Fatih iO. Untuk pertama kalinya tahun 1890 Eugene Dubois
telah menemukan fosil jenis Pithecanthropus di desa Trinil dan diberi nama Pithecanthropus Erectus. Desa Trinil termasuk dalam wilayah Ngawi, Jawa Timur di dekat Lembah Sungai Bengawan Solo. Arti nama Pithecanthropus Erectus adalah berasal dari bahasa latin yang berarti manusia kera yang berjalan tegak.
Temuan fosil tulang paha (femur) menunjukkan bahwa
pemiliknya sudah dapat berjalan tegak, sesuai dengan nama latinnya. Eugène Dubois, berhasil menemukan di antaranya, tulang femur, tengkorak, dan beberapa gigi.
Ciri Manusia Purba Pithecanthropus Erectus adalah sebagai
berikut ini:
1. Badan tegap, tetapi tidak seperti Meganthropus;
2. Tinggi badan antara 165 cm – 180 cm;
3. Tulang rahang dan geraham kuat serta bagian kening
menonjol; 4. Wajah tidak mempunyai dagu;
5. Volume otak belum ssempurna, yaitu 750-1.300 cc;
6. Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong;
7. Alat pengunyah dan otot tengkorak mengecil;
8. Hidup diperkirakan 1 – 25 juta tahun yang lalu;
9. Makanan masih kasar dengan sedikit pengolahan
hidup pada1 - 0,5 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus
Erectus merupakan makhluk yang kedudukannya di antara manusia dan kera, tetapi sudah dapat berjalan tegak. Dalam kehidupan sehari -hari Pithecanthropus Erectus sudah dapat membuat alat sederhana dari bebatuan, seperti kapak perimbas (chopper), kapak penetak (chopping tool), atau alat penyerpih (flake).
Kehidupan Pithecanthropus Erectus sangat tergantung pada
sumber alam yang tersedia. Mereka juga berburu dan mengumpulkan makanan dan juga hidupnya berpindah-pindah untuk mengikuti pengembaran hewan-hewan buruan, atau untuk mencari sumber makanan di tempat lain. Mereka tampaknya juga sudah mulai mengembangkan tata masyarakat yang sederhana. Kaum lelaki bekerja sama memburu hewan, dan para wanita mengumpulkan tumbuhan atau buah-buahan.