Anda di halaman 1dari 4

Nama : Cipta Kristiyanto Putra

NIM : 1988201047

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (3B)

Mata Kuliah : Apresiasi Prosa Fiksi Indonesia

Dosen Pengampu : Masrurih, S.Pd., M.Hum.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

NOVEL “BUMI MANUSIA”

UNSUR INTRINSIK

Tema

Percintaan seorang pemuda keturunan priyayi Jawa dengan seorang gadis keturunan Belanda
dan perjuangannya di tengah pergerakan Indonesia di awal abad ke-20

Tokoh dan Penokohan

1. Minke : Tokoh utama, cerdas, berjiwa pribumi, keturunan priyayi,

siswa HBS, baik, penyayang.(hlm 33)

2. Annelies : Putri dari orang belanda (Herman Mellema) dan pribumi

(Nyai Ontosoroh), pendiam, manja, labil.

3. Nyai Ontosoroh : Istri simpanan dari Herman Mellema, mandiri, tegas,

bijaksana, pandai, dan tegar.

4. Herman Mellema : Kaku dan kasar

5. Robert Mellema : Egois, tidak bermoral

6. Ayah Minke : Masih berpatokan dengan adat istiadat Jawa, pemarah, keras
dalam mendidik Minke.

7. Ibu Minke : Bijaksana, penyayang

8. Robert Surhorf : Pengecut

9. Jean Marais : Penyayang (ayah may marais)

10. May Marais : Manja

11. Darsam : Seorang Madura yang berwatak keras, patuh kepada tuannya.

12. Ah Tjong : Licik

13. Maiko : Seorang pelacur dari Jepang, egois dan tidak jujur

14. Amelia Mellema : Istri sah Herman Mellema, ambisius

15. Ir. Maurits Mellema : Ambisius,

16. Magda Petters : Baik

17. Mevrow Telinga : Seorang yang penyayang (hal 268) (“memvrom telinga telah

beberapa kali mengomopres kepala ku dengan cuka-bawang

merah”)

18. Miriam de la Croix : Senior Minke di HBS

19. Sarah de la Croix : Senior Minke di HBS

20. Herbert de la Croix : Ayah Sarah dan Miriam

Latar

1. Latar tempat : Indonesia, Surabaya, Wonokromo

2. Latar waktu : Tahun 1889 pada masa pemerintahan belanda

3. Latar suasana : Menegangkan dan genting


Sudut Pandang

Dalam novel Bumi Manusia pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku
utama.

Alur

Secara keseluruhan novel ini menggunakan alur maju, tetapi ditengah cerita terdapat kilas
balik atau alur mundur.

Amanat

Pengarang menyerukan agar pemuda-pemudi sekarang ini tetap mempunyai semangat juang
dan terus belajar meskipun sekarang sudah tidak pada masa penjajahan. “Seorang terpelajar
harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan”.

UNSUR EKSTRINSIK

Nilai-nilai :

1. Nilai sosial

Kedudukan kaum laki-laki lebih tinggi daripada wanita pada masa itu.

2. Nilai Budaya

 Kebudayaan jaman dahulu masih sangat tertinggal dari peradaban.

 Pribumi (dalam hal ini contohnya Minke) masih mempertahankan budaya


menghormati orang tua.

3. Nilai agama

 Perbedaan keyakinan antara Minke dan Annelies. Minke beragama Islam sedangkan
Annelies beragama Kristen Protestan.
 Saling bertoleransi kepada sesama manusia dan menghormati kepercayaan yang
dianutnya.

4. Nilai Moral

Perbedaan pergaulan yang dilakukan bangsa Eropa dengan pergaulan orang pribumi
bangsa Eropa secara bebas melakukan hal yang dilarang agama tanpa mendapatkan
sangsi hukum. Sedangkan bangsa pribumi lebih membatasi pergaulannya satu sama lain
antara laki-laki dan perempuan.

Anda mungkin juga menyukai