SKRIPSI
Disusun Oleh:
USWATUN HASANAH
2115201055
SKRIPSI
LEMBAR JUDUL
Disusun Oleh:
USWATUN HASANAH
2115201055
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing skripsi untuk mengikuti sidang skripsi.
Tanda Tangan
Pembimbing 1:
Erty Suksesty, M. Keb (………………………….)
NIK. 040211.87.04
Pembimbing 2:
Titis Wahyuni, SST., MKM (………………………….)
NIK. 042010.91.01
ii
HALAMAN PENGESAHAN
( ) ( )
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Tigaraksa
Kabupaten Tangerang”, adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi
berasal atau dikutip dari karya tulis yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka
dibagian akhir.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Tangerang
Pada Tanggal : Maret 2023
Yang Menyatakan
(Uswatun Hasanah)
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Tangerang
Pada Tanggal : Maret 2023
Yang Menyatakan
(Uswatun Hasanah)
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT,
atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Keperawatan, pada Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes), Universitas
Muhammadiyah Tangerang (UMT). Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ahmad Amarullah. S.Pd, M.Pd selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang
2. Imas Yoyoh, S. Kep., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Tangerang
3. Zuhrotunida,SST,M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
4. Fauzan Hakim SE, MM selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
5. Dewi Puspitasari, SST, MKM selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Tangerang.
6. Erty Suksesty, M. Keb selaku dosen pembimbing I yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan
skripsi ini
7. Titis Wahyuni, SST., MKM selaku dosen pembimbing 2 yang telah
memberikan banyak masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini
8. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral serta Doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT
untuk peneliti
Akhir kata, saya berdoa kepada Allah SWT semoga membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR JUDUL...................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI.............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..............................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
BAB I PENDAHULAAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................................6
C. Batasan Masalah......................................................................................6
D. Rumusan Masalah...................................................................................7
E. Tujuan Penulisan.....................................................................................7
1. Tujuan Umum...................................................................................7
2. Tujuan Khusus..................................................................................7
F. Manfaat Penelitian...................................................................................8
1. Aspek Teoritis..................................................................................8
2. Aspek Praktis dan Daya Guna..........................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................10
A. Landasan Teori......................................................................................10
1. Balita..............................................................................................10
2. Stunting...........................................................................................12
3. Ajaran Islam Tekankan Pentingnya Pencegahan Stunting.............23
vii
viii
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Berdasarkan Indeks
(PB/U) atau (TB/U)..........................................................................15
Tabel 2.2 Penelitian Terkait..............................................................................34
Tabel 3.1 Jumlah Sampel di Puskesmas Tigaraksa Kabupaten Tangerang......43
Tabel 3.2 Defenisi Operasional........................................................................45
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULAAN
A. Latar Belakang
pendek adalah status gizi yang didasarkan pada Indeks Panjang Badan
menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yang
Stunting pada balita adalah bayi 0-60 bulan dengan status gizi berdasarkan
panjang atau tinggi badan menurut umur, bila dibandingkan dengan standar
2 SD dan dikategorikan sangat pendek jika nilai Z-scorenya kurang dari -3SD
balita kerdil (stunting) di seluruh dunia sebesar 22% atau sebanyak 149,2 juta
tahun sebelumnya yaitu tahun 2019 mencapai 21,3% atau sebanyak 144 juta.
sebanyak 11,3 juta, Afrika Timur ditemukan sebanyak 32,6% atau sebanyak
22,1 juta dan Afrika Barat ditemukan sebanyak 30,9% atau sebanyak 20,2
1
2
sebanyak 30,7% atau sebanyak 54,3 juta, Asia Tenggara ditemukan sebanyak
27,4% atau sebanyak 15,3 juta dan Asia Barat ditemukan sebanyak 13,9%
atau sebanyak 3,7 juta, Sementara itu di kawasan Negara maju di Eropa
Timur ditemukan sebanyak 6,6% atau sebanyak 1,1 juta, Eropa Selatan
ditemukan sebanyak 4% atau sebanyak 0,3 juta dan Eropa Utara ditemukan
sebanyak 2,9% atau sebanyak 0,2 juta (World Health Organization, 2021).
stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022
(Rokom, 2023). Berdasarkan data SSGI, pada tahun 2021 prevalensi stunting
terbanyak kasus kekerdilan pada anak dimana ditemukan 16.100 kasus. Saat
positif sehingga mengalami penurunan menjadi 9.200 kasus pada tahun 2022
lebih baik dalam hal pendidikan dan pekerjaan dalam sisa hidup mereka.
