Disusun Oleh:
Regina Gandhi
230600115
Kelompok 5
Fasilitator:
Drs. Beni Malem Sembiring, M.PdK
PENDAHULUAN
Skenario
Radang gusi atau gingivitis termasuk kondisi umum yang sering terjadi. Hal tersebut bisa
disebabkan banyak faktor seperti infeksi bakteri, kebersihan mulut yang buruk, merokok, dan
faktor genetik. Jika tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi penyakit periodontal
yang lebih serius yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gigi dan tulang rahang.
Untuk mencegah dan mengobati radang gusi, penting untuk menjaga kebersihan mulut yang
baik dengan menyikat gigi dua kali sehari dan membersihkan rongga mulut dengan
menggunakan obat kumur. Penggunaan obat kumur propolis merupakan salah satu cara lain
meningkatkan kebersihan mulut selain obat kumur klorheksidin yang sudah biasa digunakan
dalam jangka panjang. Kepada Saudara diberikan satu artikel yang berjudul “Efficacy of
propolis-based mouthwashes on dental plaque and gingival inflammation: a systematic
review” (link: file artikel pemicu 6 blok 2) untuk dilakukan analisis.
Pertanyaan:
Note: Pertanyaan no. 7 dan no. 9 dijawab dengan menggunakan Bahasa Inggris.
BAB II
PEMBAHASAN
Jurnal ilmiah yang bereputasi adalah jurnal yang diterbitkan oleh penerbit yang memiliki
reputasi baik dan telah melalui proses peer review oleh para ahli di bidangnya. Artikel
yang diterbitkan di jurnal ilmiah yang bereputasi memiliki kualitas yang lebih baik dan
lebih dapat dipercaya.
Artikel yang diterbitkan dalam waktu 10 tahun terakhir memiliki relevansi yang lebih
tinggi dengan praktik klinis terkini.
Artikel yang terstruktur secara sistematis menggunakan metode penelitian yang jelas dan
terencana. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hasil penelitian yang dilaporkan
akurat dan dapat diandalkan.(1)
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Evidence Based Dentistry, dan apa manfaatnya
bagi ilmu kedokteran gigi(2,3)
Evidence Based Dentistry adalah perawatan rongga mulut yang membutuhkan integrasi
tiga faktor, termasuk integrasi (mengukur) pemeriksaan klinis yang dilakukan pada pasien
yang terkait dengan riwayat medis mulut mereka, keterampilan dokter gigi, dan
kebutuhan perawatan pasien. Prinsipnya adalah integrasi beberapa faktor selama
pengobatan atau penetapan keputusan untuk meningkatkan layanan praktek yang
bertujuan untuk mencapai hasil terbaik untuk aplikasi dalam praktek berdasarkan
penelitian dan bukti.
Manfaat Evidence Based Dentistry di bidang kedokteran gigi dapat dibagi menjadi:
5. Buat interpretasi dari data dalam artikel tersebut/artikel lain yang dapat
menjawab pertanyaan yang Saudara buat pada no.4.(5-6)
- Apakah penggunaan propolis based mouthwash memiliki efek samping?
Obat kumur propolis dianggap sebagai produk yang aman denganlaporan efek samping y
ang sangat sedikit atau bahkan tidak ada.
Akan tetapi, suatu studi mencatat bahwa obat kumur propolis bisa memiliki konsistensiya
ng lebih kental dan mungkin berpotensi menyebabkan gigi menghitamsetelah penggunaan
jangka panjang.5 Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada bukti yang mendukung adanya efe
k samping serius dari penggunaan obatkumur propolis. Sebagai perbandingan, bahan kimi
a lain seperti CHX memiliki lebih banyak efek samping yang meliputi penghitaman gigi d
an lidah, perubahan sensasi rasa, serta iritasi mukosa mulut.
Secara keseluruhan, berdasarkan informasi dalam artikel ini, obatkumur propolis diangga
p aman untuk digunakan, meskipun masih diperlukanpenelitian lebih lanjut untuk mengev
aluasi dengan lebih mendalam tentangkeamanan dan dampak jangka panjangnya.6
- Seberapa efektif obat kumur berbahan dasar propolis dibanding CHX?
Menurut hasil tinjauan sistematis yangAnda berikan, obat kumurberbasis propolis memili
ki efektivitas yang baik dalam mengurangi plak gigidan peradangan gusi, sebanding deng
an obat kumur CHX. Namun, bukti-buktiyang tersedia masih memiliki keterbatasan meto
dologis dan ukuran sampelyang kecil, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk m
engetahuiefektivitas obat kumur propolis dalam jangka panjang. Artikel tersebutmenyimp
ulkan bahwa obat kumur berbasis propolis memiliki potensi manfaatdalam mengurangi pl
ak gigi dan peradangan gusi, tetapi harus digunakandengan hati-hati dan sesuai dengan re
komendasi dokter gigi.6
- Bagaimana
cara mengukur indeks hasil penggunaan obat kumur berbasispropolis?
- Mengukur tingkat plak gigi dan peradangan gusi sebelum dan sesudahpenggunaan o
bat kumur berbasis propolis dengan menggunakan alat-alat seperti probe periodontal,
pita plak, atau kamera intraoral.
- Melakukan pemantauan terhadap pasien terkait penggunaan obat kumurberbasis pro
polis dalam jangka panjang dengan mengikuti perkembangankondisi gigi dan gusi pas
ien yang menggunakan obat kumur berbahandasar propolis dengan rutin.
- Melakukan sintesis terhadap buktibukti yang diperoleh dari uji klinisdengan menggu
nakan metode yang sesuai, seperti meta-analisis ataunaratif, untuk menyajikan gamba
ran umum dan temuan utama dari bukti-bukti tersebut. 3
6. Coba anda jelaskan secara detail hubungan antara Evidence Based Dentistry
dengan kajian Ilmu Filsafat dalam hal Manusia berfikir, tahu dan Mengerti
serta kaitkan dengan etika dan etika Profesi!(6,7)
EBD membutuhkan kajian ilmu filsafat dalam hal manusia berpikir, tahu, dan
mengerti karena filsafat merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Hubungan antara
EBD dengan kajian ilmu filsafat dalam hal manusia berpikir, tahu, dan mengerti, serta
kaitannya dengan etika dan etika profesi dapat disimpulkan sebagai berikut:
Filsafat sebagai dasar dari ilmu pengetahuan dalam hal manusia berpikir, tahu,
dan mengerti
EBD membutuhkan dasar bukti yang kuat untuk menentukan tindakan
perawatan gigi yang tepat. Oleh karena itu, kita harus berpikir kritis dan
rasional untuk menilai bukti secara objektif untuk menentukan bukti-bukti
yang tepat dan dapat diandalkan. Kajian ilmu filsafat dapat membantu untuk
memahami proses berpikir dan mengetahui apa yang dimaksud dengan
pengetahuan dan kebenaran. Filsafat mengajak seseorang untuk berpikir
sungguh-sungguh, secara menyeluruh dan mendalam, untuk memperoleh
kejelasan dan mengerti akan kebenaran yang dapat diandalkan.(6)
Filsafat sebagai dasar etika dan etika profesi
EBD juga didasarkan pada kajian etika dan etika profesi agar memiliki
pemahaman untuk membuat keputusan klinis yang etis, yaitu berbuat baik
(beneficence), tidak merugikan (non-maleficence), adil (justice),
penghormatan terhadap orang lain (autonomy), dan kejujuran
(honesty/veracity).(7)
Literature Review, Scoping Review, and Systematic Review are all types of research
reviews, but they differ in their purpose, scope, and methodology.
Literature Review is a comprehensive examination, interpretation,
evaluation, and synthesis of the published literature related to a specific topic.
The purpose of a literature review is to identify what is known about a topic
and what methodologies, models, theories, and concepts have been applied to
it by others. The process is ongoing, iterative, and involves searching for and
finding relevant literature. Literature reviews are not as rigorous as systematic
reviews and do not follow a specific methodology.
Scoping Review is a preliminary assessment of the potential size and scope of
available research literature. The aim of a scoping review is to identify the
nature and extent of research evidence, usually including ongoing research.
Scoping reviews are more topic-based and are done prior to a systematic
review. The process involves examining emerging evidence when specific
questions are unclear, clarifying definitions and conceptual boundaries,
identifying and mapping the available evidence, summarizing and
disseminating research findings in the research literature, and identifying gaps
with the intention of resolution by future publications.
Systematic Review is a specific methodology that aims to comprehensively
identify, appraise, and synthesize all the relevant studies on a specific research
question. The process involves defining eligibility criteria, searching the
literature, screening the results, selecting evidence for inclusion, extracting
data, assessing the quality of the studies, and synthesizing the extracted study
data. Systematic reviews strive to be as thorough and rigorous as possible to
minimize bias that would result from cherry-picking studies in a non-
systematic way. The methods used to search for and analyze the data are
transparent, reproducible, and defined before searching begins. Systematic
reviews are used to support evidence-based practice.
In summary, literature reviews are comprehensive examinations of the published
literature related to a specific topic, scoping reviews are preliminary assessments of
the potential size and scope of available research literature, and systematic reviews
are specific methodologies that aim to comprehensively identify, appraise, and
synthesize all the relevant studies on a specific research question.(8,9)
Literature review, scoping review, and systematic review can all be used in evidence-
based dentistry because they provide information about the scientific evidence
available on a specific topic. However, systematic review is the strongest type of
review for evidence-based dentistry because it uses systematic and objective methods
to evaluate the evidence. This method ensures that the evidence being analyzed is the
most relevant and accurate. Therefore, systematic review is the most recommended
type of review for evidence-based dentistry.(2)
PENUTUP
Dokter gigi memiliki kewajiban untuk memberikan perawatan yang paling efektif yang
tersedia dan menggunakan metode terbaik dalam pencegahan dan diagnosis penyakit. Untuk
menjalankan praktik kedokteran gigi modern dan mendidik para tenaga medis kedokteran
gigi yang akan datang, evidence based dentistry menjadi hal yang sangat penting. Penting
bagi dokter gigi untuk dapat mengikuti perkembangan dalam diagnosis, pencegahan, dan
pengobatan penyakit mulut, serta penyebab-penyebab penyakit yang baru ditemukan,
terutama dalam hal keselamatan pasien. Penilaian yang benar terhadap bukti yang tersedia
dalam situasi klinis tertentu dapat membuat perbedaan besar dalam perawatan pasien.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA