PEMICU 6
Disusun oleh:
230600094
Kelompok 3
FASILITATOR:
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pemicu 6
Nama Pemicu: Fluor dan Fluoride
Penyusun:Prof. Sondang Pintauli,drg.,PhD., Drs. Beni M.Sembiring,MPdK, Dr.
Alemina Br.Perangin-Angin, M.Hum
Hari/Tanggal: Rabu, 18 Oktober 2023
Pukul: 13.30-15.30 Wib
Skenario
Radang gusi atau gingivitis termasuk kondisi umum yang sering terjadi. Hal
tersebut bisa disebabkan banyak faktor seperti infeksi bakteri, kebersihan mulut
yang buruk, merokok, dan faktor genetik. Jika tidak diobati, gingivitis dapat
berkembang menjadi penyakit periodontal yang lebih serius yang dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada gigi dan tulang rahang. Untuk mencegah
dan mengobati radang gusi, penting untuk menjaga kebersihan mulut yang baik
dengan menyikat gigi dua kali sehari dan membersihkan rongga mulut dengan
menggunakan obat kumur. Penggunaan obat kumur propolis merupakan salah satu
cara lain meningkatkan kebersihan mulut selain obat kumur klorheksidin yang
sudah biasa digunakan dalam jangka panjang. Kepada Saudara diberikan satu
artikel yang berjudul “Efficacy of propolis-based mouthwashes on dental
plaque and gingival inflammation: a systematic review” (link: file artikel
pemicu 6 blok 2) untuk dilakukan analisis.
Pertanyaan:
1. Apakah artikel tersebut dapat digunakan sebagai evidence-based?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Evidence Based Dentistry, dan apa
manfaatmya bagi ilmu kedokteran gigi
3. Tuliskan minimal 2 sumber informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
evidence-based
4. Definisikan minimal 3 pertanyaan (define the question) yang menurut Saudara
merupakan isu dalam artikel sebagai langkah awal dalam Evidence Based
Dentistry.
5. Buat interpretasi dari data dalam artikel tersebut/artikel lain yang dapat
menjawab pertanyaan yang Saudara buat pada no.4.
6. Coba anda jelaskan secara detail hubungan antara Evidence Based Dentistry
dengan kajian Ilmu Filsafat dalam hal Manusia berfikir, tahu dan Mengerti serta
kaitkan dengan etika dan etika Profesi!
7. Apa perbedaan Literature Review, Scoping Review dan Systematic Review.
Apakah jenis review tersebut dapat dijadikan sebagai evidence based dentistry?
8. Bagaimana implementasi evidence based dentistry untuk mengevaluasi dan
menganalisis keefektifan obat kumur propolis dalam mencegah terjadinya plak
gigi dan peradangan gusi?
9. Buatlah rangkuman dari artikel tersebut tentang perbedaan obat kumur propolis
dengan obat kumur khlorheksidin?
10. Apa kesimpulan utama dari artikel pada Pemicu ini
inflammation: a systematic review " dapat digunakan sebagai bukti ilmiah karena artikel
Jurnal ilmiah yang bereputasi adalah jurnal yang diterbitkan oleh penerbit yang memiliki
reputasi baik dan telah melalui proses peer review oleh para ahli di bidangnya. Artikel Yang
diterbitkan di jurnal ilmiah yang bereputasi memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih dapat
dipercaya.
Artikel yang diterbitkan dalam waktu 10 tahun terakhir memiliki relevansi yang lebih tinggi
Artikel yang terstruktur secara sistematis menggunakan metode penelitian yang jelas dan
terencana. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hasil penelitian yang dilaporkan akurat
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Evidence Based Dentistry, dan apa manfaatnya
bagi ilmu kedokteran gigi
Evidence Based Dentistry (EBD) adalah pendekatan dalam praktek kedokteran gigi
yang didasarkan pada bukti ilmiah terbaru dan terpercaya. Ini melibatkan penggunaan
penelitian klinis terkini, data pasien, dan pengetahuan klinis bersama dengan keahlian
profesional untuk membuat keputusan diagnostik dan terapeutik yang terinformasi dan
tepat. Manfaat dari Evidence Based Dentistry bagi ilmu kedokteran gigi sangat
pada pengetahuan dan penelitian terbaru, memungkinkan dokter gigi untuk memberikan
perawatan yang paling mutakhir dan efektif kepada pasien. Selain itu, EBD juga
penanganan yang tidak tepat, karena keputusan klinis didukung oleh bukti ilmiah yang
kuat.
Selain itu, EBD membantu dalam memperbaiki hasil perawatan dan pencegahan, karena
tindakan yang diambil didasarkan pada pengetahuan terbaik tentang apa yang bekerja
paling baik untuk kondisi dan kebutuhan khusus pasien. Hal ini juga membantu dalam
mempromosikan perawatan yang lebih efisien dan mengurangi potensi biaya yang tidak
perlu.
Selanjutnya, EBD juga memungkinkan dokter gigi untuk berkolaborasi dengan baik
yang didukung oleh bukti ilmiah dan memahami rekomendasi dari berbagai disiplin
penting dalam meningkatkan mutu perawatan dan memajukan ilmu kedokteran gigi
dengan memastikan bahwa keputusan klinis didasarkan pada bukti ilmiah terbaik yang
tersedia.
Dentistry, menyajikan penelitian dan tinjauan sistematis terbaru tentang berbagai topik
seperti American Dental Association (ADA) atau British Dental Association (BDA),
kepada profesional kedokteran gigi dalam memilih pendekatan terbaik untuk diagnosis
dan perawatan.
5. Buat interpretasi dari data dalam artikel tersebut/artikel lain yang dapat
menjawab pertanyaan yang Saudara buat pada no.4.
Kebersihan mulut yang tidak terjaga menjadi faktor utama terjadinya plak gigi yang
kemudian menjadi penyakit periodontal jika tidak segera diatasi. Penggunaan obat
kumur menjadi salah satu langkah yang diambil untuk mengontrol kebersihan gigi
dan mulut. Kebanyakan orang menggunakan produk obat kumur klorheksidin (CHX)
karena mudah didapatkan. Namun, penggunaan jangka panjang obat kumur CHX
memberikan efek samping seperti rasa terbakar, perubahan warna pada lidah dan gigi,
persepsi rasa yang berubah, dan geno toksisitas sel epitel bukal. Untuk itu, dibuatlah
obat kumur yang berbahan alami yaitu propolis. Propolis terbuat dari resin-resin
alami dari lebah madu. Propolis mengandung resin, lilin, minyak aromatik esensial,
serbuk sari, dan bahan lainnya yang mengandung sifat antimikroba dan anti inflamasi.
Sifat-sifat tersebut terbukti mencegah dan mengobati berbagai penyakit gigi dan
mulut melalui penelitian dan studi-studi yang telah dilakukan.
6. Coba anda jelaskan secara detail hubungan antara Evidence Based Dentistry
dengan kajian Ilmu Filsafat dalam hal Manusia berfikir, tahu dan Mengerti
serta kaitkan dengan etika dan etika Profesi!
Evidence-Based Dentistry (EBD) adalah pendekatan kedokteran gigi yang
menggunakan bukti ilmiah terkini untuk membuat keputusan klinis yang tepat. EBD
melibatkan penggunaan penelitian dan bukti empiris dalam pengambilan keputusan
perawatan gigi. Penelitian filosofis berfungsi sebagai landasan konseptual untuk
memahami aspek pemikiran, pengetahuan, dan pemahaman manusia dalam konteks
EBD.
pemahaman ini dapat membantu dokter gigi menghormati keragaman individu dan
menciptakan pendekatan terhadap perawatan pasien. Filsafat dapat membantu
membangun kerangka etika yang kuat dan prinsip-prinsip etika yang mendasari
keputusan klinis, seperti prinsip otonomi dan keadilan pasien. Dalam kedokteran
gigi, etika profesi merupakan seperangkat pedoman yang mengatur perilaku dokter
gigi dalam hubungannya dengan pasien, rekan profesional, dan masyarakat. Filsafat
dapat membantu mendiskusikan isu-isu dasar etika profesional dan membantu dokter
gigi membuat keputusan etis dalam perawatan pasien. Secara khusus, etika
kedokteran berkaitan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan sikap dokter
terhadap rekan kerja, perawat, masyarakat, pemerintah, dan etika pelayanan
kedokteran, khususnya etika kedokteran yang menjadi pedoman dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk sikap dan tindakan dokter terhadap pasiennya. dia bertanggung
jawab. Oleh karena itu, penelitian filosofis dapat memberikan landasan konseptual
untuk memahami prinsip-prinsip pemikiran, pengetahuan dan pemahaman manusia
dalam konteks EBD dan menghubungkannya dengan etika dan moralitas profesi
kedokteran gigi. Penting untuk memastikan bahwa praktik kedokteran gigi didasarkan
pada bukti ilmiah yang nyata dan mempertimbangkan nilai-nilai etika.
7. Apa perbedaan Literature Review, Scoping Review dan Systematic Review.
Apakah jenis review tersebut dapat dijadikan sebagai evidence based dentistry?
Literature review, systematic reviews, and scoping review both are used to provide a
summary of the existent literature on a specific knowledge. The differences is,
Systematic review is conducted based on certain number of pre-defined guidelines or
criteria. Systematic reviews are most commonly used in medical, public health,
clinical research and public policy given the sensitivity of information in these fields.
Literature reviews are more general and usually answer broad and descriptive
research question. There are no specific guidelines or criteria for searching research
topics. In scoping reviews, it identified the types of evidence available, clarify key
concepts and definitions, and identify and analyze knowledge gaps. So the conclusion
is scoping review had the most specific summary.
beberapa langkah. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa obat kumur propolis
Pertanyaan penelitian harus spesifik dan dapat diuji. Pertanyaan penelitian yang terlalu umum
atau tidak dapat diuji akan membuat tinjauan sistematis menjadi tidak efektif.
Tinjauan sistematis harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa semua studi
Data dari RCT yang memenuhi syarat harus dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk
Bukti uji klinis harus dinilai untuk memastikan bahwa studinya berkualitas tinggi dan dapat
diandalkan.
tooth staining, and taste alteration. Propolis-based mouthwash does not cause
these side effects and can even improve oral health overall.
ingredients such as propolis, water, and alcohol. Propolis itself is a bee product
eight articles that reported plaque index, five articles found the same effectiveness
between propolis and chlorhexidine, two articles found better effectiveness for
chlorhexidine, and one article found better effectiveness for propolis. Of the six
articles that reported gingivitis index, four articles found better results with
From the differences above, it can be concluded that propolis-based mouthwash has some
advantages over chlorhexidine mouthwash in terms of side effects, cost, and availability.
sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat membantu melawan bakteri penyebab plak dan
peradangan gusi.
Penelitian yang ada telah menunjukkan bahwa obat kumur propolis dapat mengurangi plakgigi
dan peradangan gusi. Namun, penelitian tersebut masih terbatas dan memiliki beberapa
seperti desain penelitian yang tidak acak atau ukuran sampel yang kecil. Selain itu, beberapa
Karena keterbatasan tersebut, keandalan bukti yang ada tentang efektivitas obat kumur propolis
masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut yang menggunakan metodologi
yang lebih baik dan ukuran sampel yang lebih besar untuk memastikan efektivitas obat kumur
propolis.
BAB III
PENUTUPAN
Evidence Based Dentistry penting dibuat baik sebelum maupun setelah melakukan penelitian.
Sebelum penelitian, evidence based dapat digunakan untuk membuat hipotesis, yaitu pernyataan
yang dapat diuji kebenarannya melalui penelitian. Setelah penelitian dilakukan, evidence based
Proses penelitian dilakukan melalui cara berpikir ilmiah, yaitu proses yang sistematis dan
terkontrol untuk memperoleh pengetahuan baru. Hasil penelitian yang valid dan dapat
berbagai media, salah satunya adalah systematic literature review. Systematic literature review
adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan merangkum bukti ilmiah dari
berbagai sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Sohail K, Sabir S. A review: Evidence based dentistry. Pakistan: Pak Armed Forces Med J 2014;
64 (2): 360-63.
Madhumala R. Evidence based dentistry: An overview. Int J Applied Dent Sciences 2018; 4(2):
30-32.