Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUTORIAL KLINIK

STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS

Pembimbing :
Yustan Azidin, Ns., M.Kep
Alit Suwandewi, Ns., M.Kep

Di susun oleh:

Muhammad Norhidayat ` 2014901110050


Muhammad Rizki Fazri 2014901110052
Cintia Riska Apriliani 2014901110016
Dessy Rahmawati 2014901110017
Laiha 2014901110040
Lini Eviana 2014901110041
Putri Aulia 2014901110070
Rahmida 2014901110072
Widya Aprinika Sari 2014901110093

PROGRAM STUDI PROFESI NERS A


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2021
LAPORAN
TUTORIAL KLINIK SESI I & II
Hari/ Tanggal : Jum’at, 29 Januari 2021

Kasus Tutorial Klinik


Mahasiswa profesi ners melakukan asuhan komunitas di wilayah binaan yaitu
masyarakat Gg. Kerokan RT 28 Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Banjarmasin
Tengah Kota Banjarmasin. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan jumlah
penduduk sebanyak 313 jiwa dengan jumlah 97 KK. Data jumlah penduduk
perempuan adalah 145 orang, data penduduk laki-laki 168 orang, data penduduk
umur terbanyak adalah usia 20-24 tahun sebanyak 36 orang, status perkawinan
terbanyak adalah belum menikah sebanyak 152 orang, tingkat pendidikan terbanyak
adalah tamat SLTP/Sederajat sebanyak 81 orang, pekerjaan terbanyak adalah
Wiraswasta sebanyak 85 dan ibu rumah tangga sebanyak 64 orang, agama terbanyak
adalah islam sebanyak 283 orang, data sumber air memasak dan minum
menggunakan air PDAM sebanyak 39 KK dan gallon sebanyak 58 KK.

