SKRIPSI
NIM :1113102000072
JAKARTA
OKTOBER/2018
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
NIM : 1113102000072
Judul Skripsi : Studi Profil Pengobatan Osteoporosis Pada Pasien Rawat Jalan
Masalah dari sebagian besar wanita usia diatas 40 tahun dan pria diatas 60 tahun adalah
deregenerasi sel-sel tulang sehingga dari sebagian besar wanita dan pria mengalami
penurunan massa tulang yang menyebabkan berbagai masalah tulang dan persendian, seperti
kekuatan tulang berkurang, radang persendian, dan pengkroposan tulang. Osteoporosis
merupakan penyakit tulang yang disebabkan karena penurunan massa tulang sehingga tingkat
densitas dan kepadatan tulang menurun menyebabkan tulang rawan terkena fraktur.Hal ini
diperoleh variasi kondisi pada penyakit osteoporosis pasien. Oleh sebab itu penelitian ini
ingin memperlihatkan profil pengobatan pasien rawat jalan osteoporosis dengan metode cross
sectional dengan pengambilan sampel secara keseluruhan (total sampling) di rumah sakit
Fatmawati. Total sampel yang diperoleh 58 orang, wanita 49 (84,5 %) dan pria 9 orang (15,5
%). Pasien mulai terdiagnosis osteoporosis pada usia 40 tahun, mayoritas penderita berusia
≥65 tahun 38 pasien (65,5%). Berdasarkan profil pengobatan pada pasien rawat jalan di
rumah sakit Fatmawati menunjukkan mayoritas pasien menderita penyakit penyerta
Osteoarthritis (60,3 %) dan Hipertensi (29,3 %) sisanya gangguan jantung, diabetes mellitus,
dislipidemia. Kemudian peresepan golongan obat osteoporosis terbanyak adalah golongan
kalsium dan vitamin D kemudian diikuti oleh bifosfonat, kalsitonin, strontium ranelate, dan
hormon paratiroid. Beberapa peresepan obat dilakukan secara kombinasi hingga 3 kombinasi
obat, dikarenakan beberapa pasien mengalami keluhan dibeberapa lokasi tulang. Hasil yang
didapat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kombinasi obat yang
digunakan dengan jumlah keluhan nyeri/fraktur tulang.
v
ABSTRACT
NIM : 1113102000072
The problem of most women over the age of 40 and men over 60 is the deregeneration of
bone cells so that most women and men have decreased bone mass causing various bone and
joint problems, such as reduced bone strength, joint inflammation, and bone incubation .
Osteoporosis is a bone disease caused by decreased bone mass so that the density and bone
density decreases causing the cartilage to be fractured. This is obtained by the variation of the
condition in the patient's osteoporosis disease. Therefore, this study would like to show the
profile of outpatient treatment of osteoporosis by cross sectional method with total sampling
at Fatmawati hospital. Total samples obtained 58 people, 49 women (84.5%) and men 9
people (15.5%). Patients began to be diagnosed with osteoporosis at age 40, the majority of
patients aged ≥65 years 38 patients (65.5%). Based on the treatment profile of outpatients at
the Fatmawati hospital showed the majority of patients suffering from Osteoarthritis (60.3%)
and hypertension (29.3%) the rest are heart problems, diabetes mellitus, dyslipidemia. Then
the prescription of the largest class of osteoporosis drugs is the calcium and vitamin D groups
followed by bisphosphonates, calcitonin, strontium ranelate, and parathyroid hormone. Some
drug prescribing is done in combination up to 3 combinations of drugs, because some patients
have complaints in some bone locations. The results show significant relationship between
the combination of drugs used with the number of complaints of bone pain / fracture.
vi
KATA PENGANTAR
Rasa syukur teramat sangat senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta segala nikmat-Nya kepada kita berupa
kesehatan, pendidikan, kesempatan, serta umur sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini, Salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
para sahabat, dan pengikutnya yang senantiasa setia mengikuti ajaran yang disampaikannya
sehingga menuntun umatnya untuk selalu berada dijalan yang benar hingga akhir zaman
Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat yang telah ditentukan oleh
Universitas Islam Negeri Jakarta pada Program Studi Farmasi untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi. Adapun judul skripsi ini adalah “STUDI PROFIL PENGOBATAN
OSTEOPOROSIS PADA PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
FATMAWATI TAHUN 2016”
Selama penulisan skripsi berlangsung, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari banyak pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr Delina Hasan, M.Kes, Apt selaku Pembimbing I dan Dr M Yanis Mustja M.Si
Apt. Selaku pembimbing II, dan Dra. Alfina Rianti, M.pharm., Apt, selaku dosen
pembimbing lapangan yang telah meluangkan banyak waktu, pikiran, dan tenaga serta
dengan sabar membimbing dan mengajari sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Kementerian Agama RI yang telah memberikan bantuan beasiswa selama menempuh
pendidikan di Program Studi Farmasi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari awal sampai akhir, serta Keluarga besar CSS
MoRA UIN Jakarta yang selalu menjadi penyemangat, inspirasi, serta semua
kebersamaannya selama berkuliah di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Prof. Dr. Arif Soemantri M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Nurmaelis M.Si. Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu/Bapak dosen dan staf Akademika Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Abdul Majid dan Ibunda Siti Nuriyah yang selalu
ikhlas tanpa pamrih memberi kasih sayang, dukungan moral, material, nasihat-
nasihat, serta lantunan doa di setiap waktu
vii
7. Ibu Nelly Suryani, PhD., Apt selaku Sekretaris Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta serta selaku Penasehat Akademik yang selalu membimbing saat masa-masa
kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.
8. Rekan terbaik dan kesayangan Linda Mazroatul Ulya yang selalu membantu,
mengingatkan, dan memotivasi hingga sekarang.
9. Teman-teman farmasi terbaik Haka, Faris, Rijal, Abas, Auliyani, Riris, Enjah,
Geraldi, Selvi atas kebersamaan dan kesenangannya
10. Teman sepenelitianku Najmah Mumtazah, terimakasih sebagai tempat berbagi dan
motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan penelitian farmasi klinis Aza, Riris, Enjah, Zuha, Ria,
terima kasih telah mau berbagi selama menjalani penelitian.
12. Keluarga besar KMPLHK RANITA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan kebersamaan dan pengalaman dan ilmu selama menempuh pendidikan di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
13. Bapak dan ibu dosen pengajar, serta karyawan yang telah memberikan bimbingan
dan bantuan selama menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
14. Ibu dan bapak seluruh pegawai RSUP Fatmawati Jakarta Selatan yang telah
memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian
15. Teman-teman program studi Farmasi khususnya 2013.
16. Semua pihak yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian dan
penulisan yang tidak dapat disebutkan satu per satu
Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Dan semoga
skripsi ini bisa bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NIM : 1113102000072
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya ilmiah saya dengan
judul :
Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital Library
Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk kepentingan
akademik sebatas sesuai dengan Undang-undang Hak Cipta.
Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 8 Oktober 2018
Yang menyatakan,
ix
DAFTAR ISI
x
2.2.5. Tata Laksana Terapi Osteoporosis…………………………………… ...... .15
2.2.5.1. Terapi Farmakologi………………………………………………....... 15
2.2.5.2. Terapi Non Farmakologi…………………………………………... ... .24
2.3. Pemeriksaan Laboratorium Osteoporosis ………………………………………… 28
2.3.1. Pemeriksaan X-ray ..................................................................................... 28
2.3.2. Pemeriksaan CT-Scan................................................................................. 29
2.3.3. Pemeriksaan BMD (Bone Mass Density) ................................................... 29
2.4. Tinjauan Tentang Rumah Sakit ................................................................................ 29
2.4.1. Definisi Rumah Sakit.................................................................................. 29
2.4.2. Klasifikasi Rumah Sakit ............................................................................. 30
2.4.3. Jenis Perawatan Rumah Sakit ..................................................................... 31
2.4.4. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................................... 32
xi
4.2. Pembahasan .............................................................................................................. 52
4.2.1. Karakteristik Pasien........................................................................................ 52
4.2.2. Uji Laboratorium ............................................................................................ 53
4.2.3. Persebaran Nyeri/Fraktur ............................................................................... 55
4.2.4. Profil Terapi ................................................................................................... 55
4.2.4.1. Terapi Farmakologi ............................................................................... 55
4.2.4.2. Terapi Non Farmakologi ....................................................................... 57
4.2.5. Obat Penyerta ................................................................................................. 58
4.2.6. Hubungan Keluhan Nyeri dengan Pemberian Terapi Obat ............................ 60
4.3. Keterbatasan Penelitian ............................................................................................ 60
4.3.1. Kendala ........................................................................................................ 60
4.3.2. Kelemahan ................................................................................................... 61
4.3.3. Kekuatan ...................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA.………………………………………………………………... 63
LAMPIRAN.………………………………………………………………………….. 67
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.4 Hubungan Faktor Risiko dengan Kekuatan Tulang …..………………… .... 25
Tabel 4.3 Distribusi Nyeri Berdasarkan Lokasi Nyeri Pasien Osteoporosis .................. 43
Tabel 4.7 Distribusi Penggolongan Obat Pasien Osteoporosis RSUP Fatmawati ......... 47
Tabel 4.9 Obat Penyerta Pasien Osteoporosis Diluar Diagnosis Osteoporosis .............. 50
Tabel 4.10 Hubungan Variabel Keluhan Nyeri Pasien terhadap Terapi yang digunakan
........................................................................................................................ 51
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ...................... 67
Lampiran 2 Surat Perizinan Data dan Izin Penelitian dari RSUP Fatmawati ............... 68
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang artinya : “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak,
kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum
itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan
supaya kamu memahami(nya)”.ayat tersebut menggambarkan proses kehidupan manusia.
Salah satu fase adalah fase manusia lanjut usia. Pada fase ini sering muncul berbagai
penyakit. Salah satu penyakit degeneratif manusia adalah Osteoporosis (Ahmad, 2013).
Osteoporosis dapat dijumpai di seluruh dunia dan sampai saat ini merupakan
masalah masyarakat di negara berkembang. Di Amerika Serikat, osteoporosis menyerang
20-25 juta penduduk. 1 diantara 2-3 perempuan post-menopause dan lebih dari 50 %
penduduk diatas umur 75-80 tahun. Data WHO tahun 2009 menunjukkan bahwa di
seluruh dunia ada sekitar 200 juta orang yang menderita osteoporosis. Pada tahun 2050
diperkirakan bahwa angka patah tulang pinggul akan meningkat 2 kali lipat pada
perempuan dan 3 kali lipat pada laki-laki. Laporan WHO menunjukkan bahwa 50 %
patah tulang adalah patah tulang paha atas yang dapat mengakibatkan kecacatan seumur
hidup dan kematian. Hasil penelitian white paper yang dilaksanakan bersama
perhimpunan osteoporosis Indonesia tahun 2007 melaporkan bahwa proporsi penderita
osteoporosis pada penduduk yang berusia diatas 50 tahun adalah 32,3% pada perempuan
dan 28,8% pada laki-laki. Sedangkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS, 2010)
menunjukkan bahwa angka insiden patah tulang paha atas akibat osteoporosis adalah
sekitar 200 dari 100.000 kasus pada usia 40 tahun Angka ini lebih tinggi dibandingkan
negara-negara Asia lainnya (Kemenkes, 2015).
osteopenia dan osteoporosis usia < 55 tahun pada laki-laki cenderung lebih tinggi
dibanding perempuan, sedangkan pada usia >55 tahun peningkatan osteopenia pada
perempuan enam kali lebih besar dari laki-laki dan peningkatan osteoporosis pada
perempuan dua kali lebih besar dari laki-laki (Kemenkes, 2008).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tulang adalah substansi paling keras yang ada pada tubuh manusia yang
terdiri dari sel yang berlimpah dan materi ekstraseluler yang keras. Tulang
terdiri dari komponen organik yaitu kolagen dan komponen anorganik yaitu
mineral. Komponen organik mengandung 50 % volume dan 30% berat kering
dari komposit intraseluler kemudian sisanya dibentuk oleh mineral. Mineral
utama dari komposit intraseluler adalah kalsium dan fosfat dimana ketika
pertama kali disimpan mineral berbentuk crystallographically amorf tapi ketika
sudah matang ia akan menjadi mineral apatit yang khas yang komponen
utamanya adalah hidroksiapatit. Komponen kolagen pada tulang memberikan
energi untuk absorbsi dan fleksibilitas tulang sedangkan komponen mineral
membentuk struktur yang kaku dan kuat. Keseimbangan yang baik antara kedua
komponen tersebut dapat mengakibatkan kerusakan tulang dan mengakibatkan
penurunan kekuatan tulang (Rogers, 2011 ; O’Connell M.B. & Vondracek S.,
2008).
Kerangka orang dewasa memiliki dua tipe tulang yaitu tulang kortikal
(compact) dan tulang trabekular (spongy atau cancellous). Jumlah komponen
tulang kortikal dan memiliki efek yang lebih cepat terpengaruh oleh kondisi
yang terkait dengan peningkatan pergantian tulang dibandingkan dengan tulang
kortikal, oleh sebab itu tulang trabecular rentan untuk mengalami kehilangan
massa tulang (David, 2011 ; Walsh, 2014).
Ada empat jenis sel-sel tulang utama yaitu : osteoblas, lining cells,
osteosit dan osteoklas. Osteoblas berasal dari sel induk mesenchymal atau yang
disebut dengan osteoblastic stromal cell yang terletak di sum-sum tulang.
Osteoblas merupakan sel yang berperan pada modulasi pembentukan tulang
baru. Lining cells merupakan sel osteobas yang sedang istirahat atau tidak
bekerja untuk sistem pembentukan tulang. Osteosit merupakan osteoblas yang
tertanam pada tulang selama proses pembentukan dan mineralisasi tulang.
Osteoklas merupakan sel yang berperan pada proses resorpsi tulang (Geusens
2004)
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang dan
porous berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi osteoporosis adalah tulang
yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa
tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikroarsitektur tulang dan
penurunan kualitas jaringan tulang, yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang
(Tandra, 2008).
2.2.2. Etiologi
2) Tipe II (Senile)
Terjadi pada laki-laki dan perempuan usia ≥70 tahun. Ditandai
oleh fraktur panggul dan tulang belakang tipe wedge. Hilangnya massa
tulang kortikal terbesar terjadi pada usia tersebut
Osteoporosis sekunder dapat terjadi pada tiap kelompok umur
yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan tertentu, atau dapat pula
akibat pemberian obat yang mempercepat pengeroposan tulang.
Contoh penyebab osteoporosis sekunder antara lain gagal ginjal kronis,
hiperparatiroidisme (hormon paratiroid yang meningkat), hipertirodisme
(kelebihan horman gondok), hipogonadisme (kekurangan horman seks),
multiple mieloma, malnutrisi, faktor genetik, dan obat-obatan.
1) Riwayat Keluarga
2) Jenis Kelamin
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada perempuan. Hal ini
disebabkan pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun
kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, perempuan pun
mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun. Pada
perempuan postmenopause kerapuhan tulang terjadi lebih cepat
dibandingkan dengan pembentukkan tulang .
3) Usia
Kehilangan massa tulang meningkat seiring dengan meningkatnya
usia. Semakin bertambah usia, semakin besar risiko mengalami
Pencegahan : 5 mg x 1
hari atau 35 mg x 1
minggu
Ibandronat ( Boniva) Oral : 2,5 mg x1 hari atau Oral, IV Dispepsia, nyeri punggung,
150 mg 1 x 1 bulan nyeri otot, sakit kepala,
nyeri abdomen.
IV : 3 mg x 1 bulan selama
3 bulan
Risendronat (Actonel, IR (Immediate-release) : 5 Oral Ruam, nyeri perut,
Atelvia) mg x 1 hari atau 35 mg x 1 dispepsia, diare, artharaigia
minggu atau 150 mg x 1
bulan, DR
(Delayed-release) 35 mg x
1 minggu
Zolendronat acid (Reclast) 5 mg x 1 tahun IV Reaksi akut (Flu, demam,
myalgia) mungkin akan
terjadi 3 hari setelah minum
obat ; jipertensi,
kelelahan,inflamasi, mual,
muntah, nyeri dada.
Kalsitonin
Kalsitonin (Fortical) 200 IU /hari Intranasal Rinitis, Iritasi pernapasan,
pusing, pernapasan kering.
Calcitonin (Miacalcin) 100 IU setiap hari lain Subcutan, IM, Intranasal Reaksi tempat injeksi obat,
200 IU alternatif untuk mual muntah, berilusi
pilihan hari.
Selective Estrogen Receptor Modulator
Raloxifene (Evista) 60 mg x 1hari Oral Arthral, kram lengan, flu
Syndrome peripheral edema
Analog Hormon Paratiroid
Teriparatid (Forteo) 20 mcg x 1 hari Subcutan Hiperkalsemia, mual, rinitis,
arthralgia, nyeri
Antibodi Monoklonal
Denosumab (Prolia) 60 mg setiap 6 bulan Subcutan Dermatitis, ruam, nyeri
tulang/otot
Tabel diatas merupakan tabel rekomendasi obat-obat osteoporosis dari FDA salah
satunya adalah bifosfonat yang banyak digunakan oleh penderita osteoporosis di Amerika
Serikat sebagai obat lini pertama untuk terapi osteoporosis. Obat yang masuk dalam golongan
bifosfonat meliputi alendronat, ibandronat, risendronat, dan asam zolendronat. Selanjutnya
lini kedua dan seterusnya adalah golongan kalsitonin, SERM (Selective Estrogen Receptor
Modulator), Parathyroid Hormone Analogue, Antibodi monoklonal.
Dosis pengobatan/pencegahan :
ESO
Menyebabkan rinitis, epistaksis dan
reaksi alergi
6 Estrogen Mekanisme kerja Absorbsi : diabsorbsi secara baik
dan terapi Estrogen menurunkan aktivitas oleh saluran cerna, larut dalam air.
hormonal. osteoklas, menghambat PTH secara
periferal, meningkatkan konsentrasi Distribusi : estrogen eksogen
kalsitriol dan absorpsi kalsium di distribusinya mirip dengan estrogen
usus, dan menurunkan ekskresi endogen. Estrogen didistribusikan
kalsium oleh ginjal. Penggunaan secara luas ke dalam tubuh dan
estrogen dalam jangka waktu umumnya ditemukan pada
lamatanpa diimbangi progesteron konsentrasi yang lebih tinggi pada
ESO
kram kaki, mual dan pusing,
metastase tulang, hiperkalsemia.
(Narayanan, 2013)
Berat badan rendah atau IMT rendah adalah faktor risiko patah tulang
yang diketahui dengan baik, sedangkan kelebihan berat badan dan obesitas
pada umumnya dianggap sebagai pelindung terhadap patah tulang (Kanis JA,
et.al 2005).
Seperti faktor gaya hidup yang lebih spesifik terkait dengan diet,
potensi efek samping yang merugikan dari asupan kalsium rendah, asupan
sodium yang tinggi dan konsumsi kafein yang berlebihan dapat berpengaruh
pada kondisi densitas tulang yang kurang baik. Penggunaan minuman soda
berkarbonasi dan lebih banyak lagi pada cola menyebabkan efek yang kurang
baik dengan massa tulang yang lebih rendah. Sehingga menyebabkan
densitas tulang lebih rendah dibanding pada orang yang tidak pernah
mengonsumsi minuman bersoda dan cola (Tucker, et.al 2006).
Konsumsi alkohol berlebihan umumnya dikenali sebagai penyebab
sekunder osteoporosis dan sebagai faktor risiko patah tulang. Alkohol dapat
mengganggu metabolisme tulang melalui efek toksik langsung pada
osteoblas dan secara tidak langsung melalui efek kerangka kekurangan gizi
pada kalsium, vitamin D, dan protein yang lazim pada peminum berat (Kanis
JA, et.al 2005).
Merokok memiliki efek pada tulang yang merugikan dan merokok
saat ini dikaitkan dengan risiko patah tulang yang meningkat . Meskipun
telah dilaporkan bahwa efek buruk pada BMD terlihat setelah usia 50 dan
meningkat seiring bertambahnya usia. Merokok telah terbukti juga
mempengaruhi kesehatan tulang secara negatif pada individu muda selama
pematangan tulang (Taes, et.al 2010).
Kekurangan paparan sinar matahari juga menjadi salah satu faktor
risiko terjadinya osteoporosis. Paparan sinar matahari yang minim
menyebabkan kurangnya vitamin D terhadap kebutuhan kesehatan tulang.
Utamanya pada usia lanjut usia, terutama pada penduduk yang tinggal di
kawasan eropa yang jarang terkena paparan sinar matahari secara langsung
dan cenderung rendah (Kroger, et.al 1995).
Penggunaan obat hipnotik-sedatif berperan dalam permasalahan faktor
risiko osteoporosis hal ini erat berhubungan dengan kondisi rumah yang
tidak tepat, karena berhubungan dengan meningkatnya faktor risiko jatuh,
terutama bagi lansia.
2) Nutrisi
Pasien osteoporosis sebaiknya mendapatkan nutrisi yang cukup dan
pemeliharaan berat badan yang ideal. Diet kalsium penting untuk memelihara
densitas tulang. Nutrisi tersebut dapat berupa vitamin D yang bisa didapatkan
dari brokoli, kacang-kacangan, ikan teri, ikan salmon, susu, kuning telur, hati
dan sarden serta paparan sinar matahari.
3) Olahraga
Olahraga seperti berjalan, jogging, menari dan panjat tebing dapat
bermanfaat dalam mencegah kerapuhan dan fraktur tulang. Hal tersebut
dapat memelihara kekuatan tulang (Chisholm-burns et.al , 2008). Prinsip
latihan fisik untuk kesehatan tulang adalah latihan pembebanan, gerakan
dinamis dan ritmis, serta latihan daya tahan (endurance) dalam bentuk
aerobic low impact. Senam osteoporosis untuk mencegah dan mengobati
terjadinya pengeroposan tulang. Daerah yang rawan osteoporosis adalah area
tulang punggung, pangkal paha dan pergelangan tangan (Anonim, 2011).
Terapi fisik dan olah raga tampaknya lebih efektif lagi bila digunakan
dalam strategi pencegahan patah tulang. Berjalan adalah cara praktis untuk
memulai. Latihan renang atau air juga diuntungkan dengan meningkatkan
pasien rawat jalan dan rawat inap melalui kegiatan medis serta perawatan.
Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan
dan riset kesehatan (WHO, dikutip dari Rijadi, 1997).
Rumah Sakit adalah institusi yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan individual dengan menggunakan sumber daya secara
efektif dan efisien guna kepentingan masyarakat (Griffith 1987).
Menurut PERMENKES No 340 Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat.
2.4.2. Klasifikasi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum terbagi menjadi beberapa klasifikasi menurut
PERMENKES No 340 yaitu sebagai berikut :
1) Rumah Sakit Umum Kelas A
Rumah Sakit ini memiliki pelayanan medik paling sedikit 4 Pelayanan
Medik Spesialis Dasar, 5 pelayanan spesialis penunjang medik, 12 pelayanan
medik spesialis lain dan 13 pelayanan medik sub spesialis. Jumlah tempat
tidur lebih dari 400 buah.
2) Rumah Sakit Umum Kelas B
Rumah Sakit ini memiliki paling sedikit 4 pelayanan medik spesialis dasar,
4 pelayanan spesialis penunjang medik, 8 pelayanan medik spesialis lainnya
dam 2 pelayanan medik subspesialis dasar. Jumlah kamar tidur sedikitnya
200 buah.
3) Rumah Sakit Umum Kelas C
Rumah Sakit ini memiliki paling sedikit 4 pelayanan spesialis dasar, 4
pelayanan spesialis penunjang medik, dan jumlah kamar tidur minimal 100
buah.
4) Rumah Sakit Umum Kelas D
Rumah Sakit ini memiliki paling sedikit 2 pelayanan medik spesialis dasar.
Jumlah kamar tidur minimal sebanyak 50 buah.
2.4.3. Jenis Perawatan Rumah Sakit
Jenis perawatan yang diadakan di Rumah Sakit :
a. Perawatan penderita rawat tinggal
Dalam perawatan penderita rawat tinggal di rumah sakit ada lima unsur
tahap pelayanan yaitu :
1) Perawatan intensif adalah perawatan bagi penderita kesakitan hebat
yang memerlukan pelayanan khusus selama waktu krisis kesakitannya
atau lukanya. Perawatan dilakukan dalam ruangan perawatan intensif
oleh staf medik dan perawatan khusus
2) Perawatan intermediet adalah perawatan bagi penderita setelah kondisi
kritis membaik, yang dipindahkan dari ruang perawatan intensif ke
ruang perawatan biasa. Perawatan intermediet merupakan bagian
terbesar dari jenis perawatan di kebanyakan rumah sakit.
3) Perawatan swarawat adalah perawatan yang dilakukan penderita yang
dapat merawat diri sendiri, yang datang ke rumah sakit untuk
diagnostik saja atau penderita yang kesehatannya sudah cukup pulih
dari kesakitan intensif atau intermediet, dapat tinggal dalam suatu unit
perawatan sendiri (self-care unit).
4) Perawatan kronis adalah perawatan penderita dengan kesakitan atau
ketidakmampuan jasmani jangka panjang. Penderita dapat tinggal
dalam bagian terpisah dari rumah sakit atau dalam fasilitas perawatan
tambahan atau rumah perawatan yang juga dapat dioperasikan oleh
rumah sakit.
5) Perawatan rumah adalah perawatan penderita dirumah yang dapat
menerima layanan seperti biasa tersedia di rumah sakit, dibawah suatu
program yang disponsori oleh rumah sakit. Perawatan rumah ini adalah
penting tetapi sangat sedikit yang diterapkan. Perawatan rumah ini
lebih mudah, dan merupakan jenis perawatan yang efektif secara
psikologis.
b. Perawatan penderita Rawat Jalan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penatalaksanaan
Terapi
Pengambilan data
Entry Data
Analisis data
Hasil
Interpretasi
2) Editing
Peneliti melakukan penilaian terhadap data mentah, terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan kembali kebenaran data yang diperoleh dan
mengeluarkan data yang tidak memenuhi kriteria penelitian
3) Entry Data
Peneliti memasukkan data yang telah dilakukan proses coding ke dalam
program Microsoft Excel dalam bentuk tabel.
4) Cleaning Data
Peneliti melakukan pemeriksaan kembali data yang sudah dimasukkan ke
dalam sistem komputer untuk menghindari terjadinya ketidaklengkapan
atau kesalahan data.
3.9. Analisis Data
Analisis data yang pertama dilakukan menggunakan program SPSS versi 2.0,
setelah analisis selesai menggunakan statistik deskriptif. Data yang didapat sesuai
dengan data yang dicatat di lembar pengumpulan data, meliputi data demografi pasien
(Usia, Jenis kelamin, Pendidikan), kemudian data pengobatan farmakologi dan
pengobatan non farmakologi yang dipakai oleh pasien tersebut.
a) Analisis Univariat
Analisis Univariat untuk melihat sebaran data masing-masing variabel
yang ada di kerangka konsep. Adapun variabel yang diteliti berupa
karakteristik pasien osteoporosis meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan.
Kemudian variabel lain yang diteliti berupa keluhan nyeri pasien, diagnosis tes
laboratorium, lalu terapi klinis yang dijalani oleh pasien baik secara
farmakologi maupun non farmakologi.
b) Analisis Bivariat
Analisis Bivariat pada penelitian ini menggunakan uji chi square. Uji
Chi-square adalah uji dengan membandingkan frekuensi yang terjadi
(observasi) dengan frekuensi harapan (ekspetasi). Bila nilai frekuensi
observasi dengan nilai harapan sama, maka dikatakan tidak ada perbedaan
yang bermakna (signifikan), sebaliknya jika nilai frekuensi observasi dan nilai
frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang bermakna
(signifikan).
BAB IV
Berdasarkan tabel diatas tulang yang sering dikeluhkan nyeri adalah tulang
belakang sebanyak 34 pasien (58,6 %), tulang pinggul sebanyak 14 pasien (24,1 %),
tulang lutut (patela) sebanyak 9 pasien (15,5 %), tulang pergelangan tangan sebanyak
7 pasien (12 %). tulang pergelangan kaki/ tibia, fibula sebanyak 6 pasien (10,3 %),
tulang paha (femur) sebanyak 3 pasien (5,1 %), tulang bahu terdapat 2 pasien (3,4 %).
Hasil tersebut dari 58 pasien yang masuk dalam kriteria inklusi.
Data rekam medik yang didapatkan pasien mengalami gangguan nyeri dari
satu bagian tempat hingga beberapa bagian tulang yang dikeluhkan sakit.
Keterangan :
Keluhan tunggal : Bagian yang dikeluhkan pada satu bagian tulang (misalnya
tulang belakang ; tulang pergelangan tangan ; dst)
Keluhan ganda 2 : Bagian yang dikeluhkan pada dua bagian tulang (misalnya
tulang belakang, tulang pergelangan tangan ; tulang paha,
tulang belakang ; dst)
Keluhan ganda 3 : Bagian yang dikeluhkan pada tiga bagian tulang (misalnya
tulang belakang, tulang lutut, tulang paha ; dst)
Berdasarkan tabel diatas keluhan pasien terbanyak terdiri dari satu bagian
tulang sebanyak 39 pasien (67,2 %) mengalami keluhan tunggal keluhan ganda 2
bagian tulang 17 pasien (29,3 %), dan keluhan ganda 3 bagian tulang sebanyak 2
pasien (3,4 %)
Data yang didapat di dalam rekam medik pada setiap pasien terdapat
pemakaian obat lebih dari satu golongan, kombinasi terapi ini banyak
diterapkan oleh dokter-dokter spesialis ortopaedi di RSUP Fatmawati. Oleh
sebab itu penghitungan banyaknya golongan obat yang dipakai berdasarkan
pada pemakaian keseluruhan obat pada pasien penderita osteoporosis yang
masuk dalam kriteria inklusi.
Keterangan :
Obat tunggal : obat yang diberikan ke pasien secara tunggal atau dari
satu golongan obat
Kombinasi 2 obat : obat yang diberikan ke pasien terdiri dari dua
kombinasi obat atau dari dua golongan obat
Kombinasi 3 obat : obat yang diberikan ke pasien terdiri dari tiga
kombinasi obat atau dari tiga golongan obat
Kombinasi 4 obat : obat yang diberikan ke pasien terdiri dari empat
kombinasi obat atau dari empat golongan obat
Tidak ada : Tidak diberikan terapi obat kepada pasien selama
menjalani terapi
Tabel diatas menunjukkan bahwa jenis terapi yang paling banyak
diberikan yakni kombinasi dua obat sebanyak 21 pasien (36,2 %), selanjutnya
terapi obat tunggal sebanyak 20 pasien (34,5 %), Kombinasi empat obat
sebanyak 4 pasien (6,9 %), Kombinasi tiga obat sebanyak 3 pasien (5,2 %),
dan tidak menjalani terapi obat sebanyak 10 pasien (17,2 %).
Keterangan :
K (Keluhan) Tunggal : Keluhan nyeri pasien terdapat pada satu bagian tulang
(misalnya tulang belakang, tulang paha, tulang pergelangan
tangan, dst)
K.G (Keluhan ganda) : Keluhan nyeri pasien terdapat pada dua atau lebih bagian
tulang yang tercatat di dalam rekam medis pasien.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Karakteristik Pasien
Terlihat dari tabel ditemukan bahwa penderita osteoporosis mulai
ditemukan pada umur 40 tahun dan banyak didominasi dari golongan umur
diatas 70 tahun, yang tergolong manula (manusia lanjut usia). Hal ini sejalan
dengan Infodatin (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan) osteoporosis
yang menunjukkan bahwa seiring dengan bertambahnya usia pada prevalensi
osteoporosis meningkat. Studi telah menunjukkan bahwa setelah usia 60 tahun,
hampir ⅓ populasi dipengaruhi oleh osteoporosis. Umur sangat erat kaitannya
dengan kejadian osteoporosis, hal ini dikarenakan pada usia lanjut fungsi organ
tubuh berkurang, tak terkecuali tulang, densitas tulang secara berangsur pun
akan menurun dan dapat memicu terjadinya osteoporosis (Lindhee, 2008).
Keluhan nyeri meliputi keluhan tunggal dan keluhan ganda. Catatan rekam
medis menjadi acuan dalam menentukan hubungan ini. Hasil yang didapat
hubungan antara keluhan nyeri dengan pemberian terapi memiliki hubungan
yang signifikan. Uji statistik dari analisis bivariat ini menggunakan uji chi-
square. Nilai Asymp. Sig didapat 0,009 dari acuan jika analisis berhubungan
dengan nilai <0,05. Maka analisis antara keluhan nyeri dengan pemberian
terapi obat berhubungan secara signifikan.
4.3.2. Kelemahan
Penelitian deskriptif retrospektif, pada penelitian deskriptif hanya
dapat dilakukan demografi berupa hasil analisis ketepatan untuk mengetahui
profil pengobatan pada terapi yang digunakan oleh pasien. Selain itu metode
retrospektif , dimana waktu kejadian sudah terjadi , tidak dapat dilakukan
pertanyaan langsung kepada pasien
a) Jumlah Sampel
Jumlah sampel yang masuk ke dalam penelitian sedikit dikarenakan kasus
penderita osteoporosis yang jarang di RSUP Fatmawati.
b) Penelitian ini tidak bisa dibilang seutuhnya rasional, dikarenakan penilaian
diagnosis tidak dilakukan secara langsung, melainkan menarik kesimpulan
dari diagnosis yang tercatat di rekam medis.
4.3.3. Kekuatan
Penelitian ini sebelumnya belum pernah dilakukan di RSUP
Fatmawati, maka diharapkan penelitian ini menjadi referensi dan gambaran
profil pengobatan obat di RSUP Fatmawati, dan diharapkan mampu
dikembangkan lagi oleh peneliti lain terkait dengan kasus penyakit
osteoporosis di RSUP Fatmawati.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Dari Hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. Hasil penelitian menunjukkan terapi obat yang paling sering digunakan di RSUP
Fatmawati adalah terapi menggunakan kalsium dan vitamin D
b. Fisioterapi merupakan terapi non farmakologi yang banyak dilakukan di RSUP
Fatmawati
c. Penyakit penyerta pada pasien rawat jalan osteoporosis paling banyak adalah
osteoarthritis sebanyak 60,3%
d. Obat Penyerta paling banyak digunakan untuk penyakit osteoarthritis adalah
glukosamin, hipertensi amlodipin, penyakit gangguan jantung adalah simarc,
concor, ascardia, nitrokaf, diabetes metformin, dislipidemia simvastatin.
e. Terdapat hubungan antara faktor jumlah keluhan nyeri pasien dengan faktor
pemberian obat kombinasi
5.2. Saran
a. Perlu adanya mencantumkan jangka lama waktu penggunaan obat pasien disaat
menjalani terapi agar menjadi salah satu acuan dalam melihat profil pengobatan
pasien osteoporosis
b. Perlu adanya kolaborasi antartenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan kepada pasien rawat jalan RSUP Fatmawati Jakarta Selatan,
sehingga didapatkan terapi yang efektif, aman, dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Cosman Felicia, et al. 2014. The Clinician’s Guide to Prevention and Treatment of
Osteoporosis, 12-16, Washington. National Osteoporosis Foundation
Di Piro, J.T., Tailbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M. 2005.
Pharmacotherapy A Patophysiologic Approach. 6 Th ed.Vol 5, ( pg 1645-1661)
USA : Mc Graw Hill. P 1205407
Adlina Elsa, Fariani Syahrul. 2015. Rasio Risiko Osteoporosis Menurut Indeks Massa
Tubuh, Paritas, dan Konsumsi Kafein. Surabaya. FKM Universitas Airlangga
Tripathy, Amruta. et al. 2015. A Retrospective Study of Clinical Profile and Drug
Prescribing Pattern in Osteoporosis in A Tertiary Care Hospital . Manipal .
Kasturba Medical College.
Bowles K Susan, 2010, Drug Induced Osteoporosis,(pg 203-214). New York, PSAP
Ravn Pernille, et.al .2000. Alendronate in Early Postmenopausal Women : Bone Mass
During Long Term Treatment and after Withdrawal. The Journal of Clinical
Endocrinology and Metabolism
Prihatini, Sri. et al. 2010. Faktor Determinan Risiko Osteoporosis di Tiga Provinsi di
Indonesia. Jakarta. Media Litbang Kesehatan
Cevikoi Alev, et al. 2011. The relationship between bisphosphonate use and demographic
characteristics of male osteoporosis patient. Sao Paulo. US National Library of
Medicine National Institus of Health
Thomson Tommy, et.al. 2004. Bone Health and Osteoporosis : A Report of the Surgeon
General. Rockville. Office of Surgeon General.
Anonim. 2015. Management of Osteoporosis and the Prevention of Fragility Fractures, (pg
39-40 ; 51-55) Edinburgh, Scottish Intercolleagiete Guidelines Network.
Cosman, F .et,al. 2014, Clinical Guide to Prevention and Treatment of Osteoporosis USA,
(pg 9 ; 12-20 ; 25-28) American Academy of Pain Medicine (AAPM), American
Association of Clinical Endocrinologists (AACE), American Orthopaedic
Association (AOA), American Osteopathic Association (AOA), American
Society for Bone and Mineral Research (ASBMR), and International Society for
Clinical Densitometry (ISCD)
Peraturan Menteri Kesehatan (PerMenKes) No.340. 2010. Klasifikasi Rumah Sakit : Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
lib.ui.ac.id/file?file=digital/125608-S-5852-Analisis%20pelayanan-Literatur.pdf diunduh
pada 6 Juli 2018.
Messalli, Enrico. Cono Scaffa. 2009. Long-term Safety and Efficacy of Raloxifene in
Prevention and Treatment of Postmenopausal Osteoporosis : an update.
International Journal of Women’s Health
Kling, Juliana. Et.al. 2014. Osteoporosis Prevention, Screening, and Treatment : A Review.
Journal of Women’s Health.
FJ, Demayo. Et.al. 2002. Mechanism of Action of Estrogen and Progesterone. US National
Library of Medicine National Institutes of Health.
Messalli Enrico, 2010, Long-term safety and efficacy of raloxifene in prevention and
treatment of postmenopausal osteoporosis : an update, International Journal of
women’s Health
Anonim, 2015, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI : Data & Kondisi
Penyakit Osteoporosis di Indonesia, Jakarta, Kemenkes RI.
