Anda di halaman 1dari 22

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus:
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu wilayah desa karet sepatan
tangerang dengan jumlah penduduk ±500 warga dengan ± 250 warganya adalah
remaja, dari pengkajian tersebut didapatkan data banyak warga khususnya remaja
yang suka nongkrong dan mabuk pada malam hari, merokok, dan menggunakan
narkoba. Menurut keterangan kader dan ketua RW, banyak remaja yang putus
sekolah dan menggunakan narkoba. Hal ini diketahui karena ketua RW pernah
menggrebek sebuah rumah kosong yang sedang dipakai pesta narkoba oleh remaja
setempat. Seorang perawat komunitas meakuka pengkajian di wilayah tersebut
dan didapatkan data:
1. Remaja putus sekolah sebanyak 30%
remaja yang putus sekolah juga termasuk dalam remaja yang merokok,
mengkonsumsi alkohol dan narkoba
2. Remaja berpacaran sebanyak 20%
3. Sebanyak 10% remaja tidak tahu tentang kesehatan reproduksi
4. Sebanyak 10% remaja belum pernah memeriksakan kesehatan
5. Sebagian besar remaja (30%) tidak suka bercerita masalahnya kepada
orang tua
Hasil wawancara perawat dengan remaja menerangkan bahwa mereka lebih
memilih bermain dengan teman-temannya daripada sekolah sehinga sebagian
besar dari mereka putus sekolah. Mereka mengatakan bahwa orang tuanya tidak
peduli dengan mereka, jarang berkomunikasi antar anggorta keluarga. Remja yang
tidak mau merokok akan di bullying oleh temn sebayanya dan tidak dimasukkan
dalam geng mereka. Sehingga mau tidak mau, remaja laki laki akan mengikuti
kebiasaan teman teman lainnya. Bahkan ada diantaranya menggunakan narkoba

A Pengkajian
1. Data Inti:
a) Sejarah :
Remaja yang tinggal didesa sepatan tangerang lahir dengan keluarga
yang tidak semuanya berekomi baik, dan dari pola asuh orang tua
terkadang salah ditandai dengan remaja mengatakan bahwa orang
tuanya tidak peduli dengan mereka, jarang berkomunikasi antar
anggota keluarga
b) Demografi :
Desa karet sepatan tangerang dengan jumlah penduduk ± 500 orang
dan jumlah remaja di desa itu berjumlah ± 250 orang.
c) Status perkawinan :
warga Desa karet sepatan tangerang menikah dan belum menikah.
d) Nilai, kepercayaan, dan agama:
Agama yang dianut oleh warga x adalah 70% Islam, 10% Kristen
Protestan, 10% Kristen Katolik, 10% Hindu
e) Tipe Keluarga :
remaja tinggal di satu rumah dengan keluarganya,, orang tua jarang
perhatian, orang tua sibuk bekerja satu hari penuh
dan tidak punya waktu untuk keluarga.
f) Nilai keyaninan
 Remaja mengatakan orang tuanya jarang memperhatikannya
dan jarang ingin mendengarkan ketika anaknya bercerita
 Remaja mengatakan ia merokok karena takut dibully oleh
teman-temannya
 Orang tua remaja kebanyakan memperbolehkan remaja untuk
berpacaran
 Remaja yang merokok menganggap sebagai tanda
kedewasaan, kejantanan dan keglamoran

2. Data lingkungan :
a. Perumahan dan lingkungan: antar rumah berdekatan, tipe rumah
permanen, terdapat rumah kosong yang dijadikan markas bagi para
remaja untuk melakukan hal negative.
b. Waktu kumpul-kumpul : setelah pulang sekolah, saat libur, saat
malah hari
c. Kebiasaan remaja : positif (belajar, berorganisasi, mengaji,
kursus, dan lain-lain)
d. negatif (merokok, narkoba, tawuran, berkelahi, membolos,
nongkrong, minum alkohol, berpacaran, dan lain-lain)
e. Transportasi : remaja kebanyakan memiliki motor dan warga sekitar
mengatakan remaja sering ugal-ugalan dijalan

3. Kesehatan dan pelayanan social.


a. Jarak Desa karet sepatan tangerang dengan Puskesmas cukup jauh,
jarak tempuhnya sekitar 5 Km. Remaja jarang mendapatkan
sosialisasi tentang bahaya penggunaan NAPZA.
b. Waktu pelayanan praktik dokter pagi : pukul 05.30 sampai 07.30 dan
sore : 17.00 sampai 20.00. Tetapi waktu pelayan menjadi fleksibel
jika pasien banyak atau ada kasus darurat yang membutuhkan
pertolongan segera.
4. Ekonomi
a) Pekerjaan penduduk 50% pengrajin pasir dan semen, sisanya
peternak, buruh, dan pekerja swasta.
b) Pendapatan keluarga rata-rata Rp 2.000.000.
c) Pengeluaran penduduk relative, masing-masing keluarga
mempunyai pengeluaran yang berbeda-beda
d) Masyarakat di Desa karet sepatan tangerang rata-rata mampu
menyediakan makanan yang bergizi tapi ada juga yang kesulitan
memenuhi kebutuhan sehari-hari
e) Ada sebagian masyarakat yang mempunyai tabungan kesehatan
berupa asuransi kesehatan, dan BPJS
f) Data dari pamong praja sekitar 30% remaja putus sekolah
g) Remaja yang putus sekolah tidak memiliki pekerjaan dan hanya
menganggur
5. Sratus pendidikan
Remaja banyak yang putus sekolah.
6. Rekreasi
Remaja memiliki kebiasaan untuk nongkrong bersama teman-
temannya
7. Politik dan pemerintahan
Remaja tidak ada yang ikut serta dalam ormas. Remaja sulit untuk
dikumpulkan atau tidak pernah mengikuti kegiatan Karang Taruna
8. Keamanan dan transpotrtasi
Di Desa karet sepatan tangerang sudah ada Poskampling. Remaja
menggunakan sepeda motor untuk beraktivitas. Para warga bersama
dengan polisi sering melakukan razia. ketua RW mengatakan pernah
menggrebek sebuah rumah kosong yang sedang dipakai pesta
narkoba oleh remaja setempat.

B Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 Ds : Kurangnya Perilaku
 Remaja di Desa karet sepatan dukungan sosial kesehatan
tangerang mengatakan bahwa orang cenderung
tuanya tidak peduli dengan mereka, berisiko pada
jarang berkomunikasi antar anggota remaja di Desa
keluarga karet sepatan
 Remaja mengatakan bahwa mereka tangerang
merokok dan memakai narkoba
agar diakui dalam geng dan tidak
dibully oleh temantemannya
Do :
1. Remaja putus sekolah sebanyak
30% remaja yang putus sekolah
juga termasuk dalam remaja yang
merokok, mengkonsumsi alkohol
dan narkoba
2. Sebanyak 10% remaja tidak tahu
tentang kesehatan reproduksi
3. Sebanyak 10% remaja belum
pernah memeriksakan kesehatan
4. Sebagian besar remaja (30%) tidak
suka bercerita masalahnya kepada
orang tua
2 Ds : ketidakcukupan Defisiensi
1. Remaja diDesa karet sepatan akses pada pemberi kesehatan
tangerang mengatakan bahwa layanan kesehatan komunitas
orang tuanya tidak peduli dengan
mereka, jarang berkomunikasi
antar anggota keluarga
2. Remaja yang tidak mau merokok
akan dibullying oleh teman
sebayanya dan tidak dimasukkan
dalam geng mereka
3. Pa RW dan kader mengatakan
bahwa didaerah nya itu belom ada
penyuluhan atau edukasi dari
tenaga kesehatan
DO :
1. Sebagian besar remaja tidak suka
bercerita masalahnya kepada
orang tua
3 DS : kurang dukungan Ketidakefektifan
1. Ketua RW dan kader mengatakan sosial manajemen
bahwa banyak remaja yang putus kesehatan
sekolah dan menggunakan narkoba remaja di RW
2. Ketua RW mengatakan diDesa
karet sepatan tangerang pernah
dilakukan penggerebekan di rumah
kosong yang dipakai persta
narkoba oleh remaja setempat
DO :
1. Remaja putus sekolah sebanyak
30% remaja yang putus sekolah
juga termasuk dalam remaja yang
merokok, mengkonsumsi alkohol
dan narkoba
2. Sebanyak 10% remaja tidak tahu
tentang kesehatan reproduksi
3. Sebanyak 10% remaja belum
pernah memeriksakan kesehatan
4. Sebanyak 10 % remaja berpacaran

SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN


KOMUNITAS

No. Diagnosa Keperawatan Pembobota Jumlah


n
A B C D E F G H I J K
1. Perilaku kesehatan 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 33
cenderung berisiko
dimanifestasikan
kurang
dukungan sosial
2. Ketidakefektifan 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 31
manajemen kesehatan
remaja di RW
dimanefestasikan
kurang
dukungan sosial
3. Defisiensi kesehatan 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 32
komunitas

Keterangan 1. Sangat rendah A Resiko terjadi


Pembobotan 2. Rendah B Risiko parah
3. Cukup C Potensial penkes
4. Tinggi D Minat masyarakat
5. Sangat tinggi E Kemungkinan diatasi
F Sesuai program pemerintah
G Tempat
H Waktu
I Dana
J Fasilitas kesehatan
K Sumber daya

C Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada remaja di RW 09
dimanifestasikan dengan kurang dukungan sosial.
2. Defisiensi kesehatan komunitas dimanifestasikan ketidakcukupan akses
pada pemberi layanan kesehatan
3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan remaja di RW dimanefestasikan
kurang dukungan sosial
D Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Tujuan RencanaKegiatan Evaluai
Umum Khusus Strategi Kegiatan Kriteria Evaluasi
Standar
1 Perilaku kesehatan Setelah 1. Meningkatnya Proses 1. Kenakalan remaja Kognitif Meningkatkan pengetahuan
cenderung berisiko dilakukan pengetahuan Kelompok pada orang / dan kesadaran pada remaja
pada remaja di Desa kegiatan keluarga dan kelompok yang secara signifikan
karet sepatan selama remaja telah berhasil
tangerang dengan 3x24 jam mengenai melewati Afektif 90%
masalah kurangnya diharapkan pemeliharaan pengalaman yang Remaja termotivasi untuk
pengetahuan remaja masalah kesehatan dan sama mengubah perilakunya
dan orang tua terkait perilaku penyakit- 2. Tentukan motivasi
Afektif
pemeliharaan kesehatan penyakit yang remaja terhadap- 90%
kesehatan ditandai cenderung akan perubahan Remaja memiliki
dengan 10% berisiko dapat berpotensiti perilakunya kemauanun tuk mengganti
Remaja tidak tahu teratasi akibat dari 3. Dukung untuk kebiasaannya
tentang kesehatan merokok, mengganti Afektif
reproduksi, narkoba dan kebiasaan yang
10% remaja belum minuman tidak diinginkan 90%
pernah memeriksa beralkohol dengan kebiasaan Keluarga bersedia
kesehatan, terdapat Pendidikan yang diinginkan Kognitif dilibatkan dalam proses
30% remaja yang Kesehatan 5. Fasilitasi Modifikasi dan mampu
putus sekolah, keterlibatan memahami terkait dengan
merokok, keluarga dalam permasalahan remaja saat
mengkonsumsi proses ini
alcohol dan narkoba memodifikasi
Mengadakan
konseling individu
2. Meningkatnya 1. Identifikasi factor Afektif
90%
kesadaran dan internal dan
Remaja mengetahui faktor
motivasi remaja eksternal yang
yang mempengaruhi
untuk dapat
perubahan perilaku sehat
berperilaku meningkatkan atau
hidup sehat mengurangi
motivasi untuk
berperilaku sehat Menghindari terjadinya
2. Hindari pemahaman dan pemikiran
penggunaan yang salah terhadap remaja
Teknik jangan
menakut-nakuti
sebagai strategi
untuk memotivasi 90%
orang agar Remaja memahami cara
mengubah perilaku menolak perilaku tidak sehat
gaya hidup positif atau beresiko
3. Ajarkan strategi
menolak perilaku
yang tidak sehat
atau berisiko
2. Defisiensi kesehatan Tujuan Tujuan khusus:
komunitas pada Umum: Proses
remaja di RW 08 1. Meningkatk Kelomp
kelurahan X, dengan ok 1. Melakukan Afektif dan 90% remaja hadir dan
Setelah an psikomotorik mengikuti konseling
masalah kurangnya dilakukan pemahaman konseling terkait
pengetahuan remaja tindakan remaja defisiensi
dan orangtua terkait keperawatan tentang kesehatan remaja
pemeliharaan komunitas kesehatan di RW 08 rutin
kesehatan ditandai selama 3 x komunitas seminggu sekali
dengan 10% remaja 24 jam 2. Remaja
tidak tahu tentang diharapkanre mampu
kesehatan maja di RW berperila
reproduksi, 20% 08 ku sehat
remaja belum dapatmemah
Pernah Memeriksa ami
Kesehatan, terdapat kesehatanko 1. Status 1. Melakukan
10% remaja yang munitas kesehatan penyuluhan
merokok dan remaja dapat tentang kesehatan
mengkonsumsi Meningka Pendidik komunitas pada
alcohol an remaja di RW 08 90%
2. Tersebarnya Peningkatan pengetahuan
informas Kesehata 2. Melakukan Kognitif
n penyuluhan mengenai kesehatan pada
tentang usia remaja dengan peserta
kesehatan tentang perilaku
sehat di RW 08 remaja yang mengikuti
komunitas penyuluhan
melalui 3. Penyebaran
Leaflet leaflet di setiap 90% remaja di RW 08
RW 08 memahami edukasi yang
diberikan dan melakukan
Kognitif dan
perilaku sehat
Psikomotorik
Tersebarnya leaflet disetiap
RT sebanyak 100 lembar

Kognitif

1. Melakukan 1. Melakukan 90% remaja mau


kerjasama Partnership pemeriksaan melakukan pemeriksaan
Psikomotori k
dengan kesehatan pada kesehatan ke puskesmas
puskesmas remaja bersama
kader puskesmas
RW 08

2. Pemberian 90% remaja mengikuti


edukasi dari BNN edukasi dari BNN terkait
terkait NAPZA NAPZA
2. Melakukan
Kognitif
kerjasama
dengan BNN
1. Melakukan Pemberdayaa Afektif dan 90% remaja mengikuti
1. Memfasilitasi
kerjasama n Psikomotorik kegiatan dan membantu
kegiatan remaja
dengan Remaja dalam proses kegiatan

90% remaja di RW 08 dapat


mengerti cara menolak
Kognitif perilaku tidak sehat
2. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
menolak perilaku
tidak sehat atau
berisiko
3. Ketidakefektifan Setelah 1. Meningkat Pendidik 1. Penyuluhan Kognitif Meningkatkan
Manajemen dilakukan kan an tentang pengetahuan remaja
Kesehatan pada tindakan pemahama Kesehata bahaya secara signifikan
Remaja di RW X keperawatan n remaja n NAPZA
Kelurahan X dengan komunitas tentang
masalah kurangnya selama 3x24 NAPZA
pengetahuan remaja jam 2. Meningkat 2. Penyuluha Kognitif 90% remaja memahami
dan orangtua terkait diharapkan kan n tentang pendidikan kesehatan oleh
pelayanan kesehatan remaja di RW pemahama kesehatan mahasiswa
ditandai dengan 10% X dapat n remaja reproduksi
remaja tidak tahu memanfaatka tentang
tentang kesehatan n pelayanan kesehatan
reprodusi, 20% kesehatan. reproduksi
remaja belum pernah 3. Tersebarnya 3. Penyebaran Kognitif Tersebarnya leaflet disetiap
memeriksa kesehatan informasi leaflet RT sebanyak 100 lembar
tentang NAPZA dan
NAPZA dan leaflet
kesehatan kesehatan
reproduksi reproduksi di
melalui leaflet setiap RT Kognitif Terpasangnya spanduk di
4. Tersebarnya 4. Pemasanga setiap RT
informasi n spanduk
tentang di setiap
NAPZA RT
melalui
spanduk
Kognitif
1. Meningkat Proses 90% remaja paham
kan Kelomp 1. Melatih proses pembentukan
ok dan Afektif kader-kader
keterampil
an yang membentu
dimiliki k kader-
remaja kader
2. Menambah remaja
kegiatan- Membentuk
kegiatan organisasi
positif karang
yang bisa taruna
dilakukan dengan
remaja kader
remaja yang
sudah
dilatih
Setiap RT mengirimkan 2
Patner Psikomotor orang remaja untuk
1. Melakukan 1. Melakukan
ship mejadi anggota karang
kerjasama skrining
dengan kesehatan taruna
puskesmas remaja
2. Melakukan bekerjasam
kerjasama a dengan
dengan puskesmas Terlaksananya pemeriksaan
Kognitif
BNN setempat kesehatan remaja dengan
2. Pemberian orang puskesmas
edukasi
dari BNN
terkait 90% remaja dapat
NAPZA memahami edukasi
1. Orangtua
Kognitif
mampu Pemberdayaa 1. Melakukan
memahami n konseling
permasala kepada 90% para orang tua mampu
