Anda di halaman 1dari 70

ANATOMY & PHYSIOLOGY

Valentine’s Greetings
MUSCULOSKELETAL SYSTEM
RAHAYU SETYOWATI,SKp.,Mkep.

STIKes YPIB MAJALENGKA


OBJECTIVES
• OBJECTIVES :
- Identify the major bones and muscle of
the musculokeletal system
- explain the function and stucture of bone
and muscle
- describe a commen disorder that affects
the skeletal system and muscle
Skeletal system
The skeleton

• The human skeleton system consists 206


bones, the other associated tissues, and
other structures that make up the joints of
the skeleton
• The types of tissue present are bone
tissue, cartilage and fibrous connective
tissue, which form the ligaments that
connect bone to bone
Fungsi Tulang Dan Sistem Skeletal

1. Pendukung / Support  Skeletal sebagai rangka kerja


struktur tubuh dengan mendukung jaringan-jaringan lunak
dan tendon pada otot skeletal
2. Pelindung / Protection  Melindungi organ-organ internal
dari injury
3. Membantu Pergerakkan  Kebanyakan otot-otot
berdempetan dengan tulang, ketika terjadi kontraksi, otot-
otot ini menarik tulang untuk menghasilkan suatu
pergerakkan.
4. Keseimbangan Mineral  Jaringan tulang menyimpan
beberapa mineral, khususnya calcium dan phosphat, yang
berkontribusi terhadap kekuatan tulang. Pada saat
dibutuhkan, tulang melepaskan mineral kedalam darah untuk
mempertahankan homeostasis mineral dalam keadaan kritis
dan untuk mendistribusikan mineral ke bagian tubuh lainnya
5. Produksi Sel Darah  Sumsum tulang ( Red
Bone Marrow) menghasilkan Sel Darah Merah,
Sel Darah Putih dan Trombosit (prosesnya
disebut “ hemopoiesis)
6. Simpanan Trigliserida  Yellow Bone
Marrow ; Terdiri dari utamanya sel adiposa , sel
ini yang merupakan penyimpanan trigliserida.
Struktur Tulang
 Secara makroskopik, struktur tulang
terlihat “ Tung Panjang / Long Bone” ,
terdiri dari :
1. Diaphysis  bagian utama tulang
panjang, silinder
2. Epiphysis  Bagian akhir tulang di
distal & proximal
3. Metaphysis  Bagian pematangan
tulang yang menghubungkan diaphysis
dan epiphysis. Pertumbuhan tulang ini
terjadi pada usia 18-21, dimana
kartilage pada plate epiphysis berubah
menjadi tulang
4. Kartilage Artikular  Lapisan tipis
kartilage hyalin yang melapisi bagian
epiphysis dimana tulang itu membentuk
artikulasi (joint) dengan tulang lainnya
5. Periosteum  mrp lapisan
pelindung dari jaringan
penghubung tulang yang padat
yang berada di sekitar permukaan
tulang, yang tidak dilapisi oleh
kartilage artikular.
6. Kavity Medullar/ Medularry cavity
 suatu rongga antara diaphysis
yang terdiri dari sumsum tulang
kuning lemak ( fatty yellow bone
marrow) pada orang dewasa
7. Endosteum  Membran tipis yang
membatasi kacity medullar. Terdiri
dari lapisan tunggal tulang dari
pembentukan sel-selnya dan
sejumlah kecil jaringan penghubung
• Catatan :
– Tulang padat / compact  80%
– Tulang lunak/ spongy bone  20%
Classification of bones

1. Long bones
2. Short bones
3. Flat bones
4. Irregular
bones
Long bone
Skeletal organization

• The axial skeleton


the skull, vertebrate column and the
rib cage
• The appendicular skeleton
the bone of the arm and legs,
shoulder, and the pelvic
Axial skeletal bones

• The skull consists of 8 cranial bones and


13 facial bones
• The ears consist 6 bones
• The vertebral column consists of 7
cervical, 12 thoracic, 5 lumbar, and 5
sacrum, 4coccyx
• The rib cage consists 12 pairs of ribs, a
total 24 bones and the sternum
skull
Rib & vertebral
ears
Appendicular skeleton bones

• The pectoral girdle consists of 4 bones,


and upper limbs consists of 60 bones
• The hand and wrist consists of 54
separate bones
• The pelvic girdle consists of 2 bones and
the lower limbs consists sixty bones
• The feet and ankles consists of 54
separate bones
Pectoral girdle & upper limbs
Hand & wrist
Pelvic & lower limb
Feet & ankles
Jenis-Jenis Sel Jaringan Tulang

1. Sel Osteogenic  mrp stem sel yang tidak


secara khusus di bawa dari mesenchyme ,
jaringan dari semua jaringan penghubung
dibentuk. Sel ini ditemukan di sepanjang
bagian dalam periosteum, endosteum dan di
pintu / kanal antara tulang dan pembuluh
darah.
2. Osteoblast  Mrp sel-sel tulang pembangun.
3. Osteocytes  mrp sel-sel tulang yang mature,
dimana sel ini utamanya berada di jaringan
tulang dan mempertahankan metabolisme
sehari-hari, spt pertukaran nutrisi dan zat-zat
sisa dari darah.
4. Osteoclasts  mrp sel-sel yang sangat besar
dibawa dari peleburan (fusi) 50 monocytes dan
terkonsentrasi di endosteum. Pada salah satu sisi
sel ini terdapat “ ruffled border” ( pembatas ruffle) 
pada bagian ini sel-sel melepaskan enzim lysosom
dan asam yang dicerna protein dan komponen
mineral pada matriks tulang.
Pecahan matriks ekstraseluler tulang ini disebut “
resorpsi”  mrp bagian perkembangan normal,
pertumbuhannya, pertahanan dan perbaikan tulang
Pembentukan Tulang

2 Metode pembentukkan tulang :


1. Ossifikasi Intramembranous  Metoda yg
paling sederhana  pembentukan tulang yang
flat seperti tl. tengkorak dan tl. Mandibula
bagian bawah  dibentuk melalui metode ini
2. Ossifikasi Endochondral  mrp
penempatan kembali kartilage oleh tulang. 
Kebanyak mrp pembentukan tulang panjang.
1. Ossifikasi Intramembranous

1. Perkembangan dari pusat ossifikasi 


Mrp tempat mulainya pembentukan tulang
 pertama-tama terdapatnya sel-sel
osteogenic dan kemudian berkembang
menjadi osteoblasts yg disekresikan di
ekstraseller matriks tulang sampai
mengelilingi pusat ossifikasi.
2. Kalsifikasi  Tahap selanjutnya, sekresi
ekstraselular matriks ini berhenti  kmd sel-
sel ini berbentuk osteocytes yang
ditengahnya terdapat lakuna dan terdapat
kanalikuli diantara sel-sel ini  beberapa hari
kmd calcium dan garam-garam mineral
lainnya disimpan dan pada ekstraseluler
matriks ini mengeras (kalsifikasi)
3. Pembentukan Trabekula  pada
ekstraseluler matriks tulang yang terbentuk,
berkembang menjadi trabekula yang
mengalami fusi satu sama lain untuk
membentuk tl. Lunak (spongy bone).
Pembuluh darah mulai tumbuh diantara ruang
trabekula.
4. Perkembangan Periosteum  Pada bagian
perifer tulang, mesenchyme berkondensasi
dan berkembang menjadi perioesteum, yang
akan melapisi tulang yang baru terbentuk
sampai seseorang dewasa.
2. Ossifikasi Endochondral
1. Perkembangan Kartilage  Mrp tempat dimana tulang itu
dibentuk  berkembang menjadi chondroblasts.
Chondroblasts ini mensekresikan ekstraselluler matriks
kartilage, yg terdiri dari kartilage hyalin. Membrannya disebut
“perichondrium” yg berkembang disekitar kartilage.
2. Pertumbuhan Kartilage  Chondroblasts
menjadi terkubur lebih dalam di ekstraseluler
matriks kartilage  yg disebut “
chondrocytes”.
Pada model ini kartilage terus tumbuh
memanjang melalui divisi sel chondrocytes
 kmd disekitar ekstraseluler matriks
kartilage menjadi kalsifikasi.
3. Perkembangan Pusat Ossifikasi Primer  ossifikasi
primer ini berkembang dari permukaan eksternal tulang.
Nutrisi di arteri terpenetrasi di perichondrium dan
kalsifikasi kartilage sampai ke foramen di regio tengah
pada kartilage dan menstrimulasi sel-sel osteogenik di
periosteum untuk berdiferensiasi menjadi osteoblasts 
kmd osteoblasts mulai disimpan dan membentuk spongy
bone trabekula.
4. Perkembangan Kavity Medularry  Pada saat
pusat ossifikasi primer tumbuh sampai kebagian
akhir tulang, osteoclasts terpecah pada spongy bone
trabekula mulai terbentuk. Kavity ini menjadi suatu
kavity, kavity medulary di bagian diaphysis.
5. Perkembangan Pusat Ossifikasi Sekunder  Ketika
percabangan dari arteri epiphyseal masuk ke epiphysis,
pusat ossifikasi sekunder ini mulai berkembang
( biasanya pada saat proses kelahiran). Pada ossifikasi
sekunder ini berkembang di luar dari pusat epiphysis ke
permukaan luar tulang.
6. Pembentukan Kartilage Artikuler Dan Lempeng
Epiphyseal /epiphyseal plate  Kartilage hyalin yang
melapisi epiphysis menjadi kartilage artikuler 
Utamanya terjadi pada seseorang usia dewasa  yang
akan bertanggung jawab terhadap perpanjangan tulang.
Bone Remodeling / Perbaikan Tulang

• Proses penempatan / perbaikan jaringan tulang


yang tua oleh jaringan tulang yg baru
• Meliputi :
– Resorpsi Tulang  pertukaran mineral dan serat
kolagen dari tulang oleh osteoclasts
– Deposit Tulang  Penambahan mineral dan serat
kolagen untuk tulang oleh osteoblasts.
Bone remodeling
• Hematoma formation
hemorrage  fibrin & platelets
• Procallus formation
fibroblast, capillary buds, and osteoblast move
into the wound to produce granulation tissue
called procallus
• Callus formation
osteoblast in the procallus form membranous or
woven bone (callus). Phospate and calcium to
be deposited to harder the callus
Count …..

• Callus replacement
osteoblast continue to replace the callus
with lamellar bone or tubecular bone
• Remodeling
the periosteum and endosteal surfaces of
the bone are remodeled to the size and
shape of the bone before injury
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Tulang Dan Bone Remodeling

1. Mineral  Calcium Dan Phosphor dalam jumlah


banyak  diperlukan untuk pertumbuhan tulang
2. Vitamin  Vit. C diperlukan untuk sintesis kolagen,
protein tulang dan diferensiasi osteoblasts menjadi
osteocytes.
Vit. K & B12 diperlukan untuk sintesis protein
Vit. A untuk menstimulasi aktifitas osteoblasts
3. Hormon  Insulinlike Growth Factor (IGFs) yg
diproduksi di liver dan jaringan tulang  menstimulasi
osteoblasts, meningkatkan pembelahan sel di lempeng
epiphyseal dan di periosteum.
T3 & T4 ( Hormon tiroid)  diperlukan juga untuk
meningkatkan pertumbuhan tulang oleh stimulasi
osteoblasts
SISTEM
JARINGAN
OTOT
• Fungsi Jaringan Otot :
1. Memproduksi Pergerakan Tubuh
2. Menstabilkan Posisi Tubuh
3. Menyimpan Dan Menggerakkan Zat-Zat di
dalam Tubuh
4. Menghasilkan Panas ( Thermogenesis)
Kemampuan Otot
 Contractility  otot dapat berkontraksi dan
meregang.
 Excitability  serabut otot akan merespon
dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
 Extencibility  serabut otot memiliki
kemampuan untuk meregang melebihi panjang
otot saat relaks.
 Elasticity  serabut otot dapat kembali
keukurannya semula setelah berkontraksi atau
meregang.
Klassificasi Otot
• Secara structural  berdasarkan ada
tidaknya striasi pada otot / lurik

