H. Koordinat Lengkung
1 Koordinat polar (Lihat Penjelasan pada materi ringkasan)
Koordinat polar (𝑟, 𝜃, ∅) dari titik 𝑃 didefinisikan pada Gambar. 1.6; dimana, 𝑟 adalah
jarak dari asal (besarnya vektor posisi), 𝜃 (sudut bawah dari sumbu z) disebut sudut polar, dan ∅
(sudut sekitar dari sumbu x) disebut sudut azimuth dan hubungannya dengan koordinat Cartesian
(x, y, z) dapat dibaca dari Gambar 1.7.
Gambar 1.6
Sekarang " dijelaskan" turunan vektor (gradient, divergensi, curl, dan Laplaeian) ke notasi
𝑟, 𝜃, ∅.
𝜕𝑇 1 𝜕𝑇 1 𝜕𝑇
Gradient: ∇𝑇 = 𝑟̂ + 𝜃̂ + 𝜙̂ (1.34)
𝜕𝑟 𝑟 𝜕𝜃 𝑟 sin 𝜃 𝜕𝜙
1 𝜕 2 1 𝜕 1 𝜕𝜈𝜙
Divergence: ∇ ∙ 𝜈 = 𝑟 2 𝜕𝑟 (𝑟 𝜈𝑟 ) + 𝑟 sin 𝜃 𝜕𝜃 (sin 𝜃 𝜈𝜃 ) + 𝑟 sin 𝜃 (1.35)
𝜕𝜙
1 𝜕 𝜕𝜈𝜙 1 1 𝜕𝜈 𝜕
Curl: ∇ × 𝜈 = 𝑟 sin 𝜃 [𝜕𝜃 (sin 𝜃 𝜈𝜙 ) − ] 𝑟̂ + [ 𝑟
− 𝜕𝑟 (𝑟𝜈𝜙 )] 𝜃̂ +
𝜕𝜙 𝑟 sin 𝜃 𝜕𝜙
1 𝜕 𝜕𝜈𝑟
[ (𝑟𝜈𝜃 ) − ] 𝜙̂ (1.36)
𝑟 𝜕𝑟 𝜕𝜃
1 𝜕 𝜕𝑇 1 𝜕 𝜕𝑇 1 𝜕2 𝑇
Laplacian: ∇ 𝑇 = 𝑟 2 𝜕𝑟 (𝑟 2 𝜕𝑟 ) + 𝑟 2 sin 𝜃 𝜕𝜃 (sin 𝜃 𝜕𝜃) + 𝑟 2 sin2 𝜃 𝜕𝜙2
2
(1.37)
2 Koordinat Silinder (lihat materi tambahan)
Koordinat silinder (s, ∅, z) dari titik P didefinisikan pada Gambar. 1.11. Perhatikan
bahwa ∅ memiliki arti yang sama seperti di koordinat bola, dan z adalah sama dengan Cartesian;
s adalah jarak menuju P dari sumbu z, sedangkan koordinat bola r adalah jarak dari titik asal.
Kaitannya dengan koordinat Cartesian adalah
𝑥 = 𝑟 cos ∅, 𝑦 = 𝑟 sin ∅ z=z (1.38)
Perpindahan yang sangat kecil adalah :
𝑑𝑙𝑟 = 𝑑𝑟, 𝑑𝑙∅ = 𝑟 𝑑∅, 𝑑𝑙𝑧 = 𝑑𝑧 (1.39)
Sehingga,
𝑑𝑙 = 𝑑𝑟 𝑟̂ + 𝑟 𝑑∅ ∅̂ + 𝑑𝑧 𝑧̂ (1.40)
Dan volume elemen adalah: 𝑑𝜏 = 𝑟 𝑑𝑟 𝑑∅ 𝑑𝑧
Jarak untuk r adalah 0 → ∞, ∅ dari 0 → 2𝜋, dan z dari −∞ → +∞.
Gambar 1.11
Vector derivatives dalam koordinat silinder adalah sebagai berikut:
𝜕𝑇 1 𝜕𝑇 𝜕𝑇
Gradient: ∇𝑇 = 𝑟̂ + 𝜙̂ + 𝑧̂ (1.41)
𝜕𝑟 𝑟 𝜕𝜙 𝜕𝑧
1 𝜕 1 𝜕𝜈𝜙 𝜕𝜈𝑧
Divergence: ∇ ∙ 𝜈 = 𝑟 𝜕𝑟 (𝑟𝜈𝑟 ) + 𝑟 + (1.42)
𝜕𝜙 𝜕𝑧
1 𝜕𝜈 𝜕𝜈𝜙 𝜕𝜈 𝜕𝜈𝑧 1 𝜕 𝜕𝜈𝑟
Curl: ∇ × 𝜈 = (𝑟 𝜕𝜙𝑧 − ) 𝑟̂ + ( 𝜕𝑧𝑟 − ) 𝜙̂ + 𝑟 [𝜕𝑟 (𝑟𝜈𝜙 ) − ] 𝑧̂ (1.43)
𝜕𝑧 𝜕𝑟 𝜕𝜙
1 𝜕 𝜕𝑇 1 𝜕2 𝑇 𝜕2 𝑇
Laplacian: ∇2 𝑇 = 𝑟 𝜕𝑟 (𝑟 𝜕𝑟 ) + 𝑟 2 𝜕𝜙2 + 𝜕𝑧 2 (1.44)