Anda di halaman 1dari 10

Laporan Biokimia Veteriner II

( ANALISIS KARBOHIDRAT (TEST YODIUM) )

KELOMPOK 8

 AURELIA BEBONITA HARUM (2009010035)


 TIARA MARIA MUDE RADA (2009010057)
 DANIEL ROBERT HABA NONO (2009010041)
 FRANSISKA APING DANGUR (2009010021)
 KATARINA KELEKA OROLALENG (2009010009)
 LILIS ALMUKADIMAN (2009010003)
 MARSYELLA GLORIA SOLE (2009010026)

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh membutuhkan bahan makanan untuk pertumbuhan dan menjaga agar tubuh tetap
sehat. Dalam melakukan kegiatan sehari – hari , seperti belajar, bermain, tubuh membutuhkan
makanan bergizi. Setiap hari kita membutuhkan energi atau tenaga untuk melakukan kegiatan.
Oleh karena itu, tubuh membutuhkan cukup makan untuk mendapatkan energi.
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh mahkluk hidup yang
befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Selain berfungsi untuk menghasilkan
energi, karbohidrat juga mempunyai fungsi yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu
pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, membantu
pengeluaran feses.
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang
mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari
sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang
kering dan gula. Hasil olahan bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung - tepungan, selai,
sirup dan lainnya. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di
Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas dan sagu.
Untuk mengetahui kandungan karbohidrat pada beberapa bahan atau larutan, maka
dilakukan praktikum uji karbohidrat dengan menggunakan betadin. Uji karbohidrat dengan
betadine adalah praktikum SAINS sederhana untuk melihat ada tidaknya karbohidrat yang
terkandung di dalam makanan dengan menggunakan iodin yang terdapat di dalam betadine. Uji
ini dapat digunakan hanya sebagai kualitatif dan tidak untuk mengukur jumlah karbohidrat di
dalam makanan yang diperiksa.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah pada praktikum ini adalah Apakah semua bahan makanan atau larutan
mengandung karbohidrat atau tidak ?

1.3 Tujuan
Praktikum ini dilakukan bertujuan untuk menyelidiki kandungan karbohidrat dalam
berbagai bahan makanan atau larutan.
BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1 BAHAN
 Betadin
 Sirup
 Susu
 Air gula
 Larutan gula merah
 Jus Pisang
 Santan kelapa
 Larutan nasi

2.2 ALAT
 Sedotan atau pipet tetes
 Gelas
 Sendok makan besi
 Korek api atau pemantik api
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

1. Sirup

Tabel 1. Pengamatan warna pada sirup.


Jenis Sebelum Setelah
Setelah Setelah
Larutan ditambahkan ditambahkan
dipanaskan didinginkan
percobaan larutan betadin larutan betadin

Berwarna Orange Kuning Warna orange Warna Orange


kecoklatan
Sirup

2. Susu

Tabel 2. Pengamatan warna pada susu.


Sebelum Setelah
Jenis Setelah Setelah
ditambahkan ditambahkan
Larutan dipanaskan didinginkan
larutan betadin larutan betadin
Berwarna Ungu
Putih Kembali Warna tetap putih
berwarna asli
susu ( putih )

Susu
3. Air Gula

Tabel 3. Pengamatan warna pada larutan air gula.


Jenis Sebelum Setelah
Setelah Setelah
Larutan Ditambahkan Ditambahkan
Dipanaskan Didinginkan
Percobaan Larutan Betadin Larutan Betadin

Putih Merah Putih Putih


Kecoklatan

Larutan
Gula Pasir

4. Larutan Gula Merah

Tabel 4. Pengamatan warna pada gula merah.


Jenis Sebelum Setelah
Setelah Setelah
Larutan Ditambahkan Ditambahkan
Dipanaskan Didinginkan
Percobaan Larutan Betadin Larutan Betadin

Berwarna Coklat Berwarna Coklat Berwarna Tetap kekuning –


Tua Kekuning – kuningan
kuningan

Larutan
Gula Merah
5. Santan Kelapa

Tabel 5. Pengamatan warna pada santan kelapa.


Jenis Sebelum Setelah
Setelah Setelah
Larutan Ditambahkan Ditambahkan
Dipanaskan Didinginkan
Percobaan Larutan Betadin Larutan Betadin

Berwarna Putih Berwarna Kuning Berwarna Kuning Berwarna


Pucat sedikit Orange pucat kehitaman Kehitaman

Santan
Kelapa

6. Jus Pisang

Tabel 6. Pengamatan warna pada jus pisang.


Jenis Sebelum Setelah
Setelah Setelah
Larutan Ditambahkan Ditambahkan
Dipanaskan Didinginkan
Percobaan Larutan Betadin Larutan Betadin

Berwarna Putih Berwarna Ungu Putih Kekuningan Tetap Putih


Kekuningan ( warna semula) kekuningan

Jus Pisang
7. Larutan Nasi

Tabel 7. Pengamatan warna pada larutan nasi.


Jenis Sebelum Setelah
Setelah Setelah
Larutan Ditambahkan Ditambahkan
Dipanaskan Didinginkan
Percobaan Larutan Betadin Larutan Betadin

Berwarna Putih Berwarna Biru Berwarna Putih Berwarna Putih


Kehitaman
Larutan
Nasi

3.2 Pembahasan

Bahan praktikum yang digunakan adalah tujuh larutan yakni sirup, susu, larutan gula
pasir, jus pisang, larutan gula merah dan santan kelapa. Ketujuh larutan ini akan diuji
kandungan karbohidratnya menggunakan betadin sebagai indikator uji.
Betadine selain sebagai obat luka atau antiseptik juga dapat digunakan untuk menguji
apakah suatu makanan atau larutan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Kandungan
utama dari betadine adalah iodine, dimana iodine mampu berikatan dengan amilum. Bahan
makanan atau larutan yang mengandung karbohidrat (amilum) akan berubah warna menjadi biru
kehitaman atau ungu kehitaman bila ditetesi betadine. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya
ikatan yang terjadi antara iodin yang terkandung pada betadine dengan amilum yang ada pada
bahan makanan atau larutan membentuk kompleks warna biru kehitaman. Semakin hitam warna
nya berarti bahan makanan atau larutan tersebut kandungan karbohidratnya (amilum) tinggi.

Berikut penjelasan hasil praktikum pada setiap larutan :

 Sirup
Untuk menguji kandungan karbohidrat pada sirup digunakan 20 tetes kemudian ditambahkan 4
tetes betadin. Campuran larutan ini menghasilakn warna dari orange menjadi kuning kecoklatan.
Ini nenunjukkan bahwa sirup tidak mengandung karbohidrat. Larutan betadin dan sirup setelah
dipanaskan kemudian didinginkan warnanya orange.
 Susu
Warna putih pada larutan susu setelah ditambahkan 4 tetes betadin berubah warna menjadi
ungu. Ini menunjukkan bahwa susu juga mengandung karbohidrat. Larutan betadin dan susu
setelah dipanaskan kemudian didinginkan warnanya putih.
 Larutan Gula Pasir
Larutan gula pasir setelah ditetesi 4 tetes betadin berubah warna menjadi merah kecoklatan.Ini
menunjukkan bahwa larutan gula pasir tidak mengandung karbohidrat. Larutan betadin dan
larutan gula pasri setelah dipanaskan kemudian didinginkan warnanya putih.
 Larutan Gula Merah
Warna coklat larutan gula merah setelah ditetesi 4 tetes betadin berubah warna menjadi coklat
tua. Ini menunjukkan bahwa larutan gula merah tidak mengandung karbohidrat. Larutan betadin
dan larutan gula merah setelah dipanaskan kemudian didinginkan warnanya putih.
 Santan Kelapa
Warna putih pucat larutan santan kelapa setelah ditambahkan 4 tetes betadin berubah warna
menjadi kuning sedikit orange. Ini menunjukkan bahwa santan kelapa tidak mengandung
karbohidrat. . Larutan betadin dan larutan santan kelapa setelah dipanaskan berwarna kuning
pucat kehitaman kemudian didinginkan warnanya menjadi kehitaman.
 Jus Pisang
Warna putih kekuningan pada jus pisang setelah ditambahkan 4 tetes betadin berubah warna
menjadi ungu. Ini menunjukkan bahwa jus pisang mengandung karbohidrat. Larutan betadin dan
jus pisang setelah dipanaskan kemudian didinginkan warnanya putih kekuningan.
 Larutan Nasi
Warna putih pada larutan nasi setelah ditambahkan 4 tetes betadin berubah warna menjadi biru
kehitaman . Ini menunjukkan bahwa larutan nasi mengandung karbohidrat. . Larutan betadin dan
larutan nasi setelah dipanaskan kemudian didinginkan warnanya putih.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Bahan makanan atau larutan yang mengandung karbohidrat bila ditetesi betadine akan
berubah warna menjadi biru kehitaman atau ungu kehitaman. Hal tersebut diakibatkan oleh
adanya ikatan yang terjadi antara iodin yang terkandung pada betadine dengan amilum yang
ada pada bahan makanan membentuk kompleks warna biru kehitaman. Semakin hitam
warna yang ditimbulkan berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidrat (amilum)
tinggi.
Hasil praktikum menunjukkan bahwa bahan – bahan makanan atau larutan yang
mengandung karbohidrat adalah susu, karena setelah dicampur betadin berubah warna dari
putih menjadi ungu, jus pisang, karena setelah dicampur betadin berubah warna dari putih
kekuningan menjadi ungu dan larutan nasi, karena setelah ditetesi betadin berubah warna
dari putih menjadi biru kehitaman. Sedangkan larutan yang tidak mengandung karbohidrat
adalah larutan gula, larutan gula merah, sirup dan santan kelapa karena setelah ditetesi
betadin warnanya tidak menjadi biru kehitaman atau ungu kehitaman.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nyoman Sudarma, Sri Idayani, Didik Setiawan, Putu Oka Dharmawan. 2018.
PEMANFAATAN BETADINE SEBAGAI INDIKATOR UJI KLORIN PADA BERAS
BERPEMUTIH. Jurnal Kesehatan. Vol 5( 2 ) : 157-164

2. Siregar, Nurhamida Sari. 2014. KARBOHIDRAT. Jurnal Ilmu Keolahragaan, Vol. 13 (2):
38 – 44

3. Uji Karbohidrat ( Amilum ) Pada Makanan Pakai Betadine. ( 2021 ). Di akses pada 19
September 2021, dari https://infocrb.com/uji-karbohidrat-amilum-pada-makanan-pakai-
betadine-kok-bisa-cari-tau-yuk/

Anda mungkin juga menyukai