Anda di halaman 1dari 82

PATOLOGI RONGGA HIDUNG

PEMBIMBING :
DR. BUDI WIRANTO, SP.THT-KL

DISUSUN OLEH :
SYIFA RAMADHANI
30101507570

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
RST TK II DR. SOEDJONO MAGELANG
2
FURUNKEL HIDUNG






3
FURUNKEL HIDUNG





4
Penatalaksanaan Furunkel
hidung
• Non Medikamentosa
a. Kompres hangat
b. Insisi dilakukan jika telah timbul abses
• Medikamentosa
a. Antibiotik topikal, seperti salep Bacitrasin dan Polymyxin B
b. Antibiotik oral selama 7-10 hari, yaitu Amoxicillin 3 x 500
mg/hari, Sefaleksin 4 x 250 – 500mg/hari, atau Eritromisin 4 x
250 – 500 mg/hari.
Contoh Resep

R/ Polymyxin B 10.000 IU
S.u.e 2.d.d applic part dol
m.et.v
R/ Amoxicillin tab 500mg no. IX
S.3.d.d tab 1
Konseling dan Edukasi
1. Menghindari kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung.
2. Tidak memencet atau melakukan insisi pada furunkel.
3. Selalu menjaga kebersihan diri.
EPISTAKSIS ANTERIOR DAN
POSTERIOR

7
ETIOLOGI

Kelainan lokal : Kelainan sistemik :

• trauma • peny. kardiovaskular


• kelainan p.darah • kelainan darah
• infeksi lokal • infeksi sistemik
• benda asing • perubahan tekanan
• tumor atmosfer
• pengaruh udara • kelainan hormonal
lingkungan • kelainan kongenital
UMBER ERDARAHAN

Epistaksis Anterior Epistaksis Posterior

pleksus Kiesselbach atau a. Sfenopalatina &


dari a.etmoidalis anterior a.etmoidalis posterior

perdarahan tidak begitu Perdarahan biasanya


hebat, sering berhenti hebat & jarang berhenti
spontan spontan

sering terjadi pada anak biasanya pada orang tua


TATA LAKSANA

Perbaiki keadaan umum

Cari sumber perdarahan

Hentikan perdarahan

Cari faktor penyebab untuk mencegah perdahan


berulang
Pasien diperiksan dalam posisi
duduk, biarkan darah mengalir
Alat yg diperlukan untuk keluar dari hidung sehinga bisa
dimonitor. Jika keadaannya
pemeriksaan : headlamp, lemah, posisi setengah duduk
spekulum hidung, alat atau berbaring , kepala
penghisap. ditinggikn. Jgn sampai darh
mengalir ke saluran nafas
bawah.

Pasien anak duduk


dipangku, badan dan
tangan dipeluk, kepala
dipegangi agar tegak dan
tidak bergerak-gerak.
Sumber perdarahan dicari untuk membersihkan
hidung dari darah dan bekuan darah dengan
bantuan alat penghisap.

Kemudian dipasang tampon sementara (kapas


dibasahi adrenalin 1/5000-1/10.000 dan pantocain
atau lidocain 2% dimasukkan ke rongga hidung
untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi
nyeri saat dilakukan tindakan selanjutnya.

Tampon dibiarkan 10-15 menit. Setelah terjadi


vasokonstriksi biasanya dapat dilihat apakah
perdarahan berasal dari bagian anterior atau
posterior hidung.
Perdarahan Perdarahan
Anterior Posterior
•Menekan hidung •Tampon posterior
luar selama 10-15 yang disebut
menit tampon Bellocq
•Perdarahan
dikaustik AgNO3
25-30%
•Tampon Anterior
BENDA ASING DI HIDUNG

15
Larva lalat spesies
Chryssonya bezziana

Lintah (Hirudinaria
javanica)
Hidup (benda
organic)
Cacing (Ascaris
Lumbricoides)

Kacang  sifat
hidroskopis
Corpus alienum
sehingga iritasi
mukosa

Manik-manik

Tak Hidup
(an-organic)
Baterai  destruks
septum nasi 16

Perembesan Nekrosis
Efek
substansi oleh
langsung
korosif tekanan
ke mukosa
(baterai)

17

19

20

21

22

23
24

25

26
RHINITIS
27
Rhinitis Akut
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
a.

b.
c.

*PEMERIKSAAN PENUNJANG: TIDAK DIPERLUKAN


1.
a.

b.

c.
a.

b.
3.

36

1.
2.

1.
2.
3.
4.
Contoh Resep
R/ Paracetamol tab 500 mg no. IX
S.3.d.d tab 1
R/ Pseudoephedrine tab 1 mg no. IX
S.3.d.d tab 1
R/ Amoxicillin tab 500mg no. IX
S.3.d.d tab 1
a.
b.

a.

b.

c.
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
Rhinitis Alergik
PATOFISIOLOGI RINITIS ALERGI
PEMBAGIAN SEL T MENJADI TH1 DAN TH2
Setelah sensitisasi  2 fase

1. Fase Cepat : - beberapa menit setelah interaksi Ig E dengan


alergen
- Mediator yang berperan : - Histamin (preformed mediator)
- Prostaglandin
- Leukotrin Newly formed
- PAF

-Mediator-mediator tersebut mempunyai efek vasodilatasi dan


meningkatkan permeabilitas kapiler  oedem mukosa  rhinorrhea
serous.
-Geja gatal dan bersin karena rangsangan histamin pada eferen
syaraf melalui reseptor nosiceptif
. REAKSI LAMBAT







1.
2.

3.
1.

2.
a.
Cobblestone Appearance Geographic Tongue
a.

b.

c.
1.
2.

-
1.

2.
-
1.

2.

1.
2.

1.
2.
3.




Contoh Resep

R/ Pseudoephedrine tab 1 mg no. IX


S.3.d.d tab 1
R/ Triamcinolone nasal spray fl no.I
S.1.d.d nasal spray II
R/ Cetirizine tab 10 mg no.VII
S.1.d.d tab 1



Rhinitis Vasomotor
1.

2.

3. BERSIN-BERSIN LEBIH JARANG DIBANDINGKAN RINITIS ALERGIKA


1.

2.

3.

4.
1.

2.
1.
2.
3.

1.

2.
3.

1.
2.
3.

1.
2.


a.

b.

c.
d.
Contoh Resep

R/ Pseudoephedrine tab 1 mg no. IX


S.3.d.d tab 1
R/ Triamcinolone nasal spray fl no.I
S.1.d.d nasal spray II
1.

2.
Rhinitis Kronik

Anda mungkin juga menyukai