Anda di halaman 1dari 8

Resume PPT

Konsep keperawatan kritis

Pasien kertisi menurut AACN (America Accociating Of Critical Nursing) didefinisikan sebagai
pasien yang beresiko tinggi untuk masalah kesehatan aktual ataupun potensial, semakin besar
kemungkinan untuk menjadi sangat rentan, tidak stabil dan kompleks, membutuhkan terapi yang
intensif dan asuhan keperawatan yang teliti (Nurhadi, 2014). Ruang Lingkup Ada UGD,
ICU/ICCU

Kriteria Pasien untuk di rawat Di ICU

1. Pasien prioritas 1
a. Seperti dukungan/bantuan ventilasi, alat penunjang fungsi organ/sistem yang lain,
infus obat-obatan
b. pasien pasca bedah kardiotorak, sepsis berat, mengancam jiwa gangguan
keseimbangan cairan asam basa
2. Pasien prioritas 2
a. seperti pasien dengan Ipulmonary arterial chateter
b. penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat, dan pasien pembedahan
mayor
3. Pasien propritas 3
a. Pasien dengan keadaan yang terlalu baik atau buruk

Peran dan Fungsi

Peran

1. Advokat
2. Pemberi asuhan keperawatan
3. Educator
4. Kolabolator
5. Koordinator
6. Konsultan
7. Pembaharu
Fungsi

1. Independen
2. Dependen
3. Interdependen

Respon Pasien Kritis

1. Akan mengalami hospitalisasi


2. Stressor tinggi
3. Ancaman kematian, ancaman bisa bertahan hidup namun dengan masalah keterbatasan
penyakit, nyeri atau ketidaknyamanan, kurang tidur
4. Keterpisahan dengan keluarga/orang yang dicintai
5. Kehadiran keluarga dapat mebantu memberikan rasa nyaman dan aman
6. Keluarga mengalami gangguan homeostasis

Respon keluarga menurut Mc. Adam Dkk (2008)

1. Active presence keluarga tetap disisi pasien


2. Proctector perawatan terbaik diberikan
3. Facilitator
4. Historian
5. Coaching

Intervensi EBP

P : Dampak Kondisi kritis terhadap pasien dan keluarga .

I : Untuk mengetahui apakah ada dampak dari kondisi kritis terhadap psasien dan keluarga .

C : Diambil dari 3 Jurnal diantaranya : Dampak Hospitalisasi Pada Keluarga Dan Peran Perawat
Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Di Perawatan Intensif, Dampak Dukungan Keluarga
Terhadap Tingkat Depresi Dan Kecemasan Pada Pasien Hiv Di Klinik Vct Rs Dr Soedirman
Kebumen, Fenomenologi : Caring Perawat Terhadap Klien Dengan Kondisi Kritis Di Instalasi
Gawat Darurat – Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
O : pasien dan keluarga dapat meminimalisir/mengatasi dampak dari kondisi kritis

T : Masa perawatan pasien dirumah sakit atau dirumah.


Hasil penelitian
Kondisi kesehatan yang terganggu pada keluarga selain menyebabkan dukungan dan
pengambilan keputusan yang tidak maksimal, kondisi psikologis keluarga yang tidak stabil juga
dapat mengganggu proses ko munikasi keluarga. Keadaan cemas dan depresi akan
mempengaruhi kemampuan keluarga untuk menerima dan mengolah informasi yang telah
diberikan (Leske 2002) oleh karena itu dibutuhkan pemberian informasi berulang dari perawat
dan tim kesehatan lainnya (Horn & Kautz, 2007). Pemberian informasi secara khusus ini
bertujuan agar keluarga memahami informasi yang diberikan secara keseluruhan. Akerlof (1997)
dalam Blanchard & Alavi, (2008) menyatakan kurangnya pengetahuan serta informasi yang tidak
lengkap dapat mengacu kepada ketidakharmonisan hubungan keluarga dan tenaga kesehatan
Kebutuhan Informasi yang tidak terpenuhi dengan baik akan mempengaruhi respon keluarga
terhadap perawatan yang dilakukan. Defisit komunikasi, informasi yang kontradiktif, dan
kurangnya dukungan akan menyebabkan kondisi stress, frustasi, depresi dan ketidakpuasan pada
anggota keluarga (Kirchhoff et al 2002, Pochard et al, 2006, Bailey et al, 2010). Adanya
perasaan diabaikan, ketidakjelasan kondisi pasien akibat kurangnya pemahaman atas informasi
yang diberikan dan kebutuhan fisiologis yang tidak terpenuhi secara sempurna akan memicu
ekspresi emosional sebagai respon stress dari keluarga (Horn & Tesh:2000). Hal ini dapat
muncul dalam bentuk perilaku ketidakpercayaan terhadap staf kesehatan,
ketidakpatuhan terhadap pengobatan, kemarahan dan ketidakpuasan terhadap layanan
bahkan berakhir dengan tuntutan hukum (Leske, 2002 ) Dalam pemberian informasi sangat di
sarankan disertai dengan informasi tertulis.Penggunaan informasi tertulis sebagai sarana
komunikasi tambahan telah di kaji dalam beberapa literatur. Moult.B (2004) menyatakan pasien
dan keluarga mungkin akan melupakan setengah dari informasi dalam waktu lima menit setelah
dilakukan konsultasi kesehatan, dan hanya mengingat 20% dari keseluruhan informasi yang
diberikan. Macfarlaneetal (2002) menyatakan bahwa penyimpanan informasi dapat di tingkatkan
hingga 50% dengan pemberian informasi secara tertulis.
Menurut National Health Sevice (NHS) di Inggris pemberian informasi secara tertulis bertujuan
untuk menyediakan informasi secara bebas kepada pasien, keluarga ataupun orang yang
bertanggung jawab terhadap pasien, yang memudahkanmereka membuat pilihan dan
memberikan informed consent. Penelitian Randomized control trial Azaolay (2002) tentang
penggunaan media komunikasi tertulis seperti leaflet meningkatkan pemahaman keluarga
terhadap informasi yang di berikan, sedangkan sebelumnya Medland & Ferans pada tahun 1998
melalui sebuah penelitian di dapatkan hasil bahwa pemberian informasi yang terstruktur seperti
pamlet edukasi dapat meningkatkan efektifitas komunikasi antara keluarga dan tim kesehatan
serta menurukan beban kerja komunikasi perawat dan keluarga.
Dari ke tiga jurnal yang di dapat dapat disimpulkan bahwa dampak kondisi kritis pasien
dan keluarga itu selalu ada namun dengan itu kita sebagai tenaga kesehatan harus benar-benar
memberikan pelayanan yang baik dan memberikan hak-hak untuk pasien serta keluarga terhadap
pasien dengan konidi kritis
Summary Jurnal
Populasi &
No Topik Peneliti Tahun Metode Hasil Kesimpulan
Sample
1 Dampak Isma 2013 Deskriptif Dampak Hasil analisa Adanya hubungan antara
dukungan Yuniar, Korelatif dukungan bivariat didapatkan dukungan keluarga
keluarga Herniyatun keluarga nilai p sebesar terhadap tingkat deperesi
terhadap terhadap tingkat 0,024 (< 0,05) yang dan kecemasan pada
tingkat depresi depresi dan berarti terdapat pasien HIV di Klinik VCT
dan kecemasan kecemasan pada hubungan antara RS Dr Soedirman
pada pasien Pasien HIV Di dukungan keluarga Kebumen. Oleh karena itu
hiv di klinik Klinik VCT dan tingkat penting bagi perawat untuk
vct rs dr RSUD kecemasan. Dan memotivasi keluarga untuk
soedirman Kebumen hasil p sebesar memberikan dukungan
kebumen 0,001 (<0,05) yang kepada pasien HIV
berarti terdapat
hubungan antara
dukungan keluarga
dan tingkat depresi
2 Dampak Wardah 2013 mengumpul Keluarga bahwa stres dan Keluarga pasien yang di
Hospitalisasi kan dengan anggota kecemasan yang rawat di perawatan intensif
Fakultas
Pada Keluarga keluarga yang dialami oleh merupakan bagian dari
Keperawata dan
Dan Peran dirawat di ICU keluarga pasien intervensi keperawatan.
n menganalisi
Perawat Dalam berada dalam bukanlah berasal Intervensi tersebut
Universitas s artikel
Memenuhi kondisi penuh dari penyebab bertujuan untuk
Padjadjara
Kebutuhan kekhawatiran tunggal, namun meminimalkan gangguan
n Bandung
Informasi Di terhadap merupakan psikologis seperti stress,
Perawatan qu.email@y keadaan dan akumulasi dari kecemasan dan depresi
Intensif mail.com prognosis pasien beberapa faktor yang nantinya dapat
yang mengganggu fungsi
mempengaruhi, dan keluarga dalam
akan membutuhkan mensupport kesembuhan
intervensi yang pasien. Pemenuhan
berbeda pula kebutuhan informasi
terhadap masing – adalah salah satu bentuk
masing faktor intervensi yang dapat
penyebab tersebut. mengurangi kecemasan
Intervensi tersebut keluarga, dan modifikasi
di berikan sedini cara pemberian dengan
mungkin pada saat menggunakan media
keluarga mulai tertulis telah terbukti
masuk ke dalam memberikan hasil yang
lingkungan ICU. lebih maksimal
3 Fenomenologi Janes 2013 pendekatan klien dengan mempengaruhi Pengalaman caring
: caring Jainurakhm kualitatif, kondisi kritis di kualitas pelayanan perawat dalam menangani
perawat a dengan IGD RSSA tindakan pasien dengan kondisi
terhadap klien metode Malang penyelamatan kritis, berdasarkan hasil
Indah
dengan fenomenolo wawancara seputar nilai-
Winarni
Kondisi kritis gi nilai caring yang muncul
di instalasi Setyoadi interpretive. dari pengalaman partisipan
gawat darurat saat merawat klien dengan
– rumah sakit kondisi yang kritis di IGD
Dr. Saiful RSSA Malang. Beberapa
anwar malang tema yang dihasilkan
berdasarkan hasil analisis
transkrip wawancara, yaitu
: melakukan penyelamatan
pasien kritis,
meningkatkan kepercayaan
pasien dan keluarga,
keinginan berbuat yang
terbaik untuk pasien kritis.
Ketiga tema yang
ditemukan memiliki
keterkaitan satu dengan
yang lain dimana
keinginan berbuat yang
terbaik bagi pasien kritis,
dapat mempengaruhi
kualitas perilaku perawat
IGD dalam melakukan
penyelamatan pasien kritis,
dan meningkatkan
kepercayaan pasien dan
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai