Anda di halaman 1dari 2

Volume ekspirasi paksa satu detik pertama (VEP1)

Volume ekspirasi paksa satu detik pertama (VEP1 = FVC) adalah volume udara yang
dikeluarkan secara paksa. Tujuan utama dari pemeriksaan volume ekspirasi paksa satu detik
pertama (VEP1) ini adalah menilai ada atau tidaknya obstruksi pada saluran napas. Sebelum
pemeriksaan dilakukan, catatlah data-data pasien yang akan dibutuhkan dalam pemeriksaan,
yaitu umur, jenis kelamin, tinggi badan dan berat badan pasien. Selanjutnya pemeriksaan volume
ekspirasi paksa satu detik pertama (VEP1), dilakukan dengan cara berikut ini,
1. Masukkan data-data pasien
2. Tarik napas panjang melalui hidung (hidung tidak dijepit)
3. Tiup napas ke dalam mouth piece dengan paksa sampai maksimal
Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan data-data yang dibutuhkan dalam menentukan nilai
volume ekspirasi paksa satu detik pertama (VEP1), yaitu
FVC
: Force Vital Capacity Kapasitas Vital Paksa (liter)
FEV1= VEP1 : Volume udara ekspirasi kuat dalam 1 detik pertama
Dari dua data diatas, dapat ditentukan nilai volume ekspirasi paksa satu detik pertama (VEP1),
yaitu dengan rumus:
%VEP1

= VEP1 / FVC x 100%

Nilai normal dari volume ekspirasi paksa satu detik pertama (VEP1) adalah sama dengan atau
lebih dari 70%. Jika pada pasien ditemukan nilai VEP1 dibawah normal, maka pasien tersebut
dapat didiagnosis menderita penyakit paru obstruktif, dengan syarat pada pemeriksaan VEP1,
pasien tersebut melakukan instruksi dengan benar.
Dari kasus di atas, pada pemeriksaan volume ekspirasi paksa satu detik pertama (VEP1),
didapatkan data bahwa volume udara yang dikeluarkan dari 1 kali ekspirasi paksa yaitu 5 liter
dan volume udara yang dikeluarkan satu detik pertama 2,5 liter. Maka dapat ditentukan nilai
VEP1 dengan rumus diatas yaitu,
%VEP1

= VEP1 / FVC x 100%


= 2,5 liter / 5 liter x 100%
= 50 %

Didapatkan nilai VEP1 pada pasien tersebut 50%, dengan demikian kami menyimpulkan,
pasien tersebut menderita penyakit paru obstruktif.

Kapasitas Vital (VC)


Kapasitas vital (VC) adalah volume udara yang dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
inspirasi maksimal. Pemeriksaan kapasitas vital dengan spirometer ini bertujuan untuk menilai
jaringan atau parenkim paru. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara berikut ini,
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Masukkan data pasien


Hidung pasien dijepit
Bernapas melalui mouth piece (bernapas tenang)
Ekspirasi maksimal
Inspirasi maksimal
Napas biasa atau napas tenang kembali

Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan data-data yang dibutuhkan dalam menentukan nilai
kapasitas vital, yaitu
VCP
VC

: Vital Capacity Predict Nilai normal (/ liter)


: Vital Capacity Nilai yang diperoleh waktu pemeriksaan (/liter)

Dari dua data diatas, dapat ditentukan nilai VC, yaitu dengan rumus:
%VC

= VC / VCP x 100%

Nilai normal dari kapasitas vital (VC) adalah sama dengan atau lebih dari 80%. Jika pada pasien
ditemukan nilai VC dibawah normal, maka pasien tersebut dapat didiagnosis menderita penyakit
paru restriktif.
Berdasakan data yang terdapat pada kasus, pada pemeriksaan kapasitas vital diperoleh nilai
kapasitas seorang wanita yang berusia 30 tahun 4 liter dan kapasitas vital duga (predict) nya
sebesar 7 liter, maka dapat ditentukan nilai kapasitas vital, dengan rumus,
%VC

= VC / VCP x 100%
= 4/7 X 100%
= 57,14 %

Didapatkan nilai kapasitas vital (VC) pada pasien tersebut 57,14%, dengan demikian kami
menyimpulkan, pasien tersebut menderita penyakit paru restriktif.

Anda mungkin juga menyukai