A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Undang–Undang Nomor : 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2013 tentang Tata Cara
Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu.
5. Peraturan Presiden No.42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun 2014 tentang Pemantauan
Pertumbuhan, Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun 2014 Tentang Standar Tablet
Tambah Darah Bagi Wanita usia Subur dan Ibu Hamil.
9. Undang – Undang Nomor ; 36 Tahun 2014, tentang Tenaga Kesehatan
10. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 23 tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan
Gizi.
11. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 45 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilans Gizi.
12. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi.
13. Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
14. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 14 tahun 2019 tentang Standar
Antropometri Anak.
15. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Teknis
Surveilans Gizi.
a. Gambaran Umum
Undang-undang kesehatan Nomor 36 menjadi dasar pentingnya kesehatan
bagi masyarakat Indonesia. Secara khusus melalui Permenkes No.39 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyelenggaraan Program lndonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan yang
dimulai dari lingkup keluarga. Untuk memenuhi hal tersebut keluarga perlu diberikan
informasi yang tepat dan efektif untuk pemenuhan hak hidup sehat yang dimulai
sejak bayi dalam kandungan.
Salah satu rekomendasi dalam Global Strategy on lnfant and Chitd Feeding,
yaitu pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sejak lahir sampai umur 24
bulan sebagai berikut: (1) Menyusui segera dalam waktu satu sampai dua
jampertama setelah bayi lahir (lMD), (2) Menyusui secara eksklusif sejak lahir
sampai bayi berumur 6 bulan, (3) Mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-
AS|) yang baik dan benar sejak bayi berumur 6 bulan; dan (4) Tetap menyusui
sampai anak berumur 24 bulan atau lebih.
B. TUJUAN
Tujuan Umum : Meningkatnya pengetahuan kader posyandu mengenai pemberian
makanan bayi dan anak dalam upaya peningkatan status gizi
masyarakat di Kabupaten Bintan.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan serta kepedulian kader posyandu dan
tenaga kesehatan mengenai 1000 HPK.
2. Meningkatnya pengetahuan kader posyandu mengenai IMD dan
pemberian ASI Eksklusif.
3. Meningkatnya pengetahuan dan kapasitas serta kepedulian bidan
desa, kader posyandu tentang MP-ASI.
C. OUTPUT
a. Indikator
- Pentingnya PMBA
- Situasi umum yang mmpengaruhi PMBA
b. Output
- Meningkatnya pengetahuan serta kepedulian kader posyandu dan tenaga
kesehatan mengenai 1000 HPK.
- Meningkatnya pengetahuan kader posyandu mengenai IMD dan
pemberian ASI Eksklusif
- Meningkatnya pengetahuan dan kapasitas serta kepedulian bidan desa,
kader posyandu tentang MP-ASI
E. PENANGGUNGJAWAB
No Kegiatan