Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

(CBR)

THE STRATEGY OF GUIDANCE AND CONSELING

(STRATEGI BIMBINGAN DAN KONSELING)

Disusun Oleh :
Elisabeth Anggelika Nahampun (4203141009)

Kelas : PSPB 20 D
Mata Kuliah : Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu : Masta Marselina Sembiring, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
EXCECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN)

Buku yang kami review berjudul The Strategy Of Guidance And Counseling karya
Prof. Dr.Achmad Juntika Nurihsan, M. Pd. merupakan buku, yang masing- masing bab
memiliki rincian yang menarik dan sangat lengkap. Buku The Strategy Of Guidance And
Counseling ini mendeskripsikan tentang bimbingan konseling sedemikian rupa agar pembaca
memahami dengan baik apa itu strategi pedoman dan bimbingan konseling.
Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang
sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana
yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri
untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan
yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah,
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Critical Book Review untuk memenuhi
tugas mata kuliah Profesi Kependidikan. Kami mengucapakan terima kasih kepada Dosen
pengampu Ibu Masta Marselina Sembiring, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan tugas dan
pedoman untuk menyelesaikan tugas Critical Book Review ini. Kami memohon maaf kepada
para pembaca jika terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Critical
Book Review ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun. Kami juga berharap, semoga Critical Book Review yang kami susun ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Tarutung, 6 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
EXCECUTIVE SUMMARY 1
……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR 2
…………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI 3
………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR 4


……………………………………………………….
B. Tujuan Penulisan CBR 4
…………………………………………………………………...
C. Manfaat CBR 4
…………………………………………………………………………………
D. Identitas Buku 5
………………………………………………………………………………
BAB II RINGKASAN ISI BUKU

A. Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………….. 7

B. Bab II Strategi Bimbingan Dan Konseling …………………………………… 7

C. Bab III . Jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling………………..…......... 10

D. Bab IV Manajemen Bimbingan Dan Konseling …………………….…….. 10

E. Bab V Strategi Pengendalian Diri Dalam Bimbingan Dan Konseling


…………………………………………………………………………………………………… 13
….
BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku 15


………………………………………………………………….
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku 16
…………………………………………………
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN 17
………………………………………………………………………………
B. REKOMENDASI 17
…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi
analisis bahasa , pembahasan tentang Profesi Kependidikan. Pada dasarnya critical book
review menitik beratkan pada evaluasi ( penjelasan, interpretasi dan analisis ) mengenai
kelemahan dan kelebihan sehingga kita dapat mengetahui kualitas buku yang dibaca dengan
membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya, apa yang
menarik dan bagaimana buku tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari pengetahuan yang di dapat mampu menambah pemahaman
terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selain mengkritik buku, juga dapat melatih
kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahsan yang disajikan penulis.
Serta memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan sara n terhadap isi buku. Oleh
karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang Profesi Kependidikan.
B. Tujuan Penulisan CBR

 Untuk memenuhi tugas Critical Book Review dari Mata Kuliah Profesi
Kependidikan
 Untuk membahas lebih dalam tentang Bimbingan dan Konseling
 Untuk menambah pengetahuan tentang Bimbingan dan Konseling

C.Manfaat CBR

 Supaya para pembaca dapat lebih mengetahui Strategi Layanan Bimbingan dan
Konseling
 Supaya para pembaca dapat lebih paham tentang Strategi Layanan Bimbingan dan
Konseling
 Supaya masyarakat mengetahui betapa pentingnya Strategi Layanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah.
D. Identitas Buku

1. Buku Utama
Judul : The Strategy Of Guidance And Counseling

Pengarang : Prof. Dr. Achmad Juntika Nurihsan, M.Pd.

Penerbit : PT Refika Aditama

Kota Terbit : Bandung

Tahun Terbit : Cetakan Kelima 2017

ISBN : 978-602-6322-55 -5

2. Buku Pembanding I

Judul : Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir)

Pengarang: Prof. Dr. Bimo Walgito

5
Penerbit : C.V ANDI

OFFSET Kota Terbit:

Yogyakarta

Tahun Terbit : 2017

ISBN : 978-979-29-1282-1

3. Buku Pembanding II
Judul : Wawancara Konseling di Sekolah

Pengarang : Arintoko

Kota Terbit : Yogyakarta

Penerbit : C.V ANDI

OFFSET Tahun Terbit : 2017

ISBN : 978-979-29-2666-8
BAB II

RINGKASAN ISI

BUKU

BAB 1. Pendahuluan

Pendukung utama bagi tercap ainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang
bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dalam
penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, tetapi harus di dukung oleh peningkatan profesionalisasi dan sistem
manajementenaga kependidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk
menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-
citanya.

Kemampuan seperti itu tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi jugaa
menyangkut aspek perkembangan pribadi, social, kematangan intelektual, dan sistem nilai
peserta didik. Berkaitan dengan pemikiran tersebut, tampak bahwa pendidikan yang bermutu
di sekolah adalah pendidikan yang menghantarkan peserta didik pada pencapaian standar
akademis yang diharapkan dalam kondisi perkembangan diri yang sehat dan optimal. Untuk
pencapaian kompetensi siswa secara optimal diperlukan kerja sama yang baik antara
manajemen/supervise, pengajaran, dan bimbingan konseling yang merupakan 3 pilar
pendidikan.

BAB 2. Strategi Bimbingan Dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang diperuntukkan untuk


semua individu (baik yang mempunyai masalah maupun tidak) yang sedang berkembang.
Pada dasarnya layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengenal, memahami
dirinya dan mengembangkan potensi yang ada dan pada akhirnya dapat mengaktualisasikan
dirinya secara utuh. ini masih berkembang bahwa layanan bimbingan dan konseling hanya
diperuntukkan pada individu yang sedang mempunyai masalah, sehingga citra (image)
seorang konselor adalah tempat mengadunya individu yang bermasalah saja. Dan, jika
konselor di sekolah sebutannya adalah “polisi sekolah”, padahal tugas dan wewenang
konselor di sekolah bukan hanya mengurusi secara administrasi saja melainkan segala aspek
dan seharusnya konselor dapat menangani. Pertanyaan berikut, jika konselor di sekolah
hanya diperuntukkan

7
untuk individu bermasalah, bagaimana individu yang sedang berkembang, apakah tidak
membu tuhkan bantuan atau bimbingan dari seorang konselor?.

Pada masa sekarang bidang bimbingan dan konseling sudah mulai berkembang baik
dari mulai memahami konsep bimbingan dan konseling, materi layanan yang akan diberikan,
subyek layanan yang masih menjadi wewenangseorang konselor, strategi bimbingan dan
konseling, kompetensi seorang konselor berdasarkan pada Standar Kompetensi Konselor
Indonesia (SKKI) yang dibuat oleh ABKIN, dan evaluasi dari I program bimbingan dan
konseling maupun evaluasi untuk seorang konselor.

Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling

Bahwa bahwa struktur program bimbingan dan konseling komprehensif ikategorikan


ke dalam 4 jenis layanan, yaitu layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan
perencanaan individual, dan dukungan sistem. Untuk strategi layanan bimbingan dan
konseling terbagi menjadi 2 yaitu : :

1. Strategi layanan bimbingan yang meliputi tentang layanan dasar, layanan perencanaan
individual, dan dukungan sistem. Strategi layanan konseling yang meliputi tentang layanan
responsif.

BAB 3. Jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling

Dalam rangka pencapaian tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, terdapat


beberapa jenis layanan yang diberikan kepada siswa, diantarany:

1. Layanan Orientasi

Layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama


lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan mem
perlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang- kurangnya
diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layana orientasi
adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

2. Layanan Informasi
Layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai
informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan
informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat
tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan
informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk
pencegahan dan pemahaman.

3. Layanan Konten

Layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan
dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta
didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran
berfungsi untuk pengembangan.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di


dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan
ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat,
minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk
pengembangan.

5. Layanan Konseling Perorangan

Layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka
(secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan
dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan
masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk
pengentasan dan advokasi.

6. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui


dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan
keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan

9
tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik)
tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan
Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.

7. Layanan Konseling Kelompok

Layanan yang memungkinan peserta didik (masing- maising anggota kelompok)


memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui
dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan
Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

8. Konsultasi

Yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara- cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan
atau masalah peserta didik.

9. Mediasi

Yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan


memperbaiki hubungan antarmereka.

BAB 4. Manajemen Bimbingan Dan Konseling

Manajemen bimbingan konseling, merupakan keseluruhan proses aktivitas yang


dilakukan oleh sekelompok manusia dalam suatu sistem organisasi bimbingan dan konseling
dengan menggunakan segala sumber daya untuk mnecapai tujuan efisien dan efektif dalam
layanan bimbingan dan konseling. Tujuan manajemen bimbingan dan konseling yang dikutif
dari Syahril dan Riska Ahmad:

1. Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungan

2. Untuk menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis

3. Untuk dapat mengambil keputusan sendiri


4. Untuk mengarahkan diri sendiri

5. Untuk dapat mewujudkan diri sendiri

Peran konselor menurut Barruth dan Robinson antara lain:

1. Konselor sebagai konselor

Pemaknaan konseli sebagai suatu layanan bagi siapapun juga yang mencari bantuan
dari seseorang yang terlatih secara profesional (konselor), dalam layanan yang diberikan bisa
secara individu atau kelompok dengan cara mengarahkan konseli untuk memahami dan
menghadapi situasi kehidupan nyata sehingga bisa membuat suatu keputusan berdasarkan
pemahaman tersebut untuk kebahagiaan hidupnya.

