Anda di halaman 1dari 16

DISTRIBUSI DAN

FUNGSI PELUANG
BINOMIAL
Matematika Peminatan
Kompetensi Dasar

• Menjelaskan dan menentukan distribusi peluang binomial berkaitan dengan fungsi


peluang binomial.
• Menjelaskan karakteristik data berdistribusi normal yang berkaitan dengan data
berdistribusi normal.
• Menyelesaikan masalah berkaitan dengan distribusi peluang binomial suatu percobaan
(acak) dan penarikan kesimpulannya.
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan distribusi normal dan penarikan
kesimpulannya.

Pengalaman Belajar

• Mengamati dan mengidentifi kasi fakta mengenai karakteristik probabilitas


diskrit dan kontinu serta masalah yang terkait.
• Mengumpulkan dan mengolah informasi untuk membuat kesimpulan dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan distribusi probabilitas diskrit
dan kontinu.
• Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan distribusi
probabilitas diskrit dan kontinu.
Distribusi Peubah (Variabel)
1.1.1 Populasi dan Sampel
Definisi Populasi dan Sampel
• Populasi merupakan suatu himpunan yang ingin diketahui informasinya dan menjadi tujuan
penelitian.
• Sampel merupakan sekumpulan objek yang menjadi bagian dari populasi untuk mewakili tujuan
dari penelitian sebagai penarikan kesimpulan.

Sampel bias merupakan sampel yang tidak dapat merepresentasikan populasi. Untuk
menghindari bias dalam pengambilan sampel, beberapa prosedur pengambilan
sampel telah dikembangkan, terutama dilakukan pengambilan sampel secara acak.
Sampel acak merupakan sampel di mana semua anggota populasi mempunyai
peluang yang sama untuk dipilih.
4.1.2 Distribusi Peubah Acak
A. Variabel/peubah acak (random variable)

Variabel acak merupakan suatu fungsi yang menghubungkan suatu kejadian dari ruang sampel ke
nilai numeriknya. Variabel acak dinotasikan dengan huruf kapital X dan huruf kecilnya x
menyatakan nilai-nilai dari kemungkinan sebuah kejadian.
Ilustrasi 1: Masalah kelereng dalam kantong

Dalam sebuah kantong berisi 10 kelereng yang terdiri dari 4 kelereng merah (M) dan 6 kelereng
biru (B). Dari kantong tersebut, diambil 2 kelereng berturut-turut. Hal ini berarti, hasil yang
mungkin untuk x sebagai variabel acak X yang menyatakan banyak kelereng merah yang diambil
akan menghasilkan ruang sampel ≡ {BB, BM, MB, MM} dengan variabel acak X = {0, 1, 2}.
Ilustrasi 2: Masalah kendaraan yang melintas di jalan tol Cikampek
Jika kita mengamati jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol dengan X menyatakan variabel
acak yang menyatakan jumlah kendaraan yang melintas, maka X = {0, 1, 2, 3, . . .}.
Ilustrasi 1 merupakan variabel acak yang bersifat diskrit dengan ruang sampel diskrit dan ilustrasi 2 merupakan
variabel acak yang bersifat kontinu dengan ruang sampel kontinu.
B. Distribusi variabel acak diskrit
Pada variabel acak diskrit, setiap nilai x dikaitkan dengan probabilitasnya. Himpunan pasangan
terurut (x, f(x)) menyatakan distribusi probabilitas variabel acak X. Tabel atau distribusi yang
memuat data semua kemungkinan nilai variabel acak diskrit x dan nilai probabilitasnya disebut
distribusi probabilitas diskrit.
Contoh: Mencermati perhitungan probabilitas diskrit
Tuliskan distribusi probabilitas keluarga Abdulah yang merencanakan memiliki tiga anak dengan
variabel acak X menyatakan banyak anak laki-laki.
Pembahasan:

Tabel distribusi peubah acak diskrit keluarga Abdulah adalah sebagai berikut.

 Terlihat bahwa
4.1.1 Pengertian Variabel Acak

4.1.2 Variabel Acak Diskrit

Varibel acak diskrit adalah variabel acak yang tidak mengambil


seluruh nilai yang ada dalam sebuah interval atau variabel yang
hanya memiliki nilai tertentu. Nilai variabel acak diskrit berupa
bilangan cacah, tidak berbentuk pecahan.
Berikut adalah contoh-contoh variabel acak diskrit.
• Banyak rumah di kompleks yang memiliki bel pintu.
• Banyak TV yang terjual setiap tahun dari sebuah toko elektronik.
• Banyak bohlam cacat yang ditemukan di sebuah gudang pabrik bohlam.

4.1.3 Variabel Acak Kontinu


Varibel acak kontinu adalah variabel acak yang mengambil seluruh nilai yang ada
dalam sebuah interval (pada garis bilangan). Nilai variabel acak kontinu berupa
bilangan real.

Sebagai contoh, daerah hasil dari variabel acak kontinu X adalah:

Berikut adalah contoh-contoh variabel acak kontinu.


• Tinggi pria dapat berkisar pada interval 50 < x < 250 cm.
• Volume susu yang dihasilkan seekor sapi dalam sebulan.
Contoh: Memahami perhitungan peluang diskrit

Sebuah kotak berisi 10 telur, terdapat di antaranya 5 telur busuk. Tuti


telah membeli 4 telur secara acak. Jika X menyatakan banyak telur busuk
yang dibeli Tuti, tuliskan tabel distribusi probabilitas untuk X.

Pembahasan:
 Dengan menggunakan prinsip kombinasi pada penentuan probabilitas, akan diperoleh
sebagai berikut.
Misalkan: x menyatakan banyak telur busuk yang dibeli Tuti, maka (4 – x)
menyatakan banyak telur baik yang dibeli Tuti. Hal ini berarti, kombinasi yang terjadi
.
Untuk x = 0, 1, 2, 3, dan 4. Kemungkinan-kemungkinan nilai P(X = x) sebagai
berikut.
 

Distribusi probabilitas untuk X disajikan pada


tabel berikut.
Nilai rata-rata atau Nilai Harapan
Matematik

◦  Nilai rata-rata dari X atau nilai harapan matematik dari X dan nilai ragam atau variansi dari X adalah :
Contoh:
◦ Misalkan X adalah variable acak diskrit yang
mempunyai distribusi peluang sebagai
berikut:

◦  Nilai rata-rata atau nilai harapan untuk X adalah :

◦ Ragam atau variansi dari variable X adalah :


C. Distribusi variabel acak kontinu (kurva beraturan)
Distribusi probabilitas untuk variabel acak
kontinu (kurva beraturan) tidak dapat
disajikan dalam bentuk tabel, tetapi
dinyatakan dalam kurva y = f(x) dengan f(x)
merupakan nilai-nilai variabel acak kontinu
yang dilukiskan sebagai grafi k kurva f(x)
seperti terlihat pada Gambar 4.1.
Fungsi probabilitas variabel acak kontinu
pada Gambar 4.1 merupakan luas daerah di
bawah kurva yang dibatasi oleh interval
a ≤ x ≤ b, yang dinyatakan oleh
luas daerah yang diarsir berikut ini.
Contoh: Memahirkan perhitungan peluang variabel acak
 
Sebuah variabel (peubah) acak kontinu X, untuk nilai-nilai di antara x = 1 dan x = 5 dinyatakan dengan fungsi
probabilitas .
a. Buktikanlah P(1 < X < 5) = 1. b. Hitunglah P(X < 3). c. Hitunglah P(2 < X < 4,5).
Pembahasan:

 Kurva disajikan pada gambar di samping, yang berbentuk trapesium. Hal ini berarti, kita dapat menghitung probabilitas dalam dua cara:
a. Buktikan P(1 < X < 5) = 1
Cara 1: (Menggunakan prinsip integral)
  Cara 2: (Menggunakan formula luas trapesium)
Formula luas trapesium , dengan dan
Hal ini berarti:

b. (Menggunakan prinsip integral) c. (Menggunakan prinsip integral)


Latihan Soal
◦ 1. nyatakan apakah variable acak berikut termasuk ◦ 2. Di dalam wadah terdapat 4 kelereng berwarna merah
variable diskrit atau variable kontinu? dan 5 kelereng berwarnaputih. Dua kelereng diambil
◦ X: banyakn ya pemuda yang menganggur di Jakarta satu per satu dengan pengembalian. Buatlah daftar
semua anggota ruang sampel dari pengambilan
pada tahun 2012
tersebut.
◦ Y: Lamanya siswa SMA menonton TV setiap hari
◦ 3. Sebuah mata uang dilempar sebanyak dua kali dan X
◦ Z: Jumlah produksi beras per rahun di Karawang menyatakan banyak sisi gambar yang muncul. Maka
Jawa Barat nilai X yang mungkin adalah…..
◦ A: Jumlah produksi telur ayam per bulan
Latihan soal

0,1 0,2 0,2 0,4 0,2

◦ 4.
  Tabel di atas merupakan table distribusi peluang dari jumlah TV yang terjual setiap hari di toko DIA.
Tentukanlah nilai rata-rata atau nilai harapan, dan variansi dari jumlah TV yang terjual
◦ 5. X adalah variable acak kontinu yang nilainya berada di Antara 2 dan 4, mempunyai fungsi kepekatan .
◦ 5a. Tunjukkan bahwa P(2 < x < 4) = 1
◦ 5b. Tentukan nilai P(X > 3)
◦ 5c. Tentukan nilai P (2 < x < 3)

Anda mungkin juga menyukai