han remaja orangtua memahami terkait dengan
terkini terkait permasalahan
dengan remaja terkini
permasalahan
terkini pada
remaja
E Implementasi
No Diagnosa Tanggal/ja Implementasi TTD
keperawata m
n
1 I 19/11//2021- 1. mengenalkan remaja
08.00 pada orang/kelompok
yang telah berhasil
melewati pengalaman
yang sama
2. menentukan motivasi
remaja terhadap
perubahan perilakunya
3. mendudukung untuk
mengganti kebiasaan
yang tidak diinginkan
dengan kebiasaan yang
diinginkan
4. Memfasilitasi
keterlibatan keluarga
dalam proses modifikasi
5. Mengadakan konseling
individu
6. Mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal
yang dapat
meningkatkan atau
mengurangi motivasi
untuk berprilaku sehat
7. Mengajarkan menolak
perilaku yang tidak sehat
atau berisiko
2 II 19/11/2021- 1. Melakukan konseling
10.00 terkait defisiensi
kesehatan remaja di
RW 08 rutin seminggu
sekali
2. Melakukan penyuluhan
tentang kesehatan
komunitas pada remaja
di RW 08
3. Melakukan penyuluhan
tentang perilaku sehat
di RW 08
4. menyebaran leaflet di
setiap RW 08
5. Melakukan
pemeriksaan kesehatan
pada remaja bersama
kader puskesmas RW
08
6. Memberikan edukasi
dari BNN terkait
NAPZA

7. Memfasilitasi kegiatan
remaja
8. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
menolak perilaku tidak
sehat atau berisiko
3 III 19/11/2021/- 1. Melakukan
13.00 penyuluhan tentang
bahaya NAPZA
2. Melakukan
nyuluhan tentang
kesehatan
reproduksi
3. menyebaran
leaflet NAPZA
dan leaflet
kesehatan
reproduksi di
setiap RT
4. memasangan
spanduk di setiap
RT
5. Melatih dan
membentuk
kader-kader
remaja
Membentuk
organisasi karang
taruna dengan kader
remaja yang sudah
dilatih
6. Melakukan skrining
kesehatan remaja
bekerjasama dengan
puskesmas setempat
7. Pemberian edukasi
dari BNN terkait
NAPZA
8. Melakukan
konseling kepada
orangtua terkait
dengan
permasalahan
terkini pada remaja

F Evaluasi
N No.Dx Tanggal/jam Evaluasi TTD
O
1 1 19/11/2021- S:
09.00  beberapa remaja
mengatakan tidak mau
berubah dan masih ingin
seperti yang sekarang
O:
 beberapa remaja tampak
enggan untuk mengikuti
kegiatan perawat namun
terdapat remaja yang sangat
antusius
 Keluarga tidak mau
berkontribusi dengan
perawat
A:
 Masalah belum teratasi
P:
 lanjutkan intervensi
(Bagi klien yang enggan
untuk mengikuti kegiatan
perawat lakukan
pendekatan pada klien yang
tidak mau berubah dan
berikan penjelasan kembali)

19/11/2021- S:
11.00  beberapa remaja
mengatakan tidak ingin
mengikuti kegiatan perawat
O:
 audiens untuk dilakukannya
penyulihan sedikit
 remaja yang datang
konseling juga sedikit
 sedikitnya antusias remaja
dalam mengikti kegiatan

A : masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
(Lanjutkan berikan edukasi
mengenai kesehatan komunitas,
menyebar leaflet disetiap RW,
Berikan suatu reaward bagi peserta
agar menarik perhatian remaja
dalam mengikuti kegiatan, bekerja
sama dengan orang tua/warga
setempat agar membujuk remaja
untuk mengikuti kegiatan yang
dilakukan

19/11/2021- S:
14.00  Beberapa remaja tidak mau
mengikuti kegiatan perawat
 Beberapa remaja
mengatakan malas untuk
membentuk karang taruna
O:
 Antusias remaja masih
sedikit

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
(Lakukan pendekatan pada remaja,
dan jelaskan apa manfaat dari
kegiatan yang dilaksanakan oleh
perawat, berikan edukasi mengenai
kesehatan reproduksi, melatih
membentuk kader-kader remaja,
melakukan skrining kesehatan,
melakukan konseling pada orang
tua)
20/11/2021- S:
09.00  remaja mengatakan
termotivasi untuk merubah
perilakunya
 Remaja mengatakan sudah
memahami cara menolak
perilaku tidak sehat atau
berisiko
O:
 Remaja sudah mengikuti
kegiatan
 keluarga ikut berpartisipasi
dalam kegiatan
 remaja tampak memiliki
semangat untuk belajar
A:
 Masalah teratasi sebagian
P:
 lanjutkan intervensi
(terus berikan motivasi
untuk remaja agar tidak
melakukan hal yang tidak
sehat lagi, berikan
penyuluhan kepada
keluarga agar selalu
mendukung remaja)
20/11/2021- S:
09.00  remaja mengatakan ingin
mengikuti kegiatan perawat
 remaja mengatakan sudah
mengerti dengan kesehatan
komunitas
O:
 remaja mengikuti kegiatan
konseling
 remaja tampak membaca
leaflet
 remaja tampak
memperhatikan perawat
dalam memberikan edukasi
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
(Lanjutkan pemberian konseling
pada remaja, lanjutkan
pemeriksaan kesehatan pada
remaja, berikan edukasi dari BNN
terkait napza)

20/11/2021- S:
14.00  remaja mengatakan ingin
mengikuti kegiatan perawat
 remaja mengatakan sudah
mengerti tentang kesehatan
reproduksi
 remaja mengtakan ingin
berpartisipasi dalam
organisasi karang taruna
O:
 remaja tampak sudah
mengerti tentang kesehatan
reproduksi ditandai dengan
remaja tidak lagi bertanya
 remaja tampak antusius
dalam mengikuti kegiatan
organisasi
 orang tua klien tampak
sangat antusius dengan
perubahan anaknya.

A : Masalah bteratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
(lanjukan latih remaja agar tetap
mengikuti organisasi dan
melakukan kegiatan yang positif)
21/11/2021- S:
09.00  remaja mengatakan dirinya
merasa lebih baik dari yang
sebelumnya
 keluarga mengatakan sudah
sangat mendukung kegiatan
remaja
O:
 Remaja sudah mengikuti
kegiatan walaupun belum
100%
 keluarga ikut berpartisipasi
dalam kegiatan
 remaja tampak memiliki
semangat untuk belajar
A:
 Masalah teratasi sebagian
P:
 intervensi dilanjutkan oleh
puskermas atau kader di
desa
21/11/2021- S:
11.00  Remaja mengatakan
mengerti tentang napza dan
bahaya penggunaannya
O:
 remaja mengikuti kegiatan
konseling
 remaja mengikuti periksaan
kesehatan
 dari konseling remaja di
dapat hasil bahwa sudah
hampir semua remaja x
sudah merubah pola fikir
mereka ke arah yang lebih
baik
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan oleh
puskermas atau kader di desa
21/11/2021- S:
14.00  remaja mengatakan dengan
mengikuti organisasi dia
berasa lebih bertanggung
jawab
 remaja mengatakan
sekarang mereka sudah
tidak mennggukan napza
lagi
O:
 remaja tampak sudah aktif
berorganisasi
 warga setempat mengatakan
remaja yang nongkrong
sudah dengan rokok/alkohl
sudah jarang
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan oleh
puskermas atau kader di desa

Anda mungkin juga menyukai