Anda di halaman 1dari 32

Geometri di Bidang dan Ruang

11.4 Hasil Kali Silang


11.5 Fungsi Bernilai Vektor dan Gerak Kurvilinear
MA1201 – Matematika IIA

Ade Candra Bayu, M.Si. FMIPA


FMIPA
11.4 Hasil Kali Silang
Hasil Kali Silang

Hasil kali silang hanya didefinisikan pada vektor di ruang (3 dimensi / ℝ3 ).


Misalkan 𝐮 = 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 dan 𝐯 = 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 , hasil kali silang (cross product) antara
vektor 𝐮 dan 𝐯 didefinisikan sebagai:
𝐮 × 𝐯 = 𝑢2 𝑣3 − 𝑢3 𝑣2 , 𝑢3 𝑣1 − 𝑢1 𝑣3 , 𝑢1 𝑣2 − 𝑢2 𝑣1
atau
𝐢 𝐣 𝐤 𝑢2 𝑢3 𝑢1 𝑢3 𝑢1 𝑢2
𝐮 × 𝐯 = 𝑢1 𝑢2 𝑢3 = 𝑣 𝑣 𝐢 − 𝑣 𝑣 𝐣 + 𝑣 𝑣 𝐤
2 3 1 3 1 2
𝑣1 𝑣2 𝑣3
= 𝑢2 𝑣3 − 𝑢3 𝑣2 𝐢 − 𝑢1 𝑣3 − 𝑢3 𝑣1 𝐣 + 𝑢1 𝑣2 − 𝑢2 𝑣1 𝐤
Hasil kali silang adalah vektor dan berlaku
𝐮×𝐯=− 𝐯×𝐮
Contoh 1

Misalkan 𝐮 = −3, 2, −2 , 𝐯 = −1, 2, −4 , dan 𝐰 = 7, 3, −4 . Tentukan


(a) 𝐮 × 𝐯
(b) 𝐮 × 𝐯 + 𝐰
(c) 𝐮 ⋅ 𝐯 × 𝐰
Penyelesaian:
𝐢 𝐣 𝐤
2 −2 −3 −2 −3 2
• 𝑎 𝐮 × 𝐯 = −3 2 −2 = 𝐢 − 𝐣 + 𝐤
2 −4 −1 −4 −1 2
−1 2 −4
= −8 − −4 𝐢 − 12 − 2 𝐣 + −6 − −2 𝐤
= −4𝐢 − 10𝐣 − 4𝐤
= −4, −10, −4
𝐢 𝐣 𝐤
• 𝑏 𝐮 × 𝐯 + 𝐰 = −3 2 −2 = −16 − −10 𝐢 − 24 − −12 𝐣 + −15 − 12 𝐤
6 5 −8
= −6 𝐢 − 36 𝐣 − 27 𝐤
= −6, −36, −27

• 𝑐 𝐯 × 𝐰 = 4, −32, −17
𝐮 ⋅ 𝐯 × 𝐰 = −3, 2, −2 ⋅ 4, −32, −17 = −12 − 64 + 34 = −42
Sifat-sifat Hasil Kali Silang
𝐮×𝐯
Teorema 𝐯×𝐮

Jika 𝐮 dan 𝐯 adalah vektor, serta 𝜃 adalah sudut antara


keduanya, maka berlaku:
• 𝐮⋅ 𝐮×𝐯 =𝐯⋅ 𝐮×𝐯 =0
Hal ini berarti 𝐮 × 𝐯 tegak lurus terhadap 𝐮 dan 𝐯.
• 𝐮, 𝐯, dan 𝐮 × 𝐯 membentuk “kaidah tangan kanan
(right-handed triple)”
• 𝐮×𝐯 = 𝐮 𝐯 sin 𝜃

Teorema 2, −3, 0
Dua vektor 𝐮 dan 𝐯 adalah sejajar jika dan hanya jika −4, 6, 0
𝐮 × 𝐯 = 𝟎 = 0, 0, 0
Penggunaan Hasil Kali Silang
Penggunaan hasil kali silang (dalam kalkulus) antara lain
sebagai berikut.
• Menentukan vektor normal, serta persamaan bidang.
𝐧=𝐮×𝐯

• Menentukan luas jajargenjang


luas = 𝐚 × 𝐛 = 𝐚 𝐛 sin 𝜃

• Menentukan volume parallelepiped


volume = 𝐚 ⋅ 𝐛 × 𝐜 = 𝐚 𝐛 𝒄 sin 𝜃 cos 𝜃
= 𝐚 𝐛 𝐜 sin 𝜃 cos 𝜃
Contoh 2
Tentukan semua vektor yang tegak lurus dengan vektor 𝐮 = 1, 2, 3 dan 𝐯 = −1, 1, 2 .
Penyelesaian:
Semua vektor yang tegak lurus terhadap 𝐮 dan 𝐯 adalah kelipatan dari 𝐮 × 𝐯
𝐢 𝐣 𝐤
𝑐 𝐮×𝐯 =𝑐 1 2 3
−1 1 2
= 𝑐 1, −5, 3 , 𝑐∈ℝ
Contoh 3
Tentukan suatu vektor satuan yang tegak lurus pada bidang yang memuat titik-titik
𝐴 4, 0, 1 , 𝐵 1, 3, 5 , dan 𝐶 3, −1, 2 .
Penyelesaian:
Susun 2 vektor dari 3 buah titik yang diketahui
𝐮 = 𝐀𝐁 = −3, 3, 4
𝐯 = 𝐀𝐂 = −1, −1, 1
Vektor yang tegak lurus bidang
𝐢 𝐣 𝐤
𝐮 × 𝐯 = −3 3 4 = 7, −1, 6
−1 −1 1
Vektor satuan yang tegak lurus bidang
𝐮×𝐯 1 7 1 6
= 7, −1, 6 = ,− ,
𝐮×𝐯 86 86 86 86
Contoh 4
Tentukan luas daerah dari segitiga yang titik-titik sudutnya adalah 𝑃 3, 2, 1 , 𝑄 2, 4, 6 ,
dan 𝑅 −1, 2, 5 .
Penyelesaian: 𝑄
𝐑𝐏 = 4, 0, −4
𝐑𝐐 = 3, 2, 1
1
𝑅 𝑃 Luas segitiga PQR adalah 𝐑𝐏 × 𝐑𝐐
2

𝐢 𝐣 𝐤
𝐑𝐏 × 𝐑𝐐 = 4 0 −4 = 8, −16, 8
3 2 1
𝐑𝐏 × 𝐑𝐐 = 82 + −16 2 + 82 = 384
1
Luas segitiga PQR adalah 384
2
Contoh 5
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik-titik 1, 0, −1 , 0, −1, 1 , dan −1, 1, 0 .
Penyelesaian:
𝑄 0, −1, 1 𝐑𝐏 = 2, −1, −1
𝐑𝐐 = 1, −2, 1
Vektor normal bidang
𝑅 −1, 1, 0 𝑃 1, 0, −1 𝐧 = 𝐑𝐏 × 𝐑𝐐
= −3, −3, −3

Persamaan bidang
𝐴 𝑥 − 𝑥0 + 𝐵 𝑦 − 𝑦0 + 𝐶 𝑧 − 𝑧0 = 0
−3 𝑥 + 1 − 3 𝑦 − 1 − 3 𝑧 − 0 = 0
𝑥+𝑦+𝑧 =0
Contoh 6
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik 2, 0, −1 dan sejajar bidang 𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 2.
Penyelesaian:
𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 = 2, 0, −1
Vektor normal bidang 𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 2 adalah 1, −1, 2 .
Dua bidang sejajar memiliki vektor normal yang sama (atau kelipatannya),
sehingga 𝐧 = 1, −1, 2
Persamaan bidang
𝐴 𝑥 − 𝑥0 + 𝐵 𝑦 − 𝑦0 + 𝐶 𝑧 − 𝑧0 = 0
1 𝑥−2 −1 𝑦−0 +2 𝑧+1 =0
𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 0
Contoh 7
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik 1, 2, 1 dan tegak lurus dengan bidang-
bidang −𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2 dan 𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 1.
Penyelesaian:
𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 = 1, 2, 1
Vektor normal bidang −𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2 adalah 𝐧𝟏 = −1, 1, 1 .
Vektor normal bidang 𝑥 + 𝑦 − 𝑧 = 1 adalah 𝐧𝟐 = 1, 1, −1 .
Vektor normal bidang yang ditanyakan tegak lurus dengan kedua bidang di atas,
sehingga 𝐧 = 𝐧𝟏 × 𝐧𝟐 = −2, 0, −2 .
Persamaan bidang
𝐴 𝑥 − 𝑥0 + 𝐵 𝑦 − 𝑦0 + 𝐶 𝑧 − 𝑧0 = 0
−2 𝑥 − 1 + 0 𝑦 − 2 − 2 𝑧 − 1 = 0
𝑥+𝑧−4=0
Latihan

Soal-soal Latihan 11.4 dan Soal Tutorial Bab 10-11.


11.5 Fungsi Bernilai Vektor
dan Gerak Kurvilinear
Fungsi Bernilai Vektor

Perhatikan sebuah titik 𝑃 yang bergerak di ruang


dengan lintasan seperti pada gambar di samping kiri.
Posisi titik 𝑃 pada saat 𝑡 dinyatakan oleh vektor yang
berpangkal di titik asal dan ujungnya di titik 𝑃.
Vektor tersebut dapat ditulis sebagai
𝐫 𝑡 = 𝑓 𝑡 ,𝑔 𝑡 ,ℎ 𝑡 = 𝑓 𝑡 𝐢 + 𝑔 𝑡 𝐣 + ℎ 𝑡 𝐤
Vektor 𝐫 merupakan fungsi dengan peubah bilangan riil 𝑡
dan nilainya adalah sebuah vektor.
Fungsi seperti ini disebut fungsi bernilai vektor.
Secara umum, fungsi bernilai vektor adalah sebagai berikut:
𝐅 𝑡 = 𝑓 𝑡 , 𝑔 𝑡 , ℎ 𝑡 = 𝑓 𝑡 𝐢 + 𝑔 𝑡 𝐣 + ℎ 𝑡 𝐤, 𝑡∈ℝ
Perlu diperhatikan bahwa nama fungsi ditulis dengan notasi vektor, yaitu 𝐅 atau 𝐹,
Ԧ
untuk membedakan dengan fungsi riil biasa.
Contoh:
2 𝑡2 2 𝑡2
𝐅 𝑡 = 𝑡 − 𝑡 + 2, cos 𝑡 , 𝑡 + 𝑒 = 𝑡 − 𝑡 + 2 𝐢 + cos 𝑡 𝐣 + 𝑡 + 𝑒 𝐤
• 𝐅 0 = 2, 1, 1
2
• 𝐅 𝜋 = 𝜋2 − 𝜋 + 2 𝐢 − 𝐣 + 𝜋 + 𝑒𝜋 𝐤
Kalkulus Fungsi Bernilai Vektor
Teorema: Limit Fungsi Bernilai Vektor
Misalkan 𝐅 𝑡 = 𝑓 𝑡 𝐢 + 𝑔 𝑡 𝐣 + ℎ 𝑡 𝐤, maka 𝐅 mempunyai limit di titik 𝑐 jika dan
hanya jika fungsi-fungsi 𝑓, 𝑔, dan ℎ mempunyai limit di titik 𝑐.
lim 𝐅 𝑡 = lim 𝑓 𝑡 𝐢 + lim 𝑔 𝑡 𝐣 + lim ℎ 𝑡 𝐤
𝑡→𝑐 𝑡→𝑐 𝑡→𝑐 𝑡→𝑐

Akibat dari teorema di atas adalah fungsi bernilai vektor dapat diturunkan dan diintegralkan.
𝐅 ′ 𝑡 = 𝑓 ′ 𝑡 𝐢 + 𝑔′ 𝑡 𝐣 + ℎ′ 𝑡 𝐤

න 𝐅 𝑡 𝑑𝑡 = න 𝑓 𝑡 𝑑𝑡 𝐢 + න 𝑔 𝑡 𝑑𝑡 𝐣 + න ℎ 𝑡 𝑑𝑡 𝐤

𝑏 𝑏 𝑏 𝑏
න 𝐅 𝑡 𝑑𝑡 = න 𝑓 𝑡 𝑑𝑡 𝐢 + න 𝑔 𝑡 𝑑𝑡 𝐣 + න ℎ 𝑡 𝑑𝑡 𝐤
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
Teorema: Aturan Turunan Fungsi Bernilai Vektor
Misalkan 𝐅 dan 𝐆 adalah fungsi bernilai vektor yang mempunyai turunan, 𝑝 adalah
fungsi riil yang mempunyai turunan, dan skalar 𝑐, maka berlaku:
• 𝐷𝑡 𝐅 𝑡 + 𝐆 𝑡 = 𝐅 ′ 𝑡 + 𝐆′ 𝑡
• 𝐷𝑡 𝑐𝐅 𝑡 = 𝑐𝐅 ′ 𝑡
• 𝐷𝑡 𝑝 𝑡 𝐅 𝑡 = 𝑝′ 𝑡 𝐅 𝑡 + 𝑝 𝑡 𝐅 ′ 𝑡
• 𝐷𝑡 𝐅 𝑡 ⋅ 𝐆 𝑡 = 𝐅 ′ 𝑡 ⋅ 𝐆 𝑡 + 𝐅 𝑡 ⋅ 𝑮′ 𝑡
• 𝐷𝑡 𝐅 𝑡 × 𝐆 𝑡 = 𝐅 ′ 𝑡 × 𝐆 𝑡 + 𝐅 𝑡 × 𝑮′ 𝑡
• 𝐷𝑡 𝐅 𝑝 𝑡 = 𝐅′ 𝑝 𝑡 𝑝′ 𝑡
Contoh 1
Hitung limit berikut.
4 4
𝑎 lim 𝑡2 + 1 𝐢 + 2𝑡 − 3 𝐣 + 𝐤 = lim 𝑡2 + 1 𝐢 + lim 2𝑡 − 3 𝐣 + lim 𝐤
𝑡→1 𝑡+3 𝑡→1 𝑡→1 𝑡→1 𝑡+3
= 2𝐢 − 𝐣 + 𝐤

1 𝑒 𝑡 − 1 sin 𝑡 cos 𝑡 1 𝑒𝑡 − 1 sin 𝑡 cos 𝑡


𝑏 lim , , = lim , lim , lim
𝑡→0 𝑡 + 1 𝑡 𝑡 𝑡→0 𝑡+1 𝑡→0 𝑡 𝑡→0 𝑡
= 1, 1, 1
Contoh 2
Tentukan turunan dari fungsi berikut.
(a) 𝐟 𝑡 = 𝑡 3 , ln 2𝑡
1 1
𝐟′ 𝑡 = 3𝑡 2 , 2 = 3𝑡 2 ,
2𝑡 𝑡

𝑡
(b) 𝐟 𝑡 = 2 𝐢 + sin 2𝑡 𝐣 + 𝑒 𝑡 𝐤
2

𝑡 +1
1 𝑡 2 + 1 − 𝑡 2𝑡
2
𝐟′ 𝑡 = 𝐢 + 2 cos 2𝑡 𝐣 +𝑒 𝑡 2𝑡 𝐤
𝑡2 + 1 2
−𝑡 2 + 1 𝑡 2
= 2 2
𝐢 + 2 cos 2𝑡 𝐣 + 2𝑡𝑒 𝐤
𝑡 +1
Contoh 3
Hitung integral berikut.

𝑎 න 3𝑠 𝐢 + 6𝑠 2 𝐣 + 9 𝐤 𝑑𝑠 = න3𝑠 𝑑𝑠 𝐢 + න6𝑠 2 𝑑𝑠 𝐣 + න9 𝑑𝑠 𝐤

3 2
= 𝑠 + 𝐶1 𝐢 + 2𝑠 3 + 𝐶2 𝐣 + 9𝑠 + 𝐶3 𝐤
2

4 4 4 4
𝑏 න 3𝑠 𝐢 + 6𝑠 2 𝐣 + 9 𝐤 𝑑𝑠 = න 3𝑠 𝑑𝑠 𝐢 + න 6𝑠 2 𝑑𝑠 𝐣 + න 9 𝑑𝑠 𝐤
1 1 1 1
3 2 4 3
4 4
= 𝑠 ቚ 𝐢 + 2𝑠 ቚ 𝐣 + 9𝑠 ቚ 𝐤
2 1 1 1
45
= 𝐢 + 126 𝐣 + 27 𝐤
2
1 1 1 1
𝑐 න 2𝑡, 4𝑡, − cos 3𝑡 𝑑𝑡 = න 2𝑡 𝑑𝑡, න 4𝑡 𝑑𝑡, න − cos 3𝑡 𝑑𝑡
0 0 0 0

1
= 1, 2, − sin 3
3
Gerak Kurvilinear

Misalkan 𝑡 adalah besaran waktu, dan misalkan pula


koordinat titik 𝑃 yang bergerak di ruang dinyatakan
dalam persamaan parameter 𝑥 = 𝑓 𝑡 , 𝑦 = 𝑔 𝑡 , dan
𝑧 = ℎ 𝑡 . Maka vektor posisi titik 𝑃 dapat dituliskan
sebagai
𝐫 𝑡 =𝑓 𝑡 𝐢+𝑔 𝑡 𝐣+ℎ 𝑡 𝐤
Seiring perubahan waktu 𝑡, ujung vektor posisi 𝐫
membentuk jalur pergerakan titik 𝑃.
Jalur pergerakan titik 𝑃 berdasarkan fungsi bernilai
vektor 𝐫 disebut sebagai gerak kurvilinear (gerak
sepanjang kurva).
Analog dengan gerak lurus, gerak kurvilinear juga mempunyai komponen
kecepatan, percepatan, dan laju.
Misalkan vektor yang merepresentasikan gerak kurvilinear adalah
𝐫 𝑡 =𝑓 𝑡 𝐢+𝑔 𝑡 𝐣+ℎ 𝑡 𝐤
maka kecepatan, percepatan, dan laju didefinisikan sebagai berikut.
• Kecepatan (vektor)
𝐯 𝑡 = 𝐫 ′ 𝑡 = 𝑓 ′ 𝑡 𝐢 + 𝑔′ 𝑡 𝐣 + ℎ′ 𝑡 𝐤
• Percepatan (vektor)
𝐚 𝑡 = 𝐯 ′ 𝑡 = 𝐫 ′′ 𝑡 = 𝑓 ′′ 𝑡 𝐢 + 𝑔′′ 𝑡 𝐣 + ℎ′′ 𝑡 𝐤
• Laju (skalar)
𝑣= 𝐯 𝑡 = 𝑓′ 𝑡 2 + 𝑔′ 𝑡 2 + ℎ′ 𝑡 2
Contoh 4
Vektor 𝐫 𝑡 merupakan vektor posisi dari suatu partikel di ruang pada waktu 𝑡.
Tentukan kecepatan dan percepatan partikel. Kemudian tentukan laju dan arah gerak
partikel pada waktu 𝑡 yang diberikan.
(a) 𝐫 𝑡 = 𝑡 + 1, 𝑡 2 − 1, 2𝑡 , 𝑡 = 1
Penyelesaian:
Kecepatan: 𝐯 𝑡 = 𝐫 ′ 𝑡 = 1, 2𝑡, 2
Percepatan: 𝐚 𝑡 = 𝐯 ′ 𝑡 = 0, 2, 0
Laju
Untuk 𝑡 = 1, 𝐯 1 = 1, 2, 2
𝑣= 𝐯 1 = 9=3
Arah gerak: dari titik 2, 0, 2 ke arah 1, 2, 2
Contoh 5
Vektor 𝐫 𝑡 merupakan vektor posisi dari suatu partikel di ruang pada waktu 𝑡.
Tentukan kecepatan dan percepatan partikel. Kemudian tentukan laju dan arah gerak
partikel pada waktu 𝑡 yang diberikan.
(b) 𝐫 𝑡 = 3 cos 𝑡 𝐢 + 2 sin 𝑡 𝐣 + 4𝑡 + 1 𝐤, 𝑡 = 𝜋/2
Penyelesaian:
Kecepatan: 𝐯 𝑡 = 𝐫 ′ 𝑡 = −3 sin 𝑡 𝐢 + 2 cos 𝑡 𝐣 + 4 𝐤
Percepatan: 𝐚 𝑡 = −3 cos 𝑡 𝐢 − 2 sin 𝑡 𝐣
Laju
𝜋
Untuk𝑡 = , 𝐯 𝜋/2 = −3, 0, 4
2
𝑣 = 𝐯 𝜋/2 = 25 = 5
Arah gerak: dari titik 0, 2, 2𝜋 + 1 ke arah −3, 0, 4 .
Contoh 6
Suatu benda dilemparkan dari posisi awal 𝐫 0 = 14 𝐢 + 10 𝐤 dengan kecepatan awal
𝐯 0 = 3 𝐢 + 2 𝐣 + 5 𝐤. Diketahui bahwa benda bergerak dengan percepatan konstan
𝐚 𝑡 = −10 𝐤.
(a) Tentukan kecepatan benda setiap saat. 𝐯 𝑡 =?
(b) Tentukan posisi benda setiap saat. 𝐫 𝑡 =?
(c) Tentukan kapan benda tersebut mencapai tanah. 𝑡 sehingga ℎ 𝑡 = 0
(d) Tentukan posisi benda tersebut saat mencapai tanah. 𝐫 𝑡 =? Untuk 𝑡 dari jawaban (c)
Penyelesaian:
Diketahui 𝐚 𝑡 = 0, 0, −10 , 𝐫 0 = 14 𝐢 + 10 𝐤, dan 𝐯 0 = 3 𝐢 + 2 𝐣 + 5 𝐤
𝑎 𝐯 𝑡 = න 𝐚 𝑡 𝑑𝑡 = න 0 𝑑𝑡 𝐢 + න 0 𝑑𝑡 𝐣 + න −10 𝑑𝑡 𝐤

= 𝐶1 𝐢 + 𝐶2 𝐣 + −10𝑡 + 𝐶3 𝐤
𝐯 0 =3𝐢+2𝐣+5𝐤
𝐶1 = 3, 𝐶2 = 2, 𝐶3 = 5
∴ 𝐯 𝑡 = 3 𝐢 + 2 𝐣 + −10𝑡 + 5 𝐤

𝑏 𝐫 𝑡 = න 𝐯 𝑡 𝑑𝑡 = න 3 𝑑𝑡 𝐢 + න 2 𝑑𝑡 𝐣 + න −10𝑡 + 5 𝑑𝑡 𝐤

= 3𝑡 + 𝐶1 𝐢 + 2𝑡 + 𝐶2 𝐣 + −5𝑡 2 + 5𝑡 + 𝐶3 𝐤
𝐫 0 = 14 𝐢 + 0 𝐣 + 10 𝐤
𝐶1 = 14, 𝐶2 = 0, 𝐶3 = 10
∴ 𝐫 𝑡 = 3𝑡 + 14 𝐢 + 2t 𝐣 + −5𝑡 2 + 5𝑡 + 10 𝐤
(c) 𝑡 sehingga ℎ 𝑡 = 0
−5𝑡 2 + 5𝑡 + 10 = 0
𝑡 = 2, 𝑡 = −1

(d) 𝐫 𝑡 saat t = 2
𝐫 2 = 3 2 + 14 𝐢 + 2 𝟐 𝐣 + −5 2 2 + 5 2 + 10 𝐤
= 20 𝐢 + 4 𝐣
Latihan

Soal-soal Latihan 11.5 dan Soal Tutorial Bab 10-11.


Referensi

• Calculus, Dale Varberg, Edwin Purcell and Steve Rigdon, Pearson, 2007, 9th ed.
• Calculus, James Stewart, Brooks/Cole Publishing Company, 2016, 8th ed.

Anda mungkin juga menyukai