Perpindahan Panas

secara
Konveksi
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Konveksi

MUFID
Konveksi

MUFID
Konveksi

MUFID
Persamaan Laju Kalor

MUFID
Persamaan Laju Kalor
•Laju
  perpindahan panas dari benda solid ke fluida
disekelilingnya dinyatakan dalam persamaan hukum Newton
dari pendinginan:

dengan:
o q = laju perpindahan kalor (watt)
o h = koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2.K)
o A = luas penampang pemindah panas (m2)
o = temperatur permukaan solid (K)
o = temperatur bulk/rata-rata fluida (K)
6

MUFID
Persamaan Laju Kalor
•Dari
  persamaan tersebut dapat dinyatakan bahwa laju
perpindahan kalor secara konveksi adalah:

atau

dengan adalah resistansi thermal konveksi

MUFID
Contoh soal:
• A electrical wire have 2 m long, 0,3 cm diameter
extends across a room at 150C. Heat is generated in
the wire as a result of resistance heating, and the
surface temperatur of the wire is measured to be
1520C in steady operation. Also, the voltage drop and
electric current through the wire are measured to be
60V and 1,5 A, respectively. Disregarding any heat
transfer by radiation, determine the convection heat
transfer coefficient for heat transfer between the
outer surface of the wire and the air in the room.

MUFID
Perpindahan Kalor Simultan
Perpindahan kalor lewat suatu medium dapat terjadi secara
simultan, dari secara konveksi ke konduksi lalu secara konveksi
lagi.

𝑞=h
  2 𝐴 ( 𝑇 2 −𝑇 ∞ 2 )
𝑞=h
  1 𝐴 ( 𝑇 ∞ 1 −𝑇 1 )
konduksi
konveksi

𝒒 𝑇
  1 𝒒
𝑇
  ∞1
 
konveksi
 
𝑇
  2 𝒒
  𝑇
  ∞2

𝑞=−
  𝑘 𝐴 / ∆ 𝑥 ( 𝑇 2 −𝑇 1 )
Dalam bentuk rangkaian resistan thermal dapat digambarkan sbb:

𝑹𝒄 𝟏
  𝑹𝒌
   𝑹𝒄 𝟐
Perpindahan Kalor Simultan
• Dari
  rangkaian tsb laju perpindahan kalor dapat
dirumuskan menjadi:
  ∆𝑇
𝑞=
𝑅 𝑐1 + 𝑅𝑘 + 𝑅 𝑐2
  ∆𝑇  
𝑞=
𝐴 .∆𝑇
𝑞= 1 ∆𝑥 1
1 ∆𝑥 1 + +
+ + h1 𝑘 h2
h1 𝐴 𝑘𝐴 h2 𝐴

𝒒=𝑼 . 𝑨 . ∆ 𝑻
Dalam bentuk lain, persamaan
  tsb dapat dituliskan menjadi:

10
dimana:
U = koefisien perpindahan kalor menyeluruh (overall)

MUFID
Koefisien Perpindahan Panas Overall pada Silinder

 Pada sistem konveksi dan konduksi pada silinder:

11
Koefisien Perpindahan Panas Overall pada
Silinder
Laju perpindahan kalor dari dalam menuju keluar pipa :
  ∆𝑇
𝑞=
𝑅 𝑐𝑖 + 𝑅𝑘 + 𝑅 𝑐𝑜
sehingga dapat dirumuskan menjadi:
  ∆𝑇
𝑞=
𝐷𝑜
1
+
ln
( )
𝐷𝑖
+
1
h𝑖 . 𝐴 𝑖 2𝜋𝑘𝐿 h𝑜 . 𝐴 𝑜
 Karena laju perpindahan kalor menyeluruh, :
  . 𝑨 .∆𝑻= ∆𝑇
𝑼
𝐷𝑜
1
ln
+
( )
𝐷𝑖
+
1
h𝑖 . 𝐴 𝑖 2𝜋 𝑘 𝐿 h𝑜. 𝐴𝑜
sehingga koefisien perpindahan kalor menyeluruh dirumuskan menjadi:
  = 1
𝑼
𝐷𝑜 12

( 1
+
ln ( )
𝐷𝑖
+
1
)
.𝐴
h𝑖 . 𝐴 𝑖 2 𝜋 𝑘𝐿 h𝑜 . 𝐴 𝑜
 Koefisien Perpindahan Panas Overall
pada Silinder
Koefisien perpindahan kalor menyeluruh untuk permukaan pipa
dalam menjadi:
1 𝟏
  𝒊=
𝑼   𝒊=
𝑼
𝐷𝑜 𝑫𝒐

( ( ) ) ( )
1
h𝑖. 𝐴𝑖
+
ln
𝐷𝑖
2 𝜋 𝑘𝐿
+
1
h𝑜 . 𝐴𝑜
. 𝐴𝑖 ( 𝟏
𝒉𝒊
+
𝒍𝒏
𝑫𝒊
𝟐 𝝅 𝒌𝑳
. 𝑨𝒊
+
𝑨𝒊
𝒉𝒐 . 𝑨 𝒐
)
Koefisien perpindahan kalor menyeluruh untuk permukaan pipa luar
menjadi:
1 𝟏
  𝒐=
𝑼   𝒊=
𝑼
𝐷𝑜 𝑫𝒐
( ) ( ( ) )
( 1
h𝑖 . 𝐴 𝑖
ln
+
𝐷𝑖
2 𝜋 𝑘𝐿
+
1
)
h𝑜 . 𝐴 𝑜
. 𝐴𝑜
𝑨𝒐
𝒉𝒊 . 𝑨𝒊
+
𝒍𝒏
𝑫𝒊
𝟐 𝝅 𝒌𝑳
. 𝑨𝒐
+
𝟏
𝒉𝒐

13
 Soal
Steam at T1=3200C flows in a cast iron pipe (k=80W/m.0C)
whose inner and outer diameters D1=5cm and D2=5,5 cm,
respectively. The pipe is covered with 3-cm-thick glass
wool insulation with k=0,05 W/m.0C. Heat is lost to
surroundings at T2=50C by natural convection and
radiation, with a combined heat transfer coefficient of
h2=18W/m2 .0C. Taking the heat transfer coefficient inside
the pipe to be h1=60 W/m2.0C, determine the rate of heat
loss from the steam per unit length of pipe. Also
determine the temperature drops across the pipe shell
14
and the insulation.

MUFID