Anda di halaman 1dari 13

Makalah

“TRADISI RAJABAN PADA JUM’AT KLIWON


KHUSUSNYA DI DUSUN MARON DESA GENTENG
KULON KECAMATAN GENTENG”

Oleh : Venti Widiyawati (208720100481)


Dosen Pengampu : Riska Fita Lestari, M.Pd.
Latar Belakang Masalah
TIndonesia adalah Negara yang memiliki kekayaan yang beraneka ragam. Kekayaan yang
dimiliki oleh mayarakat Indonesia tersebut bukan hanya berupa kekayaan sumber alam saja,
tetapi mayarakat Indonesia juga memiliki kekayaan lain seperti tradisi dan budaya suku
bangsa Indonesia yang beraneka ragam. Salah satu kekayaan orang Jawa adalah tradisi
Rajaban.

radisi Rajaban adalah tradisi warisan leluhur, dan merupakan suatu tradisi yang turun-temurun
dilaksanakan dan dilestarikan oleh masyarakat Dusun Maron sebagai suatu bentuk
perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang telah mereka dapatkan,
serta sebagai wujud penghormatan untuk para leluhur, dan sekaligus meminta berkah,
keselamatan, dan kesejahteraan kepada Allah SWT. Upacara “Tradisi Rajaban Pada Jum’at
Kliwon Khususnya di Dusun Maron Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng”, maka tradisi
tersebut telah dianggap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat
Dusun Maron Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi.
Rumusan masalah

1. Bagaimana prosesi “Tradisi Rajaban Pada Jum’at kliwon


Khususnya di Dusun Maron Desa Genteng Kulon Kecamatan
Genteng ?
2. Apa makna yang terkandung dalam “Tradisi Rajaban Pada
Jum’at Kliwon Khususnya di Dusun Maron Desa Genteng
Kulon Kecamatan Genteng” ?
3. Bagaimana relevensinya dalam ajaran islam ?
Tujuan
Mengetahui makna yang terkandung
Mengetahui prosesi “Tradisi Rajaban dalam “Tradisi Rajaban Pada Jum’at
Pada Jum’at Kliwon khususnya di Dusun
01. 02.
Kliwon Khususnya di Dusun Maron
Maron Desa Genteng Kulon Kecamatan Desa Genteng Kulon Kecamatn
Genteng”. Genteng”.

Mengetahui relevensi
03. dengan ajaran islam.
MANFAAT

1. Bagi Penulis
2. Bagi pembaca
3. Bagi masyarakat
Kajian Teori
1.Pengertian Tradisi
2.Makna Tradisi
3.Pengertian Rajaban
4.Atribut Rajaban
Metodologi Penelitian

1.Jenis penelitian
2.Waktu dan Tempat Penelitian
3.Metode Pengambilan Data
Pembahasan
1. Pelaksanaan Tradisi Rajaban
Pelaksanaan “Tradisi Rajaban Pada Jum’at kliwon Khusunya di Dusun Maron Desa Genteng Kulon
Kecamatan Genteng” ini dilaksanakan setahun sekali oleh masyarakat Dusun Maron setiap memasuki Bulan
Rajab. Dimulai pukul 13.00 WIB, dan dilakukan pada hari kamis malam jum’at kliwon. Waktu ini dipilih
karena menurut masyarakat Dusun Maron hari baik untuk pelaksanaan upacara tradisi rajaban adalah pada
hari kamis malam jum’at kliwon. Hari jum’at kliwon ini dianggap hari yang baik dan dianggap sakral oleh
masyarakat Jawa khususnya Dusun Maron, karena mereka menganggap hari yang paling baik dalam Islam
jatuh pada hari Jum,at, sedangkan masyarakat Dusun Maron juga ingin menampilkan identitas diri sebagai
masyarakat Jawa yang paling disakralkan adalah Kliwon.
Pembahasan

2. Makna Yang Terkandung Dalam Tradisi Rajaban


Upacara tradisi rajaban sebagai sarana bersedekah, selametan, juga merupakan salah satu bentuk
untuk mencuhrakan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dan berkah yang
telah diberikan-Nya, dan sebagai sarana mempererat tali silaturrahmi antar dusun.
Pembahasan
3. Relevansi Tradisi Rajaban dengan Ajaran Islam
Menurut bapak Nurwahid selaku sesepuh Dusun Maron Desa Genteng Kulon menyatakan
bahwa segala sesuatu tergantung dari niat, dan upacara rajaban ini diniatkan sebagai bentuk
rasa syukur kepada Allah SWT, dan sebagai penghormatan kepada para leluhur dan didalam
pelaksanaannya tidak ada hal yang menyimpang dalam ajaran islam. Dengan demikian
agama islam tidak melarang umat islam untuk mengerjakan adat-istiadat, tradisi dan
budaya, ataupun ritual, sejauh hal itu tidak bertentangan dengan nilai nilai atau jiwa tauhid
dan moralitas aqidah Islam
 
.
Penutup

Kesimpulan:
1. Prosesi tradisi dimulai dengan upacara dan dilanjutkan
dengan tahlil dan doa bersama.
2. Mengandung makna nasihat, harapan, dan doa kepada allah,
agar diberi keselamatan dan kesejahteraan.
3. Dalam pelaksanaan tradisi Rajaban tidak ada unsur yang
menyimpang dengan islam.
Penutup

Saran:
1. Bagi tokoh agama agar terus-menerus membimbing masyarakat
dusun maron agar dalam pelaksanaan tradisi rajaban tidak
menyimpang, maka hal semacam ini adalah tanggung jawab umat
islam menyeluruh.
2. Untuk masyarakat Dusun maron, dalam menghadapi zaman yang
sudah berkembang jadikanlah aqidah sebagai filter yang dapat
menyaring segala macam tradisi yang dating dari luar islam. Dan
dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadist maka manusia
tidak akan terombang-ambing dalam menghadapi samudera
kehidupan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai