PALIATIVE CARE
Disusun Oleh
Adi Putra Setiawan
C1AA17007
2. Tindakan apa saja yang bisa dilakukan untuk manajemen nyeri terapi
komplementernya
Managemen nyeri atau Pain management adalah salah satu bagian dari displin
ilmu medis yang berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan nyeri atau pain relief.
Management nyeri ini menggunakan pendekatan multi disiplin yang didalamnya
termasuk pendekatan farmakologikal (termasuk pain modifiers), non farmakologikal
dan psikologikal.
Strategi keperawatan utama yang spesifik dalam meningkatkan rasa nyaman bagi
pasien yang sedang mengalami nyeri, bersifat farmakologi dan non farmakologi. Tapi
Tindakan mengatasi nyeri pain management, yang dapat dilakukan oleh perawat
sebagai penyedia asuhan keperawatan.
1. Managemen Nyeri Farmakologikal Yaitu terapi farmakologis untuk
menanggulangi nyeri dengan cara memblokade transmisi stimulan nyeri agar
terjadi perubahan persepsi dan dengan mengurangi respon kortikal terhadap
nyeri. Adapun obat yang digunakan untuk terapi nyeri adalah :
a. Analgesik Narkotik Menghilangkan nyeri dengan merubah aspek
emosional dari pengalaman nyeri (misal : persepsi nyeri).
b. Analgesik Lokal Analgesik bekerja dengan memblokade konduksi
saraf saat diberikan langsung keserabut saraf.
c. Analgesik yang dikontrol klien Sistem analgesik yang dikontrol klien
terdiri dari impus yang diisi narotika menurut resep, dipasang dengan
pengatur pada lubang injeksi intravena.
d. Obat obat nonsteroid Obat-obat non steroid non inflamasi bekerja
terutama terhadap penghambat sintesa prostaglandin. Pada dosis
rendah obat-obat ini bersifat analgesik. Pada dosis tinggi obat ini
bersifat anti inflamatori,sebagai tambahan dari khasiat analgesik.
2. Managemen Nyeri Non Farmakologikal Merupakan upaya-upaya mengatasi
atau menghilangkan nyeri dengan menggunakan pendekatan non farmakologi.
Upaya-upaya tersebut antara lain dengan distraksi, relaksasi, massage,
akupuntur oleh akupunturist, therapy music, pijatan, dan guided imaginary
yang dilakukan oleh seseorang yang ahli dibidangnya dan disebut sebagai
therapist. Setiap individu membutuhkan rasa nyaman.
Kebutuhan rasa nyaman ini dipersepsikan berbeda pada tiap orang. Dalam
konteks asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan dan memenuhi
rasa nyaman. Gangguan rasa nyaman yang dialami oleh klien diatasi oleh
perawat melalui intervensi keperawatan.
4. Sebutkan dan jelaskan salah satu tindakan manajemen nyeri pada Palliatif care
Massase
Masase adalah pemijatan atau pengurutan pada bagian badan tertentu dengan tangan
atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan atau
untuk menghilangkan rasa capek.
Menurut fungsinya masase/massage dapat digunakan sebagai berikut :
1. Massage/Masase untuk tujuan terapi (therapy massage), adalah upaya masase untuk
memberikan pengaruh yang baik terhadap suatu kondisi cedera atau penyakit (patologi).
2.Massage/Masase kecantikan (beauty massaege), adalah upaya masase untuk
menghindarkan kekeriputan dan kekeringan kulit.
3. Massage/Masase kesehatan (hygiene massage), adalah upaya masase untuk
memelihara kebugaran tubuh, menormalkan fungsi organ serta menghindarkan diri dari
penyakit atau kelainan.
4. Massage/Masase olahraga (sport massage), adalah upaya masase dengan
menggunakan teknik menipulasi yang bermacam-macam untuk memperbaiki dan
mempertahankan kondisi tubuh olahragawan serta menghilangkan kelainan-kelainan
akibat olahraga yang ditimbulkan.
PATHALOGIS NON
PATHALOGIS
1. Demam/panas tinggi 1. Lelah sekali
2. Peradangan (Haematom) 2. Sesudah
makan
3. Penyakit kulit 3. Sesudah
pertandingan
4. Luka 4.
Menstruasi
5. Varices 5. Hamil
6. Fractur (retak/patah tulang)
7. Tumor/kanker
8. Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Manipulasi Pokok Masase:
Effleurage (Menggosok)
Petrissage (Memijat)
Petrissage adalah prosedur masase yang dilakukan dengan teknik perasan, tekanan,
dan pencomotan otot dari jaringan dalam.
Petrissage dapat dilakukan dengan satu tangan atau kedua tangan dengan gerakan
bergelombang, berirama, tidak terputus-putus dan terikat satu sama lain. Gerakan
diulang-ulang beberapa kali pada tempat yang sama, kemudian tangan dipindah-
pindahkan sedikit demi sedikit sepanjang kumpulan otot.
Pengaruh mekanis yang ditimbulkan oleh gerakan peras adalah menghancurkan sisa-
sisa pembakaran dan melemaskan kekakuan di dalam jaringan.
Pengaruh fisiologis dari manipulasi petrissage terutama berhubungan dengan suatu
perintah latihan bagi saraf motorik yang merangsang fungsi otot. Selain itu gerakan
mengangkat, memeras dan menekan menyebabkan perbaikan aliran darah dalam otot
dan menambah kekuatan (tonus) otot.
Friction (Menggerus)
Friction atau menggerus adalah prosedur yang sangat tua dan banyak dipergunakan
dalam semua bentuk masase. Pelaksanaanya adalah dengan gerakan putaran spiral
menuju ke arah jantung. Menurut letak dan tempat bagian badan, maka manipulasi ini
dapat dilakukan dengan bermacam-macam variasi yaitu dengan menggunakan jari, ibi
jari, telapak tangan atau bahkan dengan sikut.
Pengaruh mekanis dari friction menghasilkan kelancaran aliran darah setempat
(vasodilatasi local), merangsang pergantian nutrisi, dan juga sebagai pemanasan.
Pengaruh fisiologis adalah aksi friction di dalam melancarkan aliran darah dan
pembesaran serabut otot.
Shaking (Menggoncang)
Shaking atau menggoncang adalah prosedur masase yang juga sering dipakai untuk
membantu para olahragawan agar otot-ototnya menjadi kendor, sehingga memudahkan
sirkulasi darah.
Pelaksanaanya adalah dengan jari-jari membengkok, misalnya bagian bawah dan atas
pada bagian yang berotot, lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang
dilakukan dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke bawah. Manipulasi
dilakukan dengan irama yang hidup serta tangan berpindah-pindah dan berdekatan.
Pengaruh mekanis dari manipulasi shaking adalah jika dilakukan dengan baik,
goncangan ini akan melemaskan otot-otot dan menambah fleksibilitas jaringan-jaringan.
Pengaruh fisiologis adalah merangsang dan memberikan desakan ke dalam, terutama
pada organ tubuh bagian perut dan dada, serta mengendurkan, melemaskan, dan
mengulur bagian lunak yang menyebabkan lancarnya peredaran darah dan
meningkatkan kerja syaraf.
Tapotement (Memukul)
Manipulasi ini sering digunakan pada masase olahraga, yaitu gerakan pukulan
ringan dan berirama dengan jari-jari tangan, telapak tangan atau kepalan. Dapat juga
dilakukan secara mekanis atau dengan bantuan alat yang digerakan tangan atau listrik.
Yang sering digunakan dan lebih baik adalah manipulasi “mencincang”, yang dilakukan
oleh jari-jari kedua belah tangan dengan jarak yang cukup berdekatan. Gerakan
dilakukan dengan irama hidup (irama yang bersemangat), sesuai dengan keadaan dan
tidak terputus-putus. Sikap tangan dapat berupa setengah mengepal, jari-jari terbuka,
dengan punggung jari-jari atau dengan membentuk tangan seperti mangkuk (cupping).
Biasanya tapotement diberikan di daerah pinggang-punggung dan pantat, tetapi boleh
juga diberikan di tempat lain apabila diperlukan.
Dalam olahraga, manipulasi ini dipergunakan sebagai masase pemanasan dan
pengembalian pulihnya fisik ke keadaan semula.
Pengaruh mekanis dari aksi tapotement, yang dilakukan dengan irama cepat akan
menimbulkan warna merah dan rasa panas yang berarti mengalirnya darah lebih banyak
pada daerah yang dimasase.
Pengaruh fisiologis yang ditimbulkan dari manipulasi pukulan adalah meningkatkan
peredaran darah arteri terutama pada jaringan otot, menimbulkan kontraksi otot
(idiomuskuler) sehingga dapat membantu kelancaran pertukaran zat dalam tubuh.
Vibration (Menggetarkan)
Getaran ini dapat diberikan melalui ujung jari, dua jari atau tiga jari yang dirapatkan.
Caranya dengan sikap membengkok siku, jari-jari ditekankan pada tempat yang
dikehendaki, kemudian kejangkan seluruh lengan tersebut. Getaran ini biasanya
diberikan pada tempat-tempat yang sensitive (peka), misalnya di lekuk bawah kepala,
sekeliling persendian, di sudut luar scapula, dsb. Vibration termasuk manipulasi masase
terapi dan sangat efektif untuk memacu persyaratan dalam upaya penyembuhan.
Manipulasi dapat dilakukan beberapa kali, dan biasanya pada akhir masase keseluruhan
tubuh (general massage).
Pengaruh mekanis dari aksi vibration adalah merangsang (menstimulasi) pada organ-
organ dalam yang penting.
Pengaruh fisiologis pada vibration adalah merangsang syaraf vegetatif (tak sadar) pada
alat-alat dalam melalui aksi pada bagian luar.
Sering kali dilakukan untuk masase penyembuhan (terapi). Pada tempat-tempat yang
permukaannya sempit (kecil) dapat dikerjakan dengan menggunakan satu tangan,
sedangkan untuk tempat-tempat yang lebar dikerjakan dengan kedua tangan secara
bersama-sama. Caranya dengan mencubit kulit, ibu jari didorongkan dan jari-jari yang
lain melangkah-langkah berjalan ke depan.
Pengaruh mekanis adalah aksi skin rolling dalam mempertinggi tonus otot dan
memperbaiki pertukaran zat serta peredaran darah di bawah kulit.
Pengaruh fisiologis dapat melepaskan kulit dari jaringan ikat dan melebarkan pembuluh
kapiler di bawah kulit.
Stroking (Mengurut).
Biasanya dilakukan dengan menggunakan ibu jari, kedua ujung jari, tiga jari atau ke
empat ujung jari yang dirapatkan kemudian dengan tekanan menggerakkan jari-jari
tersebut menyusur diantara kanan dan kiri tulang belakang (inter vertebrae), antar otot
(inter musculair), antar iga (inter costae), dst.
Manipulasi ini juga merupakan teknik masase pengobatan yaitu untuk menemukan
kelainan-kelainan berupa pengerasan-pengerasan otot (miogelosen), ketegangan-
ketegangan atau benjolan-benjolan pada otot tersebut.
Pengaruh mekanis adalah aksi Stroking dalam melemaskan jaringan sehingga sirkulasi
darah dan pertukaran zat menjadi lancer dan baik.
Pengaruh fisiologis yaitu mempengaruhi syaraf vegtatif (syaraf tak sadar) pada
jaringan-jaringan di bawah kulit.
5. Buatkan SOP
MANAJEMEN NYERI
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Cara meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat
PENGERTIAN kenyamanan yang dapat diterima pasien.
1.
Kompres dingin
2.
Massage kulit
3.
Buli-buli panas
4.
Relaksasi seperti lingkungan yang tenang,
posisi yang nyaman dan nafas dalam.
5. Tekhnik distraksi yakni mengalihkan perhatian
ke stimulus lain seperti menonton televisi,
membaca koran, mendengarkan musik
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
SOP MASASE
Pengertian
Tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase pada klien dalam memenuhi
kebutuhan rasa nyaman (nyeri) pada daerah superfisial atau pada otot/ tulang. Tindakan
masase ini hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat terganggunya
sirkulasi
Tujuan
1. Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase.
2. Meningkatkan relaksasi.
Alat dan Bahan
1. Minyak untuk masase
2. Handu
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Lakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 5-10 menit.
4. Lakukan masase dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan tekanan halus.
Teknik masase dengan gerakan tangan selang - seling (tekanan pendek, cepat, dan
bergantian tangan) dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan memberikan
tekanan ringan. Dilakukan bila nyeri terjadi di pinggang.
Teknik remasan (mengusap otot bahu), dapat dilakukan bila nyeri terjadi pada daerah
sekitar bahu.
Teknik masase dengan gerakan menggesek dengan menggunakan ibu jari dan gerakan
memutar. Masase ini dilakukan bila nyeri dirasakan di daerah punggung dan pinggang
secara menyeluruh.
Teknik eflurasi dengan kedua tangan, dapat dilakukan bila nyeri terjadi di daerah
punggung dan pinggang.
Indikasi :
Kasus Edema pasca trauma
Kasus yang memerlukan relaksasi otot
Kasus yang memerlukan perbaikan sirkulasi darah
Kontra indikasi :
Penyakit yang penyebarannya melalui kulit
Daerah pendarahan dan peradangan akut
Penyakit dengan sistem gangguan kekebalan tubuh
Penyakit Gangguan sirkulasi
Pelaksanaan
1. Persiapan Pasien :
Memperkenalkan diri
Bina hubungan saling percaya
Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan ruangan
Menjelaskan tujuan
Menjelasakan langkah prosedur yang akan di lakukan
Menyepakati waktu yang akan di gunakan
2. Persiapan alat dan bahan :
1. Pelumas (minyak hangat / lotion)
2. Handuk
3. Bantal
4. Perlak alas
3. Persiapan Lingkungan :
· Sampiran
Tahap pre interaksi
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Pasang alas pada daerah yang akan di massage
3. Letakkan sebuah bantal kecil dibawah perut pasien untuk menjaga
posisi yang tepat
4. Tuangkan sedikit lotion ke tangan (tangan perawat). Usapkan
kedua tangan sehingga lotion akan rata dan hangat pada
permukaan tangan. Gunakan lotion sesuai kebutuhan
5. Metode message
Selang seling tangan.
Cara ini message punggung dengan tekanan pendek, cepat bergantian
tangan
Remasan.
Cara ini mengusap otot bahu dengan setiap tangan perawat yang
dikerjakan secara bersamaan
Eflurasi.
Cara ini massage punggung dengan kedua tangan, menggunakan
tekanan lebih halus dengan gerakan keatas untuk membantu aliran balik
vena
Petriasi.
Cara ini menekan punggung secara horizontal. Pindah tangan perawat
dengan arah yang berlawanan dengan menggunakan gerakan meremas
Tekanan Menyikat
Menekan daerah punggung dengan menggunakan ujung jari untuk
mengakhiri massage
6. Lakukan message sampai rasa nyeri berkurang (± 15 menit)
7. Lap badan pasien dengan menggunakan handuk pada daerah yang
terkena lotion
8. Pasien dirapihkan
9. Alat – alat dirapihlan
10. Mencuci tangan
11. Dokumentasikan hasil yang ditemukan pada pasien sewaktu
pelaksanaan massage
Tahap terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan