1408
Saptono, S., dkk / Unnes Science Education Journal 5 (3) (2016)
1409
Saptono, S., dkk / Unnes Science Education Journal 5 (3) (2016)
1410
Saptono, S., dkk / Unnes Science Education Journal 5 (3) (2016)
penalaran, analisis relevansi, dan review Uji coba model IAAF dilakukan
pembelajaran. berdasarkan dua kriteria, yaitu uji
keterlaksanaan model, dan kebermaknaan
Uji Coba Model IAAF model dalam mengembangkan kemampuan
penalaran dan berpikir analitik. Uji
keterlaksanaan model IAAF difokuskan pada Tugas yang diberikan kepada mahasiswa
keterlaksanaan setiap tahapan sintaks dalam mencakup tugas individu dan kelompok.
perkuliahan. Adapun uji kebermaknaan model Pengukuran tugas individu dilakukan
IAAF difokuskan pada perkembangan kemampuan berdasarkan rubrik dengan rentang skor 10-100.
penalaran dan berpikir analitik mahasiswa dalam Tugas kelompok pembuatan peta konsep
Biologi Sel selama perkuliahan. dilakukan berdasarkan rubrik dengan rentang
skor 1-4 untuk setiap kategori, yaitu identifikasi
Pengukuran Kemampuan Penalaran dan Berpikir konsep, hubungan antarkonsep, dan penjelasan
Analitik hubungan antarkonsep. Tugas kelompok
Pengukuran kemampuan penalaran dan penyusunan laporan review artikel hasil
berpikir analitik mahasiswa dilaksanakan sebelum penelitian dilakukan berdasarkan rubrik dengan
(pretest) dan setelah perkuliahan (posttest). Soal yang rentang skor 1-4 untuk setiap kategori, yaitu
digunakan berjumlah 30 item soal, terdiri dari 20 relevansi judul, penguasaan materi, dan
item soal pilihan ganda (selected response), dan 10 simpulan.
item soal pilihan ganda beralasan (constructed
response). Tiga puluh item soal tersebut mencakup Analisis data
enam kategori kemampuan, yaitu kemampuan Analisis data perkembangan kemampuan
penalaran korelasi, proporsonal, probabilitas, dan penalaran dan berpikir analitik mahasiswa
kemampuan berpikir analitik dalam dalam Biologi Sel dilakukan secara kuantitatif.
mengidentifikasi gagasan utama, berargumentasi, Data perkembangan kemampuan penalaran dan
dan komparasi. Setiap kategori kemampuan berpikir analitik mahasiswa diidentifikasi
diwakili lima soal. berdasarkan kriteria California Critical Thinking
Skills Test/CCTST seperti pada Tabel 1.
1411
Saptono, S., dkk / Unnes Science Education Journal 5 (3) (2016)
Hasil
Implementasi Model IAAF
Hasil implementasi model IAAF dalam
perkuliahan Biologi Sel menunjukkan bahwa sintaks
model yang terdiri dari enam tahapan dan atribut
asesmen formatif yang diintegrasikan dalam
perkuliahan dapat berjalan dan bermakna dalam Keterangan:
perkembangan kemampuan penalaran dan berpikir Skor pada tabel merupakan skor maksimal 100,
analitik mahasiswa. Perkembangan kemampuan hasil konversi skor pada rubrik
tersebut teridentifikasi melalui tugas individu dan
tugas kelompok. Gambar 4. Rerata skor setiap aspek peta konsep
1412
Saptono, S., dkk / Unnes Science Education Journal 5 (3) (2016)
1413
Saptono, S., dkk / Unnes Science Education Journal 5 (3) (2016)
1414
Saptono, S., dkk / Unnes Science Education Journal 5 (3) (2016)
1415
Saptono, S., dkk / Unnes Science Education Journal 5 (3) (2016)
seluruh kelompok mahasiswa mampu menentukan berargumentasi yang logis dan ilmiah seseorang
artikel hasil penelitian relevan yang dimuat pada mampu memahami fenomena alam dengan
jurnal nasional maupun internasional. baik. Tujuan mendasar dari pendidikan sains
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa menurut (Akinoglu, 2008) adalah
untuk melakukan review terhadap jurnal memungkinkan peserta didik untuk
internasional merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan
melatih kemampuan writing dan communicating. untuk memahami dan menjelaskan baik diri
Bentuk-bentuk penugasan untuk mendukung mereka sendiri dan lingkungannya. Konsep
pelaksanaan asesmen, seperti writing, reviewing, dan sains yang dipelajari siswa akan lebih kokoh jika
communicating efektif dalam meningkatkan mereka melakukan proses (konstruksi)
kemajuan belajar mahasiswa (Quitadamo & Kurtz, pengetahuan tersebut. Dauer et al., (2014)
2007; Noblitt et al., 2010). menyatakan bahwa kemampuan
Kemampuan berpikir analitik dapat juga mengemukakan argumentasi untuk menjelaskan
dikembangkan melalui review artikel dalam buku fenomena merupakan salah satu komponen
atau hasil penelitian yang relevan dengan pokok penting dalam proses literasi sains. Untuk dapat
kajian yang sedang dipelajari. Memahami sebuah berargumentasi dengan baik dibutuhkan
artikel, kemudian memberikan review terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu
artikel tersebut dengan menggunakan pengetahuan strategi yang dapat diterapkan untuk melatih
yang dimiliki, serta mempresentasikan hasil review kemampuan argumentasi adalah penerapan
membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi scaffolding assessment dengan pemberian tugas
dan dapat mengembangkan critical thinking secara bertahap yang disesuaikan dengan tingkat
(Quitadamo & Kurtz, 2007; Reynolds & Moskovitz, kesulitan dan relevansi.
2008; Noblitt et al., 2010).
Hasil perhitungan uji-t yang ditunjukkan pada SIMPULAN
Tabel 2 dan 3, mengindikasikan bahwa
implementasi model IAAF memberikan pengaruh Higher order thinking skills, khususnya
secara signifikan terhadap perkembangan kemampuan penalaran dan berpikir analitik
kemampuan penalaran dan berpikir analitik dapat dikembangkan melalui perkuliahan
mahasiswa. Pemberian kesempatan mahasiswa Biologi Sel dengan penerapan model
untuk berpikir dan menganalisis dalam proses pembelajaran Integrasi Atribut Asesmen
pembelajaran Biologi Sel memberikan pengaruh Formatif (IAAF). Salah satu karakteristik model
positif terhadap pemahaman materi. Meskipun IAAF, yaitu mengintegrasikan atribut asesmen
demikian, berdasarkan analisis deskriptif dalam formatif dalam proses perkuliahan, memberikan
studi ini ditemukan bahwa kemampuan kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan
argumentasi (salah satu jenis kemampuan berpikir kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui
analitik) mahasiswa masih memperoleh skor yang penyelesaian tugas individu dan kelompok yang
rendah. Tentu, hal tersebut menjadi catatan bagi relevan.
pengajar jika menerapkan model IAAF. Dalam implementasinya, pengajar harus
Jimenez-Aleixandre (2008) menyatakan bahwa mampu berkolaborasi dengan mahasiswa dalam
kemampuan berargumentasi dalam sains mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar juga
merupakan kemampuan yang tidak mudah dimiliki. perlu memberi kesempatan kepada mahasiswa
Dalam kemampuan berargumentasi bidang sains untuk melakukan self-assessment pada akhir
terdapat tiga hal penting, yaitu pemahaman pembelajaran untuk mendeteksi kemajuan
terhadap konsep sains, keterkaitan konsep sains belajar mahasiswa dan memperbaiki proses
dengan masalah sosial, dan kemampuan berpikir perkuliahan.
tingkat tinggi. Oleh sebab itu, pengembangan Meskipun demikian, beberapa catatan
kemampuan berargumentasi diperlukan kegiatan perlu diperhatikan. Pertama, penerapan model
investigasi dan eksplorasi yang dilatihkan secara IAAF belum menjamin kemampuan
berulang terkait konsep-konsep yang sedang argumentasi mahasiswa dalam Biologi Sel,
dipelajari. sebagai salah satu aspek dalam kemampuan
Kemampuan berargumentasi merupakan aspek berpikir analitik, berkembang dengan baik.
penting dalam mempelajari sains, karena dengan Kedua, masih ditemui miskonsepsi pada
1416
Saptono, S., dkk / Unnes Science Education Journal 5 (3) (2016)
beberapa permasalahan yang terjadi pada their effectiveness. Cell Biology Education,
mahasiswa terkait kemampuan penalaran dan 2(3), 180-194.
berpikir analitik dalam Biologi Sel. Krajcik, J., Codere, S., Dahsah, C., Bayer, R., &
Mun, K. (2014). Planning Instruction to
DAFTAR PUSTAKA Meet the Intent of the Next Generation
Science Standards. Journal of Science Teacher
Education, 25(2), 157-175.
Akinoglu, O. (2008). Assessment of the Inquiry-Based
Project Implementation Process in Science
Lynd-Balta, E. (2006). Using literature and innovative
Education Upon Students’ Points of Views.
assessments to ignite interest and cultivate
International Journal of Instruction January, 1(1), 1 -
critical thinking skills in an undergraduate
12.
neuroscience course. CBE-life sciences
education, 5(2), 167-174.
Chabalengula, V. M., Mumba, F., & Mbewe, S. (2012).
How Pre-Rervice Teachers’ Understand and
McManus, S. M. (2008). A study of formative assessment
Perform Science Process Skills. Eurasia Journal of
and high stakes testing: Issues of student efficacy
Mathematics, Science & Technology Education, 8(3),
and teacher views in the mathematics classroom.
167-176.
North Carolina State University.
Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Hasil Belajar &
Noblitt, L., Vance, D. E., & Smith, M. L. D. (2010).
Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
A comparison of case study and traditional
teaching methods for improvement of oral
Dauer, J. M., Doherty, J. H., Freed, A. L., & Anderson,
communication and critical-thinking skills.
C. W. (2014). Connections between student
Journal of College Science Teaching, 39(5), 26.
explanations and arguments from evidence
about plant growth. CBE-Life Sciences Education,
Quitadamo, I. J., & Kurtz, M. J. (2007). Learning to
13(3), 397-409.
improve: using writing to increase critical
thinking performance in general education
Fencl, H. S. (2010). Development of students' critical-
biology. CBE-Life Sciences Education, 6(2),
reasoning skills through content-focused
140-154.
activities in a general education course. Journal of
College Science Teaching, 39(5), 56.
Reynolds, J., & Moskovitz, C. (2008). Calibrated Peer
Review Assignments in Science Courses:
Fry, H., Ketteridge, S. & Marshall, S. (2009).
Are They Designed to Promote Critical
Understanding student learning. Dalam Fry, H.,
Thinking and Writing Skills?. Journal of
Ketteridge, S. & Marshall, S. (2009). A Handbook
College Science Teaching, 38(2), 60.
for Teaching and Learning in Higher Education:
Enhancing Academic Practice. New York:
Sabriani, S. (2013). Penerapan Pemberian Tugas
Routledge.
Terstruktur disertai Umpan Balik pada
Pembelajaran Langsung untuk
Furtak, E. M., & Ruiz‐Primo, M. A. (2008). Making Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
students' thinking explicit in writing and
Siswa (Studi Pada Materi Pokok Struktur
discussion: An analysis of formative assessment
Atom Kelas X6 SMA Negeri 3
prompts. Science Education, 92(5), 799-824.
Watampone). CHEMICA, 13(2), 39-46.
Gotwals, A.W. & Songer, N.B. (2009). Reasoning up and
Smith, M. K., Wood, W. B., & Knight, J. K. (2008).
down a food chain: using an assessment
The genetics concept assessment: a new
framework to investigate students’ middle
concept inventory for gauging student
knowledge. Science Education, 94, 259-28.
understanding of genetics. CBE-life sciences
Education, 7(4), 422-430.
Gotwals, A. W., & Songer, N. B. (2010). Reasoning up
and down a food chain: Using an assessment
Wilson, C. D., Anderson, C. W., Heidemann, M.,
framework to investigate students' middle
Merrill, J. E., Merritt, B. W., Richmond, G.,
knowledge. Science Education, 94(2), 259-281.
... & Parker, J. M. (2006). Assessing
students' ability to trace matter in dynamic
Jimenez-Aleixandre, M. P. (2008). Argumentation in
systems in cell biology. CBE-Life Sciences
science education: an overview In S. Erduran &
Education, 5(4), 323-331.
MP Jiménez Aleixandre (Eds.) Argumentation
in science education: Perspectives from
Yuniati, S. (2012). Peta Konsep (Mind Mapping)
classroom-based research (pp. 3–27).
dalam Pembelajaran Struktur Aljabar.
Gamatika, 3(2).
Kitchen, E., Bell, J. D., Reeve, S., Sudweeks, R. R., &
Bradshaw, W. S. (2003). Teaching cell biology in
the large-enrollment classroom: methods to
promote analytical thinking and assessment of
1417