Anda di halaman 1dari 31

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yaitu sebuah cara ilmiah untuk mendapatkan data

ataupun hasil dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang

digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan metode kuantitatif dan melalui pendekatan assosiatif

(Sugiyono, 2019).

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross-sectional

(potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian Cross-

sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali

untuk mencari hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen (Hartatik, 2019).

Penelitian ini sudah mengkaji “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Kekambuhan Pada Penderita Hipertensi di Kelurahan Nyomplong Wilayah

Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi”.

B. Lokasi dan Waktu


1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini sudah dilaksanakan di Kelurahan Nyomplong Wilayah

Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi.


45

2. Waktu Penelitian

Proses Penelitian ini sudah dilaksanakan mulai dari bulan Maret

sampai Bulan Agustus 2023.

C. Variabel Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2019) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Adapun macam-macam variabel penelitian yaitu :

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent.

Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel

independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Sugiyono, 2019). Variabel Bebas (Independen) dalam penelitian ini

adalah Dukungan keluarga.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependen disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan variabel terikat. Variabel

dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2019). Variabel Terikat


46

(Dependen) dalam penelitian ini adalah Kekambuhan Pada Pasien

Hipertensi.

D. Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual adalah suatu pernyataan atau definisi yang

dijabarkan secara konsep dari masing-masing variabel yang telah

dikemukakan oleh para ahli (Jamaludin, 2018).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis

ketikka tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih)

meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh diam-diam”

karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-satunya cara

mengetahui apakah seseorang itu memiliki hipertensi adalah dengan

melakukan pengukuran tekanan darah (Anies, 2018).

Keluarga adalah orang yang secara terus menerus sering tinggal

bersama, seperti ayah, ibu, kakek, nenek, saudara laki-laki, dan

saudara perempuan dan bahkan pembantu rumah tangga. Keluarga

yang terdiri hanya ayah, ibu dan anak di dalam masyarakat disebut

dengan keluarga batih. (Soekanto 2009).

Penyakit hipertensi dipandang sebagai salah satu faktor risiko

terjadinya stroke, terlebih lagi jika penderita dalam kondisi

mengalami kekambuhan seperti stress, pola makan tidak dijaga, yang

akan memicu tekanan darah meningkat. Seseorang yang menderita


47

penyakit hipertensi akan mengalami aneurisma yang disertai disfungsi

endotelial pada jaringan pembuluh darahnya. Apabila gangguan yang

terjadi pada pembuluh darah ini berlangsung terus dalam waktu yang

lama akan dapat menyebabkan terjadinya stroke, Ini berarti bahwa

status hipertensi seseorang menentukan seberapa besar potensi untuk

terjadinya stroke, mereka yang tidak menderita hipertensi akan sangat

kecil resikonya untuk mengalami stroke. (Ningsih & Melinda, 2019).

2. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah penjelasan semua variabel dan istilah

yang digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya

mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Amaral,

2020). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Definisi Operasional Hubungan Dukungan Keluarga


Dengan Kekambuhan Pada Penderita Hipertensi Di
Kelurahan Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas
Pabuaran Kota Sukabumi

No. Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur
1 Dukungan Dukungan keluarga Kuesioner - Mendukung jika T Nominal
Keluarga merupakan bentuk Mengacu ≥ 40

pemberian dukungan pada (Skala - Tidak mendukung


jika T < 40
terhadap anggota Likert)
48

keluarga lain yang


mengalami
permasalahan
Kesehatan keluarga.
Seperti Dukungan :
1. Emosional
2. Penghargaan
3. Infomasi
4. Intrumental
2 Kekambuha Tekanan darah yang Observasi 1. Hiperternsi jika Nominal
n Hipertensi tinggal di kelurahan dengan sistol >140 dan
nyomplong dengan tensimeter diastole >90 pada
sistol >140mmHg (Sphymoma 2 kali pengukuran
dan Diastol >90. nometer selang waktu 15
Kekambuhan dan menit dalam
merupakan peristiwa stetoskop) keadaan istirahat
timbulnya Kembali atau sedang
gejala-gejala tenang
sebelumnya sesudah 2. Tidak Hipertensi
memperoleh Jika sistol <140
kemajuan dan diastole <90
pada 2 kali
pengukuran selang
waktu 15 menit
dalam keadaan
istirahat atau
sedang tenang
49

E. Populasi Sampel
1. Populasi
Menurut (Arikunto, 2019) Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah subjek yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah usia 18

tahun hingga 75 tahun di Kelurahan Nyomplong wilayah kerja puskesmas

pabuaran kota sukabumi.

