Prokariot
Sel prokariot merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem
endomembran sehingga tipe sel ini memiliki materi inti yang tidak dibatasi oleh
sistem membran, tidak memiliki organel yang dibatasi oleh sistem membran. Sel
prokariot terdapat pada bakteri dan ganggang biru.
Eukariot
Sel eukariot merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran.
Pada sel eukariot tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Pada sel ini
sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti antara lain : badan golgi,
retikulum endoplasma (RE), kloropas (khusus pada tumbuhan), mitokondria,
badan mikro dan lisosom.
Gambar 2. Sel Eukariot.
SEL PROKARIOT
Bentuk Dasar Bakteri
Kokus
a. Coccus (monococcus)
Bentuk satu sel dari bakteri bulat
b. Diplococcus
Bentuk dua sel bakteri coccus (bulat) yang saling berdampingan
c. Streptococcus
Bentuk bakteri yang memiliki lebih dari 2 sel atau seperti rantai
d. Tetrad
Bentuk 4 sel bakteri yang saling berdampingan
e. Sarcina
Bentuk tetrad yang bertumpuk menjadi 2 lapis
f. Staphylococcus
Bentuk bakteri yang memiliki lebih dari dua sel yang menyerupai anggur
Basil (batang)
a. Basil (monobasil)
Bentuk satu sel dari bakteri batang
Contoh bakteri basil adalah Salmonella thyposa, Escherichia coli
b. Diplobasil
Bentuk dua sel bakteri basil (batang) yang saling berdempetan
c. Streptobasil
Bentuk bakteri yang memiliki lebih dari 2 sel atau seperti rantai
Contoh bakteri streptobasil adalah Bacillus anthracis
d. Cocobasil
Sejenis bakteri dengan bentuk antara kokus (bulat) dan basil (batang)
Contoh dari bakteri cocobasil adalah Haemophilus ducreyi
Spiral
a. Vibrio
Vibrio adalah bentuk bakteri koma
Contoh dari bakteri berbentuk koma ini adalah Vibrio cholera
b. Spirillum
Bakteri yang berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran, spiral
yang tebal dan dinding sel yang kaku
c. Spirochaeta
Bakteri ini memiliki bentuk hamper sama dengan bakteri berbentuk spiral
hanya saja bakteri spirochaeta ini lebih berkelok dengan ujung yang
runcing
Fimbriae : Lebih pendek, lebih tipis, lebih lurus, untuk penempelan seperti
Neiserria gonorrhoeae
Gambar 6. Fimbriae.
Gambar 7. Pili.
DINDING SEL
Resistensi terhadap
Tinggi Rendah
fisika
Sensitifitas penisilin
Sensitif Kurang sensitif
dan sulfonamid
Sensitifitas
streptomicin,
Kurang sensitif Sensitif
kloramfenikol,
tetrasiklin
Mempertahankan
Kuat Lemah
warna dasar
Resistensi sodium
Resisten Kurang resisten
azide
Resistensi
Resisten Kurang resisten
pengeringan
STRUKTUR DALAM DINDING SEL
Nukleus :
Organel terbesar yang berada di dalam sel. Terletak di tengah sel &
berbentuk bulat/oval. Kromosom tersusun atas protein & DNA (berfungsi untuk
menyampaikan informasi genetic dan sintesis protein). RNA berfungsi untuk
sintesis protein saja. Jadi, nucleolus adalah bukan organel tetap, melainkan suatu
tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi (karena bila proses transkripsi
berhenti, maka nucleolus akan mengecil/menghilang).
Fungsi Nukleus:
- pengendali seluruh kegiatan sel;
- pengatur pembelahan sel;
- pembawa informasi genetik (DNA); mewariskan sifat2 melalui pembelahan
sel.
Nukleoid :
Kromosom ( DNA) bakteri berbentuk sirkuler, terletak memadat pada
suatu area dalam sitoplasma yang disebut nukleoid. Kromosom membawa
informasi sifat utama yang diperlukan oleh sel seperti bentuk sel, tipe dinding sel,
kemampuan metabolisme sel, dan lainnya.
Ribosom :
Tersusun atas: RNA-ribosom & protein; tidak punya
membrane,ribosom tidak punya membran. Ribosom disintesis oleh nukleolus.
Badan Inklusi :
Merupakan verekspresi protein dari gen virus atau manusia di dalam
sel bakteri sering menyebabkan misfolding dan akumulasi protein menyebabkan
agregat tidaklarut.
Badan Inklusi merupakan tempat bakteri menyimpan berbagai
senyawa kimia dalam bentuk granular atau globular di sitoplasma nya.
Adapun jenis badan inklusi, antara lain: granula sianofisin, karboksisom,
vakuola gas, granular sulfur atau granular fosfat, granular glikogen dan protein
toksin. Yang memiliki fungsi tersendiri dan hanya terdapat pada jenis bakteri
tertentu.
Endospore :
Merupakan struktur spesifik yang ditemukan pada beberapa jenis
bakteri. Contoh: Bacillus, Clostridium
Endospora merupakan bentuk sel dalam keadaan istirahat. Endospora
terbentuk ketika suatu bakteri berada dalam keadaan yang kurang
menguntungkan. Endospora dapat bertahan selama bertahun-tahun dan dari cuaca
ekstrim.
ENDOSPORA
- Apabila nutrisi yang penting untuk kehidupan bakteri tergannggu atau tidak
tersedia maka akan membentuk endospora.
- Endospora adalah bentuk sel dalam keadaan istirahat.
- Sangat tahan asam, panas, kekeringan, zat kimia, radiasi
- Beberapa genus gram positif (Clostridium & Bacillus)
- Endospora dapat bertahan hingga ribuan tahun sampai memungkinkan
membentuk sel vegetatif kembali melalui proses germinasi.
- Proses germinasi diaktifkan secara fisik ataupun kimia yang dapat merusak
lapisan coat endospora.
- Enzim endospora kemudian memecah lapisan lainnya, kemudian air masuk
kedalam sehingga mulai terjadi metabolisme.
STRUKTUR ENDOSPORA
Struktur Endospora
SEL EUKARIOTIK
Sel Eukariot
Fungi
Fungi (tunggal: fungus) tergolong eukariot, organisme dengan nukleus
yang jelas mengandung materi genetik sel (DNA), dikelilingi pembungkus
istimewa yang disebut membran nukleus. Organisme dalam Kingdom Fungi ada
yang uniseluler atau multiseluler. Fungi besar multiseluler, seperti
cendawan/jamur dapat terlihat seperti tanaman, namun mereka tidak mampu
melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan umumnya lakukan.
Fungi sesungguhnya memiliki dinding sel yang mengandung bahan
yang disebut kitin. Bentuk uniseluler fungi, ragi, merupakan mikroorganisme oval
yang lebih besar dari bakteri. Fungi yang paling khas adalah mold. Bentuk
kumpulan mold yang dapat dilihat disebut miselia, yang tersusun atas benang
panjang (hifa) yang bercabang dan saling menyambung.
Pertumbuhan yang terlihat seperti kapas ditemukan pada roti dan buah
adalah miselia dari mold. Fungi dapat bereproduksi baik seksual maupun
aseksual. Mereka mendapatkan makanan dengan menyerap larutan bahan organik
dari lingkungannya—baik tanah, air laut, air tawar, atau hewan lain atau
tumbuhan inangnya. Organisme yang disebut slime mold atau jamur
lendirmemiliki karakteristik dari fungi dan amoeba.
Protozoa
Protozoa adalah mikroba uniseluler yang tergolong eukariot. Protozoa
bergerak dengan kaki semu (pseudopodia), flagel, atai silia. Amoeba bergerak
dengan pemanjangan sitoplasma nya yang disebut pseudopodia (kaki semu).
Protozoa lainnya memiliki flagella atau banyak anggota pendek untuk bergerak
yang disebut silia.
Protozoa memiliki banyak macam bentuk dan hidup baik sebagai
mahluk bebas atau sebagai parasit (organisme yang memperoleh nutrisi dari inang
yang hidup) yang menyerap atau mencerna senyawa organik dari lingkungannya.
Protozoa dapat bereproduksi baik seksual atau aseksual.
Algae
Algae (tunggal: alga) eukariot yang mempu berfotosintesis dengan
banyak variasi bentuk serta mampu bereproduksi baik seksual maupun
aseksual.dinding sel kebanyakan alga, disusun oleh karbohidrat yang disebt
selulosa.
Alga melimpah pada air tawar dan air asin, di tanah, berasosiasi
dengan tumbuhan. Dalam fotosintesis, alga membutuhkan cahaya, air, dan
karbondioksida untuk produksi makanan dan pertumbuhan, namun umumnya
tidak membutuhkan senyawa organik dari lingkungan. Sebagai hasil fotosintesis,
alga menghasilkan oksigen dan karbohidrat yang kemiduan akan digunakan oleh
organisme lainnya, termasuk hewan. Dengan demikian alga memainkan peran
penting dalam menjaga keseimbangan alam.
Helminth
Helminth berarti cacing, baik yang hidup secara parasie maupun yang
hidup bebas. Helminth (cacing) termasuk dalam golongan Metazoa (binatang
bersel banyak) yang dilengkapi dengan jaringan ikat dan organ-organ yang
berasal dari ektoderm, endodermdan mesoderm. Kulit cacing ata kutikula dapat
keras atau kuat dan elastis, relatif lembut.
Kebanyakan resisten terhadap pencemaan. Dapat dilengkapai oleh
spine (spina), Hooks (kait-kait),cutting plate, stylet, untuk melekat, menembus
dan merusak jaringan host (inang). Bentukan-bentukan tersebot biasanya terdapat
disekitar mulut. Beberapa spesies dilengkapi dengan kelenjer yang sektesinya
masuk kedalam mulut cacing dan berfungsi mencema jaringan host(inang) yang
digunakan sebagai makanannya atau dapatjuga menyebabkan cacing bermigrasi
dalam jaringan host (inang).
STRUKTUR SEL
Struktur Sel
Flagela
Flagela adalah bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang
terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela bakteri tidak
terbungkus oleh perluasan membran plasma yang berbentuk batang (basil), koma
(vibrio), dan juga spiral.
Ada sekitar separuh dari seluruh bakteri yang dapat bergerak secara
terarah yang menuju atau menjauhi ransang. Gerak tersebut disebut gerak taksis.
Contohnya bakteri dari familia Chlorobacteriaceae yang akan melakukan gerak
fototaksis positif atau menuju ke arah cahaya matahari untuk berfotosintesis.
Bakteri memiliki jumlah flagela yang memiliki letak berbeda-beda. Berikut
pengelompokan bakteri berdasarkan dari jumlah dan letak flagelanya.
- Atrik, adalah bakteri yang tidak mempunyai flagela
- Monotrik, adalah bakteri yang hanya mempunyai satu flagela
- Lofotrik, adalah bakteri yang mempunyai banyak flagela pada salah satu sisi
sel
- Amfitrik, adalah bakteri yang mempunyai flagela pada kedua ujung sel
- Peritrik, adalah bakteri dengan flagela yang tersebar di seluruh permukaan
dinding sel.
Ribosom
Ribosom adalah organel-organel kecil yang tersebar dalam sitoplasma
dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan
RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel bakteri mencapai
ribuan, contohnya saja Escherichia coli yang mempunyai 15.000 ribosom.Fungsi
Ribosom adalah untuk sintesis protein
Sitoplasma
Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang mengandung molekul
organik seperti lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral, enzim,
DNA, Klorosom (pada bakteri fotosintetik), dan ribosom. Fungsi Sitoplasma
adalah sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel
Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun dari senyawa pepetidoglikan.
Peptidoglikan adalah suatu polimer yang terdiri dari polipeptida
pendek.Peptidoglikan memiliki ketebalan lapisan yang bervariasi dari ketebalan
lapisan ini berpengaruh terhadap respons pewarnaan, yang digunakan dalam
penggolongan bakteri, yaitu bakteri Gram posisitf dan bakteri Gram negatif.
Dinding sel dari pada Eubacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan pada
dinding sel Archaebacteria adalah tidak mengandung peptidoglikan. Fungsi
Dinding Sel :
- Mempertahankan bentuk dari sel
- Memberikan sebuah perlindungan fisik,
- Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki tekanan
osmotik yang lebih rendah (hipotonis)
- Sel bakteri dapat mengalami plasmolisis jika berada pada lingkungan yang
tekanan osmotik lebih tinggi (hipertonis).
- Bakteri akan mati jika berada pada larutan yang pekat misalnya mengandung
banyak garam atau banyak gula.
Membran Plasma
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang
bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu). Fungsi Membran
Plasma :
- Membungkus sitoplasma
- Mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar
sel.
Silia
Istilah Silia atau cilia dari bahasa Latin yakni “bulu mata.” Istilah Silia
ini Umum dalam organisme sel tunggal, Silia merupakan struktur seperti rambut
bergelombang untuk memindahkan sel ke sekitar atau untuk memindahkan
sesuatu di sekitar sel. Cilia juga hadir pada sebagian besar sel-sel dalam tubuh
manusia.
Beberapa jaringan dalam tubuh, seperti saluran telur pada wanita dan
trakea, juga memiliki tipe khusus silia yang membantu transportasi zat di
sepanjang permukaan jaringan. Pada permukaan sel-sel, termasuk beberapa
organisme uniselular, sering terdapat struktur seperti rambut. Jika struktur seperti
rambut tersebut berukuran panjang dan berjumlah sedikit, maka disebut flagel.
Sebaliknya jika ukurannya pendek dan jumlahnya banyak, maka
disebut silia. Keduanya, silia dan flagel memiliki struktur berbentuk silinder dan
tersusun dari sembilan mikrotubula, sama seperti struktur sentriol. Hanya saja,
pada silia dan flagel terdapat tambahan dua mikrotubula pada bagian tengahnya
dan semua mikrotubula berupa ikatan kembar dua.
Organel sel :
Gambar 12. Sel.
Nukleus
Retikulum Endoplasma
Kompleks Golgi
Lisosom
Vakuola
Mitokondria
PERBEDAAN SEL PROKARIOT DAN EUKARIOT
JAMUR/FUNGI
Karakteristik
Jamur
Yeast
Jamur Dimorfic
A. Jamur
Hifa
Merupakan bagian bada jamur yang berbentuk filamen
Septate hyphae
Beberapa jamur bekerja memiliki hyphae yang dibagi menjadi petak selular oleh
dinding disebut septa
Coenocytic hyphae
Merupakan non-septate, juga disebut aseptate, berarti satu panjang sel yang tidak
terbagi menjadi kompartemen
Seksual spora
Spora seksual adalah spora yang dihasilkan dari penyatuan dua inti
induk, sehingga terjadi variasi genetik yang sangat penting untuk beradaptasi
dengan lingkungan.
Zigospora adalah spora yang dihasilkan dari peleburan dua hifa yang
cocok. Contoh Fungi yang menghasilkan spora ini adalah Rhizopus.
Askospora merupakan spora yang terdapat atau diproduksi di dalam
askus. Spora jenis ini khusus terdapat pada Fungi yang diklasifikasikan sebagai
Ascomycota. Umumnya, sebuah askus dapat mengandung delapan askospora,
yang merupakan hasil meiosis yang diikuti dengan mitosis.
Basidiospora merupakan spora yang dihasilkan oleh sel khusus yang
disebut basidium. Basidiospora ini khusus terdapat pada Fungi yang
diklasifikasikan sebagai Basidiomycota. Pada bagian bawah mangkok jamur
Basidiomycota, terdapat jutaan dari basidium ini. Sebuah basidium biasanya
memiliki empat basidiospora (kadang berjumlah dua atau delapan). Karena ini
sebuah jamur memiliki kemampuan untuk melepaskan miliaran spora.
Spora Seksual
1. Plasogami adalah peleburan plasma
2. Kariogami adalah peleburan inti sel, dimana hifa (+) dan hifa (-) jika dia
cocok maka dia akan melebur
3. Meiosis adalah pembelahan sel dimana menghasikan gamet separuh dari
induknya
Karakteristik Lingkungan
1. Tumbuh dengan lingkungan pH 5
2. Jamur bersifat aerobik, yeast bersifat fakultatif anaerob
3. Resisten terhadap tekanan osmotik
4. Tumbuh pada kelembaban rendah
5. Membutuhkan nitrogen sedikit untuk berkembang
6. Dapat menggunakan karbohidrat komplek
Infeksi Jamur
1. Mikosis, biasa jamurnya hidup di tanah
2. Sistemik mikosis => hidup di tanah, luka pada petani dan tukang kebun
3. Subkuntaneus mikosis => dermatomikosis (rambut, kuku, kulit), antar
manusia, hewan-manusia, kotak langsung
4. Superfisial mikosis => rambut, superfisial sel epidemis, iklim tropis
5. Oportunistik => Pneumocytis, Mucor, Aspergillus
Golongan Jamur
1. Zygomicota
2. Ascomycota
3. Anamycota
4. Basidiomycota