PEMBAHASAN
A Pengertian PHBS
1. Perilaku Sehat
Masyarakat.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DENGAN PHBS DIDESA KARET SEPATAN
A Pengkajian
1. Pengumpulan data
a. Data demografi
Didesa karet sepatan didapatkan data dari puskesmas setempat
bahwa kelompok umur yang paling banyak adalah anak usia 0-5
tahun, dan jumlah penduduk dominan perempuan di bandingkan
laki-laki
b. Agama :
Warga mengatakan agama didesa karet sepatan islam dan kriten
c. Pendidikan
Warga didesa karet sepatan kebanyakan lulusan SMP dan SMA
d. Pekerjaan
Terdapat beberapa warga yang PNS, pekerjaan yang paling
dominan adalah Tani dan Buruh
e. Penghasilan perbulan
Sebagian besar Keluarga berpenghasilan Rp. 600.000-
3.000.000,- / bulan
f. Jenis Rumah
Dari hasil pengkajian mahasiswa didapat sebagian besar jenis
bangunan yang ada adalah permanen yaitu
g. Kepemilikan WC
Sebagian besar warga sudah memiliki WC dan kamar mandi
namun masih terdapat beberapa warga yang masih ke sungai
j. Kepemilikan Rumah
Sebagian besar masyarakat didesa karet sepatan tinggal di rumah
milik sendiri yaitu sebanyak tetapi masih banyak juga yang
menumpang di rumah orang tua atau saudara ini menunjukan
bahwa dalam satu rumah di huni oleh 2-3 KK dengan jumlah
anggota keluarga yang besar , keadaan seperti ini tidak sesuai
dengan syarat suatu rumah yang sehat dan bisa menyebabkan
timbulnya penyakit dalam keluarga.
k. Kepemilikan SPAL
Sebagian besar masyarakat di desa karet sepatan membuang air
limbah disembarang tempat sebanyak 27 keluarga ( 65 % ), hal ini
Dapat menjadi resiko timbulnya masalah kesehatan.
B Analisa Data
Data Masalah Keperawatan Diagnosa Keperawatan
DS : Lingkungan masyarakat Risiko terjadinya
Warga didesa yang kurang sehat penyakit (Diare, ISPA,
karet sepatan DHF) di desa karet
mengatakan sepatan diakibatkan oleh
belum pernah ada lingkungan yang kurang
penyuluhan bersih dan berhubungan
kesehatan dengan :
Warga a. Kurang
mengatakan pengetahuan
masih membuang masyarakat tentang
sampai disungai pentingnya kesehatan
dan beberapa lingkungan.
diantarnya masih b. Kurangnya kesadaran
membuang untuk hidup sehat
sampah
dibelakang rumah
DO :
Rumah warga
kurang bersih
Terdapat sampah
yang menumpuk
dibelakang rumah
warga
Terdapat warga
yang membuang
air limbah
disembarangan
tempat
DS : Kurangnya pemahaman Risiko terjadinya
Warga masyarakat tentang penyakit pada bayi/balita
mengatakan kesehatan bayi dan balita. diakibatkan oleh
belum tau tentang penurunan daya tahan
pentingnya tubuh bayi/balita
imunisasi berhubungan dengan :
DO : A Kurangnya
Terdapat pengetahuan ibu tentang
Bayi/Balita pentingnya imunisasi
diimunisasi yang pada bayi/balita
tidak lengkap . B Kurangnya
Alasan bayi/balita kesadaran masyarakat
tidak diimunisasi/ tentang pentingnya
tidak lengkap kesehatan pada
imunisasi adalah bayi/balita
karena orang tua
tidak tahu
manfaat dari
imunisasi selain
itu anaknya akan
sakit setelah di
imunisasi.
Posyandu sudah
jarang
dilaksanakan
Skor 1 : 1 : 1 : 1 : rendah
rendah rendah renda 2 : sedang
2 : 2 : h 3 : tinggi
sedang sedang 2 : 4 : sangat
3 : tinggi 3 : tinggi sedan tinggi
4 : 4 : g
sangat sangat 3 :
tinggi tinggi tinggi
4 :
sangat
tinggi
C Diagnosa Keperawatan
1. Risiko terjadinya penyakit (Diare, ISPA, DHF) di desa karet
sepatan diakibatkan oleh lingkungan yang kurang bersih dan
pengolahan air minum yang tidak dimasak berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
kesehatan lingkungan dan kurangnya kesadaran untuk hidup
sehat Kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan bayi
dan balita
2. Risiko terjadinya penyakit pada bayi/balita diakibatkan oleh
penurunan daya tahan tubuh ibu, bayi/balita berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi pada
bayi/balita dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya kesehatan pada bayi/balita
D Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Jangka Intervensi
Panjang
1 Risiko terjadinya Setelah dilakukan Berikan penyuluhan
penyakit (Diare, ISPA, intervensi kesehatan pada
DHF) di desa karet keperawatan selama masyarakat termasuk
sepatan diakibatkan oleh 2X24 jam keluarga binaan tentang
lingkungan yang kurang diharapkan kesehatan diri dan
bersih dan pengolahan masyarakat akan lingkungan rumah.
air minum yang tidak terhindar dari Lakukan kerja bakti
dimasak berhubungan penyakit yang massal (Jumat bersih)
dengan kurangnya disebabkan oleh bersama masyarakat
pengetahuan masyarakat lingkungan yang Pembuatan SPAL
tentang pentingnya kurang sehat percontohan.
kesehatan lingkungan Memberikan
dan kurangnya penyuluhan tentang
kesadaran untuk hidup PHBS
sehat. Motivasi warga agar
selalu menjaga
kebersihan agar
terhindar dari penyakit
Kolaborasi dengan
ketua RT/RW dan kader
setempat
c. Implementasi
No Diagnosa Jam dan Implementasi TTD
Keperawatan tanggal
1 Risiko 26 November
terjadinya 2021
penyakit
(Diare, ISPA, 08.00 1. Menyebarkan
DHF) di Dusun 08.30 leaflet
Bontojai 2. Memberi tau kader
diakibatkan dan warga bahwa
oleh lingkungan akan
yang kurang dilaksanakannya
bersih dan penyuluhan tentang
pengolahan air PHBS
minum yang 09.00 3. Melaksanakan
tidak dimasak penyuluhan
berhubungan kesehatan pada
dengan masyarakat
kurangnya termasuk keluarga
pengetahuan binaan tentang
masyarakat kesehatan diri dan
tentang lingkungan.
pentingnya
kesehatan 27 November
lingkungan dan 2021
kurangnya 08.00 1. bersama masyarakat
kesadaran untuk melaksanakan kerja
hidup sehat. bakti dan
pembuatan SPAL
percontohan.
2 Risiko 26 november
terjadinya 2021
penyakit pada 11.00 Melaksanakan
bayi/balita penyuluhan
diakibatkan kesehatan pada
oleh penurunan masyarakat
daya tahan termasuk keluarga
tubuh binaan tentang
bayi/balita imunisasi.
berhubungan
dengan 27 november Kolaborasi dengan
kurangnya 2021 pihak puskesmas
pengetahuan 08.00 melaksanakan
ibu tentang posyandu
pentingnya ( penimbangan,
imunisasi pada imunisasi,
bayi/balita dan pemeriksaan ibu
kurangnya hamil dan
kesadaran penyuluhan)
masyarakat
tentang
pentingnya
kesehatan ibu,
bayi/balita.
5. Evaluasi
No Diagnosa Tanggal/Jam Evaluasi Keperawatan TTD
Keperwatan
1 Risiko terjadinya 26 November S :
penyakit (Diare, 2021 Warga sudah
ISPA, DHF) di 10.00 mengerti tentang
desa karet PHBS namun masih
sepatan bingung dalam
diakibatkan oleh melaksanakan
lingkungan yang kegiatannya
kurang bersih dan salah satu warga
pengolahan air mengatakan
minum yang rumahnya tidak
tidak dimasak memiliki jamban,
berhubungan dan masih
dengan menumpang di
kurangnya rumah tetanggnya
pengetahuan sebagian masih
masyarakat membuang tinja
tentang disungai
pentingnya O:
kesehatan Saat dilakukan
lingkungan dan penyuluhan warga
kurangnya masih tampak acuh
kesadaran untuk tak acuh
hidup sehat. Warga belum 100%
mengikuti kegiatan
penyuluhan
Rumah warga masih
terlihat kotor
Rumah warga tidak
memiliki SPAL
A:
Masalah Belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Menyebarkan leaflet
dan melakukan
evalusi kegiatan
Mengajak warga
kerja bakti dan
membuat SAPL
untuk contoh
2 Risiko terjadinya 26 November S :
penyakit pada 2021 Warga mengatakan
bayi/balita 13.00 bahwa banyak orang
diakibatkan oleh tua yang belum
penurunan daya mengetahui
tahan tubuh pentingnya imunisasi
bayi/balita O:
berhubungan Dari hasil pendataan
dengan diadapatkan 36
kurangnya bayi/balita yang tidak
pengetahuan ibu diimunisasi yang
tentang disebabkan oleh
pentingnya beberapa hal.
imunisasi pada
Kegiatan penyuluhan
bayi/balita dan
kurangnya yang dilaksanakan
kesadaran oleh mahasiswa
masyarakat kepada seluruh
tentang masyarakat
pentingnya khususnya terfokus
kesehatan ibu, pada keluarga
bayi/balita. binaan menggunakan
alat bantu sesuai
dengan tingkat
kebutuhan dan
tingkat pengetahuan
masyarakat/keluarga.
Mahasiswa
menyiapkan dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan
Penyuluhan, dan
Posyandu kepada
pihak puskesmas,
kader serta kepala
Desa karet sepatan
A:
Masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
Kolabrasikan
kegiatan dengan
puskesmas untuk
dilaksanakannya
posyandu
Melakukan
penyuluhan tentang
pentingnya imunisasi
P : Lanjutkan Intervensi
Kolaborasikan
dengan kepala desa
dan pihak yang
terkait untuk selalu
melalukan
pembersihan desa
Kolaborasikan
dengan kepala desa
dan warga untuk
pembuatan SPAL
lebih lanjut
4 Risiko terjadinya 27 November S :
penyakit pada 2021 Pihak puskesmas
bayi/balita mengatakan sudah
diakibatkan oleh 13.00 menjadwalkan untuk
penurunan daya kegiatan posyandu
tahan tubuh Warga mengatakan
bayi/balita sudah mengerti
berhubungan tentang pentingnya
dengan imunisasi untuk anak
kurangnya mereka
pengetahuan ibu O:
tentang Warga tampak sudah
pentingnya mengerti ditandai
imunisasi pada dengan warga sudah
bayi/balita dan tidak bertanya
kurangnya mengenai pentingnya
kesadaran
masyarakat imunisasi
tentang Pihak puskesmas
pentingnya sudah menjadwalkan
kesehatan ibu, kegiatan imunisasi
bayi/balita. A:
Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Kolaborasikan
dengan pihak
puskesmas untuk
melakukan posyandu
rutin
5 Risiko terjadinya 28 november S :
penyakit (Diare, 2021 kepala desa
ISPA, DHF) di 08.00 mengatakan untuk
desa karet kegiatan gotong
sepatan royong akan
diakibatkan oleh dilaksanakan setiap
lingkungan yang minggunya
kurang bersih dan kepala desa
pengolahan air mengatakan
minum yang pembuatan SPAL
tidak dimasak akan terus
berhubungan dilanjutkan
dengan kader setempat
kurangnya mengatakan akan
pengetahuan terus melakukan
masyarakat penyuluhan
tentang mengenai pentingnya
pentingnya PHBS
kesehatan O:
lingkungan dan lingkungan warga
kurangnya sudah tampak bersih
kesadaran untuk Pembuatan SPAL
hidup sehat. masih dalam proses
A:
Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
(intervensi dilanjutkan oleh
kepala desa dan kader
setempat)
6 Risiko terjadinya 28 november S :
penyakit pada 2021 Warga mengatakan
bayi/balita 08.00 sudah mengikuti
diakibatkan oleh kegiatan posyandu
penurunan daya Pihak puskesmas
tahan tubuh mengatakan kegiatas
bayi/balita posyandu sudah
berhubungan telaksana dan akan
dengan dilakukan sesuai
kurangnya dengan jadwal yang
pengetahuan ibu telah dibuat
tentang O:
pentingnya Warga sudah
imunisasi pada mengikuti kegiatan
bayi/balita dan posyandu
kurangnya Desa karet sepatan
kesadaran sudah memiliki
masyarakat jadwal untuk
tentang mengikuti kegiatan
pentingnya posyandu
kesehatan ibu, A:
bayi/balita. Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjukan
(intervensi lanjutkan oleh
kader/dan pihak puskesmas
setempat)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B Saran
Setelah seluruh kegiatan Asuhan Keperawatan Komunitas telah
dilaksanakan, maka dengan ini kami mengajukan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Kerja sama yang baik dari pihak pendidikan dengan aparat
pemerintah dan Dinas Kesehatan di lahan praktek perlu
dipertahankan.
2. Kerja sama antara pemerintah dan instansi terkait agar tetap
dipertahankan dan dikembangkan sehingga program yang telah
ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik.
3. Puskesmas dan pemerintah setempat sebaiknya memberikan
pembinaan yang berkesinambungan kepada Kader kesehatan yang ada
agar termotivasi untuk melaksanakan program-program kesehatan
termasuk dalam melakukan pembinaan pada keluarga yang berisiko.
4. Mengadakan penyegaran kader setiap 3 bulan oleh pihak Puskesmas.
5. Kerjasama antara pihak pendidikan, Puskesmas dan pemerintah
setempat untuk menindaklanjuti hasil dari berbagai kegiatan praktik
mahasiswa.