Setyorini, Ayu., Et.al, 2009, Pencegahan Osteoporosis dengan Suplementasi Kalsium dan
Vitamin D pada Penggunaan Kortikosteroid Jangka Panjang, Denpasar. Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.
Schwinghammer, T.L. 2015. Chapter 3 : Osteoporosis. Dalam : J.T. Dipiro penyunt.
Pharmacotherapy Handbook 9thed. United State of America : McGraw-Hill
Companies. Inc. P.16
Siew, Chan Pheng. Et.al,. 2012, Clinical Guidance on Management of Osteoporosis,
Selangor. (pg 28-37 ; 40-42) Persatuan Osteoporosis Malaysia.
Utomo, Margo. Et.al. (skripsi) 2010, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepadatan
Tulang pada Perempuan Postmenopause, Semarang. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.
Tortora dan Derrickson, 2011, Lampung, Tinjauan Pustaka II 1. Sistem Rangka Tulang
Manusia. digilib.unila.ac.id/6846/14/BAB%2011.pdf. diperoleh 20 Maret 2018
Vasiliadis. Haris and Konstantinos Tsikopoulos. 2017. Glucosamine and chondroitin for the
treatment of osteoarthritis. US. World Journal of Orthopedics.
Walker, Bone. et.al. 2000. Medical management of Osteoarthritis. London. The British
Medical Journal.
Anderson, Craig. et.al. 2016. Guideline for the diagnosis and management of hypertension
in adults. (pg 37,38) Melbourne. National Heart Foundation of Australia.
Raz, Itamar. 2013. Guideline Approach to Therapy in Patients With Newly Diagnosed Type
2 Diabetes. Bristol. American Diabetes Association.
Calvert. et.al. 2008. Acute metformin therapy confers cardioprotection against myocardial
infarction via AMPK-eNOS-mediated signaling. US National Library of Medicine
National Institutes of Health.
Khardori, Romesh. 2018. Type 2 Diabetes Mellitus Treatment & Management. Virginia.
Departement of Internal Medicine, Eastern Virginia Medical School.
Carreras, Edward and Donna Polk. 2017. Dyslipidemia : Current Therapies and Guidelines
For Treatment. Boston. Brigham and Women’s Hospital.
Stein, James. et.al. 2008. 2008 Guideline for The Diagnosis and Management of
Dyslipidemia for Adults ≥ 18 years of Age. (pg 4) Wisconsin. Group Health
Cooperative HMO.
Yancy, Clyde. et.al. 2013. ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure. (pg
275-284) American College of Cardiology Foundation and the American Heart
Association.
Cassar, Andrew. et.al. 2009. Chronic Coronary Artery Disease : Diagnosis and
Management. The Mayo Foundation for Medical Education and Research.
Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian dari Kampus UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Lampiran 2 : Surat Perizinan Data dan Izin Penelitan dari RSUP Fatmawati Jakarta Selatan.
Jenis Kelamin
Laki-laki Wanita
16%
84%
20
Axis Title
15
10
0
40 – 50 >50 – 60 >60 – 70 > 70
tahun tahun tahun tahun
Series1 2 13 19 24
Penyakit Penyerta
40
35
30
Axis Title
25
20
15
10
5
0
Hipertens Gangguan Osteoartri Diabetes Dislipide tidak ada
i jantung tis Mellitus mia
Series1 24 12 39 10 2 13
Lokasi Nyeri/Fraktur
35
30
25
Axis Title
20
15
10
5
0
Tulang Tulang Tulang Lutut Tulang Pergelan Femur
Pinggul Belakang Pergelan (patela) Bahu gan
gan kaki/tibi
Tangan a,fibula
Series1 14 34 7 9 2 6 3
Jumlah Keluhan
Keluhan Tunggal Keluhan Ganda 2 Keluhan Ganda 3
3,4%
29,3%
67,2%
Terapi Farmakologi
35
30
25
Axis Title
20
15
10
0
Kalsiu Vitami Bifosfo Kalsito Esterog Hormo Hormo Lain- tidak
m nD nat nin en n n lain ada
Esterog Paratir
en oid
Series1 34 21 20 3 0 0 3 7 8
6,9% 17,2%
34,5%
5,2%
36,2%
27,5% 43,8%
23,4%
2%
No Nama Pasien No RM Jenis Tanggal Pendidikan Pekerjaan Keluhan Terapi Terapi non Penyakit Hasil Tes*
Kelamin Lahir/Usia Nyeri/Fraktur Farmakologi Farmakologi Penyerta
1 Sardjiyem Karman 01437389 Perempuan 13 Mei 1957 SD Ibu rumah Tulang Tidak ada Fisioterapi = tidak ada tidak ada
/ 59 tangga pinggul, Diatermi,
tulang Tens ;
belakang Olahraga
=Back
exercise ;
Edukasi
2 Ratnawati Urip 01328496 Perempuan 12 Maret SMA Ibu rumah lain-lain : Vitamin D : Edukasi ; Hipertensi, Tes Radiografi
1939 / 77 tangga tulang lutut Kalkatriol Olahraga = OA, ('15) bagian
latihan Penurunan Vertebrae
peregangan, Cardiac lumbosacral
endurance ; Output proyeksi Ap/Lat,
Fisioterapi = dan Genu Bilateral
Tens, Proyeksi Ap/Lat
Diatermi
3 Saanih 01449912 Perempuan 10 Juni SD Pegawai Tulang Kalsium : Edukasi tidak ada tidak ada
1962 / 56 pinggul Osteocal ;
Bifosfonat :
Actonel
4 Marry Poliman 01421713 Perempuan 19 Juni Perguruan Ibu rumah Tulang Bahu Tidak ada Fisioterapi = OA, LBP, tidak ada
1933 / 84 tinggi tangga Diatermi, Jantung
Tens ; kongestif,
Olahraga Hipertensi
5 Liana Ratna 00702101 Perempuan 30 Juni Perguruan Ibu rumah Tulang Kalsium : Cal Fisioterapi = OA, Jantung CT Scan bagian
Budiarso 1935 / 81 tinggi tangga belakang 95 ; vitamin Diatermi, Kongestif pelvis ('16) ; Tes
D : Bone One Tens, Pijat, radiografi bagian
; Bifosfonat = MWD wrist joint kanan
Bonviva proyeksi AP &
Lateral.
6 Sri Hartati 00036906 Perempuan 20 April Perguruan Pensiunan Tulang Kalsium = Edukasi tidak ada tidak ada
1948 / 68 tinggi pergelangan Cavit D3 ;
kaki, tulang Vitamin D =
belakang Kolkatriol ;
Bifosfonat =
Actonel,
Bonviva ;
lain-lain =
Ossoral 800
7 Nuraini Umar 00217536 Perempuan 30 SMA Ibu rumah Tulang Bifosfonat = Fisioterapi = OA, tidak ada
November tangga belakang, Renandronate, SWD, Tens ; Hipertensi,
1934 / 82 Tulang Allovel Olahraga = DM
pinggul latihan
punggung
8 Herawati Wahid 00011112 Perempuan 24 April Perguruan Ibu rumah tulang Kalsium = Fisioterapi = OA, ITP Tes Radiografi
1966 / 51 tinggi tangga belakang, osteocal, SWD, Tens ; (17) Vertebra
tulang CaCO3 ; Olahraga thorakal. =
pinggul Vitamin D : osteopenia.
Kalkatriol,
lain-lain :
protos (15')
9 Masrofah Rohmani 00376806 Perempuan 17 April Perguruan Pegawai Tulang Kalsium = Edukasi ; OA Tes radiografi (13)
1976 / 40 tinggi belakang, Cavit D3 Olahraga = Vertebra
Tulang Latihan
pergelangan pergelangan
tangan tangan
10 Sri Suhartinah 01387700 Perempuan 15 Oktober Perguruan Ibu rumah Tulang Vitamin D = Edukasi = Skoliosis tidak ada
1943 / 73 tinggi tangga belakang Kolkatriol ; Pain
Bifosfonat = Management
Bonviva
11 Suryamah 01096347 Perempuan 1 Januari SMP Ibu rumah Tulang Kalsium ; Edukasi Spondilitis, tes radiografi (11)
Muhammad 1953 / 63 tangga pinggul, Bifosfonat = Skoliosis Lumbosakral
tulang Bonviva proyeksi AP dan
belakang Lateral, CT Scan
(17) vertebra
lumbosakral
proyeksi AP dan
Lateral.
Osteopenia.
Radiografi (17)
Vertebra
lumbosacral.
Osteopenia
12 Tukimah Hartono 00068899 Perempuan 30 Juli 1958 SD Ibu rumah lain-lain : Kalsium = Edukasi tidak ada tidak ada
/ 58 tangga tulang lutut ; Cavit D3
Tulang
pinggul
13 Yetti Rismiati 01343799 Perempuan 23 Februari SMA Lain-lain lain-lain = Kalsium = Edukasi ; OA, Fraktur Tidak ada
1950 / 56 tulang lutut ; Cavit D3 ; Olahraga = Kompresi
Tulang Vitamin D = latihan L3L5
belakang Kolkatriol ; berdiri,
Bifosfonat = endurance ;
Pro Fisioterapi =
Bifosfonat Tens, US
14 Nurkhasanah Poniran 00398695 Perempuan 25 Maret SMA Ibu rumah Tulang Kalsium =, Edukasi CKD, OA, tes radiografi (16)
1966 / 50 tangga pergelangan CaCO3; Hipertensi Pedis kiri,
tangan ; lain- Vitamin D = Proyeksi
lain = kaki Kolkatriol AP/Lateral
15 Raminad BA 00663275 Perempuan 29 Juni Perguruan Lain-lain Tulang Bifosfonat = Olahraga = OA, Jantung tes radiografi (16)
1946 / 70 tinggi Belakang Actonel, latihan Kongestif Corpus vertebra
Bonviva kekuatan otot L2 , Densitometri
; Fisioterapi = nilai T score radius
SWD, Tens total = -2,7 ;
Wards = -2,1 ; L4
=-2
16 Flora Situmorang 00708759 Perempuan 25 Maret SMA Ibu rumah Lain-lain = tidak ada Fisioterapi = Hipertensi, tidak ada
1949 / 67 tangga lutut MWD, Tens, OA, DM
Diaterni (cek
BMD)
17 Suhandi 01433559 Laki-laki 8 Mei 1964 / SMA Wiraswasta Lain- lain = Tidak ada lain-lain = Pro tidak ada tidak ada
Anggawidjaja 52 kaki Asses,
Diagnosa
18 Madu retno larasati 01339750 Perempuan 14 SMA Ibu rumah Lain - lain = Kalsium : Edukasi OA tes radiografi
November tangga telapak kaki, Osteocal ; straight lumbal
1949 / 67 Tulang
belakang
19 Sudiyanti Djoko 00296330 Perempuan 30 Agustus SMA Ibu rumah Lain -laik = Kalsium = Edukasi DM, Densitometri (08) ,
Pramono 1946 / 70 tangga kaki Cavit D3 ; Dislipidemia AP Spine T score<
Osteocal, -2,5 ; left femur -
Actonel, 2,7 ; left forearm -
kolkatriol 5,2 => (09) AP
(14) , Spine , <-2,5
(perbaikan) ;Left
femur -2,6
(perbaikan) ; left
forearm -5,3
(perbaikan)
20 Yusnidar Herawati 01421622 Perempuan 18 SMA Pegawai Lain-lain = Kalsium = Edukasi OA tes radiografi
Desember sendi-sendi, Cavit D3 (2016)
1958 / 56 telapak kaki
21 Linda Chamiza 00947118 Perempuan 8 September Perguruan Lain-lain Tulang kalsium = Edukasi OA, Tes BMD
1949/ 67 tinggi Belakang, Cavit D3 ; Hipertensi (densitometri)
Lain-lain : Bifosfonat = (2016) , AP Spine
sendi-sendi Actonel T score < -2,5 ,
Left Fore arm -4,7
, Right femur -2,8
; (2017) Ap Spine
Actonel,
Bonviva
27 Feronika Sinaga 01183655 Perempuan 8 September SMP Ibu rumah Tulang Kalsium = Edukasi = Kejang, tidak ada
1946 / 70 tangga pinggul, Kalsium 95 ; Support Hipertensi
tulang Bifosfonat = mental ;
belakang Bonviva ; Olahraga =
Kalsitonin = Latihan
Miocalcic ; berdiri ;
Lain-lain = Fisioterapi =
Protos SWD, TENS,
Diatermi
28 Een binti Nalong 01439662 Perempuan 7 September SD Lain-lain Tulang Vitamin D = Tidak ada Hipertensi tidak ada
1947 / 69 belakang Kolkatriol
29 Martje Lava manu 01446358 Perempuan 24 Maret SMA Ibu rumah Tulang Tidak ada Olahraga :
1947 / 69 tangga Pinggul, Latihan,
Lain-lain : Rehabilitasi
Tungkai kaki
30 Remi Kamsah 01328362 Laki-laki 68 SMA Tidak Tulang Vitamin D = Olahraga = Hipertensi, tidak ada
Bekerja Belakang Kolkatriol ; Latihan ; Batu ginjal,
Kalsium = Fisioterapi = Skoliosis ,
Cavit D3 MWD, TENS kifosis
31 Andi Ratna M 01434285 Perempuan 8 Mei 1944 / SMA Ibu rumah Tulang Tidak ada Edukasi ; OA X ray (16) Perlvis,
72 tangga belakang Olahraga = Radiolografi
latihan jalan ; vertebra
Fisioterapi = lumbosakral (16)
MWD,
TENS,
Program
rehab medik
32 Suryanti Abdul 00399088 Perempuan 20 Januari SMA Pensiunan Tulang Vitamin D = Edukasi = OA, Afrial tidak ada
Hamid 1953 / 63 pinggul, Kolkatriol ; Pain fibrilasi
tulang Kalsium = Management ;
belakang Cavit D3 Olahraga =
Back Exrcise
; Fisioterapi =
TENS, MWD
33 Saulan Elisabet 00049846 Perempuan 2 Juli 1942 / Perguruan Ibu rumah Tulang Kalsium= Edukasi = OA, GERD Tes radiografi,
Pardede 74 tinggi tangga belakang Cavit D3 Cek BMD, tulang lumbal.
DLL
34 Chati Ahmad Suhebi 01408201 Perempuan 12 SMA Pensiunan Lain-lain = Kalsium = Fisioterapi ; Close fracture tidak ada
September Femur (paha) Kalsium 95 Olahraga = supracondyler
1945 / 71 Mobilisasi femur post orif
fisik ; Edukasi
35 Zulkarnaen Drs 00793708 Laki-laki 1 Agustus Perguruan Pensiunan Tulang Vitamin D = Edukasi OA, DM , tes radiografi (15)
1938 / 78 tinggi pergelangan Kolkatriol, gangguan Pelvis proyeksi AP
tangan CaCO3 ; eliminasi lateral Manus
Kalsium = BAK, bilateral proyeksi
Cavit D3 gangguan AP/Lateral
curah jantung
36 Tjen Lie Yoen 01451506 Perempuan 27 Agustus SMA Ibu rumah Tulang Tidak ada Edukasi ; Spinal tidak ada
1942 / 74 tangga pinggul, Lain-lain = Stenosis
tulang Explorasi,
belakang Cek BMD,
GDN x GDPP
x-ray lutut
37 Jumeni Karma 01439106 Perempuan 1 Juli 1957 / SD Ibu rumah Lain-lain = Vitamin D= Edukasi Tidak ada tidak ada
59 tangga Femur (paha) Kolkatriol ;
Bifosfonat =
Bonviva
38 Saimin Mardisasmito 01432018 Laki-laki 16 Juni SMA Pensiunan Tulang Kalsium = Edukasi OA, Susp TB, tidak ada
1943 / 73 belakang Osteocal ; hipotyroid
Hormon
Paratiroid =
TSH
39 Haydir Mahfud 01405769 Laki-laki 27 Maret Perguruan Pegawai Lain-lain = Vitamin D = edukasi close fracture tidak ada
1964 / 52 tinggi lutut Kolkatriol ; distal tibia dx
Kalsium = post orif
Cavit D3
oscal
40 Nurbillah 01447363 Perempuan 2 Februari SMP Ibu rumah Tulang Bifosfonat = Edukasi ; tidak ada tidak ada
1963 / 53 tangga belakang Pro bifosfonat Olahraga =
latihan
marker
turunan
41 Silmi Patioran 00213409 Perempuan 24 Juli 1943 Perguruan Ibu rumah Tulang Vitamin D = Fisioterapi = Hipertensi, Tes radiografi (09)
/ 73 tinggi tangga pinggul, Kolkatriol ; SWD, TENS, , Tes BMD,Spine
tulang Kalsium = US ; Edukasi T score, -1,2 s/d -
belakang Cavit D3, , 2,0 left femur -2,1
Cal 95; left forearm radius
Bifosfonat = total -3,0
Actonel ;
Kalsitonin =
Miocalcic
42 Suparni 01255464 Perempuan 1 Februari SD Ibu rumah Tulang Tidak ada Edukasi ; OA, DM tidak ada
Kasandikromo 1948 / 68 tangga belakang, Olahraga =
Lain-lain = Latihan ;
bahu, lutut Fisioterapi =
SWD, TENS,
Hidroterapi
43 Djumilah 00733310 Perempuan 25 Mei 1951 SMP Ibu rumah Tulang Kalsium = Edukasi DM, OA tidak ada
/ 65 tangga pergelangan Cavit D3
tangan
44 Lily R Juliatie 00950956 Perempuan 3 Juli 1948 / Perguruan Pensiunan Tulang Kalsium = Edukasi Hipertensi, tes lab vitamin D,
68 tinggi belakang CaCO3 ; DM, OA (15) 6,3 ng/ml =
Cavit D3 ; defisiensi ; 31,5
Bifosfonat = ng/ml = sufisiensi,
Bonviva (17)
45 Maimunah Sudarman 00100617 Perempuan 5 Mei 1941 / SMA Lain-lain Lain-lain = Vitamin D = Edukasi OA, Tes BMD (14)
75 lutut Cavit D3 Hipertensi, Vertebra Tscore : -
1,1 s/d - 2,0 ;
Femur < -2,0 Tes
radiografi (12)
Genu bilateal
proyeksi AP
literal, Vertebra
lumbal AP lateral.
46 Karni SH 00479744 Perempuan 24 April Perguruan Pensiunan Tulang Kalsium = Edukasi ; Dislipidemia, Tes radiografi (17)
1945 / 71 tinggi pinggul, Osteocal , Olahraga = OA, osteopenia
tulang Cavit D3 ; latihan
pergelangan Hormon
tangan Paratiroid
47 Lasem M Sujoko 01407232 Perempuan 5 Desember Tidak Ibu rumah Tulang Kalsium = Edukasi = DM 2, Tidak ada
1965 / 51 Sekolah tangga belakang Cavit D3 menjaga Hipertensi,
kebugaran, Konstipasi
Pijat ;
Fisioterapi =
SWD, TENS
(buat OA)
48 Arsyad Ilyas 00538169 Laki-laki 19 Agustus Perguruan Pensiunan Tulang Kalsium = Edukasi ; gangguan tes radiografi (16)
1937 / 79 tinggi belakang ; Cal 95 ; Olahraga = curah jantung Vertebra
lain-lain = Bifosfonat = latihan lumbosacral
femur (paha) Actonel, punggung ; proyeksi AP lateral
Bonviva ; Fisioterapi =
lain-lain = MWD,
Ossoral 800 TENS,
Hidroterapi,
Dry Needle
49 Ng Khioen Tjeuw 01431917 Perempuan 4 Juli 1950 / SMA Ibu rumah Tulang Kalsium = Edukasi , OA tidak ada
66 tangga belakang Osteocal ; Fisioterapi =
Bifosfonat = SWD, TENS
Actonel
50 Abdur rahman H 01393434 Laki-laki 10 Juli 1949 SMA Tidak Tulang Kalsium= Edukasi DM, Tes radiografi (17)
/ 67 Bekerja belakang Cavit D3 ; Hipertensi Thorcolumbosacral
Bifosfonat = AP.
Bonviva
51 Nyi Saripah 00042914 Perempuan 31 SD Tidak Tulang Kalsium = Edukasi = OA, gangguan tidak ada
Desember Bekerja belakang Cal 95, melakuka curah jantung,
1951 / 65 Osteocal ; relaksasi ;
Bifosfonat = Fisioterapi =
Actonel SWD, TENS
52 Syahriar Hamid 00029903 Laki-laki 6 Juni 1932 Perguruan Lain-lain Tulang Kalsium = Olahraga = DM, CAD tes radiografi,
/ 84 tinggi belakang Osteocal Latihan ; vertebra
Fisioterapi = lumbosakral,
MWD, TENS proyeksi AP &
lateral (osteopenia)
53 Maryati Daniel 00414663 Perempuan 19 SMA Pensiunan Tulang Vitamin D = Fisioterapi = OA, CAD tidak ada
September belakang Kolkatriol MWD, Tens
1943 / 73
54 Lisnnur Nawangsih 00655355 Perempuan 10 Oktober SMA Pegawai Tulang Vitamin D = Edukasi , kolesistektomi, tidak ada
1960 / 56 belakang Kolkatriol Fisioterapi = hipertensi, OA
SWD, TENS,
US
55 Sri Hastuti Mulyadi 00106672 Perempuan 15 Mei 1942 SMA Ibu rumah Tulang Kalsium = Edukasi, OA, Retensi tidak ada
/ 74 tangga belakang Osteocal, Nutrisi = urin, CHF
Cavit D3* ; paparan sinar
Vitamin D = matahari
Hibone*,
Kolkatriol*;
Bifosfonat =
Allovel* ;
Lain-lain =
Protos,
ossoral 800
56 Ilse Hardianto 01120288 Perempuan 7 Agustus Perguruan Pensiunan Tulang Vitamin D = Edukasi ; OA, CAD tidak ada
1941 / 75 tinggi belakang, Kolkatriol ; Olahraga =
tulang Kalsium latihan
pinggul =Cavit D3
57 Soetarmi 00112591 Perempuan 27 SMA Ibu rumah Tulang Kalsium = Edukasi ; DM , OA tidak ada
Hadiprawoto September tangga pergelangan Osteocal,, Fisioterapi =
1933 / 83 tangan, lain- Cavit D3 ; Penguatan
lain = lutut vitamin D = quadriceps ;
Kolkatriol Olahraga =
Streching,
Aerobik,
Bersepeda
58 Sri Harti 01476777 Perempuan 23 SMA Ibu rumah Tulang Lain-lain = Edukasi = tidak ada tidak ada
September tangga pergelangan Protos, Bon Manajemen
1941 / 75 tangan one nyeri
Jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Perempu
49 84,5 84,5 100,0
an
Kategori_Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Keluhan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Terapi_Obat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Penyakit_penyerta
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis_Tes
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Analisis Bivariat
Case Processing Summary
Cases
keluhan_nyeri *
58 100,0% 0 0,0% 58 100,0%
jenis_terapi_obat
jenis_terapi_obat
% of
5,2% 10,3% 3,4% 5,2% 5,2% 29,3%
Total
% of
0,0% 0,0% 1,7% 0,0% 1,7% 3,4%
Total
Total Count 20 21 3 4 10 58
% of
34,5% 36,2% 5,2% 6,9% 17,2% 100,0%
Total
Chi-Square Tests