Anda di halaman 1dari 69

Sumatera Tengah lebih

komplek dibanding di
Sumatera Selatan, terutama di
sebelah barat Graben Tengah.
Blok Bengkulu di sebelah utara
Padang berubah menjadi
susunan yang lebih rumit,
ditandai blok-blok yang tinggi
dan dataran-dataran aluvial
berselang seling.
Peralihan yang mendadak
menghasilkan lereng
pegunungan yang curam.

Banyak sungai yang


mengalami pengurangan
gradien secara mendadak
Kipas-kipas aluvial yang lebar
terbentuk dari sungai
bermuatan material berbutir
kasar dari vulkan atau sumber
lain.

Graben Tengah berkembang


baik di Sumatera Tengah
wilayah ini dapat ditelusuri
mulai dari Kerinci bagian
selatan, lewat Dataran Solok
dan Danau Singkarak, menuju
Lahan Tinggi Padang di Bukit
Tinggi
Selanjutnya ke utara menuju
Graben Sumpur dan Sungai
Angkola.

Sungai Angkola

Bukittinggi

Danau Maninjau
Danau Singkarak
Solok

Gunung Kerinci
Danau Kerinci

Vulkan strato yang tinggi


terdapat di Pegunungan
Barisan, meskipun jumlahnya
lebih sedikit dibanding di
Sumatera Selatan.
Hasil-hasil vulkan menutup
sebagian besar pegunungan
blok.
Kipas-kipas fluvio-vulkanik
mencapai peneplain di sebelah
timur Pegunungan Barisan
melalui sejumlah celah di
pegunungan komplek.

Peneplain yang terdapat di


bagian timur merupakan
kelanjutan dari peneplain di
daerah Palembang/Jambi di
Sumatera Selatan.
Daerah yang sedikit lebih
rendah disebut Depresi SubBarisan sering terdapat tepat
di sebelah timur Pegunungan
Barisan.

Kenampakan geomorfologis
yang sangat menarik di zone
ini ialah terdapatnya kuestakuesta (cuesta) yang rendah
atau hogback-hogback yang
terbentuk setempat-setempat
pada batuan yang lebih
resisten.
Dataran aluvial yang meluas
ke arah timur cukup luas dan
sering berawa-rawa.
Endapan gambut (peat)yang
luas di rawa bagian belakang.

PEGUNUNGAN BLOK
DI SEBELAH BARAT
GRABEN TENGAH

Bagian paling selatan pada


wilayah ini masih merupakan
blok yang miring ke arah
Samudera Hindia, dan dialiri
oleh sungai konsekuen.
Salah satunya adalah Sungai
Dikit
Terdapat kipas-kipas besar
yang mencapai dataran pantai
yang berasal dari endapan
fluvio- vulkanik dari vulkanvulkan di hulu sungai.

Material pada kipas yang lain


berasal dari vulkan strato
Gunung Kerinci di sebelah
timur Graben Tengah, melalui
graben mencapai dataran
pantai bagian barat.

Kenampakan menarik di
daerah ini ialah dataran pantai
yang lebar berbentuk segi tiga
meluas kearah baratlaut dan
berakhir agak mendadak.
Suatu karang penghalang
memanjang arah baratlaut
membentuk kelanjutan dataran
aluvial pada batas ke arah
laut.
Dataran yang berawa
dikeringkan ke arah baratlaut,
sejajar dengan pantai oleh
Sungai Indrapura

Dataran aluvial lebih jauh ke


arah baratlaut berupa dataran
yang sempit dan akhirnya
meruncing .
Dari sini selanjutnya daerah
pantai terdiri dari bukit-bukit
andesitik tua, membentuk
pantai berbatu yang sangat
tidak teratur yaitu banyak
tanjung, teluk-teluk kecil, dan
pulau-pulau kecil.

Wilayah bergunung ini di


sebelah utara dibatasi oleh
gawir (escarpment) yang
curam sebagai tepi blok yang
miring

Tepat di sebelah utara gawir


di dekat Padang terdapat
suatu komplek kipas-kipas
aluvial yang sangat besar
memasuki dataran.
Kenampakan ini hampir dapat
dipastikan berasal dari
material fluvio-vulkanik
walaupun asalnya tidak
diketahui.

Kawah Gunung Maninjau


(Danau Maninjau) terdapat di
sebelah baratlaut kelompok
vulkan strato.
Depresi ini terbentuk karena
adanya erupsi vulkanik yang
sangat hebat.
Material fluvio-vulkanik yang
dihasilkan oleh erupsi ini
menutup wilayah yang luas,
terutama di sebelah baratlaut ,
barat, dan baratdaya kawah
tersebut.

Material tersebut mencapai


pantai di sebelah utara
Pariaman.
Di sebelah timurlaut dan timur
kawah fluvio-vulkaniknya jauh
lebih sempit karena
pencurahannya terhalang oleh
igir pegununganyang lebih tua.
Bingkai Kawah Maninjau
mencapai ketinggian 1.200
1.400 meter di atas
permukaan laut.

Berdasarkan survai yang


dilakukan oleh Verbeek (1883)
permukaan danau adalah 459
meter di atas permukaan laut,
dan kedalaman maksimumnya
157 meter.
Kawah ini terbentuk sebagai
akibat kombinasi dari
pematahan dan letusan
vulkanik.
Sungai Antokan mengalirkan
air danau menuju Samudera
Hindia.

Bagian akhir zone sebelah


barat di Sumatera Tengah
didominasi oleh vulkan
Talakmau (2.912 m)
Wilayah ini merupakan suatu
komplek vulkan karena
terdapat dua kerucut yang
lebih rendah dan sudah padam
pada suatu garis yang
mengarah ke baratdaya.
Pada kerucut utama terdapat
banyak ceruk-ceruk kawah
dengan arah yang sama pula.

Hasil-hasil vulkanis Talakmau


meluas jauh hingga dataran
pantai yang lebar.
Dataran pantai tersebut
berawa-rawa dan mempunyai
igir-igir pantai di sepanjang
pantainya.

GRABEN TENGAH

Bagian ini agak terbuka untuk


bagian paling selatan
Sumatera Tengah.
Berupa graben yang sempit
posisinya lebih ke arah selatan
dan dikeringkan oleh Sungai
Seblat dan Sungai Dikit.
Bagian graben ini secara luas
tertutup oleh debu vulkanik
yang diendapakan oleh
vulkan-vulkan di sekitarnya.

Vulkan yang agak kecil, yaitu


Gunung Tua terdapat di dalam
graben dengan kerucutnya
yang baik.
Kawah-kawah letusan di
sekelilingnya ditempati oleh
danau-danau.
Aliran tuff meluas kea rah
timur dan mencapai Dataran
Lologadang di Kerinci Selatan
yang luas sekali.

Dataran ini berupa komplek


berbentuk baji (segi tiga) pada
Graben Tengah, dengan
ketinggian lebih kurang 800
meter.
Dataran ini dibatasi oleh
lereng-lereng curam patahan
dengan ketinggian hampir 400
meter, dan menyempit ke arah
baratlaut yaitu di bagian paling
sempit graben.

Dataran makin lebar dan


rendah ke arah tenggara dan
mencapai lebar maksimum
lebih kurang sembilan
kilometer di ujung paling
tenggara
Disitu terdapat danau vulkanik
Kerinci (Gadang) dengan
kedalaman maksimum 110
meter

Erupsi vulkanik pernah terjadi


di bagian dataran sebelah
tenggara yang terluas, dengan
bukti endapan debu yang
terdapat di sekeliling danau.
Teras-teras terbentuk pada
endapan debu tersebut yang
menunjukkan bahwa sesudah
erupsi seluruh dataran
kemudian terbanjiri sampai
lebih kurang 90 meter di atas
permukaan danau yang
sekarang.

Bagian graben di sebelah


utara Gunung Kerinci
dikeringkan oleh berbagai hulu
Sungai Batang Hari.
Semua sungai bertemu di
lahan rendah bagian timur
membentuk sungai terbesar di
Sumatera.

Graben mempunyai lereng


yang teratur mengarah ke
timurlaut baratdaya menuju
titik yang terdalam di
Muaralabuh.
Di sana paling tidak terdapat
empat buah patahan pada
lereng curam patahan bagian
timur.
Melalui patahan tersebut
sungai keluar dari graben ke
arahtimur.

Graben Tengah mencapai


ketinggian maksimum kira-kira
1.500 meter yaitu di danau
Danau di Atas dan Danau di
Baruh.
Danau danau vulkanotektonik tersebuit dibatasi oleh
banyak patahan yang
beberapa di antaranya
berfungsi sebagai pipa
vulkanik.

Danau di Atas pada mulanya


dikeringkan ke arah tenggara
pada Graben Tengah oleh
Sungai Batang Hari
Namun saat ini danau tersebut
dikeringkan oleh Sungai
Gumanti ke arah timur dengan
gradien yang lebih curam.

Danau di Baruh dikeringkan


oleh sungai yang mengalir ke
arah baratlaut.
Danau di Baruh jauh lebih
dalam dibanding Danau di
Atas, dan endapan tuff di
sekelilingnya jauh lebih luas.
Lereng curam patahan yang
membatasi sisi sebelah timur
sebagian telah lenyap karena
longsor yang hebat dan
banyak tererosi ke arah utara.

D. Atas

D. Baruh

Sungai Gumanti

Vulkan Talang yang aktif


(2.597 meter) terletak tidak
jauh dari lereng curam
patahan bagian barat Danau
Baruh.
Lereng curam menghilang di
bawah mantel vulkanik dan
tidak terlihat di Dataran Solok
yang berada di sebelah
utaranya.

Vulkan Talang adalah


kembarannya Vulkan Batina
yang letaknya lebih jauh ke
barat di sepanjang suatu
patahan yang mengarah timur
barat.
Kerucut Talang terdapat di
dalam suatu kaldera yang sisa
bingkainya hanya terdapat di
bagian barat dan selatan.

Dataran Solok sekarang ini


dikeringkan ke arah baratlaut
menuju Danau Singkarak.
Suatu lembah sungai yang
kering terdapat di sebelah
timur Kota Solok.
Melalui lembah tersebut suatu
ketika dahulu Dataran Solok
pernah dikeringkan langsung
ke arah timur, mencapai
Sungai Umbilin yang jaraknya
berkilo-kilo meter lebih jauh ke
arah hulu.

Aliran yang sekarang yaitu ke


baratlaut menuju Danau
Singkarak diperkirakan karena
terjadi subsidensi baru pada
bagian graben di antara Solok
dan Danau Singkarak.

Di sebelah utara Danau


Singkarak, graben terkubur di
bawah lereng Vulkan Marapi
(2.891 m) dan Vulkan
Singgalang (2.877 m) yang
lereng bagian bawahnya saling
berpotongan membentuk
suatu pelana yang berfungsi
sebagai pemisah.

Lereng curam patahan bagian


barat berkembang baik di
bagian ini, pada hal di bagian
timur keadaannya agak rendah
dan menghilang di bawah
lereng Vulkan Marapi.
Lereng curam patahan
tersebut terlihat kembali di
baratlaut plato ignimbrite
Bukittinggi.
Ignimbrite = deposit hasil aliran
piroklastik yang pijar (nuees
ardentes).

Bagian graben di sebelah


baratlaut Bukittinggi
dikeringkan oleh Sungai
Masang yang sesudah
meninggalkan graben
kemudian keluar melalui
pegunungan blok bagian barat
di dekat Sipirang dan berakhir
di Samudera Hindia

DAERAH BERGUNUNG DI
SEBELAH TIMUR
GRABEN TENGAH

Pegunungan di sebelah timur


Graben Tengah di Sumatera
Selatan berakhir pada ujung
utara Pegunungan Gumai.
Daerah ini luas dan dilintasi
oleh banyak sungai.
Nama sungai digunakan untuk
menyebut bagian wilayah
karena tidak ada nama daerah
setempat.

Bagian yang pertama, dilintasi


oleh Sungai Rawas dan
menjadi lebih luas hingga
berakhir di Sungai Tembesi.
Daerah ini sebagian berupa
blok patahan, dan seperti
halnya Pegunungan Gumai,
berakhir agak mendadak pada
batas peneplain bagian timur.

Di dekat Graben Tengah


terdapat beberapa vulkan yang
sudah padam dan terkikis.
Kipas-kipas fluvio-vulkaniknya
telah menyebar keluar di atas
daerah pegunungan yang lebih
tua.

Suatu kelompok vulkan yang


lebih besar terdapat lebih jauh
ke utara, terdiri dari kerucutkerucut yang sudah padam
dengan kaldera-kaldera serta
suatu kerucut aktif dengan
solfatara-solfatara dan danaudanaiu kawah.

Kerucut Vulkan Kerinci (3.805


m) yang ramping adalah
puncak tertinggi Sumatera.
Pada bagian puncaknya
terdapat suatu kawah yang
dalam, dasarnya terletak pada
3.442 meter di atas
permukaan laut, sebagai pusat
aktivitas vulkanik.
Dua kerucut parasitik kecil dan
sebuah danau kawah terdapat
pada lereng bagian baratdaya.
Kerucut parasitik yang lain
terdapat di bagian utara.

Dua kerucut parasitik kecil dan


sebuah danau kawah terdapat
pada lereng bagian baratdaya.
Kerucut parasitik yang lain
terdapat di bagian utara
Lereng tuff di sebelah selatan
hanya sedikit terkikis karena
terdapat pengendapan baru
yang terbanyak
Sementara bagian lereng
lainnya lebih hebat terkikis

Sementara bagian lereng


lainnya lebih hebat terkikis.
Lereng bagian tenggara
meluas masuk ke dalam Rawa
Bento yang luas, di dalam
depresi lokal atau graben yang
dipisahkan dari Graben
Tengah oleh suatu horst yang
sempit.
Vulkan Tujuh yang sudah
padam (2.604 m) adalah suatu
kaldera yang luas dan terisi
danau yang permukaan airnya
1.996 mdpal.

Setengah bagian selatan dari


rangkaian pegunungan ini
berupa Pegunungan Gumanti
Liki dan dikeringkan oleh
Sungai Batang Hari dengan
cabang-cabangnya.
Bagian puncak sedikit demi
sedikit menurun ke arah timur,
dan suatu daerah berbukit
yang lebar dengan struktur
yang komplek menjadi transisi
ke basin pelipatan tersier.

Pada daerah batu gamping


berupa topografi karst yang
berkembang baik, berbentuk
kerucut.
Pada daerah ini sebagian
besar berupa jalur-jalur agak
sempit dan igir-igir.

Sementara bagian lereng


lainnya lebih hebat terkikis.
Lereng bagian tenggara
meluas masuk ke dalam Rawa
Bento yang luas, di dalam
depresi lokal atau graben yang
dipisahkan dari Graben
Tengah oleh suatu horst yang
sempit.
Vulkan Tujuh yang sudah
padam (2.604 m) adalah suatu
kaldera yang luas dan terisi
danau yang permukaan airnya
1.996 mdpal.

Dua kerucut vulkanik muda,


yaitu Malintang (2.262 m) di
sebelah timur dan Marapi
(2.891 m) di sebelah barat,
memahkotai Pegunungan
Barisan lebih jauh ke baratlaut.
Sungai Agam membelit
mengelilingi kaki Vulkan
Malintang di bagian baratlaut,
utara, dan timur.

Vulkan Malintang belum


pernah erupsi, tetapi Vulkan
Marapi sangat aktip dan
banyak terjadi erupsi yang
eksplosif.
Pada Vulkan Marapi, kawahkawahnya lurus sepanjang
garis timur timurlaut - barat
baratdaya di dalam suatu
kaldera tua yang sisanya
terdapat di bagian timurlaut
daerah puncak.

Batuan sedimen yang terlipat


tersingkap lagi di sebelah
baratlaut Vulkan Marapi dilalui
Sungai Agam
Zone pegunungan sekarang
menjadi sangat sempit.
Beberapa vulkan tua dan
sudah padam terdapat di
daerah ini.
Selanjutnya makin ke baratlaut
tidak terdapat tanda-tanda
vulkanisme.

DAERAH RENDAH
SUMATERA BAGIAN TIMUR

Peneplain ini agak serupa


dengan peneplain di Sumatera
Selatan.
Pola aliran secara luas bertipe
teralis (trellis), bahkan bahkan
juga pada dataran aluvial.
Suatu depresi Sub-Barisan
menandai batas antara
peneplain dengan
Pegunungan Barisan.

Tuff vulkanik tua menutup


sebagian peneplain, terutama
di dekat saluran-saluran keluar
(outlets) celah celah di
Pegunungan Barisan bagian
timur.
Tuff juga dijumpai di daerahdaerah sisa kaki pegunungan
yang tidak atau sedikit tererosi.
Teras-teras sungai
berkembang baik di dalam
lembah-lembah yang
mengeringkan peneplain.

Subsidensi baru juga


ditunjukkan oleh zone
longitudinal pada sungaisungai dengan rawa-rawa atau
danau-danaunya di daerah
dataran aluvial yang lebih jauh
ke timur.
Sungai Serkap dan danaudanau serta rawa-rawa
menandai bagian tenggara
zone ini.

Keadaan yang lebih jelas


terdapat lebih jauh ke
baratlaut, yaitu Sungai Siak
Kecil yang dibatasi oleh
banyak danau di kanan kirinya.

Sejumlah igir-igir pantai yang


berkembang baik terdapat
pada pulau-pulau Bengkalis,
Rupat, Padang, dan
Rangsang.
Tidak seberapa jauh terdapat
pemunculan Pulau Kundur dan
Pulau Karimon.
Igir pantai kurang terdapat
pada dataran aluvial yang luas
di Sumatera Tengah.

Anda mungkin juga menyukai