2. Konselor sebagai seorang konsultan

Konselor yang efektif akan membangun atau memiliki jalinan kerja sama dengan
berbagai pihak demi kepentingan konseli, sehingga peran yang dilakukan tidak hanya terbatas
pada konselor sebagai konselor saja tetapi peran konselor sebagai konsultan menjadi tuntutan
yang harus dipenuhi.

3. Konselor sebagai agen perubahan

Keseluruhan lingkungan konseli harus dapat berfungsi sehingga dapat mempengaruhi


kesehatan mental menjadi lebih baik dan konselor dapat menggunakan lingkungan tersebut
untuk mempekuat atau mempertinggi fungsi konseli.

4. Konselor sebagai seorang agen pencegahan utama

Sebagai agen untuk mencegah perkembangan yang salah satu dan atau mengulang
kembali kesulitan. Penekanan dilakukan terutama dengan memberikan strategi dan pelatihan
pendidikan sebagai cara untuk memperoleh atau meningkatkan keterampilan interpersonal.

5. Konselor sebagai seorang manajer

Konselor harus sanggup menangani berbagai segi program pelayanan yang memiliki
ragam variasi pengharapan dan peran seperti perencanaan program, panilaian

11
kebutuhan, strategi evaluasi program,penetapan tujuan,pembiayaan dan pembuatan
keputusan.

Menurut Prayitno dan Erman Amti, prinsip bimbingan konseling itu rumusan prinsip-
prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan,
masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan dan
penyelenggaraan pelayanan. Dan mereka mengklarifikasikan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling ke dalam empat bagian, yaitu:

1. Prinsip- prinsip yang berkenaan dengan sasaran pelayanan

2. Prinsip- prinsip yang berkenaan dengan individu

3. Prinsip- prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan

4. Prinsip- prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan

Yang mendasari bimbingan dan konseling di sekolah yaitu:

1. Asas Kerahaisiaan

2. Asas Kesukarelaan

3. Asas Keterbukaann

4. Asas Kegiatan

5. Asas Kemandirian

6. Asas Kekinian

7. Asas Kedinamisan

8. Asas Keterpaduan

9. Asas Kenormatifan

10. Asas Keahlian

11. Asas Alih Tangan Kasus

12. Asas Tut Wuri Handayani


Aspek-aspek dalam manajemen bimbingan dan konseling yaitu:

1. Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling

2. Pelaksanaan dan Pengarahan Program Bimbingan dan Konseling

3. Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konsel

BAB 5. Strategi Pengendalian Diri Dalam Bimbingan Dan Konseling

Di era globalisasi dan reformasi ini, tatanan kehidupan masyarakat banyak sekali
mengalami suatu perubahan yang sangat drastis. Perubahan ini terjadi karena banyaknya
masyarakat yang terpengaruh orang- orang asing atau orang barat dan orang- orang
pendatang, perubahan ini terjadi juga dalam segala bidang, seperti bidang ekonomi, bidang
politik, bidang keamanan, bidang sosial dan bidang budaya dalam suatu masyarakat. Akan
tetapi perubahan yang terjadi di era globalisasi memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya yaitu banyaknya peluang bagi masyarakat untuk mengembang akan
dirinya seoptimal mungkin, dan dampak negatifnya yaitu banyak tantangan dan masalah baru
yang bermunculan di masyarakat.

Agar masyarakat tidak gampang terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang terjadi


di era globalisasi ini dan mampu mengahadapinya, maka perlukan manusia yang handal akan
memimpin diri mereka untuk keluar dari perubahan-perubahan itu. Pelajar atau mahasiswa
sebagai komponen masyarakat yang sebagian besar diproyeksikan akan memimpin masyrakat
di era globalisasi ini, para pelajar dan mahasiswa perlu dibekali dengan berbagai kompetensi
kepemimpinan yang hadal melalui bimbingan dan konseling. Salah satu strategi bimbingan
dan konseling yang perlu dimiliki oleh pelajar dan mahasiswa adalah strategi pengendalian
diri. Strategi pengendalian diri akan membekali para pelajar dan mahasiswa dalam
menghadapi berbagai godaan dan masalah-masalah yang akan timbul dan menghancurkan
dirinya dan masyarakatnya.

Menurut logue, A.W. (199 5: 7) self control as the choice of the large, more delayed
outcome. Logue dalam memaknai pengendalian diri lebih dari menekankan pada pilihan
tindakan yang akan memberikan manfaat dan keuntungan yang lebih luas dengan cara
menunda kepuasan sesaat (choice are delay gratification amd immadiate gratification).

Adapun dalam bahasa agama peng endal ian diri itu adalah upaya untuk menjaga diri
dari perbuatan- perbuatan yang dilarang oleh agama. Tuhan memerintahkan kita untuk
menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Api neraka disini dapat

13
ditafsirkan sebagi sesuatu yang menyakitkan, merugikan, dan menghancurkan kehidupan
manusia.

Sedangkan dalam bahasa umum pengendalian diri adalah “tindakan menahan diri
untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang akan merugikan dirinya di masa kini
maupun di masa yang akan datang”. Dan tujuan umum dari mengendalikan diri adalah
memperoleh keberhasilan, kemajuan dan kebahagiaan, sedangkan apabila dilihat dari sudut
pandang agama, tujuan pengendalian diri adalah menahan diri dalam arti yang luas.

Berikut ini adalah strategi pengendalian diri :

1. Ingat selalu pada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa mengatur diri kita

2. Berfikir dahulu dengan menggunakan akal yang jernih keuntungan dan kerugian bagi diri
kita sebelum melakukan sesuatu

3. Bersabar apabila kita terkena musibah

4. Kita bersabar dalam mengerjakan sesuatu yang diperintahkan Tuhan

5. Kita empati pada orang lain.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

Pengertian Bimbingan Konseling pada buku Prof. Dr. Achmad Juntika adalah
Menurut Prayitno & Erman Amti (1994:99) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak- anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan
individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku. Menurut Berdnard & Fullmer (1969), Konseling meliputi pemahaman dan hubungan
individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang unik
dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal
tersebut.

Pengertian Bimbingan Konseling pada bukuu Prof. Dr Bimo Walgito adalah Menurut
Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu
yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,
sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan
keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan
hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).
Menurut Bimo Walgito (1982:11) menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang
diberikan kepada individhu dalam memecahkan masalah kehidupanya dengan wawancara,
dengan cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapinya untuk mencapai
hidupnya dan menyetir (to steer). Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti
atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang menyatakan bahwa konseling
merupakan salah atu jenis layanan bimbingan.

Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa


Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang
ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang
lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

15
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Dilihat dari aspek tampilan buku yang direview cukup bagus dari segi pemilihan warna
dan gambar pada cover/sampul depan buku, tetapi gambar tidak sesuai tema dalam buku
tersebut.

2 Dilihat dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
bagus, tetapi kurangnya ukuran font yang terlalu kecil.

3. Dari aspek isi buku bagus dan lengkap, tetapi cukup sulit dalam memahami penjelasan
materi yang ada dalam buku tersebut,karena bahasa asing lebih banyak digunakan.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Di era globalisasi dan reformasi ini, tatanan kehidupan masyarakat banyak sekali
mengalami suatu perubahan yang sangat drastis. Perubahan ini terjadi karena
banyaknya masyarakat yang terpengaruh orang- orang asing atau orang barat dan
orang- orang pendatang, perubahan ini terjadi juga dalam segala bidang, seperti bidang
ekonomi, bidang politik, bidang keamanan, bidang sosial dan bidang budaya dalam
suatu masyarakat. Akan tetapi perubahan yang terjadi di era globalisasi memberikan
dampak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu banyaknya peluang bagi
masyarakat untuk mengembang akan dirinya seoptimal mungkin, dan dampak
negatifnya yaitu banyak tantangan dan masalah baru yang bermunculan di masyarakat.

Agar masyarakat tidak gampang terpengaruh oleh perubahan- perubahan yang


terjadi di era globalisasi ini dan mampu mengahadapinya, maka perlukan manusia yang
handal akan memimpin diri mereka untuk keluar dari perubahan-perubahan itu. Pelajar
atau mahasiswa sebagai komponen masyarakat yang sebagian besar diproyeksikan
akan memimpin masyarakat di era globalisasi ini, para pelajar dan mahasiswa perlu
dibekali dengan berbagai kompetensi kepemimpinan yang hadal melalui bimbingan dan
konseling.

B. REKOMENDASI ATAU SARAN

Pada buku ini, kami menyarankan agar editor menggunakan susunan kalimat
yang baik yang dapat mudah dipahami pembaca dan juga menggunakan tanda baca
yang jelas. Agar pembaca tidak kebingungan dan nyaman dalam membaca buku
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Juntika Nurihsan, Achmad. (2017). The Strategy Of Guidance And Counseling. Bandung:
REFIKA ADITAMA

Walgito, Bimo. (2017). Bimbingan dan Konseling ( Studi dan Karier). Yogyakarta : C.V
ANDI OFFSET

Arintoko. (2017). Wawancara Konseling di Sekolah. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET


17

Anda mungkin juga menyukai