Anda di halaman 1dari 14

AKTIVITAS ANTIMIKROBA BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL)

YANG DIISOLASI DARI TAPE KETAN TERHADAP


Escherichia coli

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :
ANISAH
NIM : G1A018009

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2021
i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………. iii
DAFTAR TABEL………….……………………………………………......................... iv
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………............................. 2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………...... 2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………… 2
1.5 Hipotesis……….…………………………………………………………...... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….. 3
2.1 Tape Ketan…......…………………………………………………………….. 3
2.2 Bakteri Asam Laktat…………………………………………………………. 3
2.3 Bakteri……………………………………………………………………….. 4
2.4 BAL Pada Tape……………………………………………………………… 4
BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………...................... 6
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………........................ 6
3.2 Alat dan Bahan………………………………………………………………. 6
3.3 Prosedur Penelitian…………………………………………………………... 6
3.4 Analisis Data…………………………………………………......................... 7
3.5 Jadwal Penelitian…………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………........................ 9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Diagram alir penelitian………………………………..................... 7

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jadwal rencana penelitian…………………………….......................... 8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Bakteri asam laktat (BAL) merupakan kelompok utama bakteri yang


menghasilkan asam laktat sebagai produk metabolit utama dari fermentasi karbohidrat
(Panjaitan dkk, 2018). Jika ditambahkan pada pangan berbasis fermentasi Bakteri asam
laktat (BAL) termasuk mikroorganisme yang aman karena tidak menghasilkan toksin,
sering disebut juga dengan mikroorganisme yang generally recoginzed as safe (GRAS)
yang tidak beresiko bagi kesehatan bahkan sangat baik untuk kesehatan (Ibrahin dkk,
2015). BAL banyak digunakan sebagai penghasil makanan fermentasi. Organisme ini
juga sangat penting dalam makanan berbasis fermentasi seperti tape ketan karena dapat
menghasilkan peptida dan proten sebagai penghambat pertumbuhan organisme pathogen
(Kasi dkk, 2017).

Tape ketan merupakan makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan berbasis
fermentasi dengan menggunakan ragi (Purnomo dkk, 2013). Tape ketan menjadi salah
satu sumber untuk mengisolasi bakteri asam laktat. Pada tape ketan terdapat
Lactobacillus plantarum (mustopa, 2014). Tidak hanya itu di dalam tape ketan juga
terdapat spesies bakteri asam laktat yaitu Lactobasilus curpatus, Lactobacillus
fermentum, Pediococcus pentosaceous, Enterococcus villorum, Weissella confuse,
Weissela paramesenteroides, Enterococcus faecium, dan Weissela kimchi (Nur;azizah,
2016).

BAL dari tape ketan akan memungkinkan dapat digunakan untuk mengendalikan
mikroba pathogen. Salah satunya sebagai agen antimikroba utnuk menghambat
Escherichia coli. Bakteri asam laktat mengasilkan beberapa metabolit aktif seperti
etanol, asam laktat, hidroperoksida, dan bakterioesin. Senyawa metoblotin yang
dihasilkan merupakan agen yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Bakterioesin
adalah salah satu yang digunakan sebagi antimikroba yang merupakan senyawa peptida
(Ibrahin dkk, 2015). Menurut sari (2018) BAL memfermentasiakan makanan dengan
membentuk asam laktat yang dapat menurunkan nilai pH dari lingkungan

1
pertumbuhannya. Hal ini berakibat menghambat pertumbuhan dari beberapa jenis
mikroorganisme pathogen.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah bisa bakteri BAL yang diisolasi dari tape ketan memiliki kemampuan
antimikroba terhadap bakteri pathogen Esherichia coli ?

2. Apakah terdapat zona bening, sebagai zona penghambat uji bakteri ?

3. Berapakah luas diameter zona bening yang dihasilkan ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bakteri BAL yang diisolasi dari tape ketan memiliki kemampuan
antimikroba terhadap bakteri pathogen Esherichia coli.

2. Mengetahui ada tidaknya zona bening sebagai zona penghambat uji bakteri

3. Mengetahui luas diameter zona bening yang dihasilkan

1.4 Manfaat penelitian

Dapat menjadi bahan acuan utnuk penelitian selanjutnya.

1.5 Hipotesis

Terdapat zona bening sebagai zona penghambat uji bakteri.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tape Petan

Tape ketan merupakan makanan tradisional hasil fermentasi. Tape ketan dapat
diproleh dengan cara mengkukus bahan mentah yaitu beras ketan, kemudian
diinokulasikan dengan ragi tape dan disimpan pada suhu ruang dalam jangka waktu
tertentu. Dalam pembuatan tape ketan proses fermentasinya melibatkan khamir
Saccharomyces cerivisiae. Khamir ini memiliki kemampauan mengubah karbohidrat
yaitu fruktosa dan glukosa menjadi alcohol dan karbondioksida. Hasil fermentasi tape
ketan dengan khamir Saccharomyces cerivisiae ini mempunyai bentuk semi-cair, lunak,
bersa manis keasaman, mengandung alcohol, dan memiliki tekstur lengket (Islami,
2018).
Pada proses fermentasi jumlah mikroba dipengaruhi oleh lamanya fermentasi.
Semakin lama waktu fermentasi maka jumlah mikroba semakin banyak dan juga
produksi etanol semakin tinggi. Pada selang wakti 1-7 hari kadar etanol pada tape akan
terus meningkat, namun kadar alcohol akan menurut pada hari ke 7. Hal ini dekarenakan
pada hari ke 7 ragi khamir Saccharomyces cerivisiae. Memasuki fase dimana fase ini
dinamakan fase stasioner, pada fase ini jumlah mikroba yang hidup sebanding dengan
jumlah mikroba yang mati. Hal ini berpengaruh pada semakin berkurangnya jumlah
nutrisi Saccharomyces cerivisiae, sehingga akan semakin menurundan tidak mampu
memproduksi alcohol (Sediarso, dkk, 2020).

2.2 Bakteri Asam Laktat

Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang menghasilkan asam laktat sebagai
produk hasil fermentasi gula dan karbohidrat (Panjaitan dkk, 2018). Bakteri asam laktat
termasuk ke dalam bakteri gram positif yang memiliki dinding peptidoglikan lebih tebal
dari bakteri gram negative (Rimadhini, dkk, 2020). Pertumbuhan BAL dipengaruhi oleh
beberapa faktor lingkungan adalah kadar garam, suhu, pH dan tersedianya nutrisi
terutama laktosa sebagai sumber makanan. Pertumbuhan BAL berkembang pesat atau
optimum pada pH sekitar 5,5 - 6,5 (Nugroho, 2018).
Pertumbuhan BAL juga dipengaruhi oleh adanya karbohidrat. Karbohidrat akan
diuraikan menjadi senyawa-senyawa yang sederhana seperti asam laktat, asam asetat,
3
asam propionat dan etil alkohol. Senyawa-senyawa ini yang menyebabkan rasa asam
pada produk dan dapat berfungsi sebagai pengawet (Anindita, dkk, 2017). Jika
ditambahkan pada pangan berbasis fermentasi Bakteri asam laktat (BAL) termasuk
mikroorganisme yang aman karena tidak menghasilkan toksin, sering disebut juga
dengan mikroorganisme yang generally recoginzed as safe (GRAS) yang tidak beresiko
bagi kesehatan bahkan sangat baik untuk kesehatan (Ibrahin dkk, 2015).

2.3 Bakteri

Bakteri E. coli merupakan salah satu bakteri gram negatif yang dapat
membahayakan kesehatan manusia (Dwicahyani, dkk, 2018). Escherichia coli dapat
membahayakan manusia karena Escherichia coli merupakan bakteri patogen bagi
manusia yang dapat menyebabkan penyakit saluran cerna (Zikra, dkk, 2018). E. coli
merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang, dan merupakan bakteri patogen
oportunistik, artinya bakteri E. coli dapat bertindak sebagai bakteri patogen apabila
bakteri E. coli berada pada habitat yang tidak sesuai dan dalam jumlah yang banyak
(Arivo, 2017).
Senyawa antimikroba dapat bersifat bakteriasidal dan bakteristatik. Senyawa
antimikroba dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba dengan merusak
membran plasma. Membran plasma yang mengalami perubahan pada permeabilitasnya
akan menyebabkan terganggunya transport nutrient, denaturasi protein sel, dan
penghambatan kerja enzim. Bakteri asam laktat merupakan (BAL) salah satu jenis
bakteri yang menghasilkan senyawa antimikroba yang banyak dimanfaatkan untuk
pengawetan makanan. BAL menghasilkan komponen antimikroba yang dapat digunakan
sebagai biopreservatif dan mampu menggantikan pengawet kimia pada bahan pangan,
yakni bakteriosin. Bakteriosin merupakan senyawa protein yang dieksresikan oleh
bakteri yang bersifat dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain (Lestari,dkk, 2019).

2.4 BAL Pada Tape


BAL dari tape ketan akan memungkinkan dapat digunakan untuk mengendalikan
mikroba pathogen karena dapat menghasilkan bakteriosin. Salah satunya sebagai agen
antimikroba utnuk menghambat Escherichia coli. Mekanisme kerja bakteriosin dalam
melawan bakteri patogen secara umum dengan menyerang membran sitoplasma melalui

4
pembentukan pori (Anindita,2017) dan penembusan membran sel sehingga
meningkatkan permeabilitas membran atau penghambatan pembentukan septum.
Pembentukan pori terjadi karena adanya interaksi antara lipid membran yang bermuatan
negatif dengan reseptor utama bakteriosin yang bersifat hidrofobik (Lestari,2019).

5
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Lanjut Ruang Mikrobial,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram. Jangka waktu
pelaksanaan yaitu sekitar 3 bulan pada bulan juli – September 2022.

3.3 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bunsen, cawan petri,
jarum ose, kertas cakram berdiameter 6 mm, ose bulat, jangka sorong, neraca analitik,
incubator, mikropipet, mikropopet fip, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tets,
laminar airflow. Lateks. Bahan-bahan yang digunakan yaitu aquadest, tape ketan,
Esherichia coli, media MRS, media MRSA, dan CaCo3, isolate bakteri asam laktat.

3.3 Prosedur Kerja


Isolasi Bakteri Asam Laktat Metode isolasi yang digunakan adalah metode
pengenceran bertingkat yang dilanjutkan dengan inokulasi secara spread plate (metode
sebaran). Sampel yang digunakan yaitu tape ketan kemasan daun jambu dengan waktu
inkubasi 24 jam. Tape ketan ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian diencerkan dalam
90 ml aquades steril. Pengenceran dilakukan hingga 10-7. Pengenceran 10-4 , 10-5 , 10-6
dan 10-7 di spread diatas media MRSA yang ditambah CaCO3 1%, kemudian diinkubasi
dengan suhu 37o C selama 48 jam. Bakteri yang menghasilkan zona bening di sekitar
koloni dimurnikan pada medium MRSA CaCO3 1%.
Pengujian aktifitas antimikroba, tape ketan yang yang digunakan yaitu tape
ketan yang sudah difermentasi selama tiga hari. Isolat bakteri uji berupa isolat E. coli
diperoleh dari Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mataram. Masing-masing isolat BAL diambil sebanyak 3- 4 ose lalu
dilarutkan di dalam 5 ml akuades steril. Selanjutnya kertas cakram berdiameter 6 mm
direndam di dalam larutan isolat BAL selama 15 menit. Sebagai kontrol digunakan
kertas cakram yang direndam didalam akuades steril. Sebanyak 3-4 ose bakteri patogen
dilarutkan di dalam akuades steril dan dihomogenkan, lalu diambil 1 ml larutan bakteri
patogen dan disebar di permukaan media MRS, didiamkan selama 5 menit, lalu kertas
6
cakram diletakkan di permukaan media. Selanjutnya cawan petri diinkubasi pada suhu 37̊
C selama 48 jam. Zona bening yang terlihat di sekitar kertas cakram merupakan zona
penghambatan BAL terhadap bakteri pathogen. Kronologis penelitian disajiakan dalam
diagram alir penelitian berikut (Gambar 3.1).

Sterilisasi

Pengambilan sampel

Isolasi

Pengenceran

Pemberian media NA

Inkubasi

Uji aktivitas
antimikroba

Pengamatan zona hambat

Uji diameter

Analisis data

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

3.4 Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan melakkukan


pengamatan terhadap zona hambatan dengan melihat zona bening disekitar kertas cakram

7
yang mengandung isolat BAL. Kemudian dilakukan pengukuran diameter jarak zona
bening disekitaran kertas cakram. Semakin luas zona bening maka semakin besar suatu
bahan dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogen.

3.5. Jadwal Penelitian


Agar rencana penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana,
maka dibuat jadwal penelitian seperti tercantum dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1Jadwal rencana penelitian

No. Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7
1. Penyusunan proposal
2. Penyusunan instrument penelitian
3. Penelitian pendahuluan
4. Penelitian utama (pengumpulan data)

5. Analisis data
6. Penulisan draft skripsi

8
DAFTAR PUSTAKA

Anindita, N. S., Muslih, A., Widodo., Tiyas, T. T., dan Tutik, D. w., 2017, Ketahanan Isolat
Bakteri Asal Feses Bayi Terhadap Variasi Suhu Dan Ph, Proceeding Health
Architecture, 1(1): 163-169.

Arivo, D., dan Ai Winarti, D., 2017, Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Escherichi coli
Penyebab Infeksi Saluran Kemih, Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 4(4): 217-
225.

Dwicahyani, T., Sumardianto., Laras, R., 2018, Uji Bioaktivitas Ekstrak Teripang Keling
Holothuria Atra Sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli,
Jurnal Peng Dan Biotek, 1(7): 15-24.

Ibrahim, A., Aditya, F,. dan Fila, D., 2015, Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat (Bal)
Dari Buah Mangga (Mangifera Indica L.), Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(2) : 159-163.

Islami Rohani., 2018, Pembuatan Ragi Tape dan Tape, Jurnal Food, 2(1): 56-63.

Kasi, P., Ariandi., dan Heni, M., 2017, Uji Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat Yang
Diisolasi Dari Limbah Cair Sagu Terhadap Bakteri Patogen, Jurnal Biotropika, 3(5) :
97-101.

Lestari, N. K. L., I Dewa, M. S., dan I Wayan, S., 2019, Karakteristik Fisikokimia Dan Uji
Aktivitas Antimikroba Bakteriosin Dari Isolat Bakteri Asam Laktat 15B Hasil Isolasi
Kolon Sapi Bali, Jurnal Buletin Veteriner Udayana, 1(11): 65-70.

Nugroho, J., Mariani, N. P., dan Okarini, I. A., 2018, Respon Uji Terhadap Susu Kambing
Peranakan Etawah Yang Disimpan Pada Suhu Ruang, Journal Of Tropocal Animal
Scince, 7(1): 21-31.

Panjaitan, R., Lilis, N., dan Ratih, D.H., 2018, Seleksi Isolate Bakteri Asam Laktat Asal Tape
Dan Tape Sebagai Kandidat Probiotik, Jurnal Teknol Dan Industry Pangan, 29(2) :
175-184, DOI: 10.6066/jtip.2018.29.2.175.

Rimadhini, F, N., Sumardianto., Romadhon, 2020, Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam
Laktat Dari Rusip Ikan Teri (Stolephorus sp.) Dengan Konsentrasi Gula Aren Cair
Yang Berbeda, Jurnal Ilmu Dan Teknologi Perikanan, 2(1): 54-63.

9
Sari, M., 2018., Kemampuan Antimikroba Bakteri Asam Laktat (Bal) Dari Bekasam Dalam
Menghambat Staphylococcus aureus Atcc 25923, Escherichia coli Atcc 25922, Dan
Salmonella Sp, Tesis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara.

Sediarso., Masdianto., dan Wisnu, R., 2020, Penetapan Kadar Etanol Pada Tape Ketan Putih
Yang Telah Difermentasi Pada Hari Ke 4, 5, Dan 6, Jurnal Iliah Analisis Kesehatan,
6(1): 22-26.

Septiyawati, F., Arniati, M., Abdul, H., dan Murni, M., 2020, Potensi Antibakteri
Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli dari Ekstrak Kasar Bakteri Asosiasi
Karang Batu yang Terinfeksi Penyakit Brown Band (Brb), Jurnal Bioma, 2(9) : 9-17.

Zikra, W., Amir, A., dan Andani, E. P., 2018, Identifikasi Bakteri Escherichia Coli (E.coli)
Pada Air Minum Di Rumah Makan Dan Cafe Di Kelurahan Jati Serta Jati Baru Kota
Padang, Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2): 212-216.

10

Anda mungkin juga menyukai