Anda di halaman 1dari 3

Analisis Unsur Intrinsik

1.Tema
Tema novel ini adalah tentang kisah percintaan seorang pemuda keturunan priyayi Jawa
dengan seorang gadis keturunan Belanda dan perjuangannya di tengah pergerakan
Indonesia di awal abad ke-20.

2. Tokoh dan Penokohan


: merupakan tokoh utama dalam novel ini, cerdas, berjiwa pribumi, keturunan priyayi,
siswa HBS, baik, penyayang.(hlm 33)
: putri dari orang belanda (Herman Mellema) dan pribumi (Nyai Ontosoroh), pendiam,
manja, labil.
ikem) : istri simpanan dari Herman Mellema, mandiri, tegas, bijaksana, pandai, dan tegar.
: kaku dan kasar {“siapa kasih kowe ijin datang kemari, monyet!”. Dengusnya dalam
melayu-pasar, kaku dan kasar, juga isinya.”} (hal 64)
: egois, tidak bermoral
: masih berpatokan dengan adat istiadat Jawa, pemarah, keras dalam mendidik Minke.
: bijaksana, penyayang
: pengecut
: penyayang (ayah may marais)
: manja
: seorang Madura yang berwatak keras, patuh kepada tuannya.
: licik
: seorang pelacur dari Jepang, egois dan tidak jujur
llema : istri sah Herman Mellema, ambisius
Insinyur Maurits Mellema : ambisius,
Magda Petters : baik,
Mevrow Telinga : seorang yang penyayang (hal 268) {“memvrom telinga telah beberapa
kali mengomopres kepala ku dengan cuka-bawang merah”}
Miriam de la Croix :senior Minke di HBS
Sarah de la Croix :senior Minke di HBS
Herbert de la Croix : ayah Sarah dan Miriam

3.Latar
a. Latar tempat: Wonokromo dekat Surabaya di Jawa Timur (hal 24, dan setiap
penduduk Surabaya dan Wonokromo)
b. Latar waktu: Pagi
c. latar suasana: tegang dan genting
4. Sudut Pandang
Dalam novel Bumi Manusia pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama
pelaku utama, seperti pada kutipan novel di bawah ini.
“Aku tunggu-tunggu meledaknya kemarahan Nyai karena puji-pujian”.

5. Alur dan Pengaluran


Alur cerita ini menggunakan alur keras, yaitu akhir cerita tidak dapat ditebak. Pada awal
dan tengah cerita, mungkin pembaca akan berpikir cerita akan berakhir bahagia dengan
pernikahan Minke dan Annelies, tetapi cerita ini diakhiri dengan perpisahan Annelies dan
Minke. Annelies harus pergi ke negaranya, Belanda, sedangkan Minke tetap di Hindia
sebagai seorang Pribumi.

Secara keseluruhan novel ini menggunakan alur maju, tetapi ditengah cerita terdapat
kilas balik, yaitu :
Agar ceritaku ini agak urut, biar kuutarakan dulu yang terjadi atas diri Robert
sepeninggalanku dari Wonokromo dibawa agen polisi klas satu itu ke B……………

6. Unsur Ekstrinsik
Nilai Etika yang Terkandung dalam Novel “Bumi Manusia Dalam novel “Bumi
Manusia” terlihat
- Contoh etika dalam novel ini adalah di saat Minke sungkem kepada ayahnya.

Berikut kutipan dalam teks


“... kata mulutku, dan seperti mesin tanganku mengangkat sembah yang kesekian kali....”
Tidak banyak etiket yang terkandung dalam novel ini, karena kebanyakan budaya yang
muncul merupakan penggambaran dari beberapa budaya yang ditonjolkan.

7. Amanat
Novel yang dilatarbelakangi pergerakan Indonesia di awal abad 20 ini, menceritakan
pergerakan, perjuangan, dan semangat pemuda Indonesia di masa itu. Pengarang
menyerukan agar pemuda-pemudi sekarang ini tetap mempunyai semangat itu meskipun
sekarang sudah tidak ada penjajahan kolonial. “Seorang terpelajar harus juga berlaku
adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan”.

KESIMPULAN
Tokoh utama dalam novel ini adalah Minke,seorang pribumi asli, namun karena
keturunan ningrat Jawa diperbolehkan bersekolah di HBS Surabaya. Hanya dia pribumi
totok yang bersekolah disana. Selebihnya adalah warga negara kelas 1, orang Eropa,
kelas 2 : Indo dan Tionghoa. Karena ajakan Robert Surhorf (teman Minke di HBS), dia
berkesempatan berjunjung ke sebuah rumah Tuan Belanda, Herman Mellema. Sebuah
kunjungan yang merubah hidup Minke selamanya.
Tidak disangka, Annelies Mellema, putri sang tuan rumah jatuh cinta pada Minke.
Cinta sang putri mendapat dukungan dari sang bunda, Nyai Ontosoroh. Minke
memasuki kehidupan keluarga itu, bahkan dipersilahkan untuk tinggal serumah dengan
mereka. Sejak itulah, banyak pertentangan dan rintangan yang menghampiri hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai