Kelompok 2
Anggota Kelompok 2
Sebuah vektor dengan titik pangkal dan titik ujung sebarang disebut
Vektor Bebas.
Penyelesaian:
• 2𝑢 + 𝑣 = 2 2, −3,5 + 4,3, −2
= 4, −6,10 + 4,3, −2
= 8, −3,8
• 3𝑢 − 2𝑣 = 3 2, −3,5 − 2 4,3, −2
= 6, −9,15 − 8,6, −4
= −2, −15,19
03
Hasil Kali Skalar (Dot Product )
Hasil Kali Skalar
Dot Product adalah suatu skalar yang besarnya sama dengan hasil
kali panjang vektor-vektor itu dengan cosinus sudut yang
diapitnya. Jika dua buah vektor dengan posisi titik pangkalnya
berimpit, dan sudut apitnya antara u dan v adalah 𝜃, maka hasil
kali scalar dari u dan v dapat didefinisikan sebagai berikut:
𝒖 ∙ 𝒗 = 𝒖 𝒗 𝒄𝒐𝒔 𝜽
𝒖. 𝒗 = 𝒖𝟏, 𝒖𝟐 , 𝒖𝟑 . 𝒗𝟏 , 𝒗𝟐 , 𝒗𝟑
= 𝒖𝟏 𝒗𝟏 + 𝒖𝟐 𝒗𝟐 + 𝒖𝟑 𝒗𝟑
Hasil Kali Skalar (Lanjutan)
Sifat-sifat pada dot product, apabila terdapat dua vektor 𝒂 dan 𝒃,
serta 𝑘 skalar, maka berlaku:
1. 𝒂. 𝒃 = 𝒃. 𝒂
2. 𝒂. 𝒃 + 𝒄 = 𝒂. 𝒃 + 𝒂. 𝒄
3. 𝑘 𝒂. 𝒃 = 𝑘𝒂 . 𝒃 = 𝒂. 𝑘𝒃 = 𝒂. 𝒃 𝑘
4. Jika 𝒂 = 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 = 𝑎1 𝒊 + 𝑎2 𝒋 + 𝑎3 𝒌 dan 𝒃 = 𝑏1 , 𝑏2 , 𝑏3 = 𝑏1 𝒊 + 𝑏2 𝒋 + 𝑏3 𝒌
Maka 𝒂. 𝒃 = 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + 𝑎3 𝑏3
𝒂. 𝒂 = 𝑎1 2 + 𝑎2 2 + 𝑎3 2 = 𝑎 2
Contoh 2
Diketahui dua vektor 𝒂 dan 𝒃
Penyelesaian:
seperti pada gambar, maka 𝒂. 𝒃
adalah…
𝑎 ∙ 𝑏 = 𝑎 𝑏 cos 𝜃
= 6 5 cos 45°
1
= 30 ∙ 2
2
= 15 2 𝑐𝑚
𝒂 × 𝒃 = 𝒂 𝒃 𝒔𝒊𝒏𝜽𝒖
Hasil Kali Silang (Lanjutan)
Dengan 𝑢 adalah vektor satuan yang tegak lurus dengan 𝑎 dan 𝑏 dan
mengikuti aturan pada sistem tangan kanan.
Memperhatikan definisi tersebut, karena 𝑢 adalah vektor satuan, maka:
𝑎 × 𝑏 = 𝑎 𝑏 sin 𝜃
Karena arah 𝑢 ditentukan dengan aturan pada sistem aturan tangan kanan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
𝑏 × 𝑎 = 𝑏 𝑎 sin 𝜃. −𝑢
= − 𝑎 𝑏 sin 𝜃. 𝑢
=− 𝑎 ×𝑏
Sehingga diperoleh hubungan bahwa:
𝑏 × 𝑎 = − 𝑎 × 𝑏 (sifat anti komutatif)
Hasil Kali Silang (Lanjutan)
Dari definisi diatas jika 𝑎 dan 𝑏 sejajar, yaitu 𝜃 = 0, maka:
𝑎 × 𝑏 = 𝑎 𝑏 sin 𝜃. 𝑢
𝑎×𝑏=0
Dapat disimpulkan bahwa dua vektor yang tidak nol adalah sejajar jika dan
hanya jika hasil silangannya sama dengan nol.
Hasil kali silang vektor – vektor bersifat distributif terhadap penjumlahan
vektor, yaitu:
𝑎× 𝑏 ×𝑐 = 𝑎×𝑏 + 𝑎×𝑐
(𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × 𝑐 + (𝑏 × 𝑐)
Hasil Kali Silang (Lanjutan)
Selanjutnya akan diperoleh hasil kali silang untuk vektor – vektor satuan
𝑖, 𝑗, 𝑑𝑎𝑛 𝑘, dengan menerapkan definisi hasil kali silang di atas sebagai berikut.
𝜋
𝑖 × 𝑗 = 𝑖 𝑗 sin . 𝑘
2
𝑖×𝑗 =𝑘
𝑘×𝑖 =𝑗 𝑘 × 𝑗 = −𝑖 𝑗×𝑗 =0
𝑖 × 𝑘 = −𝑗 𝑘×𝑘 =0
Hasil Kali Silang (Lanjutan)
Sekarang akan dicari hasil kali silang dari
𝑎 = 𝑎1 𝑖 + 𝑎2 𝑗 + 𝑎3 𝑘 dan 𝑏 = 𝑏1 𝑖 + 𝑏2 𝑗 + 𝑏3 𝑘
𝑎 × 𝑏 = 𝑎1 𝑖 + 𝑎2 𝑗 + 𝑎3 𝑘 × 𝑏1 𝑖 + 𝑏2 𝑗 + 𝑏3 𝑘
= 𝑎1 𝑖 + 𝑎2 𝑗 + 𝑎3 𝑘 × 𝑏1 𝑖 + 𝑎1 𝑖 + 𝑎2 𝑗 + 𝑎3 𝑘 × 𝑏2 𝑗 + 𝑎1 𝑖 + 𝑎2 𝑗 + 𝑎3 𝑘 × 𝑏3 𝑘
= 0 − 𝑎2 𝑏1 𝑘 + 𝑎3 𝑏1 𝑗 + 𝑎1 𝑏2 𝑘 + 0 − 𝑎3 𝑏2 𝑖 − 𝑎1 𝑏3 𝑗 + 𝑎2 𝑏3 𝑖 + 0
= 𝑖 𝑎2 𝑏3 − 𝑎3 𝑏2 − 𝑗 𝑎1 𝑏3 − 𝑎3 𝑏1 + 𝑘 𝑎1 𝑏2 − 𝑎2 𝑏1
𝑎2 𝑎3 𝑎1 𝑎3 𝑎1 𝑎2
𝑎×𝑏=𝑖 𝑏 𝑏3 − 𝑗 𝑏1 𝑏3 + 𝑘 𝑏1 𝑏2
2
𝑖 𝑗 𝑘
𝑎 × 𝑏 = 𝑎1 𝑎2 𝑎3
𝑏1 𝑏2 𝑏3
Hasil Kali Silang (Lanjutan)
𝑖 𝑗 𝑘 𝑖 𝑗 𝑘
𝑎 × 𝑏 = 𝑏1 𝑏2 𝑏3 = − 𝑎1 𝑎2 𝑎3 = − 𝑎 × 𝑏 (bukti sifat anti komutatif)
𝑎1 𝑎2 𝑎3 𝑏1 𝑏2 𝑏3
Contoh 3
Diketahui 𝑎 = 1, −2, −1 , 𝑏 = −2, 4, 1 . Hitunglah 𝑎 × 𝑏; 𝑎 × 𝑏 . 𝑎; 𝑏. 𝑎 × 𝑏
Penyelesaian :
𝑖 𝑗 𝑘
−2 −1 1 −1 1 −2
𝑎 × 𝑏 = 1 −2 −1 = 𝑖 −𝑗 +𝑘
4 1 −2 1 −2 4
−2 4 1
= 2𝑖 + 𝑗 + 0𝑘 = 2𝑖 + 𝑗
𝑎 × 𝑏 . 𝑎 = 2𝑖 + 𝑗 . 𝑖 − 2𝑗 − 𝑘 = 0
𝑏. 𝑎 × 𝑏 = −2𝑖 + 4𝑗 + 𝑘 . 2𝑖 + 𝑗 = 0
•
𝑎 𝑏
՜ ՜
𝑝 = 𝑎
՜ ՜ Proyeksi skalar vektor ՜ pada
𝑏
𝑎 𝑏
vektor ՜
՜.՜ 𝑎
𝑎 𝑏
՜ =
𝑝
՜ ՜.՜
𝑏 𝑎 𝑏
՜ =
𝑝
՜
𝑎
Karena proyeksi skalar merupakan panjang vektor proyeksi maka nilainya
selalu positif.
Contoh 4
Diketahui ՜ = [3, 2, 4] dan ՜ = [0, 3, −4].
𝑎 𝑏
Tentukan Proyeksi skalar vektor ՜ pada vektor ՜ dan Proyeksi skalar
𝑎 𝑏
vektor ՜ pada vektor ՜.
𝑏 𝑎
Penyelesaian :
՜ = [3, 2, 4] Proyeksi skalar vektor 𝑏
pada
𝑎
՜ = 0, 3, −4 vektor
𝑏 𝑎
• Proyeksi skalar vektor ՜ pada
𝑎
vektor ՜ ՜.՜
𝑎 𝑏
𝑏 ՜
՜.՜ 𝑝 =
՜
𝑎 𝑏
՜ =
𝑎
𝑝
՜
𝑏 [3, 2, 4]. 0, 3, −4
՜
[3, 2, 4]. 0, 3, −4 𝑝 =
32 + 2 2 + 42
՜ =
𝑝 02 + 32 + −4 2
10
10 ՜
՜ = 5 →
՜ = 2
𝑝 =
29
𝑝 𝑝
06
Proyeksi Orthogonal
Proyeksi Orthogonal
Proyeksi Orthogonal adalah proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut
tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor merupakan garis-garis yang
memproyeksikan benda terhadap proyeksi.
Proyeksi Orthogonal (Lanjutan)
Dari hal tersebut, terdapat tiga hal yang dapat ditentukan, diantaranya:
𝑢 = 𝑤1 + 𝑤2 = 𝑘𝑣 𝑤2 .......................... (*)
Proyeksi Orthogonal (Lanjutan)
Dengan melakukan perkalian titik pada kedua ruas (*) dengan 𝑣, dan menurut
teorema pertama serta teorema kedua, kita dapatkan
𝑢. 𝑣 = 𝑘𝑣 + 𝑤2 . 𝑣 = 𝑘 𝑣. 𝑣 + 𝑤2 . 𝑣
2
=𝑘𝑣 + 𝑤2 . 𝑣
Karena 𝑤2 tegak lurus terhadap 𝑣, kita dapatkan 𝑤2 . 𝑣 = 0, sehingga persamaan di
atas menghasilkan
𝑢. 𝑣
𝑘= 2
𝑣
Karena 𝑤1 = 𝑘𝑣, maka diperoleh:
𝒖.𝒗
𝒘𝟏 = 𝒑𝒓𝒐𝒚𝒗 𝒖 = (proyeksi orthogonal dari 𝑢 pada 𝑣)
𝒗𝟐
Penyelesaian :
Proyeksi orthogonal vektor 𝑢 pada 𝑣 15
= 2, −1,5
𝑢. 𝑣 30
𝑝𝑟𝑜𝑦𝑣 𝑢 = 2 𝑣
𝑣
1 5
= 1, − ,
−1,3,4 2, −1,5 2 2
= 2 2, −1,5
2 2 + −1 2 + 5 2 Jadi, proyeksi orthogonalnya
1 5
−2 + −3 + 20 adalah 1, − ,
2 2
= 2 2, −1,5
30
07
Sudut Antara Dua Vektor
Sudut Antara Dua Vektor
՜ . ՜ = 𝑎1 × 𝑏1 + 𝑎2 × 𝑏2 + 𝑎3 × 𝑏3
𝑎 𝑏
Sudut Antara Dua Vektor (Lanjutan)
Kemudian, untuk panjang vektor dapat dinyatakan dalam huruf vektor
dengan tanda mutlak, contohnya yaitu panjang vektor 𝑎 yang
sebagai berikut:
Selanjutnya, persamaan dari besar sudut antara dua vektor a dan b dapat
՜.՜
dituliskan dalam bentuk sebagai berikut: ՜ . ՜ = ՜ ՜ cos α atau cos α = 𝑎 𝑏
𝑎 𝑏 𝑎 𝑏 ՜ ՜
𝑎 𝑏
Sudut Antara Dua Vektor (Lanjutan)
Dalam ruang, vektor yang dimaksud adalah vektor dengan komponen tiga
𝑥1 𝑥2
dimensi yaitu 𝑥, 𝑦, 𝑑𝑎𝑛 𝑧 . Misal diketahui vektor ՜ = 𝑦1 dan vektor ՜ = 𝑦2 ,
𝑎 𝑧1 𝑏 𝑧2
𝑥1 . 𝑥2 + 𝑦1 . 𝑦2 +𝑧1 . 𝑧2
cos α =
𝑥12 + 𝑦12 + 𝑧12 𝑥22 + 𝑦22 + 𝑧22
Contoh 6
2 −1
1. Diketahui vektor ՜ = −1 dan ՜ = 1 , tentukan nilai dari sudut antara
𝑎 −3 𝑏 −1
kedua vektor tersebut!
Penyelesaian :
➢՜ . ՜ = 2 −1 + −1 1 + −3 −1 = −2 − 1 + 3 = 0
𝑎 𝑏
➢ ՜
𝑎
= 𝑎12 + 𝑎22 + 𝑎32 = 22 + −1 2 + −3 2 = 4 + 1 + 9 = 14
➢ ՜
𝑏
= 𝑏12 + 𝑏22 + 𝑏32 = −1 2 + 1 2 + −1 2 = 1+1+1 = 3
՜.՜ 0
Maka, cos α = 𝑎 𝑏
= =0
՜ ՜ 14 3
𝑎 𝑏
𝑢
pada arah 𝑣
sama dengan setengah Panjang vektor 𝑣
, maka tentukan
nilai p!
6. Jika vektor 𝒂 dan 𝒃 membentuk sudut 60° , 𝒂 = 4 dan 𝒃 = 3 , maka
𝒂. 𝒂 + 𝒃 = ⋯
Referensi
Astawan, M. (2019, 20 September). Cara mencari besar sudut dua
vektor. Diakses pada tanggal 23 Februari 2023 dari
https://ilmuhitung.com/cara-mencari-besar-sudut-dua-vektor/
Karso. 2015. Hasil Kali Titik Dan Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor.
Diakses pada tanggal 24 Februari 2023 dari
https://docplayer.info/35745235-Hasil-kali-titik-dan-proyeksi-
ortogonal-suatu-vektor-aljabar-linear-oleh-h-karso-fpmipa-
upi.html
Terima Kasih