• Secara fungsional  volunter dan


involunter

• Berdasarkan letaknya  co/ : otot


jantung
Jenis-Jenis Jaringan Otot
• Skeletal muscle  otot lurik, volunter,melekat pada
rangka, serat otot sangat panjang, setiap serabut otot
memiliki banyak inti, kontraksinya kuat dan cepat.
• Smooth muscle / Otot polos tidak
berlurik,involunter,ditemukan pada dinding organ
berongga,serabut otot berbentuk spindel ( gelondong) ,
serabutnya berukuran kecil,kontraksinya kuat dan
lamban.
• Cardiac muscle  lurik, involunter,hanya ada pada
jantung, inti ditengah,adanya discuss
terinterkalasi,kontraksinya kuat dan berirama.
agussalim 12/14/20 50
Siklus Kontraksi
• Pada saat mulai terjadi kontraksi  retikulum
srkoplasma melepaskan ion-ion calcium kedalam sitosol
 kmd di dalam sitosol terjadi ikatan (binding) dengan
troponin dan menyebabkan kompleks troponin-
tropomyosin bergerak lepas dari tempat ikatan myosin di
aktin  hal ini terjadi saling berurutan (berulang)  shg
menyebabkan filamen-filamen memendek .
• Dapat dilihat dari tahapan siklus kontraksi dibawah ini :
1. Hydrolisis ATP  Kepala myosin termasuk ATP binding site
( tempat berikatannya) dan ATPase ( suatu enzim yang
menghidrolisis ATP menjadi ADP) dan kelompok phosphat.
Reaksi Hidrolisis ini mrp reorientasi dan membutuhkan energi
di kepala myosin
2. Melekatnya myosin dengan aktin untuk
membentuk crossbridges ( penyilangan) 
energi kepala myosin melekat pada myosin binding
site di aktin dan melepaskan phosphat, ketika
kepala myosin melekat dg aktin selama kontraksi 
membentuk crossbridges
3. Power Stroke  setelah crossbridges terbentuk,
power stroke terjadi. Selama power stroke, tempat
crossbridge ini dimana ADP dilepaskan  terjadi
sliding (pergerakan) filamen tipis dan filamen tebal
ke garis M ( M line)
4. Pelepasan pelekatan myosin dari aktin  Pada
akhir power stroke  crossbridges terlepas dari
aktin sampai kepala myosin berikatan dengan ATP
Siklus Kontraksi
Skeletal muscle

• Responsible for moving part of the body


• For voluntary (conscious) movement
• Most skeletal muscle are consciously
controlled by central nervous system (CNS)
• They vary in length from 1mm to 60 cm
Smooth muscle

• Usually not under voluntary control


• Found in many intternal organs, stomach,
intestines and in the wall of blood vessel
Cardiac muscle

• Found is in the heart


• Not under voluntary control
Head & neck
Shoulder & upper limb
Hand & fingers
thorax
diaphragm
abdomen
back
Floor of pelvis
Lower limb
leg
Ligaments and tendons

• Ligaments connect bones to bones


• Tendons attach muscles to bones
• Ligament and tendons have a relatively
poor blood supply.
REFERENCES

• Smeltzer, Suzanne. Medical Surgical Nursing.


1996. Lippincot : New York

• Madala, Bindu. Anatomy and Physiology for


General Nursing. 2006. Japfee : New Delhi

• Mccance, Kathryn L. Pathophysiology. The


biologic Basis for Disease in Adults & Children.
2002. Mosby : USA
Terima Kasih ………..

Anda mungkin juga menyukai