Ke :
Pejabat pembuat Komitmen
Kepala UPTD Puskesmas Cikarang
dr. Arda Yunita Subardi, MARS
NIP. 19680408 200003 2 005

II. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal : Pada Tanggal :
Kepala : Ke :
Kepala :
(............................) (..................................)
NIP. ..................... NIP. .............................

III. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal : Pada Tanggal :
Kepala : Ke :
Kepala :
(............................) (..................................)
NIP. ..................... NIP. .............................

IV. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal : Pada Tanggal :
Kepala : Ke :
Kepala :
(............................) (..................................)
NIP. ..................... NIP. .............................

V. Tiba di : Berangkat dari :


Pada Tanggal : Pada Tanggal :
Kepala : Ke :
Kepala :
(............................) (..................................)
NIP. ..................... NIP. .............................
V. Tiba di :
Pada Tanggal :
Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut atas diatas benar dilakukan
atas perhatiannya dan semata – mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang
sesingkat – singkatnya.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Kepala UPTD Puskesmas Cikarang

dr. Arda Yunita Subardi, MAKS


NIP. 19680408 200003 2 005

VII. Catatan lain - lain :

VIII. pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD. Pegawai yang melakukan


perjalanan dinas. Para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat / tiba, serta
bendaharawan bertanggung jawab berdasarkan peraturan- peraturan keuangan
negara apabila negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian dan kealpaannya.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BEKASI
UPTD PUSKESMAS CIKARANG
Jl. KH Dewantara No.24 Desa Karang Asih, Kec. Cikarang Utara, Kab.Bekasi
Telepon (021) 8910 6060 Email : puskesmascikarang@gmail.com
BEKASI

LEMBAR DISPOSISI

Surat dari : Diterima Tgl :

No. Agenda :

No. Surat : Sifat :

Tgl. Surat :

Perihal

Diteruskan kepada Sdr : Dengan hormat harap :

Tanggapan dan Saran


Proses lebih lanjut
Koordinasi/ konfirmasikan
Catatan

Nama Jabatan
Paraf dan tanggal

Nama,
CONTOH LEMBAR DISPOSISI
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
CIKARANG
NOMOR :
TENTANG :

URAIAN TUGAS KARYAWAN


DILINGKUNGAN PUSKESMAS CIKARANG

Nama :

NIP :

Pangkat/Gol :

Jabatan : 1. Bidan Pelaksana Lanjutan ( Sesuai golongan)


2. Bidan Koordinator ( Program Tambahan )

Tupoksi : 1. Uraian Tugas Pokok Fungsional


a.
b.

Tugas : 2. Uraian Tugas Tambahan (Terintegrasi)


Integrasi
a.
b.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

dr Arda Yunita Subardi,


UPTD. Puskesmas Cikarang MARS
NIP:196804082000032005
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkah-langkah
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai