Anda di halaman 1dari 18

RESUME

PALIATIVE CARE

Disusun dalam rangka memenuhi tugas keperawatan ajal/palliative care

Disusun Oleh
Adi Putra Setiawan
C1AA17007

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
Jalan Keramat No. 36 Sukabumi
TAHUN 2020
SOAL

1. Apa yang dimaksud dengan Palliative Care


Perawatan paliatif (dari bahasa Latin''palliare,''untuk jubah) adalah setiap
bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan
keparahan gejala penyakit, daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau
sebaliknya perkembangan dari penyakit itu sendiri atau memberikan menyembuhkan.
Tujuannya adalah untuk mencegah dan mengurangi penderitaan dan meningkatkan
kualitas hidup orang menghadapi yang serius, penyakit yang kompleks.
Definisi Palliative Care telah mengalami beberapa evolusi. Menurut WHO
pada 1990 Palliative Care adalah perawatan total dan aktif dari untuk penderita yang
penyakitnya tidak lagi responsive terhadap pengobatan kuratif. Berdasarkan definisi
ini maka jelas Palliative Care hanya diberikan kepada penderita yang penyakitnya
sudah tidak respossif terhadap pengobatan kuratif. Artinya sudah tidak dapat
disembuhkan dengan upaya kuratif apapun. Tetapi definisi Palliative Care menurut
WHO 15 tahun kemudian sudah sangat berbeda. Definisi Palliative Care yang
diberikan oleh WHO pada tahun 2005 bahwa perawatan paliatif adalah sistem
perawatan terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup, dengan cara
meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan
psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap
keluarga yang kehilangan/berduka.
Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan lagi bahwa pelayanan
paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang


normal.

2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.

3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.

4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.

5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.

6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.


Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Palliative Care adalah untuk
mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan
spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

2. Tindakan apa saja yang bisa dilakukan untuk manajemen nyeri terapi
komplementernya
Managemen nyeri atau Pain management adalah salah satu bagian dari displin
ilmu medis yang berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan nyeri atau pain relief.
Management nyeri ini menggunakan pendekatan multi disiplin yang didalamnya
termasuk pendekatan farmakologikal (termasuk pain modifiers), non farmakologikal
dan psikologikal.
Strategi keperawatan utama yang spesifik dalam meningkatkan rasa nyaman bagi
pasien yang sedang mengalami nyeri, bersifat farmakologi dan non farmakologi. Tapi
Tindakan mengatasi nyeri pain management, yang dapat dilakukan oleh perawat
sebagai penyedia asuhan keperawatan.
1. Managemen Nyeri Farmakologikal Yaitu terapi farmakologis untuk
menanggulangi nyeri dengan cara memblokade transmisi stimulan nyeri agar
terjadi perubahan persepsi dan dengan mengurangi respon kortikal terhadap
nyeri. Adapun obat yang digunakan untuk terapi nyeri adalah :
a. Analgesik Narkotik Menghilangkan nyeri dengan merubah aspek
emosional dari pengalaman nyeri (misal : persepsi nyeri).
b. Analgesik Lokal Analgesik bekerja dengan memblokade konduksi
saraf saat diberikan langsung keserabut saraf.
c. Analgesik yang dikontrol klien Sistem analgesik yang dikontrol klien
terdiri dari impus yang diisi narotika menurut resep, dipasang dengan
pengatur pada lubang injeksi intravena.
d. Obat obat nonsteroid Obat-obat non steroid non inflamasi bekerja
terutama terhadap penghambat sintesa prostaglandin. Pada dosis
rendah obat-obat ini bersifat analgesik. Pada dosis tinggi obat ini
bersifat anti inflamatori,sebagai tambahan dari khasiat analgesik.
2. Managemen Nyeri Non Farmakologikal Merupakan upaya-upaya mengatasi
atau menghilangkan nyeri dengan menggunakan pendekatan non farmakologi.
Upaya-upaya tersebut antara lain dengan distraksi, relaksasi, massage,
akupuntur oleh akupunturist, therapy music, pijatan, dan guided imaginary
yang dilakukan oleh seseorang yang ahli dibidangnya dan disebut sebagai
therapist. Setiap individu membutuhkan rasa nyaman.
Kebutuhan rasa nyaman ini dipersepsikan berbeda pada tiap orang. Dalam
konteks asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan dan memenuhi
rasa nyaman. Gangguan rasa nyaman yang dialami oleh klien diatasi oleh
perawat melalui intervensi keperawatan.

3. Sebutkan Dan jelaskan terapi komplementer pada perawatan palliative


1. Sistem medis alternative
a. Akupuntur
Merupakan salah satu komponen dari oat tradisional Cina. Akupuntur
telah terukti efektif untuk nyeri dan kemoterapi terkait mual dan
muntah. Risiko akupuntur berhubungan dengan ketidaknyaman ringan.
Hanya jarum sekali pakai yang digunakan. Ahli akupuntur harus
memiliki pengalaman sebelumnya dengan pasien. Kontraindikasi
akupuntur pada lymphedema ( risiko infeksi).
b. Akupresur
Teknik pengobatan Cina tradisonal yang didasarkan pada ide-ide yang
sama seperti akupuntur. Akupresur meliatkan tekanan fisik dengan
tangan pada titik-titik akupresur yang perawat dapat gunakan atau
ajarkan pada pasien kanker untuk menstimulasi diri.
2. Mind-ody medicine
a. Meditasi
Adalah pengaturan perhatian oleh diri sendiri secara sengaja. 2
kategori meditasi : konsentrasi dan kesadaran . Konsentrasi
menumbuhkan kemanunggalan perhatian dan mulai dengan mantra
(suara diulang, kata, atau frase) seperti meditasi transcendental.
b. Hiposis
Adalah keadaan penuh perhatian, konsentrasi reseptif ditandai dengan
peruahan sensor, keadaan psikologis diubah da minim fungsi motirik.
c. Guided imagery
Mengalihkan focus mental dari rangsangan, gambaran dan relaksasi
d. Pelatihan relaksasi
Meliatkan nafas dalam, relaksasi otot progresif dan pencitraan.
e. Terapi distraksi
f. Terapi music
g. Terapi seni
3. Manipulative and body-ased practices
a. Pijat atau massase
b. Gentle massase
c. Refleksi
4. Energy medicine (reiki)
5. Biological ased practice

4. Sebutkan dan jelaskan salah satu tindakan manajemen nyeri pada Palliatif care

Massase
Masase adalah pemijatan atau pengurutan pada bagian badan tertentu dengan tangan
atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan atau
untuk menghilangkan rasa capek.
Menurut fungsinya masase/massage dapat digunakan sebagai berikut :

1.  Massage/Masase untuk tujuan terapi (therapy massage), adalah upaya masase untuk
memberikan pengaruh yang baik terhadap suatu kondisi cedera atau penyakit (patologi).  
2.Massage/Masase kecantikan (beauty massaege), adalah upaya masase untuk
menghindarkan kekeriputan dan kekeringan kulit.  
3.  Massage/Masase kesehatan (hygiene massage), adalah upaya masase untuk
memelihara kebugaran tubuh, menormalkan fungsi organ serta menghindarkan diri dari
penyakit atau kelainan.  
4.  Massage/Masase olahraga (sport massage), adalah upaya masase dengan
menggunakan teknik menipulasi yang bermacam-macam untuk memperbaiki dan
mempertahankan kondisi tubuh olahragawan serta menghilangkan kelainan-kelainan
akibat olahraga yang ditimbulkan.

Kontra Indikasi Penggunaan Masase


Dalam kondisi-kondisi tertentu masase tidak boleh diberikan, dan merupakan
kontra indikasi. Ada saat tubuh pasien boleh diberikan masase ringan, tetapi ada juga
yang tidak boleh dimasase sama sekali, karena pasien sedang berada dalam keadaan
sebagai berikut :

PATHALOGIS                                                                                NON
PATHALOGIS
1.      Demam/panas tinggi                                                                 1.   Lelah sekali
2.      Peradangan (Haematom)                                                        2.   Sesudah
makan
3.      Penyakit kulit                                                                             3.   Sesudah
pertandingan
4.      Luka                                                                                             4.  
Menstruasi
5.      Varices                                                                                        5.   Hamil
6.      Fractur (retak/patah tulang)
7.      Tumor/kanker
8.      Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Manipulasi Pokok Masase:

Effleurage (Menggosok)

Teknik masase ini digunakan sebagai manipulai pembuka dan penutup.


Pelaksanaanya adalah jari-jari tangan rapat mencakup otot, gosokan menuju arah
jantung dan dilakukan secara berirama dan kontinyu.
Pengaruh mekanis dari effleurage adalah membantu kerja pembuluh darah balik (vena)
dan menyebabkan timbulnya panas tubuh sehingga manipulasi effleurage dapat
berfungsi sebagai pemanasan (warming up).
Pengaruh fisiologis dari gosokan yang kuat mempengaruhi sirkulasi darah pada
jaringan yang paling dalam dan di otot-otot. Gosokan sedang lebih mengaktifkan
sirkulasi pada pembuluh getah bening (lymphe), sedangkan gosokan lamban
menghasilkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) local dengan waktu lama yang
disebut hyperaemi.

Petrissage (Memijat)
Petrissage adalah prosedur masase yang dilakukan dengan teknik perasan, tekanan,
dan pencomotan otot dari jaringan dalam.
Petrissage dapat dilakukan dengan satu tangan atau kedua tangan dengan gerakan
bergelombang, berirama, tidak terputus-putus dan terikat satu sama lain. Gerakan
diulang-ulang beberapa kali pada tempat yang sama, kemudian tangan dipindah-
pindahkan sedikit demi sedikit sepanjang kumpulan otot.
Pengaruh mekanis yang ditimbulkan oleh gerakan peras adalah menghancurkan sisa-
sisa pembakaran dan melemaskan kekakuan di dalam jaringan.
Pengaruh fisiologis dari manipulasi petrissage terutama berhubungan dengan suatu
perintah latihan bagi saraf motorik yang merangsang fungsi otot. Selain itu gerakan
mengangkat, memeras dan menekan menyebabkan perbaikan aliran darah dalam otot
dan menambah kekuatan (tonus) otot.

Friction (Menggerus)

Friction atau menggerus adalah prosedur yang sangat tua dan banyak dipergunakan
dalam semua bentuk masase. Pelaksanaanya adalah dengan gerakan putaran spiral
menuju ke arah jantung. Menurut letak dan tempat bagian badan, maka manipulasi ini
dapat dilakukan dengan bermacam-macam variasi yaitu dengan menggunakan jari, ibi
jari, telapak tangan atau bahkan dengan sikut.
Pengaruh mekanis dari friction menghasilkan kelancaran aliran darah setempat
(vasodilatasi local), merangsang pergantian nutrisi, dan juga sebagai pemanasan.
Pengaruh fisiologis adalah aksi friction di dalam melancarkan aliran darah dan
pembesaran serabut otot.

Shaking (Menggoncang)

Shaking atau menggoncang adalah prosedur masase yang juga sering dipakai untuk
membantu para olahragawan agar otot-ototnya menjadi kendor, sehingga memudahkan
sirkulasi darah.
Pelaksanaanya adalah dengan jari-jari membengkok, misalnya bagian bawah dan atas 
pada bagian yang berotot, lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang
dilakukan dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke bawah. Manipulasi
dilakukan dengan irama yang hidup serta tangan berpindah-pindah dan berdekatan.
Pengaruh mekanis dari manipulasi shaking adalah jika dilakukan dengan baik,
goncangan ini akan melemaskan otot-otot dan menambah fleksibilitas jaringan-jaringan.
Pengaruh fisiologis adalah merangsang dan memberikan desakan ke dalam, terutama
pada organ tubuh bagian perut dan dada, serta mengendurkan, melemaskan, dan
mengulur bagian lunak yang menyebabkan lancarnya peredaran darah dan
meningkatkan kerja syaraf.

Tapotement (Memukul)

Manipulasi ini sering digunakan pada masase olahraga, yaitu gerakan pukulan
ringan dan berirama dengan jari-jari tangan, telapak tangan atau kepalan. Dapat juga
dilakukan secara mekanis atau dengan bantuan alat yang digerakan tangan atau listrik.
Yang sering digunakan dan lebih baik adalah manipulasi “mencincang”, yang dilakukan
oleh jari-jari kedua belah tangan dengan jarak yang cukup berdekatan. Gerakan
dilakukan dengan irama hidup (irama yang bersemangat), sesuai dengan keadaan dan
tidak terputus-putus. Sikap tangan dapat berupa setengah mengepal, jari-jari terbuka,
dengan punggung jari-jari atau dengan membentuk tangan seperti mangkuk (cupping).
Biasanya tapotement diberikan di daerah pinggang-punggung dan pantat, tetapi boleh
juga diberikan di tempat lain apabila diperlukan.
Dalam olahraga, manipulasi ini dipergunakan sebagai masase pemanasan dan
pengembalian pulihnya fisik ke keadaan semula.
Pengaruh mekanis dari aksi tapotement, yang dilakukan dengan irama cepat akan
menimbulkan warna merah dan rasa panas yang berarti mengalirnya darah lebih banyak
pada daerah yang dimasase.
Pengaruh fisiologis yang ditimbulkan dari manipulasi pukulan adalah meningkatkan
peredaran darah arteri terutama pada jaringan otot, menimbulkan kontraksi otot
(idiomuskuler) sehingga dapat membantu kelancaran pertukaran zat dalam tubuh.

Walken (Menggosok Melintang Otot)

Manipulasi walken diberikan pada daerah-daerah yang lebar. Pelaksanaanyan


hamper sama dengan effleurage, tetapi dilakukan dengan melintang otot dengan
menyusur panjangnya otot. Walken selalu dikerjakan dengan kedua tangan dan jari-jari
rapat. Gosokan kedua tangan dilakukan dengan arah yang berlawanan, satu menarik
dan yang satu mendorong, arahnya naik menuju jantung.
Pengaruh mekanis adalah aksi walken dalam membantu pemanasan badan (warming up)
dan sebagai manipulasi untuk mendeteksi kelainan-kelainan akibat cedera.
Pengaruh fisiologis adalah memberikan rangsangan pada persyaratan dan jaringan di
bawah kulit.

Vibration (Menggetarkan)

Getaran ini dapat diberikan melalui ujung jari, dua jari atau tiga jari yang dirapatkan.
Caranya dengan sikap membengkok siku, jari-jari ditekankan pada tempat yang
dikehendaki, kemudian kejangkan seluruh lengan tersebut. Getaran ini biasanya
diberikan pada tempat-tempat yang sensitive (peka), misalnya di lekuk bawah kepala,
sekeliling persendian, di sudut luar scapula, dsb. Vibration termasuk manipulasi masase
terapi dan sangat efektif untuk memacu persyaratan dalam upaya penyembuhan.
Manipulasi dapat dilakukan beberapa kali, dan biasanya pada akhir masase keseluruhan
tubuh (general massage).
Pengaruh mekanis dari aksi vibration adalah merangsang (menstimulasi) pada organ-
organ dalam yang penting.
Pengaruh fisiologis pada vibration adalah merangsang syaraf vegetatif (tak sadar) pada
alat-alat dalam melalui aksi pada bagian luar.

Skin Rolling (Menggeser Lipatan Kulit)

Sering kali dilakukan untuk masase penyembuhan (terapi). Pada tempat-tempat yang
permukaannya sempit (kecil) dapat dikerjakan dengan menggunakan satu tangan,
sedangkan untuk tempat-tempat yang lebar dikerjakan dengan kedua tangan secara
bersama-sama. Caranya dengan mencubit kulit, ibu jari didorongkan dan jari-jari yang
lain melangkah-langkah berjalan ke depan.
Pengaruh mekanis adalah aksi skin rolling dalam mempertinggi tonus otot dan
memperbaiki pertukaran zat serta peredaran darah di bawah kulit.
Pengaruh fisiologis dapat melepaskan kulit dari jaringan ikat dan melebarkan pembuluh
kapiler di bawah kulit.

Stroking (Mengurut).
Biasanya dilakukan dengan menggunakan ibu jari, kedua ujung jari, tiga jari atau ke
empat ujung jari yang dirapatkan kemudian dengan tekanan menggerakkan jari-jari
tersebut menyusur diantara kanan dan kiri tulang belakang (inter vertebrae), antar otot
(inter musculair), antar iga (inter costae), dst.
Manipulasi ini juga merupakan teknik masase pengobatan yaitu untuk menemukan
kelainan-kelainan berupa pengerasan-pengerasan otot (miogelosen), ketegangan-
ketegangan atau benjolan-benjolan pada otot tersebut.
Pengaruh mekanis adalah aksi Stroking dalam melemaskan jaringan sehingga sirkulasi
darah dan pertukaran zat menjadi lancer dan baik.
Pengaruh fisiologis yaitu mempengaruhi syaraf vegtatif (syaraf tak sadar) pada
jaringan-jaringan di bawah kulit.
5. Buatkan SOP

MANAJEMEN NYERI
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Cara meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat
PENGERTIAN kenyamanan yang dapat diterima pasien.

TUJUAN Untuk menjaga pasien dalam kondisi senyaman mungkin.

 Setiap pasien dewasa yang merasakan nyeri dinilai dari


KEBIJAKAN skala 0 – 10
1. 0 = tidak nyeri
2. 1-3 = nyeri ringan (pasien dapat berkomunikasi dengan
baik)
3. 4-6 = nyeri sedang (pasien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, mendeskripsikan dan dapat
mengikuti perintah)
4. 7-9 = nyeri berat (pasien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapat
mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih posisi,
nafas panjang dan distraksi.
5. 10 = nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul)

 Setiap pasien anak yang merasakan nyeri dinilai dari


skala wajah Wong Baker
0 1 2 3 4 5

1. Nilai 0 nyeri tidak dirasakan oleh anak


2. Nilai 1 nyeri dirasakan sedikit saja
3. Nilai 2 nyeri dirasakan hilang timbul
4. Nilai 3 nyeri yang dirasakan anak lebih banyak
5. Nilai 4 nyeri yang dirasakan anak secara keseluruhan
6. Nilai 5 nyeri sekali dan anak menjadi menangis
 Penanganan nyeri dikecualikan pada pasien dengan
kondisi nyeri HIS

PROSEDUR  Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik, durasi,


frekuensi dan kualitas nyeri.
 Observasi reaksi nonverbal
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti:

1.
Kompres dingin
2.
Massage kulit
3.
Buli-buli panas
4.
Relaksasi seperti lingkungan yang tenang,
posisi yang nyaman dan nafas dalam.
5. Tekhnik distraksi yakni mengalihkan perhatian
ke stimulus lain seperti menonton televisi,
membaca koran, mendengarkan musik
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

SOP MASASE

Pengertian
Tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase pada klien dalam memenuhi
kebutuhan rasa nyaman (nyeri) pada daerah superfisial atau pada otot/ tulang. Tindakan
masase ini hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat terganggunya
sirkulasi
Tujuan
1. Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase.
2. Meningkatkan relaksasi.
Alat dan Bahan
1. Minyak untuk masase
2. Handu
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Lakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 5-10 menit.
4. Lakukan masase dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan tekanan halus.

 Teknik masase dengan gerakan tangan selang - seling (tekanan pendek, cepat, dan
bergantian tangan) dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan memberikan
tekanan ringan. Dilakukan bila nyeri terjadi di pinggang.

 Teknik remasan (mengusap otot bahu), dapat dilakukan bila nyeri terjadi pada daerah
sekitar bahu.
 Teknik masase dengan gerakan menggesek dengan menggunakan ibu jari dan gerakan
memutar. Masase ini dilakukan bila nyeri dirasakan di daerah punggung dan pinggang
secara menyeluruh.

 Teknik eflurasi dengan kedua tangan, dapat dilakukan bila nyeri terjadi di  daerah
punggung dan pinggang.

 Teknik petrisasi dengan menekan punggung secara horizontal.


 Teknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari, digunakan pada akhir
masase daerah pinggang.

      5. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.


      6. Catat tindakan dan respon pasien terhadap tindakan.
Definisi :
Suatu metode upaya untuk menstimulasi sirkulasi darah serta metabolism
darah dalam jaringan
Tujuan :
 Mengurangi ketegangan otot
 Meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis
 Mangkaji kondisi kulit
 Meningkatkan sirkulasi / peredaran darah pada area yang di
massage

Indikasi :
 Kasus Edema pasca trauma
 Kasus yang memerlukan relaksasi otot
 Kasus yang memerlukan perbaikan sirkulasi darah
Kontra indikasi :
 Penyakit yang penyebarannya melalui kulit
 Daerah pendarahan dan peradangan akut
 Penyakit dengan sistem gangguan kekebalan tubuh
 Penyakit Gangguan sirkulasi
Pelaksanaan
1.      Persiapan Pasien :
 Memperkenalkan diri
 Bina hubungan saling percaya
 Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan ruangan
 Menjelaskan tujuan
 Menjelasakan langkah prosedur yang akan di lakukan
 Menyepakati waktu yang akan di gunakan
2.      Persiapan alat dan bahan :
1. Pelumas (minyak hangat / lotion)
2. Handuk
3. Bantal
4. Perlak alas
3.      Persiapan Lingkungan :
·         Sampiran
Tahap pre interaksi
1.      Cuci tangan
2.      Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4.   Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja

1. Mencuci tangan
2. Pasang alas pada daerah yang akan di massage
3. Letakkan sebuah bantal kecil dibawah perut pasien untuk menjaga
posisi yang tepat
4. Tuangkan sedikit lotion ke tangan (tangan perawat). Usapkan
kedua tangan sehingga lotion akan rata dan hangat pada
permukaan tangan. Gunakan lotion sesuai kebutuhan
5. Metode message
 Selang seling tangan.
Cara ini message punggung dengan tekanan pendek, cepat bergantian
tangan
 Remasan.
Cara ini mengusap otot bahu dengan setiap tangan perawat yang
dikerjakan secara bersamaan
 Eflurasi.
Cara ini massage punggung dengan kedua tangan, menggunakan
tekanan lebih halus dengan gerakan keatas untuk membantu aliran balik
vena
 Petriasi.
Cara ini menekan punggung secara horizontal. Pindah tangan perawat
dengan arah yang berlawanan dengan menggunakan gerakan meremas
 Tekanan Menyikat
Menekan daerah punggung dengan menggunakan ujung jari untuk
mengakhiri massage
6. Lakukan message sampai rasa nyeri berkurang (± 15 menit)
7. Lap badan pasien dengan menggunakan handuk pada daerah yang
terkena lotion
8. Pasien dirapihkan
9. Alat – alat dirapihlan
10. Mencuci tangan
11. Dokumentasikan hasil yang ditemukan pada pasien sewaktu
pelaksanaan massage
Tahap terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3.   Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi
1.         Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai