Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REVIEW

(CBR)

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :

Elisabeth Anggelika Nahampun (4203141009)

Kelas : PSPB 20 D

Mata Kuliah : Telaah Kurikulum

Dosen Pengampu : Dr. Hasruddin Lubis, M. Pd.

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah,
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Review untuk memenuhi tugas
mata kuliah Telaah Kurikulum. Saya mengucapakan terima kasih kepada Dosen pengampu
Bapak Dr. Hasruddin Lubis, M. Pd. yang telah memberikan tugas dan pedoman untuk
menyelesaikan tugas Critical Book Review ini. Saya memohon maaf kepada para pembaca
jika terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Critical Book Review ini.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun. Saya
juga berharap, semoga Critical Book Review yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya.

Tarutung, 22 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….
1.1 MANFAAT CRITICAL BOOK REVIEW…………………………………………………………. 
1.2 TUJUAN……………………………………………………………………………………………..
1.3 IDENTITAS BUKU I YANG DI REVIEW ………………………………………………………...
BAB II  A. RINGKASAN ISI BUKU I………………………………………………………………..
Bab 1 Pengertian, Dimensi, Fungsi, Dan Peranan Kurikulum…………………………………………...
Bab 2 Landasan-Landasan Pengembangan Kurikulum………………………………………………….
Bab 3 Komponen-Komponen Pengembangan Kurikululum…………………………………………….
Bab 4 Prinsip – Prinsip Pengembangan
Kurikulum……………………………………………………...
Bab 5 Pengembangan Kurikulum Dan Organisasi Kurikukulum………………………………………..
Bab 6 Evaluasi Kurikulum……………………………………………………………………………….
Bab 7 Konsep Dasar Pembelajaran………………………………………………………………………
Bab 8 Komponen- Komponen Pembelajaran…………………………………………………………….
Bab 9 Prinsip – Prinsip Pembelajaran……………………………………………………………………
Bab 10 Pendekatan, Strategi Dan Model Pembelajaran…………………………………………………
Bab 11 Inovasi, Kurikulum Dan Pembelajaran………………………………………………………….
B.  RINGKASAN ISI BUKU II………………………………………………………………………..
Bab 1 Hakikat Kurikulum………………………………………………………………………………..
Bab 2 Landasan Pengembangan Kurikulum……………………………………………………………..
Bab 3 Desain Kurikulum…………………………………………………………………………………
Bab 4 Pendekatan Dan Model Pengembangan Kurikulum………………………………………………
Bab 5 Pengembangan Tujuan Dan Isi Kurikulum……………………………………………………….
Bab 6 Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ………………………………………...
Bab 7 Pengembangan Dokumen KTSP………………………………………………………………….
Bab 8 Sistem Pembelajaran………………………………………………………………………………
Bab 9 Mengajar Dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum………………………………………….
Bab 10 Faktor Psikologis Dalam Pembelajaran………………………………………………………….
Bab 11 Guru Dalam Proses Pembelajaran……………………………………………………………….
Bab 12 Strategi Pembelajaran……………………………………………………………………………
Bab 13 Inovasi Kurikulum Dan Pembelajaran…………………………………………………………..
Bab 14 Evaluasi Kurikulum Dan Pembelajaran…………………………………………………………
Bab 15 Penilaian Portofolio……………………………………………………………………………...
BAB III
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………...
A.  Pembahasan Isi Buku………………………………………………………………………………...
A.1 Pembahasan Tentang Definisi Kurikulum…………………………………………………………..
A.2 Pembahasan tentang Komponen Pengembangan Kurikulum……………………………………….
A.3 Pembasan tentang Model Perkembangan……………………………………………………………
A.4 Pembahasan tentang Strategi Pembelajaran…………………………………………………………
A.5 Pembahasan tentang Evaluasi Kurikulum…………………………………………………………...
A.6 Pembahasan tentang Inovasi Kurikulum Pembelajaran……………………………………………..
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku……………………………………………………………………..
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………..
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..
4.2 Rekomendasi Untuk Perbaikan Buku………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Manfaat Critical Book Review

 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran


 Untuk menambah pengetahuan tentang Kurikulum dan Pembelajaran

1.2 Tujuan Penulisan Critical Book Review

 Mengulas isi sebuah buku


 Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam buku
 Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan setiap bab
dari buku pertama dan buku kedua
 Membandingkan isi buku pertama dan kedua

C.     Identitas Buku I yang direview

1.      Judul Buku          : KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


2.      Edisi                     : 2011
3.      Pengarang           : Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Dr.Toto
Ruhimat, M.Pd.
4.      Penerbit               : PT RajaGrafindo Persada
5.      Tahun Terbit      : 2011
6.      ISBN                    : 978-979-769-382-4
D.    Identitas Buku II yang direview

1.      Judul Buku           : KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


2.      Edisi                      : 2011
3.      Pengarang            : Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M.Pd.
4.      Penerbit                : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP
5.      Tahun Terbit       : 2011
6.      ISBN                     : 978-979-1486-19-4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU I

BAB 1. PENGERTIAN, DIMENSI, FUNGSI,  DAN PERANAN KURIKULUM

Kurikulum(curriculum) berasal dari  kata curir (pelari ) dan curere (tempat  berpacu )
dan pada awalnya  digunakan  dalam dunia olahraga. Maka dari itu, kurikulum adalah segala
perencanaan yang belajar yang dijadikan pedoman atau acuan dalam kegiatan belajar
mengajar.
Fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk pedoman dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Bagi guru adalah untuk pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Bagi sekolah kurikulum berfungsi untuk mengawasi pengajar . Bagi masyarakat
kurikulum berfungsi untuk membentuk karakter anak, dan fungsi kurikulum bagi siswa
adalah membentuk karakter, mental,moral dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut.
Peranan kurikulum yaitu peranan konservatif, peranan kreatif, dan peranan kritis dan
evaluatif.

 Peranan Konservatif
Pada peranan konservatif, kurikulum diharapkan dapat membina dan mempengaruhi perilaku
siswa sesuai dengan nilai-nilai budaya sosial yang dianggap masih relevan.
 Peranan Kreatif
Kurikulum diharapkan dapat mengembangkan siswa dalam menciptakan ide-ide serta
gagasan baru dan dapat mengembangkan segala potensi ataupun bakat yang ada pada diri
siswa tersebut.
 Peranan Kritis dan Evaluatif
Kurikulum diharapkan dapat menjadi filter sosial. Karena tidak semua nilai-nilai  budaya
sosial luhur yang baik jika diterapkan dan juga tidak semua perkembangan baru dapat
diterima dengan baik oleh siswa.

Ketiga peranan tersebut sangatlah penting dan harus seimbang. Agar tidak ada
ketimpangan yang terjadi yang dapat menyebabkan peranan kurikulum disekolahan menjadi
tidak oprimal.

Terdapat 4 jenis landasan kurikulum :

1.      Landasan Filosofis
Pada landasan ini filsafat sangatlah berhubungan dengan pendidikan. Karena pada
dasarnya filsafat  digunakan  sebagai sarana untuk memecahkan setiap masalah pendidikan
dan banyak memberikan manfaat yang berkenaan dengan tujuan pendidikan. Salah satu
manfaat filsafat adalah dapat menentukan arah dunia pendidikan. Hal ini tentu saja karena
menurut artinya filsafat adalah cara berfikir yang kritis, yang mengupas sesuatu
sedalamdalamnya.

2.      Landasan Psikologis
Landasan ini adalah landasan yang harus diperhatikan dan tidak boleh diabaikan.
Karena landasan ini berhubungan dengan psikologis, yaitu jiwa anak, perkembangan  anak
dan karakter anak. Pada landasan ini kurikulum berharap kepada pendidik agar selalu
memperhatikan psikologis anak. Kurikulum berharap agar pendidik dapat mengembangkan
segala minat bakat pada anak dan memahami mental anak. Pendidik harus tahu betul, metode
apa yang layak ia gunakan pada situasi –situasi tertentu dan pendidik harus dapat menerapkan
metode sesuai dengan tahap-tahap perkembangan individu.

3.      Landasan Sosiologis
Pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat
yang diharapkan. Untuk mengahasilkan masyarakat yang baik maka proses sosialisasi
dilakukan dengan cara interaksi insani dibina, dan dikembangkan sesuai dengan nilai budaya.

4.      Landasan Teknologi
Yaitu asumsi asumsi yang bersumber dari hasil riset atau penelitian dan aplikasidari
ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.

BAB 3 KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum terbentuk dalam 4 komponen  yaitu Komponen Tujuan, Isi Kurikulum,


Metode atau Strategi dan Komponen Evaluasi. Keempat komponen ini harus saling
berhubungan agar tidak ada ketimpangan yang mengganggu jalannya sistem. Tujuan
pendidikan di klasifikasikan menjadi empat yaitu:
1.      Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
2.      Tujuan Pendidikan Institusional (TI)
3.      Tujuan Kurikuler (TK)
4.      Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)

BAB 4 PRINSIP – PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Prinsip adalah hal yang sangat penting sifatnya dan sangat mendasar terlahir dari
keyakinan diri sendiri dan sangat mendasar terlahir dari keyakinan diri sendiri dan menjadi
suatu keercayaan. Pada dasarnya, prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dari hakikat itu
sendiri.

Ada empat prinsip dalam pengembangan Kurikulum :

1.      Data Empiris (Emprical data) yaitu merujuk pada pengalaman yang terdokumen
2.      Data Eksperimen (eksperimen data) yaitu merujuk pada temuan-temuan dari penelitian
3.      Cerita atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore or curriculum ) adat atau
kebiasaan yang masih digunakan masyarakat sekarang
4.      Akal sehat (common sense) hasil

Prinsip pengembangan Kurikulum diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

1)      anggapan kebenaran yang utuh dan menyeluruh(whole truth)


2)      anggapan kebenaran yang parsial (partial truth)
3)      anggapan dan kebenaran yang membutuhkan pembuktian (hypothesis)

Tidak hanya itu prinsip pengembangan dibedakan dalam 2 kategori :

1.      Prinsip umum, biasa digunakan dalam setiap pengembangan kurikulum


2.      Prinsip khusus, biasa digunakan ditempat tertentu dan dalam situasi tertentu.
BAB 5 PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN ORGANISASI KURIKUKULUM

Ada  6 Model Pengembangan kurikulum :

1.      Model Ralph Tyler

Ada 4 tahap yang dilakukan :


a.       Menentukan tujuan pendidikan
b.      Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan
c.       Menentukan organisasi pengalaman belajar
d.      Menentukan evaluasi pembelajaran

2.      Model Administratif

Model ini ide awal dan pelaksanaannya dimulai dari pejabat tingkat atas pembuat
keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum serta didukung
oleh beberapa ahli, yaitu ahli pendidikan, kurikulum, disiplin ilmu, tokoh masyarakat, tim
pelaksana pendidikan, dan pihak dunia kerja.

3.      Model Grass Roots

Model Grass Roots merupakan model pengembangan kurikulum yang dimulai dari
arus bawah, maksudnya adalah kurikulum dimulai dari guru-guru lalu pengembangannya
dilakukan oleh siswa-siswi, agar kesalahan-kesalahan terkecil hingga terbesar dapat terlihat
dan hasilnya pun lebih spesifik.

4.      Model Demostrasi

Model demostrasi adalah model pengembangan kurikulum yang idenya datang dari
Grass Roots. Cara pelaksanaanya pun tidak jauh beda.

5.      Model Miller-Seller

Model pengembangan Miller Seller adalah pengembangan kurikulum kombinasi


antara model transaksi (Taba’s & Robinson). Dengan tahapan pengembangan sebagai berikut
 Klarifikasi Orientasi Kurikulum,
 Pengembangan Tujuan,
 Identifikasi model belajar,
 Implementasi.

6.      Model Taba (Inverted Model)

Model Taba (Inverted Model) adalah modifikasi dari model Tyler. Modifikasi
penekanannya pada pemusatan perhatian guru. Pada model ini, guru harus aktif penuh dalam
pengembangan kurikulum, guru diposisikan sebagai inovator dalam pengembangan
kurikulum. Ini merupakan ciri dari model Taba.
7.      Model Beauchamp

Terdiri dari 5 tahap, yaitu :


1. Menentukan arena atau wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum,
2. Menetapkan personalia,
3. Organisasi dan pengembanagn kurikulum,
4. Implementasi kurikulum,
5. Evaluasi kurikulum

Organisasi kurikulum merupakan pola susunan sajian isi kurikulum yang bertujuan
untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa
dalam melakukan kegaitan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Organisasi kurikulum terbagi atas ruang lingkup atau cakupan (scope), urutan bahan
(sequence), kontinuitas (keseimbangan) dan keterpaduan (integrade).

Secara umum terdapat 2 bentuk Organisasi Kurikulum yaitu:

1.      Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran (Subject Curriculum)


Dalam Bentuk Kurikulum

a.       Mata Pelajaran Yang Terpisah-Pisah (Separated Subject Curriculum)


b.      Mata Pelajaran Terhubung (Correlated Curriculum)
c.       Fusi Mata Pelajaran (Broadfields Curriculum)

2.      Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)

a.       Kurikulum Inti ( Core Curriculum)


b.      Sosial Function Dan Persistent Situations
c.       Exerience Atau Activity Curriculum

BAB 6 EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara


keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kienerja yang dievaluasi adalah
efektivitas, relevansi, efisiensi dan kelaikan (feasibility) program.

Tujuan Evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan: Perbaikan program,


Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak dan Penentuan tindak lanjut pengembangan.
Model evaluasi digolongkan kedalam 5 model, yaitu:

1.      Measurement, yaitu evaluasi yang dilakukan dengan cara pengukuran perilaku siswa
untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok
2.      Congruence, yaitu pemeriksaan kesesuaian atau congruence antara tujuan pendidikan
dan hasil belajar yang dicapai
3.      Ilumination, yaitu studi mengenai pelaksaan program, pengaruh faktor lingkungan,
kebaikan-kebaikan dan kelemahan program serta pengaruh program terhadap perkembangan
hasil belajar
4.      Educational system Evaluation, yaitu perbandingan performance antara setiap
dimensi program dan kriteria yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgement
5.      CIPP, yaitu model evaluasi dengan fokus pada content, input, process serta produk

BAB 7 KONSEP DASAR PEMBELAJARAN

Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat dipahami dengan menganalisis aktivitas


komponen pendidik, peserta didik, bahan ajar, media, alat, prosedur, dan proses belajar.

Konsep awal memahami pembelajaran ini dapat dipandang dari apa itu”belajar”.
Perubahan dan munculnya beberapa konsep dan pemahaman tentang belajar merupakan suatu
bukti bahwa pembelajaran adalah proses mencari kebenaran, menggunakan kebenaran dan
mengembangkannya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia khusunya yang
berhubungan dengan upaya mengubah prilaku,sikap, pengetahuan dan pemaknaan terhadap
tugas-tugas selama hidupnya

BAB 8 KOMPONEN- KOMPONEN PEMBELAJARAN

Kata pembelajaran dan kata pengajaran dapat dibedakan pengertiannya. Kalau kata
pengajaran hanya ada didalam konteks guru murid di kelas formal, sedangkan kata
pembelajaran tidak hanya ada didalam konteks guru murid dikelas formal. Akan tetavi
meliputi kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri oleh guru secara fisik. Dalam
pembelajaran memiliki komponen yaitu: tujuan, bahan(materi pembelajaran), strategi
pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

BAB 9 PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN

Prinsip pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran


untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan). Bahwa untuk terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien maka
terdapat bebrapa ketentuan, kaidah, norma atau disebut dengan prinsip pembelajaran yang
harus menjadi perhatian dan menjadi inspirasi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Prinsip pembelajaran dapat diklasifikasikan kedalam 2 bagian, yaitu:


 Prinsip pembelajaran yang bersifat umum, yaitu bahwa belajar menghasilkan
perubahan perilaku peserta didik yang relative permanen, peserta didik memiliki
potensi, gandrung dan kemampuan yang merupakan benih kondarati untuk
ditumbuhkembangkan, perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh
alami linear sejalan proses kehidupan.
 Prinsip pembelajaran yang bersifat khusus, yaitu Prinsip Perhatian dan Motivasi,
Keaktifan, Keterlibatan Langsung, Berpengalaman, Pengulangan, Tantangan, Balikan
dan Penguatan dan Prinsip Perbedaan Individual.

BAB 10 PENDEKATAN, STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru melakukan peranan-peranan tertentu agar


siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Strategi
pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber
belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tetentu.
Jenis strategi pembelajaran dapat dipahami berdasarkan : rasio guru dan siswa yang terlibat
dalam pembelajaran, pola hubungan guru dan siswa dalam pembelajaran, peranan guru dan
siswa dalam pengelolaan pembelajaran, peranan guru dan siswa dalam mengolah pesan atau
materi pembelajaran, dan proses berfikir dalam mengolah pesan atau materi pembelajaran.

BAB 11 INOVASI, KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Everett M. Rogers(1983) menyebut difusi adalah proses untuk mengkomunikasikan


suatu inovasi kepada anggota suatu sistem sosial melalui saluran komunikasi tertentu dan
berlangsung sepanjang waktu.

Ada 3 ciri utama inovasi pendidikan, yaitu:


 Memiliki kekhasan/khusus, artinya suatu inovasi akan memiliki cirri yang khas dalam
arti ide, program, tatanan, sistem termasuk hasil yang diharapkan.
 Memiliki ciri atau unsur kebaruan, artinya suatu inovasi harus memiliki karakteristik
sebagai sebuah karya dan buah pikir yang memiliki kadar orisnalitas dan kebaruan.
 Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, artinya bahwa suatu
inovasi akan dilakukan melalui proses yang tergesa-gesa namun kegiatan inovasi
dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih
dahulu.

Ciri-ciri Inovasi :

1. Adanya keuntungan relative(relative advantages)


2. Memiliki kekompakan dan kesepahaman(compatibility)
3. Memiliki derajat kompleksitas (complexity)
4. Dapat dicobakan(trialability)
5. Dapat diamati(observability)

Tahapan dari proses keputusan Inovasi:

1. Tahap pengetahuan (knowledge)


2. Tahap bujukan (persuation)
3. Tahap pengambilan keputusan(decision making)
4. Tahap implementasi(implementation)
5. Tahap konfirmasi(confirmation)

Dalam inovasi ada  cirri yang bisa diperhatiakan yaitu: penggantian, perubahan,
penambahan, penyusunan kembali, penghapusan dan penguatan. Mental Block Barriers
merupakan hamnbatan yang disebabkan oleh sikap mental, severti salah persepsi atau asumsi,
cenderung berfikir negative, dihantui oleh kecemasan dan kegagalan. Sedangkan hambatan
yang sifatnya culture block(hambatan budaya), antara lain berupa adat yang sudah mengakar
dan mentradisi, taat terhadap tradisi setempat. Hambatan social block (hambatan sosial) yaitu
hambatan inovasi sebagai akibat dari faktor sosial dan pranata masyarakat sekitar, misal
perbedaan suku dan agama atau ras.
RINGKASAN ISI BUKU II

BAB 1 HAKIKAT KURIKULUM

Menurut Murray Print 1993 Kurikulum meliputi : Planed learning experiences,


Offered within an educational institution / program, Represented as a document, Includes
experiences resulting from implementing that document.

