PROBLEM POSING
KELOMPOK 5
Menyimak
(Listening)
Berdialog Tindakan
(Dialogue) (Action)
Model pembelajaran problem posing selanjutnya
dikembangkan pada tahun 1997 oleh Lyn D.
English, dan awal mulanya diterapkan dalam mata
pelajaran matematika. Selanjutnya, model ini
dikembangkan pula pada mata pelajaran yang lain.
02 Kajian Teoritik Pendekatan
Problem Posing
Kajian Teoritik
Problem posing merupakan istilah dari bahasa Inggris
Problem
Posing
Problem Pose
(Masalah/Soal) (Pengajuan)
Persoalan posing dalam pembelajaran mempunyai poly arti, antara lain arti yang sepadan pada bahasa
Indonesia adalah mengajukan pertanyaan, merumuskan masalah atau membuat problem.
Pengajuan problem dari Brown dan Walter (2011)
ACCEPTING CHALLENGING
Menurut Iskandar
(2011)
2
1 3
Unsur Struktur
Unsur Matematika Unsur Respon SIswa
Pembelajaran
04 Karakteristik Pendekatan Problem
Posing
Karakteristik Pendekatan Problem Posing
1. Dalam mencari pemecahan masalah tidak harus didapatkan satu solusi.
2. Masalah yang diajukan tidak harus baru.
3. Keterlibatan siswa untuk turut belajar merupakan salah satu indikator keefektifan belajar.
4. Siswa tidak hanya menerima materi dari guru, melainkan siswa juga berusaha menggali
dan mengembangkan sendiri.
Brown dan Walter yang dikutip oleh Hobri mengatakan bahwa informasi atau situasi problem posing
dapat berupa gambar, benda manipulatif, permainan, teorema atau konsep, alat peraga, masalah,
atau penyelesaian dari suatu masalah.
Silver (dalam Chairani, 2007) menyatakan bahwa tahapan-tahapan dalam Problem Posing
adalah:
2 Memahami Soal
4 Menyelesaikan Soal
Implementasi Pendekatan Problem Posing dalam Kegiatan Pembelajaran
Proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, dengan seorang guru sebagai
fasilitator dan diikuti oleh peserta didik di dalam kelas. Silver dan Cai (1996b: 521)
menjelaskan bahwa pengajuan soal mandiri dapat diaplikasikan dalam 3 bentuk aktivitas
kognitif matematika yakni sebagai berikut.
1) Pre solution posing
2) Within solution posing
3) Post solution posing
Implementasi Pendekatan Problem Posing dalam Kegiatan Pembelajaran
3) Guru membentuk kelompok belajar dengan 5-6 siswa pada setiap kelompok
yang bersifat heterogen baik kemampuan, ras dan jenis kelamin.
Implementasi Pendekatan Problem Posing dalam Kegiatan Pembelajaran
5) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dengan
cara masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya.