Anda di halaman 1dari 9

2.

2 kemonotonan dan kecekungan

Perhatikan grafik di atas. Tidak seorangpun akan terkejut jika kita mengatakan bahwa
𝑓 turun di kiri c dan naik di kanan c. Tetapi untuk meyakinkan bahwa kita sepakat mengenai
istilah tersebut, kita perlu memberikan definisi yang presisi.

Bagaimana menentukan di mana suatu fungsi akan naik? Kita bisa saja menggambarkan
grafiknya dan melihatnya, tetapi sebuah grafik biasanya digambar dengan memplot bberapa
titik dan menghubungkan titik-titik tersebut dengan suatu kurva mulus. Siapa yang dapat yakin
bahwa grafiknya tidak bergoyang di antara titik-titik yang diplot tadi? Bahwkan sistem
komputer aljabar dan kalkulator grafik memplot hanya dengan menghubungkan titik-titik.
Sehingga kita memerlukan prosedur yang lebih baik.

Definisi 3.2.1 : Kemonotonan

Misalkan 𝑓 terdefinisi pada interval 𝐼 (terbuka, tertutup, atau tidak satu pun). Dapat dikatakan
bahwa:

(i) 𝑓 naik pada 𝐼 jika, untuk setiap pasang bilangan


𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 dalam 𝐼, 𝑥2 < 𝑥2 ⟹ 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 )
(ii) 𝑓 turun pada 𝐼 jika, untuk setiap pasang bilangan
𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 dalam 𝐼, 𝑥2 > 𝑥2 ⟹ 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 )
(iii) 𝑓 monoton murni pada 𝐼 jika 𝑓 naik pada 𝐼 atau 𝑓 turun pada 𝐼.
Turunan Pertama dan Kemonotonan

Ingat kembali bahwa turuna pertama 𝑓 ′ (𝑥) memberikan kemiringan dari garis singgung pada
grafik 𝑓 di titik 𝑥. Jadi, jika 𝑓 ′ (𝑥) > 0, maka garis singgung menaik ke kanan, yang berarti
bahwa 𝑓 menaik (perhatikan Gambar 2 berikut ini).

Demikian pula jika 𝑓 ′ (𝑥) < 0, maka garis singgung menurun ke kanan, yang berarti bahwa 𝑓
menurun. Kita juga dapat melihatnya dalam bentuk gerakan di sepanjang garis.

Teorema A : Teorema Kemonotonan

Misalkan 𝑓 kontinu pada interval 𝐼 dan terdiferensial pada setiap titik-dalam dari 𝐼.

(i) Jika 𝑓 ′ (𝑥) > 0 untuk semua titik-dalam dari 𝐼, maka 𝑓 naik pada 𝐼.
(ii) Jika 𝑓 ′ (𝑥) < 0 untuk semua titik-dalam dari 𝐼, maka 𝑓 turun pada 𝐼.

Contoh 1 :

Jika 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 − 3𝑥 2 − 12𝑥 + 7, cari di mana 𝑓 naik dan di mana 𝑓 turun.

Penyelesaian :

Mencari turunan 𝑓.

𝑓 ′ (𝑥) = 6𝑥 2 − 6𝑥 − 12 = 6(𝑥 + 1)(𝑥 − 2)

Kemudian dengan menentukan nilai 𝑥 yang memenuhi


(𝑥 + 1)(𝑥 − 2) > 0

Dan juga yang memenuhi

(𝑥 + 1)(𝑥 − 2) < 0

Titik-titik pemisahnya adalah -1 dan 2; titik-titik ini membagi sumbu-𝑥 atas tiga interval:
(−∞, 1), (−1, 2) 𝑑𝑎𝑛 (2, ∞). Dengan menggunakan titik-titik uji -2, 0, dan 3, kita simpulkan
bahwa 𝑓 ′ (𝑥) > 0 pada interval (−∞, 1) dan (2, ∞) dan bahwa 𝑓 ′ (𝑥) < 0 pada interval
(−1, 2). Lihat Gambar 3.

Jadi menurut Teorema A, 𝑓 𝑛𝑎𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 (−∞, −1) 𝑑𝑎𝑛 (2, ∞); 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 (−1, 2).
Perhatikan bahwa teorema tersebut memperbolehkan kita menyertakan titik-titik ujung dari
interval-interval ini, walaupun 𝑓 ′ (𝑥) = 0 pada titik-titik itu. Grafik 𝑓 diperlihatkan dalam
Gambar 4.

Contoh 2 :
𝑥
Tentukan di mana 𝑔(𝑥) = (1+𝑥 2 ), menaik dan menurun.

Penyelesaian :

Mencari turunan 𝑔.

(1 + 𝑥 2 ) − 𝑥(2𝑥) 1 − 𝑥2 (1 − 𝑥)(1 + 𝑥)
𝑔 (𝑥) = = =
(1 + 𝑥 2 )2 (1 + 𝑥 2 )2 (1 + 𝑥 2 )2

Karena penyebut selalu positif, 𝑔′ (𝑥) mempunyai tanda sama seperti (1 − 𝑥)(1 + 𝑥). Titik-
titik pemisahnya -1 dan 1, menentukan tiga interval (−∞, −1), (−1, 1) 𝑑𝑎𝑛 (1, ∞). Ketika kita
mengujinya, kita temukan bahwa 𝑔′ (𝑥) < 0 pada interval (−∞, −1), dan (1, ∞) dan 𝑔′ (𝑥) >
0 pada interval yang (−1, 1). Lihat Gambar 5.

Kesimpulannya menurut Teorema A, yaitu bahwa 𝑔 menurun pada (−∞, −1) 𝑑𝑎𝑛 (1, ∞); dan
menaik pada (−1, 1).

Turunan Kedua dan Kecekungan

Suatu fungsi mungkin menaik dan tetap mempunyai grafik namun sangat bergoyang (Gambar
6).

Untuk menganalisis goyangan, kita perlu mempelajari bagaimana garis singgung berbelok saat
kita bergerak dari kiri ke kanan di sepanjang grafik. Jika garis singgung berbelok secara tetap
dengan berlawanan arah putaran jarum jam, dapat dikatakan bahwa grafiknya cekung ke atas,
jika garis singgung berbelok searah putaran jarum jam, maka grafiknya cekung ke bawah.

Definisi 3.2.2 : Kecekungan


Misalkan 𝑓 terdiferensiasi pada inteval terbuka 𝐼. Katakan bahwa 𝑓 dan grafiknya cekung ke
atas pada 𝐼 jika 𝑓 ′ menaik pada 𝐼 dan kita katakan bahwa 𝑓 dan grafiknya cekung ke bawah
pada 𝐼 jika 𝑓 ′ menurun pada 𝐼.

Untuk memperjelas gagasan tersebut, perhatikan gambar berikut ini. Pada Gambar 7
ditunjukkan bahwa kurva yang cekung ke atas berbentuk seperti cangkir. Sehubungan dengan
Teorema A, kita mempunyai kriteria sederhana untuk memutuskan di mana kurva cekung ke
atas dan di mana kurva cekung ke bawah. Kita cukup mengingat bahwa turunan kedua dari 𝑓
adalah turunan pertama dari 𝑓 ′ . Jadi 𝑓 ′ naik jika 𝑓" positif dan turun jika 𝑓 " negatif.

Teorema B : Teorema Kecekungan

Misalkan 𝑓 terdiferensiasikan dua kali pada inteval terbuka 𝐼.

(i) Jika 𝑓 " (𝑥) > 0 untuk semua 𝑥 dalam 𝐼, maka 𝑓 cekung ke atas pada 𝐼.
(ii) Jika 𝑓 " (𝑥) < 0 untuk semua 𝑥 dalam 𝐼, maka 𝑓 cekung ke bawah pada 𝐼.

Contoh 3 :

1
Di mana 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 − 𝑥 2 − 3𝑥 + 4 menaik, menurun, cekung ke atas, cekung ke bawah?

Penyelesaian :

𝑓 ′ (𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥 − 3 = (𝑥 + 1)(𝑥 − 3)

𝑓 ′′ (𝑥) = 2𝑥 − 2 = 2(𝑥 + 1)
Dengan menyelesaikan pertidaksamaan (𝑥 + 1)(𝑥 − 3) > 0 dan lawannya, (𝑥 + 1)(𝑥 − 3) >
0, kita simpulkan bahwa 𝑓 menaik pada (−∞, −1] 𝑑𝑎𝑛 [3, ∞) dan menurun pada [−1, 3].
Lihat Gmbar 8.

Demikian pula dengan menyelesaikan 2(𝑥 + 1) > 0 𝑑𝑎𝑛 2(𝑥 + 1) < 0 memperlihatkan
bahwa 𝑓 cekung ke atas pada (1, ∞) dan cekung ke bawah pada (−∞, 1). Grafiknya terlihat
pada Gambar 9.

Contoh 4 :
𝑥
Di mana 𝑔(𝑥) = (1+𝑥 2 ) cekung ke atas dan cekung ke bawah? Sketsakan grafik 𝑔.

Penyelesaian :

′ (𝑥)
1 − 𝑥2
𝑔 =
(1 + 𝑥 2 )2
(1 + 𝑥 2 )2 (−2𝑥) − (1 − 𝑥 2 )(2)(1 + 𝑥 2 )(2𝑥)
𝑔"(𝑥) =
(1 + 𝑥 2 )4
(1 + 𝑥 2 )[(1 + 𝑥 2 )(−2𝑥) − (1 − 𝑥 2 )(4𝑥)]
𝑔"(𝑥) =
(1 + 𝑥 2 )4

(−2𝑥 − 2𝑥 3 ) − (4𝑥 − 4𝑥 3 )
𝑔"(𝑥) =
(1 + 𝑥 2 )3

2𝑥 3 − 6𝑥
𝑔"(𝑥) =
(1 + 𝑥 2 )3

2𝑥(𝑥 2 − 3)
𝑔"(𝑥) =
(1 + 𝑥 2 )3

Karena penyebut selalu positif, kita hanya perlu menyelesaikan 2𝑥(𝑥 2 − 3) > 0 dan lawannya.
Titik-titik pemisahnya yaitu −√3, 0, 𝑑𝑎𝑛 √3. Tiga tiitk pemisah tersebut menentukan empat
interval. Setelah mengujinya (lihat Gambar 10).

Kita simpulkan bahwa 𝑔 cekung ke atas pada (−√3, 0) dan (√3, ∞) dan cekung ke bawah

pada (−∞, −√3) 𝑑𝑎𝑛 (0, √3). Untuk membuat sketsa grafik 𝑔, manfaatkan semua informasi
yang telah diperoleh dan ditambah dengan fakta bahwa 𝑔 merupakan fungsi ganjil yang
grafiknya simetri terhadap titik asal.
Titik Belok

Titik belok selalu berupa pasangan terurut. Kita sebut (𝑐, 𝑓(𝑐)) suatu titik belok dari grafik 𝑓
jika 𝑓 cekung ke atas pada satu sisi dan cekung kebawah pada sisi lainnya dari 𝑐. Pada Gambar
17 berikut ini akan ditunjukkan sejumlah kemungkinan.

Seperti yang mungkin sudah anda duga, titik-titik di mana 𝑓 " (𝑥) = 0 atau di mana 𝑓 " tidak
ada adalah calon-calon untuk titik belok. Kita gunakan kata calon karena masih ada
kemungkinan titik-titik tersebut gagal menjadi titik belok. Sehingga, sebagai contoh, titik
dengan 𝑓 " (𝑥) = 0 mungkin gagal menjadi titik belok. Tinjau 𝑓(𝑥) = 𝑥 4 , yang grafiknya
diperlihatkan oleh Gambar 18 berikut ini.

Benar bahwa 𝑓 " (𝑥) = 0 ; tetapi titik asal bukan titik belok. Oleh karena itu, dalam mencari
titik belok, kita mulai dengan mengenali apakah titik-titik dengan sifat 𝑓 " (𝑥) = 0 (dan titik di
mana 𝑓 " (𝑥) tidak ada). Kemudian periksa apakah titik-titik tersebut benar-benar merupakan
titik-titik belok.
Contoh 1 :
1
Cari semua titik belok untuk 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 + 2 .

Penyelesaian :

1 1
𝑓 ′ (𝑥) = 2 𝑓"(𝑥) = 2
3𝑥 3 3𝑥 3

Turunan kedua 𝑓"(𝑥), tidak pernah 0; namun gagal untuk ada di 𝑥 = 0. Titik (0, 2) adalah titik
belok karena 𝑓(x)>0 untuk x < 0 dan f(𝑥) < 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 <. grafiknya ditunjukkan pada
Gambar 19.

Anda mungkin juga menyukai