Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN


TRADISIONAL, AKUPUNTUR, ASUHAN MANDIRI, DAN
TRADISIONAL LAINNYA TRADISIONAL TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sesuai dengan


amanat UUD 1945, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan,
realistis dan bertahap yang berazaskan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian,
adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk
rentan, antara lain ibu, anak, manusia usia lanjut dan keluarga miskin. Masalah Pelayanan
Kesehatan merupakan masalah multidimensional karena terkait dengan akifitas manusia dalam
berbagai sendi kehidupannya meliputi sosial, budaya, pendidikan, ekonomi dsb, sehingga
upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan harus dilakukan secara holistic dan
berkesinambungan. Arus globalisasI dan kemajuan teknologi membawa dampak pada
perubahan perilaku masyarakat dalam upaya mencari berbagai bentuk dan macam pelayanan
kesehatan yang diingini sesuai pengetahuan, kemampuan ekonomi, lokasi pelayanan
kesehatan, ketersediaan sarana pelayanan kesehatan di tempat kerja, kepuasan yang dirasakan
ataupun keyakinan yang dimiliki terhadap pelayanan kesehatan yang ada.

Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah penerapan kesehatan tradisional


yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan
keamanannya terbukti secara ilmiah. Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya
pengobatan dan/atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan/atau ilmu keperawatan,
yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan. Obat
tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan
resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat
magicmaupun pengetahuan tradisional. enurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional
memang bermanfaat bagi kesehan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah
dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini
banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek
samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.!eberapa perusahaan mengolah obat-obatan
tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Sebagian dari Obat tradisional yang bisa
dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga.Obat tradisional yang
banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisiadan tablet.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kota Batam melalui Dinas
Kesehatan mempunyai peran dan fungsinya dalam melakukan Pembinaan dan Pengawasan
Pelayanan Kesehatan Kota Batam.

1
II. DASAR HUKUM

a. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


b. UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c. Kep.Menkes RI No.13 Thn 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan .
e. Permenkes 61 Tahun 2016 tentang Kesehatan Tradisonal Empiris
f. Permenkes 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
g. Keputusan Walikota Batam Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Kota Batam.

III. TUJUAN

 Tujuan Umum :
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional di wilayah kerja
Puskesmas Se-Kota Batam dan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Batam.

 Tujuan Khusus :
Tercapainya Mutu Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional yang sesuai
standart di Puskesmas

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan akan dilaksanakan di Kota Batam, peserta terdiri dari 30 orang yaitu petugas
Dinas Kesehatan dan pengelola program Kesehatan Primer dan Tradisional dari 21
Puskesmas. Peserta dari Puskesmas melakukan registrasi dan kemudian mengikuti
pertemuan sampai dengan selesai. Semua rangkaian kegiatan mengikuti protocol
Kesehatan.

V. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah pengelola program Kesehatan Primer dan
Tradisional di Puskesmas se- Kota Batam

VI. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan pada kegiatan ini adalah dengan metode ceramah dan tanya
jawab. Narasumber memaparkan materi yang terkait dengan evaluasi program
Kesehatan Primer dan Tradisional.

VII. WAKTU DAN LOKASI PELAKSANAAN


Hari / Tanggal : Selasa / 24 Mei 2022
Jam : 09.00 s/d Selesai
Tempat : Aula Lt.1 Dinas Kesehatan Kota Batam

2
VIII. BIAYA YANG DIBUTUHKAN / SUMBER DANA
Anggaran pertemuan ini di bebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Dinas Kesehatan Kota Batam tahun anggaran 2022.

IX. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Batam, Mei 2022


Pejabat Pembuat Komitmen/ Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan Kuasa Pengguna Anggaran

Melda Sari, S.Kep, MM dr.Ananda Pinnaera


NIP. 19840516 200803 2 003 NIP. 19850330 201412 2 001

Anda mungkin juga menyukai