Afdal windu wijaya Alifah zahrani Putri Elisabeth wijaya Malita Diniati
A.Grafik dasar
1.Grafik sinus
Untuk membuat grafik fungsi 𝑦 = sin 𝑥, yang harus dilakukan adalah membuat tabel nilai
x dan y yang memenuhi persamaan.
Kemudian, gunakan informasi dari tabel di atas untuk membuat grafik sinus. Sebagai bantuan dalam membuat
sketsa grafik, gunakan dengan 0,7. Grafik setiap pasangan terurut
tan 𝑡 juga dapat divisualisasikan sebagai kemiringan 𝑂𝑃. Pada 𝑡 = 0, 𝑂𝑃 adalah horizontal dari kemiringannya nol. Saat 𝑃
mengelilingi lingkaran satuan melewati kuadran I, maka 𝑂𝑃 menjadi sangat curam ketika 𝑡 mendekati 𝜋/2. Pada 𝑡 = 𝜋/2 , 𝑂𝑃
vertikal dan kemiringannya tidak terdefinisi. Saat 𝑃 melalui kuadran II, semua kemiringannya negatif, mencapai kemiringan nol
pada 𝑡 = 𝜋. Untuk 𝑃 di kuadran III dan IV, kemiringan 𝑂𝑃 hanya akan mengulang nilai di kuadran I dan II.
Grafik tangen
Catatan:
Berdasarkan hasil dari contoh diatas, kita dapat mengetahui bahwa, jika A
> 0, maka grafik 𝒚 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝒙 𝐝𝐚𝐧 𝒚 = 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝒙 akan memiliki amplitude A dan
range [-A, A].
B. Merefleksikan terhadap sumbu x
Contoh : Grafik y = -2 cos x, dari x = −2𝜋 menuju 𝑥 = 4𝜋
Catatan:
Jika A < 0 maka grafik y = A sin x adalah grafik sinus dan cosinus yang sudah
direfleksikan terhadap sumbu x, amplitudonya adalah |A|.
C. Periode
Contoh : Grafik 𝑦 = sin 2𝑥 untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 2𝜋
Solusi: untuk melihat bagaimana koefisien 2 pada 𝑦 = sin
2𝑥 memengaruhi grafik, kita bisa buat tabel dengan nilai x
merupakan kelipatan 𝜋/4 (kelipatan 𝜋/4 sesuai karena
koefisien 2 membagi 4 pada 𝜋/4 dengan tepat). Tabel 3
berikut akan menunjukkan nilai x dan y.
Grafik y = sin 2x mempunyai periode 𝜋 . Ia melewati dua siklus lengkap
dalam 2𝜋 pada sumbu x. Perhatikan bahwa menggandakan argumen
pada fungsi mempunyai efek sebaliknya yaitu mengurangi separuh
periode. Fungsi sinus dapat menyelesaikan satu siklus Ketika nilai value
atau argument bervariasi antara 0 dan 2𝜋.
Satu siklus:
0 ≤ 𝑎𝑟𝑔𝑢𝑚𝑒𝑛 ≤ 2𝜋
0 ≤ 2𝑥 ≤ 2𝜋 argumennya adalan 2x
0≤𝑥≤𝜋 dibagi 2 untuk memisahkan x
0 ≤ Bx ≤ 2π Jika 0 ≤ x ≤ 2𝜋/B
Periodenya adalah 2𝜋/B, dan grafik akan menyelesaikan siklus B dalam 2π satuan.
Catatan
Grafik y =k+ sin x dan y = k+ cos x merupakan grafik sinus dan cosinus yang telah
ditranslasikan k satuan ke atas secara vertikal jika k> 0, atau k satuan ke bawah jika k<0.
2. Translasi Horizontal
Jika kita menambahkan suku ke argumen fungsi, grafik akan
ditranslasikan ke arah horizontal dan bukan ke arah vertikal
Contoh : Grafik dari 𝑦 =𝑠𝑖𝑛 (𝑥 +𝜋/2), jika −𝜋/2 ≤ 𝑥 ≤3𝜋/2
Jawab : Dengan 𝑥 = {−𝜋/2, 0, 𝜋/2, 𝜋, 3𝜋/2}
Maka grafiknya
Catatan:
Grafik 𝒚 = 𝒔𝒊𝒏 (𝒙 − 𝒉)dan 𝒚 = 𝒄𝒐𝒔 (𝒙 − 𝒉) akan menjadi grafik sin dan cos yang
sudah di translasi h satuan ke kanan secara horizontal jika h> 0, atau k satuan ke kiri jika
h<0
• Periode, Pergeseran Horizontal, dan Fase Untuk Sinus dan Cosinus
Jika C bilangan real dan B > 0, maka grafik y = sin (Bx+C) dan y.=
cos (Bx C) akan memiliki
Periode = 2𝜋/𝐵 Horizontal shift =− 𝐶/B Phase = C
Contoh : Grafik satu siklus lengkap dari y=3-5 sin (𝜋𝑥 +𝜋/4)
Penyelesaian: Faktorkan koefisien dari 𝜋
Grafik fungsi di atas melalui tiga buah titik yaitu (–1, 3), (1, –3), dan
(4, 0). Bentuk umum persamaan kuadrat yang digunakan adalah: y =
ax2 + bx + c.
Diperoleh nilai b = –3, selanjutnya adalah mencari nilai a dan c. Eliminasi c dari persamaan (1) dan (3):
Sama seperti fungsi sinus, kita harus membatasi nilai yang dapat diasumsikan
x dengan fungsi cosinus untuk memenuhi uji garis horizontal. Interval yang
kita batasi adalah 0 ≤ x ≤ π.
Gambar 5 menunjukkan grafik y = cos x dengan interval terbatas.
Gambar 6 menunjukkan grafik hubungan invers x = cos y dengan interval
terbatas setelah kurva cosinus direfleksikan terhadap garis y = x.
Invers
fungsi
tangen
Untuk fungsi tangen, nilai x yang dapat digunakan dibatasi oleh interval
-π/2 ≤ x ≤ π/2 .
Gambar 7 dibawah ini menunjukkan grafik fungsi y = tan x dengan interval
terbatas.
Gambar 8 juga menunjukkan grafik hubungan fungsi invers x = tan y
dengan interval terbatas setelah dicerminkan terhadap garis y = x.
Any question?
Thank you.