Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

ORIENTASI PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK BAGI


KADER POSYANDU DI KABUPATEN BINTAN
TAHUN 2022

Provinsi/Kabupaten/Kota : Kabupaten Bintan

Program : Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan


Upaya Kesehatan Masyarakat

Kegiatan : Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita

Menu Kegiatan : Orientasi Pemberian Makanan pada Bayi dan


Anak bagi Kader Posyandu di Kabupaten Bintan

Instansi Pelaksana : DINAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN

A. LATAR BELAKANG

a. Dasar Hukum
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Undang–Undang Nomor : 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2013 tentang Tata Cara
Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu.
5. Peraturan Presiden No.42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun 2014 tentang Pemantauan
Pertumbuhan, Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun 2014 Tentang Standar Tablet
Tambah Darah Bagi Wanita usia Subur dan Ibu Hamil.
9. Undang – Undang Nomor ; 36 Tahun 2014, tentang Tenaga Kesehatan
10. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 23 tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan
Gizi.
11. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 45 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilans Gizi.
12. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi.
13. Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
14. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 14 tahun 2019 tentang Standar
Antropometri Anak.
15. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Teknis
Surveilans Gizi.

a. Gambaran Umum
Undang-undang kesehatan Nomor 36 menjadi dasar pentingnya kesehatan
bagi masyarakat Indonesia. Secara khusus melalui Permenkes No.39 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyelenggaraan Program lndonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan yang
dimulai dari lingkup keluarga. Untuk memenuhi hal tersebut keluarga perlu diberikan
informasi yang tepat dan efektif untuk pemenuhan hak hidup sehat yang dimulai
sejak bayi dalam kandungan.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 45012004 tentang Pemberian ASI


Secara Eksklusif pada Bayi di Indonesia terdiri atas lima ketetapan termasuk
penetapan mengenai pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan
sampai dengan usia anak 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang
seusai. Juga ditetapkan bahwa tenaga kesehatan agar menginformasikan kepada
ibu mengenai anjuran ASI eksklusif. Pemberian informasi dianjurkan untuk mengacu
pada 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM). dengan implementasi
anjuran ini diharapkan dapat mengurangi stunting di Indonesia.

Pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 42 tahun 2013 tentang


Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, Pemerintah Indonesia telah
mencanangkan Gerakan Seribu (1000) Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK)
sebagai salah satu upaya dalam mengurangi dan mencegah stunting di Indonesia.
Anak stunting tidak semata mata disebabkan oleh keturunan, tetapi lebih banyak
disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan penyakit berulang yang didasari oleh
lingkungan yang tidak sehat.

Salah satu rekomendasi dalam Global Strategy on lnfant and Chitd Feeding,
yaitu pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sejak lahir sampai umur 24
bulan sebagai berikut: (1) Menyusui segera dalam waktu satu sampai dua
jampertama setelah bayi lahir (lMD), (2) Menyusui secara eksklusif sejak lahir
sampai bayi berumur 6 bulan, (3) Mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-
AS|) yang baik dan benar sejak bayi berumur 6 bulan; dan (4) Tetap menyusui
sampai anak berumur 24 bulan atau lebih.

Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, khususnya untuk sasaran yang


belum mencapai target yaitu pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan bayi
baru lahir mendapat inisiasi menyusu dini (IMD ) diperlukan upaya-upaya yang
mendukung. Salah satu kegiatan yang mendukung sasaran tersebut yaitu
meningkatkan pengetahuan kader posyandu mengenai Pemberian Makanan bayi
dan Anak yang mencakup didalamnya ASI eksklusif, MP-ASI khususnya pada seribu
hari pertama kehidupan anak.

B. TUJUAN
Tujuan Umum : Meningkatnya pengetahuan kader posyandu mengenai pemberian
makanan bayi dan anak dalam upaya peningkatan status gizi
masyarakat di Kabupaten Bintan.

Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan serta kepedulian kader posyandu dan
tenaga kesehatan mengenai 1000 HPK.
2. Meningkatnya pengetahuan kader posyandu mengenai IMD dan
pemberian ASI Eksklusif.
3. Meningkatnya pengetahuan dan kapasitas serta kepedulian bidan
desa, kader posyandu tentang MP-ASI.

C. OUTPUT

a. Indikator
- Pentingnya PMBA
- Situasi umum yang mmpengaruhi PMBA

b. Output
- Meningkatnya pengetahuan serta kepedulian kader posyandu dan tenaga
kesehatan mengenai 1000 HPK.
- Meningkatnya pengetahuan kader posyandu mengenai IMD dan
pemberian ASI Eksklusif
- Meningkatnya pengetahuan dan kapasitas serta kepedulian bidan desa,
kader posyandu tentang MP-ASI

D. SASARAN, LOKASI DAN JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan Sasaran Jadwal Tempat

Orientasi PMBA bagi  90 Kader Triwulan IV Hotel Bintan


Kader Posyandu di Posyandu TA. 2022 Agro Beach
Kabupaten Bintan Tahun Resort
2022

E. PENANGGUNGJAWAB

Kegiatan Penanggungjawab dan Peserta


Orientasi PMBA bagi Kader  Penanggung jawab : Kabid Kesmas dan Kasie
Posyandu di Kabupaten Kesga dan Gizi
Bintan Tahun 2022  Peserta : Kader Posyandu
F. RINCIAN ANGGARAN

Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita Kabupaten Bintan Anggaran


Tahun 2022 khusus Orientasi PMBA bagi Kader Posyandu di Kabupaten Bintan Tahun
2022, dengan rincian sebagai berikut :

NO. URAIAN VOLUME JUMLAH


1. Belanja Makanan dan 1 Keg Rp 30.030.000
Minuman
2. Belanja Jasa Narasumber 1 Keg Rp 3.600.000

Jumlah Keseluruhan Rp 33.630.000


Terbilang : Tiga puluh Tiga juta Enam ratus Tiga puluh ribu rupiah,-

G. ORGANISASI / INSTANSI PELAKSANA

Matrik Rencana Pelaksanaan Kegiatan


Jan

No Kegiatan

1. Orientasi PMBA bagi


Kader Posyandu di
Kabupaten Bintan Tahun
2022

Bandar Seri Bentan, 29 Oktober 2022


Penanggungjawab Kegiatan

NELLY IRAWATI, S.ST


NIP. 19880824 201001 2 004

Anda mungkin juga menyukai