Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
TINJAUAN TEORI

A. Pengkajian
1. Data subyektif
a. Biodata
1) Umur
Fertilitas wanita dicapai pada umur 24 tahun, kemudian menurun
perlahan-lahan sampai umur 30 tahun dan setelah itu menurun
dengan cepat (Wiknjosastro, 2005 : 520).
2) Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan seperti supur truk jarak jauh dapat
menyebabkan oligospermia oleh karena hubungan terhadap panas.
Pada wanita, radiasi dapat menyebabkan kegagalan dari ovarium
(Hartanto, 2004 : 336).
3) Lama menikah
Sekurang-kurangnya 1 tahun belum mendapat keturunan tanpa alat
kontrasepsi (Manuaba, 1998 : 482)
b. Keluhan utama
Istri belum pernah hamil meskipun senggama dilakukan tanpa
perlindungan apapun sekurang-kurangnya 12 bulan setelah perkawinan
(Hartanto, 2004 : 355).
c. Riwayat kesehatan
Yang dapat mempengaruhi fertilitas bila umur wanita telah mencapai
akhir 30-an, dispareunia yang mengarah pada endometriosis atau
penyakit pelvis lamanya pernah mengalami infeksi pelvis, pembedahan
pada ovarium, tuba fallopi atau uterus, abortus yang berulang-ulang,
PID, kehamilan ektopik, adanya mioma uteri mengurangi
kemungkinan wanita menjadi hamil (Hartanto, 2004 : 368).
d. Riwayat kebidanan
1) Haid
2

Anamnesa khusus istri ditanyakan berapa umur saat menarche,


apakah haid teratur, berapa lama terjadi perdarahan, apakah ada
gangguan darah, apakah disertai nyeri saat menstruasi, apakah
keputihan (Manuaba, 1998 : 482).
Haid yang iregular menunjukkan terjadinya ovulasi yang tidak
teratur. Perdarahan iregular menunjukkan terjadinya ovulasi yang
tidak teratur. Perdarahan iregular atau abnormal dapat merupakan
gejala dari infeksi pelvis (Hartanto, 2004 : 368).
2) Riwayat KB
Bila istri pernah menggunakan IUD ada kemungkinan suatu infeksi
panggul pemakaian pil/suntik kemungkinan adanya sisa penekanan
ovulasi (Hartanto, 2004 : 362).
e. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
Status gizi yang jelek dapat memberikan efek umum yang buruk
terhadap fertilitas. Sebaiknya obesitas dapat mengurangi frekuensi
ovulasi dan frekuensi senggama, sehingga mempengaruhi fertilitas
dan kemungkinan konsepsi (Hartanto, 2004 : 367).
2) Hubungan seksual
Frekuensi senggama yang rendah merupakan sebab umum dari
infertilitas. Posisi senggama yang terbaik adalah wanita berbaring
terlentang dengan kedua pinggul ditinggikan dengan bantal 51%
wanita melakukan hubungan seksual 3x per minggu terjadi
kehamilan dalam waktu 6 bulan. Dispareunia yang berat mengarah
pada endometriosis (Hartanto, 2004 : 365).
3) Ketergantungan
Merokok dan alkohol dapat menyebabkan kualitas spermatozoa
yang jelek, pada wanita dapat menyebabkan abortus dan gangguan
ovulasi. Marijuana juga menyebabkan berkurangnya motilitas dan
jumlah spermatozoa (Hartanto, 2004 : 367).
4) Psiksososial
3

Kerisauan menyebabkan pasangan suami istri sangat gelisah dan


terus berusaha dan dapat berkali-kali berganti dokter (Manuaba,
1998 : 482).
2. Data obyektif
a. Pemeriksaan fisik
Mata : Anemis menandakan tanda defisiensi nutrisi berat
yang dapat menyebabkan infertilitas (Hartanto, 2004 :
59).
Perut : Tindakan pembedahan dan pengobatan dpat
memberikan dampak pada fertilitas (Hartanto, 2004 :
367).
Genetalia : Pada perempuan infertil faktor yang mempengaruhi
antara lain ovarium yang gagal menghasilkan ovum,
tuba falopii yang tersumbat, uterus berbentuk
abnormal, serviks yang mengalami malformasi,
mengeluarkan cairan yang abnormal, endometriosis
(Hartanto, 2004 : 358).
b. Pemeriksaan penunjang
1) Analisa sperma
Infertil bila :
- Sperma < 60 juta/ml
- Sperma yang bergerak setelah 2-3 jam ejakulasi < 60%
(Wiknjosastro, 2005 : 504)
2) Pemeriksaan ovulasi
Pencatatan suhu basal, pemeriksaan sitologi cairan serviks/vagina,
pemeriksaan daun pakis (Manuaba, 1998 : 438).
3) Pemeriksaan lendir servik
Uji sims-huhner dan uji in vitro (Wiknjosastro, 2005 : 506).
4) Pemeriksaan uterus
Biopsi endometrium, histerosalpingografi, histeroskopi
(Wiknjosastro, 2005 : 509).
4

5) Pemeriksaan tuba dan ovarium


Pertubasi, kuldoskopi, laparaskopi (Wiknjosastro, 2005 : 513)

B. Diagnosa Kebidanan
P00000, umur ......, tahun, lama kawin........ tahun dengan infertilitas primer,
KU....... dengan kemungkinan masalah menurut Reeder (1997) adalah :
1. Kurang pengetahuan sebab-sebab infertil
2. Gangguan konsep diri sehubungan dengan tidak dapat berfungsinya organ
reproduksi.
3. Kurang pengetahuan klien tentang gaya hidup yang mempengaruhi
kesuburan.
4. Kurang pengetahuan tentang teknik coitus yang benar.
Prognosa : baik

C. Perencanan
1. Diagnosa : P00000, umur ...... tahun, lama kawin........ tahun dengan
infertilitas primer, KU........
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan infertilitas dapat diatasi
Kriteria : - Klien mengerti dan dapat menjelaskan kembali sebab-sebab
infertil.
- Klien lebih terbuka dan kooperatif.
Intervensi menurut Manuaba (1998) :
a. Jelaskan fakor yang dapat mempengaruhi kesuburan wanita maupun
laki-laki.
R/ Pengetahuan klien bertambah
b. Jelaskan bahwa masalah infertil merupakan satu kesatuan biologis
suami istri.
R/ Menumbuhkan motivasi untuk berobat (terapi) secara bersama.
c. Anjurkan untuk memilih makanan yang bergizi.
R/ Dapat meningkatkan kesuburan suami istri.
d. Berikan pengetahuan tentang cara menghitung masa subur.
5

R/ Dengan mengetahui masa subur, suami istri akan terus berusaha


mendapat keturunan.
e. Anjurkan pada ibu dan suami untuk periksa kesuburan.
R/ Untuk memastikan keadaan ibu dan suami.
f. Berikan kesempatan klien untuk bertanya.
R/ Klien lebih mengerti sebab-sebab infertil.
2. Masalah II : Gangguan konsep diri
Tujuan : Klien mempunyai konsep diri yang ideal
Kriteria : Menghargai diri dalam situasi tanpa penyimpangan
Intervensi menurut Manuaba (1998) :
a. Bantu klien untuk menggambarkan akibat penyakit pada penampilan
dirinya.
R/ Penyakit yang disertai dengan terganggunya kapasitas fungsional
mungkin berhubungan dengan rendahnya tingkat hargi diri.
b. Beri dorongan untuk membuat keputusan dalam perencanaan dan
ditujukan langsung pada perawatan diri sendiri.
R/ Menguatkan respon koping serta menurunkan kencenderungan
klien untuk menghindari masalah dan stressor.
c. Anjurkan klien untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
R/ Menyiapkan kemampuan klien dalam mengatasi stressor.
6

BAB I
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Pengumpalan data
a. Data subyektif
1) Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. F Tn. T
Umur : 24 th 26 th
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Pekerja bengkel
Penghasilan :- Rp. 700.000,-/bln
Lama/brp x menikah : 3 th/1x 3 th/1x
Alamat : Ds. Bendo RT. 10/RW. 6 Mgt
Tanggal pendataan : 08-06-2009, pukul 09.45 WIB
2) Keluhan utama
Ibu mengatakan sudah menikah 3 tahun belum mempunyai anak.
3) Riwayat kesehatan
Ibu tidak sering menderita penyakit kencing manis, TBC,
hipotiroid/hipertiroid, tidak pernah mengalami operasi daerah
panggul, tidak pernah keguguran, tidak mengalami penyakit tumor
kandungan.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang mempunyai
keluhan infertil dan tidak ada yang mempunyai penyakit seperti
kencing manis, TBC, hipotiroid/hipertoroid, tidak pernah
mengalami operasi daerah panggul, tidak pernah mengalami
keguguran, juga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
7

5) Riwayat kebidanan
 Haid
Haid pertama kali umur 13 tahun, siklus haid 28-30 hari, lama
4-5 hari, ganti pembalut 3 kali sehari pada hari pertama dan
kedua selanjutnya 2 kali sehari, darah encer, warna merah,
tidak disertai nyeri haid, sebelum haid mengalami keputihan,
tidak gatal dan tidak berbau.
HPHT : 14-05-2009
 Riwayat KB
Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
6) Pola kebiasaan sehari-hari
 Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang komposisi nasi, sayur, (bayam,
kangkung, wortel, kecambah) lauk (tahu, tempe, kadang telur),
buah (pisang, papaya). Minum air putih ± 5-6 gelas sehari.
 Eliminasi
BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning tengguli, tidak
ada keluhan BAK ± 4-5x sehari, warna kuning jernih, tidak aa
keluhan.
 Istirahat
Tidur malam ± pukul 21.00-05.00 WIB, tidur siang ± 1 jam,
tidak ada keluhan.
 Personal hygiene
Mandi 2x sehari termasuk gosok gigi, keramas 3x seminggu,
ganti baju setelah mandi, ganti celana dalam 2x sehari atau tiap
kali basah. Setelah BAB/BAK selalu membersihkan
genetalianya dengan air bersih dan sabun dari depan ke
belakang.
 Kehidupan seksual
8

Melakukan hubungan seksual ± 2-3x semingu, tidak memakai


pelicin, suami tidak ejakulasi dini, teknik coitus ibu dalam
posisi dibawah, tidak ada keluhan.
 Riwayat ketergantungan
Ibu tidak merokok, tetapi suami merokok, sehari ± habis ½
bungkus, ibu dan suami tidak pernah minum-minuman keras
maupun obat-obatan jenis apapun.
 Latar belakang sosial budaya
Satu tahun yang lalu ibu pergi ke alternatif dan diberi ramuan
tetapi belum hamil juga. Dan sekarang ibu tidak pergi ke
alternatif lagi.
 Psikososial dan spiritual
Ibu merasa agak minder dengan keluarga karena belum hamil
juga ibu mengatakan suaminya selalu menanggapi pertanyaan
orang lain tentang anak dengan tersenyum, ada rencana ingin
adopsi anak. Ibu dan suami pasrah setelah 3 tahun menikah
belum bisa hamil.
b. Data subyektif
1) Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
2) Tanda-tanda vital
T : 120/80 mmHg
S : 26,3oC
N : 80 x/mnt
R : 20 x/mnt
3) BB : 50 kg
TB : 158 kg
LILA : 24 cm
4) Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut bersih, penyebaran merata, tidak mudah
dicabut.
9

Muka : Konjungtiva palpebra merah muda, sklera putih,


ekspresi wajah sedih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar
tyroid dan tidam ada bendungan vena jugularis.
Dada : Payudara normal, tidak ada benjolan abnormal,
tidak nyeri tekan, payudara bersih.
Abdomen : Tidak ada benjolan abnormal, tidak nyeri tekan,
tidak ada bekas luka operasi.
Genetalia : Tidak ada kelainan bawaan, tidak ada
pembengkakan kelenjar skene/bartolini, tidak ada
varices, tidak ada cairan abnormal yang keluar.
5) Pemeriksaan penunjang
USG tanggal 08.06-2009
Hasil : uterus besar normal, tidak tampak massa. Uterus, adneksa,
dan tuba normal
2. Analisa data
No Diagnosa/masalah Data dasar
1. P00000, umur 24 tahun, DS : - Ibu mengatakan usianya 24
lama menikah 3 tahun tahun.
dengan infertilitas primer, - Ibu mengatakan sudah
kesehatan umum baik menikah selama 3 tahun,
dengan masalah belum pernah hamil.
kurangnya pengetahuan - Haid pertama kali umur 13
sebab-sebab infertil tahun, siklus 28-30 hari, lama
4-5 hari, tidak disertai nyeri
haid.
- Ibu belum pernah memakai
alat kontrasepsi apapun
- Ibu mengatakan haidnya
teratur tapi belum hamil juga
- Ibu berhubungan seksual 2-3x
seminggu, tidak ada keluhan
- Ibu menanyakan sebab tidak
mempunyai keturunan
- HPHT : 14-05-2009
DO : - Tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, payudara
normal tidak ada tumor di
10

perut, genetalia tidak ada


kelainan.
- Ibu mengatakan dengan
ekspresi wajah sedih.

B. Diagnosa Kebidanan
P00000, umur 24 tahun, lama menikah 3 tahun dengan infertilitas primer,
kesehatan umum baik dengan masalah kurangnya pengetahuan sebab-sebab
infertil.
Prognosa baik.

C. Perencanaan
Tanggal 08-06-2009, pukul 09.55 WIB
Diagnosa : P00000, umur 24 tahun, lama menikah 3 tahun dengan infertilitas
primer, kesehatan umum baik dengan masalah kurangnya pengetahuan sebab-
sebab infertil.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan infertilitas dapat diatasi
Kriteria : - Klien mengerti dan dapat menjelaskan kembali sebab-sebab
infertil.
- Klien lebih terbuka dan kooperatif.
Intervensi menurut Manuaba (1998) :
1. Jelaskan fakor yang dapat mempengaruhi kesuburan wanita maupun laki-
laki.
R/ Pengetahuan klien bertambah
2. Jelaskan bahwa masalah infertil merupakan satu kesatuan biologis suami
istri.
R/ Menumbuhkan motivasi untuk berobat (terapi) secara bersama.
3. Anjurkan untuk memilih makanan yang bergizi.
R/ Dapat meningkatkan kesuburan suami istri.
4. Berikan pengetahuan tentang cara menghitung masa subur.
R/ Dengan mengetahui masa subur, suami istri akan terus berusaha
mendapat keturunan.
11

5. Anjurkan pada ibu dan suami untuk periksa kesuburan.


R/ Untuk memastikan keadaan ibu dan suami.
6. Berikan kesempatan klien untuk bertanya.
R/ Klien lebih mengerti sebab-sebab infertil.

D. Pelaksanaan
Tanggal 08-06-2009, pukul 10.00 WIB
P00000, umur 24 tahun, lama menikah 3 tahun dengan infertilitas primer,
kesehatan umum baik dengan masalah kurangnya pengetahuan sebab-sebab
infertil.
Implementasi :
a. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kesuburan antara lain :
Wanita :
- Gangguan ovulasi misalnya kelainan ovarium/gangguan hormonal
- Kelainan mekanis yang menghalangi pembuahan seperti kelainan tuba,
endometriosis, stenosis canalis servikalis atau himen.
Pria
- Gangguan spermatogenesis (aspermia, hipospermia, necrospermia)
- Kelainan mekanis sehingga sperma tidak dapat dikeluarkan kedalam
puncak vagina seperti impotensi, ejakulasi praecox, penutupan ductus
deferens, hipospadia.
b. Menjelaskan bahwa masalah infertil merupakan suatu kesatuan biologis
suami istri jadi untuk terapinya harus bersama pasangan.
c. Menganjurkan untuk memilih makanan yang bergizi yaitu makanan
mengandung tinggi protein (telur, ikan, daging), mengandung vitamin E
(kecambah, kacang-kacangan), empat sehat lima sempurna.
d. Memberikan pengetahuan tentang menghitung masa subur yaitu
perhitungan masa subur mulai hari pertama menstruasi ditambah 12 hari
dan masa subur terakhir yaitu hati pertama menstruasi ditambah 19 dengan
puncaknya hari 14 atau kira-kira 14 hari sebelum menstruasi akan datang.
e. Menganjurkan ibu dan suami untuk periksa kesuburannya
12

f. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya tentang masalah infertil


agar lebih jelas.

E. Evaluasi
Tanggal 08-06-2009, pukul 18.15 WIB
P00000, umur 24 tahun, lama menikah 3 tahun dengan infertilitas primer,
kesehatan umum baik dengan masalah kurang pengetahuan tentang sebab-
sebab infertil
S : Ibu mengatakan mengerti tentang sebab-sebab infertil
O : Ibu dapat menjelaskan kembali sebagian penjelasan petugas
A : P00000 dengan infertilitas primer, pengetahuan ibu bertambah tentang
sebab-sebab infertil
P : - Anjurkan ibu kontrol dengan mengajak suaminya
- Anjurkan untuk segera periksa kesuburan dengan suaminya
- Anjurkan ibu dan suami tidak memakai pakaian yang ketat.
- Anjurkan untuk tetap makan-makanan yang bergizi.
13

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1995. Manajemen Kebidanan, Jakarta : Depkes RI

Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka


Sinar Harapan.

Anda mungkin juga menyukai