Anda di halaman 1dari 17

Dinding sel bakteri sebagian besar tersusun atas peptidoglikan, berbeda dengan dinding sel

tumbuhan yang tersusun atas selulosa. Peptidoglikan merupakan modifikasi gula yang terikat
saling silang dengan molekul polipeptida pendek (rangkaian asam amino pendek) tertentu.
Perbedaan dalam struktur dinding selnya, membuat bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram
positif dan bakteri gram negatif.

Dinamakan “gram positif” dan “gram negatif” berdasarkan kemampuan dinding


sel bakteri tersebut dalam menyerap zat warna dalam pewarnaan gram. Metode
pewarnaan ini ditemukan oleh Hans Cristian Gram, seorang dokter Denmark pada tahun
1800-an.

 Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, dengan peptidoglikan
yang relatif lebih banyak.
 Sedangkan bakteri gram negatif memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dengan
struktur dinding yang kompleks. Bakteri gram negatif juga memiliki membran yang
mengandung lipopolisakarida (karbohidrat yag terikat pada lemak) di bagian luar dinding
selnya.

Dinding sel bakteri


Pewarnaan gram menggunakan zat warna ungu dan iodium, dibilas dengan alcohol, dan
kemudian diwarnai lagi dengan zat warna merah. Peptidoglikan dapat menyerap zat warna ungu
dengan baik, sehingga bakteri gram positif akan berwarna ungu. Sedangkan zat warna ungu
dalam bakteri gram negatif akan terbilas oleh alcohol, sehingga yang terserap adalah warna
merah. Oleh karena itu dengan pewarnaan gram, bakteri gram positif akan berwarna ungu
sedangkan gram negatif akan berwarna merah.

 Bakteri gram negatif biasanya lebih berbahaya dibandingkan bakteri gram positif. Hal ini
dipengaruhi oleh membran lipopolisakarida yang bersifat toksik terhadap organisme yang
menjadi tempat hidup bakteri tersebut. Serangan bakteri dapat ditangani dengan
menggunakan antibiotik seperti penisilin dan streptomisin. Antibiotik penisilin bekerja
dengan mencegah pembentukan peptidoglikan baru sehingga menghambat reproduksi
bakteri.

Banyak jenis bakteri juga membentuk struktur lengket di luar membran luarnya (membran
lipopolisakarida) yang disebut dengan kapsul. Struktur lengket ini memudahkan bakteri
menempel pada pemukaan benda dan juga memberikan perlindungan tambahan. Selain itu,
beberapa jenis juga memiliki pili (bulu-bulu halus) yang juga digunakan untuk menempel pada
benda.

Struktur sel bakteri

Membran sel bakteri memiliki struktur yang mirip dengan membran sel eukariota. Bakteri tidak
memiliki membran inti, hal ini menjadikan DNA bakteri tidak terbungkus. DNA bakteri
dimampatkan membentuk kromosom dalam tempat tertentu dalam sel namun “telanjang” karena
tidak dibungkus membran. Selain DNA inti yang tidak terbungkus tadi, bakteri juga memiliki
DNA sirkuler (berbentuk lingkaran) yang disebut plasmid. DNA sirkuler ini banyak
dimanfaatkan dalam bidang bioteknologi modern.

Salah satu organel yang dmiliki bakteri adalah ribosom, yang berfungsi dalam sintesis protein.
Ribosom juga dimiliki oleh orgenisme eukariota, organel ini merupakan gabungan protein dan
RNA dan bukan merupakan orgenel bermembran.

Banyak bakteri yang bergerak menggunakan flagella (cambuk) yang mirip dengan ekor.
Beberapa bakteri hanya memiliki satu flagella, namun yang lainnya memiliki dua atau bahkan
banyak flagella.

Jumlah dan letak flagella yang berbeda-beda menjadikan bakteri dapat dibedakan menjadi:
 Atrik, bakteri yang tidak memiliki flagella.
 Monotrik, memiliki satu flagella di salah satu ujung bakteri.
 Amfitrik, memiliki satu atau banyak flagella di kedua ujung bakteri.
 Lofotrik, memiliki banyak flagella pada salah satu ujung bakteri.
 Peritrik, memiliki banyak flagella di seluruh tubuh bakteri.

PERBEDAAN BAKTERI GRAM


POSITIF DAN NEGATIF
March 9, 2013

Perbedaan Bakteri Gram Positif Dan Negatif


Bakteri adalah sel prokariot yang khas, uniseluler dan tidak mengandung struktur
yang terbatasi membran di dalam sitoplasmanya. Bakteri dapat diklasifikasikan
berdasarkan metoda pewarnaan gram menjadi dua kelompok besar, yaitu bakteri
gram positif dan bakteri gram negatif. Pewarnaan ini membedakan bakteri
berdasarkan karakteristik fisik dan kimia dinding selnya.

Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati
dengan mikroskop. Sedangkan gram positif akan akan berwarna ungu. Bakteri
gram positif sepertiStaphylococcus aureus hanya mempunyai membran plasma
tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 % dari
dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul
lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif memiliki sistem
membran ganda dimana membran plasmanya diselimuti oleh membran luar
permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang
terletak di antara membran dalam dan membran luar. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri
gram positif dan bakteri gram negatif:

Perbedaan Bakteri gram positif Bakteri gram negatif

Dinding sel:Lapisan Lebih tebal (20-


peptidoglikanKadar lipid 80nm)1-4 % Lebih tipis11-22 %
Resistensi terhadap alkali(1
% KOH) Tidak larut Larut

Kepekaan terhadap Iodium Lebih peka Kurang peka

Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin

Bulat, ova, batang lurus atau


melingkar seperti tanda koma,
heliks atau filament, beberapa
Bulat, batang atau mempunyai selubung atau
Bentuk sel filamen kapsul

Pembelahan biner, kadang-


Reproduksi Pembelahan biner kadang pertunasan

Fototrof, kemolitoautotrof,
Metabolisme Kemoorganoheterotrof atau kemoorganoheterotrof

Resistensi terhadap tellurit Lebih tahan Lebih peka

Sifat tahan asam Ada yang tahan asam Tidak ada yang tahan asam

Kepekaan terhadap penisilin Lebih peka Kurang peka

Kepekaan terhadap
streptomisin Tidak peka Peka

Kebanyakan nonmotil,
bila motil tipe
flagelanya adalah
petritikus Motil atau nonmotil. Bentuk
Motilitas (petritrichous) flagella dapat bervariasi

Biasanya tidak Dapat memiliki pili, fimbriae,


Anggota tubuh memiliki apandase tangkai

Beberapa grup dapat Tidak dapat membentuk


Endospora membentuk endospora endospore
Penghambatan warna basa Lebih dihambat Kurang dihambat

Kebutuhan nutrien Kompleks Relatif sederhana

Ketahanan terhadap
perlakuan fisik Lebih tahan Kurang tahan

Bakteri yang termasuk ke dalam bakteri gram positif di antaranya:

 Staphylococcus
 Streptococcus

 Enterococcus

 Bacillus

 Corynebacterium

 Nocardia

 Clostridium

 Actinobacteria

 Listeria

Sedangkan bakteri yang termasuk ke dalam bakteri gram negatif jenis-jenisnya


yaitu:

 Enterobactericeae (Escherichia coli, Salmonella, Shigella)


 Pseudomonas
 Moraxella
 Helicobacter
 Stenotrophomas
 Bdellovibrio
 Bakteri asam laktat
 Legionella
 Cyanobacteria
 Sprichaeta
 Green sulfur & non-sulfur bacteria
 Alpha-proteobacteria (Wolbachia)
GRAM POSITIF
Gram-positif adalah bakteri yang Mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu
proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop.
Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia)
hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa
peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan
sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat.

Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:


 Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer.
 Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang
sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan.
Mengandung asam tekoat.
 Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
 Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.
 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
 Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
 Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
 Tidak peka terhadap streptomisin
 Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin

GRAM NEGATIF

Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu
proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop.

bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya
diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa
peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya.

Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:


 Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
 Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat
didalam
 lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak
mengandung asam tekoat.
 Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
 Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.
 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
 Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
 Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
 Peka terhadap streptomisin
 Toksin yang dibentuk Endotoksin
KARAKTERISTIK GRAM POSITIF DAN NEGATIF

Karakteristik Gram positif Gram negatif

Homogen dan tebal (20-80 nm) serta Peptidoglikan (2-7 nm) di antara
sebagian besar tersusun dari membran dam dan luar, serta adanya
Dinding sel peptidoglikan. Polisakarida lain dan membran luar (7-8 nm tebalnya) yang
asam teikoat dapat ikut menyusun terdii dari lipid, protein, dan
dinding sel. lipopolisakarida

Bulat, batang atau filamen Bulat, oval, batang lurus atau


melingkar seprti tand koma, heliks
Bentuk sel
atau filamen; beberapa mempunyai
selubung atau kapsul

Pembelahan biner Pembelahan biner, kadang-kadang


Reproduksi
pertunasan

kemoorganoheterotrof Fototrof, kemolitoautotrof, atau


Metabolisme
kemoorganoheterotrof

Kebanyakan nonmotil, bila motil tipe Motil atau nonmotil. Bentuk flagela
flagelanya adalah petritrikus dapat bervariasi-polar,lopotrikus
Motilitas
(petritrichous) (lophtrichous), petritrikus
(petritrichous).

Anggota Biasanya tidak memiliki apendase Dapat memiliki pili, fimbriae, tangkai
tubuh
(apendase)
Beberapa grup dapat membentuk Tidak dapat membentuk endospora
Endospora
endspora

PEWARNAAN GRAM
Tujuan pewarnaan terhadap mikroorganisme ialah untuk :
1. Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, maupun fungi.
2. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad
3. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan struktur dalam jasad.
4. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan kimia dapat
diketahui.
Secara garis besar teknik pewarnaan bakteri dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Pewarnaan sederhana
Menggunakan satu macam zat warna (biru metilen/air fukhsin) tujuan hanya untuk melihat bentuk
sel. Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang paling umum digunakan. Berbagai macam tipe
morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan
pewarna sederhana, yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja.
Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya
bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan
sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif).
Zat warna yang dipakai hanya terdiri dari satu zat yang dilarutkan dalam bahan pelarut. Pewarnaan
Sederhana merupakan satu cara yang cepat untuk melihat morfologi bakteri secara umum.
Beberapa contoh zat warna yang banyak digunakan adalah biru metilen (30-60 detik), ungu kristal
(10 detik) dan fukhsin-karbol (5 detik).
2. Pewarnaan differensial dibagi pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam
Pewarnaan differensial
Pewarnaan bakteri yang menggunakan lebih dari satu zat warna seperti pewarnaan gram dan
pewarnaan tahan asam. Penjelasan sebagai berikut:

Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik
dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans
Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan
antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae.
Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram
positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau
sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram
tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp
Contoh bakteri yang tergolong bakteri tahan asam, yaitu dari genus Mycobacterium dan beberapa
spesies tertentu dari genus Nocardia. Bakteribakteri dari kedua genus ini diketahui memiliki
sejumlah besar zat lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel
tersebut relatif tidak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel bakteri tersebut
tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan sederhana atau Gram.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :

 Zat warna utama (violet kristal)


 Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna
utama.
 Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan
uantuk melunturkan zat warna utama.
 Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel
yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.
Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode
pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah
dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu
pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri
gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk
mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.

Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu


1. Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.
2. Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.
3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.
4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.
Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram
positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian
alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi
peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis (1-
3 nm).
Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat penting untuk membantu determinasi
suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif yaitu:
3. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu : pewarnaan flagel, pewarnaan spora,
pewarnaan kapsul.
Pewarnaan Spora
Spora bakteri (endospora) tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan biasa, diperlukan teknik
pewarnaan khusus. Pewarnaan Klein adalah pewarnaan spora yang paling banyak digunakan.
Endospora sulit diwarnai dengan metode Gram. Untuk pewarnaan endspores, perlu dilakukan
pemanasan supaya cat malachite hijau bisa masuk ke dalam spora , seperti halnya pada pewarnaan
Basil Tahan Asam dimana cat carbol fuschsin harus dipanaskan untuk bisa menembus lapisan lilin
asam mycolic dari Mycobacterium .

Pewarnaan flagel
Pewarnaan flagel dengan memberi suspense koloid garam asam tanat yang tidak stabil, sehingga
terbentuk presipitat tebal pada dinding sel dan flagel.
Pewarnaan kapsul
Pewarnaan ini menggunakan larutan Kristal violet panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai
pembilasan menghasilkan warna biru pucat pada kapsul, karena jika pembilasan dengan air dapat
melarutkan kapsul. Garam tembaga juga memberi warna pada latar belakang. Yang berwana biru
gelap.
4. Pewarnaan khusus untuk melihat komponen lain dan bakteri :

 pewarnaan Neisser (granula volutin),


 pewarnaan yodium (granula glikogen).
5. Pewarnaan negatif
Tujuan
Mempelajari penggunaan prosedur pewarnaan negatif untuk mengamati morfologi organisme yang
sukar diwarnai oleh pewarna sederhana. Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar belakang.
Ditujukan untuk bakteri yang sulit diwarnai, seperti spirochaeta
Cara pewarnaan negatif
- Sediaan hapus → teteskan emersi → lihat dimikroskop
Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya
menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang).
Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak
mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadinya
penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih
tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina.
Pewarnaan negatif memerlukan pewarna asam seperti eosin atau negrosin.pewarna asam memiliki
negatif charge kromogen,tidak akan menembus atau berpenetrasi ke dalam sel karena negative
charge pada permukaan bakteri. oleh karena itu, sel tidak berwarna mudah dilihat dengan latar
belakang berwarna.

Perbedaan Dinding Sel Bakteri Gram


Positif Dan Negatif
25 June 2018 fungsi

Pewarnaan Gram adalah salah satu tes yang paling dasar dalam diagnostik
mikrobiologi. Ini membagi bakteri menjadi dua kategori: dinding sel Gram-
positif dan negatif. Informasi ini sangat penting dalam menggambarkan
spesies bakteri. Karakteristik yang membedakan bakteri Gram positif adalah
komposisi dinding selnya – beberapa lapisan peptidoglikan bergabung
bersama membentuk struktur tebal dan kaku.

Sebaliknya, bakteri gram negatif hanya memiliki lapisan tipis peptidoglikan .


Selain itu, dinding sel bakteri Gram-positif memiliki asam teichoic, yang
terutama terdiri dari alkohol (seperti ribitol dan alkohol) dan fosfat. Asam
Teichoic memiliki dua jenis: asam lipoteikoat dan dinding asam teichoic.
Melintasi asam lipoteikoat lapisan peptidoglikan dan secara fisik terhubung
ke membran plasma, dinding asam teichoic tidak melintasi lapisan
peptidoglikan dan secara fisik terhubung ke lapisan ini saja, tidak pernah
menyentuh membran plasma. Kedua jenis asam teichoic bermuatan negatif
karena mengandung gugus fosfat dalam struktur molekul mereka.

Karena sifat dari beban mereka, mereka berperan dalam mengikat dan
mengatur pergerakan ion positif (kation) masuk dan keluar dari sel. Mereka
juga membantu dalam mempromosikan pertumbuhan sel serta mencegah
kerusakan dinding luas dan lisis sel mungkin. Terakhir, asam teichoic
berkontribusi pada dinding sel bakteri antigenik kekhususan, sehingga
sangat mungkin untuk mengidentifikasi bakteri gram positif dalam
berbagai tes laboratorium. (Shagam 2006; Wheelis 2007).

Pengelompokan jenis medis penting streptokokus gram-positif sekarang


karena strain berbeda dari bakteri ditutupi dengan polisakarida yang
berbeda. Perbedaan polisakarida yang membentuk dinding sel mereka
karena itu merupakan faktor yang sangat penting dalam akurasi
mengidentifikasi spesies streptokokus, terutama yang patogen.

bakteri gram positif dan negatif

Setiap spesies streptokokus adalah unik karena jenis dan konfigurasi


struktural polisakarida dinding sel yang mungkin berbeda. Sebuah bakteri
dengan dinding sel yang terdiri atas hanya 40% peptidoglikan dapat
dianggap gram positif asalkan dapat diwarnai dengan pewarnaan gram.
Sebuah contoh adalah Mycobacterium yang memiliki dinding sel yang
terdiri dari 60% asam mycolic (lipid lilin), dengan sisanya (40%) menjadi
peptidoglikan. (Shagam 2006; Wheelis 2007)

Ciri Bakteri Gram-Negatif


Kehadiran membran luar dan kepemilikan hanya beberapa lapis
peptidoglikan di dinding sel membedakan bakteri Gram-negatif dari Gram-
positif. Lipid kovalen terkait dengan protein yang disebut lipoprotein
adalah molekul yang mengikat peptidoglikan ke membran luar.
Peptidoglikan ini terletak di periplasm, ruang berisi cairan yang terletak
antara membran plasma dan membran luar. Sebuah jumlah yang tinggi
enzim degradatif dan protein transpor ditemukan di periplasma. Tidak
seperti dinding sel Gram-positif, kita tidak dapat menemukan asam teichoic
di dinding sel Gram-negatif. Selain itu, dinding sel bakteri Gram-negatif
lebih rentan terhadap kerusakan mekanis karena jumlah rendah dari
peptidoglikan. (Shagam 2006; Wheelis 2007)

Membran luar dari bakteri Gram-negatif terdiri dari lipopolisakarida (LPS),


fosfolipid, dan lipoprotein. Hal ini memainkan peran yang sangat penting
dalam kelangsungan hidup bakteri di bawah tekanan lingkungan. Misalnya,
mencegah seluruh bakteri dari yang phagocytosed (misalnya oleh
makrofag) karena muatan negatif yang kuat. Mekanisme menghindari
fagositosis melibatkan jalur biokimia yang kompleks yang bukan ruang
lingkup artikel ini. Selain itu, membran luar berfungsi sebagai penghalang
bagi bakteri terhadap efek merusak dari berbagai antibiotik (misalnya
eritromisin, pe-nisilin, amoksisilin), enzim pencernaan seperti enzim
lisosom, logam berat, zat deterjen, garam empedu, dan beberapa pewarna.
(Shagam 2006; Wheelis 2007).

Hal ini, bagaimanapun, perlu bahwa membran luar tidak benar-benar


membatasi ke pintu masuk molekul karena dapat membahayakan
kesehatan bakteri jika nutrisi penting tidak bisa masuk sitoplasma.
Membran luar sebenarnya permeabel terhadap nutrisi karena adanya
porins, protein yang membentuk saluran menuju sitoplasma. Porins
memungkinkan masuknya molekul berharga, seperti disakarida, nukleotida,
peptida, asam amino, zat besi, dan vitamin B12 tetapi mencegah masuknya
molekul lain, terutama yang lebih besar.

Komponen polisakarida LPS membran luar yang berfungsi sebagai antigen


bakteri dan sangat membantu dalam mengidentifikasi spesies bakteri
Gram-negatif di laboratorium. Ada tes laboratorium tertentu yang
mendeteksi antigen spesifik untuk spesies tunggal. Para LPS karena itu
cukup berarti dalam diagnosis medis infeksi patogen. (Shagam 2006;
Wheelis 2007).
Karakteristik Bakteri Gram (+) Bakteri Gram (-)
Peptidoglikan Lapisan tebal Lapisan tipis
Asam Teikoat Sering dijumpai Tidak ada
Membran Luar Tidak ada Ada
Ruang Tidak ada Ada
Periplasmik
Bentuk Sel Kaku Kaku dan fleksibel
Hasil Protoplas Spheroplast
Pencernaan
Enzim
Sensitivitas Paling sensitif Kurang sensitif
terhadap Warna
dan Antibiotik

Karakteristik Gram positif Gram negatif

Homogen dan tebal (20-80 nm) Peptidoglikan (2-7 nm) di antara


serta sebagian besar tersusun dari membran dam dan luar, serta
Dinding sel peptidoglikan. Polisakarida lain adanya membran luar (7-8 nm
dan asam teikoat dapat ikut tebalnya) yang terdii dari lipid,
menyusun dinding sel. protein, dan lipopolisakarida

Bulat, oval, batang lurus atau


melingkar seprti tand koma, heliks
Bentuk sel Bulat, batang atau filamen
atau filamen; beberapa
mempunyai selubung atau kapsul

Pembelahan biner, kadang-


Reproduksi Pembelahan biner
kadang pertunasan

Fototrof, kemolitoautotrof, atau


Metabolisme kemoorganoheterotrof
kemoorganoheterotrof

Kebanyakan nonmotil, bila motil


Motil atau nonmotil. Bentuk flagela
Motilitas tipe flagelanya adalah petritrikus
dapat bervariasi-polar,lopotrikus
(petritrichous)
(lophtrichous), petritrikus
(petritrichous).

Anggota
Dapat memiliki pili, fimbriae,
tubuh Biasanya tidak memiliki apendase
tangkai
(apendase)

Beberapa grup dapat membentuk Tidak dapat membentuk


Endospora
endspora endospora

Peptidoglikan
PERBEDAAN RELATIF SIFAT BAKTERI GRAM POSITIF DAN BAKTERI GRAM
NEGATIF

SIFAT Sifat Perbedaan Relatif


Bakteri gram positif Bakteri gram negatif
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4 Kandungan lipid tinggi (11 –
%) 22 %)
Ketahanan terhadap penisilin Lebih sensitif Lebih tahan
Penghambatan oleh pewarna Lebih dihambat Kurang dihambat
basa
Kebutuhan Nutrien Kebanyakan spesies relatif Relatif sederhana
komplek
Ketahanan terhadap Lebih tahan Kurang tahan
perlakuan fisik
Sumber : Fardiaz, 1992

• Bakteri Gram Positif


Bakteri ini memiliki dinding sel yang dapat menyerap zat warna violet serta mempunyai
sebuah lapisan peptidoglikan tebal. Adapun contohnya adalah Lactobacillus, Actinomyces,
Arachnia, Bifidobacterium, Staphylococcus, Propionibacterium dan Eubacterium. Ciri-
cirinya adalah dinding sel yang homogen dengan ketebalan 20-80 nanometer dan tersusun
dari senyawa peptidoglican. Bentuk sel dari bakteri gram positif ini adalah batang atau
berbentuk filamen dan bulat. Sistem reproduksi bakteri gram positif melalui pembelahan
secara biner. Alat geraknya berupa flagela nonmotil, jika tidak mempunyai motil maka
menggunakan petritrikus.

• Bakteri Gram Negatif


Bakteri Gram Negatif merupakan bakteri dengan bagian dinding selnya dapat menyerap zat
warna merah. Bakteri ini mempunyai lapisan peptidoglikan tipis yang terdapat pada ruang
periplasmik, yaitu antara membran luar dengan membran plasma. Adapun contoh dari bakteri
ini adalah Salmonella Typhi, Rhizobium Leguminosarum, azotobacter, Neisseria
gororrhoeae, Pseudomonas aeruginosa, Helicobacter pylori dan Haemophilus influenza.
Sebenarnya bakteri gram negatif memiliki sifat patogen sehingga lebih berbahaya jika
dibandingkan bakteri gram positif. Hal ini dikarenakan membran luar di bagian dinding sel
bisa melindungi bakteri tersebut, dapat menghalangi masuknya zat antibiotik dan juga sistem
dari pertahanan inang.
Adapun perbedaan bakteri gram positif dan negatif lebih jelasnya bisa kita simpulkan berikut
ini:

1. Berdasarkan ciri-ciri
Bakteri Gram Negatif mempunyai sistem membran yang ganda dengan membran plasma
bakteri dilindungi membran luar permeabel, bakteri negatif juga memiliki dinding sel
peptidoglikan di antara membran luar dan membran dalam. Sementara bakteri gram positif
hanya memiliki membran plasma yang tunggal dengan dikelilingi oleh dinding sel yang tebal
dari peptidoglikan. Hampir 90% dinding sel bakteri gram positif ini tersusun dari
peptidoglikan.

2. Komposisi dinding sel


Komposisi dinding sel gram negatif terdiri dari kandungan lipid yang tinggi, berbeda dengan
komposisi dinding sel bakteri gram positif yang mengandung lipid rendah.

3. Ketahanan terhadap antibiotik


Sifat ketahanan terhadap antibiotik untuk bakteri gram negatif sendiri lebih kuat atau tahan,
berbeda dengan ketahanan bakteri gram positif yang rentan terhadap penisilin atau antibiotik.

4. Ketahanan terhadap perlakuan fisik


Bakteri gram negatif memiliki sifat yang kurang tahan terhadap perlakuan fisik, berbeda
dengan bakteri gram positif yang lebih tahan terhadap perlakuan fisik.

Nah, itulah 4 perbedaan bakteri gram positif dan negatif dari beberapa faktor. Semoga
bermanfaat!
2. Komposisi dinding sel
Komposisi dinding sel gram negatif terdiri dari kandungan lipid yang tinggi, berbeda
dengan komposisi dinding sel bakteri gram positif yang mengandung lipid rendah.

3. Ketahanan terhadap antibiotik


Sifat ketahanan terhadap antibiotik untuk bakteri gram negatif sendiri lebih kuat atau
tahan, berbeda dengan ketahanan bakteri gram positif yang rentan terhadap penisilin
atau antibiotik.

4. Ketahanan terhadap perlakuan fisik


Bakteri gram negatif memiliki sifat yang kurang tahan terhadap perlakuan fisik, berbeda
dengan bakteri gram positif yang lebih tahan terhadap perlakuan fisik.

Anda mungkin juga menyukai