PENGINDRAAN JAUH
Disusun Oleh :
111.180.072
GEOINDRAJA KELAS A
YOGYAKARTA
2020
FOTO SUNGAI DAN PENGALIRANYA
Gunung Merapi dan Pola Pengaliranya
Interpretasi Pola Pengaliran Paralel Gunung Merapi Berdasarkan Foto Google Earth
Pola pengaliran dasar seperti pola pengaliran dasar pararel ini berkembang pada lereng yang
curam. Air yang berasal dari atas akan mengalir mengikuti lurus mengikuti lerengnya karena
curam maka sedikit atau tidak mengalami percabangan sehingga bentuk pola pengaliran
sungainya menjadi pararel.
Bentuk melengkung, membalik atau pembelokan secara tiba-tiba pada daerah datar, maka
diinterpretasikan sebagai adanya bentuk lahan kubah. Kubah ini bisa muncul dari adanya struktur
aktif seperti sesar sehingga sungai/danau menjadi berkelok dan menjadi melengkung.
Tekstur pengaliran halus
Biasanya berada pada lereng yang kasar dengan sedikit percabangan sungai dan renggang yang
diakibatkan oleh lereng yang kasar tidak mudah di terobos oleh air sehingga sulit untuk
munculnya suatu percabangan dari sungai tersebut dan jarak antar sungai pun relatif renggang.
Tubuh sungai pada daerah bentuk lahan fluvial akan membentuk tubuh sungai yang
berkelok-kelok dan membentuk U
Pola pengaliran dasar dendritik yang berkembang akibat batuan sedimen datar atau
adanya batuan beku masif yang intinya memiliki resistensi yang seragam.
Pola pengaliran dasar rectangular yang dikontrol oleh adanya struktur seperti karena
adanya patahan sehingga sungainya berbentuk menyudut-sudut
Penyimpangan aliran sungai anomolous curves and turn ini dipengaruhi oleh adanya
struktur geologi berupa patahan yang mengakibatkan adanya sungai yang membelok tiba-
tiba.
Pada daerah yang dipengaruhi oleh struktur akan memiliki tekstur halus yang bercabang
akibat adanya rekahan-rekahan.Serta litologi yang lemah dan mudah rapuh membuat
aliran sungai bergerak ke segala arah.
Lembang, Bandung
Jenis Pola pengaliran: Dendritik
FOTO DERETAN PANTAI SELATAN JOGJA
Gambar Deretan Pantai Selatan Jogja
Gambar Perbedaan Kondisi Pantai Selatan Bagian Timur dan Barat (Parangtritis)
Pantai Parangtritis merupakan salah satu pesisir pantai yang menjadi ikon dari
Yogyakarta. Pantai yang terkenal dengan mitos dan legenda tentang adanya Ratu Nyi Roro Kidul
ini terletak di Desa Parangtriti, Kecamatan Kretek ,Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pantai ini mempunyai stuktur dan karakteristik khas pantai seletan yang sangat bebeda dengan
pantai pantai lainnya .Di pantai ini terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam seharisemalam
karena titik edar bulan yang selalu berubah terhadap waktu terbit dan terbenamnya matahari dan seetiap
hari pasang dan surut terjadi secara teratur. Di pantai ini air berbegarak dari rendah ke daerah yang lebih
tinggi secara cepat atau saering disebut palung sehingga menghasilkan ombak yang besar, Ombak ini
menghasilkan hempasan ke tepi yang lebih jauh ke daratan dan tarikan ke tengah laut yang kuat .Hal ini
lah yang menjadi karakteristik pesisir pantai di selatan Pulau Jawa.
Selain adanya dua posisi daratan tersebut pantai parangtritis juga menghasilkan bentang alam
berupa hamparan bukit-bukit pasir yang tampak seperti goresan karya seni dengan berbagai ukuran.
Itulah yang biasanya disebut dengan Gumuk pasir. Gumuk pasir sendiri merupakan betang alam berupa
gundukan-gundukan pasir yang menyerupai bukit akibat pergerakan angin. Pembentukan gumuk pasir ini
tidak lepas dari pengaruh adanya Gunung Merapi yang menghasilkan pasir yang dalam jumlah yang
besar, pasir itu terbawa ke daerah laut oleh Sungai Progo dan Sungai Opak. Pasir itu kemudian
mengalami pengikisna oleh ombak pantai parang tritis dan kemudian menjadi pasir-pasir yang halus,
pasir-pasir yang halus itu terbawa ke daratan. Di daratan, butir pasir msih mengalami pergerakan oleh
aktivitas angin . Pada waktu-waktu tertentu seperti musim peralihan terjadi hembusan angin yang sangat
kencang dan kuat sehingga berhasil membawa pasir lebih banyak maka terbentuk gundukan-gundukan
pasir seperti bukit-bukit kecil yang dikenal dengan gumuk pasir.
Sebenarnya, peristiwa berbeloknya air Kali Opak, Yogyakarta ketika hendak bermuara ke
Samudra Hindia terbilang unik. Pasalnya, apabila dibandingkan dengan “sifat” aliran air dari
muara sungai pada umumnya, peristiwa yang terjadi di Kali Opak bisa dikatakan sebagai
anomali. Biasanya, ketika sungai bermuara ke pantai memiliki persimpangan tegak lurus dengan
bibir pantai. Sedimentasi atau endapan yang dihasilkan dari peristiwa itu tidak akan
menimbulkan pembelokan, tetapi hanya memunculkan delta-delta.
Danau Toba
Danau Toba adalah danau alami berukuran besar di Indonesia yang berada
di kaldera Gunung Berapi Super. Danau ini memiliki panjang 100 kilometer
(62 mil), lebar 30 kilometer (19 mi), dan kedalaman 1600 meter (5200 ft).
Danau ini terletak di tengah pulau Sumatra bagian utara dengan ketinggian
permukaan sekitar 900 meter (2953 ft). Danau ini membentang dari 2.88°N
98.52°E sampai 2.35°N 99.1°E. Ini adalah danau terbesar di
Indonesia dan danau vulkanik terbesar di dunia. Danau Toba adalah lokasi
letusan gunung berapi super masif berkekuatan VEI 8 sekitar 69.000 sampai
77.000 tahun yang lalu yang memicu perubahan iklim global. Metode
penanggalan terkini menetapkan bahwa 74.000 tahun yang lalu lebih
akurat. Letusan ini merupakan letusan eksplosif terbesar di Bumi dalam kurun
25 juta tahun terakhir. Menurut teori bencana Toba, letusan ini berdampak
besar bagi populasi manusia di seluruh dunia; dampak letusan menewaskan
sebagian besar manusia yang hidup waktu itu dan diyakini
menyebabkan penyusutan populasi di Afrika timur tengah dan India sehingga
memengaruhi genetika populasi manusia di seluruh dunia sampai sekarang.
Pegunungan Jayawijaya
Gunung Salak (dahulu disebut Gunung Sapto Argo ) merupakan kompleks gunung
berapi yang terletak di selatan Jakarta, di Pulau Jawa. Kawasan rangkaian gunung ini termasuk
ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan
hutannya semula berada di bawah Perum PerhutaniKesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor,
tetapi sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, dan dikelola
sebagai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Gunung Salak berusia relatif tua sehingga
memiliki beberapa puncak. Geoposisi puncak tertinggi gunung ini ialah 6°43' LS dan 106°44' BT
dan dinamakan Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut (dpl.).
Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas
permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Untuk mencapai puncak
Galunggung, dibangun sebuah tangga yang memiliki 620 anak tangga. Di wilayah ini terdapat
beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain objek wisata dan daya tarik wanawisata
dengan areal seluas kurang lebih 120 hektare di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Objek
yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan
fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas. Gunung Galunggung
mempunyai Hutan Montane 1.200 - 1.500 meter dan Hutan Ericaceous > 1.500 meter.
Gunung Cikuray atau Cikurai adalah sebuah gunung bertipe Stratovolcano yang terletak
di Dayeuhmanggung, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikuray yang
mempunyai ketinggian 2.821 meterdi atas permukaan laut ini tidak mempunyai kawah aktif dan
merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai, Gunung
Pangrango dan Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong dari sini
bisa naik melalui jalur Cilegug atau kampung Jambansari dekat markas HdG
Team, Cikajang, Kiara Janggot dan Dayeuhmanggung. Iklim di daerah Gunung Cikuray dan
sekitarnya dikategorikan sebagai daerah beriklim tropis basah (humid tropical climate). Curah
hujandi sekitar Gunung Cikuray mencapai 3500-4000mm dengan kalkulasi bulan basah 9 bulan
dan bulan kering 3 bulan dan juga variasi temperatur dari 10º C hingga 24º C.
Gunung Ceremai
Gunung Ceremai adalah gunung berapi kerucut yang secara administratif termasuk
dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka,
Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00"
BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi
di Jawa Barat.Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong
oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan
terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.
Gunung Argopuro, Jawa Timur
Jenis Pola Pengaliran: Radial
Pantai Rancabuaya, Garut Jawabarat
Jenis Pola Pengaliran: Paralel
Cilegon
Jenis Pola Pengaliran: Dendritik
e
Ujung Kulon, Banten
Jenis Pola Pengaliran: Radial