Anda di halaman 1dari 48

MATA KULIAH DAN PRAKTIKUM GEOINDERAJA

SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2021-2022 Kampus
Bela Negara

Dr. B. Kuncoro
Contact Person : bbkuncoro_sda@yahoo.com
- 08122953788
SISTEM PERKULIAHAN SECARA DARING DAN MENYONGSONG
REVOLUSI INDUSTRI GENERASI 4 & (5?) Kampus
Bela Negara

1. Skema otak mahasiswa tidak dicetak untuk mengejar


angka nilai semata.
2. Pembelajaran harus ditekankan untuk pemahaman kon-
sep yg mendalam dan memahami permasalahan, dp
mengajarkan prosedur2 penyelesaian masalah yg bersifat
manual intruksi, menghafal prosedur, tatacara, atau
rumus untuk menyelesaikan masalah.
3. Pendidikan harus uptodate dng konsep2 baru yg berkem-
bang di dunia ilmiah & di dunia kerja. Oleh karena itu, do-
sen harus mempunyai hubungan yg erat dng industri.
SISTEM PERKULIAHAN SECARA DARING DAN MENYONGSONG
REVOLUSI INDUSTRI GENERASI 4 & (5?) Kampus
Bela Negara

4. Meningkatkan kemahiran berkomunikasi, bekerja


sama, dan membentuk kelompok diskusi aktif.
5. Perkembangan dalam metode, teknik dan peralatan di
lingkungan industri perlu diikuti dengan pengajaran yang
mendasari teknologi tersebut, sehingga lulusan dapat
cepat beradaptasi untuk menguasai teknologi ba-
ru di dunia kerja.
6. Tugas mandiri dan kelompok untuk membangun kerja
sama diantara mahasiswa, sebagai bekal kerja di
dunia kerja.
SISTEM PENILAIAN Kampus
Bela Negara

Penilaian berdasarkan (mari disepakati bersama):

1. TUGAS (20%)
2. KEAKTIFAN (20%)
3. UTS (30%)
4. UAS (30%)
SISTEM PERKULIAHAN
Kampus Bela Negara

Hasil pembobotan kemudian dikonversi kedalam


nilai huruf:
1. NilaiA = >85
2. NilaiB+ = >80 – 84,9
3. Nilai B = >70 – 79,9
4. Nilai C+ = >65 – 69,9
5. Nilai C = >60 – 64,9
Tatap Peng Pokok
Sub-pokok bahasan
muka ampu Bahasan
1. Kesepakatan perkuliahan
1 BK Pendahuluan 2. Pengertian geoinderaja
3. Ruang lingkup dan arti penting geoinderaja

Multi concept 1. Multi Concept di dalam penginderaan jauh


2 BK 2. Sistem penginderaan jauh
dan sistem PJ
1. Prinsip dasar pengenalan: rona, tekstur, ukuran,
Prinsip dasar pe- bentuk, bayangan, pola, dan hubungan sekitar
3 BK ngenalan & prinsip 2. Prinsip dasar interpretasi: pola, vegetasi, dan
dasar interpretasi budaya
Prinsip dasar 1. Aspek-aspek geomorfologi
interpretasi pola 2. Macam-macam satuan bentuk lahan: struktural,
4 SR fluvial, volkanik, marin, aelian, karst,
pengaliran &
bentuklahan denudasional, dan glasial.
Tatap Peng Pokok
Sub Pokok Bahasan
Muka ampu Bahasan
1. Litologi: batuan sedimen klastika berbutir halus,
Prinsip dasar inter-
batuan sedimen klastika berbutir kasar, batuan
pretasi litologi &
5 SR karbonat, batuan beku, dan batuan metamorf.
stratigrafi secara
2. Stratigrafi: lapisan horizontal, lapisan miring,
terbatas
lapisan tegak, hubungan selaras & tidak selaras
Prinsip dasar inter-
1. Kelurusan
6 SR pretasi struktur
2. Struktur sesar dan lipatan
geologi
Pemetaan geo- 1. Pemetaan dan pemetaan geologi
7 SR
logi berbasis PJ 2. Konsep pemetaan geologi berbasis PJ
8. UJIAN TENGAH SEMESTER
1. Pre-field check (kerja studio persiapan sebelum
Tahapan
ke lapangan)
9 BK pemetaan geologi
2. Field check (kerja lapangan secara terstruktur)
berbasis PJ
3. Post-field check (kerja studio dari lapangan)
Tatap Peng Pokok
Sub Pokok Bahasan
Muka ampu Bahasan
1. Pengolahan citra
10 HR Pengolahan citra
2. Cara mendapatkan citra

11 HR Aplikasi citra Interpretasi citra untuk air tanah

Aplikasi citra untuk


12 HR geologi berbasis Interpretasi citra untuk struktur geologi
digital 1
Aplikasi citra untuk
13 HR geologi berbasis Interpretasi citra untuk gunung api
digital 2
1. Prinsip-prinsip di dalam citra radar
14 BK Citra Radar 2. Citra Radar untuk geologi
Kampus
Bela Negara

Tatap
Peng Pokok
Muka Sub-pokok Bahasan
ampu Bahasan

Diskusi: kasus2 di
1. Mahasiswa presentasi mandiri atau kelompok
15 BK dalam Geologi
Penginderaan Jauh

16 UJIAN AKHIR SEMESTER


Rencana Pembelajaran Semester

Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai interpretasi citra untuk bidang geologi, pemrosesan da-
ta, cara pembuatan peta geologi berbasis penginderaan jauh & aplikasinya di berbagai bidang geologi terapan.

Penerapan geoinderaja untuk berbagai bidang geologi

Pemrosesan data citra Interpretasi radar Pemetaan geologi berbasis


digital untuk geologi untuk geologi citra dan foto udara

Interpretasi citra untuk pola pengaliran, bentuklahan,


litologi, stratigrafi secara terbatas, struktur geologi, dan intrusi

Prinsip Interpretasi: unsur


Sistem penginderaan Jauh pengenalan dan penafsiran

Definisi, ruang lingkup dan arti penting mempelajari Geologi


Citra Penginderaan Jauh

------------------ entry behavior line -----------------


Teknologi penginderaan jauh sebenarnya merupakan
disiplin ilmu yang relatif masih muda, namun teknologi ini
berkembang sangat pesat sejalan perkembangan
komputer, optik (sensor) dan keinginan manusia

Teknologi ini sangat menunjang kemampuan manusia


untuk pemetaan, monitoring, eksplorasi sumberdaya
bumi, kebencanaan, bangunan konstruksi kritis dll.
ARTI PENTING PENGINDERAAN JAUH
1. Citra menggambarkan obyek, daerah, & gejala di permukaan
bumi mirip ujudnya, baik untuk pemetaan & sumber data.
2. Citra dapat dibuat cepat, meski pada daerah yg sulit dijelajah.
3. Satu2nya cara memetakan daerah yg sedang terjadi bencana.
4. Alat yang baik untuk monitoring, citra tertentu didapat 3D.
5. Karakteristik obyek dikenali dng baik, memungkinkan mendpt-
kan struktur sesar & interpretasi satuan geologi secara cepat.
6. Cakupannya luas, pengenalan keadaan geologi dalam skala
regional dapat cepat, mudah, dan murah.
7. Hasil analisisnya dapat memberikan alternatif atau kemung-
kinan2 dari proses geologi suatu daerah.
CAKUPANNYA YANG SANGAT LUAS
Kampus
Bela Negara

1. Landsat 180x180 km2, SPOT 60x


60 km2, dan foto udara 11x11 km2.

2. Luasnya cakupan memungkinkan pa-


ra ahli geologi mendapatkan gam-
baran mengenai sebaran gejala2
geologi (pola pengaliran, bentukla-
han, satuan batuan, struktur sesar,
lipatan, intrusi, deliniasi sebaran
mandala geologi, dan pola struktur).
Kampus
Bela Negara

3. Interrelasi dari tiap-tiap satuan geo-


logi dapat pula ditafsirkan.

4. Pengenalan keadaan geologi dalam


skala regional dari analisis citra diper-
oleh secara cepat, yang tidak akan di-
peroleh dengan metode apapun yg la-
zim digunakan. Hasil analisis dapat
memberikan alternatif atau kemung-
kinan2 proses geologi dari suatu dae-
rah. Sebagai contoh sejarah erupsi
dari kompleks gunung berapi.
MEMUNGKINKAN MENDAPATKAN GAMBARAN SEBARAN STRUKTUR
SESAR DAN LIPATAN SERTA INTERPRETASI DARI TIAP-TIAP SATUAN
Kampus
GEOLOGI Bela Negara

Resolusi spesial dari citra memegang


peranan penting dalam menampilkan
detail dari gejala geologi. Pada citra
MSS landsat (resolusi 80x80 m).
Berbagai gejala geologi yang berdi-
mensi kecil seperti bidang perlapisan,
tubuh intrusi batuan beku sering tidak
dapat diidentifikasikan dengan jelas,
sedangkan pada SPOT, khususnya
citra pankromatik, gejala geologi
di atas nampak jelas.
Kemiringan perlapisan sering dapat ditentukan, bahkan pengelompokan
satuan2 batuan dapat dilakukan. Studi struktur geologi di daerah lipatan di
Jawa Timur berhasil memetakan beberapa closure di dalam suatu struktur
Dalam pemetaan geologi daerah rendah se-
perti pantai atau dataran aluvial. Kesukaran
sering dihadapi krn sukar dijumpainya sing-
kapan batuan. Oleh sebab itu penafsiran foto
udara yg disertai dengan pemboran dangkal
dan survey geofisika sering dilakukan.
Walaupun foto udara dapat memperlihatkan
perbedaan satuan2 geologi dengan baik, jum
lah foto yang diperlukan biasanya begitu ba-
nyak, sehingga cukup lama pengerjaannya.
Dengan citra penginderaan jauh resolusi ting
gi (SPOT) satuan-satuan geologi tersebut
da-pat diidentifikasikan dan dipetakan sebaik
seperti bila dilakukan dari foto udara.
Kampus
Bela Negara
PENGINDERAAN JAUH

Teknik & seni untuk memperoleh infor- masi


tentang obyek atau gejala dng ca-ra
menganalisis data yg diperoleh meng
gunakan alat tanpa kontak langsung
terhadap obyek, daerah, fenomena atau gejala
yang dikaji.

Remote sensing is defined as the art and technique of obtaining information


about objects through the analysis of data collected by special instruments
that are not in physical contact with the objects of investigation.
(Lillesand and Kiefer, 1979 dalam Sutanto, 1985; Thomas Eugene Avery, 1992)
CITRA
Lalu siapa dia?
Kesimpulan:
1. Di dalam interpretasi sangat
tergantung kpd latar belakang
pengetahuan si penafsir.
2. Selembar citra tidak punya arti
apa2 di dalamnya, tanpa me-
miliki pengetahuan yang lebih
dari selembar citra itu sendiri.
3. Lalu bagaimana caranya?
CITRA (IMAGE)
(Hornby, 1974 dalam Sutanto 1985)
1. Keserupaan atau tiruan seseorang atau sesuatu barang,
terutama yang dibuat dari kayu, batu, dan sebagainya.
2. Gambaran/kesan mental atau gagasan, konsep tentang
sesuatu barang atau seseorang.
3. Gambaran yang tampak pada
cermin atau melalui lensa
kamera.
Citra penginderaan jauh
Merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau
oleh sensor lainnya. Terjemahan citra adalah image dan
imagery.

Ford (1979) memberi batasan:


1. Image ialah gambaran suatu obyek atau suatu
perujudan, umumnya berupa peta, gambar atau foto.
2. Imagery ialah gambaran visual tenaga yg direkam
dengan menggunakan alat penginderaan jauh.
Penginderaan Jauh (1)

..memperoleh informasi tentang


obyek daerah atau gejala.

Obyek yang diindera berupa ob-


yek di permukaan bumi, udara
atau di angkasa luar. Artinya yg
dikaji adalah hasil rekamannya.

Catatan :
Penginderaan Jauh (2)

diperoleh dengan menggunakan


alat tanpa kontak langsung terha-
dap obyek.

Alat penginderaan/sensor yang


dipasang pada wahana (plat
form) dapat berupa pesawat
terbang, satelit, pesawat
ulangalik atau wahana lainnya.
Catatan :
Aneka pengguna
Penginderaan Jauh (3) data

Data
..data diperoleh dng meng Sumber
Digital
Citra
tenaga
gunakan alat tanpa kontak
langsung terhadap obyek.
Pantulan
Sehingga diperlukan tena-
ga yg dipancarkan atau di-
Pancaran
pantulkan oleh obyek tsb. Atmosfer

Hasil interaksi antara tena-


ga dan obyek direkam oleh
sensor dng menggunakan
kamera atau alat perekam Sasaran/obyek
lainnya.
Penginderaan Jauh (4)
Kampus
Bela Negara

Antara tenaga dan obyek terjadi interaksi.

Tiap obyek mempunyai karak-


teristik tersendiri, misal air akan
banyak menyerap sinar & sedikit
memantulkan sinar, sebaliknya
batugamping atau salju menye-
rap sinar sedikit & banyak me-
mantulkan sinar.

Catatan :
Penginderaan Jauh (5)

.. informasi tentang obyek, daerah atau fenomena/gejala


diperoleh dengan cara menganalisis data.

Hasil rekaman disebut data peng-


inderaan jauh yang harus diter-
jemahkan menjadi informasi ten-
tang obyek, daerah, atau fenome-
na gejala yang diindera. Proses-
nya disebut analisis data.
Penginderaan Jauh (6)

… informasi tentang obyek,


daerah atau fenomena/gejala
diperoleh dengan cara meng-
analisis data.

Fenomena adalah peristiwa


yang dapat dijelaskan secara
ilmiah tentang adanya.
Analisis adalah pengumpulan
keterangan lebih lanjut secara
lebih terinci.
JADI APA ITU, REMOTE SENSING?
Kampus
Bela Negara

Memperoleh informasi secara


cepat, tepat, akurat, mudah,
dan murah.

INFORMASI ADALAH KEKUASAAN


Padanya terletak kekuasaan & kele-
luasaan di dalam memilih alternatif
tindakan sebaik2nya untuk menca-
pai tujuan.
PENGUMPULAN TUGAS: tugas mandiri (TM 3),
tugas kelompok 1 (TM 5), tugas kelompok 2 (TM 7)
1. Tugas Mandiri: masing2 mhs mencari obyek geologi
atau fenomena geomorfologi atau penyimpangan aliran
yang menarik dan bermakna geologi dari berbagai citra
(google earth, SRTM, citra lain). Lokasi pilih di sekitar
daerah asal Saudara. Jumlah obyek bebas, gambar
tajam. Seiring dengan pemahaman Saudara, maka
jelaskan secara genetik fenomena2 geologi tersebut.
2. Tugas Kelompok 1: sama dengan Tugas Mandiri, hanya
lokasi obyek di Yogya dan sekitarnya (Klaten,
Wonosari, Bantul, Sleman, Kulon Progo, Wonogiri,
Magelang, Boyo-lali, Purworejo atau boleh wilayah se
NKRI).
PENGUMPULAN TUGAS: tugas mandiri (TM 3),
tugas kelompok 1 (TM 5), tugas kelompok 2 (TM 7)
3. Tugas kelompok 2: kelompok mencari buku atau jurnal
penginderaan jauh untuk geologi: judul, penulis, penerbit,
tahun, bahas satu bab (kalau buku) dari salah satu buku
atau jurnal terjemahan tsb.

CATATAN:
1. Penilaian tugas berdasarkan: jumlah obyek,
peningkatan kemampuan pengetahuan geologi Saudara,
pengumpulan cepat, dan penjelasan genetik Saudara.
CATATAN
2. Jumlah tiap kelompok: masing2 kelompok terdiri atas
3-4 mhs pada ke-las yg sama. Tugas kelompok 1 dan 2
tidak boleh sama anggotanya, misal tugas kelompok 1:
A, B, C, maka kelompok 2: A, X, Y, Z.

3. Latar belakang turunnya tugas mandiri: untuk tugas


yg sama (ingat tugas geomorfologi) apakah terjadi
pening katan penguasaan atau pemahaman geologi
dibanding tugas kalian semester lalu atau tetap?
CATATAN
4. Latar belakang turunnya tugas kelompok:
a. Kalau tugas kelompok bagus & tugas mandiri kurang,
maka pecundangnya adalah Saudara.
b. Sebaliknya kalau tugas kelompok bagus & tugas man-
diri juga bagus, maka pemenangnya adalah Saudara.
c. Tujuan lain agar kalian membangun karakter dan
belajar bekerja sama. Dua hal tersebut adalah salah
dua dari 10 hal yang dibutuhkan dunia kerja dari
sarjana geologi.
Penerbangan Balikpapan-
Tanjung Redeb atau Banjarbaru-
Balikpapan
Bayat
Karangsambung-
Karanggayam
Kampus
Bela Negara
Kampus
Bela Negara

Catatan :
Kampus
Bela Negara
Kampus
Bela Negara

Catatan :
Kampus
Bela Negara

Catatan :
Kesalahan2 yang
sering terjadi
Kampus
Bela Negara

Catatan :
Selamat menyongsong fajar menyingsing

Anda mungkin juga menyukai