Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK

“Xilitol Oh Xilitol”
PEMICU 6 BLOK 2

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
TIM PENYUSUN

Ketua : Sindy Anjely S 180600109

Sekertaris : Steela Anggriani 180600189

Anggota :

 Safira Maulida Suci 180600019


 Bellani Balqish 180600020
 Emalia Elmi Ginting 180600021
 Rizki Nopa R. Hasibuan 180600022
 Sal Sabila Aulia Rahma 180600023
 Lely Khairani Lubis 180600024
 Stanley Jordan 180600102
 Ivana Andrayani 180600103
 Evi Winda V. Tampubolon 180600104
 Syifa Nabila R. Srg 180600105
 Mahira Atika 180600107
 Aulia Nadhira R. Nasution 180600108
 Gamael Andreas Pattiradjawane 180600190
 Adelina Putri Imawan 180600191
 Belia Putri Amanda 180600192
 Annisa Ridha Mutiara 180600193
 Lulu Fakhirah Khansa Utami 180600194
 Oriana Tony Lo 180600246

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok yang berjudul “Xilitol Oh Xilitol”.

Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapat bimbingan, bantuan, dan


dukungan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih kepada Prof.Sondang Pinatuli,drg.,Ph.D selaku dosen pembimbing kami. Dalam
penulisan laporan hasil diskusi kelompok ini, kami pun berharap mendapat banyak ilmu
yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca untuk kedepannya.

Laporan ini merupakan hasil diskusi kami, yaitu kelompok 4 (empat) yang
dilaksanakan pada hari Senin, 05 November 2018 disusun untuk menyelesaikan tugas
Pemicu 4. Semoga laporan hasil diskusi kelompok yang kami buat ini dapat bermanfaat
bagi pembaca, serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
Kami mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyusunan atau penulisan laporan
makalah ini, dan kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan laporan
hasil diskusi kelompok atau tugas yang akan datang.

Medan, 09 November 2018


Tim Penyusun

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Contents
TIM PENYUSUN ................................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... 3

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Evidence Based Dentistry (EBD) pertama kali terbentuk pada tahun 2001. EBD
adalah pendekatan dalam prakterk klinik dokter gigi untuk epentingan dan kekuatan
suatu bukti, serta pemanfaatan bukti mutakhir penelitian yang sahih dalam
penanganan pasien. Untuk menerapkan EBD, terdapat 4 tahap yaitu define the
questions, search for the information, interpret the evidence and act on the
evidence.
Seorang dokter gigi tidaklah cukup jika hanya berpedoman pada kemampuan klinik
dan pengalaman. Oleh karena itu, seorang dokter gigi harus mengaplikasikan EBD
sebagai acuan dasar dalam menjalankan tugasnya untuk selalu up to date dalam
perkembangan ilmu kedokteran gigi dan mulut berdasarkan bukti-bukti penelitian
terbaru dan terpercaya.

1.2 TUJUAN
Tujuan dari pemicu ini adalah untuk mengetahui tata cara pelaksanaan Evidence
Based Dentistry serta kemampuan untuk menganalisis suatu artikel sebagai bahan
EBD.

1.3 DESKRIPSI PEMICU


Nama Pemicu : Xilitol Oh Xilitol
Penyusun : Prof. Sondang Pintauli, drg, Ph.D, Ely Hayati Nasution, S.S,
M.S.
Tanggal/Waktu : 05 November 2018/ 13:30 – 15:30 WIB

Mulut merupakan salah satu sumber awal masuknya bakteri dan kuman-kuman
yang dapat menganggu kesehatan seluruh tubuh. Untuk menjaga kesehatan mulut,
termasuk di dalamnya gigi dan gusi. Mengonsumsi xilitol bisa menjadi alternative
untuk merawat kesehtan gigi. Seorang ibu yang datang ke praktik dokter gigi
mempertanyakan tenatng kebenaran hal tersebut. Dokter gigi menjelaskan dengan

4
didasarkan pada evidence-based dari satu artikel yang berjudul “Policy on the Use
of Xylitol in Caries Prevention“.

Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan Evidence Based Dentistry, dan apa manfaatnya bagi
ilmu kedokteran gigi?
2. Definisikan minimal 3 pertanyaan yang menurut saudara merupakan issue
dalam artikel yang akan dicari jawabannya untuk dapat dijadikan sebagai
evidence based!
3. Tuliskan sumber informasi yang dapat digunakan sebagai bahan evidence
based!
4. Buat intepretasi dari data dalam artikel tersebut/artikel lain yang dapat
digunakan sebagai evidence based!

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PEMBAHASAN PRODUK


1. a. Pengertian EBD
Evidence Based Dentistry ( EBD) adalah proses yang digunakan secara sistemik
untuk memanfaatkan, mereview dan memanfaatkan hasil hasil studi sebagai
dasar dari pengambilan keputusan. EBD merupakan integrasi bukti penelitian
terbaik yang berkaitan dengan kondisi medis pasien, dengan keahliah klnis
dokter gigi dan perawatan serta preferensi pasien.
b. Manfaat EBD
 Menentukan diagnosis yang tepat dalam hal metode pencegahan,
pengobatan dan perawatan terbaru
 Membantu dokter gigi untuk tetap up to date mengikuti perkembangan
tentang penyakit gigi dan mulut
 Menghasilkan bukti yang terbaik dan mutakhir, serta memperbaiki
derajat kesehatan dan perawatan
 Meningkatkan kualitas pelayanan dan outcome klinis
 Terhindar dari kesalahan persepsi dalam berbagai aspek seperti
diagnosis, prognosis atau terapi
 Memperoleh studi penelitian kritis
 Memiliki kesempatan untuk memilih perawatan dengan tujuan
meminimalkan risiko bahaya dan memaksimalkan keamanan perawtan
2. Pertanyaan-pertanyaan yang merupakan issue yang dapat dijadikan sebagai
evidence based adalah
 Bagaimana pengaruh xilitol terhadap pencegahan karies?
 Apa efek samping dari permen karet yang mengandung xilitol?
 Apa komposisi dari xilitol?
 Berapa lama waktu untuk mengkonsumsi xilitol yang baik?
 Apa dampaknya jika mengonsumsi xilitol pada jangka waktu yang
lama?
3. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan sebgai bahan evidence based
adalah

6
 Jurnal yang memiliki impact factor yang tinggi atau diakui oleh peneliti
 Electronic database of abstract: Pubmed
 Pedoman professional: American Dental Association
 Studi observasional: Cross sectional study, Cohort study, Case control
study
 Studi intervensional: Clinical trial
 Review: Systematic review, Narratic review
4. Interpretasi dari data dalam artikel
1. Bagaimana pengaruh xilitol terhadap pencegahan karies?
 Xilitol terbukti dapat mengurangi karies pada gigi. Konsumsi xilitol
dalam dosis tepat dapat menstimulasi saliva dan menyebabkan
penurunan streptococcus mutans pada plak dalam waktu 5 minggu
sehingga karies dapat tereduksi. (http://www.PubMed.htm).
2. Apa efek samping dari permen karet yang mengandung xilitol?
 Efek samping mengkonsumsi permen karet mengandung xilitol
melebihi 10,32 g perhari tidak meningkatkan keefektifan kerja xilitol
dan mengakibatkan tidak tereduksinya karies serta berkurangnya zat
hasil antikariogenik dalam mulut.(http://www.PubMed.htm).
3. Apa komposisi dari xilitol?
 Xilitol adalah gula alkohol sederhana yang tersusun atas 5 rantai karon
(C5H12O5) non kariogenik. Xilitol merupakan klasifikasi mirip dengan
sorbitol dan maliol yaitu sebagai gula alkohol atau poliol. Nilai kalori
teoritis xilitol sama seperti karbohidrat diet lainnya berkisar 4 kkal/g.
4. Berapa lama waktu untuk mengkonsumsi xilitol yang baik?
 Pemberian permen karet xilitol 2-4 kali sehari selama 5 menit setelah
makan dapat menghambat akumulasi plak dan demineralisasi email.
(http://www.PubMed.htm).
5. Bagaimanakah dosis yang tepat dalam mengurangi risiko terjadinya karies?
 Konsumsi xilitol berkisar antara 4 – 10 gram per hari dibagi menjadi 3
hingga 7 dapat mengurangi bakteri streptococcus mutans pada plak
sehingga dapat mencegah terjadinya demineralisasi email dan
mengurangi risiko terjadinya karies. Penggunaan dosis yang berlebih
ataupun kurang tidak meningkatkan keefektifan kerja xilitol dalam
pencegahan karies. (http://www.PubMed.htm).

7
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN & SARAN


Xilitol merupakan suatu zat yang dapat mencegah risiko terjadinya karies.
Xilitol adalah pemanis alami yang biasanya digunakan sebagai bahan campuran ke
dalam berbagai produk seperti permen karet. Permen karet yang mengandung bahan
xylitol adalah salah satu alternatif untuk mencegah terjadinya karies.
Dosis yang tepat serta frekuensi konsumsi yang sesuai merupakan hal yang
harus diperhatikan saat mengkonsumsi permen karet xilitol agar dapat mengurangi
risiko terjadinya karies pada gigi .

8
DAFTAR PUSTAKA

Alfiatuz. Evidence Based Dentistry Laporan. 23 September 2018.


https://www.scribd.com/doc/240641091/Evidence-Based-Dentistry-Laporan ( 6
November 2018).

Ivy. EBD 2003. 3 November 2011.


https://www.scribd.com/doc/71495411/EBD2003?campaign=SkimbitLtd&ad_group=
725X175X4760d1b1d50f487902fecbf2f550c274&keyword=660149026&source=hp_
affiliate&medium=affiliate. ( 6 November 2018)

Aluckal E, Ankola AV. Effectiveness of xylitol and polyol chewing gum on salivary
streptococcus mutans in children: A randomized controlled trial. Indian J Dent
Res 2018; 29(4): 445 -449.

Janakiram C, Deepan Kumar CV, Joseph J. Xylitol in Preventing Dental Caries: A


Systematic Review and Meta-Analyses. J Nat Sci Biol Med 2017; 8(1): 16-21.

Anda mungkin juga menyukai