Instagram
Youtube
Home
Acara & Berita
Tips Trik
Review Buku
Rekomendasi
Insight
Akademi Reseller Djawara
Ruang Pustakawan
Beranda / Insight / Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Januari 18, 2021
Penerbit Deepublish
No Comments
Insight
Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian – Tugas akhir (skripsi) menjadi hal
yang sangat menentukan bagi mahasiswa sebagai persyaratan kelulusannya. Ia pun
menjadi tanda atas berakhirnya masa studi mahasiswa di jenjang sarjana. Banyak
mahasiswa yang mengusahakan sebaik mungkin dalam melakukan pengerjaan
skripsinya.
Skripsi merupakan bentuk karya tulis ilmiah berupa laporan dari hasil penelitian
mengenai sebuah fenomena atau masalah yang ada. Penulisan skripsi harus dilakukan
secara sistematis dengan kaidah atau metode-metode yang telah ditetapkan. Metode
dalam penulisan skripsi pun beragam tergantung dengan jenis penelitiannya.
Jenis penelitian skripsi umumnya terbagi menjadi dua yaitu penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan merupakan interpretasi peneliti
akan sebuah fenomena yang ada. Sementara penelitian kuantitatif hasil penelitiannya
disampaikan dalam bentuk penghitungan matematis.
Salah satu kekhasan dalam penelitian kuantitatif lainnya adalah kita akan dikenalkan
dengan istilah seperti populasi, sampel, serta teknik pengambilannya. Istilah ini sangat
menentukan hasil dari penelitian yang kita ambil karena berkaitan dengan metode atau
cara yang kita gunakan dalam menjawab tujuan dalam penelitian kita.
Nah, pada tulisan kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai sampel dan teknik
pengambilan sampel seperti pengertian, tujuan hingga tahapannya. Untuk lebih
jelasnya kita akan bahas lebih jauh di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Tujuan Serta Tahapan Pengambilan Sampel
Macam Teknik Pengambilan Sampel
o Probability Sampling
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Wilayah (Cluster Random
Sampling)
o Non-Probability Sampling
1. Purposive Sampling
2. Snowball Sampling
3. Accidental Sampling
4. Quota Sampling
Pengertian Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sederhananya sampel merupakan bagian dari suatu populasi penelitian yang
digunakan untuk menjawab hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik pengambilan
merupakan cara atau metode yang digunakan dalam pengambilan sampel tersebut.
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau berdasar pada
estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang diambil dalam
melaksanakan penelitian suatu objek. Pengambilan besar sampel ini harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan keadaaan
populasi yang sebenarnya. (Sugiyono, 2016, h. 80)
Sementara teknik pengambilan sampel atau teknik sampling disebutkan oleh Supardi
(1993) sebagai suatu cara atau teknik yang digunakan dalam menentukan sampel
penelitian.
1.Apabila populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak
memungkinkan bagi kita untuk melakukan pengambilan data pada seluruh
populasi.
2.Terkendala dalam hal keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
3.Adanya asumsi awal bahwa keseluruhan dalam populasi bersifat seragam
sehingga bisa diwakili oleh beberapa sampel yang akan kita ambil.
Dalam melakukan pengambilan sampel terdapat sistematika atau tahapan yang harus
kita ikuti dengan cermat. Mengikuti dengan cermat sistematika yang ada akan
membantu kita untuk menjawab tujuan dari penelitian kita. Berikut merupakan
tahapan umum dalam teknik pengambilan sampel:
Meski begitu, secara garis besar metode pengambilan sampel terbagi menjadi dua
yaitu: probability sampling (random sampel) yaitu teknik pengambilan sampel secara
acak serta non-probability sampling (non-random sampel) teknik pengambilan tidak
acak.
Probability Sampling
Probability sampling merupakan jenis dalam teknik pengambilan sampel yang
melakukan pengambilan sampelnya dengan random atau acak. Metode ini
memberikan seluruh anggota populasi kemungkinan (probability) atau kesempatan
yang sama untuk menjadi sampel terpilih.
Teknik jenis ini sesuai digunakan untuk populasi yang besaran anggotanya dapat kita
tentukan terlebih dahulu. Metode ini menggunakan analisis statistik untuk membantu
penentuan sampel terpilihnya. Terdapat beberapa model atau jenis lain dari teknik
random, yaitu:
Kelebihan penggunaan metode ini yaitu dapat mengurangi bias atau kecenderungan
berpihak pada anggota populasi tertentu dan dapat mengetahui adanya kesalahan baku
(standard error) dalam penelitian.
Sementara itu kelemahan dalam penggunaan metode ini yaitu rendahnya jaminan
mengenai sampel yang terpilih dapat bersifat representatif atau dapat mewakili
populasi yang dituju.
Setelah sampel pertama didapatkan, nama yang terpilih sebagai sampel tersebut
dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh, berjumlah 90 orang.
Misalnya, diambil sampel dari populasi dengan jumlah 40 orang yang akan masuk ke
sebuah ruangan. Setiap orang yang masuk ke urutan dari kelipatan 4 akan diambil
sebagai sampel, artinya orang ke-4, 8, 12, 16 dan seterusnya akan dijadikan sampel
penelitian hingga 40 populasi.
Kelebihan dari penggunaan metode ini adalah cara ini lebih cepat, lebih mudah dan
lebih mudah pelaksanaannya dibanding cara lainnya. Cara ini juga memudahkan
peneliti karena memungkinkan kita untuk mengambil sampel di lapangan tanpa harus
menggunakan kerangka sampel.
Kekurangan Metode ini adalah kita tidak dapat memprediksi variasi dari populasi jika
urutan yang dilakukan tidak sepenuhnya acak. Selain itu, jika populasi memiliki
pengulangan karakteristik yang relatif tetap maka sampel akan cenderung sama atau
bersifat seragam.
Tujuannya antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang
berbeda di dalam suatu wilayah tertentu. Misalnya peneliti ingin mengetahui tingkat
partisipasi masyarakat kota Yogyakarta terhadap program pemerintah daerah. Peneliti
akan menentukan sampel dari wilayah-wilayah yang tersebar di kota Yogyakarta.
Baik pada tingkat kecamatan, desa, hingga dusun.
Baca juga : Apa Itu Metodologi Penelitian? Jenis, Contoh dan Kegunaannya
Non-Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel non-probability berkebalikan dengan teknik probability
sampling. Teknik ini melakukan pengambilan sampel dengan tidak memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi
sampel.
Menurut Supardi (1993) teknik sampling jenis ini sesuai apabila dipilih untuk
populasi yang sifatnya infinit atau besaran anggota populasinya belum atau tidak
dapat ditentukan terlebih dahulu sebelumnya. Macam dari teknik pengambilan
sampel jenis ini antara lain adalah:
1. Purposive Sampling
Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan pada
pertimbangan peneliti mengenai sampel-sampel mana yang paling sesuai, bermanfaat
dan dianggap dapat mewakili suatu populasi (representatif).
Teknik pengambilan sampel ini cenderung lebih tinggi kualitas sampelnya. Karena
peneliti telah membuat kisi atau batas berdasarkan kriteria tertentu yang akan
dijadikan sampel penelitian. Misal seperti didasarkan pada ciri demografi, gender,
jenis pekerjaan, umur dan lain sebagainya. Teknik ini termasuk teknik pengambilan
sampel yang cukup sering digunakan dalam penelitian.
Kelebihan dari metode ini di antaranya tujuan dari penelitian dapat dengan mudah
terpenuhi, sampel dapat bersifat lebih relevan dengan desain penelitian, cara ini
cenderung lebih murah dan mudah untuk dilaksanakan. Sementara itu kekurangannya
sama dengan teknik pengambilan sampel secara acak yaitu tidak adanya jaminan
bahwa sampel dapat mewakili populasi yang ditentukan.
2. Snowball Sampling
Biasa dikenal juga dengan teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik ini
menentukan sampel berdasarkan wawancara dengan sampel sebelumnya atau dengan
cara korespondensi.
Melakukan pengambilan sampel dengan teknik ini artinya kita bisa meminta informasi
dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus
menerus hingga akhirnya seluruh kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
Teknik pengambilan sampel dengan metode bola salju ini sangat cocok untuk
penelitian mengenai hal-hal yang sifatnya cukup sensitif dan membutuhkan privasi
tingkat tinggi dari respondennya. Misal penelitian tentang penyintas kekerasan
seksual, penderita HIV, kelompok waria serta kelompok-kelompok khusus lainnya.
3. Accidental Sampling
Sesuai dengan namanya, teknik pengambilan sampel jenis ini menentukan sampel
secara tidak sengaja (accidental). Peneliti akan mengambil sampel pada orang yang
kebetulan ditemuinya pada saat itu.
4. Quota Sampling
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan menentukan kuota atau jumlah dari
sampel penelitian terlebih dahulu. Prinsip penentuannya sama dengan accidental
sampling. Tetapi peneliti menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel yang akan
diperlukan.
Misal peneliti menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama satu minggu
dengan menetapkan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Apabila peneliti
pada hari itu telah memenuhi kuota dengan memperoleh 100 orang maka selesai tugas
peneliti untuk mencari sampel penelitian.
Kelebihan menggunakan teknik ini dalam pengambilan sampel yaitu bersifat praktis
karena sampel penelitian sudah diketahui sebelumnya. Sementara kekurangannya
yaitu bias penelitian yang cenderung cukup tinggi dapat terjadi.
Buku Ajar Kuliah Metode Penelitian Kualitatif
Buku Aplikasi Metodologi Penelitian
Buku Analisis Regresi untuk Penelitian
Buku Ajar Metodologi Penelitian Kebidanan
Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia
Subscribe
Baca Juga :
8 Cara Membuat Garis Lurus di Word Super Mudah dan Anti Gagal
Kitab Kuning: Pengertian, Isi, Sejarah dan Tradisi Pesantren Indonesia
Dialog Interaktif : Pengertian, Ciri, Fungsi dan Contoh
Pengertian Monolog : Sejarah, Ciri-ciri, Jenis dan Contoh
Pengertian Debat : Unsur, Struktur, Ciri, Tujuan dan Jenis
Pengertian Syair : Ciri-Ciri, Jenis, Unsur dan Contoh
Kamu Jurusan Apa?
Bisnis
Ekonomi
Hukum
Manajemen
Psikologi
Filsafat
Teknik Informatika
Tag Populer
Ruang Mahasiswa
Panduan Skripsi
Tips Mahasiswa
Tips Bisnis
Materi
Newest
8 Cara Membuat Garis Lurus di Word Super Mudah dan Anti Gagal
Pengertian Studi Kasus: Jenis, Cara Membuat dan Contoh
Kitab Kuning: Pengertian, Isi, Sejarah dan Tradisi Pesantren Indonesia
Dialog Interaktif : Pengertian, Ciri, Fungsi dan Contoh
8 Alasan Mengapa Kuliah Sambil Bekerja Itu Bukan Masalah
Pengertian Monolog : Sejarah, Ciri-ciri, Jenis dan Contoh
10 Tips Menjadi Pribadi yang Baik, Mulai Dari Hal yang Sederhana
Pengertian Debat : Unsur, Struktur, Ciri, Tujuan dan Jenis
Merasa Salah Jurusan Kuliah? Begini Cara Agar Kemangat Kuliah
Pengertian Syair : Ciri-Ciri, Jenis, Unsur dan Contoh
Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan
datang
Subscribe
Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581
(0274) 283-6082 (Telephone)
CS Pembelian Retail : 081-1286-3655 (WA)
CS Reseller 1 : 081-1286-3654 (WA)
CS Reseller 2 : 0858-7818-8344 (WA)
CS Pengadaan Buku : 0812-8630-4188 (WA)
ABOUT
Tentang Kami
FAQ
Pendaftaran Reseller
Katalog Buku
Pondok Djawara
BELANJA
Cara Belanja
Pembayaran
Pengiriman
Promo
LAINNYA
Event
Syarat & Ketentuan
Kebijakan Privasi
Hubungi Kami
Kritik & Saran
IKUTI KAMI
Facebook
Instagram
Youtube
Spotify
PENGIRIMAN
PEMBAYARAN
Dapatkan berbagai kelebihan belanja buku di toko kami : 100% Original | Fast Respon | Stock selalu ada
| Packing aman dan rapi
© 2021 All Right Reserved. Toko Buku Deepublish – CV. Budi Utama
Chat