Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BIOLOGI UMUM

UJI VITAMIN C DAN UJI KARBOHIDRAT

Oleh:

Elisabeth Anggelika Nahampun

(4203141009)

Kelompok B

Kelas : PSPB 2020 D

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Wasis Wuyung Wisnu Brata,S.Pd.,M.Pd.

Universitas Negeri Medan


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Pendidikan Biologi 2020
Judul : UJI VITAMIN C DAN UJI KARBOHIDRAT (AMILUM) DENGAN
METODE IODINE
Tujuan : Dapat mengidentifikasi vitamin C, dan dapat menguji karbohidrat
(amilum) pada makanan dengan menggunakan iodine.
Tinjauan Pustaka : Uji Vitamin C dan Uji Amilum dengan metode iodine (sumber literatur
dari 2 buku ber-ISBN dan 2 artikel nasional terakreditasi)
Metode :

A. Alat dan Bahan : dalam bentuk tabel


No Alat Jumlah
1 Pipet tetes ( bisa diganti dengan pipet 1
biasa/ drop/ lainnnya)
2 Mortal atau sejenisnya ( alat penumbuk) 1
3 Gelas kecil 2
4 Piring kecil 2

No Bahan Jumlah
1 Betadine secukupnya
2 Sari Jeruk Nipis secukupnya
3 Vitamin C IPI ( boleh diganti dengan secukupnya
vitamin C lainnya)
4 Sari buah Jeruk manis secukupnya
5 Sari buah mentimun secukupnya
6 Sari Bengkoang secukupnya
7 Kentang secukupnya
8 Tahu secukupnya
9 Tempe secukupnya
10 Pisang matang secukupnya
11 Uji Jalar/ Ubi Kayu secukupnya
12 Nasi secukupnya
B. Prosedur Kerja

Uji Vitamin C

1. Sebelum dilakukan uji vitamin C, bahan yang akan di uji dihaluskan terlebih dahulu
dengan cara diparut lalu disaring untuk mendapatkan sarinya.
2. Setelah itu disiapkan tabung reaksi ( dirumah gelas kecil) yang diisi dengan air
sebanyak 2 sendok makan ( 20 ml), lalu tetesi dengan 3 tetes betadine (setara lebih
kurang 0,25 ml)
3. Dibuat juga larutan vitamin C dengan cara melarutkan 5 butir tablet vitamin C ( IPI)
kedalam 20 ml air. Larutan tersebut digunakan sebagai kontrol pada pengujian ini.
4. Setelah larutan betadine disiapkan, diteteskan sari dari bahan yang diuji pada gelas
yang berisi larutan air+betadine tersebut.

Uji Karbohidrat (Amilum)

1. Semua bahan, yaitu tempe, tahu, kentang, nasi, ubi kayu/ jalar, pisang kemudian
hancurkan/ lumatkan bahan-bahan tersebut untuk dijadikan sampel.
2. Setelah dihaluskan masukkan sampel pada piring yang telah disediakan. 3. Masing-
masing sampel ditetesi dengan larutan iodin sebanyak 2/3 tetes.
4. Diamkan selama 2-3 menit, kemudian amati perubahan warna yang terjadi.
5. Catat hasil dari pengamatan.
Hasil dan Pembahasan

A. Hasil (dalam bentuk tabel)

Hasil Uji Vitamin C

No Bahan Warna Awal Warna Jumlah


(larutan Akhir Tetesan
Betadine)
1 Vitamin C tablet yang Warna kuning Jernih 1 tetes
telah dilarutkan kecoklatan
2 Sari Jeruk Nipis Warna kuning Jernih 14 tetes
kecoklatan
3 Sari Jeruk Manis Warna kuning Jernih 10 tetes
kecoklatan
4 Sari buah tomat Warna kuning Jernih 3 tetes
kecoklatan
5 Sari buah mentimun Warna kuning Jernih 6 tetes
kecoklatan
6 Sari bengkoang Warna kuning Jernih 17 tetes
kecoklatan

Hasil Uji Karbohidrat

Warna
No Bahan
Awal Setelah ditetesi
1 Kentang Warna lumatan kentang Berubah warna
(kuning) menjadi hitam
pekat
2 Tempe Warna lumatan tempe Tetap (Tidak
(coklat kehitaman) berubah warna)
3 Tahu Warna lumatan tahu Tetap (Tidak
(putih) berubah warna)
4 Ubi jalar/ ubi kayu Warna lumatan ubi Berubah warna
jalar/ubi kayu (putih) menjadi ungu
kehitaman
5 Nasi yang dilumatkan Warna lumatan nasi Berubah warna
(putih) menjadi ungu
kehitaman
6 Pisang Warna lumatan pisang Berubah warna
(kuning kecoklatan) menjadi hitam
pekat
B. Pembahasan (dalam bentuk paragraf)

Uji Vitamin C
(dibandingkan hasil dengan kandungan vitamin C masing-masing bahan pada literatur)

 Bahan 1 (Vitamin C tablet yang telah dilarutkan)


Larutan betadine yang ditetesi dengan larutan Vitamin C hanya dengan 1
kali tetes langsung berubah menjadi jernih.
Itu membuktikan bahwa larutan Vitamin C memang mengandung Vitamin
C yang kuat.

 Bahan 2 (Sari Jeruk Nipis)


Larutan betadine yang ditetesi dengan sari jeruk nipis berubah menjadi
lebih jernih setelah tetesan ke 15. Pada tetesan pertama belum terjadi perubahan,
tetes ke 8 sudah mulai agak berubah dan selanjutnya sampai tetesan ke 15 larutan
tersebut menjadi lebih jernih.
Itu membuktikan bahwa bahwa sari jeruk nipis mengandung Vitamin C
tetapi mungkin kandungan Vitamin C pada sari jeruk nipis yang diuji sedikit
ataupun lemah.

 Bahan 3 (Sari Jeruk Manis)


Larutan betadine yang ditetesi sari jeruk manis dengan 10 kali tetes
berubah menjadi jernih.
Itu membuktikan bahwa sari jeruk manis mengandung Vitamin C dan
kandungannya pada sari jeruk manis yang diuji sedikit.

 Bahan 4 (Sari Tomat)


Larutan betadine yang ditetesi sari tomat pada tetesan pertama belum
terjadi perubahan, tetes ke 2 mulai berubah jernih dan pada tetesan ke 3 larutan
betadine tersebut sudah jernih.
Itu membuktikan bahwa bahwa sari tomat mengandung Vitamin C dan
kandungannya pada sari tomat yang diuji kuat.

 Bahan 5 (Sari Buah Mentimun)


Larutan betadine yang ditetesi sari buah mentimun pada tetesan pertama
belum ada perubahan warna, dan pada tetesan ke 6 larutan betadine tersebut
berubah menjadi jernih.
Itu membuktikan bahwa sari buah mentimun mengandung Vitamin C.
 Bahan 6 (Sari bengkoang)
Larutan betadine yang ditetesi sari bengkoang pada tetesan pertama belum
terjadi perubahan, di tetes ke 10 mulai berubah dan di tetes ke 17 warna air
larutan betadine berubah menjadi warna putih keabu-abuan atau sudah mulai
jernih.
Itu membuktikan bahwa sari bengkoang mengandung Vitamin C dan
kandungannya pada sari bengkoang yang diuji mengandung sedikit Vitamin C.

Uji Karbohidrat
(dibandingkan hasil dengan kandungan amilum masing-masing bahan pada literatur)

 Bahan 1 (Lumatan kentang)


Pada lumatan kentang yang ditetesi betadine, dalam tetesan ke 6 dan
didiamkan selama 2-3 menit, berubah warna menjadi hitam pekat.
Itu menunjukkan bahwa kentang mengandung amilum/karbohidrat.

 Bahan 2 (Lumatan tempe)


Pada lumatan tempe yang ditetesi betadine sebanyak 3 tetes dan
didiamkan selama 2-3 menit, tidak berubah warna sama sekali (tetap seperti
warna asalnya)
Itu membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum/karbohidrat.

 Bahan 3 (Lumatan tahu)


Pada lumatan tahu yang ditetesi betadine sebanyak 3 tetes dan didiamkan
selama 2-3 menit tidak mengalami perubahan warna ( tetap seperti warna asalnya)
Itu membuktikan bahwa tahu tidak mengandung amilum/karbohidrat.

 Bahan 4 (Lumatan ubi jalar/ubi kayu)


Pada lumatan ubi jalar/ubi kayu yang ditetesi betadine sebanyak 3 tetes
langsung berubah menjadi warna ungu kehitaman.
Itu membuktikan bahwa ubi jalar maupun ubi kayu mengandung
amilum/karbohidrat.

 Bahan 5 (Nasi yang dilumatkan)


Lumatan nasi yang ditetesi betadine sebanyak 3 tetes langsung berubah
warna menjadi hitam pekat.
Itu membuktikan bahwa nasi mengandung amilum/karbohidrat.
 Bahan 6 (Lumatan pisang)
Lumatan pisang ditetesi betadine sebanyak 3 tetes dan setelah didiamkan
selama 2-3 menit langsung berubah warna menjadi hitam pekat.
Itu membuktikan bahwa pisang mengandung amilum/karbohidrat.

Anda mungkin juga menyukai