Anda di halaman 1dari 8

MATERI KALKULUS 1

4.3 MAKSIMUM DAN MINIMUM LOKAL

Dimiliki grafik 𝑦 = 𝑓(𝑥) pada [𝑎, 𝑔] sebagai berikut :

Pada gambar diatas, 𝑓 (𝑎) adalah nilai terkecil dari f untuk semua x dalam [a, g], dan 𝑓(𝑑) adalah
nilai terbesar f untuk semua x dalam [a, g].

 𝑓 (𝑎)𝑑𝑎𝑛 𝑓(𝑑) disebut ekstrim global f pada [a, g]


 𝑓 (𝑎) adalah nilai minimum global
 𝑓 (𝑑) adalah nilai maksimum global

Misalkan diambil selang [𝑏, 𝑒], dimana selang tersebut merupakan selang bagian dari [a, g], maka:
Nilai terbesar dari fungsi f pada selang [b, e] adalah 𝑓 (𝑑), dan nilai terkecil dari f pada selang [b, e]
adalah 𝑓(𝑐).

 𝑓 (𝑐) 𝑑𝑎𝑛 𝑓 (𝑑) adalah nilai ekstrim lokal pada selang [𝑏, 𝑒]
 𝑓 (𝑐) adalah nilai minimum lokal f pada [𝑏, 𝑔]
 𝑓 (𝑑) adalah nilai maksimum lokal f pada [𝑏, 𝑔]
 Perhatikan bahwa 𝒇(𝒅) dalam hal ini adalah nilai maksimum lokal sekaligus global

suatu fungsi 𝑦 = 𝑓 (𝑥) yang kontinu (terdefinisi) dalam selang tertutup [a, b], akan memiliki nilai
ekstrim global, sedangkan fungsi yang kontinu pada ℝ, yaitu pada (−∞, ∞), biasanya (terkadang)
hanya memiliki nilai ekstrim lokal, tetapi mungkin juga memiliki nilai ekstrim global, dan bisa juga
tidak memiliki nilai ekstrim.

Contoh:
 Gambar 1 disamping adalah grafik dari
fungsi 𝑦 = 𝑥 3 .
Jika domain dari fungsi tersebut adalah
ℝ 𝑎𝑡𝑎𝑢 (−∞, ∞), maka fungsi tersebut tidak
memiliki nilai ekstrim, baik lokal maupun
global,
 Gambar 2 adalah grafik 𝑦 = 𝑥 3 pada [−1, 2]

Fungsi tersebut pada [-1, 2] memiliki nilai


ekstrim global, yaitu 𝑓(−1) = −1 sebagai
nilai minimum global, dan 𝑓 (2) = 8 sebagai
nilai maksimum global

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 disamping adalah grafik dari fungsi


𝑦 = 𝑥 2 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℝ 𝑎𝑡𝑎𝑢 (−∞, ∞). Terlihat
bahwa Fungsi tersebut hanya memiliki satu
nilai ekstrim lokal, yaitu 𝑓 (0) = 0, dengan 0
adalah nilai minimum lokal.

Gambar 4 adalah grafik dari 𝑦 = 𝑥 2 pada


[−2, 3] fungsi tersebut akan memiliki nilai 2
nilai ekstrim global, dengan nilai minimum
globalnya adalah 𝑓(0) = 0, dan maksimum
globalnya adalah 𝑓(3) = 9
Perhatikan bahwa 𝑓(0) = 0 selain merupakan
Gambar 3 Gambar 4 nilai minimum lokal juga merupakan nilai
minimum global, karena 0 merupakan nilai
terkecil dari f untuk semua x baik dalam
ℝ maupun dalam [-2, 3] ataupun selang yang
lain yang merupakan bagian dari ℝ
Gambar 5 disamping adalah grafik dari 𝑓 (𝑥) = 𝑥 3 − 2𝑥 + 1
pada selang (−∞, ∞).

 A adalah nilai maksimum lokal


 B adalah minimum lokal
 Fungsi ini tidak memiliki nilai ekstrim global karena
tidak memiliki ujung selang (tidak diketahui berapa
nilai terbesar atau terkecil untuk setiap titik pada
Gambar 5 selang (−∞, ∞).

Gambar 6 disamping adalah grafik dari 𝑓 (𝑥) = 𝑥 5 − 3𝑥 3 + 1 pada


selang [−1.8; 2]

Dengan menggunakan uji turunan pertama, didapatkan:

 C (c, f(c)) adalah titik maksimum lokal (didapat dari titik


stasioner, dimana sebelah kiri c, f’(x) bernilai positif, dan
sebelah kanan c, f’(x) bernilai negative.), sehingga f (c)
adalah nilai maksimum lokal
Gambar 6
 D (d, f(d)) adalah titik minimum lokal (didapat dari titik
stasioner, dimana sebelah kiri d, f’(x) bernilai negatif, dan
sebelah kanan d, f’(x) bernilai positif), sehingga f(d) adalah
nilai minimum lokal
 F adalah maksimum global
 D merupakan nilai minimum global Karena D merupakan
nilai terkecil untuk semua titik pada selang [-1.8 ; 2],
 Jadi D dalam hal ini merupakan nilai minimum local
sekaligus nilai minimum global
UJI TURUNAN PERTAMA UNTUK EKSTRIM LOKAL

Andaikan f kontinu pada selang (a, b) yang memuat titik kritis c, maka:

i) jika 𝑓 ′ (𝑥) > 0 untuk semua x pada selang (a, c) dan 𝑓 ′ (𝑥) < 0 pada selang (c, b), maka f(c)
adalah nilai maksimum lokal f
ii) jika 𝑓 ′ (𝑥) < 0 untuk semua x pada selang (a, c) dan 𝑓 ′ (𝑥) > 0 pada selang (c, b), maka f(c)
adalah nilai minimum lokal f
iii) jika 𝑓 ′ (𝑥) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c) bukan nilai ekstrim lokal f

ilustrasi:

i) untuk maksimum lokal.


Pada gambar, terlihat selang (a, b) yang memuat c. nilai 𝑓′(𝑥) disebelah kiri c lebih besar
dari 0, atau 𝑓 ′ (𝑥) > 0 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑎, 𝑐), dan sebelah kanan c nilai 𝑓 ′ (𝑥) lebih kecil dari 0, atau
𝑓 ′ (𝑥) < 0 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑐, 𝑏), maka dikatakan x=c adalah absis titik maksimum lokal. Sehingga nilai
maksimum lokalnya adalah f(c)

ii) untuk minimum lokal.


Pada gambar, terlihat selang (a, b) yang memuat c. nilai 𝑓′(𝑥) disebelah kiri c lebih kecil dari
0, atau 𝑓 ′ (𝑥) < 0 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑎, 𝑐), dan sebelah kanan c nilai 𝑓 ′ (𝑥) lebih besar dari 0, atau
𝑓 ′ (𝑥) > 0 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑐, 𝑏), maka dikatakan x=c adalah absis titik minimum lokal. Sehingga nilai
minimum lokalnya adalah f(c)

iii) jika pada kedua sisi c bertanda sama:

Atau

Maka f(c) bukan nilai ekstrim lokal f.


Contoh:
Contoh:
a) Misalkan fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 3
 Mencari maks-min lokal dengan uji turunan pertama:
𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2
3𝑥 2 = 0 ⇔ 𝑥 = 0
Didapatkan titik kritis x=0
Buat garis bilangan dengan titik pemecah x = 0
Setelah diuji titk-titik disebelah kiri dan kanan nol ke f’(x), didapatkan kedua-
duanya sama-sama bertanda positif, seperti gambar berikut:

Sehingga dapat dikatakan f(0) bukan nilai ekstrim lokal fungsi tersebut.

b) Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2
Jika menggunakan uji turunan pertama:
𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥
Titik kritis x=0
Buat garis bilangan dengan titik pemecah x = 0
Setelah diuji titk-titik disebelah kiri dan kanan nol ke f’(x), didapatkan f’(x) <0
disebelah kiri 0, dan f’(x)>0 disebelah kanan 0, terlihat pada gambar:

𝑥 = 0 adalah absis titik minimum lokal.

Nilai minimum lokal berarti f(0)=0 (substitusi 0 ke


𝑓(𝑥) = 𝑥 2 untuk mendapatkan nilai min lokal

Karena sebelah kiri dan kanan 0 berbeda tanda, maka f(0) adalah nilai ekstrim
lokal fungsi tersebut.
Untuk menentukan jenisnya, apakah maksimum lokal atau minimum lokal, lihat
dari tanda f’(x) disebelah kiri dan kanan 0. Sebelah kiri 0 bertanda negative, dan
sebelah kanan 0 bertanda positif, sehingga f(0) adalah nilai minimum lokal fungsi
tersebut. f(0) juga merupakan nilai minimum global fungsi tersebut karena
merupakan nilai terkecil untuk semua x dalam ℝ.

f(0)=0 Minimum lokal

UJI TURUNAN KEDUA UNTUK EKSTRIM LOKAL:


Andaikan 𝑓 ′ 𝑑𝑎𝑛 𝑓 ′′ ada pada setiap titik pada selang terbuka (a, b) yang memuat c, dan
andaikan 𝑓 ′ (𝑐) = 0
a. jika f’’(c) <0, maka f(c ) adalah maksimum lokal ,
b. jika f’’(c)>0, maka f(c ) adalah nilai minimum lokal .
c. tetapi jika f’’(c ) =0, maka uji turunan kedua tidak bisa digunakan.

Contoh:
1. dimiliki 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 1. Dengan uji turunan kedua tentukan nilai ekstrim lokal
fungsi tersebut
jawab:
𝑓 ′ (𝑥) = 2𝑥 − 6
𝑓 ′ (𝑥) = 0 ⇔ 2𝑥 − 6 = 0, ⇔ 𝑥 = 3
Karena 𝑓 ′ (3) = 0, maka x = 3 akan diuji ke turunan kedua fungsi tsb
𝑓 ′′ (𝑥) = 2
𝑓 ′′ (3) = 2 > 0
Karena 𝑓 ′′ (3) = 2 > 0, maka f(3) adalah nilai minimum lokal fungsi tersebut.
Grafik 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 1 sebagai berikut :

 A adalah titik minimum lokal 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 1


Yang diperoleh saat x = 3, dengan nilai 𝑓(3) = −8
 terlihat 𝑓(3) = −8 adalah nilai terkecil f untuk
semua x, sehingga 𝑓(3) juga merupakan nilai
minimum lokal sekaligus global.

2. dimiliki 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 6𝑥 2 . Dengan uji turunan kedua tentukan nilai ekstrim lokal
fungsi tersebut
jawab:
𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 − 12𝑥
𝑓 ′ (𝑥) = 0, ⇔ 3𝑥 2 − 12𝑥 = 0
⇔ 3𝑥(𝑥 − 4) = 0, ⇔ 𝑥 = 0, 𝑑𝑎𝑛 4
Karena, 𝑥 = 0, 𝑑𝑎𝑛 4 menyebabkan 𝑓 ′ (𝑥) = 0, nilai x tersebut akan diuji ke
turunan kedua fungsi tsb
𝑓 ′′ (𝑥) = 6𝑥 − 12, 𝑓 ′′ (4) = 6. (4) − 12 = 12 > 0
𝑓 ′′ (0) = 6. (0) − 12 = −24 < 0
𝑥 = 4 menyebabkan 𝑓 ′′ (𝑥) > 0, maka f(4) adalah nilai minimum lokal f
𝑥 = 0 menyebabkan 𝑓 ′′ (𝑥) < 0, maka f(0) adalah nilai maksimum lokal f
Grafik 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 6𝑥 2 sebagai berikut :
 B adalah titik maksimum lokal f, diperoleh saat x = 0.
Nilai maksimum lokalnya adalah 𝑓 (0) = 0

 C adalah titik minimum lokal f, diperoleh saat x = 4.


Nilai minimum lokalnya adalah 𝑓(4) = −32
 Fungsi 𝑓 (𝑥) = 𝑥 3 − 6𝑥 2 dalam hal ini tidak memiliki
nilai maksimum dan minimum global karena tidak
ketahui berapa nilai terbesar dan terkecil untuk
semua x dalam selang ℝ 𝑎𝑡𝑎𝑢 (−∞, ∞)

Dari kedua contoh tersebut juga bisa menggunakan uji turunan pertama untuk mencari
maks min lokalnya:
Untuk no. 1, didapatkan titik kritis x = 3.
Uji titik sebelah kiri dan sebelah kanan 3, didapatkan 𝑓 ′ (𝑥) < 0 disebelah kiri 3, dan
𝑓 ′ (𝑥) > 0 disebelah kanan 3. Sehingga dapat disimpulkan f(3) adalah nilai minimum local
f.
Untuk no. 2, didapatkan titik kritis x = 0 dan x = 4
Uji titik-titik disebelah kiri 0, antara 0 dan 4, dan sebelah kanan 4, didapatkan:
i) 𝑓 ′ (𝑥) > 0 disebelah kiri 0 dan 𝑓 ′ (𝑥) < 0 disebelah kanan 0, maka f(0) adalah
nilai maksimum local f
ii) 𝑓 ′ (𝑥) < 0 disebelah kiri 4 dan 𝑓 ′ (𝑥) > 0 disebelah kanan 4, maka f(4) adalah
nilai minimum local f
Jadi terlihat baik dengan menggunakan uji turunan pertama ataupun uji turunan kedua,
keduanya memberikan hasil yang sama untuk maksimum dan minimum local.
Uji turunan pertama maupun kedua boleh digunakan kapan saja untuk menentukan nilai
maksimum dan minimum lokal suatu fungsi. Boleh menggunakan uji turunan yang mana
saja tergantung uji mana yang lebih disenangi atau dikuasai. Tetapi adakalanya uji
turunan kedua tidak bisa digunakan, dalam hal ini apabila nilai turunan kedua di c sama
dengan 0, (f’’(c)=0).
Contoh:
Dimiliki fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 4
 Menggunakan uji turunan pertama untuk menentukan maks-min lokal:
𝑓 ′ (𝑥) = 4𝑥 3
4𝑥 3 = 0 ⇔ 𝑥 = 0
Jadi titik kritis didapatkan x=0
Uji titik sebelah kiri dan kanan 0, didapatkan:

Sehingga f(0) adalah nilai minimum lokal f.


 Coba gunakan uji turunan kedua:
𝑓 ′′ (𝑥) = 12𝑥 2
Karena x=0 menyebabkan 𝑓 ′ (𝑥) = 0, 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑓 ′ (0) = 0, maka untuk x=0 jika
disubstitusi ke 𝑓 ′′ (𝑥). Menyebabkan 𝑓 ′′ (0) = 0
Karena 𝑓 ′′ (0) = 0, maka tidak bisa ditentukan apakah f(0) adalah nilai
ekstrim.
Sehingga dapat dikatakan uji turunan kedua tidak dapat digunakan untuk
menentukan jenis nilai ekstrim.
Jadi, untuk fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 4 , hanya bisa menggunakan uji turunan pertama untuk
menentukan nilai ekstrim. Dengan uji turunan pertama, terlihat bahwa f(0) adalah
nilai minimum lokal.

Anda mungkin juga menyukai