ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus:
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu wilayah desa karet sepatan
tangerang dengan jumlah penduduk ±500 warga dengan ± 250 warganya adalah
remaja, dari pengkajian tersebut didapatkan data banyak warga khususnya remaja
yang suka nongkrong dan mabuk pada malam hari, merokok, dan menggunakan
narkoba. Menurut keterangan kader dan ketua RW, banyak remaja yang putus
sekolah dan menggunakan narkoba. Hal ini diketahui karena ketua RW pernah
menggrebek sebuah rumah kosong yang sedang dipakai pesta narkoba oleh remaja
setempat. Seorang perawat komunitas meakuka pengkajian di wilayah tersebut
dan didapatkan data:
1. Remaja putus sekolah sebanyak 30%
remaja yang putus sekolah juga termasuk dalam remaja yang merokok,
mengkonsumsi alkohol dan narkoba
2. Remaja berpacaran sebanyak 20%
3. Sebanyak 10% remaja tidak tahu tentang kesehatan reproduksi
4. Sebanyak 10% remaja belum pernah memeriksakan kesehatan
5. Sebagian besar remaja (30%) tidak suka bercerita masalahnya kepada
orang tua
Hasil wawancara perawat dengan remaja menerangkan bahwa mereka lebih
memilih bermain dengan teman-temannya daripada sekolah sehinga sebagian
besar dari mereka putus sekolah. Mereka mengatakan bahwa orang tuanya tidak
peduli dengan mereka, jarang berkomunikasi antar anggorta keluarga. Remja yang
tidak mau merokok akan di bullying oleh temn sebayanya dan tidak dimasukkan
dalam geng mereka. Sehingga mau tidak mau, remaja laki laki akan mengikuti
kebiasaan teman teman lainnya. Bahkan ada diantaranya menggunakan narkoba
A Pengkajian
1. Data Inti:
a) Sejarah :
Remaja yang tinggal didesa sepatan tangerang lahir dengan keluarga
yang tidak semuanya berekomi baik, dan dari pola asuh orang tua
terkadang salah ditandai dengan remaja mengatakan bahwa orang
tuanya tidak peduli dengan mereka, jarang berkomunikasi antar
anggota keluarga
b) Demografi :
Desa karet sepatan tangerang dengan jumlah penduduk ± 500 orang
dan jumlah remaja di desa itu berjumlah ± 250 orang.
c) Status perkawinan :
warga Desa karet sepatan tangerang menikah dan belum menikah.
d) Nilai, kepercayaan, dan agama:
Agama yang dianut oleh warga x adalah 70% Islam, 10% Kristen
Protestan, 10% Kristen Katolik, 10% Hindu
e) Tipe Keluarga :
remaja tinggal di satu rumah dengan keluarganya,, orang tua jarang
perhatian, orang tua sibuk bekerja satu hari penuh
dan tidak punya waktu untuk keluarga.
f) Nilai keyaninan
Remaja mengatakan orang tuanya jarang memperhatikannya
dan jarang ingin mendengarkan ketika anaknya bercerita
Remaja mengatakan ia merokok karena takut dibully oleh
teman-temannya
Orang tua remaja kebanyakan memperbolehkan remaja untuk
berpacaran
Remaja yang merokok menganggap sebagai tanda
kedewasaan, kejantanan dan keglamoran
2. Data lingkungan :
a. Perumahan dan lingkungan: antar rumah berdekatan, tipe rumah
permanen, terdapat rumah kosong yang dijadikan markas bagi para
remaja untuk melakukan hal negative.
b. Waktu kumpul-kumpul : setelah pulang sekolah, saat libur, saat
malah hari
c. Kebiasaan remaja : positif (belajar, berorganisasi, mengaji,
kursus, dan lain-lain)
d. negatif (merokok, narkoba, tawuran, berkelahi, membolos,
nongkrong, minum alkohol, berpacaran, dan lain-lain)
e. Transportasi : remaja kebanyakan memiliki motor dan warga sekitar
mengatakan remaja sering ugal-ugalan dijalan
B Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 Ds : Kurangnya Perilaku
Remaja di Desa karet sepatan dukungan sosial kesehatan
tangerang mengatakan bahwa orang cenderung
tuanya tidak peduli dengan mereka, berisiko pada
jarang berkomunikasi antar anggota remaja di Desa
keluarga karet sepatan
Remaja mengatakan bahwa mereka tangerang
merokok dan memakai narkoba
agar diakui dalam geng dan tidak
dibully oleh temantemannya
Do :
1. Remaja putus sekolah sebanyak
30% remaja yang putus sekolah
juga termasuk dalam remaja yang
merokok, mengkonsumsi alkohol
dan narkoba
2. Sebanyak 10% remaja tidak tahu
tentang kesehatan reproduksi
3. Sebanyak 10% remaja belum
pernah memeriksakan kesehatan
4. Sebagian besar remaja (30%) tidak
suka bercerita masalahnya kepada
orang tua
2 Ds : ketidakcukupan Defisiensi
1. Remaja diDesa karet sepatan akses pada pemberi kesehatan
tangerang mengatakan bahwa layanan kesehatan komunitas
orang tuanya tidak peduli dengan
mereka, jarang berkomunikasi
antar anggota keluarga
2. Remaja yang tidak mau merokok
akan dibullying oleh teman
sebayanya dan tidak dimasukkan
dalam geng mereka
3. Pa RW dan kader mengatakan
bahwa didaerah nya itu belom ada
penyuluhan atau edukasi dari
tenaga kesehatan
DO :
1. Sebagian besar remaja tidak suka
bercerita masalahnya kepada
orang tua
3 DS : kurang dukungan Ketidakefektifan
1. Ketua RW dan kader mengatakan sosial manajemen
bahwa banyak remaja yang putus kesehatan
sekolah dan menggunakan narkoba remaja di RW
2. Ketua RW mengatakan diDesa
karet sepatan tangerang pernah
dilakukan penggerebekan di rumah
kosong yang dipakai persta
narkoba oleh remaja setempat
DO :
1. Remaja putus sekolah sebanyak
30% remaja yang putus sekolah
juga termasuk dalam remaja yang
merokok, mengkonsumsi alkohol
dan narkoba
2. Sebanyak 10% remaja tidak tahu
tentang kesehatan reproduksi
3. Sebanyak 10% remaja belum
pernah memeriksakan kesehatan
4. Sebanyak 10 % remaja berpacaran
C Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada remaja di RW 09
dimanifestasikan dengan kurang dukungan sosial.
2. Defisiensi kesehatan komunitas dimanifestasikan ketidakcukupan akses
pada pemberi layanan kesehatan
3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan remaja di RW dimanefestasikan
kurang dukungan sosial
D Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Tujuan RencanaKegiatan Evaluai
Umum Khusus Strategi Kegiatan Kriteria Evaluasi
Standar
1 Perilaku kesehatan Setelah 1. Meningkatnya Proses 1. Kenakalan remaja Kognitif Meningkatkan pengetahuan
cenderung berisiko dilakukan pengetahuan Kelompok pada orang / dan kesadaran pada remaja
pada remaja di Desa kegiatan keluarga dan kelompok yang secara signifikan
karet sepatan selama remaja telah berhasil
tangerang dengan 3x24 jam mengenai melewati Afektif 90%
masalah kurangnya diharapkan pemeliharaan pengalaman yang Remaja termotivasi untuk
pengetahuan remaja masalah kesehatan dan sama mengubah perilakunya
dan orang tua terkait perilaku penyakit- 2. Tentukan motivasi
Afektif
pemeliharaan kesehatan penyakit yang remaja terhadap- 90%
kesehatan ditandai cenderung akan perubahan Remaja memiliki
dengan 10% berisiko dapat berpotensiti perilakunya kemauanun tuk mengganti
Remaja tidak tahu teratasi akibat dari 3. Dukung untuk kebiasaannya
tentang kesehatan merokok, mengganti Afektif
reproduksi, narkoba dan kebiasaan yang
10% remaja belum minuman tidak diinginkan 90%
pernah memeriksa beralkohol dengan kebiasaan Keluarga bersedia
kesehatan, terdapat Pendidikan yang diinginkan Kognitif dilibatkan dalam proses
30% remaja yang Kesehatan 5. Fasilitasi Modifikasi dan mampu
putus sekolah, keterlibatan memahami terkait dengan
merokok, keluarga dalam permasalahan remaja saat
mengkonsumsi proses ini
alcohol dan narkoba memodifikasi
Mengadakan
konseling individu
2. Meningkatnya 1. Identifikasi factor Afektif
90%
kesadaran dan internal dan
Remaja mengetahui faktor
motivasi remaja eksternal yang
yang mempengaruhi
untuk dapat
perubahan perilaku sehat
berperilaku meningkatkan atau
hidup sehat mengurangi
motivasi untuk
berperilaku sehat Menghindari terjadinya
2. Hindari pemahaman dan pemikiran
penggunaan yang salah terhadap remaja
Teknik jangan
menakut-nakuti
sebagai strategi
untuk memotivasi 90%
orang agar Remaja memahami cara
mengubah perilaku menolak perilaku tidak sehat
gaya hidup positif atau beresiko
3. Ajarkan strategi
menolak perilaku
yang tidak sehat
atau berisiko
2. Defisiensi kesehatan Tujuan Tujuan khusus:
komunitas pada Umum: Proses
remaja di RW 08 1. Meningkatk Kelomp
kelurahan X, dengan ok 1. Melakukan Afektif dan 90% remaja hadir dan
Setelah an psikomotorik mengikuti konseling
masalah kurangnya dilakukan pemahaman konseling terkait
pengetahuan remaja tindakan remaja defisiensi
dan orangtua terkait keperawatan tentang kesehatan remaja
pemeliharaan komunitas kesehatan di RW 08 rutin
kesehatan ditandai selama 3 x komunitas seminggu sekali
dengan 10% remaja 24 jam 2. Remaja
tidak tahu tentang diharapkanre mampu
kesehatan maja di RW berperila
reproduksi, 20% 08 ku sehat
remaja belum dapatmemah
Pernah Memeriksa ami
Kesehatan, terdapat kesehatanko 1. Status 1. Melakukan
10% remaja yang munitas kesehatan penyuluhan
merokok dan remaja dapat tentang kesehatan
mengkonsumsi Meningka Pendidik komunitas pada
alcohol an remaja di RW 08 90%
2. Tersebarnya Peningkatan pengetahuan
informas Kesehata 2. Melakukan Kognitif
n penyuluhan mengenai kesehatan pada
tentang usia remaja dengan peserta
kesehatan tentang perilaku
sehat di RW 08 remaja yang mengikuti
komunitas penyuluhan
melalui 3. Penyebaran
Leaflet leaflet di setiap 90% remaja di RW 08
RW 08 memahami edukasi yang
diberikan dan melakukan
Kognitif dan
perilaku sehat
Psikomotorik
Tersebarnya leaflet disetiap
RT sebanyak 100 lembar
Kognitif
7. Memfasilitasi kegiatan
remaja
8. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
menolak perilaku tidak
sehat atau berisiko
3 III 19/11/2021/- 1. Melakukan
13.00 penyuluhan tentang
bahaya NAPZA
2. Melakukan
nyuluhan tentang
kesehatan
reproduksi
3. menyebaran
leaflet NAPZA
dan leaflet
kesehatan
reproduksi di
setiap RT
4. memasangan
spanduk di setiap
RT
5. Melatih dan
membentuk
kader-kader
remaja
Membentuk
organisasi karang
taruna dengan kader
remaja yang sudah
dilatih
6. Melakukan skrining
kesehatan remaja
bekerjasama dengan
puskesmas setempat
7. Pemberian edukasi
dari BNN terkait
NAPZA
8. Melakukan
konseling kepada
orangtua terkait
dengan
permasalahan
terkini pada remaja
F Evaluasi
N No.Dx Tanggal/jam Evaluasi TTD
O
1 1 19/11/2021- S:
09.00 beberapa remaja
mengatakan tidak mau
berubah dan masih ingin
seperti yang sekarang
O:
beberapa remaja tampak
enggan untuk mengikuti
kegiatan perawat namun
terdapat remaja yang sangat
antusius
Keluarga tidak mau
berkontribusi dengan
perawat
A:
Masalah belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi
(Bagi klien yang enggan
untuk mengikuti kegiatan
perawat lakukan
pendekatan pada klien yang
tidak mau berubah dan
berikan penjelasan kembali)
19/11/2021- S:
11.00 beberapa remaja
mengatakan tidak ingin
mengikuti kegiatan perawat
O:
audiens untuk dilakukannya
penyulihan sedikit
remaja yang datang
konseling juga sedikit
sedikitnya antusias remaja
dalam mengikti kegiatan
19/11/2021- S:
14.00 Beberapa remaja tidak mau
mengikuti kegiatan perawat
Beberapa remaja
mengatakan malas untuk
membentuk karang taruna
O:
Antusias remaja masih
sedikit
20/11/2021- S:
14.00 remaja mengatakan ingin
mengikuti kegiatan perawat
remaja mengatakan sudah
mengerti tentang kesehatan
reproduksi
remaja mengtakan ingin
berpartisipasi dalam
organisasi karang taruna
O:
remaja tampak sudah
mengerti tentang kesehatan
reproduksi ditandai dengan
remaja tidak lagi bertanya
remaja tampak antusius
dalam mengikuti kegiatan
organisasi
orang tua klien tampak
sangat antusius dengan
perubahan anaknya.