Anda di halaman 1dari 24

D O S E N P E N G A M P U : D r. S u d i P r a y i t n o , M . S i .

Teori
Belajar
Behavioristik
Strategi Pembelajaran Matematika
KELOMPOK 1
• Rizka Amriyani CH(E1R021098)
• Sakinah Azzahra(E1R021101)
• Sinta Hulaili(E1R021104)
• Siti Ruhama’(E1R021107)
• Alfiyan Bayan Hasany(E1R021118)
• Arif Zulfahmi(E1R021120)
• Athia Awwalia Salim(E1R021122)
• Baiq.Zurtania(E1R021125)
PEMBAHASAN MATERI

1 2 3
DEFINISI KARAKTERISTIK PRINSIP
TEORI BELAJAR TEORI BELAJAR TEORI BELAJAR
B E H AV I O R I S T I K B E H AV I O R I S T I K B E H AV I O R I S T I K

5 4
APLIKASI KELEBIHAN
TEORI BELAJAR KEKURANGAN
B E H AV I O R I S T I K TEORI BELAJAR
B E H AV I O R I S T I K
DEFINISI BELAJAR
MENURUT PANDANGAN
TEORI BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal

kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai

hasil interaksi antara stimulus dan respon.

STIMULUS RESPON
Apa saja yang diberikan guru kepada siswa Reaksi atau tanggapan siswa terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behaviotistik adalah faktor penguatan

(reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila

penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila

penguatan dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan.


DEFINISI
TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK
MENURUT PARA AHLI
Proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus
Edward Lee kaitannya dengan pikiran, perasaan, atau hal-hal lain
yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan
Thorndike respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik
ketika belajar yang juga dapat berupa pikiran,
(1874-1949) perasaan, atau gerakan/tindakan.

Perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat


berwujud konkret, yaitu dapat diamati, atau tidak
konkret yaitu tidak dapat diamati.

PENGUATAN

STIMULUS PROSES RESPON

PENGUATAN
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan
John Broades Watsen respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud
harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati
(1878-1958) (observable) dan dapat diukur.

PemikiranWatson(Collin,dkk.2012)dapat
digambarkan sebagai berikut:

Emosi manusia yang fundamental Pavlov mendemonstrasikan hewan


(yang tidak dipelajari) adalah dapat merespon tingkah laku
ketakutan, kemarahan dan cinta melalui pengkondisian

Perasaan-perasaan ini dapat melekat Manusia juga dapat dikondisikan


pada objek melalui pengondisian untuk menghasilkan respons fisik
stimulus-respons terhadap objek dan peristiwa

Siapapun terlepas dari sifatnya,


dapat dilatih menjadi apapun
Clark Leaonard Hull Variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk
menjelaskan pengrtian tentang belajar. Namun ia
(1884 - 1952) sangat terpengaruh oleh teori evolusi yang
dikembangkan oleh Charles Darwin. Bagi Hull,
seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah
laku bermanfaat terutama untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia.
Stimulus dalam belajar selalu dikaitkan dengan
kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan
muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.
Edwin Ray Gathrie Hubungan antara stimulus dan respon bersifat

(1886 – 1959) sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta


didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar
hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan
menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman
(punishment) memegang peranan penting dalam
proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat
yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku
seseorang
Burrhusm Frederic Menurut Skinner, hubungan antara stimulus dan
respon yang terjadi melalui interaksi dalam
Skinner lingkungannya akan menimbulkan perubahan tingkah

(1904 – 1990) laku.


Pada dasarnya stimulus-stimulus yang diberikan
kepada seseorang akan saling berinteraksi dan
interaksi antara stimulus-stimulus tersebut akan
mempengaruhi bentuk respon yang akan diberikan.
KARAKTERISTIK
TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK
Karakteristik :
o Mengutamakan faktor lingkungan.
o Memfokuskan tingkah laku yang terlihat
o Perkembangan tingkah laku
o Penekanan pada faktor bagian
o Bersifat mekanis
o Lebih mengutamakan masa lalu atau berpikiran historis
o Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar.
o Dalam pemecahan problem, ciri khasnya “trial and error”.
PRINSIP-PRINSIP
TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK
Prinsip-Prinsip :
o Menekankan pada pengaruh lingkungan terhadap perubahan
perilaku.
o Menggunakan prinsip penguatan
o Mengidentifikasi karakteristik peserta didik
o Lebih menekankan pada hasil belajar daripada proses
pembelajaran.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK
Kelebihan
o Mampu merubah stimulus yang satu dengan stimulus lain dan
seterusnya sampai respon yang diharapkan tampak.
o Teori behavioristik sangat tepat untuk mendapatkan kemampuan yang
memerlukan praktek dan penyesuaian yang memuat komponen
kecepatan, spontanitas, dan ketahanan.
o Teori behavioristik sangat tepat dikenakan pada anak yang masih
memerlukan pengaruh dari orang dewasa, senang mengulang dan
perlu pembiasaan, senang meniru, dan senang dengan berbagai
penghargaan secara langsung.
Kekurangan
o Menjadi sebuah konsekuensi untuk membuat bahan ajar dengan
bentuk yang telah siap digunakan.
o Tidak semua pelajaran bisa memakai metode ini.
o Siswa dalam hal ini berkedudukan menjadi pendengar pada saat
pembelajaran berlangsung dan mengingat apa yang di dengar dengan
apa yang di pandang menjadi cara ampuh.
o Untuk menertibkan siswa para tokoh behavioristik memiliki metode
yang paling efektif, yaitu dengan menghindari penggunaan hukuman.
o Siswa yang dianggap pasif, memerlukan dorongan dari luar, dan
penguatan yang diberikan guru sangat berpengaruh.
Kekurangan
o Lebih condong dalam memfokuskan siswa dalam berpikir linier,
konvergen, kurang produktif, kurang kreatif dan memperlihatkan
siswa sebagai individu yang kurang aktif.
o Proses pembelajaran yang lebih terpusat kepada guru (teacher
centered learning) memiliki sifat sistematis dan cenderung hanya
kepada hasil saja yang bisa diperhatikan.
o Tidak dapat menjelaskan situasi belajar yang kompleks.
o Tidak semua hasil belajar dapat diamati.
APLIKASI
TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK
Aplikasi Teori
Adapun aplikasi dalam pembelajaran berdasarkan teori
behavioristik (Suciati & Irawan, 2001: 31-32), dalam
merancang kegiatan pembelajaran, adalah:
o Menentukan tujuan pembelajaran.
o Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini
o Menentukan materi pembelajaran.
o Memecah materi pembelajaran menjadi bagian-bagian kecil,
o Menyajikan materi pembelajaran. Memberikan stimulus.
o Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan peserta
didik
Aplikasi Teori
Adapun aplikasi dalam pembelajaran berdasarkan teori
behavioristik (Suciati & Irawan, 2001: 31-32), dalam
merancang kegiatan pembelajaran, adalah:
o Memberikan penguatan baik yang positif maupun negatif,
atau hukuman.
o Memberikan stimulasi baru.
o Mengamati dan mangkaji respons yang diberikan peserta
didik.Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman.
o Demikian seterusnya. Evaluasi hasil belajar.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai