Anda di halaman 1dari 56

Grafik dan fungsi invers

Meet The Group

Afdal windu wijaya Alifah zahrani Putri Elisabeth wijaya Malita Diniati
A.Grafik dasar
1.Grafik sinus
Untuk membuat grafik fungsi 𝑦 = sin 𝑥, yang harus dilakukan adalah membuat tabel nilai
x dan y yang memenuhi persamaan.
Kemudian, gunakan informasi dari tabel di atas untuk membuat grafik sinus. Sebagai bantuan dalam membuat
sketsa grafik, gunakan dengan 0,7. Grafik setiap pasangan terurut

kemudian dihubungkan dengan kurva, didapatlah grafik berikut ini:


Fungsi sinus

Grafik fungsi sinus juga dapat dibuat


dengan menggunakan definisi lingkaran
satuan. Jika titik (𝑥, 𝑦) merupakan satuan
dari (1, 0) sepanjang keliling lingkaran
satuan, maka sin 𝑡 = 𝑦. Oleh karena itu,
jika dimulai dari titik (1, 0) dan
mengelilingi titik tersebut satu kali
dengan jarak 2𝜋 satuan, maka nilai y
padapersamaan 𝑦 = sin 𝑡 hanya dengan
memperhatikan koordinatydari titik yang
berjumlah t satuan dari (1, 0).
Grafik 𝑦 = sin 𝑥 di sebelah kanan𝑥 =
2𝜋 dapat diperluasdengan menyadari
bahwa ketika melewati 𝑥 = 2𝜋, kita
dapat memberikan nama sudut-sudut
yang koterminal dengan sudut antara
0 dan 2𝜋. Oleh karena itu, nilai sin 𝑥
akan berulang. Jika nilai x diambil dari
sebelah kiri 𝑥 = 0, maka akan
didapatkan sin 𝑥 antara 0 dan 2𝜋
dalam urutan terbalik. Berikut ini
grafik sinus yang melampaui interval
dari 𝑥 = 0 sampai 𝑥 = 2𝜋.
Grafik 𝑦 = sin 𝑥 tidak pernah berada di atas 1 atau di bawah −1, berulang setiap 2𝜋 satuan pada
sumbu x danmemotong sumbu x padakelipatan 𝜋. Hal ini memunculkan tiga definisi berikut

Definisi periode Definisi amplitude Definisi amplitude


untuk fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥), bilangan positif jika nilai y terbesar adalah 𝑀 nol dari suatu fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) adalah sembarang nilai
domain 𝑥 = 𝑐 untuk
terkecil 𝑝 yang mana: dan nilai y terkecil adalah 𝑚, 𝑓(𝑐) = 0. Jika 𝑐 adalah bilangan rill, maka 𝑥 = 𝑐
𝑓(𝑥 + 𝑝) =𝑓(𝑥) kemudianamplitude grafik 𝑦 merupakan titik potong 𝑥 dari grafik 𝑦 =𝑓(𝑥).
Untuk semua 𝑥 adalah domain dari 𝑓 didefinisikan sebagai:
disebut periode dari 𝑓(𝑥). Domain untuk fungsi sinus adalah semua bilangan
𝐴 =1/2|𝑀-𝑚| rill,sehingga:
Jika 𝑦 = sin 𝑥 periodenya adalah 2𝜋
karena 𝑝 = 2𝜋 adalah bilangan positif −1 ≤ 𝑦 ≤ 1 implikasi yang mana −1 ≤ sin 𝑡 ≤ 1
terkecil, maka
sin(𝑥 + 𝑝) =sin 𝑥 untuk semua x. Artinya, fungsi sinus memilikirentang [−1, 1]. Sinus
sudut mana pun hanya dapat bernilaiantara −1 dan 1.
2.Grafik cosinus
Grafik 𝑦 = cos 𝑥 mempunyaibentuk umum yang sama
dengangrafik 𝑦 = sin 𝑥. Yang harus dilakukan adalah
membuat tabel nilai x dan y yangmemenuhi persamaan.
Berdasarkan definisi III, jika titik (𝑥, 𝑦) merupakan
satuan dari (1,0) sepanjang titik pusat lingkaran
satuan, maka cos 𝑡 = 𝑥. Mulai dari titik (1, 0) dan

Grafik cosinus mengelilingi lingkaran satuan sebanyak satu kali,


denganmemperhatikan koordinat 𝑥 titik-titik yang
merupakan 𝑡 satuan dari (1, 0).
Grafik cosinus

Periode, amplitude, dan rentang fungsi cosinus sama saja


dengan fungsi sinus.
Nol atau perpotongan x dari 𝑦 = cos 𝑥 adalah nilai sembarang.
𝑥 =𝜋/2 + 𝑘𝜋 dengan 𝑘 adalah bilangan bulat
3.Grafik Tangen
Fungsi tangen tidak terdefinisi di 𝑥 = 𝜋/2 karena pembagian
dengan nol. Berikut tabel dari persamaan 𝑦 = tan 𝑥:
Grafik tangen
Karena 𝑦 = tan 𝑥 tidak terdefinisi di 𝑥 = 𝜋/2, maka tidak ada titik di grafik
dengan koordinat
x = 𝜋/2. Garis vertikal pada grafik tangen disebut asimtot.Grafik tidak
akan pernah melewati
atau menyentuh asimtot. Jika nilaitan 𝑥 ketika x sangat dekat dengan 𝜋/2
dihitung, maka tan 𝑥 akan menjadi sangat besar untuk nilai x tepat di
sebelah kiri asimtot dan sangat besar dalam arah negatif untuk nilai 𝑥
tepat di sebelah kanan asimtot.
Grafik tangen
Dalam lingkaran satuan, segmen 𝐵𝑅 ketika t bertambah dari 0 menjadi 𝜋/2. Ketika 𝑡 =0, 𝑂𝑃
mendatar dan 𝐵𝑅 = 0. Semakin bertambahnya t, 𝐵𝑅 akan bertambah panjang,menjadi
sangat besar seiring t mendekati 𝜋/2. Dimana 𝑡 = 𝜋/2 , 𝑂𝑃 vertikal dan 𝐵𝑅 tidak lagi terdefinisi.
Kebalikannya terjadi ketika t meningkat dari 𝜋/2 ke 𝜋, kecuali tan 𝑡 bernilai negatif karena 𝐵𝑅
akan terletak di bawah sumbu x. ketika 𝑡 melanjutkan hingga kuadran III, nilai tan 𝑡 akan
mengulang nilai di kuadran I.

tan 𝑡 juga dapat divisualisasikan sebagai kemiringan 𝑂𝑃. Pada 𝑡 = 0, 𝑂𝑃 adalah horizontal dari kemiringannya nol. Saat 𝑃
mengelilingi lingkaran satuan melewati kuadran I, maka 𝑂𝑃 menjadi sangat curam ketika 𝑡 mendekati 𝜋/2. Pada 𝑡 = 𝜋/2 , 𝑂𝑃
vertikal dan kemiringannya tidak terdefinisi. Saat 𝑃 melalui kuadran II, semua kemiringannya negatif, mencapai kemiringan nol
pada 𝑡 = 𝜋. Untuk 𝑃 di kuadran III dan IV, kemiringan 𝑂𝑃 hanya akan mengulang nilai di kuadran I dan II.
Grafik tangen

Periode 𝑦 = tan 𝑥adalah 𝜋. Fungsi tangen tidak mempunyai


amplitudekarena tidak ada nilai y terbesar atau terkecil.
Begitupula untuk rentangfungsi tangen, semuanyaadalah
bilangan rill.Karena tan𝑥 = sin 𝑥/cos 𝑥 , angka nol pada
fungsi tangen sama dengan sinus,yaitu 𝑥 =𝑘𝜋 untuk k
bilangan pulat apapun. Asimtot vertikal sesuai dengan nol
dari fungsi cosinus, yaitu 𝑥 =𝜋/2 + 𝑘𝜋, dengan k adalah
bilangan bulat sembarang.
4.Grafiik cosecan
tabel nilai cosecan
Grafik cosecan
Jika sin 𝑥 mendekati 1 atau −1, maka csc 𝑥 juga. Jika sin 𝑥 mendekati
nol, maka csc 𝑥 akan menjadi bilangan positif atau negatif yang sangat
besar. Fungsi cosecan akan tidak terdefinisi bila fungsi sinusnya nol,
sehingga 𝑦 = csc 𝑥mempunyai asimtot vertikal pada nilai 𝑥 = 𝑘𝜋.

Karena 𝑦 = sin 𝑥 mengulang setiap 2𝜋, maka begitupula dengan


cosecan. Periode 𝑦 = csc 𝑥 adalah 2𝜋, tidak memiliki amplitude, rentang
𝑦 = csc 𝑥 adalah 𝑦 ≤ −1 atau 𝑦 ≥ 1, atau notasiintervalnya (−∞, −1] 𝖴 [1,
∞). Fungsi cosecan tidak mempunyai nilai nol karena 𝑦 tidak akan
sama dengan nol.
5.Grafik Cotangen dan secan
tabel nilai cotangen

tabel nilai secan


Grafik cotangen Grafik secan
Fungsi Ganjil Genap
Fungsi Genap Fungsi Genap
Fungsi genap adalah fungsi dimana Fungsi ganjil adalah fungsi dimana
f(-x)=f(x) untuk semua x di dalam domain f. f(-x)=-f(x) untuk semua x domain f. Grafik
Grafik fungsi genap simetri terhadap sumbu fungsi ganjil simetri terhadap sumbu x.
y. Fungsi ganjil adalah fungsi yang
Fungsi genap adalah fungsi yang menggantikan x dengan -x merubah tanda
menggantikan x dengan -x meninggalkan ekspresi yang mendefinisikan fungsi.
ekspresi tidak merubah fungsi. Jika sebuah fungsi adlah ganjil, maka setiap
Jika sebuah fungsi adalah genap maka setiap titik (x,y) pada grafik, terdapat titik (-x,-y).
kali titik (x,y) pada grafik, begitu juga titik
(-x,y)
4.2Amplitudo, Refleksi, dan Periode
A. Amplitudo
Contoh: Buat sketsa grafik dari 𝑦 = 2 sin 𝑥 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0 ≤ 𝑥 ≤ 2𝜋.

Solusi: koefisien 2 diruas kanan persamaan akan dikalikan


dengan banyak nilai sin x dengan faktor 2. Oleh karena itu,
nilai y pada 𝑦 = 2 sin 𝑥 harus dua kali nilai yang sesuai
dengan 𝑦 = sin 𝑥. Berikut table 1 yang memuat beberapa
nilai 𝑦 = 2 sin 𝑥.
Gambar 1 menunjukkan grafik y = sin x dan
y = 2 sin x
koefisien 2 dalam y = 2 sin x mengubah
amplitude dari 1 menjadi 2, tetapi tidak
memengaruhi periode. Artinya dapat kita
anggap bahwasanya grafik y = 2 sin x
seolah-olah itu adalah grafik y = sin x
dengan amplitudo yang diperpanjang
menjadi 2 bukan 1. Amatilah bahwa
rangenya telah berlipat ganda dari [-1,1]
menjadi [-2,2].

Catatan:
Berdasarkan hasil dari contoh diatas, kita dapat mengetahui bahwa, jika A
> 0, maka grafik 𝒚 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝒙 𝐝𝐚𝐧 𝒚 = 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝒙 akan memiliki amplitude A dan
range [-A, A].
B. Merefleksikan terhadap sumbu x
Contoh : Grafik y = -2 cos x, dari x = −2𝜋 menuju 𝑥 = 4𝜋

Solusi: setiap nilai y pada grafik y = -2 cos x akan menjadi


kebalikan dari nilai y yang sesuai pada grafik y = 2 cos x.
Hasilnya adalah grafik y = -2 cos x merupakan refleksi dari
grafik y = 2 cos x terhadap sumbu x. Gambar dibawah
menunjukkan perpanjangan siklus lengkap dari y = -2 cos x
menuju interval−2𝜋 ≤ 𝑥 ≤ 4𝜋

Catatan:
Jika A < 0 maka grafik y = A sin x adalah grafik sinus dan cosinus yang sudah
direfleksikan terhadap sumbu x, amplitudonya adalah |A|.
C. Periode
Contoh : Grafik 𝑦 = sin 2𝑥 untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 2𝜋
Solusi: untuk melihat bagaimana koefisien 2 pada 𝑦 = sin
2𝑥 memengaruhi grafik, kita bisa buat tabel dengan nilai x
merupakan kelipatan 𝜋/4 (kelipatan 𝜋/4 sesuai karena
koefisien 2 membagi 4 pada 𝜋/4 dengan tepat). Tabel 3
berikut akan menunjukkan nilai x dan y.
Grafik y = sin 2x mempunyai periode 𝜋 . Ia melewati dua siklus lengkap
dalam 2𝜋 pada sumbu x. Perhatikan bahwa menggandakan argumen
pada fungsi mempunyai efek sebaliknya yaitu mengurangi separuh
periode. Fungsi sinus dapat menyelesaikan satu siklus Ketika nilai value
atau argument bervariasi antara 0 dan 2𝜋.
Satu siklus:

0 ≤ 𝑎𝑟𝑔𝑢𝑚𝑒𝑛 ≤ 2𝜋
0 ≤ 2𝑥 ≤ 2𝜋 argumennya adalan 2x
0≤𝑥≤𝜋 dibagi 2 untuk memisahkan x

Karena faktor 2, variabel x hanya perlu dicapai untuk


menyelesaikan satu siklus sehingga memperpendek periode.
Secara umum, untuk y = sin 𝐵𝑥 atau y = cos 𝐵𝑥 untuk menyelesaikan satu siklus, hasil
kali 𝐵𝑥 harus Bervariasi dari 0 hingga 2𝜋. Karena itu,

0 ≤ Bx ≤ 2π Jika 0 ≤ x ≤ 2𝜋/B

Periodenya adalah 2𝜋/B, dan grafik akan menyelesaikan siklus B dalam 2π satuan.

AMPLITUDO DAN PERIODE SINUS DAN COSINUS


Jika A suatu bilangan real dan B > 0, maka grafik y A sin Bx dan
y =A cos Bx akan dimiliki
Amplitudo= A Dan Periode 2𝜋/𝐵

Dalam situasi di mana B < 0, kita dapat menggunakan sifat fungsi


genap dan ganjil untuk menulis ulang fungsi sehingga B menjadi positif.
Setara dengan y= -3 sin (2𝑥) karena
𝑦 = 3 sin (-2𝑥 ) sinus merupakan fungsi ganjil

𝑦 = 3 cos (-2𝑥) setara dengan y= 3 cos (2x) karena


cosinus merupakan fungsi genap
Contoh : Grafik 𝑦 = 4 𝑐𝑜𝑠 (−2/3 𝑥) untuk −15𝜋/4 ≤ 𝑥 ≤ 15𝜋/4
Karena cos adalah fungsi genap,
𝑦 = 4 𝑐𝑜𝑠 (−2/3 𝑥) = 4 𝑐𝑜𝑠 (2/3 𝑥)
Membuat bingkai
Membagi bingkai
Amplitudo adalah 4, jadi -4 ≤ y ≤ 4.
Periodenya adalah 3π. Membagi
Selanjutnya mengidentifikasi satu siklus
dengan 4 menghasilkan 3π/4,
lengkap.
Satu siklus akhir: 0 ≤ 2/3 𝑥 ≤ 2𝜋
0 ≤ 𝑥 ≤ 3𝜋
Grafik Satu Siklus Perluas Grafik, jika Diperlukan
gunakan bingkai untuk memplot titik- Soal awal meminta grafik pada
titik kunci yang akan menentukan interval -15x15 grafik ke kanan
bentuk satu siklus lengkap grafik dan dengan menambahkan kuartal
kemudian menggambar grafik pertama dari siklus kedua
4.3 Translasi Vertikal dan Horizontal
1. Translasi Vertikal
Secara umum, grafik 𝑦 = 𝑓(𝑥) + 𝑘 adalah grafik 𝑦 = 𝑓(𝑥) yang
ditranslasikan sebanyak k satuan secara vertikal. Jika k merupakan
bilangan positif, maka translasi kea rah atas. Sedangkan jika k negatif,
maka translasi ke arah bawah.
Contoh : Buatlah grafik dari 𝑦 = −3 − 2 𝑠𝑖𝑛 𝜋𝑥
jawab :

Catatan

Grafik y =k+ sin x dan y = k+ cos x merupakan grafik sinus dan cosinus yang telah
ditranslasikan k satuan ke atas secara vertikal jika k> 0, atau k satuan ke bawah jika k<0.
2. Translasi Horizontal
Jika kita menambahkan suku ke argumen fungsi, grafik akan
ditranslasikan ke arah horizontal dan bukan ke arah vertikal
Contoh : Grafik dari 𝑦 =𝑠𝑖𝑛 (𝑥 +𝜋/2), jika −𝜋/2 ≤ 𝑥 ≤3𝜋/2
Jawab : Dengan 𝑥 = {−𝜋/2, 0, 𝜋/2, 𝜋, 3𝜋/2}
Maka grafiknya

Catatan:
Grafik 𝒚 = 𝒔𝒊𝒏 (𝒙 − 𝒉)dan 𝒚 = 𝒄𝒐𝒔 (𝒙 − 𝒉) akan menjadi grafik sin dan cos yang
sudah di translasi h satuan ke kanan secara horizontal jika h> 0, atau k satuan ke kiri jika
h<0
• Periode, Pergeseran Horizontal, dan Fase Untuk Sinus dan Cosinus

Jika C bilangan real dan B > 0, maka grafik y = sin (Bx+C) dan y.=
cos (Bx C) akan memiliki
Periode = 2𝜋/𝐵 Horizontal shift =− 𝐶/B Phase = C

Metode lain untuk menentukan periode dan pergeseran horizontal


adalah dengan menulis ulang fungsi sehingga argumen terlihat seperti
B(x-h) bukannya digabungkan sebagai Bx +C. Misalnya,

y= 4 cos (2x-3𝜋/2) = 4 cos (2(x-3𝜋/4))


Diselesaikan dengan memfaktorkan koefisien 2. Identifikasi B= 2 dan h = 3π /4
• Menggambarkan Fungsi Sinus dan Cosinus
Grafik y = k + A sin (B(x - h)) and y = k + A cos (B(x h)), dimana B > 0,
akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Amplitudo = |A| Periode = 2𝜋/𝐵
Translasi Horizontal = h Translasi vertikal = k
Selain itu, jika A < 0 grafik akan direfleksikan terhadap sumbu x.

Contoh : Grafik satu siklus lengkap dari y=3-5 sin (𝜋𝑥 +𝜋/4)
Penyelesaian: Faktorkan koefisien dari 𝜋

𝑦 = 3 − 5 sin (𝜋𝑥 + 𝜋/4) = 3 − 5 sin (𝜋 (𝑥 +1/4))

Nilai A= -5, B = 𝜋, ℎ = −1/4, 𝑑𝑎𝑛 𝑘 = 3.


Amplitudo = |-5| = 5 Periode = 2𝜋/𝜋= 2
Pergeseran Horizontal = −1/4 Pergeseran Vertikal = 3
Periksa satu siklus :
0 ≤ 𝜋𝑥 + 𝜋/4 ≤ 2𝜋
− 𝜋/4 ≤ 𝜋𝑥 ≤ 7𝜋/4
−1/4 ≤ 𝑥 ≤ 7/4
Perhatikan kerangka dibawah untuk siklus telah digeser keatas 3 unit, dan telah
memplot poin-poin kunci untuk menjelaskan refleksi sumbu x. Grafiknya
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
fungsi trigonometri
lainnya
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut
dan metro = mengukur) adalah sebuah cabang
matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan
fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan
tangen.Dasar dari Trigonometri adalah Konsep
kesebangunan segitiga siku-siku.Sisi-sisi yang
bersesuaian pada dua bangun datar yang sebangun
memiliki perbandingan yang sama.
mencari persamaan dari
garfiknya

1. Diketahui Dua Titik Potong Grafik dengan Sumbu X

Titik potong dengan sumbu x terjadi ketika nilai y = 0. Sebuah grafik


fungsi kuadrat paling banyak dapat memotong sumbu x sebanyak
dua kali. Terdapat grafik fungsi kuadrat yang tidak memotong
sumbu x. Ada juga grafik fungsi kuadrat yang hanya memotong
sumbu x di satu titik.
Cara mengetahui persamaan grafik fungsi
kuadrat yang melalui sumbu x pada dua titik
bisa dilakukan cara ini. Misalkan diketahui
sebuah grafik fungsi kuadrat yang memotong
sumbu x di titik (x1, 0) dan (x2, 0). Persamaan
yang mewakili persamaan kuadrat tersebut
adalah y = (x – x1)(x – x2) = 0.

