Anda di halaman 1dari 12

Harga maksimum dan minimum dari suatu fungsi merupakan salah satu dari nilai

stationer yang ada dalam fungsi tersebut. Pada titik stationer, garis singgung fungsinya
horizontal sehingga gradiennya = 0.
Karena = 0 () = 0
Titik stasioner yang didapat dari () = 0 terdiri dari :
Titik balik maksimum

Titik balik minimum

Titik belok horizontal

Sedangkan titik belok terdiri dari dua jenis yaitu

Titik belok horizontal (merupakan titik stasioner) didapat dari () = 0


Titik belok non-horizontal (bukan titik stasioner) didapat dari () 0 dan
() = 0

1. TITIK BALIK

Untuk mencari titik balik atau titik stasioner syaratnya () = 0


Jika perubahan grafiknya dari naik kemudian turun maka titik stasionernya ( titik
ekstrimnya ) merupakan titik balik maksimum (maksimum lokal).
Jika perubahan grafik dari turun kemudian naik, maka titik stationernya (titik
ekstrimnya) merupakan titik balik minimum (minimum lokal).
Sedangkan titik belok horisontal, grafik fungsinya setelah naik kemudian naik lagi,
atau setelah turun kemudian turun lagi.

1
Menentukan jenis titik stasioner dengan uji turunan kedua
(, ()) adalah titik stasioner dan () < 0 maka (, ()) titik balik maksimum
(, ()) adalah titik stasioner dan () > 0 maka (, ()) titik balik minimum
(, ()) adalah titik stasioner dan () = 0 maka (, ()) titik belok horizontal.

Untuk menentukan titik balik



1. Cari

2. Pecahkan = 0

3. Tentukan jenis titik stationer dengan uji turunan pertama atau uji turunan kedua

Catatan: Nilai maksimum dan minimum


yang dimaksud untuk suatu fungsi adalah
nilai maksimum dan minimum lokal, artinya
hanya berlaku pada interval tertentu saja.
Berikut gambar ilustrasinya.

Contoh Soal :
Tentukan titik stasioner dan jenisnya dari kurva = 5 15 3 dengan turunan
pertama dan turunan kedua.
Pembahasan :
= 5 15 3
= 0 = 5 4 45 2 = 0
5 2 ( 2 9) = 0
5 2 ( 3)( + 3) = 0
= 0 = 3 = 3

Substitusikan nilai yang didapat ke = 5 15 3


= 0 = (0)5 15(0)3
=0
didapat titik stasioner (0,0)

2
= 3 = (3)5 15(3)3
= 162
didapat titik stasioner (3,162)

= 3 = (3)5 15(3)3
= 162
didapat titik stasioner (3,162)
Menentukan jenis titik stasioner dengan uji turunan pertama
= 5 2 ( 2 9)

(3,162) titik balik maksimum,


(3,162) titik balik maksimum, dan
(0,0) titik belok horisontal.

Menentukan jenis titik stasioner dengan uji turunan kedua

= 5 15 3 = 5 2 ( 2 9) = 20 3 90
cek absis titik stasioner ke = () = 20 3 90

Titik (3,162)
(3) = 20(3)3 90(3)
= 2700
Karena (3) < 0 maka (3,162) merupakan titik balik maksimum

Titik (0,0)
(0) = 20(0)3 90(0)
=0
Karena (0) = 0 maka (0,0) merupakan titik belok horisontal

3
Titik (3,162)
(3) = 20(3)3 90(3)
= 2700
Karena (3) > 0 maka (3,162) merupakan titik balik minimum

2. TITIK BELOK
Titik tempat lengkungan kurva berubah, yakni dari lengkung ke kiri (cekung ke atas)
menjadi lengkung ke kanan (cekung ke bawah) atau sebaliknya.
Syarat titik belok:
1. () = 0
2. Terjadi perubahan tanda () jika bergerak dari kiri ke kanan melintasi harga
tersebut.

Terdapat dua jenis titik belok yaitu:


1. Infleksi horizontal, bila garis singgung pada titik belok berada pada posisi horisontal
(sejajar sumbu x) dan titik belok tersebut merupakan titik stasioner.

Misalkan fungsi = () dan = memenuhi syarat stasioner () = 0 , artinya


diperoleh nilai stasioner () = 0 dan titik stationer (, ()).

a. Titik belok stasioner positif


Jika nilai () > 0 di kiri dan () > 0 di kanan , maka titik belok pada
stationer tersebut adalah titik belok stasioner positif.

4
b. Titik belok stasioner negatif
Jika nilai () < 0 di kiri dan () < 0 di kanan , maka titik belok pada
stasioner tersebut adalah titik belok stasioner negatif.

2. Infleksi non-horisontal, bila garis singgung pada titik belok bukan pada posisi
horizontal (tidak sejajar sumbu x) dan titik belok bukan merupakan titik stationer.

5
Ada kemungkinan bahwa () = 0, ditempat yang bukan merupakan titik beloknya.

KETERANGAN :
Kedua grafik pada turunan keduanya, titik S & T sama-sama = 0
Titik S merupakan titik belok, sebab terdapat perubahan tanda,
yaitu di kiri 6 (-) dan di kanan 6 (+)
Titik T bukan merupakan titik belok, sebab tidak ada
perubahan tanda, yaitu di kiri 7 (-) dan di kanan 7 (-)

Untuk menentukan titik belok


2
1. Cari 2
2
2. Pecahkan 2 = 0
2
3. Uji, apakah ada perubahan tanda 2 jika bergerak dari kiri ke kanan melintasi harga x

tersebut.

6
Contoh soal :
Tentukan titik belok turunan fungsi () = 4 4 3

Pembahasan :
() = 4 4 3
() = 4 3 12 2
() = 12 2 24

() = 0
12 2 24 = 0
12( 2) = 0
= 0 = 2

Uji
= 0, maka = () = 4 4 3
(0) = (0)4 4(0)3
=0
Titik (0,0)
Interval < 0
2
= 1, = 12(1)(1 2) = (+)
2
Interval 0 < < 2
2
= 1, = 12(1)(1 2) = ()
2
() = 4 3 12 2
(0) = 4(0)3 12(0)2
(0) = 0
Kesimpulan : titik (0,0) adalah titik belok horizontal.

7
= 2, maka = () = 4 4 3
(2) = (2)4 4(2)3
= 16
Titik (2,-16)
Interval 0 < < 2
2
= 1, = 12(1)(1 2) = ()
2
Interval > 2
2
= 3, = 12(3)(3 2) = (+)
2
() = 4 3 12 2
(2) = 4(2)3 12(2)2
(2) = 16

Kesimpulan : titik (2,-16) merupakan titik belok non-horisontal.

Latihan Soal :
1. Tentukan titik stasioner atau titik balik dan jenisnya dari :
() = 2 + 2 10
() = 3 + 2
2. Tentukan persamaan fungsi () = 3 + 2 + + , jika kurvanya mempunyai
koordinat titik balik maksimumnya (-1,10) dan koordinat titik balik minimumnya (2,k)
maka tentukan nilai k.
3. Tentukan titik belok dan jenisnya dari persamaan = 4 24 2

8
Pembahasan :
1. a. () = 2 + 2 10
() = 2 + 2
0 = 2 + 2
2 = 2
= 1
Substitusi nilai = 1 ke = () = 2 + 2 10
= (1)2 + 2(1) 10
= 11
() = 2, () > 0 maka titik (-1,-11) adalah titik balik minimum

b. () = 3 + 2
() = 2 2
0 = 2 2
=0
Subtitusi nilai = 0 ke = () = 3 + 2
= (0)3 + 2
=2
() = 2 (0) = 0, maka titik (0,2) adalah titik belok stasioner atau titik
belok horizontal.

2. () = 3 + 2 + +
() = 3 2 + 2 +
Titik balik maksimum fungsi (-1,10) dan titik balik minimumnya (2,k), maka
Fungsi tersebut stasioner pada = 1 dan = 2, sehingga
() = 3 2 + 2 + ekuivalen dengan () = (3 + 3)( 2)
3 2 + 2 + = 3 2 3 6
3
2 = 3 =
2
= 6
= () = 3 + 2 + +
3
= 3 2 6 +
2

9
Titik (-1,10)
3
Subtitusikan nilai = 1 ke = 3 2 2 6 +
3
10 = (1)3 (1)2 6(1) +
2
7
10 = +
2
13
= = 6,5
2
3 13
Jadi, persamaan fungsi tersebut adalah () = 3 2 2 6 + atau
2

() = 3 1,5 2 6 + 6,5

Titik (2,k)
3 13
Subtitusikan nilai = 2 ke = () = 3 2 2 6 + 2

3 13
= () = 3 2 6 +
2 2
3 13
= (2)3 (2)2 6(2) +
2 2
= 3,5

3. Titik Belok:
a. = 4 24 2
= () = 4 24 2
() = 4 3 48
() = 12 2 48

() = 0
12 2 48 = 0
12 2 = 48
2 = 4
= 2 = 2

10
Uji
= 2, maka = () = 4 24 2
(2) = (2)4 24(2)2
= 80
Titik (-2,-80)
Interval < 2
2
= 3, = 12(3)2 48 = 60 (+)
2
Interval 2 < < 2
2
= 1, 2
= 12(1)2 48 = 36 ()

() = 4 3 48
(2) = 4(2)3 48(2)
(2) = 64
Kesimpulan : titik (-2,-80) adalah titik belok non-horizontal.

= 2, maka = () = 4 24 2
(2) = (2)4 24(2)2
= 80
Titik (2,-80)
Interval 2 < < 2
2
= 1, = 12(1)2 48 = 36 ()
2
Interval > 2
2
= 3, = 12(3)2 48 = 60 (+)
2
() = 4 3 48
(2) = 4(2)3 48(2)
(2) = 64
Kesimpulan : titik (2,-80) adalah titik belok non-horizontal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Widiarno, Yohanes Setiyo. 2015. Aplikasi Turunan.


http://www.aksiomaid.com/Matematika/Ringkasan-Materi/0117010400000000/Aplikasi-
Turunan/TITIK-STASIONER-DAN-TITIK-BELOK. (Diakses tanggal 30 November 2016)
Ardana, Made DodiekWiryadkk. 2003. Buku Ajar Matematika I. Denpasar: Universitas
Udayana.
Pendidikan Matematika. 2015. PenerapanTurunan: Kecekungan dan Uji Turunan Kedua.
https://yos3prens.wordpress.com/2015/03/24/penerapan-turunan-kecekungan-dan-uji-
turunan-kedua/3/. (Diakses tanggal 1 Desember 2016)
Khoe, Yao Tung. 2008. Kumpulan RumusLengkapMatematika SMA dan MA IPA dan
IPS. Jakarta: Grasindo.
Pandai Matematika. 2013. Titik Stationer.
http://pandaimatematika.com/11ips/mod/page/view.php?id=55. (Diakses tanggal 1
Desember 2016)

12

Anda mungkin juga menyukai