Akibat hujan deras yang turun beberapa hari terakhir ditambah pasangnya air laut,
beberapa wilayah di Banjarmasin mengalami kebanjiran salah satunya RT. 28
Kelurahan Teluk Dalam. Berdasarkan informasi dari Kader Kesehatan dan Ketua RT
setempat didapatkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi banyak
masyarakat yang mengungsi akibat kebanjiran, banyak rumah warga yang terendam
banjir. Akibatnya banyak warga yang mengalami kelaparan, kedinginan, dan banyak
anak-anak yang mengalami demam dan diare, selain itu juga akibat banjir tesebut
listrik dan PDAM mati akibatnya warga setempat kesulitan air bersih. Sampai saat ini
sudah ada beberapa bantuan datang seperti bahan makanan, air mineral, pakaian dan
obat-obatan serta beberapa relawan dari TNI & Polisi. Tetapi masih kekurangan
tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat sehingga penangan terhadap warga yang
sakit belum bisa dilakukan secara maksimal.
Problem Hypothesis Mechanism More info Don’t Know Learning Issue
Data Subjektif : Banyak anak-anak yang Julianti Sitompul, 2018. Peran Petugas
1. Ketidakefektifan 1. Berapa jumlah 1. Apa yang akan
 Kader dan Ketua RT mengalami demam dan Kesehatan Dalam Manajemen
pemeliharaan korban dan dilakukan untuk
mengatakan bahwa diare Penanganan Bencana Alam, Jurnal
kesehatan b.d kepala keluarga meningkatkan
banyak masyarakat Ilmiah Maksitek ISSN: 2548-429X, Vol.
sumber daya tidak yang rumahnya pemberian pelayanan
yang mengungsi akibat Ketika sakit tidak 3, No. 3, September 2018.
cukup terdampak kesehatan yang
kebanjiran, banyak langsung di obati/
banjir ? terdampak banjir ?
rumah warga yang menuju puskesmas Bencana merupakan kejadian luar biasa
2. Berapa jumlah Jawaban :
terendam banjir. yang menyebabkan kerugian besar bagi
korban yang Sebagai perawat
 Banyak juga warga Kurang relawan tenaga manusia dan lingkungan dimana hal itu
mengungsi ? komunitas kita
yang mengalami kesehatan yang ada di berada diluax kemampuan manusia untuk
3. Berapa jumlah memiliki tugas sebagai
kelaparan, kedinginan, lokasi banjir dapat mengendalikannya, disebabkan
keluarga yang pemberi layanan
dan banyak anak-anak oleh faktor alam atau manusia atau
mengalami kesehatan pada
yang mengalami Perilaku yang kurang sekaligus oleh keduanya. Didalam
penyakit masyarakat tidak
demam dan diare. tepat penanganan bencana terdapat beberapa
demam dan terkecuali wilayah yang
 Ketua RT juga aspek yaitu aspek mitigasi bencana
diare ? terdampak banjir.
mengatakan sudah ada Ketidakefektifan (pencegahan), kegawatdaruratan saat
4. Seberapa parah Beberapa kegiatan yang
beberapa bantuan Pemeliharaan kesehatan terjadinya bencana, dan aspek
Banyak masyarakat banjir di Rt.28 bisa kita lakukan untuk
datang seperti bahan rehabilitasi. Penanganan
6. Ketidakefektifan
yang mengalami Kelurahan meningkatkan
makanan, air mineral, kegawatdaruratan targetnya adalah
manajemen
kelaparan, dan banyak Teluk Dalam ? kesehatan masyarakat
pakaian dan obat- penyelamatan sehingga risiko tereliminir.
kesehatan b.d
anak-anak yang 5. Apa yang antara laian adalah
obatan serta beberapa mengalami demam dan Sedangkan rehabilitasi merupakan upaya
kesulitan menyebabkan melakukan pemeriksaan
relawan dari TNI & diare mengembalikan pada kondisi normal
mengarahkan sistem kekurangan kesehatan kepada
Polisi. Tetapi masih kembali.
pelayanan kesehatan kesehatan masyarakat yang
kekurangan tenaga Ketika sakit tidak Dampak bencana yang ditimbulkan dapat
yang kompleks dimaysarakat mengalami banjir
kesehatan seperti langsung di obati/ berupa kematian masal, terganggun
yang khususnya usia rentan
dokter dan perawat menuju puskesmas tatanan sosiologis dan psikologis
mengalami (anak dan lansia),
sehingga penangan masyarak pengangguran, kemiskinan,
banjir tersebut ? memberikan bantuan
terhadap warga yang Sudah ada bantuan kriminalih keterbelakangan, dan
makanan untuk
sakit belum bisa berupa bahan makanan hancurnya lingkungi hidup masyarakat.
menunjang kebutuhan
dilakukan secara dan obat-obatan serta Begitu besarnya risiko yai ditimbulkan
masyarakat, dan
maksimal. relawan seperti TNI dan oleh bencana ini, ma penanganan
melakukan penyuluhan
Data Obejektif : PORLI bencana menjadi sangat penti untuk
kesehatan kepada
 Jumlah penduduk menjadi perhatian dan tugas bersama.
masyarakat.
sebanyak 313 jiwa Perilaku yang kurang Salah satu syarat sukses dalam
dengan jumlah 97 KK. tepat management bencana adalah tenaga
 Data jumlah penduduk kesehatan. Ketiadaan atau kelemahan
perempuan adalah 145 Ketidakefektifan ketenag kesehatan adalah kebingungan,
orang, data penduduk Manajemen kesehatan kehancuran, kerugian, dan malapetaka.
laki-laki 168 orang, kesehatan Tujuan dari manajemen bencana:
data penduduk laki-laki 1. Mengurangi atau menghindari
168 orang. kerugian secara fisik, ekonomi
 Data penduduk umur maupun jiwa yang dialami oleh
terbanyak adalah usia perorangan, masyarakat negara.
20-24 tahun sebanyak 2. Mengurangi penderitaan korban
36 orang. status bencana
perkawinan terbanyak 3. Mempercepat pemulihan
adalah belum menikah 2. Memberikan perlindungan kepada
sebanyak 152 orang. pengungsi atau masyarakat yang
 Tingkat pendidikan kehilangan tempat ketika
terbanyak adalah tamat kehidupannya terancam
SLTP/Sederajat Kompetensi seorang tenaga kesehatan
sebanyak 81 orang. dalam manajemen bencana merupakan
 Pekerjaan terbanyak kemampuan mengarahkan dan
adalah Wiraswasta memobilisasi (respon eksternal
sebanyak 85 dan ibu multisektoral), dengan mengakses
rumah tangga sebanyak kebutuhan sumber daya lintas instansi
64 orang, agama kesehatan secara cepat, tepat dan terpadu
terbanyak adalah islam dalam kondisi bencana. Tenaga
sebanyak 283 orang. kesehatan bukanlah satu-satunya tim

 Data sumber air yang terlibat dalam proses

memasak dan minum penanggulangan bencana, berikut ini

menggunakan air merupakan tim penang gulangan bencana


PDAM sebanyak 39 terpadu yang terlibat dalam
KK dan gallon penanggulangan bencana di Indonesia
sebanyak 58 KK. berdasarkan jenis kompetensi yang
dimiliki.
Kesimpulan
Salah satu syarat sukses penanganan
emergency bencana adalah
kepemimpinan. Ketiadaan atau
kelemahan kepemimpinan adalah
kebingungan, kehancuran, kerugian, dan
malapetaka. Kepemimpinan yang
dimaksud tentu selayaknya dari unsur
pemilik otoritas (pemerintah).
Keberhasilan semua elemen masyarakat
dalam kancah bencana sangat tergantung
keberadaan pemimpin. Kepemimpinan
dalam penanganan emergency bencana
haruslah mampu dengan cepat, tepat, dan
berani mengambil keputusan, bersikap
tegas, menjalankan sistem instruksi
bukan diskusi.
PROBLEM SOLVING

1. Perumusan Diagnosa Keperawatan :


1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d sumber daya tidak cukup
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d kesulitan mengarahkan sistem
pelayanan kesehatan yang kompleks

2. Penapiasan Masalah Masalah Keperawatan

MASALAH
NO A B C D E F G H I J K L Total Prioritas
KESEHATAN
Ketidakefektifa
1 n pemeliharaan 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 40 1
kesehatan
Ketidakefektifa
2 n manajemen 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 39 2
kesehatan

Keterangan :

1. Kriteria Penapisan
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Jumlah yang berisiko
C. Besarnya risiko
D. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E. Minat masyarakat
F. Kemungkinan untuk diatasi
G. Sesuai dengan program pemerintah
H. Sumber daya tempat
I. Sumber daya waktu
J. Sumber daya dana
K. Sumber daya peralatan
L. Sumber daya orang

2. Keterangan pembobotan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
4. Prioritas Dignosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Skor
.
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d sumber daya 40
tidak cukup
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d kesulitan 39
mengarahkan sistem pelayanan kesehatan yang kompleks

Rencana Keperawatan
No
. Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Intervensi Keperawatan
Keperawatan Hasil
1. Ketidakefektifan NOC : NIC :
pemeliharaan  Masyarakat 1. Kaji faktor ketidakefektifan
kesehatan b.d mampu melakukan pemeliharaan kesehatan.
sumber daya tidak kebiasaan hidup 2. Penyuluhan kepada masyarakat
cukup sehat. tentang demam, penyebab, tanda
 Masyarakat gejala dan pengobatannya di rumah.
mampu melakukan 3. Penyuluhan kepada masyarakat
penanganan tentang diare, penyebab, tanda gejala
pertama pada dan pengobatannya dirumah.
demam dan diare. 4. Targetkan penyuluhan pada usia
 Masyarakat beresiko/rentan.
mampu 5. Demonstrasikan cara perawatan
memelihara demam dan diare dirumah. (kompres
kesehatannya. hangat dan oralit).
6. Ajarkan kepada masyarakat cara
membersihkan peralatan rumah yang
terkena banjir
7. Motivasi masyarakat untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan .
2. Ketidakefektifan NOC : NIC :
manajemen  Masyarakat 1. Lakukan kerja sama lintas sektoral
kesehatan b.d mendapatkan dalam memberikan layanan kepada
kesulitan pelayanan masyarakat.
mengarahkan sistem kesehatan. 2. Adakan kegiatan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan  Masyarakat dapat dimasyarakat.
yang kompleks berprilaku hidup 3. Motivasi masyarakat untuk
bersih dan sehat memeriksakan kesehatannya.
4. Motivasi masyarakat untuk selalu
memelihara lingkungan dan
kesehatannya.

Banjarmasin, 31 Januari 2021


Preceptor Akademik Preceptor Akademik

Yustan Azidin, Ns., M.Kep Alit Suwandewi, Ns., M.Kep

Anda mungkin juga menyukai