2. Sampel
Sampel adalah Sebagian dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiono, 2018). Sampel dalam penelitian ini adalah semua usia yang

berada di Kelurahan Nyomplong wilayah kerja puskesmas pabuaran kota

sukabumi. Penentuan sampel tersebut didasarkan atas kriteria inklusi.

Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi

oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil Sebagian sampel Adapun

5 point dari kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :


50

1) Penderita Hipertensi Yang Bersedia Menjadi Responden Dan

Tinggal Di Kelurahan Nyomplong

2) Penderita Yang Mempunyai Riwayat Penyakit Hipertensi (Darah

Tinggi)

3) Penderita Yang Bisa Membaca Dan Menulis

4) Berusia 18 Tahun Sampai 75 Tahun

5) Bisa Dibantu Oleh Keluarga Jika Pasien Tidak Bisa Membaca


Dan Menulis
1) Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik Proposional Random Sampling menurut sugiono

yaitu cara pengambilan sampel dari anggota dengan menggunakan cara

acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. (Sugiyono,

2018).

Populasi diambil Di kelurahan Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas

Pabuaran Kota Sukabumi dengan cara mengambil seluruh anggota populasi

yang berada di kelurahan nyomplong berikut langkah-langkah pengambilan

sampel dalam Proposional Random Sampling sebagai berikut:

a. Mendata kepala keluarga di RW-RW yang ada di keluarahan

Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi

b. Mendata Anggota Populasi tiap-tiap RW yang ada di kelurahan

Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi.


51

c. Melakukan pengambilan sampel secara acak dan dihitung terhadap

tiap RW

d. Disetiap cluster RW yang terpilih dari pengambilan sampel secara

acak tersebut akan dijadikan sebagai proposional random

sampling, pengacakan pada proposional RW dihentikan jika

ukuran sampel sudah terpenuhi.

e. Selanjutnya semua anggota populasi yang sudah di proposionalkan

sebagai sampel RW tersebut dijadikan sebagai sampel.

f. Setiap RW yang terpilih dalam pengocokan tersebut akan

dijadikan sampel.

Dilakukan penentuan jumlah sampel pada masing-masing RW dengan

menentukan proposinya sesuai dengan jumlah sampel yang akan diteliti,

jumlah sampel setiap RW didapatkan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan :

N : Jumlah Sampel Tiap RW


n : Jumlah Populasi Tiap RW
S : Jumlah Total Populasi RW
52

Hasil yang didapatkan dari masing-masing proporsional random sampling


adalah sebagai berikut:

RW 1 : 128 x 235 = 42
705
RW 2 : 50 x 235 = 16
705
RW 3 : 74 x 235 = 24
705
RW 4 : 43 x 235 = 14
705
RW 5 : 33 x 235 = 11
705
RW 6 : 68 x 235 = 22
705
RW 7 : 136 x 235 = 45
705
RW 8 : 126 x 235 = 42
705
RW 9 : 47 x 235 = 15
705
Tabel. 2.2 Jumlah Populasi Dan Sampel Penelitian Pada Kelurahan
Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota
Sukabumi
No. RW Jumlah Jumlah
Populasi Sampel
1. RW 01 128 42
2. RW 02 50 16
3. RW 03 74 24
4. RW 04 43 14
5. RW 05 33 11
6. RW 06 68 22
7. RW 07 136 45
8. RW 08 126 42
9. RW 09 47 15
Total : 705 235
Telah dilakukan penentuan jumlah sampel pada masing-masing RW dengan cara
dikocok menggunakan rumus proposional random sampling.
53

2) Ukuran Sampel
Sample size atau ukuran sampel atau besaran sampel merupakan

jumlah sampel yang paling sedikit atau minimal harus diambil oleh peneliti

untuk pengumpulan data sebagai syarat keterwakilan dan generalisasi hasil

penelitian terhadap populasi. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian

kuantitatif adalah membuat generalisasi hasil studi kepada sampel yang

terpilih secara representatif terhadap populasi penelitian (Heryana, 2019)

Pada penelitian ini ukuran sampel yang diambil yaitu penentuan sampel

penderita hipertensi yang menjadi sampel pada penelitian ini dengan

menggunakan rumus slovin sebagai berikut :

Keterangan:

N = Besar Populasi

n = Besar Sampel

e = Tingkat kekeliruan yang diinginkan (0,05)

Dengan ukuran populasi sebanyak 801 responden, maka

perhitungan sampel sebagai berikut :

Hasil perhitungan yang telah dilakukan maka ukuran sampel

adalah 235 responden.

N= 705
1+705 (0,05)2
= 705
3.00

= 235
54

F. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan Data merupakan langkah penting dalam penelitian

sehingga memerlukan teknik pengumpulan data yang tepat agar menghasilkan

data yang sesuai. Tanpa memiliki kemampuan teknik pengumpulan data,

peneliti akan sulit mendapatkan data penelitian standar (Fidaus & Zamzam,

2018).

1. Jenis Data
a. Data Primer

Data Primer adalah Data primer adalah data yang

dikumpulkan oleh peneliti sendiri baik perorangan atau

organisasi (Fidaus & Zamzam, 2018). Data Primer dalam

penelitian ini adalah data yang secara langsung diperoleh dari

jawaban responden.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk

yang sudah berupa publikasi atau file digital (Fidaus & Zamzam,

2018).

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari profil

Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Profil Puskesmas Pabuaran

Kota Sukabumi dan literature yang terkait dengan materi

penelitian.
55

2. Teknik Pengumpulan Data


Metode Pengumpulan Data dapat diartikan sebagai teknik

untuk mendapatkan data yang kemudian dianalisis dalam suatu

penelitian. Tujuan dari pengumpulan data adalah untuk menemukan

data yang dibutuhkan dalam tahapan penelitian, data tersebut

digunakan sebagai sumber untuk selanjutnya dianalisis dan

disimpulkan menjadi pengetahuan baru (Masturoh & Anggita,

2018). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh

dengan menggunakan metode kuesioner untuk variable Dukungan

Keluarga.

Menurut (Sugiyono, 2018) Observasi merupakan teknik

pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan yang

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang

lain. Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-

objek alam yang lain. Melalui kegiatan observasi peneliti dapat

belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Observasi

dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan pengamatan langsung

di lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya alat ukur


56

yang dapat digunakan antara lain: Lembar Observasi, Kuesioner,

Spigmomanometer.

Pada penelitian ini sudah melihat dan mengamati permasalahan

pada kekambuhan penderita hipertensi di Kelurahan Nyomplong

Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi.

Kuesioner dan lembar observasi dalam penelitian ini sudah

diajukan kepada usia dewasa hingga lansia yang tinggal dikelurahan

Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi.

Dimana responden menjawab pertanyaan yang sudah ditentukan

jawabanya sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan.

G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, atau

pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan

informasi. Instrumen itu disebut pedoman pengamatan atau pedoman

wawancara atau kuesioner atau pedoman dokumenter, sesuai dengan metode

yang dipergunakan. Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan

penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah (Alhamid & Anufia, 2019).

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis

tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden,yang

dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh

responden. Kuesioner atau Angket sebagai suatu alat pengumpul data dalam
57

assessment non-tes berupa serangkaian yang diajukan kepada responden

(peserta didik, orang tua atau masyarakat) (Fendya, 2018).

Instrument atau alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan yang di gunakan untuk

memperoleh informasi dari responden (Syahza, 2021). Instrument penelitian

untuk semua variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan

jenis angket checklist atau daftar cek (√) sesuai dengan hasil yang di inginkan

responden mengacu kepada skala likert.

Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

berjenis angket tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden dapat langsung memilih jawaban yang sudah tersedia dengan

memberi tanda checklist.

Alat Ukur yang digunakan pada Kekambuhan hipertensi adalah dengan

cara observasi yaitu mengukur tekanan darah responden dengan menggunakan

tensi meter (Spigmomanometer) dan lembar observasi selanjutnya nilai hasil

masing masing individu dikategorikan ke standar kriteria objektif dengan hasil

ukur sebagai berikut :

A. Hipertensi Perbatasan : 130 /85 mmHg

B. Stadium 1 (Hipertensi Ringan) : 140 / 99 mmHg

C. Stadium 2 (Hipertensi Sedang) : 160 / 100 mmHg

D. Stadium 3 (Hipertensi Berat) : 180 / 110 mmHg


58

E. Stadium 4 (Hipertensi Malgina) : 210 / 120 mmHg

H. Uji Validitas dan Realibilitas


1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar -

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo 2018). Uji validitas dalam

penelitian ini menggunakan SPSS Versi 24 dan juga uji reliabilitas

menggunakan SPSS versi 24. Pada Uji validitas metode pengambilah

keputusan berdasarkan nilai korelasi, maka harus dicari R tabelnya

terlebih dahulu. Selanjutnya dibandingkan nilai R hitung dengan nilai R

tabel, jika nilai R hitung <R tabel maka item dinyatakan valid.

Uji instrument penelitian ini mempunyai langkah-langkah dalam

pengambilan data uji intrumen yang pertama yaitu mencari responden

yang memiliki kriteria sesuai inklusi, bersedia berpartisipasi dalam

penelitian ini serta bersedia mengisi kuesioner yang sudah disediakan.

Setelah responden mengisi seluruh kuesioner yang sudah disediakan.

Setelah responden mengisi seluruh kuesioner tersebut, peneliti mengolah

data dan dapat diketahui hasil validitas dari kuesioner tersebut.

Pada kuesioner dukungan keluarga oleh (Nursalam, 2017), dapat

diketahui bahwa dari 11 item seluruh pernyataan tersebut dinyatakan valid


59

Dalam penelitian (Suardana, 2014). pengambilan keputusan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan nilai R

hitung dari output SPSS dengan nilai R tabel. Nilai R tabel untuk 32

responden yaitu 0,349 yang berarti nilai korelasi dari 11 item soal

dinyatakan valid karena semua soal sudah dihitung R hitung > R tabel

(0,349). 11 item soal yang telah dinyatakan valid dapat digunakan sebagai

alat ukur penelitian, setiap item soal yang terpilih sudah mewakili

parameter pada penelitian ini yaitu dukungan emosional, dukungan

penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan informasional.

Uji validitas dalam penelitian ini sudah menggunakan rumus Product

Moment sebagai berikut :

𝑁∑𝑋𝑌 − (∑𝑥)(∑𝑌)

Keterangan :

R : Koefisien korelasi

∑ 𝑋𝑖 : Jumlah skor item

∑ 𝑌𝑖 : Jumlah skor total (item)

N : Jumlah responden
60

Suatu instrument dikatakan valid apabila mempunyai angka standar

validitas jika p value <0,05 dengan perhitungan menggunakan SPSS versi

24.

2. Uji Reabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo 2018).

a. Variabel Dukungan Keluarga

Uji reliabilitas dilakukan dengan SPSS versi 24. Uji

reliabilitas pada kuesioner dukungan keluarga oleh nursalam

dinyatakan reliabel, dapat diketahui bahwa 11 butir pernyataan

reliabel dengan nilai Cronbach Alpha 0,96. sehingga dapat

disimpulkan bahwa kuesioner dukungan keluarga reliabel

dengan interpretasi tinggi.

Tabel 2.1 Indeks Reliabilitas Menurut Aturan Guilford


(Guilford’s Emprical Rule)

0,00 – 0,19 Reliabilitas sangat lemah

0,20 – 0,39 Reliabilitas lemah

0,40 – 0,69 Reliabilitas cukup kuat


61

0,70 – 0,89 Reliabilitas kuat

0,90 – 1,00 Reliabilitas sangat kuat

Penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan

teknik Cronbach Alpha. Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas

instrumen dengan menggunakan Cronbach Alpha adalah sebagai berikut :

Rumus :

Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas

instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan

∑σb2 : Total varians butir

σt2 : Total varians

I. Pengolahan Data Dan Analisa Data


1. Pengolahan Data
Setelah mendapatkan data yang diperlukan selanjutnya masuk ke

proses pengolahan data. Langkah-langkah pengolahan data dari lembar

observasi dapat dilakukan secara manual, maupun menggunakan bantuan

komputer (komputerisasi). Setelah pengumpulan, pengolahan data dengan

Langkah-langkah sebagai berikut (Syahza, 2021).


62

a. Editing

Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali kelengkapan

data yang diperoleh atau di kumpulkan. Editing dapat dilakukan

pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Proses

editing dalam penelitian ini sudah dilakukan untuk memeriksa

kelengkapan semua jawaban responden.

Tahap editing dilakukan saat peneliti menerima Kembali

kuesioner yang telah diisi oleh 235 reponden. Pada penelitian ini

peneliti memeriksa kelengkapan data yang terdapat dalam

kuesioner, dan ada beberapa jawaban yang belum lengkap pada

saat menjawab kuesioner, dan peneliti meminta untuk responden

melengkapi Kembali jawaban yang masih kosong.

b. Coding

Dilakukan setelah pengumpulan data berupa pemberian nilai

sesuai jawaban responden untuk memudahkan pengolahan data

masing-masing kelas terhadap data yang diperoleh dan sumber

data yang telah diperiksa kelengkapannya, yang menggunakan

kode yaitu karateristik responden hubungan gaya hidup dengan

kejadian hipertensi. Karakteristik responden berdasarkan umur.

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki diberi

kode 1, perempuan diberi kode 2. Karakteristik responden

berdasarkan pendidikan jika pendidikan SD diberi kode 1, SMP


63

diberi kode 2, SMA diberi kode 3, dan Perguruan Tinggi diberi

Kode 4. Karakteristik responden lamanya menderita hipertensi

<1-4 tahun diberi kode 1, jika lama menderita hipertensi >5 tahun

diberi kode 2. Karakteristik responden berdasarkan kekambuhan

hipertensi diberi kode 1 jika hipertensi, diberi kode 2 jika tidak

hipertensi. Selanjutnya pengkodean ini dilakukan dengan merubah

jawaban variabel Dukungan Keluarga Untuk jawaban Mendukung

diberi kode 1 untuk jawaban tidak mendukung diberi kode 2.

c. Scoring

Pada penelitian ini peneliti memberi skor untuk jenis

pertanyaan positif Pertanyaan yang diberikan skor adalah

pertanyaan tentang dukungan keluaraga. Skor untuk dukungan

keluarga yang diberikan pada masing-masing pertanyaan mengacu

kepada skala likert. kusesioner dengan skala likert dimana Sangat

sering (SS) memiliki skor 4, Sering (SR) memiliki skor 3, Kadang-

kadang (KD) memiliki skor 2 dan Tidak pernah (TP) memiliki

skor 1.

d. Data Entry/ Prosessing

Data entry yaitu kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan kedalam tabel atau data base computer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana. Pada penelitian ini


64

peneliti menggunakan aplikasi Ms. Excel dan SPSS versi 2016

untuk entry dan proses data.

e. Cleaning

Adalah kegiatan pengecekan Kembali data yang sudah di entry

apakah ada kesalahan atau tidak.

1. Analisa Data

Teknik Analisa data adalah pengelompokkan data berdasarkan

karakteristik responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti

menggunakan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan

(Sugiyono, 2011) dalam (Nursiati, 2018).

A. Analisa Univariat
Analisis univariat adalah penjelasan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat

tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis univariat

hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap

variabel (Notoatmodjo, 2018).

1. Analisa Univariat Karakteristik Responden

Analisa yang digunakan adalah Analisa secara univariat untuk

distribusi frekuensi dari karakteristik responden yang meliputi


65

usia, Jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, dan lama

menderita hipertensi.

2. Analisa Univariat Variabel

Analisa ini mneggunakan distribusi frekuensi untuk

mengetahui gambaran variabel yang diteliti :

a. Variabel Dukungan Keluarga

Analisa univariat pada penelitian ini untuk variabel

dukungan keluarga responden yaitu menggunakan skala

likert dengan alternatif jawaban :

Sangat sering = 4

Sering = 3

Kadang-kadang = 2
Tidak Pernah = 1 (Fridman, 2010)

Dukungan Keluarga dapat diukur dan diinterpretasikan dengan

menggunakan rumus kuartil, menurut (Arikunto, 2016) sebagai

Berikut :

- Mendukung jika T ≥ 40

- Tidak mendukung jika T < 40

Selanjutnya nilai P masing-masing individu dikategorikan ke standar

kriteria objektif yang mengacu sebagai berikut dengan hasil :


66

1) Dukungan Keluarga Mendukung : apabila skor nya berjumah 40

atau semua pertanyaan dijawab dengan sering.

2) Dukungan Keluarga Tidak Mendukung : apabila skornya

berjumlah <40 atau ada salah satu pertanyaan di jawab tidak

pernah.

b. Variabel Kekambuhan Hipertensi

Analisa univariat kekambuhan hipertensi adalah dengan

menggunakan observasi yaitu pengukuran tekanan darah secara

langsung dan selanjutnya nilai hasil masing-masing individu

dikategorikan ke standar kriteria objektif yang mengacu pada :

- Tidak hipertensi, jika keadaan tekanan darah sistolik

<140 mmHg dan diastolik <90 mmHg.

- Hipertensi, jika keadaan tekanan darah sistolik >140

mmHg dan diastolik >90 mmHg.

B. Analisis Bivariat

Analisis data univariat digunakan oleh peneliti bertujuan untuk

menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian (Notoatmodjo, 2013) dalam (Nursiati, 2018).


67

Analisa data bivariat merupakan analisa yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo,

2018). Analisa bivariat penelitian ini sudah menggunakan uji Korelasi

Spearman :

Rumus yang digunakan sebagai berikut :

𝟔∑𝑫𝟐

𝜌 : Koefisien korelasi spreaman

D : Selisih peringkat

X dan Y n : Banyaknya sampel

Tolak H0 jika P-Value <0,05 yaitu ada hubungan antara Dukungan Keluarga Dengan

Kekambuhan Pada Penderita Hipertensi Di Kelurahan Nyomplong Wilayah Kerja

Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi

J. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian menurut (Arikunto, 2017) yang dilakukan oleh

penulis dalam penelitian ini antara lain melalui tiga tahapan yaitu :

1. Tahap Persiapan
68

a. Memilih lahan praktek.

b. Melakukan pendekatan pada instansi di lokasi penelitian.

c. Bekerja sama dengan lahan penelitian untuk studi

penelitian untuk studi pendahuluan.

d. Melakukan studi kepustakaan tentang hal-hal yang

berkaitan dengan masalah penelitian.

e. Menyusun proposal penelitian.

f. Menyajikan seminar proposal.

Pada tahap persiapan, tujuannya adalah untuk memperoleh

gambaran yang jelas dan lengkap tentang masalah yang akan diteliti.

Langkah ini diawali dengan menentukan masalah atau fokus penelitian,

yang meliputi:

Langkah 1 :Peneliti sudah menentukan atau memilih masalah,

melalui study pendahuluan mengenai dekungan

keluarga dengan kekambuhan pada hipertensi.

Kemudian peneliti Menyusun latar belakang.

Langkah 2 :Peneliti sudah merumuskan masalah berdasarkan latar

belakang yang telah dibuat.

Langkah 3 :Peneliti sudah menentukan tujuan penelitian

berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat dimana

tujuan penelitian mengenai, dukungan keluarga dengan


69

kekambuhan pada hipertensi. Mengidentifikasi

hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan

pasien hipertensi.

Langkah 4 :Peneliti sudah menentukan manfaat penelitian

berdasarkan tujuan, dimana manfaat peneliti terdiri dari

untuk peneliti sendiri, lahan penelitian, dan institusi

Pendidikan.

Langkah 5 :Peneliti sudah menentukan kerangka pemikiran

berdasarkan latar belakang tujuan, dan manfaat

penelitian yang dibuat

Langkah 6 :Peneliti sudah Menyusun hipotesis berdasarkan latar

belakang yang telah dibuat. Hipotesis dalam penelitian

ini terdiri dari H0 berarti tidak ada hubungan dan h1

berarti ada hubungan.

Langkah 7 :Penelitian sudah menentukan tinjauan Pustaka dari

berbagai sumber yang terdiri dari buku dan literatur lain

seperti artikel dan tulisan tulisan dari internet.

Langkah 8 :Peneliti sudah menentukan jenis penelitian berdasarkan

masalah yang akan diteliti. Jenis penelitian dalam


70

penelitian ini adalah study korelasi dengan pendekatan

cross sectional.

Langkah 9 :Peneliti sudah menentukan lokasi dan waktu penelitian

berdasarkan latar belakang dan study pendahuluan yang

telah di buat. Lokasi penelitian di Puskesmas Pabuaran

Kota Sukabumi, dan waktu penelitian yaitu mulai dari

bulan Februari sampai dengan Agustus 2023.

Langkah 10 :Peneliti sudah menentukan variabel berdasarkan judul

penelitian, variabel dalam penelitian ini terdiri dari

variabel bebas/dependen (dukungan keluarga) dan

variabel tak bebas/ independent (Kekambuhan

Hipertensi).

Langkah 11 :Penelitian menentukan definisi konseptual dan

operasional berdasarkan latar belakang, serta tinjauan

Pustaka. Definisi operasional untuk veriabel dukungan

keluarga berskala nominal dan kekambuhan berskala

nominal.

Langkah 12 :Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh pasien hipertensi yang terdata di Puskesmas

Pabuaran Kota Sukabumi.


71

Langkah 13 :Peneliti Menyusun Teknik pengumpulan data

berdasarkan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan

data terdiri dari data primer (jawaban kuesioner ) dan

data sekunder (pemegang program Hipertensi

Puskesmas Pabuaran).

Langkah 14 :Penelitian menentukan instrument penelitian berdasarkan

masalah yang akan diteliti. Instrument dalam penelitian

ini yaitu lembar kuesioner.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan tujuan

penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner tahap

pelaksanaan meliputi :

Langkah 1 : Menganalisis data

Langkah 2 : Menarik kesimpulan

3. Tahap Pelaporan

Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan yang

kemudian diikuti dengan pencetakan dan penggandaan laporan untuk

dikomunikasikan pada pihak lain.

K. Etika Penelitian
Etika dapat merujuk pada pemahaman tentang standar perilaku dan

penilaian praktis untuk menjelaskan moral. Etika penelitian mengacu pada


72

keyakinan yang mendasari pengelolaan fundamental penelitian apa yang

benar atau salah, pantas atau tidak pantas, baik atau buruk (Neliwati,

2018). Dibawah ini akan dijelaskan secara terperinci etika penelitian tersebut

sebagai berikut :

1. Menghormati Martabat atau Menghargai Subjek (Respect For Persons)

Menghormati harkat martabat manusia (respect for persons) Prinsip

respect for persons yaitu dalam kriteria inklusi tertera bahwa pengambilan

sampel yaitu penderita hipertensi yang berusia dewasa, pralansia dan lansia yang

bersedia menjadi responden, dalam penelitian ini.

2. Asas Kemanfaatan

Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko

yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang

diperoleh lebih besar dari pada resiko yang akan terjadi. Selain itu

penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga

kesejahteraan manusia, Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

Dukungan Keluarga dengan kekambuhan pada penderita hipertensi di kelurahan

nyomplong wilayah kerja puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi .

3. Berkeadilan (Justice)

Dalam keadilan ini adalah tidak membedakan subjek, perlakukannya

sama berdasar moral, martabat dan hak asasi manusia. Peneliti dalam hal

ini tidak membeda-bedakan responden sebagai subjek dalam penelitian.

Dimana subjek dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di


73

Kelurahan Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota

Sukabumi, semua responden diperlakukan sama berdasarkan moral,

martabat dan hak asasi manusia.

4. Informed Consent

Peneliti harus memberikan informasi tentang subjek yang

bersangkutan Partisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela dan dapat

diterima atau di sewaktu-waktu, dapat dikaitkan dengan penelitian.

kesiapan pasien untuk dapat berpartisipasi dengan memberikan formular

kesediaan atau informed consent yang ditandatangani oleh pasien atau

walinya. Semua responden dalam penelitian ini menandatangani lembar

persetujuan (inform consent).

5. Tanpa Nama

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberika jaminan

dalam pengunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberilan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau penelitian yang

akan disajikan.

6. Kerahasiaan

Peneliti harus menjaga kerahasiaan informasi tentang pasien, kecuali

dengan persetujuannya. Artinya, peneliti harus memastikan bahwa tidak

seorang pun kecuali peneliti yang dapat mengetahui sumber data atau


74

dengan kata lain tidak dapat dihubungkan dengan individu melalui nama

pasien.

Anda mungkin juga menyukai