Oleh :
MOHAN
(1988201067)
PROGRAM STUDI
STKIP NU INDRAMAYU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt. Shalawat serta salam senantiasa
kita lanturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa kita
dari zaman jahiliah ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Hubungan Wacana dan Sematik pada
Jenis – jenis Makna, guna memenuhi tugas mata kuliah Wacana Bahasa Indonesia tepat pada
waktunya.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. SIMPULAN....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Makna Leksikal, Makna Gramatikal dan Makna
Kontekstual?
2. Apa yang dimaksud dengan Makna Referensial dan Makna Non –Referensial?
3. Apa yang dimaksud dengan Makna Denotatif dan Makna Konotatif ?
4. Apa yang dimaksud dengan Makna Konseptual dan Makna Asosiatif?
5. Apa yang dimaksud dengan Makna Kata dan Makna Istilah?
6. Apa yang dimaksud dengan Makna Idiom dan Makna Peribahasa?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Makna Leksikal, Makna Gramatikal dan Makna Kontekstual
2. Untuk mengetahui Makna Referensial dan Makna Non –Referensial.
3. Untuk mengetahui Makna Denotatif dan Makna Konotatif.
4. Untuk mengetahui Makna Konseptual dan Makna Asosiatif.
5. Untuk mengetahui Makna Kata dan Makna Istilah.
6. Untuk mengetahui Makna Idiom dan Makna Peribahasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis-jenis Makna
b. Makna Gramatikal
Makna kata dalam bahasa Indonesia yang kedua adalah makna gramatikal.
Yang dimaksud makna gramatikal yaitu pemaknaan kata yang muncul karena
adanya proses-proses gramatik, seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau
kalimatisasi. Sebagai contoh, proses afiksasi dengan prfiks atau awalan "ber-"
pada kata 'kerudung', sehingga mengubah kata tersebut menjadi 'berkerudung'.
Imbuhan "ber-" pada kata tersebut, telah mengubah makna kata kerudung yang
semula bermakna kain penutup kepala, menjadi bermakna "mengenakan
kerudung".
c. Makna Kontekstual
Makna kata kontekstual merupakan makna dari sebuah kata yang muncul
berdasarkan suatu konteks penggunaannya dalam suatu frasa atau kalimat.
Sebagai contoh kata "kepala" pada frasa "kepala desa". Makna kata kepala dalam
frasa tersebut akan berbeda dengan makna kata "kepala" secara leksikal. Berbeda
juga dengan makna kata "kepala" dalam frasa lain seperti "kepala kereta", "kepala
besar", dan sebagainya.
a. Makna Referensial
Seperti yang kita tahu, kata referensi merujuk pada suatu hal yang menjadi
acuan. Karenanya, makna kata referensial berarti makna kata yang menunjukkan
referensi atau acuan suatu kata pada kondisi di kenyataan.
"Saya ingin sekali bisa berjumpa dan ngobrol dengan Budi," kata Joni.
b. Makna Non-referensial
a. Makna Denotatif
Sebagai contoh:
- Andi tidak lolos seleksi paduan suara karena dia mempunyai suara yang
cempreng.
Pada kalimat tersebut, kata suara merujuk pada bunyi atau suara yang memang
bisa dijumpai atau dikeluarkan Andi sehari-hari. Hal ini diperjelas dengan
keterangan berupa kata sifat, yaitu sempreng.
b. Makna Konotatif
Sebagai contoh:
Pada kalimat tersebut, frasa "suara rakyat" merupakan kata dengan makna
konotasi. Sehingga, kata tersebut tidak bisa diartikan sebagaimana suara atau
bunyi yang bisa dijumpai di keseharian.
a. Makna konseptual
Makna kontekstual adalah makna sebuah laksem atau kata yang berada
didalam suatu konteks. Misalnya, makna konteks kata kepala pada kalimat-
kalimat berikut :
a. Makna Kata
b. Makna Istilah
Setiap kata dan istilah memiliki makna atau arti.Mengetahui makna sebuah
kata dan membantu kita memahami maksud sebuah kalimat.Kita dapat
menemukan makna kata dan istilah menggunakan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI).Dari kata, istilah adalah satu atau gabungan kata yang
mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang
tertentu.Ada istilah umum yang dikenal dan digunakan oleh masyarakat
luas.Antonim disebut juga lawan kata. Antonim adalah kata yang memiliki makna
berlawanan dengan kata lain. Sinonim juga persamaan kata. Sinonim adalah kata
yang memiliki makna sama dengan kata lain.
a. Makna Idiom
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari mengartikan idiom ke dalam dua
jenis.Pertama, idiom berarti sebagai konstruksi yang maknanya tidak sama
dengan gabungan makna unsurnya. Sebagai contoh adalah "kambing hitam"
dalam kalimat berikut ini: "dalam peristiwa pencurian itu, justru hansip yang
menjadi kambing hitam, padahal ia tidak tahu apa-apa.
Kedua, idiom bisa berarti bahasa dan dialek yang khas menandai suatu bangsa,
suku, kelompok, dan lain-lain.Idiom diartikan sebagai dua buah kata atau lebih,
yang maknanya tidak dapat dijabarkan dari makna unsur-unsur pembentuknya.
Misalnya "banting tulang" dalam kalimat sebagai berikut ini: "Orang tua itu rela
membanting tulang demi menyekolahkan ketiga anaknya."
b. Makna Pribahasa
Adaudangdibalikbatu.
Artinya: seseorang yang menyembunyikan maksud jelek di balik ucapan dan
tingkah lakunya.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Bahasa itu digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalam kehidupan
bermasyarakat, maka makna bahasa itu pun menjadi bermacam-macam bila dilihat dari segi
atau pandangan yang berbeda. Berbagai nama jenis makna telah dikemukakan orang dalam
berbagai buku linguistic atau semantik.
Menurut Abdul Chaer ( 1994: 289 - 296 ) ada 13 jenis makna. Makna tersebut adalah
makna leksikal, makna gramatikal, makna konktestual, makna refrensial dan non referensial,
makna denotatif, makna konotatif, makna konseputal, makna asosiatif, makna kata, makna
istilah, makna idiom dan makna peribahasa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/16/163444169/apa-itu-peribahasa-ciri-ciri-
fungsi-jenis-dan-contohnya, diakses pada 12 November 2021
https://www.ef.co.id/englishfirst/kids/blog/pengertian-idiom-dan-contohnya/, diakses pada 12
November 2021
https://erlangga.co.id/materi-belajar/sd/11150-makna-kata-atau-istilah-antonim-dan-
sinonim.html#:~:text=Berbeda%20dari%20kata%2C%20istilah%20adalah,dan%20digunakan
%20oleh%20masyarakat%20luas., diakses pada 12 November 2021
https://kumparan.com/berita-hari-ini/jenis-jenis-dan-contoh-makna-kata-dalam-bahasa-
indonesia-1v3Kigi4JOM, diakses pada 12 November 2021
https://m.kapanlagi.com/plus/jenis-jenis-makna-kata-dalam-bahasa-indonesia-disertai-
contoh-agar-lebih-mudah-paham-b0d20b.html, diakses pada 12 November 2021