3
Stunting bukan semata pada ukuran fisik pendek, tetapi lebih pada konsep
(Achadi, 2020).
berkaitan dengan produktivitas dan tinggi badan akhir ditentukan oleh gizi
mulai dari konsepsi hingga umur dua tahun. Kurangnya tinggi badan saat
dewasa adalah akibat dari stunting masa kecil yang berhubungan dengan
anak balita di Indonesia saat ini dapat menurunkan kualitas Sumber Daya
4 kategori besar yaitu faktor keluarga dan rumah tangga, makanan tambahan
dan komplementer yang tidak adekuat, menyusui dan infeksi. Faktor keluarga
dan rumah tangga diantaranya Berat badan lahir rendah (BBLR), riwayat ibu
ketiga yaitu riwayat ASI eksklusif dan faktor keempat yaitu faktor infeksi
(Soetjiningsih, 2019).
darah, kanker, stroke dan disabilitas pada usia tua, serta kualitas kerja yang
dengan sasaran ibu hamil dengan cara memperbaiki gizi ibu hamil, mendapat
tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan dan menjaga
agar tidak sakit saat hamil; 2) pencegahan stunting pada saat bayi lahir
dengan cara persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan segera
melakukan IMD setelah bayi lahir dan bayi sampai dengan usia 6 bulan
diberi ASI secara eksklusif; 3) pencegahan stunting pada bayi berusia 6 bulan
sampai dengan 2 tahun dengan cara mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi
Makanan Pendamping ASI (MP- ASI) dan ASI tetap dilanjutkan sampai bayi
2021).
status gizi.
bagian gizi, menurut data pada tahun 2021 bahwa dari 415 balita sampai usia
12-60 bulan didapatkan 83 balita (20%) yang mengalami stunting dan pada
tahun 2022 dari 417 didapatkan 103 balita (24,7%) mengalami stunting, hal
ini dapat dilihat dari status gizi berdasarkan panjang badan atau tinggi badan
menurut umur didapatkan nilai Z-scorenya kurang dari -2SD sampai kurang
dari -3SD.
Tangerang”.
6
B. Identifikasi Masalah
permasalahan yaitu:
4. Provinsi Banten tahun 2021 sebesar 24,5%, tahun 2022 menjadi 20%,
C. Batasan Masalah
membahas mengenai:
D. Rumusan Masalah
Kabupaten Tangerang?”
E. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tangerang.
2. Tujuan Khusus
F. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
c. Bagi Peneliti
9
A. Landasan Teori
1. Balita
a. Pengertian Balita
adalah anak yang berusia diatas satu tahun atau dibawah lima tahun
usia di bawah lima tahun dimana pertumbuhan tubuh dan otak sangat
disebut sebagai golden age karena pada masa ini pertumbuhan dasar
b. Karakteristik Balita
dua yaitu anak usia 1-3 tahun yang disebut batita dan anak usia
10
11
cepat terjadi pada masa janin, usia 0-1 tahun dan masa pubertas.
masa balita. Pada saat tumbuh kembang setiap anak mempunyai pola
kekurangan energi dan protein, asupan zat gizi yang baik sangat
yang baik adalah zat-zat gizi yang berkualitas tinggi dan jumlahnya
(Waryana, 2018).
lambat, kurang peka pada kekurangan zat gizi dalam waktu yang
2019).
2. Stunting
a. Pengertian Stunting
pendek). Stunting pada balita adalah bayi 0-60 bulan dengan status
13
2018).
ditentukan oleh gizi mulai dari konsepsi hingga umur dua tahun.
b. Etiologi Stunting
c. Indikator Stunting
Tabel II.2
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Berdasarkan
Indeks (PB/U) atau (TB/U)
Indeks Kategori Status Ambang Batas (Z-Score)
Gizi
Panjang Badan menurut Sangat Pendek <-3SD
Umur (PB/U) atau Tinggi Pendek -3SD sampai dengan <-2SD
Badan menurut Umur (TB/U) Normal -2SD sampai dengan 2SD
Anak Umur 0-60 Bulan Tinggi >2SD
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi.
Dimensi tubuh yang diukur, antara lain: umur, berat badan, tinggi
16
tubuh yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu umur dan tinggi
ukuran linier 85cm atau berusia kurang dari 2 tahun. Ukuran panjang
badan lebih besar 0,5-1,5 cm daripada tinggi. Oleh sebab itu, bila
sahih untuk mengukur tinggi badan ialah: rentang lengan (arm span),
panjang lengan atas (upper arm length), dan panjang tungkai bawah
b. Pengukuran Stunting
relatif, seperti nilai berat badan dan lingkar lengan atas (Proverawati,
2019).
1) Infatometer
a) Bagian kepala atau head board tidak dapat digerakkan atau fix.
b) Beri alas yang tidak terlalu tebal, bersih, dan nyaman misalnya
head board.
19
f) Posisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan sudut atas
liang telinga berada pada garis yang tegak lurus dengan bidang
infantometer.
a. Dampak Stunting
peluang lebih baik dalam hal pendidikan dan pekerjaan dalam sisa
dan pembuluh darah, kanker, stroke dan disabilitas pada usia tua,
Indonesia, 2020).
Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu pada masa ibu hamil, ibu
pertama kehidupan ini meliputi 270 hari selama kehamilan dan 730
1) Ibu hamil
22
kesehatan dan gizi ibu hamil, saat ibu hamil mengalami masalah
2) Bayi lahir
Menyusui Dini (IMD), dan bayi sampai usia 6 bulan diberi ASI
Eksklusif saja.
vitamin A.
di Posyandu.
anak. Penyelesaian stunting tidak hanya melibatkan ibu, tetapi juga ayah
َو اْلَو اِل ٰد ُت ُيْر ِض ْع َن َاْو اَل َد ُهَّن َح ْو َلْيِن َك اِم َلْيِن ِلَم ْن َاَر اَد َاْن ُّيِتَّم الَّر َض اَع َةۗ َو َع َلى
اْلَم ْو ُلْو ِد َلٗه ِرْز ُقُهَّن َو ِكْس َو ُتُهَّن ِباْلَم ْع ُرْو ِۗف اَل ُتَك َّل ُف َنْفٌس ِااَّل ُو ْس َعَهاۚ اَل ُتَض ۤا َّر َو اِل َد ٌة
ٰذ
ِۢبَو َلِد َها َو اَل َم ْو ُلْو ٌد َّلٗه ِبَو َلِدٖه َو َع َلى اْل َو اِر ِث ِم ْث ُل ِل َكۚ َف ِاْن َاَر اَدا ِفَص ااًل َع ْن َت َر اٍض
ِّم ْنُهَم ا َو َتَش اُو ٍر َفاَل ُجَناَح َع َلْيِهَم اۗ َو ِاْن َاَر ْد ُّتْم َاْن َتْسَتْر ِض ُع ْٓو ا َاْو اَل َد ُك ْم َفاَل ُج َن اَح َع َلْيُك ْم
ِاَذ ا َس َّلْم ُتْم َّم ٓا ٰا َتْيُتْم ِباْلَم ْع ُرْو ِۗف َو اَّتُقوا َهّٰللا َو اْع َلُم ْٓو ا َاَّن َهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َبِص ْيٌر
kamu kerjakan.
24
kasus stunting ini juga sangat perlu dicegah dari generasi Muslim.
hanya baik tapi juga memperbaiki, tidak sekadar saleh tapi juga
menyusui.
4) Pengetahuan Ibu
1) Pemberian makanan
2) Pengaruh budaya
c. ASI Eksklusif
d. Infeksi.
25
a. Pengetahuan Ibu
balita. Pengetahuan gizi ibu yang baik akan meyakinkan ibu untuk
kejadian stunting.
b. Pemberian Makanan
yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta
27
dan yang lebih fatal dapat mengakibatkan balita berstatus gizi buruk
(Sudarsono, 2018).
secara otomatis akan menurun. Hal ini jika terjadi secara terus
makan sesuai umur (Izah et al., 2020). Pemberian makan yang tepat
balita yang kreatif dan variatif adalah hal penting yang perlu
(Sudarsono, 2018).
yang tepat bagi anaknya. Pola pemberian nutrisi yang tidak tepat
kurang dari kebutuhan harian balita, dan jadwal makan yang tidak
tertatur.
c. Riwayat ASI
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
hingga anak berusia 2 tahun. Bagi bayi usia 6-8 bulan, ASI masih
prevalensi stunting pada anak di bawah usia lima tahun. ASI sangat
tercukupi. Oleh karena itu ibu harus dan wajib memberikan ASI
secara eksklusif kepada bayi sampai umur bayi 6 bulan dan tetap
pengganti ASI atau susu formula. Sehingga bayi yang diberikan ASI
stunting.
(stunting), bayi yang tidak diberi ASI secara Eksklusif sangat rentan
sakit lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI
pernapasan.
d. Riwayat Infeksi
infeksi diantaranya ISPA dan diare. Saat anak sakit, lazimnya selera
malabsorbsi zat gizi dan durasi diare yang berlangsung lama (lebih
33
Anak yang kurang gizi akan memiliki daya tahan tubuh terhadap
2018).
Simolawang.
34
B. Penelitian Terkait
Tabel II.1
Penelitian Terkait
No Nama Judul Metode
Hasil Penelitian
Peneliti Peneliti Penelitian
1. Setia Nisa, The Effect of Penelitian ini Hasil : rata-rata
Prasetyanin Providing menggunakan pengetahuan ibu balita
gsih. Counseling korelasi pra sebelum penyuluhan tentang
(2022). with eksperimen stunting dilakukan adalah
Audiovisual desain dengan 44,56 dengan standar
Internationa Methods on One Group deviasi 15,38, sedangkan
l Journal of the Pretest-Posttest rata-rata pengetahuan ibu
Public Knowledge of Design. setelah konseling yang
Health Mothers of Pengambilan dilakukan adalah 61,26
Excellence Toddlers sampel dengan standar deviasi
(IJPHE) about menggunakan 12,14. Dapat dilihat
Vol. 2, No. Stunting purposive perbedaan pada nilai rata-
1, sampling rata setelah dan sebelum
December dengan jumlah diberikan pendidikan
2022. sampel yang kesehatan tentang
diperoleh kontrasepsi adalah 16,70
sebanyak 50 dengan standar
PUSH Wanita. penyimpangan 10,99. Hasil
Data dianalisis uji statistik diperoleh nilai P
menggunakan = 0,000.
independent Kesimpulan: Ada
sample t test perbedaan yang signifikan
(paired sample t- pada rata-rata pengetahuan
test) ibu balita sebelum dan
sesudah
penyuluhan
2. Supriyatun, Analisis Penelitian Hasil balita dengan Riwayat
(2021) Faktor Risiko korelasional tidak BBLR 43 responden
yang dengan (86 %) balita dengan
JKM Berhubungan menggunakan Riwayat BBLR 7 responden
(Jurnal dengan rancangan (14 %) balita dengan
Kebidanan Kejadian Kasus Kontrol. Riwayat ASI ekslusif 40
Malahayati) Stunting Analisis responden (80 %) balita
. Vol 7, pada Balita penelitian tidak ASI
No.4. menggunakan ekslusif 10 responden (20
Oktober Chi-square. %), pendidikan ibu
2021, Jumlah subjek menengah 34 responden (68
penelitian %) pendidikan dasar 11
sebanyak 50 responden
orang (22 %) pendidikan tinggi 5
35
C. Kerangka Teori
Balita
Stunting pada
balita
Dampak stunting
1. Jangka pendek
Faktor yang berhubungan dengan
a. Terganggunya pertumbuhan
kejadian stunting
otak dan kecerdasan
1. Faktor keluarga dan rumah tangga
b. Gangguan pertumbuhan fisik
a. BBLR
c. Gangguan metabolisme dalam
b. Riwayat Ibu hamil dengan KEK
tubuh
c. Pengetahuan ibu
2. Jangka panjang
2. Faktor makanan
a. Menurunnya kemampuan
a. Pemberian makanan
kognitif dan prestasi belajar
b. Pengaruh budaya
b. Menurunnya kekebalan tubuh
3. ASI Eksklusif
c. Risiko diabetes, penyakit
4. Faktor infeksi
jantung dan pembuluh darah
a. Riwayat penyakit infeksi
d. Kualitas kerja yang tidak
b. Praktek kesehatan
kompetitif
Soetjiningsih, 2019
e. Rendahnya produktifitas
ekonomi
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2020
D. Kerangka Konsep
Stunting pada anak balita merupakan indikator utama dalam menilai kualitas
1. Pengetahuan ibu
2. Pemberian makanan Kejadian Stunting Pada Balita
3. Riwayat ASI eksklusif
4. Riwayat Penyakit Infeksi
E. Hipotesis Penelitian
semetara dari permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis disusun dan diuji
untuk menunjukkan benar atau salah dengan cara terbebas dari nilai dan
ini yaitu:
H03: Tidak terdapat hubungan antara riwayat ASI eksklusif dengan kejadian
Tangerang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko
penyakit infeksi) dan variabel terikat (kejadian stunting pada balita) akan
2023.
1. Populasi
2. Sampel
populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian atau
sebagai berikut:
N
n= 2
1+ N (d)
Keterangan :
n = Sampel
N = Populasi
417
n= 2
1+ 417 x 0, 1
417
¿
1+ 417 × 0 ,01
417
¿
1+ 4 , 17
alokasi proportional:
¿= ¿ . n
N
Dimana :
Tabel III.1
Jumlah Sampel di Puskesmas Tigaraksa Kabupaten Tangerang
Jumlah
Nama Pengambilan Sam- Jumlah
No Populasi
Posyandu pel Sampel
Strata
62
1. Bantar Panjang 62 X 81 = 13,1 13
417
58
2. Cileles 58 X 81 = 11,3 11
417
55
3. Kadu agung 55 X 81 = 10,6 11
417
53
4. Margasari 53 X 81 = 10,2 10
417
54
5. Sodong 54 X 81 = 10,4 10
417
58
6. Tapos 58 X 81 = 11,3 11
417
67
7. Tigaraksa 77 X 81 = 14,9 15
417
pada lembar kertas dan membuat nomor urut pada kertas kecil, langkah
terakhir kocok lalu ambil secara acak sebanyak jumlah sampel yang
diambil dengan daftar unit sampel. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi
a. Kriteria inklusi
3) Memiliki KIA/KMS
b. Kriteria eksklusi
mental
D. Definisi Operasional
variabel tersebut, alat ukur, hasil ukur dan skala ukur (Nursalam, 2019).
berikut :
Tabel III.1
Defenisi Operasional
Definisi Alat Skala
Variabel Cara Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur
Variabel Bebas
Pengetahua Pengetahuan Mengisi Kuesioner 1. Kurang Ordinal
n ibu yang diketahui kuesioner (≤75%)
oleh ibu balita 2. Baik
mengenai gizi (75%)
Pemberian Tindakan ibu Mengisi Kuesioner 1. Tidak baik Ordinal
makanan dari balita dalam kuesioner (jika nilai
memberikan median <
makanan yang 7,5)
diterapkan pada 2. Baik (nilai
anak yang median ≥
berkaitan 7,5)
dengan menu Nurfita, 2019
seimbangan,
jenis makanan,
pola makan,
makanan
tambahan/jajana
n, dan bahan
makanan,
Riwayat Riwayat yang Mengisi Kuesioner 1. ASI tidak Nominal
ASI dialami ibu kuesioner eksklusif
dalam 2. ASI Ek-
memberikan skulsif
ASInya tanpa Kementerian
ada tambahan Kesehatan
cairan atau Republik
makanan lain Indonesia,
selain obat- 2020
obatan dan
vitamin sejak
lahir hingga 6
bulan pertama
kehidupannya
Riwayat Balita dalam Mengisi Kuesioner 1. Ada Nominal
penyakit kurun waktu 3 kuesioner 2. Tidak ada
infeksi bulan terakhir Sulistyon-
menderita ingsih, 2019
penyakit infeksi
seperti diare dan
ISPA
Definisi Alat Skala
Variabel Cara Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur
Variabel Terikat
Kejadian Tinggi balita Lembar Data KIA/ 1. Stunting Ordinal
stunting (12-60 bulan) Observasi KMS (jika z
pada balita menurut umur score < -2
(TB/U) kurang SD)
dari -2 SD 2. Normal
sehingga lebih (jika z
pendek daripada score ≥ -2
tinggi yang SD)
seharusnya Menkes RI,
2020
E. Instrumen Penelitian
(3,) , dampak stunting (4) kebutuhan gizi balita (5,6,7) faktor yang
mempengaruhi pemenuhan gizi (8) dan penilaian status gizi 9), serta
terdiri dari 10 pertanyaan dengan skor jawaban benar (1) dan salah (0).
Kuesioner ini sudah dilakukan uji validitas pada 30 orang ibu yang
memiliki balita dengan hasil setiap kuesioner valid (>0,444) dan reliabel
(0,741).
ya dan tidak dengan bobot nilai ya diberi nilai 1 dan tidak diberi nilai 0.
Kuesioner ini sudah dilakukan uji validitas dan realiabilitas pada 30 orang
ibu yang memiliki balita dengan hasil valid (>0.444) dan reliable (0.651).
lahir sampai usia 6 bulan bayi diberi ASI saja tanpa tambahan susu
formula atau air putih/cairan lain selain obat, dalam hal ini peneliti tidak
4. Variabel tentang riwayat penyakit infeksi dan kejadian stunting pada balita
penyakit infeksi yang akan digunakan oleh Peneliti adalah data diagnosa
medis yang berada di buku KIA/KMS yang dimiliki oleh anak. Penyakit
infeksi yang dialami oleh anak minimal terjadi dalam 3 bulan terakhir.
Jenis penyakit infeksi meliputi: Infeksi Saluran Pernafasa Atas (ISPA) dan
diare.
3. Melakukan penelitian
Tahap ini peneliti melakukan pengambilan data dari responden yaitu
kuesioner yang harus diisi secara lengkap. Apabila ditemukan kesulitan, maka
protokol kesehatan.
salah satu bagian rangkaian kegiatan setelah pengumpulan data. Agar analisis
tahapan dalam pengolahan data yang peneliti harus lalui yaitu editing, coding,
processing, dan cleaning yang selanjutnya dilakukan analisis data. Data yang
dilakukan:
1. Editing
2. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode sangat penting
program statistik.
b. Pemberian makanan diberi kode 1 jika tidak baik dan 2 jika baik.
c. Riwayat ASI eksklusif diberi kode 1 jika ASI tidak eksklusif dan 2
jika eksklusif.
d. Riwayat penyakit infeksi diberi kode 1 jika ada dan 2 jika tidak ada.
e. Kejadian stunting pada balita diberi kode 1 jika stunting dan 2 jika
normal.
3. Processing
ke dalam program atau software computer, salah satunya SPSS IBM 25.
4. Cleaning
Pada tahap ini data yang telah ada diperiksa kembali untuk
memastikan bahwa data bersih dari kesalahan. Pada penelitian ini peneliti
mengkoreksi kembali data-data yang telah di entry dan mengubah setiap
kesalahan atau kekeliruan yang terjadi pada saat melakukan entry data.
5. Analisis data
hipotesis, adalah:
a. Analisis Univariat
tiap variabel dan hasil penelitian. Pada umumnya hasil analisis ini
F
P= x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
(Notoatmodjo, 2019)
b. Analisis Bivariat
bivariat menggunakan uji Uji statistik Chi Square. Uji Chi Square
( O−E ) ²
X 2 =∑
E
Keterangan :
X2 : Chi Square
a) Jika nilai < α berarti ada hubungan antara variabel bebas den-
gan terikat.
dengan bebas.
adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan
pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal.
dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji
cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga ex-
H. Etika Penelitian
2019).
1. Autonomy
yang baik dan tidak merugikan pasien, dalam hal ini dalam pengisian
3. Justice
Pada penelitian ini, dilakukan secara jujur peneliti ini bersikap adil
4. Veracity
dengan kejadian stunting pada balita sehingga bisa ditemukan solusi untuk
pemecahan masalahnya.
5. Confidentiality
Nama :
Tempat, tanggallahir :
Jeniskelamin :
Status :
Agama :
Negara :
Alamat :
Email :
Nomo Tlp :
Pendidikan
1. 2002-2008 :
2. 2008-2011 :
3. 2011-2014 :
4. 2017-2021 : S1 Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
(contoh)
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
IZIN PENELITIAN
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Penelitian
BALASAN IJIN PENELITIAN
Lampiran 4. Surat Permohonan Menjadi Responden
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada :
Responden
di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan dibawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Tangerang, akan melakukan penelitian “Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Tigaraksa Kabupaten
Tangerang”.
Nama : Uswatun Hasanah
NIM : 1814201008
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Tigaraksa
Kabupaten Tangerang. Saya berharap setiap pertanyaan yang diajukan dijawab
dengan jujur. Bersama ini saya harapkan kesediaan Ibu unt uk menjadi responden
dalam penelitian ini, dan saya akan menjamin kerahasiaan identitas Ibu/Bapak.
Partisipasi ibu dalam penelitian ini hanya akan dipergunakan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud
yang lain.
Atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Tangerang, Pebruari 2023
Hormat Saya
Uswatun Hasanah
Lampiran 5. Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Responden
SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MENJADI RESPONDEN
Yang bertandatangan dibawah ini, saya :
Nama :
Umur :
Alamat :
Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul
“Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita
di Puskesmas Tigaraksa Kabupaten Tangerang”.
Surat persetujuan ini dibuat dengan sadar tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
( )
Lampiran 6. Kuesioner
KUESIONER
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA
DI PUSKESMAS TIGARAKSA
KABUPATEN TANGERANG
LEMBAR BIMBINGAN