Saylor dan Alexander (1956) yang mengatakan “The curriculum is the sumtotal of
school’s efforts to influence learning, wether in classroom, on the playground, or out of
school”. Maksudnya adalah kurikulum itu bukan hanya dipelajari akan tetapi menyangkut
mata pelajaran yang harus dipelajari akan tetapi menyangkut seluruh usaha sekolah untuk
memengaruhi siswa belajar baik didalam maupun diluar kelas atau bahkan di luar sekolah.
Jadi, kurikulum adalah suatu rancangan program belajar yang sengaja dirancang untuk
mengatur proses atau jalannya sistem pembelajaran.

Kurikulum memiliki 3 peran yaitu:

1. Peranan Konservatif, kurikulum berperan dalam membentengi siswa dari pengaruh


yang dapat merusak nilai luhur.Pada peranan ini, siswa harus melestarikan berbagai
nilai budaya warisan masa lalu.
2. Peranan Kreatif, kurikulum harus mengandung hal-hal baru yang dapat membuat
siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam
kehidupan sosial di masyarkat maupun di lingkungan sekolah.
3. Peranan Kritis dan Evaluatif, kurikulum juga berperan untuk filter atau penyeleksi
nilai dan budaya yang harus dipertahankan dan menyeleksi nilai atau  budaya baru
yang harus dimiliki peserta didik. Disini kurikulum harus berperan juga sebagai
pengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat  untuk kehidupan peserta
didik.

Ada beberapa fungsi kurikulum bagi siswa menurut Alexander Inglis (dalam Hamalik,
1990) :

a.       Fungsi Penyesuaian (The adjustive or adaptive function), kurikulum harus dapat


mengantar siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.
b.      Fungsi Integrasi (The Integrating function), kurikulum harus dapat mengembangkan
pribadi secara utuh
c.       Fungsi Pemilihan (The selective function), kurikulum harus dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya
d.      Fungsi Diagnostik (The diagnostic function), kurikulum digunakan untuk mengenal
dan memahami kelemahan dan kelebihan siswa
e.       Fungsi Persiapan (The Preparation function), kurikulum harus dapat memberikan
pengalaman belajar bagi anak baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi ataupun di kehidupan masyarakat.

Ada 2 jenis kurikulum yang harus di perhatikan yaitu :


1.      Kurikulum Ideal, adalah kurikulum yang dijadikan acuan dan pedoman guru dalam
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai acuannya.
2.      Kurikulum actual adalah kurikulum yang dalam proses pengerjaannya belum
maksimal

BAB 2 LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan Kurikulum adalah proses penyuluhan susunan rencana tentang isi dan
bahan pengajaran yang harus dipelajari serta menemukan bagaimana cara mempelajarinya.
Ada beberapa prinsip kurikulum :

a.       Prinsip Relevansi, yaitu kurikulum yang dapat membawa siswa agar dapat hidup
sesuai dengan nilai nilai yang ada di masyarakat serta membekali siswa baik dalam bidang
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan sesuai dengan tuntutan penerapan masyarakat
b.      Prinsip Fleksibilitas, kurikulum harus bersifat lentur dan fleksibel. Artinya kurikulum
itu harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada.
c.       Prinsip Kontinuitas, kurikulum harus dapat menjaga kesinambungan dan keterkaitan
antara materi materi pelajaran dan jenis program pendidikan, hal ini agar tidak  terjadi 
pengulangan materi pelajaranan yang diguanakan dalam segala keterbatasan

Landasan Landasan Pengembangan Kurikulum

 Landasan Filosofis dalam pengembangan kurikulum

Filsafat memgang peranan penting terhadap perkembangan kurikum diantaranya, filsafat


dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan, filsafat dapat menentukan
strategi atau cara pencapaian tujuan, filsafat dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan
proses pendidikan.

 Landasan Psikologis dalam pengembangan kurikulum

Psikologis merupakan salah satu peranan penting dalam kurikulum, seorang guru harus
memahami minat dan bakat yang dimiliki oleh siswanya, agar proses pembelajaran berjalan
dengan baik. Sebab jika seorang guru tidak memahami psikologis siswanya, maka sulit bagi
siswa

BAB 3 DESAIN KURIKULUM

Terdapat tiga bentuk organisasi dalam kurikulum :

 Subjected Centered Curriculum, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk
mata pelajaran yang terpisah-pisah.
 Correlatad Curriculum, bahan atau mata pelajaran tidak disajikan dalam terpisah
tetapi segala mata pelajaran yang memiliki kedekatan atau sejenis dikelompokkan
menjadi suatu bidang studi semisal pelajaran Sains.
 Integrated Curriculum, tidak lagi menampakkan mata pelajaran atau bidang studi
tetapi lebih kepada unit yang mencari dan menganalisi fakta untuk memcahkan
masalah.
 Berikut ini desain kurikulum:

a.       Desain kurikulum yang berorientasi pada masyarakat, persfektif status quo (The status
quo persfective) adalah rancangan kurikulum ini diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai
budaya masyarakat, persfektif pembaharuan (the reformist persfective) adalah kurikulum
yang dikembangkan untuk lebih meningkatkan kualitas masyarakat itu sendiri, persfektif
masa depan (the futurist persfective) adalah kurikulum yang lebih mengutamakan
kepentingan sosial daripada kepentingan individu.
b.      Desain kurikulum yang berorientasi pada siswa antara lain, persfektif kehidupan anak di
masyarakat dan psikologis.
c.       Desain kurikulum teknologis, model desain ini difokuskan kepada  efektivitas program,
metode an bahan bahan yang dianggap mencapai tujuan

BAB 4 PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

Ada dua pendekatan pengembangan kurikulum:

1.      Pendekatan Top Down, pengembangan kurikulum muncul atas inisiatif para penjabat
pendidikan atau para administrator atau dari para administrator atau dari para pemegang
kebijakan pendidikan seperti dirjen atau kepala Kantor Wilayah
2.      Pendekatan Grass Roots, pengembangan kurikulum berasal dari para pemegang
kebijakan kemudian turun ke stafnya atau dari atas kebawah atau dengan kata lain
pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru kemudian menyebar
pada lingkungan yang lebih luas.

Model – model Pengembangan Kurikulum :

1.      Pengembangan Kurikulum Model Tyler


2.      Pengembangan Kurikulum Model Taba
3.      Pengembangan Kurikulum Model Oliva
4.      Pengembangan Kurikulum Model Beauchamp

BAB 5 PENGEMBANGAN TUJUAN DAN ISI KURIKULUM

Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam kurikulum. Pertama,
tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap upaya
pendidikan. Kedua, dapat membantu dalam mendesain model kurikulum dan sistem
pembelajaran. Ketiga, dapat digunakan sebagai control kualitas pembelajaran.

Bloom mengklasifikasikan 3 domain tujuan :

1.    Domain kognitif tujuan pendidikan yang berkaitan dengan kemampuan intelektual atau
kemampuan berfikir. Domain ini terbagi menjadi 6 tingkatan yaitu :
a.       Pengetahuan
b.      Pemahaman
c.       Penerapan
d.      Analisis
e.       Sintesis
f.       Evaluasi
2.    Domain afektif, berkenaan dengan sikap, domain ini merupakan kelanjutan dari domain
kognitif. Seseorang memiliki sikap tertentu terhadap sesuatu objek manakalatelah memiliki
kemampuan kognitif tingkat tinggi. Domain afektif memiliki 5 tingkatan, yaitu :
a. Penerimaan
b. Merespons           
c. Menghargai
d. Mengorganisasi
e. Karakterisasi nilai

3. Domain Psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan


seseorang. Domain psikomotor memiliki 6, tingkatan yaitu :
a.      gerak refleks
b.      keterampilan dasar
c.      keterampilan perceptual
d.     keterampilan fisik
e.     gerakan keterampilan    
f.      komunikasi nondiskursif

Tujuan pendidan dari bersifat umum sampai kepada tujuan khusus itu dapat
diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:

1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)                       


2. Tujuan Institusional (TI)
3. Tujuan Kurikuler (TK)                               
4. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran(TP)

Bahan atau materi kurikulum adalah isi atau muatan kurikulum yang harus dipahami
siswa dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

Sumber –sumber Materi Kurikulum,

1. Masyarakat beserta budayanya, sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik


agar dapat hidup dimasyarakat. Dengan demikian apa yang dibutuhkan masyarakat
harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan isi kurikulum. Kebutuhan
masyarakat yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum meliputi
masyarakat lingkungan sekitar local, dalam tatanan nasional, dan masyarakat global.
2.  Siswa sebagai sumber materi kurikulum, tugas dan fungsi pendidikan adalah untuk
mengembangkan seluruh potensi siswa. Oleh sebab itu kebutuhan anak menjadi salah
satu sumber materi kurikulum. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perumusan isi kurikulum dikaitkan dengan siswa, yakni 1) kurikulum sebainya
sesuaikan dengan perkembangan anak 2) Isi kurikulum sebaiknya mencakup
keterampilan.
3. Siswa hendaknya didorong untuk belajar secara aktif 4) materi kurikulum hendaknya
sesuai dengan minat dan keinginan siswa

Tahap Penyeleksian Materi Kurikulum:

a.    Identifiaksi kebutuhan, maksudnya pengembang kurikulum dituntut berfikir kritis


untuk mengevaluasi dan menyeleksi bahan atau materi yang sesuai dengan kebutuhan.
b.    Mendapatkan bahan kurikulum, maksudnya bahan kurikulum dapat diperoleh dari
jurnal penelitian, menelaah sumber-sumber literature yang baru, melacak informasi internet
c.    Analisis bahan, maksudnya analisis bahan kurikulum diperlukan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Kesalahan dari sudut kelengkapan maupun
keakuratan dapat mengakibatkan rendahnya kualitas kurikulum
d.   Penilaian bahan kurikulum, maksudnya kriteria untuk menentukan bahan layak atau
tidak adalah dengan cara menguji scope dan sequence-nya. Apakah tingkat kedalaman dan
urutan bahannya sesuai dengan taraf perkembangan siswa.
e.    Membuat keputusan mengadopsi bahan, maksudnya penentuan kelayakan  bahan
harus dilakukan secara objektif. Oleh karena itu para pengembang kurikulum harus hati-hati
serta menjauhkan diri dari kepentingan subjektif.

Kriteria penetapan materi kurikulum


 tingkat kematangan siswa
 tingkat pengalaman anak
 taraf kesulitan materi

BAB 6 HAKIKAT KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KTSP merupakan salah satu model kurikulum yang bersifat desentralisasi. KTSP
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan. 

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan makna kurikulum operasional.


Pertama, sebagai kurikulum operasional KTSP dalam pengembangannya tidak terlepas dari
ketetapan yang disusun pemerintah secara nasional. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional  Pasal 36 ayat 1 yang menjelaskan bahwa
pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

Kedua, sebagai kurikulum operasional KTSP harus memerhatikan cirri khas


kedaerahan sesuai dengan bunyi UU No.20 tahun 2003 ayat 2 yakni bahwa kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsif diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.

Ketiga, sebagai kurikulum operasional, para pengembang kurikulum didaerah


memiliki keleluasan dalam mengembangkan kurikulum menjadi unit-unit pelajaran, misalnya
dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran.
Dihubungkan dengan konsep dasar dan desain kurikulum maka KTSP memiliki unsur
karakteristik, yaitu:
a.       Berorientasi pada disiplin ilmu
b.      Berorientasi pada pengembangan individu
c.       Mengakses kepentingan daerah
d.      Merupakan kurikulum teknologis

Secara khusus diterapkannya KTSP adalah :

1) meningkatkan kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum,


mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia
2) meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
melalui pengambilan keputusan bersama
3) meningkatkan kompetensi yang sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan
yang akan dicapai.

Pengembangan KTSP didasarkan 2 landasan pokok yakni landasan empiris dan


landasan formal.

 Landasan empiris di antaranya:


1. Adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan baik proses maupun hasil
2. Indonesia memiliki keragaman sosial budaya dengan potensi dan kebutuhan yang
berbedam dan kebutuhan harus dijadikan pertimbangan dalam proses penyusunan dan
pengembangan kurikulum
3. Peran sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum bersifat pasif

 Landasan Formal, yaitu dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam UU
RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP :

1.    Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan


lingkungannya
2.    Beragam dan terpadu
3.    Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4.    Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5.    Menyeluruh dan berkesinambungan
6.    Belajar sepanjang hayat
7.    Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Proses Penyusunan KTSP :

1.    Analisis konteks
·  Mengidentifikasi standar isi dan standar kemampuan lulusan
·  Menganalisis semua kondisi yang ada
·  Menganalisis peluang dan tantangan

2.    Mekanisme Penyusunan

a.    Tim Penyusun
 Tim Penyusun, tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK terdiri atas guru,
konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota
 Tim penyusun KTSP pad MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor dan
kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota
 Tim Penyusun KTSP pada SDLB, SMPLB, dan SMALB terdiri atas guru, konselor,
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota
b.    Kegiatan   
c.    Pemberlakuan

BAB 7 PENGEMBANGAN DOKUMEN KTSP

Struktur KTSP terdiri dari 2 dokumen. Dokumen pertama berisi tentang acuan
pengembangan KTSP memuat latar belakang, tujuan dan prinsip pengembangan, tujuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan. Kedua berisi tentang
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB 8 SISTEM PEMBELAJARAN

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain berkaitan dan saling
berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ada 3 hal penting dalam sistem yakni: 1) Setiap
sistem pasti memiliki tujuan 2) Sistem selalu mengandung satu proses 3) Proses kegiatan
dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-
unsur tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap sistem pembelajaran :

1.      Faktor guru, guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi
suatu strategi pembelajaran
2.      Faktor siswa, siswa adalah organism yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Sikap dan penampilan siswa di kelas juga merupakan aspek lain yang
mempengaruhi proses pembelajaran
3.      Faktor sarana dan prasarana, sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara
langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran
4.      Faktor lingkungan, ada 2 faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor
organisasi kelas dan iklim sosial-psikologi. Organisasi kelas yang terlalu besar memiliki
kecenderungan sebagai berikut : a) sumber daya kelompok semakin luas sehingga waktu
yang tersedia semakin sempit b) kelompok kurang mampu memanfaatkan dan menggunakan
sumber daya yang ada  c) kepuasan belajar setiap siswa cenderung menurun d) perbedaan
individu semakin tampak sehingga semkain sukar mencapai kesepakatan e) semakin banyak
siswa yang menunggu untuk sama sama maju mempelajari materi pelajaran baru f) semakin
banyak siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam iklim belajar

BAB 9 MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM

Konsep Dasar Mengajar


Sebagai proses menyampaikan ilmu pengetahuan, mengajar memiliki karakteristik yaitu:
a.       Proses pengajaran berorientasi pada guru
b.      Siswa sebagai objek belajar
c.       Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu
d.      Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran

Bruce Weil (1980) mengemukakan 3 prinsip penting dalam proses pembelajaran:


1.      Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau
mengubah struktur kognitif
2.      Berhubungan dengan tipe tipe pengetahuan yang harus di pelajari. Ada tipe
pengetahuan fisik, sosial, dan logika
3.      Dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial

Makna pembelajaran ditunjukkan oleh beberapa ciri sebagai berikut :


1.      Pembelajaran adalah proses berpikir
2.      Proses pembelajaran adalah memanfaatkan potensi otak
3.      Pembelajaran berlangsung sepanjang hayat

Prinsip – Prinsip Mengajar :


1.      Berorientasi pada tujuan, yaitu segala aktivitas guru dan siswa mesti di upayakan
untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Keberhasilan strategi pembelajaran ditentukan
oleh keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran
2.      Aktivitas, yaitu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa, baik
aktivitas fisik maupun psikis
3.      Individualitas, mengajar adalah usaha untuk mengembangkan setiap individu siswa
walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa
4.      Integritas, yaitu mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh
pribadi siswa. Jadi, tidak saja mengembangkan aspek kognitif saja, melainkan asvek afektif
dan psikomotor
5.      Interaktif, yaitu mengajar bukan hanya menyampaikan pengetahuan melainkan
dianggap sebagai mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar
6.      Inspiratif, yaitu proses pembelajaran harus dapat memungkinkan siswa untuk mencoba
dan melakukan sesuatu. Oleh karena itu , guru mesti membuka berbagi kemungkinan yang
dapat dikerjakan siswa
7.      Menyenangkan, yaitu proses pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh
potensi siswa
8.      Menantang, yaitu proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan
berfikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal
9.      Motivasi, yaitu dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak atau melakukan
sesuatu

Makna Belajar

Belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang
bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor. Ada
banyak faktor yang menyebabkan perubahan tingkah laku diantaranya:
1) perubahan tingkah laku  karena pengaruh obat
2) perubahan perilaku karena kematangan
3) perubahan perilaku karena penyakit
4) perubahan perilaku karena pertumbuhan jasmani

Berkenaan dengan hasil belajar Gagne mengemukakan ada 5 jenis  hasil belajar :
1.      Belajar kemahiran intelektual (kognitif), ada 3 tipe yaitu belajar membedakan atau
diskriminasi, belajar konsep dan belajar kaidah
2.      Belajar informasi verbal
3.      Belajar mengatur kegiatan intelektual
4.      Belajar sikap
5.      Belajar keterampilan motorik

Teori Belajar
Banyak teori belajar yang membahas tentang terjadinya tingkah laku. Setiap teori
berpangkal dari pandangan tentang hakikat manusia , yaitu pandangan hakikat manusia
menurut Jack Locke manusia merupakan organism pasif sedangkan menurut Leibnitz
manusia merupakan organisme aktif.

BAB 10 FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM PEMBELAJARAN

Motivasi adalah dorongan yang davit menimbulkan perilaku tertentu yang terarah
kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Fungsi motivasi : mendorong siswa untuk
beraktivitas dan motivasi sebagai pengarah
Upaya untuk membangkitkan motivasi: a) memperjelas tujuan yang ingin dicapai b)
membangkitkan minat siswa c) mencivtakan suasana yang menyenangkan d) berilah pujian
yang wajar terhadap keberhasilan siswa e) berikan penilaian f) ciptakan persaingan dan kerja
sama
Proses pengamatan : 1) penerimaan rangsangan dari luar 2) pengiriman rangsangan
ke pusat kesadaran atau otak 3) pemberian tafsiran terhadap rangsangan yang diterima

BAB 11 GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

 Meningkatkan professional guru :

a.       Guru sebagai jabatan professional


b.      Mengajar sebagai pekerjaan professional
c.       Kompetensi professional guru

 Optimalisasi peran guru dalam proses pembelajaran :


a.       Guru sebagai sumber belajar
b.      Guru sebagai fasilitator
c.       Guru sebgai pengelola
d.      Guru sebagai demonstrator
e.       Guru sebagai pembimbing
f.       Guru sebagai motivator
g.      Guru sebagai evaluator

BAB 12 STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran yaitu suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang akan didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pertimbangan Strategi Pembelajaran:


a.       Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
b.      Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
c.       Pertimbangan dari sudut siswa
d.      Pertimbangan – pertimbangan lainnya

Jenis Strategi Pilihan :


1.      Strategi Pembelajaran Ekspositori
2.      Strategi Pembelajaran Inkuiri
3.      Strategi Pembelajaran Kooperatif
BAB 13 INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Inovasi kurikulum dan pembelajaran yaitu ide, gagasan atau tindakan tindakan
tertentu dalam bidang kurikulum  dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan
masalah pendidikan.
Masalah pendidikan sebagai sumber Inovasi :
1.      Masalah Relevansi Pendidikan
2.      Masalah Kualitas Pendidikan
3.      Masalah Efektivitas dan Efisiensi
4.      Masalah Daya Tampung yang Terbatas

Difusi dan keputusan Inovasi, yaitu proses komunikasi atau saling tukar informasi
tentang suatu bentuk inovasi antar warga masyarakat sasaran sebagai penerima inovasi
dengan menggunakan saluran tertentu dalam waktu tertentu
Hambatan Inovasi : a) estimasi yang tidak tepat b) konflik dan motivasi c) inovasi tidak
berkembang d) masalah financial e) penolakan dari kelompok tertentu f) kurang adanya
hubungan sosial

Beberapa jenis Inovasi dalam Kurikulum dan Pembelajaran :


1.      Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP)
2.      Penyelenggaraan Sekolah Lanjutan (SLTPT)
3.      Pengajaran Melalui Modul
4.      Pembelajaran Melalui Komputer

BAB 14 EVALUASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


Guba dan Lincoln mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses memberikan
pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan, bisa berupa benda,
orang, keadaan.

Fungsi evaluasi:
a.       Alat yang penting sebagai umpan balik siswa
b.      Untuk mengetahui ketercapaiam siswa dalam menguasai tujuan
c.       Memberikan informasi untuk mengembangkan kurikulum
d.      Digunakan oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan
e.       Bagi pengembang kurikulum untuk menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin
dicapai
f.       Sebagai umpan balik semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah

Ruang Lingkup Evaluasi :


1.      Evaluasi Kurikulum Sebagai Suatu Program Atau Dokumen
2.      Evaluasi Pembelajaran Sebagai Implementasi Kurikulum
3.      Evaluasi Berbasis Kelas

BAB 15 PENILAIAN PORTOFOLIO


Penilaian Portofolio memiliki manfaat yaitu:
1.       Dapat memberikan gambaran yang utuh tentang perkembangan kemampuan siswa
2.      Merupakan penilaian yang autentik
3.      Dapat mendorong siswa pada pencapaian hasil yang maksimal tanpa meresa tertekan
4.      Dapat menumbuhkan motivasi belajar
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Isi Buku

1. Pembahasan tentang Definisi Kurikulum

Kurikulum menurut buku yang direview petama adalah sejumlah rencana isi yang
merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi
pendidikan yang isinya berupa proses yang statis maupun dinamis dan kompetensi yang harus
dimiliki.
Sedangkan kurikulum menurut menurut buku yang direview kedua adalah mata pelajaran
ynag harus dikuasai anak didik.
Berdasarkan  kedua pendapat diatas kurikulum adalah sebuah dokumen perencanaan yang
berisi tentang tujuan yang harus dicapai , isi materi dan pengalaman belajar  yang harus
dilakukan siswa

2. Pembasan tentang Komponen Pengembangan Kurikulum

Komponen pengembangan kurikulum menurut buku yang direview pertama ada 4


komponen yaitu :
1) tujuan
2) isi
3) metode dan
4) evaluasi

Sedangkan komponen sisterm pembelajaran menurut buku yang direview kedua terdiri
dari 5 komponen yaitu :
1) tujuan
2) isi/materi
3) metode
4) media dan
5) evaluasi 

Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka setiap komponen harus berkaitan satu sama
lain.

3. Pembasan tentang Model Perkembangan

Model Perkembangan menurut buku yang direview pertama yaitu  langkah sistematis
dalam proses penyusunan kurikulum.
Model Perkembangan menurut buku yang direview kedua yaitu sarana untuk mempermudah
berkomunikasi atau sebagai petunjuk yang bersifat persfektif untuk mengambil keputusan.
Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka model perkembangan yaitu proses sistem
perencanaan program pembelajaran dalam bentuk naratif, mathematic dan grafis dalam
proses penyusunan kurikulum.

4. Pembahasan tentang Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran menurut buku yang direview pertama yaitu pola umum rencana
interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Strategi pembelajaran menurut buku yang direview kedua Keemp (1995) yaitu suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka strategi
pembelajaran adalah rencana atau rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan
siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

5. Pembahasan tentang Evaluasi Kurikulum

Evaluasi Kurikulum menurut buku yang direview pertama yaitu untuk memeriksa
kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria.
  Evaluasi Kurikulum menurut buku yang direview kedua yaitu suatu proses
mempertimbangkan untuk memberi nilai dan arti terhadap suatu kurikulum tertentu.
Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka evaluasi kurikulum adalah suatu proses untuk
memeriksa kinerja kurikulum dengan menunjukkan kualitas yang dinilai.

6. Pembahasan tentang Inovasi Kurikulum Pembelajaran

Inovasi Kurikulum Pembelajaran menurut buku yang direview pertama yaitu


pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru atau berupa praktik-praktik tertentu atau
berupa produk dari suatu hasil olah pikir dan olah teknologi yang diterapkan melalui tahapan
tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul dan
memperbaiki suatu keadaan tertentu.
Inovasi Kurikulum Pembelajaran menurut buku yang direview kedua yaitu suatu idea
tau gagasan atau tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap
baru untuk memecahkan masalah pendidikan
Berdasarkan  kedua pendapat diatas  maka inovasi kurikulum adalah ide atau pemikiran
cemerlang untuk menyelesaikan maslah di bidang pendidikan 
A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN  BUKU

Kelebihan Buku I

 Bahasa yang digunakan sangatlah ilmiah, ini bagus untuk mahasiswa untuk
menambah wawasan dalam penggunaan bahasa keilmiahan
 Pada buku ini banyak hal yang pernah saya alami ketika menjadi siswa, dimana
menjelaskan bagaimana guru seharusnya dan bagaimana siswa seharusnya. Buku ini
baik bagi saya karena saya adalah calon pendidik anak bangsa
 Dalam buku ini dijabarkan dan membahas prinsip – prinsip pembelajaran.Sehingga
pembaca mengetahui prinsip apa saja yang termasuk dalam pembelajaran
 Berisikan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
 Buku ini memiliki alur yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga tidak membuat
saya bingung dalam memahami hal hal yang disampaikan dari buku ini, buku ini
menjelaskan dengan detail. Apa yang disampaikan pun seimbang
 Beberapa pada bagian bab terdapat rangkuman yang berisiskan ringkasan materi dari
bab tersebut. Sehingga dapat memudahkan untuk mencari penjelasan yang singkat
dan mudah dimengerti
 Desain buku sangat menarik
 Keunggulan buku ini adalah mampu mengetahui hubungan kurikulum dan
pembelajaran
 Setiap bab terdapat soal latihan, yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa agra
mahasiswa bisa mengembangkan ilmu yang sudah didapat disetiap bab yang sudah
dipelajari

Kekurangan Buku I

 Harga buku yang lumayan mahal sehingga sulit untuk dimiliki oleh semua orang
khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah
 Menggunakan bahasa yang sangat ilmiah sehingga membuat saya sulit dalam
memahami hal hal yang ingin disampaikan oleh penulis buku.
 Isi materi terlalu ringkas dan pembahasannya kurang luas, sehingga para mahasiswa
terpaksa harus mencari referensi lagi di buku lain.
 Buku ini tidak memaparkan secara rinci bagaimana pengimplementasian dari isi buku
dalam kegiatan langsung di lembaga pendidikannya, namun hanya terpaku pada
materi saja
 Penulisan di buku ini tidak menarik, yang mana tulisan tulisan dalam buku hanya
menggunakan warna hitam, sehingga kurang dapat menarik minat mahasiswa untuk
membacanya

Kelebihan Buku II

 Cover buku lebih menarik karena warna percetakan cover cukup cerah
 Harganya lebih murah, dengan harga yang lebih murah maka mahasiswa dapat
membelinya
 Isi buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh matrik yang dapat mempermudah kita
untuk lebih memahami lagi dan bagaimana pendidikan itu yang sebenarnya
 Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini cukup umum dan menggunakan
bahasa yang tidak baku sehingga dengan bahasa yang komunikatif memudahkan
mahasiswa dalam memahami isi buku
 Buku ini menjelaskan secara rinci tentang KTSP dibandingkan buku pada umumnya
 Buku ini banyak menjelaskan dan menjabarkan mengenai teori sekaligus
implementasinya sehingga memperjelas isi dari buku tersebut
 Refernsi referensi yang digunakan dalam penulisan buku ini sebagian besar
merupakan buku buku karya luar negeri yang menyajikan teori cukup bagus
 Buku ini lebih domain memaparkan pada praktik dalam dunia pendidikan masa kini

Kekurangan Buku II

 Tidak memiliki banyak warna dalam bukunya. Hanya ada warna hitam dan putih
 Tidak adanya menjabarkan secaras detail tentang biodata dari penulis
 Penulis kurang teliti tentang kerapian buku, hal ini dibuktikan dengan tidak rapinya
spasi penulisan dan munculnya daftar isi pada bagian tengah buku
 Tidak disertai latihan atau pertanyaan yang dimuat dalam buku tersebut
 Dalam penjelasan disetiap sub bab dibuku ini hanya menjelaskan menggunakan
sistem paragraph baru sehingga jika pembaca tidak teliti bisa melewatkan informasi
penting tersebut. Seharusnya ditulis dalam bentuk point.

PERBANDINGAN BUKU I DAN BUKU II

Dari yang saya baca mengenai 2 buku “Kurikukulum dan Pembelajaran” karya Tim
Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
dan buku kedua karya Wina Sanjaya, saya dapat membandingkan kedua buku ini sebagai
berikut:
 Dari segi cover : Buku kedua memiliki cover lebih menarik ketimbang buku pertama
karena buku pertama karena buku kedua memiliki warna cover yang warnanya lebih
cerah
 Dari segi isi : Buku I cukup baik dan mudah dipahami. Disetiap bab di buku 1
dilengkapi gambar yang mendukung isi dari buku, sehingga membantu proses
pemahaman oleh mahasiswa. Berisikan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
Beberapa bagian bab terdapat terdapat rangkuman yang berisikan ringkasan materi
dari bab tersebut.Dengan demikian hal itu dapat memudahkan kita untuk mencari penjelasan
yang jelas dan singkat serta mudah dimengerti. Pada setiap bab pada buku ini adanya
dilampirkan latihan-latihan yang dapat menguji kemampuan mahasiswa dalam memahami isi
materi  
 Dari segi kerapian : Buku pertama lebih rapi daripada buku kedua karena pada bukuj
kedua terdapat bercak-bercak tinta dan kurang rapi spasi penulisannya
 Dari segi harga : Buku kedua memiliki harga lebih murah daripada buku pertama,
sehingga bagi mahasiswa buku ini lebih murah daripada buku pertama, sehingga bagi
mahasiswa buku ini lebih mudah dijangkau untuk dibeli
 Dari segi referensi : Buku pertama memiliki referensi yang cukup banyak sama
halnya bukku kedua. Namun pada buku kedua penulis banyak mengambil teori dari
penulis sehingga kurang penjelasannya tentang bagaimana kurikulum di Indonesia
dan bagaimana sistemnya.

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari kedua buku dapat disimpulkan bahwa kedua buku memiliki kualitas yang cukup
baik untuk digunakan sebagai referensi dalam belajar.Kita ketahui bahwa begitu pentingnya
kurikulum dan pembelajaran di bangku sekolah dan perkuliahan. Bisa kita lihat dari segi isi
buku pertama dan kedua yang menjelaskan cukup bagus dan lengkap materi tentang
kurikulum dan pembelajaran meski masih ada sedikit kekurangan.
Kurikulum dan pembelajaran sangat perlu untuk dipelajari bagi mahasiswa yang mengambil
jurusan di FKIP. Karena dari buku inilah kita dapat mempelajari bagaimana kurikulum,
penyusunannya, pengembangannya dan kaitannya dengan pembelajaran.
Kedua buku ini bisa menjadi referensi dalam belajar, baik bagi mahasiswa yang mempelajari
tentang kurikulum, bagi calon pendidik dan bagi tenaga pendidik baik dosen maupun guru.

4.2 REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN BUKU

Saran untuk buku pertama seharusnya mencari lebih banyak lagi referensi agar teori-
teori yang disajikan di dalam buku lebih lengkap, buku pertama diharapkan lebih banyak
membahas tentang pengertian kurikulum dan pembelajaran dalam arti luas dan lebih banyak
menjelaskan menggunakan diagram atau matriks agar lebih membantu pembaca dalam
memahami isi buku dan memperhatikan lagi desain cover agar lebih menarik dan membuat
harga buku lebih terjangkau.

Saran untuk buku kedua diharapkan lebih teliti dalam pengetikan, referensi lebih
ditambahkan agar lebih banyak ilmu yang bisa didapatkan pembaca, dan lebih
memperhatikan bercak bercak tinta yang dapat mengurangi kerapian dan memperhatikan
spasi pada penulisan buku.
DAFTAR PUSTAKA

pembelajaran, T. p. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: RajaGrafindo Persada.


Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M. (2011). kurikulum dan pembelajaran. Bandung: Kencana Media
Group.

Anda mungkin juga menyukai