Anda di halaman 1dari 36

MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

MATEMATIKA - 1 B
FUNGSI TURUNAN

PENGERTIAN :
𝑓(𝑥 + 𝑝ℎ) − 𝑓 (𝑥 ) 𝑝 ′ A C
lim = 𝑓 (𝑥 )
ℎ→0 𝑞ℎ 𝑞 Perhatikan gambar di atas :
Turunan pertama fungsi 𝑦 = 𝑓 (𝑥 ) terhadap variabel  Dari titik A ke titik B kurva naik : 𝑓 ′ (𝑥 ) > 0
𝑥 dapat dituliskan sebagai berikut :  Dari titik B ke titik C kurva turun : 𝑓 ′ (𝑥 ) < 0
𝑑𝑦 𝑑𝑓(𝑥)
𝑦′ = atau 𝑓 ′ (𝑥) =
𝑑𝑥 𝑑𝑥
Sedangkan untuk turunan keduanya adalah : NILAI STASIONER
′′ 𝑑2 𝑦 ′( 𝑑𝑓′ (𝑥) Langkah-langkah untuk mencari Nilai maksimum
𝑦 = 𝑑𝑥 2 atau 𝑓 𝑥 ) = 𝑑𝑥 2
atau minimum fungsi 𝑦 = 𝑓 (𝑥 ) adalah sebagai
RUMUS DASAR TURUNAN : berikut :
1. 𝑦 = 𝑎𝑥 𝑛 → 𝑦 ′ = 𝑛. 𝑎𝑥 𝑛−1 1. 𝑓 ′ (𝑥) = 0 diperoleh pembuat nilai stasioner
2. 𝑦 = 𝑎𝑥 → 𝑦 ′ = 𝑎 yaitu nilai 𝑥 pembuat turunan pertamanya
3. 𝑦 = 𝑎 → 𝑦 ′ = 0 sama dengan Nol.
4. 𝑦 = 𝑓 (𝑥 )𝑛 → 𝑦 ′ = 𝑛𝑓 (𝑥 )𝑛−1 . 𝑓 ′ (𝑥 ) 2. Memeriksa jenis nilai stasioner :
5. 𝑦 = 𝑢(𝑥 )𝑣(𝑥 ) → 𝑦 ′ = 𝑢′ (𝑥 )𝑣(𝑥 ) + 𝑢(𝑥)𝑣 ′ (𝑥 ) Jika 𝑓 ′′ (𝑥1 ) > 0 → 𝑥1 pembuat nilai minimum
𝑢(𝑥) 𝑢 ′ (𝑥)𝑣(𝑥)−𝑢(𝑥)𝑣 ′ (𝑥) Dengan nilai minimum = 𝑓 (𝑥1 ).
6. 𝑦 = → 𝑦′ =
𝑣(𝑥) 𝑣(𝑥)2
′ Titik Balik minimum ൫𝑥1 , 𝑓(𝑥1 )൯
7. 𝑦 = 𝑠𝑖𝑛𝑎𝑥 → 𝑦 = 𝑎𝑐𝑜𝑠𝑎𝑥
Jika 𝑓 ′′ (𝑥2 ) < 0 → 𝑥2 pembuat nilai maksimum
8. 𝑦 = 𝑐𝑜𝑠𝑎𝑥 → 𝑦 ′ = −𝑎𝑠𝑖𝑛𝑎𝑥
Dengan nilai minimum = 𝑓 (𝑥2 ).
Titik Balik minimum ൫𝑥2 , 𝑓 (𝑥2 )൯
Persamaan Garis Singgung Kurva
Jika 𝑓 ′′ (𝑥 ) = 0 → 𝑥 pembuat titik Belok
Rumus garis lurus dengan gradien 𝑚 yang melalui
titik (𝑥1 , 𝑦1 ) adalah :
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚൫𝑥 − 𝑥1 ൯ SOAL PENGANTAR
1. Turunan pertama fungsi 𝑓 (𝑥) = (𝑥 − 1)2 (𝑥 + 1)
′ ′(
Dengan 𝑚 = 𝑦 = 𝑓 𝑥 ) adalah f ' (x) = …
Hubungan dua buah garis :
(A) x 2  2x  1 (D) 3x 2  2x  1
a. Saling sejajar
(B) x 2  2x  1 (E) 3x 2  2x  1
(C) 3x 2  2x  1
𝑚1 = 𝑚2
2. Diketahui f ( x)  ax 2  bx  4 . Jika gradien
garis singgung kurva di x  2 adalah -1 dan di
x  1 adalah 3, maka a  b = …
b. Saling tegak lurus
(A) 0 (B) 2 (C) 5 (D) 7 (E) 9

𝑚1 . 𝑚2 = −1 3. Jika gradien garis singgung kurva


2
y  x  ax  8 , pada titik dengan absis = - 1,
sama dengan gradien garis 𝑦 = 6𝑥 − 4,maka a
=
FUNGSI NAIK/FUNGSI TURUN
(A) 6
(B) 7
(C) 8
(D) 9
(E) 10

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 1
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

f x   x 3  px 2  9 x
C
4. Jika fungsi hanya
didefiniskan untuk nilai-nilai x yang E

memenuhi pada 5  x  0 dan mencapai nilai D


maksimum pada saat x  3 , maka nilai p A B
adalah … (A) 7.500 (D) 10.375
(A) 6 (B) 3 (C) 2 (D) -2 (E) -6 (B) 9.375 (E) 12.500
(C) 9.750
5. Jika f ' x merupakan turunan f x   6 x  7 ,
maka nilai f ' 3 = … 11. Dari karton berbentuk persegi dengan sisi c cm
9 3
akan dibuat sebuah kotak tanpa tutup dengan
(A) 11 (D) 5
cara menggunting empat persegi di pojoknya
(B) 7 (E) 2
9 3 sebesar h cm. Volume kotak akan maksimum
(C) 5
7 untuk h = …
(A) 12 c atau 16 c (D) 18 c
6. Rusuk suatu kubus bertambah panjang dengan (B) 1 c (E) 1 c
3 4
laju 7 cm/detik. Laju bertambahnya volume (C) 1
6 c
pada saat rusuk panjangnya 15 cm adalah …
(A) 675 cm3/detik
12. Grafik fungsi f ( x)  x x  2 naik untuk nilai x
(B) 1575 cm3/detik
(C) 3375 cm3/detik yang memenuhi …
(D) 4725 cm3/detik (A) 2  x  3 (D) x  4
(E) 23625 cm3/detik (B) 3  x  4 (E) x  2
(C) 2  x  4
(D)
7. Persamaan garis singgung kurva y  x 2 di titik
13. Grafik fungsi y  x 4  8x 2  9 turun untuk
potong pada kurva tersebut dengan kurva
y  1x adalah … nilai …
(A) x  3
(A) y  2x  1  0 (D) y  2 x  1  0
(B) x  3
(B) y  2x  1  0 (E) 2 y  x  1  0 (C) x  2 atau 0  x  2
(C) y  2x  1  0 (D) x  3 atau 2  x  0
(E) 2  x  2
8. Nilai maksimum dari fungsi f ( x)  2x( x 2  12)
adalah … 14. Dari sehelai karton akan dibuat sebuah kotak
(A) 8 (B) 12 (C) 16 (D) 24 (E) 32 tanpa tutup dengan alas bujur sangkar. Jika
jumah luas bidang alas dan semua bidang sisi
9. Fungsi f x   x 3  3x 2  15 turun untuk semua kotak ditentukan sebesar 432 cm2, maka
volume maksimum kotak adalah …
x yang memenuhi …
(A) x  0 (D) 0  x  2 (A) 432 cm3 (D) 864 cm3
(B) x  2 (E) x0 atau (B) 649 cm3 (E) 972 cm3
x2 (C) 720 cm 3

(C) 2  x  0
15. Jarak terpendek titik (4,2) ke titik parabola
10. Jika ABC siku-siku sama kaki, AC  BC  5 , y 2  8 x adalah
dengan AD  CE , maka luas minimum dari (A) √2 (B) √3 (C) 2√3 (D) 3√2 (E)
segi empat ABED adalah … 2√2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 2
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

MATEMATIKA - 2 Tentukan persamaan kurva dengan gradien garis


singgung di titik (x,y) sama dengan (2𝑥 − 3), dan
INTEGRAL
kurva melalui titik (1,-3)
𝑑𝑦
Jawab : = (2𝑥 − 3)  𝑑𝑦 = (2𝑥 − 3) 𝑑𝑥
INTEGRAL : Anti dari turunan 𝑑𝑥
∫ 𝑑𝑦 = ∫(2𝑥 − 3) 𝑑𝑥 ; 𝑦 = 𝑥 2 − 3𝑥 + 𝑐, kurva
Turunan
melalui (1,-3). Maka – 3 = 1 – 3 + C  C = - 1
Persamaan kurvanya adalah 𝑦 = 𝑥 2 − 3𝑥 − 1
F(x) F’(x) Contoh 4 :
𝑚
Sebuah benda bergerak dengan kecepatan V 𝑑𝑒𝑡 .
Pada saat t detik persamaan kecepatannya adalah
Integral 𝑉 = 8𝑡 − 1. Pada saat t = 1, posisi benda yaitu S = 6
Integral tak tentu m.
Jika 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓 (𝑥 )dan 𝑓 kontiniu, maka a) Tentukan persamaan posisi benda sebagai
∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝐹 (𝑥 ) + 𝐶  ( C = konstanta ) fungsi t
Integral tertentu b) Berapa jauh posisi benda pada saat t = 4
𝑏 Jawab:
∫ 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = [𝐹(𝑥)]𝑏𝑎 = 𝐹 (𝑏) − 𝐹(𝑎) a) 𝑆(𝑡) = ∫(8𝑡 − 1)𝑑𝑡 = 4𝑡 2 − 𝑡 + 𝑐, diketahui S(1) =
𝑎
Rumus-rumus Integral 6
 ∫ 𝑑𝐹 (𝑥 ) = 𝐹 (𝑥 ) + 𝐶 Maka 4(1)2 − 1 + 𝑐 = 6  c = 3 ; 𝑆 = 4𝑡 2 − 𝑡 + 3
 ∫ 𝑎 𝑑𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑐 b) 𝑆(4) = 4(4)2 − 4 + 3 = 63 𝑚
𝑎
 ∫ 𝑎𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑛+1 𝑥 𝑛+1 + 𝑐, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 ≠ −1
 ∫
𝑑𝑓(𝑥)
= ln 𝑓(𝑥 ) + 𝑐 INTEGRAL SUBSTITUSI
𝑓(𝑥)
Contoh 1:
Sifat – sifat Integral
 ∫[𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥 = ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥 )𝑑𝑥 ∫(2𝑥 + 3)(𝑥 2 + 3𝑥 − 5)4 𝑑𝑥 =
 ∫ 𝑎𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 𝑎 ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 Jawab :
𝑎
 ∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 0 Misalkan 𝑢 = (𝑥 2 + 3𝑥 − 5), 𝑑𝑢 = (2𝑥 + 3)𝑑𝑥
𝑏 𝑐
 ∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 + ∫(2𝑥 + 3)(𝑥 2 + 3𝑥 − 5)4 𝑑𝑥 = ∫ 𝑢4 𝑑𝑢 = 15𝑢5+𝑐 atau
𝑏
∫𝑐 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 < 𝑐 < 𝑏 1 2
(𝑥 + 3𝑥 − 5)5 + 𝑐
5
Contoh 1 :
Selesaikanlah ∫(2𝑥 + 3)(𝑥 − 5)𝑑𝑥 =
INTEGRAL FUNGSI TRIGONOMETRI
Jawab : ∫(2𝑥 + 3)(𝑥 − 5)𝑑𝑥 = ∫(2𝑥 2 − 7𝑥 − 15)𝑑𝑥 1
2 7  ∫ sin ax dx = − a cos ax + c
=3 𝑥 3 − 2 𝑥 2 − 15𝑥 + 𝑐 1
 ∫ cos ax dx = a sin ax + c
Contoh 2 : 1
2  ∫ sec 2 ax dx = a tan ax + c
൫𝑥 + 2√𝑥൯
∫ 𝑑𝑥 = 
1
∫ cosec 2 ax dx = − a cotan ax + c
√𝑥
Jawab :  ∫ tan x sec x dx = sec x + c
൫𝑥 + 2√𝑥൯
2
3 1
 ∫ cotan x cosec x dx = −cosec x + c
∫ 𝑑𝑥 = ∫ (𝑥 2 + 4𝑥 2 + 4𝑥) 𝑥 −2 𝑑𝑥
√𝑥
3 1 INTEGRAL SUBSTITUSI TRIGONOMETRI
= ∫ (𝑥 2 + 4𝑥 + 4𝑥 2 ) 𝑑𝑥
2 5 8 3
= 𝑥 2 + 2𝑥 2 + 3 𝑥 2 + 𝑐
5
2 2 8
= 𝑥 √𝑥 + 2𝑥 2 + 3 𝑥√𝑥 + 𝑐
5

Contoh 3 :

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 3
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

VOLUME BENDA PUTAR


BENTUK PEMISALAN 1. Volume benda putar yang terjadi jika daerah
antara kurva y = f(x), garis x = a, garis x = b dan sb
a2  x2   a cos x x diputar 3600 mengelilingi sumbu x adalah :
𝑏
𝑉 = 𝜋 ∫ (𝑓(𝑥)2 ) 𝑑𝑥
x 2
 a 2   a sec x 𝑎
2. Volume benda putar yang terjadi jika daerah
x2  a 2   a tan x antara kurva x = f(y), garis y = c, garis y = d dan
sb y, diputar 3600 mengelilingi sumbu y adalah :
INTEGRAL PARSIAL 𝑑

∫ 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢. 𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢 𝑉 = 𝜋 ∫ (𝑓(𝑦))2 𝑑𝑦
𝑐
3. Volume benda putar yang terjadi, jika daerah
Contoh : antara dua kurva 𝑦1 = 𝑓1 (𝑥) dan 𝑦2 = 𝑓2 (𝑥), garis
x = a, garis x = b, diputar 3600 mengelilingi sumbu
∫ 𝑥 cos 2𝑥 𝑑𝑥 =
x adl :
𝑏
Jawab : 𝑢 = 𝑥 𝑑𝑢 = 𝑑𝑥
1 𝑉 = 𝜋 ∫ (𝑓1 (𝑥)2 − 𝑓2 (𝑥)2 ) 𝑑𝑥
∫ 𝑑𝑣 = ∫ cos 2𝑥 𝑑𝑥 ; 𝑣 = 2 sin 2𝑥, maka : 𝑎
1 1
∫ 𝑥 cos 2𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥. sin 2𝑥 − ∫ sin 2𝑥 𝑑𝑥
2 2 4. Volume benda putar yang terjadi, jika daerah
1 1 1
= 𝑥. 2 sin 2𝑥 − (2) (− 2 cos 2𝑥) + 𝑐 antara dua kurva 𝑥1 = 𝑓1 (𝑦) dan 𝑥2 = 𝑓2 (𝑦), garis
1 1 y = c, garis y = d, diputar 3600 mengelilingi sumbu
= 𝑥. 2 sin 2𝑥 + (4) cos 2𝑥 + 𝑐
y adl:
Cara tabulasi : 𝑑

x cos 2 x 𝑉 = 𝜋 ∫ (𝑓1 (𝑦)2 − 𝑓2 (𝑦)2 ) 𝑑𝑥


𝑐
1
1 2
sin 2 x
+
1
 cos 2 x
SOAL PENGANTAR
0 4
-
3(1-x)
01. ∫ 1+ dx = ⋯
√𝒙
1 1
Hasilnya : 𝑥. 2 sin 2𝑥 + (4) cos 2𝑥 + 𝑐 (A) 3x – 2x √𝑥 + C (D) 2x √𝑥  3x + C
LUAS DAERAH (B) 2x  3x √𝑥 + C (E) 3x + 2x √𝑥 + C
y Gambar 1 y Gambar 2 (C) 3x √𝑥  3x + C
x  f (y)
y  f (x) b
02. Grafik fungsi y = Cos x disinggung oleh garis g
a 𝜋 𝜋
di titik (− 2 , 0) dan oleh garis h di titik ( 2 , 0).
a b x x
Kurva grafi kosinus tersebut, garis g, dan garis h
b b membatasi daerah D. Luas daerah D adalah ....
L   f (x)dx L   f ( y)dy (A)
𝜋2
−1 (D)
𝜋2
−4
a a 8 2
𝜋2 2
(B) −1 (E) 𝜋 − 8
4
y Gambar 3 y Gambar 4 𝜋2
(C) −2
4
y  f (x)
a b
x
03. ∫ √1 − 𝑡𝑔2 4𝑥 + 𝑡𝑔4 4𝑥 − 𝑡𝑔16 4𝑥 + ⋯ 𝑑𝑥
y  g(x) 𝜋 𝜋
Untuk − 16 < 𝑥 < 16 sama dengan ...
a b x 1 1
y f (x)
b
(A) 𝑡𝑔 4𝑥 + 𝐶 (D) − 4 𝑐𝑜𝑠 4𝑥 + 𝐶
b 4
L    f ( x )  g ( x ) dx L   f (x)dx 1 1
(B) 𝑐𝑜𝑠 4𝑥 + 𝐶 (E) - 4 sin 4x + C
4
a a 1
(C) sin 4x + C
4

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 4
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

04. Daerah D1 dibatasi oleh parabola y = x2, dan garis 08. Daerah D terletak di kuadran pertama yang
y = 4, garis x = C. daerah D2 dibatasi oleh dibatasi oleh parabola y = x2, parabola y = 2x2,
parabola y = x2, garis x = C. dan sumbu x. Jika dan garis y = 2. Volume benda putar yang terjadi
luas D1 = D3, maka luas segi empat yang dibatasi bila D diputar terhadap sumbu – y adalah ...
oleh sumbu x, sumbu y. garis y = 4 dan garis x (A) 
= C adalah ... (B) 2
(A) 4/3 (C) 3
(B) 8/3 (D) 4
(C) 16/3 (E) 5
(D) 5
(E) 20/3 09. Turunan kedua dari f(x) adalah f’’(x) = 6x4.Jika
grafik y = f(x) melalui titik A (1,8) dan garis
05. Perhatikan grafik berikut! singgung y = f(x) di titik A mempunyai gradien
Seorang anak dan seorang 5, maka f(x) = ....
dewasa berangkat dari (A) x3  2x2 + 6x + 1
tempat yang sama pada (B) x3  2x2  6x + 1
waktu t = 0. Kecepatan (C) x3  2x2 + 6x + 3
anak pada setiap waktu (D) x3  2x2 + 6x  2
(E) x3  2x2  6x  3
dinyatakan seperti parabola dalam gambar.
Kecepatan orang dewasa itu diberikan seperti 𝑑𝑓(𝑥)
√5 10. Diketahui = 3√𝑥. Jika f(x) = 56, maka f(1) =
garis lurus dalam gambar, dengan sin 𝜀 = . 𝑑𝑥
5 ...
Jika kecepatan pada waktu t adalah V (t), jarak (A) 3
yang dialami antara t = a dan t = b adalah d = (B) 4
𝑏
∫𝑎 𝑉(𝑡)𝑑𝑡. Sampai waktu mereka mempunyai (C) 5
kecepatan yang sama, jarak yang dijalani sianak (D) 6
dan jarak yang dijalani orang dewasa (E) 7
berbanding ...
(A) 1 : 1 (B) 1 : 2 (C) 2 : 3 (D) 2 : 1 (E) 4
11. Turunan pertama f(x) adalah + 1. Jika f(1) =
𝑥3
3:2 3, maka f(1) = ...
(A) 5
06. Apabila fungsi f(x) dapat diintegralkan pada 1
(B) 6
2
selang a ≤ x ≤ b, berlaku ... 1
𝑏 (C) 72
(A) ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = 𝑓 (𝑥 ) − 𝑓(𝑎)
𝑏 𝑎 𝑏 (D) 8
(B) ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 + ∫𝑏 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = 2 ∫𝑎 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥
b a
(E) 9
(C) ∫a f(x)dx- ∫b f(x)dx = 0
b
(D) ∫a 2f(x)dx = 2f(b-a) 12. Luas daerah yang dibatasi oleh parabola y = 6x 
b a
(E) ∫a f(x)dx + ∫b f(x)dx =0 x2 dan y = x2  2x adalah ...
(A) 
07. Jika ∫ 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 𝑓 (𝑥 ) + 𝐶, maka berarti ... (B) 2
1
(A) 𝑓 ′ (𝑥 ) = 𝐹(𝑥) (C) 22
(B) f ' (x) = F ' (x) (D) 2
(C) F ' (x) = f(x)
(E) 2
(D) F ' (x) = f(x) + C
(E) F ' (x) = f ' (x)+ C

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 5
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

13. Daerah D dibatasi oleh kurva y = Sin x ,  ≤ x ≤ Catatan :


2 dan sumbu x. Jika D diputar terhadap
sumbu x, maka volume benda putar yang
terjadi adalah...
(A) 32
20
(B) 3
64
(C) 3
(D) 16
(E) 22

14. Luas daerah yang berada diantara kurva y = (x +


2)3, garis y = 2, garis x = 2, garis x = 1 dapat
dinyatakan sebagai ...
1
(A) ∫−2(2 + (𝑥 + 2)3 )𝑑𝑥
1
(B) ∫−2(2 − (𝑥 + 2)3 )𝑑𝑥
1
(C) ∫−2((𝑥 + 2)3 − 2)𝑑𝑥
0 1
(D) ∫−2(2 − (𝑥 + 2)3 𝑑𝑥 + ∫0 ((𝑥 + 2)3 − 2)𝑑𝑥
0 1
(E) ∫-2((x + 2)3 -2)dx + ∫0 (2-(x + 2)3 )dx

1 2
15. Jika f(x) = ax-b, ∫0 f(x) dx dan ∫1 f(x) dx = 5,
maka a  b = ...
(A) 3
(B) 4
(C) 5
(D) 3
(E) 4

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 6
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

MATEMATIKA - 3 2. Kaedah Penggandaan


Bila suatu operasi atau pemilihan dapat
PELUANG
dilakukan dalam n1 cara, dan bila untuk setiap
cara tersebut operasi atau pemilihan kedua dapat
PENGANTAR
dilakukan dalam n2 cara, maka kedua operasi
Teori peluang adalah dasar dari Statistik
atau pemilihan (operasi pertama dan kedua)
Inferensial. Untuk dapat memahami dengan baik
secara bersama-sama dapat dilakukan dalam n1
statistic Inferensial, penguasaan pengetahuan
x n2 cara yang berbeda; atau
tentang teori peluang sangat diperlukan. Sedangkan
untuk dapat memahami dengan baik mengenai teori
Kaedah Penggandaan yang Diperluas
peluang, diperlukan pengetahuan mengenai teori
Bila suatu operasi atau pemilihan dapat
himpunan.
dilakukan dalam n1 cara dan bila untuk setiap cara
Dalam bab ini akan dibahas mengenai dasar-
tersebut operasi atau pemilihan kedua dapat
dasar teori peluang, seperti permutasi, kombinasi,
dilakukan dalam n2 cara, serta bila untuk setiap
percobaan, ruang sample dan titiksample serta
pasangan dua cara yang pertama, operasi atau
peluang suatu kejadian dan kaedah Bayes
pemilihan ketiga dapat dilakukan dalam n3 cara, dan
Dari bab ini diharapkan siswa dapat memahami
demikian seterusnya, maka k operasi atau pemilihan
dengan baik mengenai permutasi, kombinasi,
dalam urutan tersebut dapat dilakukan dalam n1 x n2
percobaan, ruang sampel dan titik sampel serta
x n3 x . . . x nk cara yang berbeda
peluang suatu kejadian dan kaedah Bayes
PERMUTASI DAN KOMBINASI
Contoh :
Sebelum dimulai dengan permutasi dan
Seorang pengemudi bus dapat mengambil dua rute
kombinasi, ada baiknya dibahas terlebih dahulu
jalan untuk pergi dari kota A ke kota B, tiga rute dari
pengertian mengenai faktorial, kaedah
kota B ke kota C dan dua rute dari kota C ke kota D.
penggandaan dan kaedah penjumlahan.
Jika dalam berpergian dari kota A ke D, ia harus
melakukan perjalanan dari A ke B ke C ke D, berapa
1. Faktorial
banyak kemungkinan rute jalan yang bisa diambil
n ! ( dibaca n faktorial ) adalah kejadian n buah
dari kota A ke kota D ?
bilangan asli yang berurut yang dapat
Penyelesaian :
dinyatakan sebagai berikut :
Misalkan, n1 = banyaknya rute dari A ke B
n2 = banyaknya rute dari B ke C
n ! = n x (n-1) x (n-2) x . . . x 2 x 1 n3 = banyakanya rute dari C ke D
Maka,
Contoh
dengan: : n1 = 2 , n2 = 3 ,n3 = 2
a. 3 ! = . . . ? (dibaca 3 faktorial)
Jadi alternatif banyaknya rute perjalanan yang bisa
=1 3! =x 21 xdan
1 0!=1
diambil dari kota A ke kota D adalah n1 x n2 x n3
=6
= 2 x 3 x 2 = 12
b. (10 – 6 ) ! = . . . ?
3. Kaedah Penjumlahan
=4!
Bila suatu operasi atau pemilihan dapat
=4x3x2x1
dilakuakn dalam n1 cara dan bila untuk setiap cara
= 24
tersebut operasi atau pemilihan kedua dapat
5!
c.  ... ? dilakukan dalam n2 cara, maka pelaksanaan operasi
3!
5x 4x 3x 2x 1 / pemilihan pertama atau operasi/pemilihan kedua
= dan bukan secara bersama-bersama, dapat
3x 2x 1
dilakukan dalam n1 + n2 cara yang berbeda
= 20

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 7
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

Kaedah Penjumlahan yang Diperluas 2. Permutasi atas Keseluruhan Obyek


Bila suatu operasi atau pemilihan dapat Permutasi n obyek yang diambil sekaligus dari
dilakukan dalam n1 cara dan bila untuk setiap cara sekelompok n obyek yang berbeda, tanpa
tersebut operasi atau pemilihan kedua dapat pemulihan (dinyatakan dengan n Pn ) adalah
dilakukan dalam n2 cara. Bila untuk setiap n Pn = n !

pasangan dua cara yang pertama operasi atau n = banyaknya seluruh obyek
pemilihan ketiga dapat dilakuakn dalam n3 cara, dan Contoh : Berapa banyak kata berhuruf 2 (memiliki
demikian seterusnya hingga operasi atau pemilihan dua huruf) dapat disusun dari tiga huruf berlainan
ke – k dapat dilakukan dalam nk cara, maka A, B, dan C. dan rincilah kata-kata tersebut.
pelaksanaan operasi atau pemilihan pertama atau Penyelesaian :
pemilihan kedua atau pemilihan ke – k dan Diketahui n = 3 , r = 2
semuanya bukan bersama-sama, dapat dilaksanakan 3 P2 = . . . ?

dalam n1 + n2 + . . . + nk cara yang berbeda. n! 3!


n Pr = = =6
Contoh : Hidangan pagi di kafe Manalagi terdiri dari (n  r )! (3  2)!
semacam jajan atau semacam minuman. Bila
Jadi banyaknya kata berhuruf 2 yang dapat
terdapat 3 macam jajan (roti, lemper, bakpao) dan 2
disusun oleh tiga huruf A, B, dan C adalah kata
macam minuman (kopi dan susu). Berapa pilihan
dengan rincian :
suguhan pagi yang dapat diperoleh?
AB BC CA
Penyelesaian :
AC BA CB
Pilihan suguhan pagi yang terdiri dari semacam
Contoh-5 : Berapa banyak kata yang dapat disusun
jajan atau semacam minuman yang kita peroleh
oleh tiga huruf A, B, dan C. dan rincilah kata-kata
adalah 3 + 2 = 5 macam, yaitu roti saja atau lemper
tersebut.
saja, atau bakpao saja atau kopi saja, atau susu saja.
Penyelesaian :
Diketahui n = 3 , r = n = 3
4. PERMUTASI
3 P3 = . . . ?
Permutasi adalah banyaknya cara untuk menyusun
n Pn = n!
keseluruhan atau sebagian dari sekumpulan obyek
=3! = 3x2x1 = 6
(unsur) yang berbeda dengan memperhatikan
Jadi banyaknya kata yang dapat disusun oleh ketiga
urutannya. Jadi dalam permutasi urutan letak obyek
huruf tersebut adalah 6 kata dengan rincian sebagai
/unsur sangat penting.
berikut :
Jika obyek-obyek tersebut sama atau tidak dapat
ABC BAC CAB
dibedakan satu sama lainnya, maka obyek tersebut
ACB BCA CBA
tidak dapat dipermutasikan. Dalam permutasi, ABC
Contoh : Sebuah perusahaan ingin merekrut
tidak sama dengan BCA dan juga tidak sama dengan
presiden direktur, wakil presiden direktur ,
CAB.
sekretaris dan bendahara. Calon yang ada untuk
1. Permutasi sebagian dari seluruh obyek
mengisi posisi tersebut sebanyak sepuluh orang.
Permutasi r obyek yang diambil sekaligus dari
Tentukanlah banyaknya cara mengisi posisi tersebut
sekelompok n obyek yang berbeda, tanpa
?
pemulihan ( dinyatakan dengan n Pr , r  n )
Penyelesaian :
adalah
Diketahui n = 10 , r = 4
n! 10 P4 = . . . ?
n Pr =
(n  r )! n!
n Pr =
n = banyaknya seluruh obyek (n  r )!
r= banyaknya obyek yang dipermutasikan
10! 10!
= =
(10  4)! 6!
= 5040

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 8
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

Jadi banyaknya cara untuk mengisi posisi tersebut n


adalah 5040 cara n Cn =   = 1
Contoh : Dari 10 orang pria dan 5 orang wanita n
hendak disusun kepengurusan yang terdiri dari 3 Contoh : Sebuah sepeda dapat dibeli dari empat
pria dan 2 orang wanita. Berapa banyak formasi toko penyalur. Dengan berapa cara dapat dipilih tiga
kepengurusan tersebut dapat dilakukan? toko dari empat yang ada?
Penyelesaian : Penyelesaian :
Banyaknya formasi untuk pria adalah : Diketahui : n=4 , r=3
4 C 3 = . . . . ?
10! 10!
10 P3 = = = 720
(10  3)! 7! n n! 4!
n Cr =   = = 4
Banyaknya formasi untuk wanita adalah : r r !(n  r )! 3!(4  3)!
5! 5!
5 P2 = = = 20
(5  2)! 3! Jadi banyaknya cara memilih tiga toko penyalur dari
Oleh karena setiap formasi pria dapat dipasangkan lima toko yang ada adalah 4 cara
dengan setiap formasi wanita ( ingat kaedah Contoh-9 : Direktur personalia sebuah perusahaan
penggandaan ), maka banyaknya formasi telah mengidentifikasi 10 (sepuluh) individu sebagai
kepengurusan yang dapat dibentuk adalah: calon yang terampil untuk tiga kedudukan
10 P3 x 5 P2 = 720 x 20 = 14400 formasi managerial traning yang ingin diisi oleh perusahaan.
Permutasi siklis dari n unsur = (𝑛 − 1)! Tentukanlah banyaknya cara untuk mengisi
kedudukan tersebut
5. KOMBINASI Penyelesaian :
Kombinasi adalah banyaknya cara untuk menyusun Diketahui : n = 10 , r=3
keseluruhan atau sebagian dari sekumpulan obyek 10 C 3 = . . . ?

(unsure) yang berbeda tanpa memperhatikan n n! 10!


urutannya. Jadi dalam kombinasi, ABC sama dengan n Cr =   = =  120
r r !(n  r )! 3!(10  3)!
BAC dan CAB, oleh karena ketig asuku kata tersebut
sama – sama terdiri dari huruf yang sama yaitu Jadi banyaknya cara untuk mengisi kedudukan
huruf A, B dan C dan tanpa memperhatikan tersebut adalah 120 cara
urutannya. Contoh : Dari 6 pelamar pria dan 5 pelamar wanita
1. Kombinasi Sebagian dari seluruh obyek. akan diterima hanya 4 pelamar. Dari 4 pelamar yang
Kombinasi r obyek yang diambil sekaligus dari akan diterima tersebut 1 orang wanita. Dengan
sekelompok n obyek berbeda, tanpa berapa cara penerimaan pelamar dapat dilakukan.
pemulihan dinyatakan dengan n C r atau Penyelesaian :
4 pelamar yang akan diterima terdiri dari 1 orang
n
  dengan r  n adalah wanita, berarti sisanya yang 3 orang adalah pria
r Banyaknya cara penerimaan pelamar pria,
n n! merupakan kombinasi 3 dari 6
n C r =   =
 r  r !(n  r )! , 6 6!
  6 C3 =   = = 20
n = banyaknya seluruh obyek  
3 3! (6  3)!
r = banyaknya obyek yang dikombinasikan Banyaknya cara penerimaan pelamar wanita,
merupakan kombinasi 1 dari 5
2. Kombinasi atas Keseluruhan Obyek 5!
5 C1 = = 5
Kombinasi n obyek yang diambil sekaligus dari 1!(5  1)!
sekelompok n obyek berbeda, tanpa pemulihan
Oleh karena, setiap cara penerimaan untuk pelamar
n pria dapat dipasangkan dengan setiap cara
(dinyatakan dengan n C n ) atau   adalah
n penerimaan untuk pelamar wanita (inga’- inga’

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 9
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

kaedah penggandaan) maka banyaknya cara kejadian itu akan terjadi atau tidak disebut dengan
penerimaan pelamar tersebut adalah : Acak (random).
5 C 2 = . . . ? Demikian pula, suatu proses atau percobaan disebut
= 6 C 3 x 5 C 1= 20 x 5 = 100 acak kalau hasil proses atau hasil percobaan tersebut
Jadi banyaknya cara penerimaan pelamar yang tidak dapat dilakukan sebelumnya dengan pasti.
dapat dilakukan adalah 100 cara Untuk mengukur derajat ketidakpastian dari
Perbedaan Permutasi dan Kombinasi suatu kejadian acak ini, dipakai suatu konsep
 Dalam Permutasi, urutan diperhatikan peluang (kemungkinan atau kebolehjadian). Nilai
 Dalam Kombinasi, urutan tidak diperhatikan peluang suatu kejadian berkisar antara nol sampai
Banyaknya permutasi 4 P 3 dan kombinasi 4 C 3 dari dengan satu ( 0  P  1)
empat huruf A, B, C, dan D seperti tercantum
dibawah ini : Pendekatan Peluang
Ada tiga metode atau pendekatan untuk
KOMBINASI PERMUTASI menjelaskan peluang suatu kejadian :
ABC ABC, ACB, BAC, A. Pendekatan Klasik atau Matematika
ABD BCA, CAB, CBA, Ide timbulnya teori ini diilhami oleh dunia
ACD ABD, ADB, BAD, perjudian pada saat itu (abad 19) di Prancis,
BCD BDA, DAB, DBA, sehingga untuk menjelaskan teori peluang ini
ACD, ADC, CAD, banyak dipakai alat-alat judi seperti dadu, kartu
CDA, DAC, DCA, bridge dan uang logam (koin). Menurut pendekatan
BCD, BDC, CBD, klasik, bahwa peluang terjadinya suatu peristiwa (P)
CDB, DBC, DCB adalah perbandingan dari kejadian yang
menguntungkan terhadap seluruh kejadian yang
mungkin, apabila setiap kejadian mempunyai
3. Pengertian Peluang kesempatan yang sama untuk terjadi. Dapat
Didalam kehidupan sehari-hari, setiap orang dinyatakan sebagai berikut :
selalu dihadapkan pada masalah-masalah ketidak banyaknyakejadian yang menguntungkan
P
pastian. Sering kita tidak tahu dengan pasti banyaknya seluruhkejadian yang mungkin
mengenai terjadi atau tidaknya suatu kejadian Untuk lebih mudahnya didalam mempelajari
(peristiwa) apalagi kalau kejadian itu mengenai persoalan tentang teori peluang ada baiknya
suatu kejadian yang akan datang. Bila sebuah uang mengetahui terlebih dahulu beberapa alat-alat judi
logam dilantunkan sekali misalnya, kit atidak tahu yang sering digunakan antara lain :
dengan pasti sis mana yang akan muncul diatas, sisi - Koin (Uang Logam) ; memiliki dua sisi
gambar (G) ataukah sisi angka (A). Bila sebuah dadu (permukaan) yakni sis gambar (G) dan sisi
dilantunkan sekali, kita juga tidak tahu dengan pasti angka (A)
sisi mana yang akan muncul diatas, sisi mata satu - Dadu ; memiliki 6 sisi (permukaan) yang sama
atau mata dua atau salah satu sis mata lainnya. berbentuk kubus yang masing-masing diberi
Seorang pengusaha akan dihadapkan pada masalah nilai 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 yang selanjutnya kita
berhasil atau tidaknya dalam usaha yang dilakukan. sebut sebagai sisi mata satu, sisi mata dua, …,
Seorang petani dihadapkan pada masalah berhasil sisi mata enam atau mata 1, mata 2, . . . , mata 6
tau tidaknya panen yang akan datang. Seorang - Kartu Bridge; memiliki 52 kartu yang terbagi
tentara dihadapkan pada masalah hidup atau mati dalam empat jenis kartu yaitu jenis sekop (13
dalam medan perang. Dan banyak lagi masalah kartu), jenis cengkeh (13 kartu), jenis intan (13
ketidakpastian lainnya yang kita hadapi dalam kartu) dan jenis jantung (13 kartu). Warna dari
kehidupan sehari-hari. jenis kartu tersebut adalah jenis intan dan jenis
Kejadian semacam itu yaitu kejadian yang jantung berwarna merah sedangkan jenis sekop
sebelumnya tidak kitaketahui dengan pasti, apakah dan jenis cengkeh berwarna hitam.

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 10
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

Contoh : Bila sebuah koin yang kedua sisinya Penyelesaian :


seimbang dilantunkan sekali, maka salah satu dari Bila A = kejadian yang menguntungkan yaitu
dua kejadian yang mungkin terjadi : kejadian terambilnya kartu As skop maka
1. muncul sisi gambar (G) atau 1
peluangnya P(A) =
2. muncul sisi angka (A) 52
Penyelesaian : Bila B = kejadian yang menguntungkan yaitu
Bila A = kejadian yang menguntungkan atau kejadian terambilnya kartu A berwarna
kejadian munculnya sisi gambar, berarti 2
merah, maka peluangnya P (B) =
banyaknya kejadian yang mungkin terjadi = 2 52
kejadian, dan banyaknya kejadian yang Bila C = kejadian yang menguntungkan yaitu
menguntungkan = 1 kejadian kejadian terambilnya kartu king maka
Jadi, Peluang terjadinya kejadian A adalah 4
peluang P( C ) = (ingat bahwa masing-
banyaknyakejadian yang menguntungkan 52
P( A)  masing kartu memiliki king jadi ada 4)
banyaknya seluruhkejadian yang mungkin
Dari beberapa contoh diatas dapat disimpulkan
= ½
bahwa perhitungan peluang suatu kejadian yang
Contoh : Bila sebuah dadu yang homogen
didasarkan atas pendekatan klasik, bisa dilakukan
dilantunkan sekali, maka salah satu dari 6 kejadian
dengan terlebih dahulu mengetahui keseluruhan
dibawah ini, bisa terjadi :
kejadian yang akan terjadi.
1. mata 2 diatas
Sebuah koin berisi dua, maka banyaknya
2. mata genap diatas
keseluruhan kejadian yang mungkin adalah 2
kejadian, sebuah dadu bersisi enam, maka
Penyelesaian :
banyaknya keseluruhan kejadian yang mungkin
Bila A = kejadian yang menguntungkan yaitu sisi
adalah 6 kejadian, satu set kartu bridge yang berisi
mata 2 diatas, maka peluang sisi mata 2 diatas
52 kartu, maka banyaknya keseluruhan kejadian
adalah
yang mungkin adalah 52 kejadian
𝑷(𝑨)
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏
= Peluang Kejadian Sederhana
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏
𝟏 Contoh : Bila sebuah dadu yang homogen
=
𝟔 dilantunkan sekali, maka salah satu dari 6 kejadian
Bila B = kejadian yang menguntungkan yaitu, dibawah ini, bisa terjadi :
kejadian sisi dengan nilai genap diatas (sisi mata 2, a. mata 5 diatas
sisi mata 4 dan sisi mata 6), maka peluang sisi mata b. mata genap diatas
genap diatas adalah : Penyelesaian :
𝑷(𝑩) Bila A = kejadian muncul sisi mata 5 diatas yaitu { 5
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏
= }, dan ruang sampelnya ada n(S) = 6 , maka peluang
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏
sisi mata 5 diatas adalah
𝟑
= n( A ) 1
𝟔 P(A) = =
Contoh : Bila sebuah kartu diambil/ditarik dari satu n (S ) 6
set kartu bridge, maka salah satu dari 52 kejadian Bila B = kejadian muncul sisi dengan nilai
dibawah ini bisa terjadi ; genap diatas (sisi mata 2, sisi mata 4 dan sisi mata 6),
a. mungkin terambil kartu As skop maka peluang sisi mata genap diatas adalah :
𝒏(𝑩) 𝟑 𝟏
b. mungkin terambilnya kartu As berwarna P(B) = 𝒏(𝑺) = 𝟔 = 𝟐
merah Contoh : Bila dua koin dilantunkan sekaligus,
c. mungkin terambilnya kartu king
hitunglah peluang munculnya kedua sisi angka
{AA} diatas !

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 11
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

Penyelesaian : seorang ana laki-laki atau perempuan sebaga


Dua koin dilantunkan maka ruang sampelnya ianak kedua dari ibu tersebut. Kedua contoh
adalah S = {GG, GA, AG, AA} = 4 diatas merupakan contoh dari kejadian
Kejadian A adalah A = {AA} , jadi peluang independent
munculnya kejadian A adalah n(A) = 1
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑛𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝐴 1  Kejadian Bersyarat (Conditional Event)
𝑃 (𝐴 ) = =
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 4 Dua kejadian dikatakan bersyarat atau
dependent apabila terjadinya salah satu
Peluang Kejadian Majemuk kejadian itu akan mempengaruhi terjadinya
Seperti terkesan dari namanya, kejadian kejadian lainnya atau kejadian yang satu
majemuk dibentuk atau disusun oleh dua kejadian mendahului terjadinya kejadian yang lain.
atau lebih, baik secara gabungan (union) atau Si A diterima menjadi mahasiswa, bila ia lulus
perpotongan (interseksi) atau paduan dari UMPTN. Bola lampu akan menyala (hidup)
keduanya. Peluang suatu kejadian majemuk selain bila bola lampu telah dialiri arus listrik. Kedua
bisa dihitung melalui pendekatan frekuensi relative, contoh kejadian diatas merupakan contoh dari
bisa juga dihitung dengan metode lain yaitu, suatu kejadian bersyarat.
metode yang didasarkan atas klasifikasi sifat dan
hukum-hukum (aturan-aturan) peluang. 2. Aturan-aturan Peluang suatu kejadian
1. Sifat hubungan antara kejadian dari kejadian Aturan Komplementer
Majemuk Bila A dan 𝐴̅ adalah dua kejadian yang satu
 Kejadian yang saling meniadakan (Mutually merupakan komplemen lainnya maka,
Exclusive Event)
Dua kejadian diakatakan saling meniadakan 𝑃 (𝐴) + 𝑃(𝐴̅) = 1
atau saling lepas, jika terjadinya kejadian yang P(A) = Peluang kejadian A
satu meniadakan kejadian yang lainnya atau 𝑃(𝐴̅)= Peluang kejadian bukan A
kejadian yang satu dan kejadian yang lainnya Dengan diagram Venn, kejadian komplementer
tidak dapat terjadi secara bersamaan dapat dinyatakan sebagai berikut :
(serentak).
Misalnya, munculnya sisi gambar pada S
pelantunan sebuah uang logam, meniadakan
munculnya sisi angka . Contoh lainnya, bila
pukul 09.00 saya mengajar statistic di kampus, KejadianAkomplementer
tentu saja pada waktu yang sama saya tidak Contoh :
ada di rumah. Peluang lakunya sejenis barang adalah 70%, berapa
peluang barang itu tidak laku?
 Kejadian yang Independent (Independent Event) Penyelesaian :
Dua kejadian dikatakan independent atau Misalkan A = kejadian barang itu laku
bebas, apabila terjadi tidaknya kejadian yang 𝐴̅ = kejadian barang itu tidak laku,
satu tidak mempengaruhi terjadinya kejadian 𝑃(𝐴) = 0,7 maka 𝑃(𝐴̅) = 1 − 0,7 = 0,3
yang lain.
Bila sebuah dadu dan sebuah uang logam Aturan umum penjumlahan
dilantunkan sekali secara bersama-sama maka Bila A dan B merupakan dua kejadian sembarang
keluarnya salah satu sisi dadu (misalkan, sisi atau non mutually exclusive, maka peluang terjadinya
dadu dengan mata 3) tidak mempengaruhi kejadian A atau B adalah
keluarnya salah satu sisi logam misalnya sisi P (A  B ) = P ( A ) + P ( B ) - P (A  B
Angka dan sebaliknya. Dengan, P (A  B ) = P(A atau B) = Peluang
Lahirnya seorang bayi laki-laki sebagai anak terjadinya kejadian A atau kejadian B
pertama dari seorang ibu, tidak P (A  B ) = P(A dan B) = Peluang terjadinya
mempengaruhi kemungkinan lahirnya kejadian A dan kejadian B secara bersamaan

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 12
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

P(A) = Peluang kejadian A _____


P(B) = Peluang kejadian B b. P ( A  B) = 1 - P (A  B )
Sedangkan untuk tiga buah kejadian yang = 1 - 0,3
sembarang berlaku : = 0,7
P (A  B  C ) = P(A) + P(B) + P(C) - P (A  B ) - Jadi peluang bahwa hotel tersebut dibangun
P (A  C ) - P (B  C ) - P (A  B  C ) tidak di kedua kota tersebut adalah 70%
Dengan diagramVenn, gabungan (union) dari dua
kejadian sembarang (non mutually exclusive) dapat Aturan Penjumlahan Khusus
dinyatakan seperti pada gambar berikut : Bila A dan B dua kejadian yang saling lepas, maka
S peluang terjadinya kejadian A atau B adalah :
P (A  B ) = P ( A ) + P ( B )
A B

Gabungan kejadian sembarang Jika A, B, C, . . . , Z adalah kejadian-kejadian saling


Sedangkan gabungan (union) tiga kejadian lepas berlaku
sembarang (non mutually exclusive) dapat P ( A  B  C  . . .  Z) = P(A) + P(B) + P(C) + . . .
dinyatakan seperti pada gambar : + P(Z)
S Kejadian-kejadian yang saling lepas, tidak memiliki
A B daerah yang tumpang tindih atau tidak memiliki
titik persekutuan, dengan diagram venn kejadian-
kejadian saling lepas dapat dinyatakan seperti
gambar berikut ini :
Gabungan tiga kejadian sembarang
S
Contoh : Peluang sebuah hotel dibangun di
A B
Singaraja adalah 0,7. Peluang bahwa hotel tersebut
dibangun di Kintamani adalah 0,4 dan peluang
bahwa hotel tersebut di bangun di Singaraja atau di
Kintamani atau di keduanya adalah 0,8. Berapa Aturan Umum Perkalian
peluang bahwa hotel tersebut dibangun Bila dalam percobaan kejadian A dan B dapat
a. Di kedua kota tersebut terjadi sekaligus atau secara bersama-sama, maka
b. Tidak di kedua kota tersebut P(A  B ) = P(A) x P(B/A) atau
Penyelesaian : P(A  B ) = P(B) x P(A/B)
Misalkan P(A) = Peluang kejadian A
A = kejadian bahwa hotel tersebut dibangun di P(B) = Peluang kejadian B
Singaraja P(B/A) = Peluang kejadian B dengan syarat (Asal)
B = Kejadian bahwa hotel tersebut dibangun di kejadian A telah terjadi
Kintamani P(A/B) = Peluang kejadian A dengan syarat (Asal)
Maka, kejadian B telah terjadi
P(A) = 0,7 & P(B) = 0,4 P(A  B ) = P(A dan B) = Peluang terjadinya kejadian
P (A  B ) = P(A atau B) = 0,8 A dan kejadian B secara bersamaan
P (A  B ) = . . . ? Bila A, B, C, . . ., dan Z adalah kejadian-kejadian
_____ yang terjadi secara bersamaan dalam suatu
P ( A  B) = . . .? percobaan dan berlaku :
a. P (A  B ) = P ( A ) + P ( B ) - P (A  B ) P(A  B  C  . . .) = P(A) x P(B/A) x P(C/A  B) . .
0,8 = 0,7 + 0,4 - P (A  B ) ...
P (A  B ) = 0,3
Jadi peluang bahwa hotel tersebut dibangun di
kedua kota tersebut 0, 3 atau 30 %

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 13
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

Kejadian bersama memiliki titik-titik persekutuan Maka


atau daerah ayang tumpang tindih, dengan diagram P(A) = 0,8 dan P(B/A) = 0,7
venn dapat dinyatakan sebagai berikut : P(A  B ) = . . . ?
P(A  B ) = P(A) x P(B/A)
S
= 0,8 x 0,7= 0,56
A
B
Jadi peluang calon mahasiswa tersebut lulus test
masuk PT dan menajdi sarjana adalah 0,56 atau 56%
.
Irisan dua kejadian bersamaan
Aturan Perkalian Khusus SOAL PENGANTAR
Bila A dan B kejadian yang lepas, maka peluang
1. Dalam suatu kotak terdapat 3 bola putih dan 2
terjadinya kejadian A dan kejadian B secara serentak
bola hitam. Jika dari kotak tersebut diambil
(bersamaan) adalah :
secara acak 2 bola sekaligus, maka peluang
P(A  B ) = P(A dan B) = P(A) x P(B)
yang terambil berwarna sama adalah…
1
(A) 5
Dengan, 3
P(A  B ) = P(A dan B) (B)
10
2
= Peluang terjadinya kejadian A dan kejadian B (C)
5
secara bersamaan 5
(D)
10
Contoh : Tiga buah koin dilantunkan sekaligus, 3
(E) 5
berapa peluang muncul sisi Gambar (G) ?
Penyelesaian :
Misalkan 2. Pada suatu ujian seorang siswa harus
G1 = kejadian muncul sisi gambar koin pertama mengerjakan tepat 8 soal dari 10 soal yang
G2 = kejadian muncul sisi gambar koin kedua tersedia. Jika dia harus menjawab minimal 4
G3 = kejadian muncul sisi gambar koin ketiga dari 5 soal pertama, maka banyak cara siswa
Maka, memilih soal untuk dikerjakan adalah…
P(G1) = ½ P(G2) = ½ (A) 15
P(G3) = ½ (B) 25
P( G1  G2  G3 ) = P(G1) x P(G2) x P(G3) (C) 30
1 (D) 32
=½x½x½=8
(E) 35
Aturan Kejadian Bersyarat
Bila A dan B dua kejadian yang tidak independent
3. Rumah di jalan Veteran dinomori secara urut
atau bersyarat, maka peluang terjadinya kejadian A
mulai 1 sampai dengan 150. Berapa banyak
dan kejadian B secara serentak / bersama-sama
rumah yang nomornya menggunakan angka 8
adalah :
sekurang-kurangnya satu kali ?
P(A dan B) = P(A) x P(B/A) atau
(A) 14
P(A dan B ) = P(B) x P(A/B
(B) 15
Contoh : Seorang calon mahasiswa memiliki
(C) 21
peluang bahwa ia lulus test masuk PT adalah 0,8.
(D) 24
Jika ia lulus test masuk PT, peluang bahwa ia juga
(E) 30
menjadi sarjana adalah 0,7. Berapa peluang calon
mahasiswa tersebut lulus test masuk PT dan menjadi
4. Suatu kelas terdiri atas 10 pelajar pria dan 20
sarjana?
pelajar wanita. Separuh pelajar pria memakai
Penyelesaian :
arloji dan separuh pelajar wanita juga memakai
Misalnya,
arloji. Jika dipilih satu pelajar, maka peluang
A = kejadian lulus test masuk PT
yang terpilih wanita atau memakai arloji
B/A = Kejadian menjadi sarjana setelah lulus PT
adalah..

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 14
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK
1
(A) 9. Banyak garis yang dapat dibuat dari 8 titik yang
2
(B)
1 tersedia, dengan tidak ada 3 titik yang segaris
3
3 adalah ….
(C) 4 (A) 336
2
(D) 3 (B) 168
5
(E) (C) 56
6
(D) 28
5. Dari angka 3,5,6,7 dan 9 akan dibuat bilangan (E) 16
yang terdiri dari tiga angka berlainan. Banyak
bilangan yang lebih dari 600 yang dapat dibuat 10. Suatu sekolahmembentuk team delegasi yang
adalah... terdiri dari 4 anak kelas I, 5 anak kelas II, dan 6
(A) 38 anak kelas III. Kemudian akan ditentukan
(B) 36 pimpinan yang terdiri dari Ketua,Wakil Ketua,
(C) 34 dan Sekretaris. Jika kelas asal Ketua harus lebih
(D) 32 tinggi dari kelas asal Wakil Ketua dan
(E) 30 Sekretaris, maka banyaknya kemungkinan
susunan pimpinan adalah :
6. Peluang A, B, dan C dapat menyelesaikan suatu (A) 156
soal adalah 13 , 72 , dan 83 jika ketiganya mencoba (B) 492
(C) 546
menyelesaikan soal itu bersama, maka peluang
(D) 600
bahwa pasti satu orang dapat menyelesaikan
(E) 720
soal tersebut adalah …
25
(A) 30
25
(B) 36 11. Peluang 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 lulus ke ITB adalah 4, 5,
3 2
27
(C) 36
2
dan3. Peluang 2 orang dari mereka lulus ke ITB
25
(D) 75 adalah …
27 7
(E) 75
(A) 15
8
(B) 15
7. A,B,C, dan D akan berfoto secara (C)
9
15
berdampingan. Peluang A dan B selalu 10
(D)
berdampingan adalah …. 15
12
(A) 1/12 (D) 1/2 (E) 15
(B) 1/6 (E) 2/3
(C) 1/3 12. Dalam kotak ada 6 bola merah dan 7 bola putih,
lalu diambil 1 bola dan tidak dikembalikan
8. Banyak cara menyusun huruf pada kata kemudian diambil 1 bola lagi. Peluang muncul
“MAKANAN” dengan cara yang berbeda bola berbeda warna adalah …
7
adalah. (A) 26
8
(A) 450 (B) 26
(B) 440 (C)
10
26
(C) 430 14
(D)
(D) 429 26
16
(E) 410 (E) 26

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 15
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

13. Delapan orang saling bersalaman 1 kali dengan Catatan :


yang lainnya. Banyak jabatan tangan yang
terjadi adalah …
(A) 56
(B) 28
(C) 24
(D) 12
(E) 10

14. Dalam babak penyisihan suatu turnamen 25


diatur satu sama lain bertanding satu kali.
Banyaknya pertandingan yang terjadi adalah…
(A) 150
(B) 180
(C) 200
(D) 270
(E) 300

15. Delapan orang peserta wisata harus menginap


dalam 1 kamar dengan dua tempat tidur dan 2
kamar masing-masing dengan 3 tempat tidur.
Banyak cara penempatan peserta wisata dalam
kamar adalah…
(A) 560
(B) 540
(C) 520
(D) 500
(E) 480

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 16
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

MATEMATIKA - 4 2
TRIGONOMETRI √3
x
1. Penjumlahan dan pengurangan sudut
 sin(𝐴 ± 𝐵) = sin 𝐴 cos 𝐵 ± cos 𝐴 sin 𝐵 1
 cos(𝐴 ± 𝐵) = cos 𝐴 cos 𝐵 ∓ sin 𝐴 sin 𝐵
tan 𝐴±tan 𝐵
 tan(𝐴 ± 𝐵) = 1∓tan 𝐴 tan 𝐵 √3
2( 2 )
2 tan x √3
tan 2x = = 2 = = 4√3
1 − tan2 x 1
Contoh : √3
1−( 2 ) 4
1
Diketahui 𝐴 + 𝐵 = 300 , dan cos 𝐴 sin 𝐵 = 6, maka
sin(𝐴 − 𝐵) =
Jawab :
1 3. Pemjumlahan dan Pengurangan Fungsi
sin(𝐴 + 𝐵) = sin 𝐴 cos 𝐵 +cos 𝐴 sin 𝐵 =
2
1 1  sin 𝐴 + sin 𝐵 = 2 sin (
𝐴+𝐵
) cos (
𝐴−𝐵
)
sin 𝐴 cos 𝐵 + = 2 2
6 2 𝐴+𝐵 𝐴−𝐵
1 1 2
sin 𝐴 cos 𝐵 = 2 − 6 = 6, maka  sin 𝐴 − sin 𝐵 = 2 cos ( ) sin ( )
2 2
𝐴+𝐵 𝐴−𝐵
 cos 𝐴 + cos 𝐵 = 2 cos ( ) cos ( )
2 2
2 1 1 𝐴+𝐵 𝐴−𝐵
sin(𝐴 − 𝐵) = sin 𝐴 cos 𝐵 −cos 𝐴 sin 𝐵 = − =  cos 𝐴 − cos 𝐵 = −2 sin ( ) sin ( )
2 2
6 6 6

2. Sudut Rangkap
sin 2x = 2 sin x cos x
cos 2x = cos 2 x − sin2 x
= 2cos 2 x − 1

= 1 − 2sin2 x − 1

2 tan x
tan 2x = Contoh :
1 − tan2 x
sin 750 + sin 150 =
Jawab :
sin 750 + sin 150
Contoh : 750 + 150 750 − 150
= 2 sin ( ) cos ( )
2 2
Jika sin 𝑥 + cos 𝑥 = 𝑝, maka sin 2𝑥 = 1 1 1
= 2 sin 450 cos 300 = 2. √2 . √3 = √6
2 2 2
Jawab :

(sin 𝑥 + cos 𝑥 )2 = 𝑝2
4. Perkalian Fungsi
𝑠𝑖𝑛2 𝑥 + 2 sin 𝑥 cos 𝑥 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝑥 = 𝑝2
 2 sin 𝐴 cos 𝐵 = sin(𝐴 + 𝐵) + sin(𝐴 − 𝐵)
 2 cos 𝐴 sin 𝐵 = sin(𝐴 + 𝐵) − sin(𝐴 − 𝐵)
1 + sin 2𝑥 = 𝑝2 , maka
 2 cos 𝐴 cos 𝐵 = cos(𝐴 + 𝐵) + cos(𝐴 − 𝐵)
 −2 sin 𝐴 sin 𝐵 = cos(𝐴 + 𝐵) − cos(𝐴 − 𝐵)
sin 2𝑥 = 𝑝2 − 1

Contoh :
1 5. Bentuk 𝒂 𝒄𝒐𝒔 𝒙 + 𝒃 𝒔𝒊𝒏 𝒙 = 𝒌 𝒄𝒐𝒔(𝒙−∝)
Jika sin(900 + 𝑥 ) = 2, maka tan 2𝑥 =
1 √3
sin(900 + 𝑥 ) = cos 𝑥 = 2, maka tan 𝑥 = 𝒂 𝒄𝒐𝒔 𝒙 + 𝒃 𝒔𝒊𝒏 𝒙 = 𝒌 𝒄𝒐𝒔(𝒙−∝)
2 𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑐𝑜𝑠 𝑏
𝑘 = √𝑎2 + 𝑏2 , dengan tan ∝ = 𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑠𝑖𝑛 = 𝑎

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 17
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

Catatan : 5. Sudut-sudut segitiga ABC adalah 𝛼, 𝛽, 𝛾. Jika


Untuk menentukan tanda ∝ (di kuadran ke sin 𝛼 = 𝑝 dengan 𝛼 lancip, maka tan(𝛽 + 𝛾) =
berapa),perhatikan tanda sin dan cos nya. √1−𝑝2
(A) 𝑝
√1−𝑝2
𝒂 𝒄𝒐𝒔 𝒙 + 𝒃 𝒔𝒊𝒏 𝒙 = 𝒌, dapat diselesaikan jika : (B) − 𝑝
𝑎2 + 𝑏2 ≤ 𝑐 2 (C)
𝑝
√1−𝑝2
𝑝
(D) −
√1−𝑝2
𝑝
SOAL PENGANTAR (E) − 1−𝑝
1. Pada suatu segitiga ABC yang siku-siku di C,
2 3
diketahui bahwa sin 𝐴 sin 𝐵 = 5 dan sin(𝐴 − 6. Segitiga PQR siku-siku di R dan sin 𝑃 cos 𝑄 = 5.
tan 𝑃
𝐵) = 5𝑎, Nilai a adalah. Maka tan 𝑄 =
1
(A) − 5 (A) 3
3 1
(B) − (B) 1
25 2
1 (C) 1
(C) − 25
1
3 (D) 2
(D)
25 1
3 (E)
(E) 3
5

7. Jika 𝜃 sudut lancip yang memenuhi persamaan


2. ∝ adalah sebuah sudut lancip yang memenuhi
2cos 2 θ = 1 + 2 sin 2θ, maka tan 𝜃 =
2cos 4 α = sin2 α, maka tan ∝ =
1 (A) 2 + √5
(A) 3 √3
1
(B) 2 + √3
(B) (C) 2 − √3
2
(C) 2 − √3 (D) √5 − 2
(D) 1 (E) √3 − 1
(E) √3
𝜋 𝜋
8. Jika 2 cos (𝑥 + 4 ) = cos (𝑥 − 4 ), maka
𝜋 3
3. Jika 𝛼 + 𝛽 = 6 dan cos 𝛼 cos 𝛽 = 4, maka cos(𝛼 − (A) sin 𝑥 = 2
1

𝛽) = 1
1 √3
(B) sin 𝑥 = 2 √3
(A) + 1
9 2 (C) cos 𝑥 = 2 √3
3 √3
(B) + 1
2 2 (D) tan 𝑥 = 3
3 √3
(C) + (E) tan 𝑥 = 3
4 2
3 √3
(D) −
2 2
√3
9. 𝑦 = √3 sin 3𝑥 − √13 cos 3𝑥 + 8, mempunyai
(E) nilai maksimum.
2
(A) 12
cos 𝛼 𝜋 1
4. Jika 1−sin 𝛼 = 𝑎 untuk 𝛼 ≠ 2, maka tan 2 𝛼 = (B) 14
1 (C) 4
(A) 𝑎+1
(B)
𝑎 (D) 8 + √3
𝑎+1
𝑎+1 (E) 8 + √13
(C) 𝑎−1
𝑎−1
(D) 𝑎+1
𝑎
(E)
𝑎−1

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 18
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK
𝐴
sin Catatan :
10. Jika 𝐴 + 𝐵 + 𝐶 = 3600, maka 2
𝐵+𝐶 =
sin( )
2
𝐴
(A) tan 2
𝐴
(B) cot 2
𝐵+𝐶
(C) sec ( )
2
(D) 1
(E) 0

11. Diketahui segitiga PQR siku-siku di Q. Jika


sin(𝑄 + 𝑃) = 𝑟, maka cos 𝑃 − sin 𝑅 =
(A) −2𝑟
(B) −𝑟
(C) 0
(D) 𝑟
(E) 2𝑟

12. Dalam segitiga ABC, a,b, dan c adalah sudut-


3 4
sudutnya. Jika tan 𝑎 = 4 dan tan 𝑏 = 3, maka
sin 𝑐 =
(A) −1
24
(B) − 25
7
(C) − 25
24
(D) 25
(E) 1

13. cos 1650 + cos 150 =


1
(A) 2 ൫√6 − √2൯
1
(B) ൫√6 + √2൯
2
(C) ൫√6 − √2൯
1
(D) ൫√2 − √6൯
2
(E) 0

1 0 1 0
14. 4 cos (97 2) cos (52 2) = 𝑚, maka nilai 𝑚 =
1
(A) ൫5 + 2√6൯
2
(B) 5 − 6√2
(C) 5 + 6√2
(D) 5 − 2√6
(E) 5 + 2√6

15. sin 150 − sin 750 =


1
(A) − 2 √2
1
(B) √2
2
1
(C) − √6
2
1
(D) √6
2
1
(E) √2
6

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 19
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK
1
MATEMATIKA - 5 9. Untuk lim 𝑔(𝑥) ≠ 0, jika lim = 𝐿,
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑔(𝑥)
LIMIT FUNGSI 1
maka lim 𝑔(𝑥) = dimana 𝐿≠0
𝑥→𝑎 𝐿
𝑛
1. DEFENISI LIMIT : 10. lim 𝑓(𝑥)𝑛 = (lim 𝑓(𝑥))
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
Berikut adalah definisi limit menurut Austin Louis
Cauchy: 2.2. Menentukan Nilai dari Suatu lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑎
Sebuah fungsi f(x) mempunyai jika lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 1. Jika 𝑓(𝑎) = 𝑘 maka lim 𝑓(𝑥) = 𝑘
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
dan hanya jika untuk sembarang bilangan real 𝜀 > 𝑐
2. Jika 𝑓(𝑎) = maka lim 𝑓(𝑥) = ∞
0 maka terdapat bilangan real 𝛿 > 0 sedemikian 0 𝑥→𝑎
0
hingga memenuhi: 3. Jika 𝑓(𝑎) = maka lim 𝑓(𝑥) = 0
𝑐 𝑥→𝑎
0 < |𝑥 − 𝑎| < 𝛿, maka |𝑓(𝑥) − 𝐿| < 𝜀 4.
0
Jika 𝑓(𝑎) = atau bentuk
1.2. Pengertian Limit 0

Supaya lebih memahami pengertian limit, berikut tertentu ( , ∞ − ∞, 00 ) maka

disajikan contoh: sederhanakan bentuk f(x) sehingga
𝑥 3 −1 diperoleh bentuk f(a) seperti (1), (2), dan
Perhatikan fungsi aljabar 𝑓(𝑥) = .
Agar fungsi
𝑥−1
(3).
f(x) terdefinisi, nilai x dibatasi yaitu x ≠ 1. Jika batas
nilai x tersebut didekati, akan diperoleh hasil
2.3. Limit Fungsi Tak Terhingga
bahwa nilai fungsi mendekati 3 seperti terlihat
pada tabel berikut:
1.
x 0,99 0,999 0,9999 0,99999 … 1 … 1,00001 1,0001 1,001
2,9701 2,997001 2997 2,99997 … - …2. 3,00003 3,0003 3,003001
Jika pangkat tertinggi
f(x) sama dengan pangkat tertinggi g(x)
Pada kasus seperti di atas dikatakan limit 𝑓(𝑥) =
𝑥 3 −1 3. Jika pangkat tertinggi f(x)
untuk x mendekati 1 adalah 3,
𝑥−1
𝑥 3 −1 lebih kecil dari pangkat tertinggi g(x)
ditulis: lim =3
𝑥→1 𝑥−1
4. Jika pangkat tertinggi f(x)
2. LIMIT FUNGSI lebih besar dari pangkat tertinggi g(x)
lim 𝑓(𝑥) = 𝐿,artinya nilai x mendekati nilai a
𝑥→𝑎
(tetapi x ≠ a) maka f(x) mendekati nilai L. 3. LIMIT FUNGSI ALJABAR
3.1. Limit Fungsi Aljabar Berhingga
2.1. Sifat-Sifat Teorema Limit Fungsi
1. Jika f(a)=C, maka nilai
1. lim 𝑘 = 𝑘
𝑥→𝑎
2. lim (𝑏𝑥 + 𝑐) = 𝑎𝑏 + 𝑐 2. Jika , maka nilai
𝑥→𝑎
3. lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑎)
𝑥→𝑎
4. lim 𝑘. 𝑓(𝑥) = 𝑘 = 𝑘. lim 𝑓(𝑥) 3. Jika , maka
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
5. Jika lim 𝑔(𝑥) = 𝐿 dan lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(𝐿) nilai disederhanakan dulu menjadi
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
maka lim 𝑓(𝑔(𝑥)) = 𝑓(𝐿) bentuk 1, 2, atau 3
𝑥→𝑎
6. lim (𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)) = lim 𝑓(𝑥) ± lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 3.2. Limit Fungsi Aljabar Tak Terhingga
7. lim 𝑓(𝑥) . 𝑔(𝑥) = lim 𝑓(𝑥) . lim 𝑔(𝑥) Menentukan
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
𝑓(𝑥) lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑎
8. lim =
𝑥→𝑎 𝑔(𝑥) lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑎 𝑓(𝑥)
nilai lim atau :
𝑥→∞ 𝑔(𝑥)

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 20
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK
𝑓(𝑥) 𝑎
1. Jika n = m maka lim = 1
𝑥→∞ 𝑔(𝑥) 𝑝1
𝑓(𝑥)
2. Jika n > m maka lim =∞
𝑥→∞ 𝑔(𝑥) 7.
𝑓(𝑥)
3. Jka n < m maka lim =0
𝑥→∞ 𝑔(𝑥)
SOAL PENGANTAR
4. LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI
Untuk menghitung nilai limit fungsi trigonometri
1.
lim
x
 x  px  q  x = …
digunakan rumus-rumus berikut: (A) 0 (D) 12 ( p  q)
sin 𝑥
1. lim =1 (B) pq (E) p  q
𝑥→0 𝑥
2. lim
𝑥
=1 (C) p  q
𝑥→0 sin 𝑥
tan 𝑥
3. lim =1
𝑥→0 𝑥 lim 4  5 x 2  x 
𝑥 2. =…
4. lim =1 x   2  x 1  x 
𝑥→0 tan 𝑥
(A)  (D) 5
Kemudian, secara umum dapat menggunakan (B) 15 (E) 
langkah-langkah cepat seperti di bawah ini: (C) 2

1.
3.
lim 

 x  1
2

 =…
x  1 3 x 2  2 3 x  1 
2.  
(A) 0 (D) 9
3. (B) 13 (E) 10
(C) 3
4.

5. lim 3 x 2  8 x  3  4 x 2  9
4. =…
x2 x2
6. (A)  4 5 (D) 52
(B) 0 (E) 
7. (C) 2 5

  =…
8.
Jika terdapat fungsi cosinus maka ubahlah ke dalam lim x cos2 6 x  1
5.
bentuk sebagai berikut: x  0 sin 3x tan2 2 x
2. cos 2𝑥 = 1 − 2sin2 𝑥 (A) -3 (D) 2
3. cos 2 𝑥 = 1 − sin2 𝑥 (B) -2 (E) 3
Berikut adalah sifat-sifat teorema limit fungsi (C) -1
geometri lainnya:
lim x  1 x  3 sin x  1
1. 6.
x  1 x  1 x  22

2. (A)  29 (D) 2
3
(B)  23 (E) 4
9
3.
(C) 0
4.

5.
6.
BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 21
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

sin x   
7.
lim
x
 2x 1x  2  x 
2 1 = … 14.
lim
x  1 x  1 cosx   
=…

(A) 3 2  4 (D) 3 2 1 (A) 0 (D) 1


4
(B)  2 (E) 4
(B) 32 2 (E) 3  2
4 (C) 
(C) 1 12 2  1
lim x 2  3  a x  3a
15. =…
lim 4x xa xa
8. =…
x  0 3 x  3 x (A) 0 (D) a  3
(A) 4 3 (D) 2 3 (B) a  1 (E) a  4
(C) a  2
(B) 2 3 (E) 4 3
(C) 3 Catatan :

lim x x  2 x  2 2  x 2
9. =…
x2 x 2
(A) 0 (D) 8
(B) 2 (E) 10
(C) 4

lim  1 4 
10.    =…
x  2 x  2 x2  4 
(A) 0 (D) 2
(B) 14 (E) 4
(C) 12

lim 1  sin 3 2a 
11.  sin 2a cos 2a  = …

a  0 a  cos 2a 

(A)  (D) 12
(B) 2 (E) 0
(C) 1

lim sin 2 x t an2 4 x


12. =…
x  0 x 2 sin 3x
(A) 2 23 (D) 10 13
(B) 5 13 (E) 10 53
(C) 5 23

lim sin 2 x   
13. =…
x  2
x  2

(A) 4  (D) 2
(B) 1 (E) 2 2
(C) 2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 22
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

MATEMATIKA - 6
POLINOM 2 2 -3 1 5
2 4 6
1. BENTUK UMUM 1 2 3 1 11 Sisa-1
𝑃(𝑥 ) = 𝑎0 𝑥 𝑛 + 𝑎1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎2 𝑥 𝑛−2 + ⋯ + 𝑎𝑛 3
Dengan 𝑛 ≥ 2, 𝑎0 ≠ 0 2 3 6 Sisa-2
Derajat Polinom = 𝑛 Koefisien Hasil Bagi
Hasil Bagi = 2𝑥 + 3
2. PEMBAGIAN Sisa = 𝑃1 𝑆1 + 𝑆2 = (𝑥 − 2)6 + 11
Jika 𝐹(𝑥 ) = Persamaan Polinom Sisa = 6𝑥 − 1

𝐹(𝑥) = 𝑃(𝑥). 𝐻(𝑥) + Sisa


Soal di atas jika diselesaikan dengan menggunakan
HORNER KINO
𝑃(𝑥 ) = Pembagi
2 -3 1 5
𝐻 (𝑥 ) = Sisa Pembagian
-2 -4 -6
Pembagian Polinom dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu : 3 6 9
I. CARA PEMBAGIAN BIASA 2 3 6 -1
Koefisien Hasil Bagi Sisa
Contoh :
Hasil Bagi
3. TEOREMA SISA
 𝑃 (𝑥 ): (𝑥 − 𝑎 ) → 𝑆 = 𝑃 (𝑎 )
 𝑃(𝑥 ): (𝑥 + 𝑎) → 𝑆 = 𝑃(−𝑎)
𝑏
 𝑃(𝑥 ): (𝑎𝑥 − 𝑏) → 𝑆 = 𝑃 (𝑎)
𝑏
 𝑃(𝑥 ): (𝑎𝑥 + 𝑏) → 𝑆 = 𝑃 (− 𝑎)
 𝑃(𝑥 ): (𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑏)
xa x b
S P b   P a
ba a b
Sisa Pembagian

4. TEOREMA FAKTOR
II. PEMBAGIAN SINTETIK/HORNER (𝑥 − ℎ) merupakan faktor dari 𝑃 (𝑥 ) jika dan
-2 2 -3 0 6 hanya jika 𝑃(ℎ) = 0

-4 14 -28 Teorema Akar-akar


2 -7 14 -22 sisa  Polinom berderajat 2
Koefisien Hasil Bagi 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
𝑏
𝑥1 + 𝑥2 = − 𝑎
PEMBAGIAN HORNER BERTINGKAT 𝑐
𝑥1 𝑥2 = 𝑎
Contoh :
Tentukanlah sisa dan hasil bagi jika  Polinom berderajat 3
(2𝑥 3 − 3𝑥 2 + 𝑥 + 5): (𝑥 2 − 3𝑥 + 2)
𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑 = 0
𝑏
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = − 𝑎
𝑐
𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3 = 𝑎
𝑑
𝑥1 𝑥2 𝑥3 = − 𝑎

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 23
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

SOAL PENGANTAR 06. Jika sisa pembagian 𝑓 (𝑥 ) oleh 𝑥 3 − 3𝑥 + 5


2
01. Banyak akar real 𝑓 (𝑡) = 𝑡 9 − 𝑡 adalah...buah. adalah 3𝑥 2 − 2, dan sisa pembagian ൫𝑥 + 𝑓(𝑥 )൯
(A) 2 oleh 𝑥 3 − 3𝑥 + 5 adalah 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, maka 𝑎 −
𝑏−𝑐 =⋯
(B) 3
(A) 33
(C) 4
(B) 43
(D) 6 (C) 53
(E) 9 (D) 63
(E) 73
02. Hasil kali akar-akar real dari (2𝑥 + 1)(3𝑥 +
1)(5𝑥 + 1)(30𝑥 + 1) = 10 adalah... 07. Jika 𝛼, 𝛽 dan 𝛾 merupakan akar-akar
1
(A) − 100 persamaan suku banyak 𝑥 3 − 3𝑥 2 + 4𝑥 + 5 = 0.
1
(B) − 15 Maka nilai 𝛼 3 + 𝛽 3 + 𝛾 3 = ⋯
(C) 0 (A) – 30
1
(D) 15 (B) – 28
1 (C) – 24
(E) 100 (D) 28
(E) 30
03. Jika suku banyak 2𝑥 3 − 𝑘𝑥 2 − 𝑥 + 16 dibagi 𝑥 −
1 mempunyai sisa 10, maka nilai 𝑘 adalah... 08. Jika 𝑥 3 − 𝑥 − 1 = 0, maka 𝑥 4 + 𝑥 3 − 𝑥 2 − 2𝑥 +
(A) 7 1=⋯
(B) 10 (A) 0
(C) 12 (B) 2
(D) 15 (C) 8
(E) 17 (D) 8𝑥 + 8
(E) 8𝑥 + 10
04. Diberikan polinomial 𝑄(𝑥 ) dan 𝑓(𝑥 ) = 𝑎𝑥 3 +
(𝑎 − 𝑏)𝑥 2 + 2𝑏𝑥 + 𝑎. 𝑄 (𝑥 )𝑓(𝑥 ) dan 𝑄(𝑥 ) 09. Salah satu faktor linear dari suku banyak
berturut-turut memberikan sisa – 26 dan 1 𝑃 (𝑥 ) = 2𝑥 3 − 3𝑥 2 + (𝑎 − 15)𝑥 + 6 adalah (2𝑥 −
apabila masing-masing dibagi 𝑥 − 2. Dan 𝑓 (𝑥 ) 1). Faktor linear lainnya dari suku banyak
habis dibagi 𝑥 − 1. Maka 𝑓(𝑥 ) dibagi 𝑥 2 + 𝑥 tersebut berbentuk...
memberikan sisa... (A) 𝑥 − 5
(A) 2𝑥 − 2 (B) 𝑥 − 2
(B) −2𝑥 + 2 (C) 𝑥 + 1
(C) 18𝑥 − 2 (D) 𝑥 + 2
(D) 2𝑥 + 6 (E) 𝑥 + 3
(E) 18𝑥 − 6
10. Jika 𝑓 (𝑥 ) dibagi (𝑥 + 2) bersisa 14 dan dibagi
05. Diketahui suku banyak 𝑃 (𝑥) = 2𝑥 + 𝑎𝑥 −4 3
(𝑥 − 4) bersisa – 4 , maka 𝑓(𝑥 ) dibagi (𝑥 2 −
3𝑥 2 + 5𝑥 + 𝑏. Jika 𝑃(𝑥 ) dibagi (𝑥 − 1) sisa 11 2𝑥 − 8) bersisa...
dan dibagi (𝑥 + 1) sisa – 1 , maka nilai (2𝑎 + 𝑏) (A) −3𝑥 + 8
adalah... (B) 3𝑥 − 8
(A) 13 (C) 2𝑥 − 4
(B) 10 (D) 2𝑥 + 4
(C) 8 (E) 8𝑥 + 3
(D) 7
(E) 6

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 24
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

11. Suku banyak 𝑓(𝑥 ) = 2𝑥 3 − 5𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 18 habis Catatan :


dibagi oleh (𝑥 − 3). Hasil bagi 𝑓(𝑥 ) oleh (𝑥 + 1)
adalah...
(A) 2𝑥 2 − 7𝑥 + 2
(B) 2𝑥 2 + 7𝑥 + 2
(C) 2𝑥 2 − 7𝑥 − 2
(D) 𝑥 2 − 6𝑥 − 3
(E) 𝑥 2 − 6𝑥 + 3

12. Diketahui (𝑥 − 2) dan (𝑥 + 1) adalah faktor-


faktor persamaan suku banyak 𝑥 3 + 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 +
10 = 0. Jika 𝑥1 , 𝑥2 dan 𝑥3 adalah akar-akar
persamaan tersebut dengan 𝑥1 < 𝑥2 < 𝑥3 , nilai
2𝑥1 − 𝑥2 +𝑥3 adalah...
(A) – 2
(B) 1
(C) 2
(D) 5
(E) 9

𝑥 2 +3𝑥+8 𝑎 𝑏 𝑐
13. = + + maka nilai 𝑎, 𝑏 dan 𝑐
𝑥 3 +𝑥 2 −2𝑥 𝑥+2 𝑥−1 𝑥
berturut-turut adalah...
(A) −1, −4 dan 4
(B) −1,4 dan 4
(C) 1,4 dan 4
(D) 1, −4 dan 4
(E) 1,4 dan −4

14. Jika suku banyak 𝑥 3 + 𝑎𝑥 + 𝑏 habis dibagi oleh


𝑥 2 + 𝑥 + 1, maka 𝑎 + 𝑏 = ⋯
(A) – 2
(B) – 1
(C) 0
(D) 1
(E) 2

2𝑥 2 +𝑎𝑥−15
15. Pecahan dapat disederhanakan,
𝑥 2 −5𝑥+6
apabila nilai 𝑎 = ⋯
(A) 2
(B) 1
(C) 0
(D) – 1
(E) – 2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 25
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

MATEMATIKA - 7 3. Jarak titik terhadap bidang


A
DIMENSI TIGA
KUBUS
H G

Bidang V
E F
Untuk menentukan jarak titik A terhadap bidang
V,proyeksian titik A tegak lurus ke bidang
V,jarak antara 2 titik tersebut lah yang menjadi
D C jarak antara titik A ke bidang V

A B SUDUT

Kubus dengan panjang rusuk 𝑎 cm 1. Sudut antara dua buah garis


Garis g

Diagonal Bidang : AC,BD,...


Panjang diagonal bidang = 𝑎√2 α Garis h
Diagonal Ruang : AG,BH,DF,EC
Panjang diagonal ruang = 𝑎√3
Bidang Diagonal : 𝛼 adalah sudut yang dibentuk oleh garis g dan
garis h
ACGE,BDHF,ABGH,CDEF

2. Sudut antara dua buah bidang


JARAK
Garis g
1. Jarak dua buah titik
B
gU n
Bida

A
Bidang V Garis h
Jarak titik A terhadap titik B dapat dihitung
dengan menggunakan rumus phytagoras Untuk menentukan sudut antara dua buah bidang,
tarik garis g untuk mewakili bidang U dan garis h
2. Jarak titik terhadap garis
untuk bidang V, sudut antara garis g dan h adalah
A
juga merupakan sudut yang dibentuk oleh bidang U
dan bidang V
SOAL PENGANTAR
01. Pada kubus ABCD.EFGH, jika 𝛼 adalah sudut
Proyeksikan titik A tegak lurus terhadap garis, yang dibentuk oleh garis AG dengan bidang
jarak antara kedua titik tersebut adalah jarak titik alas, maka sin 𝛼 = ⋯
1 1
A terjadap garis. (A) 2 (D) 3 √2
1 1
(B) 2
√2 (E) 3 √3
1
(C) 2
√3

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 26
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

02. Diketahui bidang empat beraturan T.ABC 08. Pada kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻, 𝑃 pada 𝐸𝐺 sehingga
dengan panjang rusuk 4 cm. Jarak titik C ke 𝐸𝑃 = 3𝑃𝐺. Jika jarak 𝐸 ke garis 𝐴𝑃 adalah 𝑎,
bidang TAB adalah...cm maka rusuk kubus tersebut adalah …
2 3 𝑎
(A) 3 √3 (D) 4 √6 (A) √15 (D) 𝑎√2
3
4 4 4𝑎 𝑎
(B) 3
√3 (E) 3 √6 (B) (E) √5
3 2
2 𝑎
(C) 3
√6 (C) √17
3

03. Diketahui limas beraturan T.ABCD. Panjang 09. Pada kubus ABCD.EFGH titik P adalah titik
rusuk tegak dan panjang rusuk alas 4 cm. Jarak potong diagonal AH dan DE. Jika R terletak di
titik A ke TB adalah... tengah rusuk AD, maka nilai sin ∠𝑃𝐵𝑅 adalah...
(A) 2√2 cm (D) 4√2 cm (A)
√6
6
(B) 2√3 cm (E) 4√3 cm
√6
(C) 4 cm (B) 3
√6
(C) 2
04. Diketahui kubus KLMN.OPQR dengan √3
panjang rusuk 6 cm. Jarak titik M ke bidang (D) 2
√2
LNQ adalah... (E) 2
(A) 2√2 cm (D) 3√3 cm
(B) 2√3 cm (E) 4√3 cm
10. Diketahui limas T.ABC dengan TA tegak lurus
(C) 3√2 cm
bidang ABC. Panjang rusuk AB,AC,BC, dan TA
9
berturut-turut adalah 3 cm, 4 cm, 5 cm dan cm.
05. Diketahui limas segienam beraturan 3
Jika 𝜑 sudut antara bidang BCT dengan bidang
T.ABCDEF rusuk alasnya 6 cm dan tinggi limas
ABC, maka nilai cos 𝜑 adalah...
6√3 cm. Nilai sinus sudut antara rusuk tegak 4 9
(A) 5 (D) 25
dan bidang alas limas adalah...
1 1 3 12
(A) 3 √2 (D) 2 √2 (B) (E) 25
5
1 1 6
(B) (E) 2 √3 (C)
2 25
1
(C) 3
√3
11. Diketahui kubus ABCDEFGH dengan panjang
06. Diketahui kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk 4 cm. Besar sudut antara garis CE dengan
rusuknya 12 cm dan 𝛼 adalah sudut antara bidang BDG adalah...
bidang BDG dan ABCD. Nilai sin 𝛼 adalah... (A) 300
1 1
(A) 6 √6 (D) 3 √6 (B) 450
1 1 (C) 600
(B) 3
√3 (E) 2 √3
1 (D) 750
(C) 2
√2
(E) 900
07. Sebuah prisma ABCD.EFGH memiliki alas
berbentuk persegi. Titik T adalah titik tengah 12. Pada kubus ABCDEFGH, sudut antara garis
𝜋 AE dengan garis AC adalah...
diagonal HF. Jika ∠𝐸𝐴𝑇 = 6 dan volume prisma
(A) 300
tersebut 4√6, maka tinggi prisma adalah...
√3 (B) 400
(A) √6 (D) 2
(C) 600
√2
(B) √3 (E) (D) 700
2
(C) √2 (E) 900

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 27
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

13. Panjang rusuk bidang empat beraturan TABC Catatan :


sama dengan 2 cm. Panjang proyeksi garis TC
terhadap bidang TAB = ⋯
(A) 1
(B) √2
2
(C) 3 √3
(D) 2
(E) 2√2

14. Garis g tegak lurus pada bidang v dan bidang


w membentuk sudut lancip dengan bidang v.
Jika w memotong v pada garis s, maka proyeksi
g pada w akan...
(A) Tegak lurus pada v
(B) Tegak lurus pada s
(C) Bersilangan tegak lurus dengan g
(D) Sejajar dengan v
(E) Sejajar dengan s

15. Diberikan balok ABCDEFGH dengan 𝐴𝐵 =


2𝐵𝐶 = 2𝐴𝐸 = 2 𝑐𝑚 panjang 𝐴𝐻 adalah...cm
1
(A) 2 (D) 2
(B) 1 (E) √3
(C) √2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 28
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

MATEMATIKA - 8 3. HUBUNGAN GARIS DENGAN LINGKARAN


LINGKARAN

1. PERSAMAAN LINGKARAN
Pengertian Lingkaran :
Kumpulan titik-titik yang berjarak sama
terhadap sebuah titik yang disebut sebagai titik
pusat.

Persamaan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐 disubstitusi ke


persamaan lingkaran, sehingga didapat persamaan
kuadrat.Persamaan kuadrat ini lah yang dicari
Diskrimunannya (𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐 ).

4. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG


Persamaan lingkaran dengan pusat (0,0) LINGKARAN
𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟2 A. Jika diketahui titik singgung lingkaran (𝑥1 , 𝑦1 )
Persamaan lingkaran dengan pusat (𝑎, 𝑏) 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟2
dan jari-jari = r 𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟 2
(𝑥 − 𝑎 )2 + (𝑦 − 𝑏 )2 = 𝑟 2
Bentuk Umum Persamaan Lingkaran : (𝑥 − 𝑎 )2 + (𝑦 − 𝑏 )2 = 𝑟 2
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0 (𝑥1 − 𝑎)(𝑥 − 𝑎) + (𝑦1 − 𝑏)(𝑦 − 𝑏) = 𝑟 2
Menentukan Pusat dan Jari-jari Lingkaran :
1 1 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝑐 = 0
Pusat (− 2 𝐴, − 2 𝐵) 𝐴 𝐵
𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 + (𝑥 + 𝑥1 ) + (𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶 = 0
1 1
Jari-jari (R) = √𝑥𝑝2 + 𝑦𝑝2 − 𝑐 = √4 𝐴2 + 4 𝐵2 − 𝐶 2 2

B. Jika diketahui Gradien garis singgung (m)


2. HUBUNGAN TITIK DENGAN LINGKARAN Lingkaran dengan pusat (0,0)
𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑟√𝑚2 + 1
di luar Lingkaran dengan pusat (𝑎, 𝑏)
𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) ± 𝑟√𝑚2 + 1
pada

di dalam SOAL PENGANTAR


1. Pusat dan jari-jari lingkaran
(𝑥 − 3)2 + (𝑦 + 5)2 = 6 adalah.
Untuk mengetahui letak titik (x,y) terhadap (A) (3,5) dan 6
lingkaran, nilai x dan y di substitusi ke persamaan (B) (−3,5) dan 6
lingkaran. (C) (−3, −5) dan √6
Keterangan gambar (D) (3,5) dan √6
Titik A Berada di luar lingkaran, maka hasilnya > 0 (E) (3, −5) dan √6
Titik B Berada pada lingkaran, maka hasilnya = 0
Titik C Berada di dalam lingkaran, maka hasilnya < 2. Pusat dan jari-jari lingkaran 3𝑥 2 + 3𝑦 2 + 24𝑥 −
0 12𝑦 + 12 = 0 adalah
(A) (4,2) dan 2 (D) (−4,2) dan 4
( )
(B) 2,4 dan 4 (E) (2,4) dan 2
(C) (−4,4) dan 2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 29
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

3. Persamaan lingkaran yang berpusat di (−3,2) 9. Persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 +


dan menyinggung sumbu y adalah 2𝑥 − 4𝑦 − 15 = 0, yang melalui titik (−5,0)
(A) 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 − 4𝑦 + 4 = 0 adalah.
(B) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑥 + 4𝑦 − 6 = 0 (A) 𝑥 + 𝑦 + 10 = 0
(C) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑥 + 𝑦 + 25 = 0 (B) 2𝑥 + 𝑦 + 10 = 0
(D) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 6𝑥 − 4𝑦 + 4 = 0 (C) 𝑥 + 2𝑦 + 10 = 0
(E) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑥 + 𝑦 + 46 = 0 (D) 2𝑥 + 10𝑦 + 1 = 0
(E) 10𝑥 + 2𝑦 + 1 = 0
4. Persamaan lingkaran yang berpusat di titik
(−5, −3), menyinggung sumbu x dan garis 𝑦 + 10. Titik (𝑘, −4) berada di luar lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 =
6 = 0 adalah. 25, untuk nilai k yang memenuhi.
(A) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 10𝑥 + 6𝑦 + 25 = 0 (A) 𝑘 > 3 atau 𝑘 < −3
(B) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 6𝑥 + 10𝑦 + 25 = 0 (B) 𝑘 > 4 atau 𝑘 < −4
(C) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑥 + 𝑦 + 25 = 0 (C) −3 < 𝑘 < 3
(D) 𝑥 2 + 𝑦 2 − 10𝑥 − 6𝑦 + 25 = 0 (D) −4 < 𝑘 < 4
(E) 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 − 10𝑦 − 25 = 0 (E) 0 < 𝑘 < 4

5. Persaaan lingkaran yang berpusat di titik (−1,3) 11. Agar garis 𝑦 = 𝑚𝑥 menyinggung lingkaran 𝑥 2 +
dan menyinggung garis 𝑥 = −6 adalah. 𝑦 2 − 4𝑥 − 2𝑦 + 4 = 0, maka nilai m yang
(A) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 + 6𝑦 + 15 = 0 memenuhi adalah.
(B) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑥 + 𝑦 + 15 = 0 (A) 𝑚 = −2 atau 𝑚 = 3
(C) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 6𝑦 − 15 = 0 (B) 𝑚 = −1 atau 𝑚 = 4
(D) 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 − 2𝑦 − 15 = 0 4
(C) 𝑚 = 0 atau 𝑚 = 3
(E) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 6𝑥 + 2𝑦 + 15 = 0 3
(D) 𝑚 = 1 atau 𝑚 = 4
6. Persamaan lingkaran yang berpusat di titik (E) 𝑚 = 2 atau 𝑚 = 3√2
(10, −5) dan menyinggung garis −3𝑥 + 4𝑦 +
20 = 0 adalah. 12. Titik potong garis 𝑥 − 3𝑦 + 8 = 0 dengan
(A) 𝑥 2 + 𝑦 2 − 20𝑥 + 10𝑦 + 89 = 0 lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑥 + 6𝑦 − 12 = 0, adalah.
(B) 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑥 + 𝑦 + 8 = 0 (A) (−4,2) dan (2,3) (D) (−1,2) dan (7,1)
(C) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 + 𝑦 + 98 = 0 (B) (1,2) dan (0,3) (E) (−3,6) dan (1,1)
(D) 𝑥 2 + 𝑦 2 + 20𝑥 + 10𝑦 + 98 = 0 (C) (−5,1) dan (−2,2)
(E) 𝑥 2 + 𝑦 2 − 𝑥 − 2𝑦 − 89 = 0
13. Panjang garis singgung persekutuan dalam
7. Persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 + 18𝑦 + 60 = 0 dan
25 pada titik (−3, −4), adalah. lingkaran 𝑥 + 𝑦 2 + 20𝑥 − 14𝑦 + 100 = 0 adalah.
2

(A) 𝑥 + 𝑦 + 25 = 0 (A) 16 (B) 15 (C) 14 (D) 13 (E) 12


(B) 4𝑥 + 3𝑦 + 25 = 0
(C) 4𝑥 + 3𝑦 − 25 = 0 14. Jarak terdekat titik (9,3) terhadap lingkaran 𝑥 2 +
(D) 3𝑥 + 4𝑦 + 25 = 0
𝑦 2 − 6𝑥 + 10𝑦 − 2 = 0 adalah.
(E) 3𝑥 + 4𝑦 + 5 = 0
(A) 4 (B) 5 (C) 6 (D) 7 (E) 8

8. Persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 −


15. Persamaan garis singgung lingkaran 16𝑥 2 +
2𝑥 + 4𝑦 − 48 = 0, yang melalui titik (−1,5)
16𝑦 2 = 9, yang tegak lurus pada garis 𝑥 + 8𝑦 −
adalah.
7 = 0 adalah.
(A) 2𝑥 + 7𝑦 + 73 = 0 3 3
(A) 𝑦 = 9𝑥 ± 4 √65 (D) 𝑦 = 8𝑥 ± 4 √65
(B) 7𝑥 + 2𝑦 + 37 = 0
3 3
(C) 2𝑥 + 7𝑦 + 37 = 0 (B) 𝑦 = 7𝑥 ± 4 √65 (E) 𝑦 = 6𝑥 ± 4 √65
(D) 𝑥 + 𝑦 + 7 = 0 3
(C) 𝑦 = 5𝑥 ± 4 √65
(E) 𝑥 − 𝑦 − 3 = 0

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 30
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

MATEMATIKA - 9  Perkalian skalar vektor


LINGKARAN
1. Pengertian.
Vektor : Ruas garis berarah
B

AB = B – A a.b  a b Cos
Vektor di bangun ruang
a.b  a1b1  a2b2  a3b3
v  xi  yj  zk
Jika a dan b tegak lurus,maka a.b  0 .
 x
   Perkalian Vektor
v   y
z a x b  a b Sin ,mempunyai besar dan
 
arah.
Maka modulus (panjang) vektor v
4. Proyeksi pada Vektor
v  x2  y2  z2
2. Jenis Vektor

 Vektor segaris
Jika Vektor A dan Vektor B segaris,maka
a  k b . Dimana k=skalar. Vektor c adalah proyeksi vektor a pada vektor

 Vektor Satuan ( e ) b
Vektor yang panjangnya satu satuan, vektor Proyeksi Skalar :
𝑎̅𝑏̅
satuan dari suatu vektor adalah: |𝑐̅| = | ̅ |
|𝑏|
v
e=
v Proyeksi Vektor :
𝑎̅𝑏̅
𝑐̅ = |𝑏̅|2 𝑏̅
 Vektor posisi.
Vektor yang titik pangkalnya berada pada
titik pangkal koordinat (0,0,0) 5. Perbandingan
3. Operasi Vektor a

 Jumlah dan selisih m

p
n

b
na  mb
2 2 p 
ab  a  b  2 a b Cos  m  n
2 2
ab  a  b  2 a b Cos 

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 31
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

SOAL PENGANTAR 6. Segi empat ABCD, dimana AB  a dan


1. ABCDEF adalah segi – 6 beraturan dengan pusat AD  b . Jika titik E adalah titik tengah AB dan
O. Bila AB dan BC Masing – masing dinyatakan P adalah titik potong CE dan BD, maka CP
   dapat dinyatakan sebagai…
oleh vektor u dan v , maka CD sama
(A)  1 a  2 b (D) 2 a  1 b
dengan….. 3 3 3 3
   
(A) u+ v (D) u -2v (B) 1 a  2 b (E)  1 a  2 b
 
3 3 3 3
(B) u- v 2
(C)  a  1 b
    3 3
(C) 2 v - u (E) v -u
7. Diketahui P = ( a, 0 3 ),Q = ( 0,6,5) dan R =
2. Garis g melalui A (2,4,-2) dan B (4,1,-1) sedang 

garis h melalui C (7,0,2 ) dan D(8,2,- 1).Besar (2,7,c).Agar vektor – vektor PQ tegak lurus

sudut antara g dan h adalah….
pada QR , haruslah nilai a –c sama dengan ….
(A) 00
(A) 3 (B) 2 (C) 2 (D) 3 (E) 5
(B) 300
 
(C) 450
8. Agar kedua vektor a = (x,4,7) dan b = (6,y,14)
(D) 1200
segaris, haruslah nilai x – y sama dengan ….
(E) 900
    (A) 5 (B) 2 (C) 3 (D) 4 (E) 6
3. Diberikan vektor OA  i  j  2 k dan  
    9. Vektor PQ = (2,0,1) dan vektor PR = (1,1,2). Jika
OB  i  2 j  3 k . Titik P pada garis


1  RS = ….
  PS  PQ , maka vektor

AB,sehingga AP 
OA. AP = …. 2
 OB , maka
(A)  0,1, 3  (D)  1 ,1,0 
(A) 5 7 (D) 2 7  2 2 

(B) 4 7 (B)   1,0, 3 


 2
(C) 3 7 7 (C)  3 ,1,0 
(E) (E) ( 1 , - 1,1 )
2 
  
4. JIka vektor a dan vektor b membentuk sudut 10. Diketahui vektor a = 4iˆ  5 ˆj  3kˆ dan titik P (2,
600, 
- 1, 3 ).Jika panjang PQ sama dengan panjang
 
    
a = 4 , dan b = 3,maka a . a  b  =   
  a dan PQ berlawanan arah dengan a , maka
(A) 2 (D) 8 koordinat Q adalah …..
(B) 4 (A) ( 2,- 4 , 0 ) (D) ( - 6, 6 ,-6 )
(C) 6 (E) 10 (B) ( -2, 4 , 0 ) (E) ( -6 , 0 , 0 )
(C) ( 6, -6, 6 )
  
5. Diketahui: a  3 î  2 ĵ, b   î  4 ĵ, dan r  7 î  8 ĵ
  
Jika r  ka m b ,maka k + m = …..
(B) 3 (D) - 1
(C) 2
(D) 1 (E) -2

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 32
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

11.. Perhatikan gambar berikut! 


14. Jika sudut antara vektor a  iˆ  2 ˆj  pkˆ dan
C

b  iˆ  2 ˆj  pkˆ adalah 600. Maka p =
1 1
E
(A)  2 atau 2
M

(B) – 1 atau 1
B
A (C) −√2 atau √2
(D) −√5 atau √5
Pada segitiga ABC,E adalah titik tengah BC dan 1 1
(E) − 2 √5 atau 2 √5
M adalah titik berat segitiga tersebut . Jika
   
u  AB dan v  AC , maka ruas garis berarah 15. Jika
 
AO  (1,2) OB  (4,2) dan  =
  
 
ME dapat dinyatakan dalam u dan v sebagai (OA, OB ) , maka tan  = …..
… 3 3 4 9 16
(A) (B) (C) (D) (E)
1 1  5 4 3 16 9
 
(A) u v (D) 1 u  1 v
6 6 6 2
  Catatan :
(E)  1 u  1 v
 
(B)  1 u  1 v
6 6 6 2
 
(C) 1
u v
1
6 6
   
12. Jika vektor tak nol a dan b memenuhi : a  b
   
= a  b maka vektor a dan b …..

(A) membentuk sudut 900


(B) membentuk sudut 600
(C) membentuk sudut 450
(D) searah
(E) berlawanan arah

13. Diketahui persegi panjang OACB dan D titik


tengah OA,CD memotong diagonal AB di P.Jika
    
OA  a dan OB  b , maka OP dapat
dinyatakan …
(A) 1  a  b 
   
(D) 1 a  2 b
2  3 3
 
(B) 1  a  b 
 
(E) 1 a  2 b
3  2 3
2  1
(C) a b
3 3

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 33
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

MATEMATIKA - 10 U2t  U1 Un
BARISAN dan DERET
Bentuk barisan beometri dapat dinyatakan dalam
1. Barisan dan Deret Aritmatika bentuk a dan r
Pada Barisan aritmatika, setiap dua suku yang 𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 3 , … , 𝑎𝑟 𝑛−1
berurutan mempunyai selisih (beda) yang Un  ar n1
sama.
𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … 𝑈𝑛
𝑏 = 𝑈2 −𝑈1 = 𝑈3 − 𝑈2 Jumlah n suku pertama barisan geometri
2𝑈2 = 𝑈1 + 𝑈3 a(r n  1)
Sn  untuk r  1
r1
2Ut  U1  Un
a(1  r n )
Sn  untuk r  1
Bentuk barisan aritmatika dapat dinyatakan 1r
dalam bentuk a dan b
𝑎, 𝑎 + 𝑏, 𝑎 + 2𝑏, 𝑎 + 3𝑏, … 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 Sisipan pada barisan geometri
Jika diantara dua buah suku yang berurutan
Rumus suku ke-n barisan aritmatika disisipkan sebanyak k bilangan yang baru, maka
Un  a  (n  1)b rbaru  k1 rlama

Jumlah n suku pertama barisan aritmatika


3. Deret Geometri Tak Hingga
n
Sn  (a  Un )
2 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ + 𝑈∞

n Berdasarkan rasio
Sn  (2a  (n  1)b)
2  Deret Geometri Konvergen
Syarat : −1 < 𝑟 < 1
Sn  nUt a
S 
1r
Hubungan antara 𝑈𝑛 dan 𝑆𝑛  Deret Geometri Divergen
Un  Sn  Sn1 Syarat : 𝑟 ≥ 1 atau 𝑟 ≤ −1
𝑆∞ = ∞

Sisipan pada barisan aritmatika


Berdasarkan urutan (indeks)
Jika diantara dua buah suku yang berurutan
 Urutan Ganjil
disisipkan sebanyak k bilangan yang baru, 𝑎
𝑈1 + 𝑈3 + 𝑈5 + ⋯ = 𝑆𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 = 1−𝑟 2
maka:
 Urutan Genap
b 𝑎𝑟
bbaru  lama 𝑈2 + 𝑈4 + 𝑈6 + ⋯ = 𝑆𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 = 1−𝑟 2
k1
S  Sganjil  Sgenap
2. Barisan dan Deret Geometri
Pada barisan geometri, setiap dua suku yang Sgenap
berurutan mempunyai pembanding (rasio) yang r
Sganjil
sama.
𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … 𝑈𝑛
𝑈2 𝑈3
𝑟= =
𝑈1 𝑈2
𝑈22 = 𝑈1 . 𝑈3

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 34
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

SOAL PENGANTAR 7. Lima belas bilangan membentuk deret


aritmatika denan beda positif. Jika jumlah suku
1. Jika 18, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒, 𝑓, 𝑔, −6 merupakan barisan
ke-13 dan ke-15 sama dengan 188 serta selisih
aritmatika, maka 𝑏 − 𝑑 + 𝑓 =
suku ke-13 dan ke-15 sama dengan 14, maka
(A) 24
jumlah dari lima suku terakhir adalah …
(B) 18
(A) 362 (D) 428
(C) 12
(B) 384 (E) 435
(D) 6
(C) 425
(E) 3

8. Jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 100


2. Jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika
yang habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 6
dinyatakan dengan Sn  2n  n . Maka suku
2
sama dengan …
ke-12 deret tersebut adalah … (A) 668 (D) 868
(A) 564 (D) 45 (B) 736 (E) 1200
(B) 276 (E) 36 (C) 768
(C) 48
9. Misalkan 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + 𝑎5 + 𝑎6 adalah
3. Jika Sn menyatakan jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika yang berjumlah 75. Jika
suatu deret aritmatika, maka 𝑆𝑛+3 − 3𝑆𝑛+2 + 𝑎2 = 8, maka nilai 𝑎6 adalah…
3𝑆𝑛+1 − 𝑆𝑛 sama dengan … (A) 20
(A) n kali suku pertama deret (B) 17
(B) n kali beda deret (C) 14
(C) suku pertama deret (D) 13
(D) beda deret (E) 11
(E) konstan sama dengan nol
10. Jika p , q , dan r membentuk suku-suku deret
4. Dari suatu deret aritmatika diketahui
aritmatika, maka p 2  q 2  r 2 = …
U 6  U 9  U12  U15  20 , maka S 20 = …
(A) 50 (D) 200 5 p 2  2 pr  5r 2
(A)
(B) 80 (E) 400 4
(C) 100 5 p 2  4 pr  5r 2
(B)
5
5. Jumlah suku k suku pertama deret 5 p 2  4 pr  5r 2
(C)
n 1 n 2 n 3 3
n
 n  n  … dan seterusnya adalah …
5 p 2  4 pr  5r 2
(A) k2n  k  1 (D) k
n
2n  k  1 (D)
2
(B) 1
2n
n  k  1 (E) nkn  k  1 (E) 6 p 2  2 pr  5r 2
(C) k
2n
2n  k  1
11. Suku ke-n suatu barisan geometri adalah 𝑢𝑛 ,
Jika 𝑢1 = 𝑘, 𝑢2 = 3𝑘, dan 𝑢3 = 8𝑘 + 1, maka
6. Diantara bilangan 12 dan 140 disisipi 15
𝑢5 =
bilangan sehingga 17 bilangan ini membentuk
(A) 81 (D) 648
barisan aritmatika dengan suku pertama 12 dan
(B) 162 (E) 864
suku terakhir 140. Maka jumlah semua suku
(C) 324
bernomor genap adalah …
(A) 604 (D) 616
(B) 608 (E) 620
(C) 612

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 35
MODUL BELAJAR PROGRAM INTENSIVE 2021 - IPA MATEMATIKA SAINTEK

12. Tiga bilangan membentuk barisan aritmatika. 18. Jika tiga bilangan q, s, dan t membentuk
Jika jumlah ketiga bilangan itu 36 dan hasil qs
barisan geometri, maka =…
kalinya 1536, maka bilangan terbesarnya q  2s  t
adalah … s s
(A) q t
(D) s t
(A) 12 (D) 21
q s
(B) 16 (E) 24 (B) s t
(E) qs
(C) 18 t
(C) qs

13. Dari deret geometri diketahui suku pertama


U1  a 4 , suku kedua U 2  a x . Jika suku ke-8 : 19. Deret geometri tak hingga dengan pembanding
U 8  a 52 , maka nilai x adalah … logx  3 adalah konvergen untuk x adalah …
2

(A) -32 (D) 8 (A) 3  x  5 (D) 3 1 4  x  4


(B) -6 (E) 12 (B) 3  x  3 12 (E) 4  x  5 1 2
(C) 4 (C) 3 12  x  5

14. Jumlah 5 suku pertama sebuah deret geometri 20. Jika diantara suku pertama dan suku ke-2 suatu
adalah -33. Jika nilai pembandingnya adalah -2, barisan geometri disisipkan 4 bilangan maka
maka jumlah nilai suku ke-3 dan ke-4 deret ini
dapat diperoleh barisan aritmatika dengan
adalah … beda 2 dan jika suku ke-3 barisan geometri
(A) -15 (D) 15 tersebut adalah 40, maka rasio barisan geometri
(B) -12 (E) 18 tersebut adalah…
(C) 12 1
(A) 2
3
(B)
15. Jika jumlah semua suku deret geometri tak 2
berhingga adalah 96 dan jumlah semua (C) 2
5
sukunya yang berindeks ganjil adalah 64, maka (D) 2
suku ke-4 deret tersebut adalah … (E) 3
(A) 4 (D) 10
(B) 6 (E) 12
(C) 8

16. Jumlah deret tak hingga


1  tan2 30  tan4 30  tan5 30  ...   1n tan2 30  ...
=…
(A) 1 (D) 3
2 2
(B) 3 (E) 2
4
(C) 1

17. Sebuah bola pingpong dijatuhkan ke lantai dari


ketinggian 2 meter. Setiap kali setelah bola itu
memantul ia mencapai ketinggian tiga
perempat dari ketinggian yang dicapai
sebelumnya. Panjang lintasan bola tersebut
dari pantulan ke-3 sampai berhenti adalah …
(A) 3,38 meter (D) 6,75 meter
(B) 3,75 meter (E) 7,75 meter
(C) 4,25 meter

BIMBEL TALENTA : Rumah Belajar Para Talenta Muda Indonesia Prog. Intensive 2021 | Hal. 36

Anda mungkin juga menyukai