Anda di halaman 1dari 29

METODE DAN DESAIN

PENELITIAN
PENDAHULUAN
• Ada 3 istilah penting yang sering rancu :
1- metodologi penelitian
2- metode penelitian
3- desain penelitian

• Metodologi penelitian  cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu
Pendekatan yang dilakukan dapat berupa penelitian kuantitatif, kualitatif atau
kombinasi keduanya.
Penelitian kualitatif  penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis, proses dan makna lebih
ditonjolkan, landasan teori hanya sebagai pemandu agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan

Penelitian kuantitatif  penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian2


dan fenomena serta hubungan-hubungannya

Tujuan penelitian ini : mengembangkan dan menggunakan model matematis,


teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam
• Metode penelitian  cara atau prosedur sampling, koleksi data dan analisis data

Uraiannya memuat prosedur atau tatacara penelitian, teknik koleksi data, Teknik
analisis data dan bagaimana data akan di gambarkan

• Desain penelitian  merupakan jenis penelitian yang akan dilakukan seperti


eksperimental, non-eksperimental, eksplorasi, deskriptif, dan lain-lain

Dengan menentukan desain penelitian  peneliti mampu menentukan data yang


dibutuhkan, apa metode penelitian yang sesuai, serta mampu mengkaitkan
seluruh data dan informasi sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian
BEDA ANTARA DESAIN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BEDA DESAIN PENELITIAN METODOLOGI


PENELITIAN
FOKUS Produk akhir penelitian : apa Proses penelitian dan jenis
rencana penelitian yang akan alat / instrument serta
dilakukan dan apa hasil yang prosedur yang digunakan
akan diperoleh

RUJUKAN Rumusan permasalahan atau Pekerjaan yang bersfat


pertanyaan penelitian spesifik untuk memperoleh
data
LOGIKA Focus pada apa saja bukti- Focus pada langkah-
bukti yang dibutuhkan agar langkah individual dalam
dapat menjawab pertanyaan proses penelitian
penelitian (rumusan masalah)
HUBUNGAN ANTARA DESAIN DAN METODOLOGI PENELITIAN
Hubungannya dapat dilihat pada kunci dikotomi berikut :

Penjelasan lebih lanjut ada di Mata Kuliah BIOMETRI


METODE PENELITIAN

Penelitian dasar

Berdasar Penelitian pengembangan


tujuan
Penelitian terapan
Macam
Penelitian eksperimen
Berdasar tingkat
kealamiahan Penelitian survey
lokasi penelitian
Penelitian naturalistik
Penelitian Penelitian Penelitian
Dasar Pengembangan Terapan

Penemuan Penemuan pengembangan Menerapkan


Ilmu baru dan pengujian produk ilmu atau
produk
Eksperimen Survey Naturalistik

Lokasi di lab Lokasi alamiah Lokasi alamiah


dan ada (tidak di lab) dan tidak ada
perlakuan dan ada perlakuan perlakuan

Kualitatif  naturalistik
Bisa dikombinasikan
Kuantitatif  eksperimen dan survey

Penjelasan lebih lanjut ada di Mata Kuliah BIOMETRI


TEKNIK SAMPLING
DAN
ANALISIS DATA
PENDAHULUAN

Inti dari sebuah karya penelitian adalah ;


pengumpulan data / informasi yang kemudian dianalisa untuk selanjutnya
diinterpretasikan sebagai hasil dan kesimpulan dari penelitian.

Data  diperoleh dari sampel penelitian

Dalam suatu penelitian kita TIDAK MUNGKIN meneliti semua sampel dalam suatu
populasi.

Untuk dapat mencapai tujuan ini maka cara pengambilan sebuah sampel HARUS
memenuhi syarat tertentu.
Syarat teknik sampling :
1) menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
2) dapat menentukan presisi dari hasil penelitian dengan menentukan simpangan
baku dari taksiran yang diperoleh
3) sederhana sehingga mudah dilaksanakan
4) dapat memberikan informasi sebanyak mungkin dengan biaya yang seminim
mungkin
CARA PENGAMBILAN SAMPEL
Ada 2 cara pengambilan data  SAMPLING dan SENSUS
SAMPLING  pengumpulan data dari populasi dengan mengambil sebagian anggota
populasi yang diasumsikan dapat merepresentasikan populasinya

Pengambilan data secara sampling digunakan jika :


1) populasinya homogen  sebanyak apapun jumlah data yang diambil, hasilnya akan
mewakili populasi
2) apabila jumlah dan waktu pertumbuhan populasi tidak terbatas  cara sensus tidak
bisa dipakai jika jumlah subyek penelitiannya terus bertambah setiap hari
3) baik digunakan jika waktu dan biaya penelitian terbatas
4) jika berisiko merugikan subyek penelitian
SENSUS  pengumpulan data dari populasi dengan mengambil seluruh anggota
populasi tersebut

Cara sensus baik dipakai jika :


1) tingkat presisi karakteristik subyek penelitian sangat diutamakan
2) ukuran populasi kecil

Cara sensus LEBIH BAIK dari cara sampling  cara ini mampu merepresentasikan
kondisi populasi secara utuh

AKAN TETAPI pada kondisi tertentu cara sampling LEBIH EFEKTIF dan EFISIEN
dibandingkan cara sensus
SATUAN SAMPLING
Sebelum membahas tentang teknik pengambilan sampel, PAHAMI
Beberapa hal berikut :

1) POPULASI  jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
Populasi dapat dibedakan antara populasi sampling dan populasi sasaran.

Contoh :
Seorang peneliti mengambil Burung Hantu sebagai sampel, sedangkan yang diteliti
hanya jenis Otus jolandae MAKA seluruh burung hantu dalam wilayah penelitian
dinamakan POPULASI SAMPLING dan Otus jolandae dikatakan sebagai POPULASI
SASARAN
Dalam setiap penelitian populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang akan
diteliti.
Contoh :
1) untuk penelitian tenaga kerja, maka populasi yang dipilih adalah penduduk usia kerja
2) untuk penelitian pemilihan umum, maka populasi yang dipilih adalah penduduk yang
mempunyai hak pilih
3) untuk penelitian tentang nyamuk Aedes, maka populasi yang dipilih adalah semua
nyamuk yang dijumpai di perumahan

2) UNIT SAMPLING  unsur sampling yang akan dianalisis lebih lanjut. Unit sampling
diambil berdasarkan kerangka sampling
3) KERANGKA SAMPLING  daftar dari semua unit sampling dalam populasi sampling.
Kerangka sampling dapat berupa : jumlah penduduk, jumlah bangunan, jumlah
nyamuk, dan mungkin berupa peta yang setiap unitnya tergambar jelas.

Sebuah kerangka sampling yang baik HARUS memenuhi syarat :


- meliputi seluruh unit sampling
- tidak ada unit sampling yang dihitung 2 kali
- up to date
- batas-batasnya jelas, misal batas wilayah
- dapat dilacak di lapangan
TEKNIK SAMPLING

Ada 2 cara  random dan non-random

RANDOM / ACAK
memungkinkan setiap anggota populasi terpilih menjadi sampel dan peluangnya
sama, cocok diterapkan pada populasi yang tidak terbatas.

NON-RANDOM
tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih
sebagai sampel
RANDOM SAMPLING

a) Simple Random Sampling (pengambilan sampel acak sederhana)


Suatu sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian dari suatu
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel, dapat
dilakukan dengan undian atau bilangan acak

b) Stratified Random Sampling (pengambilan sampel acak bertingkat)


Teknik pengambilan sampel pada populasi heterogen dengan sejumlah sub-populasi.
Unit yang menjadi anggota sub-populasi (strata) sifatnya homogen.
Sampel diambil dalam tiap strata dengan ukuran sama besar atau proporsional
(disesuaikan dengan ukuran strata).
c) Cluster Random Sampling (pengambilan sampel acak kluster)
Pengambilan sampel acak yang bukan individual melainkan berupa kelompok unit kecil
(kluster). Unit-unit yang menjadi anggota dalam kluster bersifat heterogen.
Cara ini dipakai jika catatan mengenai unit-unit anggota populasi tidak lengkap sehingga
cara strata tidak mungkin dilakukan.
Dapat dilakukan secara bertingkat :
satu tahap  one stage cluster sampling
dua tahap  two stage cluster sampling
beberapa tahap  multi stage cluster sampling
Pengambilan sampelnya dilakukan secara acak dan berimbang dengan ukuran sampel
ditentukan berdasarkan fraksi.

d) Sistematic Random Sampling (pengambilan sampel acak sistematis)


Pengambilan sampel dari sederetan daftar anggota populasi yang memiliki nomor urut
sampai didapatkan sejumlah sampel yang dibutuhkan.
NON-RANDOM SAMPLING

1) Pengambilan Sampel Kuota


Pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memberikan kuota / jatah kepada
subyek penelitian. Besarnya jatah yang diberikan bergantung pada pertimbangan
peneliti mengenai subyek bersangkutan.

2) Pengambilan Sampel Purposif


Pengambilan sampel yang menekankan pada pertimbangan karakteristik tertentu
dari subyek penelitian

3) Pengambilan Sampel Aksidental


Pengambilan sampel yang dilakukan pada subyek pada suatu kejadian tertentu,
misal : subyek penelitian berupa orang-orang yang sedang berbelanja atau
penumpang di bis kota
INSTRUMENTASI PENELITIAN

• berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data


• merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang variabel yang
diteliti
• instrumen penelitian berhubungan dan menyesuaikan dengan metode penelitian
• secara garis besar dapat berupa tes dan non-tes
instrumen tes  tes obyektif dan tes uraian
instrumen non-tes  angket, wawancara serta observasi
• instrumen penelitian HARUS memenuhi syarat : validitas, reliabilitas, obyektivitas,
praktikabilitas, daya pembeda, derajat kesulitan, efektivitas pilihan dan efisien
ANALISIS DATA
Meliputi kegiatan berikut :
- pengidentifikasian
- pengolahan
- penafsiran

Ketiga kegiatan ini membutuhkan alat / “tool” berupa STATISTIKA

Seusuai kebutuhan peneliti statistika dapat dibagi menjadi :


- statistika deskriptif
- statistika inferensial
STATISTIKA DESKRIPTIF
- dipakai hanya sebatas pendeskripsian data
- tidak ada maksud untuk memperkirakan, membandingkan, meramalkan atau
membuat generalisasi
- hanya membahas rerata, simpangan baku atau prosentase

STATISTIKA INFERENSIAL
- lebih mengarah pada maksud memperkirakan, membandingkan, meramalkan atau
membuat generalisasi
- sering digunakan untuk menguji hipotesa
- membicarakan statistika parametrik dan statistika non-parametrik

TOPIK INI AKAN DIBAHAS LEBIH LANJUT PADA MATA KULIAH BIOMETRI
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SELAMAT MEMBUAT PROPOSAL

Anda mungkin juga menyukai