Bentuk umum persamaan kuadrat di atas


berlaku saat grafik memotong sumbu x di A( x1,
0 ), B( x2, 0 ) dan C (x3, y3).
Contoh
Diketahui dua titik yang memotong sumbu x adalah (–2, 0) dan (4, 0).
Diketahui juga sebuah titik pada grafik fungsi kuadrat (0, –4).

Mencari nilai A: Mencari persamaan kuadrat:


y = a (x – x1)(x – x2) y = a(x – x1)(x – x2)
–4 = a(0 – (–2))(0 – 4) y = ½ (x + 2)(x – 4)
–4 = a × 2 × (–4)
y = ½ (x² – 2x – 8)
–4 = a(–8)
y = ½x² – x – 4
a = –4/–8
a=½

Jadi, persamaan grafik fungsi kuadrat pada gambar di atas adalah y =


½x² – x – 4.
2. Diketahui Titik Puncak dan Titik Potong dengan
sumbu – y

Berikutnya adalah kondisi soal untuk


gambar grafik fungsi kuadrat dengan
titik puncak dan satu titik memotong
sumbu y. Bentuk umum persamaan
kuadrat yang digunakan untuk
menyelesaikan jenis soal ini adalah y =
a(x – xp) + yp. Perhatikan gambar
grafik fungsi kuadrat dengan diketahui
titik puncak (xp, yp) dan satu titik
pada grafik fungsi kuadrat berikut.
Cara Menentukan Persamaan Kuadrat Jika
Diketahui Gambar
Diketahui dari gambar grafik fungsi pada soal:

koordinat titik puncak (1, –1)


grafik melalui titik (0, –3)
Mencari nilai a:
y = a(x – xp)2 + yp
–3 = a(0 – 1)2 + (–1)
–3 = a × 1 – 1
–3 = a – 1
a = –3 + 1 = –2

Mencari persamaan kuadrat:


y = –2(x – 1)2 + (–1)
y = –2(x2 – 2x + 1) –1
y = –2x2 + 4x – 3
3. Diketahui Tiga Titik Sembarang pada
Grafik Fungsi Kuadrat

Cara yang ketiga adalah untuk mengetahui persamaan grafik fungsi


kuadrat dengan diketahui tiga titik koordinat. Tiga titik koordinat
tersebut terletak pada grafik fungsi kuadrat. Kondisi soal seperti ini
bisa diselesaikan dengan menggunakan bentuk umum persamaan kuadrat
y = ax2 + bx + c.
Substitusikan ketiga titik koordinat pada
grafik fungsi kuadrat sehingga diperoleh tiga
persamaan linear. Tiga buah persamaan linear
tersebut terdiri dari tiga buah variabel a, b, dan
c. Selanjutnya, gunakan metode elimiasi dan
substitusi untuk mendapatkan nilia a, b, dan c.
Pada akhirnya akan diperoleh persamaan
kuadrat yang sesuai.
Contoh

Grafik fungsi di atas melalui tiga buah titik yaitu (–1, 3), (1, –3), dan
(4, 0). Bentuk umum persamaan kuadrat yang digunakan adalah: y =
ax2 + bx + c.

Substitusi tiga titik pada bentuk umum persamaan kuadrat:

Persamaan (1): untuk titik (–1, 3)


f(x) = ax2 + bx + c
3 = a(–1)2 + b(–1) + c
3=a–b+c → a–b+c=3
Persamaan 2: untuk titik (1, –3)
f(x) = ax2 + bx + c
–3 = a(1)2 + b(1) + c
–3 = a + b + c → a + b + c = –3
Persamaan 3: untuk titik (4, 0)
f(x) = ax2+bx+c
0 = a(4)2 + b(4) + c
0 = 16a–4b+c → 16a–4b + c = 0
Berikutnya adalah mencari nilai a, b, dan c dengan metode eliminasi dan subsitusi. Eliminasi a dan b dari
persamaan (1) dan (2) untuk mendapatkan nilai b:

Diperoleh nilai b = –3, selanjutnya adalah mencari nilai a dan c. Eliminasi c dari persamaan (1) dan (3):

Subtitusi nilai b = –3 pada persamaan 15a + 5b = a–b+c=3


– 3 untuk mendapatkan nilai a. 4/5 – (–3) + c = 3
4/5 + 3 + c = 3
15a + 5(–3) = –3 c = 3 – 3 – 4/5
15a = –3+15 c = – 4/5
15a = 12
a = 12/15 = 4/5 Langkah terakhir, substitusi nilai a, b, dan c
yang diperoleh pada bentuk umum persamaan
Substitusikan nilai a = 4/5 dan b = – 3 ke grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c. Jadi
persamaan (1) untuk mendapatkan nilai c: persamaan grafik fungsi kuadrat di atas
adalah f(x) = 4/5x2 + (–3)x + (–4/5) = 4/5x2 –
3x – 4/5.
Grafik Kombinasi Fungsi

Grafik kombinasi fungsi merupakan grafik


persamaan bentuk y = y1+y2 , dengan y1 dan
y2 adalah fungsi aljabar atau trigonometri
dari x.
Misal: Persamaan y=1+sin⁡x dapat dianggap
sebagai jumlah dari dua fungsi y1=1 dan
y2=sin⁡x . Yaitu,
Jika y1 = 1 y2 = sin⁡x
Maka. y = y1+y2
Contoh 1

Buatlah grafik y=1/3 x-sin x dengan interval antara 0<x<4π

Grafik y= 1/3 x - sin x adalah jumlah grafik dari jumlah persamaan


y1 = 1/3 x dan y2 = sin x
Contoh 2

Buatlah grafik y=2 sin⁡x +cos⁡2 x dengan interval antara 0<x<4π


Grafik y = 2sin⁡x +cos⁡2 x adalah jumlah grafik dari jumlah
persamaan y1 = 2 sin⁡x dan y2 = cos⁡2 x
Fungsi Invers Trigonometri

Fungsi adalah aturan atau korespondensi yang


memasangkan setiap elemen domain dengan
tepat satu elemen dari range. Artinya, fungsi adalah
himpunan pasangan terurut dimana tidak
ada dua pasangan berurutan yang berbeda memiliki
koordinat pertama yang sama.

Invers dari suatu fungsi ditemukan dengan menukar


koordinat di setiap urutan pasangan yang merupakan
elemen dari fungsi.
Invers relasi sinus

Untuk mencari invers dari y = sin x, kita


tukarkan x dan y menjadi
x = sin y
Ini adalah persamaan dari relasi invers
sinus. Untuk membuat grafik x = sin y, kita
cukup merefleksi (mencerminkan) grafik
y = sin x terhadap garis y = x, seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut.
Invers
fungsi
sinus

Gambar 3 menampilkan grafik y = sin x dengan interval terbatas ditunjukkan. Segmen


grafik sin melewati uji garis horizontal dan mempertahankan seluruh rentang interval
terbatas −1 ≤ y ≤ 1.
Gambar 4 dari grafik, x = sin y merupakan relasi bukan fungsi. Untuk setiap nilai x dalam
domain, ada sebanyak nilai y. Grafik x = sin y gagal dalam uji garis vertikal. menunjukkan
grafik hubungan invers
x = sin y dengan interval terbatas setelah kurva sinus dipantulkan terhadap garis y = x.
Invers
fungsi
cosinus

Sama seperti fungsi sinus, kita harus membatasi nilai yang dapat diasumsikan
x dengan fungsi cosinus untuk memenuhi uji garis horizontal. Interval yang
kita batasi adalah 0 ≤ x ≤ π.
Gambar 5 menunjukkan grafik y = cos x dengan interval terbatas.
Gambar 6 menunjukkan grafik hubungan invers x = cos y dengan interval
terbatas setelah kurva cosinus direfleksikan terhadap garis y = x.
Invers
fungsi
tangen

Untuk fungsi tangen, nilai x yang dapat digunakan dibatasi oleh interval
-π/2 ≤ x ≤ π/2 .
Gambar 7 dibawah ini menunjukkan grafik fungsi y = tan x dengan interval
terbatas.
Gambar 8 juga menunjukkan grafik hubungan fungsi invers x = tan y
dengan interval terbatas setelah dicerminkan terhadap garis y = x.
Any question?
Thank you.

Anda mungkin juga menyukai