Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA, MODERNISASI DAN

PEMBANGUNAN

A. Pendidikan
1. Konsep Pendidikan
Pendidikan sebagai aktivitas merupakan upaya yang secara sadar dirancang untuk
membtu orang atau sekelompok orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan
hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup baik yang bersifat manual, individual ataupun
sosial.
Menurut Tirtarahardja dan Sulo (2005: 82) pendidikan sebagai usaha sadar yang
sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asasasas tertentu. Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke
generasi yang lain. Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak
terputus dari generasi ke generasi di manapun di dunia ini
Menurut Pannen (2001;1) pendidikan digambarkan sebagai suatu kesatuan yang
terdiri dari subsistem dan membentu sustu sistem yang utuh. Sistem pendidikan ini dapat
diperoleh dari lingkungan masyarakat dan keluarga.
Sedangkan menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secra aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketermapilan yang diperlukannya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan demikian pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sadar yang
berlangsung secara terus menerus dalam rangka mengembangkan potensi siswa agar berguna
bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara dengan mengembangkan ilmu pengetahuan,
pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidupnya.
2. Tujuan Pendidikan
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembanggnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratif serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional tersebut mengandung makna terwujudnya kemampuan
bangsa menangkal setiap ajaran, paham atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Artinya program dan proses pendidikan itu pada semua tingktan dan jenis pendidikan
diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut.
B. Perubahan Sosial Budaya

Merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu


masyarakat. Didalam suatu perubahan terdapat sistem sosial yang mana terdiri dari nilai-nilai
sikap dan pola-pola perilaku antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sedangkan
perubahan budaya mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,
filsafat dan seterusnya bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk orgaisasi sosial.
Perubahan sosial dan perubahan budaya saling berkaitan, tidak ada masyarakat yang tidak
memiliki kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan tanpa masyarakat.
C. Pendidikan dan perubahan sosial budaya
Pendidikan memberikan sumbangan pada perubahan sosial yang terjadi pada individu
maupun masyarakat. Sistem pendidikan yang maju akan mempercepat perubahan sosial
dalam masyarakat tersebut, sedangkan pendidikan dapat mentransformasikan budaya melalui
pewarisan budaya dari generasi ke generasi lainnya. Sekolah dapat menanamkan kepada
peserta didik tentang nilai-nilai yang universal yang diterima di tengah0tengah masyarakat.
Apabila pendidikan diabaikan maka tidak akan ada proses transfer buadaya sehingga tidak
ada pelestarian dan pengembangan budaya yang akan mengakibatkan punahnya sosial budaya
suatu bangsa.
Menurut Idi (2011: 77) Perubahan sosial dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk,
baik perubahan lambat dan perubahan cepat, yaitu:
1. Evolusi
2. Revolusi
3. Perubahan kecil dan perubahan besar
4. Perubahan yang dikehendaki atau perubahan yang direncanakan dan perubahan
yang tidak dikehendaki atau perubahan yang tidak direncanakan.
D. Modernisasi
Modernisasi merupakan proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang
modern. Modernisasi merupakan suatu orientasi dari teknologi dan organisasi sosial,
modernisasi juga dapat dikatakan sebagai penerapan pengetahuan ilmiah melalui aktivitas
atau aspek kehidupan masyarakat.
Modernisasi dapat ditandai dengan perluasan kawasan pendidikan dan adanya
penyamarataan kesempatan masyarakat untuk menikmati fasilitas pendidikan. Modernisasi
dalam pendidikan bisa terlihat dengan banyaknya kebutuhan dunia kerja yang mana setiap
individu memiliki keterampilan kerja secara khusus.

J. W. Schoor (1980) mendefenisikan modernisasi sebagai penerapan pengetahuan


ilmiah yang ada kepada semua aktivitas, semua bidang kehidupan atau kepaa semua aspek
aspek masyarakat.
Proses modernisasi mengandung beberapa ciri pokok sebagai berikut:
1. Merupakan proses bertahap, dari tatanan hidup yang primitif-sederhana menuju
kepada tatanan yang lebih maju dan kompleks.
2. Merupakan proses homogenisasi. Modernisasi

membentuk

struktur

dan

kecenderungan yang serupa pada banyak masyarakat. Penyebab utama proses


homogenisasi ini adalah perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan
transportasi.
3. Merupakan proses yang tidak bergerak mundur, tidak dapat dihindarkan dan tidak
dapat dihentikan.
4. Merupakan proses progresif (ke arah kemajuan), meskipun tidak dapat dihindari
adanya dampak (samping).
5. Merupakan proses evolusioner, bukan revolusioner; hanya waktu dan sejarah yang
dapat mencatat seluruh proses, hasil maupun akibat-akibat serta dampaknya
E. Pembangunan
Teori tentang pembangunan telah banyak dikeluarkan oleh banyak para ahli-ahli sosial
barat, salah satunya juga dianut oleh bangsa indonesia dalam program pembangunannya
dalah teori Modernisasi. Pembangunan merupakan suatu bentuk perubahan sosial yang
terarah dan terencana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat.
Ada dua paradigma dalam pembangunan yaitu paradigma modernisasi dan paradigma
ketergantungan (Manan, 1989: 60).
1. Pokok paradigma modernisasi adalah:
a. Pembangunan adalah suatu proses yang spontan, tidak dapat dibalikkan dan menjadi
sifat dari masing-masing Negara.
b. Pembangunan secara tersirat menuju ke differensiasi struktural dan spesialisasi
fungsional.
c. Proses pembangunan dapat dibagi menjadi tahap-tahapan yang berbeda, yang
menunjukkan tingkat pembangunan yang dicapai oleh setiap masyarakat.
d. Pembangunan dapat dirangsang oleh persaingan ekstern atau ancaman militer dan
intern serta modernisasi sektor-sektor tradisional.
2. Pokok paradigma ketergantungan adalah:

a. Rintangan-rintangan yang paling penting bagi pembangunan bukan tidak adanya


modal atau kecekatan kewiraswataan. Hal-hal ini bersifat eksternal bagi
perekonomian yang kurang berkembang.
b. Proses pembangunan dianalisa dalam arti hubungan antara kawasan-kawasan, yaitu
pusat dan pinggiran.
c. Karena kenyataan bahwa kawasan pinggiran itu kehilangan hak atas surplusnya,
pembangunan di pusat secara tersirat. Berarti keterbelakangan di derah pinggiran.
d. Bagi suatu Negara pinggiran perlu memisahkan diri dan berjuang untuk mandiri

Anda mungkin juga menyukai