Andaikan 𝑓 terdefinisi pada selang 𝐼 (dengan 𝐼 berupa selang terbuka, tertutup, atau tidak
satupun), maka dapat dikatakan:
i) 𝑓 monoton naik pada 𝐼, jika untuk setiap pasangan bilangan 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑥 dalam 𝐼
menyebabkan:
𝑥 < 𝑥 ⇒ 𝑓 (𝑥 ) < 𝑓 (𝑥 )
ii) 𝑓 monoton turun pada 𝐼, jika untuk setiap pasangan bilangan 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑥 dalam 𝐼
menyebabkan:
𝑥 < 𝑥 ⇒ 𝑓(𝑥 ) > 𝑓(𝑥 )
iii) 𝑓 monoton murni pada 𝐼 jika 𝑓 monoton naik saja atau monoton turun saja pada 𝐼
Ingat kembali tentang turunan pertama pada bagian awal bab turunan, dimana kita ketahui
bahwa turunan pertama dari 𝑓 yaitu 𝑓′(𝑥) sama dengan gradien garis singgung kurva 𝑓 di titik 𝑥,
atau kita tulis 𝑓 (𝑥) = 𝑚.
Nilai Gradien (m) akan menunjukkan arah dari garis, apakah garis akan naik dari kiri ke
kanan, atau turun dari kiri ke kanan. Jika 𝒎 bernilai positif (𝒎 > 𝟎), maka garis akan naik dari
kiri ke kanan (seperti gambar (i) di atas), sedangkan jika 𝒎 bernilai negatif (𝒎 < 𝟎), maka garis
akan turun dari kiri ke kanan (seperti gambar (ii) diatas). (ingat materi garis lurus pada bab I
sebelumnya)
Karena 𝑓 (𝑥) = 𝑚, maka turunan pertama suatu fungsi juga menentukan arah kurva,
apakah kurva akan naik atau akan turun pada suatu selang tertentu. Lebih lanjut, perhatikan
teorema berikut:
Andaikan 𝑓 𝐤𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮 pada selang 𝐼 dan terdiferensial pada setiap titik dalam selang
𝐼, maka dikatakan:
i) Jika 𝑓 (𝑥) > 0 untuk semua 𝑥 dalam selang 𝐼, maka 𝑓 naik pada selang 𝐼
ii) Jika 𝑓 (𝑥) < 0 untuk semua 𝑥 dalam selang 𝐼, maka 𝑓 turun pada selang 𝐼
Contoh-contoh;
1. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 , pada (−∞, ∞) tentukan pada interval mana grafik fungsi naik dan pada
interval mana grafik fungsi turun.
Jawab:
Untuk menentukan pada interval berapa grafik fungsi naik atau turun, kita mulai dengan
mencari turunan pertamanya, yaitu:
𝑓 (𝑥) = 2𝑥
Pembuat nol turunan pertama, yaitu 𝑓 (𝑥) = 0 ⇔ 2𝑥 = 0
⇔𝑥=0
Kita dapatkan titik pemecah garis bilangan adalah 𝑥 = 0
Artinya 0 membagi garis bilangan menjadi dua bagian (selang), yaitu (−∞, 0] dan [0, ∞)
Selanjutnya gambar garis bilangan, kemudian uji titik-titik disebelah kiri 0 dan disebelah
kanan 0, substitusi ke 𝑓′(𝑥)
Titik uji:
Ambil 𝑥 yang lebih kecil dari 0, misal 𝑥 = −1, maka 𝑓 (−1) = 2. (−1) = −2 < 0
Ambil 𝑥 yang lebih besar dari 0, misal 𝑥 = 1, maka 𝑓 (1) = 2. (1) = 2 > 0
Terlihat bahwa nilai 𝑓′(𝑥) disebelah kiri 0 adalah lebih kecil dari 0, yaitu 𝑓 (𝑥) < 0, dan
nilai 𝑓′(𝑥) disebelah kanan 0 lebih besar dari 0, yaitu 𝑓 (𝑥 ) > 0
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝑓 naik pada [0, ∞) dan turun pada (−∞, 0]
Perhatikan bahwa grafik turun pada (−∞, 0] (terlihat kurva warna merah), dan grafik naik pada
[0, ∞) (terlihat kurva warna hijau)
2. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 , pada (−∞, ∞), tentukan pada interval mana grafik fungsi naik dan pada
interval mana grafik fungsi turun.
Jawab:
Untuk menentukan pada interval berapa grafik fungsi naik atau turun, kita mulai dengan
mencari turunan pertamanya, yaitu:
𝑓 (𝑥) = 3𝑥
⇔𝑥=0
Artinya 0 membagi garis bilangan menjadi dua bagian (selang), yaitu (−∞, 0] dan [0, ∞)
Selanjutnya gambar garis bilangan, kemudian uji titik-titik disebelah kiri 0 dan disebelah
kanan 0, substitusi ke 𝑓′(𝑥)
Titik uji:
Ambil 𝑥 yang lebih kecil dari 0, misal 𝑥 = −1, maka 𝑓 (−1) = 3. (−1) = 3 > 0
Ambil 𝑥 yang lebih besar dari 0, misal 𝑥 = 1, maka 𝑓 (1) = 3. (1) = 3 > 0
Terlihat bahwa nilai 𝑓′(𝑥) disebelah kiri 0 adalah lebih besar dari 0, yaitu 𝑓 (𝑥) > 0, dan
nilai 𝑓′(𝑥) disebelah kanan 0 lebih besar dari 0, yaitu 𝑓 (𝑥 ) > 0
Sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝑓 naik pada (−∞, ∞)\
3. Jika 𝑓(𝑥 ) = 2𝑥 − 9𝑥 + 12𝑥, tentukan pada interval mana grafik fungsi naik dan pada
interval mana grafik fungsi turun.
Jawab:
Untuk menentukan pada interval berapa grafik fungsi naik atau turun, kita mulai dengan
mencari turunan pertamanya, yaitu:
𝑓 (𝑥 ) = 6𝑥 − 18𝑥 + 12
Pembuat nol turunan pertama, yaitu 𝑓 (𝑥 ) = 0 ⇔ 6𝑥 − 18𝑥 + 12 = 0
⇔ 𝑥 − 3𝑥 + 2 = 0
⇔ (𝑥 − 1)(𝑥 − 2) = 0
⇔ 𝑥 = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2
Artinya 1 dan 2 membagi garis bilangan menjadi 3 bagian (selang), yaitu (−∞, 1], [1, 2] dan
[2, ∞)
Selanjutnya gambar garis bilangan, kemudian uji titik-titik disebelah kiri 1, antara 1 dan 2,
serta sebelah kanan 2, substitusi ke 𝑓′(𝑥)
Titik uji:
Terlihat bahwa nilai 𝑓′(𝑥) disebelah kiri 1 adalah lebih besar dari 0, yaitu 𝑓 (𝑥) > 0,
diantara 1 dan 2 nilai 𝑓 (𝑥 ) < 0, dan disebelah kanan 2 nilai 𝑓 (𝑥) > 0
Sehingga dapat disimpulkan:
Grafik 𝑓 naik pada (−∞, 1] 𝑑𝑎𝑛 [2, ∞)
Grafik 𝑓 turun pada [1, 2]
Grafiknya sebagai berikut:
TEOREMA KECEKUNGAN:
Andaikan 𝑓 terdiferensial dua kali pada selang terbuka 𝐼,
i) Jika 𝑓 > 0 untuk semua 𝑥 dalam 𝐼, maka 𝑓 cekung ke atas
ii) Jika 𝑓 < 0 untuk semua 𝑥 dalam 𝐼, maka 𝑓 cekung ke bawah
Contoh-contoh:
1. Jika 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 , pada (−∞, ∞) tentukan pada interval mana grafik cekung ke atas dan pada
interval mana grafik cekung ke bawah.
Sebelumnya kita sudah menemukan bahwa grafik naik pada [0, ∞) dan turun pada
(−∞, 0].
Kita juga sudah menemukan 𝑓 (𝑥) = 2𝑥
Sekarang kita akan mencari 𝑓 (𝑥 )
Karena 𝑓 (𝑥) = 2𝑥, maka 𝑓 (𝑥) = 2 > 0
Artinya bahwa grafik cekung ke atas untuk semua x
2. Jika 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 , pada (−∞, ∞), tentukan pada interval mana grafik cekung ke atas, dan pada
interval berapa grafik cekung ke bawah.
Artinya 0 membagi garis bilangan menjadi dua bagian (selang), yaitu (−∞, 0] dan [0, ∞)
Selanjutnya gambar garis bilangan, kemudian uji titik-titik disebelah kiri 0 dan disebelah
kanan 0, substitusi ke 𝑓′′(𝑥)
Titik uji:
Ambil 𝑥 yang lebih kecil dari 0, misal 𝑥 = −1, maka 𝑓′′(−1) = 6. (−1) = −6 < 0
Ambil 𝑥 yang lebih besar dari 0, misal 𝑥 = 1, maka 𝑓 (1) = 6.1 = 6 > 0
Karena 𝑓 (𝑥) < 0 pada (−∞, 0), maka grafik cekung kebawah pada interval tersebut,
dan Karena 𝑓 (𝑥) > 0 pada (0, ∞), maka grafik cekung keatas pada interval tersebut
Sebelumnya kita sudah menemukan bahwa Grafik 𝑓 naik pada (−∞, 1] 𝑑𝑎𝑛 [2, ∞) dan
Grafik 𝑓 turun pada [1, 2]
3
⇔𝑥=
2
Artinya membagi garis bilangan menjadi dua bagian (selang), yaitu (−∞, ) dan ( , ∞)
Selanjutnya gambar garis bilangan, kemudian uji titik-titik disebelah kiri dan disebelah
Titik uji:
Ambil 𝑥 yang lebih kecil dari 3/2, misal 𝑥 = 1, maka 𝑓 (1) = 12.1 − 18 = −6 < 0
Ambil 𝑥 yang lebih kecil dari 3/2, misal 𝑥 = 2, maka 𝑓 (2) = 12.2 − 18 = 6 > 0
Karena 𝑓 (𝑥) < 0 pada (−∞, ), maka grafik cekung kebawah pada interval tersebut,
dan Karena 𝑓 (𝑥) > 0 pada ( , ∞), maka grafik cekung keatas pada interval tersebut.
Terlihat bahwa grafik cekung kebawah
pada −∞, (kurva warna oranye) dan
cekung ke atas pada ( , ∞) (kurva
warna ungu)
TITIK BELOK
Andaikan 𝑓 kontinu di 𝑐, kita katakan (𝑐, 𝑓(𝑐 ) suatu titik belok jika f cekung ke atas di sebelah
kiri c and cekung ke bawah di sebelah kanan c, atau sebaliknya f cekung ke bawah disebelah kiri
c, dan cekung ke atas di sebelah kanan c. jika disebelah kiri dan kanan c bertanda sama (sama-
sama cekung kebawah atau sama-sama cekung ke atas), maka 𝑐, 𝑓 (𝑐 ) bukan titik belok.
Pada contoh 1, untuk 𝑦 = 𝑥 . 𝐾arena grafiknya hanya cekung ke atas saja, maka grafik
fungsi tersebut tidak memiliki titik belok.
Pada contoh 2, untuk 𝑦 = 𝑥 , grafik cekung ke bawah di sebelah kiri 0, dan cekung ke
atas disebelah kanan 0. Artinya 0, 𝑓 (0) adalah titik belok fungsi 𝑦 = 𝑥 . Sehingga titik
beloknya adalah (0, 0).
3/2, dan cekung ke atas disebelah kanan 3/2. Sehingga dikatakan bahwa ,𝑓
Titik belok ,